Ta Hwan berkata silakan saja Seung Nyang menertawakannya, dan mengatainya bodoh dan tidak berguna seperti yang biasa dilakukannya di Goryeo. Tapi dengan dingin Seung Nyang berkata Ta Hwan jangan terlalu berharap. Ia tidak akan melakukan apapun untuk Ta Hwan. Apapun.
Pembicaraan mereka terhenti ketika kasim meminta Ta Hwan datang ke kantor pemeriksaan. Nona Park akan menjalani pemeriksaan.
Nona Park diseret ke tempat pemeriksaan dan diperlakukan seperti penjahat.
Danashiri berpapasan dengan Ibu Suri saat menuju tempat pemeriksaan. Danashiri menyindir Ibu Suri tidak nampak baik keadaannya. Sambil tersenyum Ibu Suri berterima kasih atas perhatian Permaisuri. Dang Ki Se menyadari Ibu Suri bukanlah lawan yang mudah dijatuhkan. Permaisuri yakin Ibu Suri akan menjadi biksuni setelah pemeriksaan.
Ta Hwan tiba di tempat pemeriksaan. Ia marah melihat Nona Park diperlakukan seperti kriminal. El Temur berkata pemeriksaan untuk kehamilan palsu harus dilakukan di tempat terbuka dan diketahui banyak saksi. Tidak boleh di ruangan pribadi.
Pemeriksaan dimulai. Tabib yang sebelumnya memeriksa Nona Park yang pertama memeriksa. Begitu ia meraba urat nadi Nona Park, ia terkejut dan sangat ketakutan hingga tak berani bicara. El Temur memerintahkan 2 tabib lain untuk memeriksa. Kedua tabib memeriksa dan berseru lantang kalau Nona Park mengandung. Ada denyut nadi janin.
Semua orang terkejut. Dang Ki Se menoleh pada Yeon Hwa meminta penjelasan. Yeon Hwa juga kaget dan bingung. Ia yakin Nona Park makan bubuk laurel dan minum ramuan obat.
Diam-diam Seung Nyang tersenyum.
Kilas balik:
Seung Nyang meminta Dok Man menghilangkan bahan licorice (sejenis akar) dari ramuan obat. Ia bercerita Nona Park sering buang air kecil, yang sepertinya merupakan efek dari makan bubuk laurel. Dok Man terkejut Permaisuri sengaja menyuruh Nona Park minum ramuan itu untuk menggugurkan kandungannya. Karena itu ia mengawasi pembuatan ramuan obat. Dan tanpa sepengetahuan orang lain, ia menyingkirkan licorice dari resep ramuan obat untuk Nona Park.
Nona Park memang pingsan ketika hendak diperiksa Permaisuri. Tapi Dok Man memeriksa janinnya baik-baik saja. Ia berkata pada Seung Nyang kalau Nona Park aman diperiksa (karena tidak keguguran). Tapi Seung Nyang tidak setuju.
Ini adalah kesempatan untuk membiarkan Permaisuri jatuh dalam perangkap yang dibuatnya sendiri. Perang ini tidak akan berhenti sampai salah satu dari mereka (Danashiri dan Nona Park) jatuh. Mereka harus menghentikannya.
Seperti dugaanku, Seung Nyang yang bersembunyi di balik selimut saat tabib memeriksa. Karena itu tabib tidak menemukan tanda kehamilan.
Seung Nyang dan Hong Dan membantu Nona Park bangkit berdiri. El Temur terpaksa mengucapkan selamat pada Ta Hwan.
Tapi Ibu Suri tentu saja tidak akan membiarkannya hingga di situ. Ia berkata ucapan selamat tidak cukup. Keluarga kerajaan telah dipermalukan. Ia berkata Permaisuri harus bertanggung jawab karena sudah menyebarkan gosip jahat seperti itu. Danashiri nampak takut.
Ta Hwan berkata ada yang ingin ia tanyakan pada Danashiri. Mengapa Danashiri begitu yakin Nona Park memalsukan kehamilannya? Danashiri tidak mempu menjawab. El Temur berkata sudah jelas apa sebenarnya kesalahan Permaisuri.
