Jumat, 21 Juni 2013

Sinopsis I Hear Your Voice Episode 1 (Bagian 1)

shot0089

Pada suatu pagi di sebuah sekolah, beberapa murid di sebuah kelas sibuk mengerjakan sesuatu. Kalau jaman aku dulu sih dateng pagi-pagi sibuk nerusin PR yang belum selesai atau belajar lagi sebelum ulangan (cieee…sok rajin) atau sibuk nunggu kecengan XD (lumayan kan beberapa menit sebelum jam masuk sekolah ;p).

Tapi murid-murid ini sibuk melakukan hal yang aneh. Menuangkan minyak di lantai, melumuri tongkat pel dengan lem. Dan mereka tampaknya terburu-buru.

shot0002 shot0004

Seorang gadis dengan dandanan rame berlari ke dalam kelas berseru “Ssang koo! Ssang koo!” eh….hidung dobel?? Para murid yang tadi sibuk langsung bersiap di posisi masing-masing. Seakan-akan kesibukan tadi tak pernah terjadi.

Satu murid laki-laki dan satu murid perempuan masuk ke dalam kelas hampir bersamaan. Hmmm…siapa ya target mereka?

Si gadis masuk lebih dulu. Gadis berpakaian rame langsung menyuruhnya mengepel lantai. Ternyata gadis yang baru masuk tadi yang dijuluki Ssang Koo. Dan ia target murid-murid tadi. I always hate bullying >,<

shot0006 shot0009

Si pemuda masuk ke dalam kelas. Wow, pemuda itu bisa membaca…eh lebih tepatnya mendengar pikiran para murid tadi hanya dengan melihat mata mereka.

“Apakah mereka menaruhnya dengan benar?”

“Harusnya menempel..”

“Harusnya ia jatuh dulu baru menyenangkan..”

“mungkin kita seharusnya menaruh lebih banyak minyak..”

 shot0015 shot0016

Gadis yang dipanggil Ssang Koo sepertinya terbiasa dengan perlakuan para murid tadi. Ia menaruh tempat sampah yang dibawanya dan beranjak maju hendak mengambil pel-an. Tapi si pemuda menahannya. Ia berkata ia yang akan mengepel dan menyuruh gadis itu membersihkan kaca jendela.

Pemuda itu maju mengambil tongkat pel. Ia adalah Park Su Ha (Lee Jong Suk).

“Hei! Hei Jangan!!” seru para murid tadi.

“Kenapa?” tanya Su Ha polos. Ia baru menyadari tongkat pel itu menempel di tangannya dan tidak mau lepas. Ia mengomel dan menginjak minyak di lantai. Blukk! Ia terjatuh.

shot0024 shot0026

Ssang Koo langsung tahu sebenarnya akal-akalan ini ditujukan padanya. Seorang murid bernama Joon Gi maju hendak merebut tongkat pel yang dipegang Su Ha. Tapi Su Ha bisa mengelak dengan lincah dan berpura-pura sibuk melepaskan tangannya dari tongkat pel.

Joon Gi jadi penasaran. Ia hendak memukul Su Ha tapi Su Ha menggerakkan tongkat pelnya hingga memukul Joon Gi. Kelihatannya tidak disengaja tapi sebenarnya ia sengaja. Kenapa? Karena ia bisa membaca pikiran Joon Gi yang hendak menyerangnya.

Joon Gi jadi “panas” dan mengajak berkelahi. Su Ha bersikap biasa saja. Joon Gi menyerang tapi Su Ha bisa mengelak dengan mudah hingga Joon Gi yang kelelahan. Masih penasaran, Joon Gi kembali menyerang. Su Ha akhirnya menendang dadanya hingga Joon Gi terjatuh.

“Aw..maaf,” ujarnya kalem.

shot0029 shot0032

Mereka kembali bertemu di toilet. Joon Gi jadi kelihatan takut berhadapan dengan Su Ha. Su Ha berkata Joon Gi pasti penasaran kenapa ia tadi bisa menang.

“Orang ini seperti hantu.”

Su Ha tersenyum mendengar pikiran Joon Gi. Su Ha menawarkan untuk mengajari Joon Gi.

“Tidak usah.” Joon Gi hendak pergi.

“Dengar. Aku bisa membaca maksud orang. Pikiran mereka, kemana mereka akan memukul, kemana mereka akan bergerak,” ujar Su Ha serius.

shot0034shot0042

“Benarkah??” Joon Gi melongo.

Su Ha tertawa. Ia berkata tentu saja itu bohong. Mana ada trik rahasia, yang sebenarnya terjadi adalah murid tadi terpeleset.

“Betul! Betul!” Joon Gi langsung setuju. “Berterima kasihlah untuk itu.”

Su Ha tersenyum geli.

shot0037 shot0046

“Aaah yatim piatu yang malang. Aku bersikap lunak karena kau menyedihkan.”

Wajah Su Ha berubah suram mendengar pikiran Joon Gi.

Ia berjalan keluar lalu melihat liontin yang tergantung di ponselnya.

shot0059 shot0060

Kilas balik:

Liontin yang sama tergantung di kaca spion mobil. Su Ha kecil (eh ini kayanya pemeran Kang Chi kecil ya?) bernyanyi-nyanyi di sebelah ayahnya yang sedang mengemudi. Ayah Su Ha tersenyum. Ia bertanya ada kupon diskon apa yang bisa mereka gunakan kali ini.

Su Ha memberitahu ada diskon pizza dan salad. Juga diskon tiket masuk Aquaquest. Akuarium terbaik di Korea Selatan. Ayahnya tidak tahu apa itu Aquaquest. Su Ha berkata ayahnya harus pergi melihatnya.

Ayah Su Ha berkata akuarium itu membosankan. Ia sudah terlalu sering melihat akuarium. Su Ha protes ia belum pernah satukalipun melihat akuarium sejak ia dilahirkan. Karena itu ia mengajak ayahnya pergi ke sana minggu depan. Ayahnya menyanggupi tapi ia tidak bisa pergi di akhir pekan. Su Ha berkata diskonnya hanya berlaku untuk akhir pekan. Sayang sekali, sahut ayahnya.

shot0047 shot0049

Tiba-tiba Su Ha terlihat kaget. Saat mobil mereka melewati persimpangan, sebuah truk melesat dari arah kanan dan menabrak mobil mereka.

Su Ha dan ayahnya terluka parah tapi mereka masih hidup dan sadarkan diri. ayah Su Ha meminta Su Ha tetap bertahan dan tidak kehilangan kesadaran.

shot0056 shot0061

Supir truk yang menabrak mereka turun dari truknya dan menghampiri mobil Su Ha. Ia mengetuk-ngetuk mobil. Ia terkejut saat tahu ayah Su Ha masih hidup. Ayah Su Ha meminta tolong pada supit truk itu.

“Si brengsek itu masih bernafas. Aku seharusnya langsung membunuhnya. Jadi terlalu banyak pekerjaan.”

Su Ha terkejut mendengar pikiran supir truk itu. Ayah Su Ha yang tidak tahu pikiran supir truk itu terus meminta tolong. Supir truk itu pergi.

shot0069 shot0070

“Ayah…larilah…” ujar Su Ha.

Ayah Su Ha tak mengerti.

“Orang itu…pada kita….” Belum sempat Su Ha menyelesaikan kalimatnya, supir truk telah muncul kembali dengan membawa tongkat besi. Oh no!

Supir truk naik ke kap mobil lalu memecahkan kaca depan mobil dengan tongkat besi itu. Setelah kaca terbuka, supir itu memukuli ayah Su Ha habis-habisan. Darah terpercik ke mana-mana.

“Ayaaaaahhh!!” jerit Su Ha sambil menangis keras.

shot0076shot0082

Supir truk itu turun lalu membuka pintu mobil Su Ha. Ia mengangkat tongkat besinya.

  shot0086 shot0087

“Sejak hari itu….ada dua suara yang hadir dalam duniaku. Satu adalah suara yang bisa didengar semua orang. Dan satu lagi, suara yang hanya bisa didengar olehku. Duniaku lebih berisik dibandingkan dengan dunia orang lain.”

shot0095 shot0097

Gadis berpakaian rame duduk di samping Su Ha. Namanya Go Sung Bin (Kim Gae Eun). Ia menyodorkan pembersih untuk membersihkan bekas lem di tangan Su Ha. Tampaknya mereka berteman cukup baik. Sung Bin bertanya mengapa tadi Su Ha berbuat seperti itu. Mengapa Su Ha merusak lelucon mereka pada Ssang Koo?

Su Ha berkata ia tidak tahu tadi adalah lelucon untuk Ssang Koo.

“Bohong! Kau melakukannya karena kau tahu,” ujar Sung Bin. Apa ia tahu kemampuan Su Ha?

shot0099 shot0101

“Kau menyukai Ssang Koo, bukan?” tanyanya. Eh…sepertinya ia tidak tahu ;p

Tidak, jawab Su Ha.

“Pada hari Valentine kau bilang kau menyukai seseorang karena itu kau tidak menerima coklat.” Hehe…Sung Bin rupanya suka pada Su Ha.

Su Ha membenarkan. Ia menyukai orang lain, tapi bukan Ssang Koo.

“Siapa?” tanya Sung Bin. “Mungkinkah aku orangnya?”

“Apa kau berpikir kau orangnya?”

shot0109 shot0110

“Yaaa! Apa kau gila? Aku tidak berpikir aku orangnya!” bantah Sung Bin gelagapan. “Siapa orang itu?” “Apa cinta pertamanya?”