Permaisuri bersalah karena dengan bodoh mempercayai gosip dan mempermalukan keluarga kerajaan. Untuk itu ia dihukum menyembah-nyembah untuk memohon ampun (seperti yang dilakukan Ibu Suri pada episode sebelumnya).
Dang Ki Se tidak tega adik kesayangannya merendahkan diri seperti itu. Ibu Suri masih belum puas. Ia berkata hukumannya tidak cukup. Tapi El Temur berkata hanya ini tawarannya. Apakah Ibu Suri ingin puterinya diasingkan? Tentu saja itu yang diinginkan Ibu Suri, tapi Ta Hwan menghentikan keduanya.
Ia melihat Dang Ki Sesedang menatap Seung Nyang. Seung Nyang menatap Dang Ki Se dengan pandangan menantang.
Dang Ki Se langsung tahu Seung Nyang lah otak dari semua ini. Ia menyeret Seung Nyang ke ruang arsip. Tapi sebelum ia bisa mengancam Seung Nyang, Seung Nyang mengeluarkan sebuah surat. Ia bertanya apakah Dang Ki Se tahu surat apa itu?
Itu adalah surat pembebasan Seung Nyang dari istana dengan cap stempel dari Permaisuri. Jadi itu adalah bukti Permaisuri berada di balik semua ini.
“Kau ingin aku mati? Baik, kita lihat siapa dulu yang mati di antara kita,” ujar Seung Nyang.
Dang Ki Se hendak merebut surat itu dari Seung Nyang tapi Seung Nyang mengancam ia akan berteriak. Dang Ki Se tidak akan mau pengkhianatan Permaisuri diketahui semua orang, bukan?
Dang Ki Se bertanya apakah Seung Nyang memusuhinya untuk membalas dendam Wang Yoo.
“Ini bukan mengenai Yang Mulia. Kau membunuh ibuku. Ibuku mati oleh panahmu!! Jika kau ingin terhindar dariku, kirim aku keluar istana. Dengan senang hati aku tidak akan melihat wajahmu lagi selamanya.”
Seung Nyang pergi. Tanpa sadar Dang Ki Se meneteskan air mata. Apakah itu artinya ia tidak akan pernah bisa bersama Seung Nyang?
Diam-diam rupanya kasim Ta Hwan menguping pembicaraan mereka.
Danashiri melepaskan semua perhiasan dan pakaian kebesarannya. Para dayang menangis. Dengan tegas Danashiri melarang para dayangnya menangis. Ia bisa membiarkan orang-orang mengejeknya di belakangnya. Tapi ia tidak akan membiarkan dirinya dikasihani bawahannya.
Ia pergi berlutut di depan istana Ta Hwan, menyembah dan berteriak memohon pengampunan. Hujan turun dengan deras. Dang Ki Se tak tahan melihat adiknya diperlakukan seperti itu dan hendak menolongnya.
El Temur mencegahnya. Lebih baik kehilangan sebuah tangan daripada kepala. Ia menganggap ini juga pelajaran bagi Danashiri.
Ta Hwan tidak tega juga dan hendak menghentikan hukuman ini. Ibu Suri menentang. Jika Ta Hwan hendak menghentikan hukuman ini, maka Ta Hwan harus menjadikan Nona Park sebagai selir terlebih dulu.
Ta Hwan keberatan, mereka sudah cukup jauh mendesak El Temur dengan peristiwa ini. Tapi Ibu Suri berkata pengaruh El Temur akan memudar seiring dengan waktu. Begitu Nona Park menjadi selir dan melahirkan bayi laki-laki maka dewan menteri akan memihak Ta Hwan.
Danashiri berlutut hingga malam hari. Wajahnya semakin pucat. Dalam hatinya ia berkata Ta Hwan jangan mengharapkannya menangis. Ia tidak akan menangis hingga membalas mereka yang melakukan ini padanya beribu-ribu kali lipat. Danashiri jatuh pingsan. Dang Ki Se segera menghambur ke arahnya.
Sementara Danashiri digotong ke kediamannya, Bangsawan Zhang membawa perintah Ta Hwan pada Nona Park. Ia diangkat menjadi selir peringkat ke-5. Selir Park terharu. Ia menoleh pada Seung Nyang. Seung Nyang tersenyum.
El Temur bergetar oleh amarah ketika Dang Ki Se menyampaikan berita bahwa Danashiri jatuh pingsan. Tapi tampaknya yang membuatnya sangat marah adalah diangkatnya Nona Pak menjadi selir.
Dang Ki Se meminta maaf pada ayahnya. Ini adalah kesalahannya. Bukannya menghibur, El Temur malah berteriak marah sambil melempar cawannya ke dahi Dang Ki Se hingga dahinya terluka. Ia muak dengan kelemahan Dang Ki Se. Sebagai putera tertuanya, Dang Ki Se tidak boleh menunjukkan kelemahan. Bahkan padanya.
Tapi berita buruk El Temur belum berakhir. Wang Go datang menghadap melaporkan kekalahan Bayan. Ia menyampaikan pesan Tap Ja Hae bahwa mereka kalah total, Bayan dan Wang Yoo terbunuh.
Bayan dan yang lainnya masih terkurung. Mereka heran mengapa setelah perang semalam tidak ada tanda-tanda orang menyelamatkan mereka. Byung Soo mengira perang semalam adalah Tap Ja Hae yang hendak menyelamatkan mereka. Tapi Tal Tal berkata sepertinya orang lain yang semalam menyerang bangsa Turk.
Jeom Bak Yi dan Sun Woo menemui mereka. Tal Tal kaget karena setahu mereka keduanya sudah mati. Apa kubilang, mungkin seperti itu kata-kata Byung Soo pada Tal Tal ;p
Bayan, Tal Tal, dan Byung Soo dibawa menghadap Wang Yoo dalam keadaan terikat. Tal Tal menyadari bahwa Wang Yoo sudah tahu taktik Batolu selama ini. Wang Yoo berkata Bayan menggunakan mereka sebagai umpan, ia hanya menggunakan cara yang sama dengan mengumpankan Bayan.
Bayan berkata ini adalah sebuah pengkhianatan. Wang Yoo mengingatkan Bayan yang menunjukkan jalan padanya. Bayan teringat ia pernah berkata pada Wang Yoo bahwa satu-satunya jalan mereka keluar dari perbatasan adalah dengan mengalahkan bangsa Turk.
Tal Tal berkata selama ini bukan bangsa Turk yang menjadi musuh mereka, melainkan Wang Yoo. Bayan menantang Wang Yoo untuk membunuh mereka. Byung Soo menangis ketakutan.
Wang Yoo menghunus pedangnya ke leher Bayan. Bayan memejamkan mata. Wang Yoo mengayunkan pedangnya.
Tali-tali berjatuhan. Wang Yoo tidak membunuh mereka. Ia memerintahkan untuk memberi mereka kuda. Mereka akan ke ibukota Yuan.
Bayan heran mengapa Wang Yoo tidak membunuhnya. Wang Yoo berkata ia bukanlah Bayan. Orang Goryeo tidak sama dengan orang Mongol (Yuan).
Tal Tal bertanya di mana Batolu. Sebuah gerobak berisi mayat dibawa ke dekat mereka. Mayat itu mengenakan topeng Batolu. Topeng dibuka. Mayat tangan kanan Onbisu.
Di mana Batolu sebenarnya, alias Onbisu? Wang Yoo melepasnya. Onbisu bertanya mengapa Wang Yoo melepasnya. Wang Yoo berkata musuhnya adalah Yuan, jadi musuh Yuan (alias bangsa Turk) adalah temannya. Ia menawarkan kerjasama di Jalur Sutera dalam menghadapi Yuan. Karena hanya daerah ini yang tidak bisa dikuasai Yuan. Selama ini Yuan menguasai perairan.
Seung Nyang diangkat menjadi dayang istana. Ia diberi kamar pribadi. Dang Ki Se teringat pada perkataan ayahnya agar tidak menunjukkan kelemahan. Ia memerintahkan agar Seung Nyang dibunuh.