“Cinta pertamaku.”

“Siapa cinta pertamamu?” tanya Sung Bin kecewa. “Apa dia cantik? Baik hati?”

“Dia cantik. Sangat cantik.”

Sung Bin berkata Su Ha jangan tertipu dengan wajah cantik wanita. Guru berkata itu hanya ketika mereka masih muda. Su Ha berkata wanita itu bukan hanya cantik.

shot0112 shot0113

Siapa dia? Seorang wanita berpakaian resmi berjalan melewati sekelompok anak SMA yang sedang bermain bola. Tidak sengaja bola mereka terlempar ke kubangan di hadapan wanita itu hingga air kubangan memercik ke kaki dan sepatunya.

Anak-anak itu memintanya melemparkan bola ke arah mereka. Wanita itu mengambil bola lalu melemparkan bola itu ke jalan menurun di belakangnya. Bola itu meluncur turun dengan sangat cepat hingga anak-anak itu terpaksa berlari-lari mengajar mereka.

shot0114 shot0119

“Baik hati. Dia baik hati dan pintar. Wanita terbaik di dunia.”

Wanita itu ternyata seorang jaksa pembela. Tapi tidak seperti jaksa pada umumnya yang berapi-api dan berwibawa dalam sidang, wanita itu duduk memutar-mutar pensil dan membacakan pembelaannya dengan wajah bosan. Dan pembelaannya selalu sama.

“Yang Mulia, terdakwa menyadari tuduhan yang diajukan padanya dan telah memikirkannya dengan mendalam. Saat ini terdakwa…apa kau punya ibu? Saat ini terdakwa menanggung ibunya yang sudah tua dan berjuang untuk hidup. Pikirkan bagaimana perasaan ibunya dan terdakwa.”

Jika tidak punya ibu?

“Saat ini terdakwa yang kehilangan ibunya di usia muda hidp dalam kesendirian. Harap pikirkan kesulitan yang ia hadapi.”

“Eh…ibuku meninggal tahun lalu.”

“Ia juga menanggung trauma kehilangan ibunya baru-baru ini. Harap perhatikan penderitaan terdakwa.”

Para hakim dan semua yang hadir di ruangan sidang hanya bisa geleng-geleng kepala. Bahkan hakim sudah hafal dengan kata-kata pembelaan wanita ini. Sebenarnya siapa wanita ini? Jang Hye Sung (Lee Bo Young).

 shot0124 shot0129

Jang Hye Sung hendak mendaftar menjadi pengacara umum. Ibunya memintanya mempersiapkan diri karena wawancaranya diadakan besok. Tapi Hye Sung enteng saja menanggapinya. Ibunya kesal, ia ingn Hye Sung mendapat pekerjaan itu dan mendapat gaji. Ia tidak mau menjadi ibu yang menanggung keuangan puterinya. Ia sendiri bukan orang kaya, ia hanya pemilik sebuah kedai kecil.

Hye Sung beralasan saat ini bidang hukum sedang terpuruk. Terlalu banyak pengacara tapi tidak cukup banyak kasus. Satu dari 6 pengacara memperoleh pendapatan kurang dari 2 juta won sebulan.

“2…? Kau bilang kemarin gajimu 880 ribu won!” omel ibunya.

“Itu karena aku lahir di generasi 88o ribu won. Bukan salahku lahir di generasi yang salah,” jawab Hye Sung sekenanya.

Ibu Hye Sung tidak mau tahu, pokoknya setelah Hye Sung mendapat pekerjaan dan mendapat uang, ia akan mengambil uangnya. Jika Hye Sung tidak mendapatkan pekerjaan sebagai pengacara umum, ia tidak peduli Hye Sung menjadi tunawisma atau menjual organ tubuh. Pokoknya uangnya harus dikembalikan.

shot0137 shot0138

Sekedar info, pengacara umum adalah pengacara yang mendapat gaji dari negara. Untuk membantu para terdakwa yang tidak mampu membayar pengacara pribadi atau pengacara swasta. Biasanya orang yang menjadi pengacara umum adalah yang merasa terpanggil untuk membantu, atau ya kaya Hye Sung ini. Pengacara yang kurang laku ;p

Bagaimana tidak? Hye Sung ini kepribadiannya tidak seperti tokoh utama drama kebanyakan. Ia tidak tahu malu, judes, dan semaunya sendiri. Contohnya saja, ia bolak balik mengambil notes yang dibagikan gratis di jalanan. Akhirnya yang membagikan tidak tahan dan menegurnya. Hye Sung dengan cuek malah mengambil lebih banyak. Bukankah notes itu memang untuk dibagikan? Lebih cepat habis lebih baik kan?

shot0141 shot0143

Sepertinya bertolak belakang dengan pengacara satu ini. Namanya Cha Kwan Woo (Yoon Sang Hyun). Penampilannya sedikit culun namun rapi. Ia juga ramah dan penuh senyum. Dan ia juga melamar menjadi pengacara umum.

Pada hari wawancara, Kwan Woo pergi ke ruangan interview. Sebelum masuk, ia menyemprotkan penyegar nafas dan berdoa lebih dulu. Ia melihat hanya ada satu pelamar yang ada di ruangan itu. Dengan ramah ia bertanya apakah itu ruangan untuk wawancara pengacara umum.

shot0145 shot0153

“Ya,” jawab Hye Sung sambil terus memainkan game di ponselnya.

Kwan Woon duduk tak jauh dari Hye Sung dan mengajaknya mengobrol.

“Lebih sedikit orang yang hadir dari perkiraanku. Tadinya kupikir persaingan akan ketat. Ini aneh, kan?”

“Kelihatannya normal, “ jawab Hye Sung. Melirik pun tidak.

shot0156shot0157

“Ah, aku bertemu seniorku dan mendapat bocoran soal wawancara sebelum-sebelumnya. Apa aku mau lihat?” tanya Kwan Woo bersemangat.

“Tidak.”

“Hah…aku sangat gugup. Aku gemetaran. Menjadi pengacara adalah impianku. Apa kau juga begitu?”

“Tidak.” Hye Sung mulai nampak kesal dan bosan ditanyai terus menerus.

“Sebenarnya aku petugas polisi. Tapi aku keluar karena ingin menjadi pengacara. Lebih tepatnya menjadi pengacara umum. Apa kau ingin tahu kenapa?”

“Iya!” bentak Hye Sung sambil melotot. Kwan Woo langsung diam hehe^^

 shot0158 shot0160

Seorang pria masuk dan bertanya mengapa mereka ada di sana. Wawancara diadakan di sayap gedung satu lagi.

Tanpa bicara, Hye Sung langsung lari ke luar ruangan. Kwan Woo berlari menyusulnya. Mereka berlari ke sayap gedung satu lagi.

shot0162shot0165

Begitu masuk, ruangan itu penuh dengan para pengacara yang hendak mengikuti wawancara. Nampaknya puluhan orang berada di sana. Hye Sung dan Kwan Woo bengong.

Dan ternyata bukan hanya itu, wawancara diadakan selama 3 hari. Jadi jumlah pendaftar sebenarnya tiga kali lipat dari jumlah yang mereka lihat sekarang.

shot0167 shot0171

Brak! Hye Sung mendorong Kwan Woo kepintu.

“Biarkan aku melihatnya!”

“Melihat apa?”

“Pertanyaan wawancara sebelumnya,” Hye Sung menadahkan tangan.

shot0173 shot0178

Giliran Kwan Woo diwawancara. Pewawancara, Hakim Kim Kong Sook (Kim Kwang Gyu), melihat nilai Kwan Woo sangat bagus. Hampir semua A. Dengan nilai seperti itu, Kwan Woo pasti mendapat banyak tawaran pekerjaan, jadi kenapa Kwan Woo hendak menjadi pengacara umum.

“Aku tidak ingin menjadi pengacara karena uang. Aku ingin menjadi prajurit yang berjuang bagi mereka yang dinyatakan bersalah hanya karena mereka tidak memiliki uang untuk menyewa pengacara,” ujar Kwan Woo berapi-api.

Hye Sung berdiri di depan pintu, mencatat jawaban peserta lain. Jika ada yang lebih bagus, ia akan mencoret jawaban yang ia contek sebelumnya. Ternyata itu gunanya notes-notes yang ia ambil kemarin. Tapi pada akhirnya semua jawaban itu ia coret.

shot0186 shot0192

“Pengacara Jang Hye Sung. Mengapa kau ingin menjadi pengacara umum?” tanya Hakim Kim.

Hye Sung mengantungi kertas contekan yang penuh coretan, lalu ia mengeluarkan notes-notes yang ia ambil kemarin dan membagikannya pada ketiga pewawancara.

“Apa ini?” tanya Hakim Kim.

“Itu notes yang dibagikan gratis sebagai promosi oleh sebuah klinik gigi. Aku dengan tidak tahu malu mengambil lebih dari satu untuk menghemat uang membeli notes.”

“Apa kau ingin bersikap sebagai orang yang malang?”

“Aku harus menyatakan alasan yang sebenarnya. Aku datang ke sini karena uang. Aku tidak memiliki kemampuan untuk masuk ke kantor pengacara. Aku dikeluarkan dari SMA dan aku masuk universitas tidak ternama. Aku juga sama sekali tidak memiliki koneksi di bidang ini. Aku bahkan tidak bisa mendapat 1 juta won (sekitar 10 juta rupiah) sebulan. Tapi jika menjadi pengacara umum, kudengar bisa mendapat 3-4 juta won (~30-40 juta rupiah).”

shot0200 shot0203

“Bagaimana bisa ada pengacara sejujur ini. Benar-benar baru. Kurasa kita harus menerimanya,” ujar Hakim Kim. Kedua hakim pewawancara yang lain tertawa geli.