Seung Nyang melihat surat pembebasan istana pemberian Danashiri. Dalam hati ia berkata pada Wang Yoo bahwa ia bisa mencari Wang Yoo sekarang. Seseorang mengetuk pintu. Seung Nyang memasukkan surat itu dalam bajunya.
Yeon Hwa masuk dan berkata Seung Nyang dipanggil menghadap Dok Man. Tanpa curiga Seung Nyang pun pergi. Hm…I have a bad feeling about this >,<
Benar saja, seseorang diam-diam mengikutinya dan membawa tali untuk menjerat leher Seung Nyang. Tapi belum sempat ia beraksi, ia dijatuhkan oleh beberapa orang. Mereka orang-orang kasim Ta Hwan.
Seung Nyang sama sekali tidak tahu apa yang terjadi. Kasim Ta Hwan menghampirinya dan menyuruh Seung Nyang ikut bersamanya karena Ta Hwan memanggilnya.
Begitu melihat Seung Nyang, Ta Hwan bertanya apakah mereka menemukan surat Permaisuri (surat pembebasa Seung Nyang, yang diketahui kasim ketika menguping pembicaraan Seung Nyang dan Dang Ki Se). Seung Nyang terkejut.
Ta Hwan memerintahkan dayang menggeledah Seung Nyang. Seung Nyang meronta tapi mereka menemukan surat itu (pelajaran, lain kali suratnya taruh di bawah bantal ;p).
Tanpa mempedulikan protes dan tangisan Seung Nyang, Ta Hwan membakar surat itu. Harapan Seung Nyang untuk keluar istana hancur di depan matanya. Sigh, dan sekarang kau berharap Seung Nyang jatuh cinta padamu???
Dang Ki Se marah ketika tahu Seung Nyang dibawa menghadap Ta Hwan. Ia khawatir orang yang diutusnya akan buka mulut pada Ta Hwan. Tapi orang itu rupanya membunuh dirinya sendiri dengan menelan lidahnya. Ewww….
Ta Hwan mengira Permaisuri yang mengirim orang untuk membunuh Seung Nyang. Ia bergegas menuju kediaman Danashiri.
Mendengar Ta Hwan akan mengunjunginya, Danashiri yang terbaring dalam keadaan demam langsung kembali bersemangat. Meski tubuhnya masih lemah, ia mengenakan pakaiannya dan berdandan.
Tapi Ta Hwan langsung memarahinya begitu melihatnya. Ia bertanya bagaimana bisa Danashiri melakukan perbuatan serendah itu. Danashiri mengira Ta Hwan membicarakan perbuatannya pada Nona Park.
Ia balik bertanya bagaimana bisa Ta Hwan memperlakukannya seperti ini. Ia selalu kesepian sejak datang ke istana ini. Ta Hwan lah yang membuatnya menjadi seperti ini.
Ta Hwan berkata Danashiri belum menyesali perbuatannya. Menyesal? Bukankah karena perbuatannya barulah Ta Hwan mengunjunginya? Berbicara dan menatapnya? Jadi untuk apa ia menyesali perbuatannya.
Meski tidak seperti yang ia harapkan. Tidak ada tatapan lembut dan kata-kata manis yang terucap. Hanya itu yang ia harapkan. Ia menyalahkan ayahnya karena mengirimnya ke istana ini dan ia juga menyalahkan Ta Hwan. Ta Hwan terhenyak. Ia tidak mendesak Danashiri lagi lalu pergi. Danashiri menangis tersedu-sedu.
Seung Nyang ditugaskan melayani Ta Hwan. Ia harus selalu berada dalam jarak 3 langkah dari Ta Hwan. Tidak boleh lebih.
Seung Nyang menghadap Ta Hwan. Ta Hwa hendak melukisnya. Ia melarang Seung Nyang mengedip, bersin, maupun bicara. Walau kesal Seung Nyang menurut.
Sambil melukis, Ta Hwan bertanya mengapa Seung Nyang tidak mencarinya begitu tiba di istana. Mengapa tidak memberitahunya kalau ia adalah wanita? Apa Seung Nyang begitu membencinya? Apa Seung Nyang takut ia akan tertarik padanya?