“Cerita menyedihkan seperti itu hanya ada di dalam drama. Kau memakai pendekatan yang salah. Hasil wawancara ini akan kami kirimkan melalui email.”

Hye Sung bangkit berdiri dengan kesal.

“Tunggu sebentar. Tadi kau bilang dulu kaudikeluarkan dari sekolah kan? Kenapa kau dikeluarkan?” tanya Hakim Kim ingin tahu.

“Jika kuberitahu, apa aku akan diterima?” tanya Hye Sung.

shot0211 shot0213

“Jika ceritamu memberikan pengaruh yang kuat, mungkin saja.”

Dua hakim pewawancara lain kurang setuju. Hye Sung tersenyum. “Tentu saja ada pengaruhnya.”

Hakim Kim menyuruh Hye Sung bercerita. Hye Sung kembali duduk. Lho kok jadi kaya kisah 1001 malam ya^^ (Ratu Scheherazade menceritakan cerita yang menarik setiap malam pada Raja Syahrar agar ia tidak dihukum mati. Dan ia selalu mengakhiri ceritanya dengan akhir menggantung. Karena raja tertarik dan penasaran dengan kelanjutan ceritanya, keesokan malamnya ia kembali meminta ratu bercerita. Dan begitu seterusnya hingga total 1001 kisah. Kalau tidak salah akhirnya Raja tidak menghukum mati Ratu ini.)

“Sepuluh tahun lalu aku memiliki seorang teman. Ia adalah puteri majikan ibuku. Ia cantik dan pintar. Dan juga aku memergokinya mencontek. Sesuatu yang seharusnya tidak kulihat. Anak yang biasanya mendapat ranking 10, mendadak menjadi ranking 1 di sekolah. Ibunya langsung mengadakan pesta. Aku dan ibuku harus memasak untuk pesta itu,” Hye Sung mulai bercerita.

shot0219 shot0223

Kilas balik:

Hye Sung remaja (Kim Soo Hyun) dan ibunya memasak di dapur majikan mereka. Majikan mereka tampaknya orang yang baik.

Hye Sung membawakan makanan untuk mereka yang sedang berpesta. Yang tak lain adalah teman-teman sekolahnya sendiri sebenarnya. Seorang dari mereka mengajak Hye Sung ikut menyalakan kembang api.

shot0227 shot0230

Seo Do Yeon, anak majikan Hye Sung yang juga dipergoki Hye Sung mencontek, mau tak mau memperbolehkan. Hye Sung ogah-ogahan menyalakan kembang apinya. Belum juga menyala, terjadi sebuah insiden.

Seorang teman di sebelah Hye Sung menyalakan kembang apinya namun apinya padam dan kembang apinya tidak meluncur. Ia memiringkan kembang apinya untuk melihat apa yang terjadi. Namun kembang api itu tiba-tiba meluncur….tepat ke mata Do Yeon.

 shot0234 shot0236

Do Yeon menjerit kesakitan. Si pelaku yang sebenarnya tidak sengaja, ketakutan dan menyembunyikan kembang api yang dipegangnya. Sementara Hye Sung terpaku di tempatnya. Tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Kembang api dan gas pemantik masih digenggamnya.

“Pada saat itu aku sangat terkejut dan khawatir. Tapi jauh di dalam hatiku, kurasa aku tidak benar-benar peduli. Aku benar-benar membencinya.”

shot0239 shot0242

Do Yeon dilarikan ke rumah sakit. Dokter berkata ada kemungkinan mata kiri Do Yeon mengalami kebutaan. Orangtua Do Yeon sangat terpukul.

Ibu Hye Sung  dan Hye Sung mempersiapkan makanan untuk dibawa ke rumah sakit. Hye Sung mengomel mengapa harus mereka yang repot. Ibunya memukul kepalanya, memangnya Do Yeon orang asing? Ia telah tinggal di rumah ini selama 10 tahun. Dan tinggal bersama orang lain selama itu artinya sama saja dengan saudara.

Ibu Hye Sung (Kim Hae Sook) mengajak Hye Sung ke rumah sakit. Tapi Hye Sung tidak mau ikut. Do Yeo sangat menyebalkan jadi ia tidak mau melihatnya.

Plakk! Kepala Hye Sung kembali dijitak.

“Aah..mengapa ibu memukul kepalaku terus!” protes Hye Sung.

shot0249 shot0247

Di rumah sakit, ayah Do Yeon bertanya pada teman-teman Do Yeon siapa yang telah membuat puterinya seperti itu. Teman Do Yeon tidak tahu karena tidak melihat kejadiannya. Si pelaku terlihat gugup. Ia berkata ia sepertinya melihat pelakunya.

Orangtua Do Yeon dan Do Yeon terkejut. Siapa orangnya?

shot0316 shot0318

Tepat saat itu Hye Sung dan ibunya masuk. Dan si pelaku langsung berkata Hye Sung pelakunya. Hye Sung yang menembakkan kembang api ke mata Do Yeon.

Semua orang terkejut. Hye Sung langsung membantah. Ia bahkan tidak menyalakan kembang api.

Tapi ibu Do Yeon percaya Hye Sung pelakunya. Ia bertanya mengapa Hye Sung tega melakukan itu. Hye Sung terus membantah. Ia bertanya pada si pelaku mengapa ia menuduhnya seperti itu.

 shot0257 shot0256

“Apa kau benar-benar melihatnya?” tanya ayah Do Yeon, yang juga adalah hakim terkenal, Hakim Seo Dae Seok (Jeong Dong Hwan). “Katakan apa aku berbohong karena kau pelakunya? Atau memang kau mengatakan yang sebenarnya? Ini penting.”

Pelaku jadi gugup.

“Ia tidak melihatnya. Tidak mungkin ia melihatnya. Aku tidak melakukannya, bagaimana mungkin ia melihatnya?” ujar Hye Sung.

“Aku juga melihatnya.” Kata-kata itu meluncur dari mulut Do Yeon. Ia berkata Hye Sung yang menembakkan kembang api padanya.

shot0260shot0269

Dan segera saja temannya yang tidak melihat pun mengaku melihat. Sigh…..kesetiakawanan macam apa itu.

Ibu Hye Sung terpukul.

“Apa itu benar?” tanyanya pada Hye Sung.

“Itu bohong. Mereka menjebakku padahal mereka sendiri pelakunya,” kata Hye Sung.

“Apa kau tidak mau mengakuinya seperti seorang pengecut? Bahkan setelah membuatku seperti ini!” kata Do Yeon.

Ayah Do Yeon terlihat sangat marah.

Ibu Hye Sung hendak membawa Hye Sung keluar dari kamar dan mengajaknya bicara. Ibu Do Yeon berkata apa lagi yang harus dibicarakan. Saksinya sudah cukup. Ayah Do Yeon menahan istrinya dan membiarkan keduanya bicara.

shot0319 shot0323

Ibu Hye Sung menarik paksa Hye Sung keluar kamar. Hye Sung bertanya apakah ibunya juga tidak percaya padanya. Ia benar-benar tidak melakukannya.

“Lihat mataku dan katakan dengan jelas. Apa kau melakukannya?”

“Tidak, aku benar-benar tidak melakukannya.”

“Walau kau melakukannya, aku akan berada di pihakmu. Jadi jangan bohong dan walau akan menjadi masalah, katakan yang sebenarnya.”

“Walau aku dingin, aku tetap puteri ibu. Puteri dari Eo Choon Sim yang lebih mempedulikan majikannya daripada keluarganya sendiri. Aku memang membenci Do Yeon. Tapi aku tidak akan melakukannya. Kepribadianku memang buruk, tapi aku tidak akan melakukan sejauh itu.” Hye Sung menangis, kesal dan frustrasi. “Aku benar-benar tidak seburuk itu.”

shot0271 shot0274

Ibu Hye Sung menghapus air matanya. “Berhentilah menangis. Aiggoo…lihatlah hidung ini begitu kotor,” katanya mengusap air mata Hye Sung.

“Apa ibu percaya padaku?”

“Kau menyuruhku untuk percaya.”

“Ibu percaya karena aku yang meminta bukan karena ibu benar-benar percaya padaku?” tanya Hye Sung tak percaya.

Ibu Hye Sung menjitak kepala anaknya *jitakan sayang*. Hye Sung kembali protes *protes sayang*.

shot0276 shot0280

Di kamar, Do Yeon bertanya pada ayahnya. Ayahnya pasti percaya padanya kan? Hakim Seo menyuruh Do Yeon berbaring. Ia ingin mendengar lebih dulu apa yang akan dikatakan Hye Sung dan ibunya. Do Yeon nampak takut kalau ayahnya tidak mempercayainya.

Hye Sung dan ibunya kembali ke kamar. Ibu Hye Sung mengutarakan hasil pembicaraannya dengan puterinya, bahwa puterinya tidak melakukannya. Ibu Do Yeon marah, menuduh ibu Hye Sung melindungi Hye Sung dengan membabi buta.

“Tidak, aku tidak melindunginya hanya karena ia puteriku. Tapi anak ini anak yang tidak menangis. Ia tidak menangis ketika kehilangan ayahnya. Ketika kakinya patah, ia tidak meneteskan air mata satu tetes pun. Jika ia menangis, hanya ada satu alasannya. Perlakuan tidak adil. Melihatnya menangis seperti ini, artinya ia difitnah. Pelakunya bukan He Sung tapi orang lain. Aku yakin.”

Dan kedua ibu itu pun sama-sama bertahan puteri mereka tidak berbohong.

shot0284 shot0287

Akhirnya Hakim Seo angkat bicara.

“Hye Sung, aku tidak memperhatikan karena aku percaya padamu. Aku menunggumu.”

Hye Sung menatap Hakim Seo. Menunggu apa?

“Menunggu kau mengakui kau melakukannya, menyesal dan meminta maaf. Jika kau mengakuinya dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh, aku berencana untuk memaafkanmu. Demi masa depanmu dan kita bisa hidup seperti kita sekarang. Tapi jika kau terus seperti ini, aku tidak bisa membiarkanmu satu sekolah dengan puteriku. Juga, kalian harus meninggalkan rumah.”

Hye Sung dan ibunya terpukul. Mereka akan diusir? Dari rumah dan dari sekolah? Ke mana mereka harus pergi?

shot0297 shot0299

“Karena itu akuilah dan mintalah maaf. Aku memberimu kesempatan terakhir karena aku memperhatikan dan melindungimu selama 10 tahun ini.”

Hakim Seo berdiri di samping puterinya yang tentu saja terlihat senang karena ayahnya mempercayainya.

Hye Sung melihat ibunya. Jika ia mengakui kesalahan yang ia lakukan, ia bisa tetap sekolah dan mereka tidak diusir. Tpai jika bertahan, mereka akan diusir dari rumah dan sekolah.Pilihan apa yang akan diambil Hye Sung?

“Ibu…aku….bukan pelakunya! Tidak ada yang harus kusesali dan aku tidak harus meminta maaf,” ujar Hye Sung tegas.

shot0306 shot0314

[Bersambung ke Bagian 2]

Note: kalimat yang miring adalah pikiran orang lain yang didengar Su Ha.

Komentar:

Hehe…ngga tahan ngga bikin sinop drama ini ;p

Awalnya aku tidak tertarik karena lagi-lagi tokoh utamanya noona-dongsaeng, tapi begitu membaca sinopsisnya di Dramabeans, aku langsung suka. Tanganku rasanya gatal jika tidak menulis mengenai drama yang keren ini.

Drama ini tidak kusangka begitu menarik. Misterinya, dramanya, komedinya, dan alurnya sangat memikat. Oska akhirnya bertemu kembali dengan Sun^^ Kalau dulu Sun harus patah hati karena Oska, sekarang sepertinya mereka menjadi rival dalam hal cinta.

Aku baru kali ini melihat akting Lee Bo Young. Ternyata akting kekasih Ji Sung ini bagus dan natural. Pantas saja ia seringkali menjadi pemeran utama ;)

Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku melepas sinopsis Dating Agency Cyrano dan membuat sinopsis drama ini sebagai gantinya. Hanya saja karena aku sudah cukup tertinggal, aku tidak bisa mengupdate secepat Gu Family Book. Apalagi anak-anak sedang libur sekolah, waktu untuk menulis sinopsis otomatis berkurang ^^

23 komentar:

  1. Akhiir nyaa unnie bkin sinopsis drama ini.
    Aku suka baca sinopsis unnie lbh mudah di pahami
    Laaannjjuuttt kaan tyuusss yaaaa *wink

    BalasHapus
  2. Yey akhirnya mba fanny buat sinop IHYV , seneng bnget :D
    udh baca smpe epsd 4 dri blog laen tpi lebih suka tulisan mba fanny,
    smoga cpet ngejer ketinggalan nya yaa
    fighting!!
    Ditunggu kelanjutannya ^^

    BalasHapus
  3. Hahahhahahhahahha udah baca sih dari blog lain tapi tetep ga bosen karena Mba Fanny menceritakannya lebih keyeeen :)

    Ini drama favorite 2013 deh~
    Suka bgt akting Lee Bo Young eonni, bikin ngakak, apalagi episode2 selanjutnya :D

    Thanks sinopsisnya :)

    BalasHapus
  4. cerita'y keren mb funy
    di tunggu bagian 2'y

    BalasHapus
  5. Mba fanny kereeeeen . . Aku suka aku suka ni drama . . Baru liat 15 menit drama ini aku suka dan sekarang mba fanny bikin sinopsisnya . . . ;-) seneng bgt ;-)
    _latifah

    BalasHapus
  6. Lee Bo Young imut, noona-dongsaeng jadix cocok, hehehe
    ga kayak di BIG, dongsaengx lbh imut

    BalasHapus
  7. pokoknya semua drama yang mb fanny dan mb dee bikin ak jadi suka n pasti bagus
    mb fanny n mb dee emang paling sippp kl seleksi drama ^^

    lanjut mb fan..smgt^^

    BalasHapus
  8. ga duet maut sama mbak dee yaa mbak fanny?
    biar cepat gitu, hihihi...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ngga, dee memiliki kesibukan lain. Tapi sepertinya dee membuat spoiler episode terbaru jika sempat^^

      Hapus
  9. Wahba fanny bikin juga sinopsisnya.. Pastinya punya mba fanny lebih keren, aku aja mulai bikin sinop salah satunya terinspirasi dari blog ini..
    Salam kenal.. :-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hai, salam kenal^^Lanjutkaaaan hehe....aku bikin sinop drama ini karena suka banget sama ceritanya tapi sepertinya sulit untuk mengejar ketinggalan. Jadi tetap semangat ya :D

      Hapus
    2. MBAK MUMU, MBAK FANNY SEMANGAT YA!!! Kemaren nonton episode 8 jadi nyesek bareng mbak hisni :P

      Emang mbak, Lee Bo Young keren apalagi ditambah Lee Jong Suk… dan lagi-lagi eonni main sama seorang Lee ^^” dengan begini mbak udah nyinop drama dari pasangan couple lee bo young dan park ji sung :)

      Aih, kayaknya dira kena syndrome SWnim deh mulai dari My Daughter Seo Young, Flower Boy, Guga, sampai I hear ini
      Mbak fanny yang pernah nyinop Dream High kembali menyinop drama karya Sw itu lagi …
      Sekali suka sama jalan cerita yang mereka bawakan, besar kemungkinan selanjutnya bakal tertarik dengan cerita-cerita buatan mereka hehe.

      Hapus
  10. wahh.... unnie mumuzizi lg disini juga, aq baca i hear your voice di blognya unnie, udah episode 5 aja nieh, cepat banget, semanga ya unnie... untuk unnie fanny, aq jg tetap ngikutin koq, semoga jadi tambah lengkap sinopsisnya... kalian semua hebat, berbakat, mudah2an aq bisa segera nyusul deh, aamiinn :)

    BalasHapus
  11. Juni Mustika21 Juni 2013 19.30

    Makasih mba Fanny dah buat sinop....
    banyak yg cerita drama ini bagus temen2 di FB, tapi aq belum bisa nonton...
    nunggu tayang di One Tv eps perdana tgl 3 Juli... masih seminggu lagi ...
    sambil nunggu tayang... baca sinop nya mba Fanny dulu aja...

    #kecewa sih Dating Cryano nya di stop, tp gpp katanya mba Fanny mau buat review or spoiler, setidaknya masih bisa ngikutin Dating hehehe ^_^#

    Fighting... ya Mba Fanny... ^_~

    BalasHapus
  12. Wiiiih Mbak Fanny berarti bikin sinop 3 drama ya, Gu Family Book, Dating Agency sama drama ini. Daebak Mbak!!
    Aku juga suka sama jalan cerita drama ini, tapi aku prefer ke All abaout My Romance (AAMR). Mbak Fanny buat sinop AAMR juga dong.. hehe

    -Kamarcelia

    BalasHapus
  13. Jingkrak2 ..mba fanny buat sinop ini..bner2 dc seneng bgt..bgus nc seru ceritanya...wow bisa mendengar pikiran orng lain..hee ada edward cullen kedua...semangat ya mba fanny nulisnya..^.~

    BalasHapus
  14. Seneng mbk fanny bikin sinopsis ne drama,soalnya aku suka bgt sama tulisan mbk fanny...hehe iya ya setuju ama coment diatas,serasa dejavu sama kata" su ha sama kayak Edward cullen.. Semangat mbk meskipun telat tetep setia menanti..btw,itu dongeng 1001 hari tentang raja itu kayaknya seru juga..pengen tau cerita lengkapnya..hehe gomawo..

    BalasHapus
  15. Yaa mbak fanny gpp kok telat buat nyaa,ƔªϞğ penting drama ƔªϞğ ne jgan brhenti yaa buat sinop Πўǟª,
    #fighting^^
    Salam kenal ;))

    BalasHapus
  16. Yeayyyy..... Gumawoyo mba Fanny...
    Asli nih drama addicted bgt!

    Awalnya cuma gara2 ada Lee Jong Suk (jatuh cinta ama aktingnya di School 2013, hehe)..
    Awalnya agak pesismis karna ga rela Lee Jong Suk deket2 ama cewek lain (cuma boleh deket ama Woo Bin aja!!, kekeke),,

    eh, ternyata, ga disangka2,, skrg malah jadi shippernya Su Ha-Hye Sung... hahaha,,,

    Skali lg, gumawoyo mba Fanny!!! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, sama sama :P

      Hapus
    2. maksudnya:sama pendapatnya ^^

      Hapus
  17. Hhaaaahhh aku terharu aku terharuu...
    akhirnya eonni-ku bkin sinop drama iniᵔ.ᵔ
    daebak eonni
    Lanjutkan!!

    BalasHapus
  18. daebakkk...critany kiyennnnnn

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)