Seung Nyang meminta Ta Hwan melepasnya dari istana. Ta Hwan tidak mau dengar.
Seung Nyang membacakan buku untuk pengantar Ta Hwan tidur. Ujung-ujungnya ia meminta Ta Hwan melepasnya dari istana. Ta Hwan jadi kesal. Seung Nyang berkata ia melakukan semua keinginan Ta Hwan ketika mereka di Daechong, ia memohon kali ini Ta Hwan yang mengabulkan keinginannya. Ta Hwan bertanya mengapa Seung Nyang berkeras ingin keluar dari istana.
Dengan jujur Seung Nyang berkata ia akan mencari Wang Yoo. Ta Hwan jadi marah (dan cemburu pastinya). Ia berkata sekarang Seung Nyang melayaninya, bukan melayani Wang Yoo lagi.
Seung Nyang berkata tubuhnya memang berada di istana ini, tapi baginya tuannya hanya ada satu. Ta Hwan berkeras semuanya bisa berubah dalam hidup ini, bahkan keadaan Seung Nyang pun telah berubah.
Seung Nyang berkata Wang Yoo adalah tuannya yang pertama dan terakhir, selalu seperti itu. Ta Hwan tak tahan lagi mendengarnya. Ia menyuruh Seung Nyang pergi. Setelah Seung Nyang pergi, Ta Hwan bergumam ia sedang melindungi Seung Nyang dari El Temur. Dan ia hanya bisa melindunginya dalam istana ini.
Ketika keluar dari pintu kamar Ta Hwan, kasim Ta Hwan menghadang Seung Nyang. Ia bertanya apakah tuan Seung Nyang adalah Raja Goryeo. Ia berkata Wang Yoo sudah mati. Seung Nyang kaget tak percaya. Kasim Ta Hwan berkata Wang Yoo mati dalam pertempuran. Jika Seung Nyang sekali lagi memperlakukan Ta Hwan seperti itu, makan Seung Nyang akan berurusan dengannya.
Kasim juga melaporkan kematian Wang Yoo, Bayan, dan Tal Tal pada Ta Hwan. Ta Hwan berpikir Seung Nyang pasti patah hati.
Seung Nyang menangis di kamarnya. Selama ini Wang Yoo menjadi harapannya untuk hidup. Jika Wang Yoo tidak ada lagi, bagaimana ia melanjutkan hidupnya? Untuk apa ia hidup? Ta Hwan diam-diam melihat Seung Nyang menangisi kematian Wang Yoo.
Ta Hwan melihat Seung Nyang tak bersemangat, dan bertambah pucat. Ia tahu Seung Nyang jarang makan akhir-akhir ini. Karena itu ia memerintahkan Seung Nyang menjadi penguji makanannya mulai sekarang, untuk mengecek makanan itu diracuni atau tidak.
Bila Seung Nyang hanya makan sedikit, maka Ta Hwan akan menyuruhnya mengetes lebih banyak makanan. Melihat Seung Nyang sedih seperti itu, Ta Hwan menyuruhnya bangkit. Tidak mungkin mengikuti orang yang sudah mati. Seung Nyang jadi marah. Ta Hwan berkata Seung Nyang adalah pelayannya. Tanpa ijinnya, Seung Nyang tidak boleh mati.
Ta Hwan berjalan-jalan dengan gembira karena Seung Nyang mengikuti di belakangnya. Jika Seung Nyang menjauh, ia mengingatkan jarak tiga langkah. Seung Nyang terpaksa mendekat. Ta Hwan tiba-tiba berbalik hingga mereka berhadapan.
Hal itu segera menjadi hobi baru Ta Hwan. Ia berjalan beberapa langkah lalu berbalik hanya agar bisa berhadapan dengan Seung Nyang. Sekali waktu ia berbalik namun Seung Nyang tidak ada. Ta Hwan jadi panik. Seung Nyang berdiri di belakangnya untuk mengageti Ta Hwan. Melihat Ta Hwan kaget, tanpa sadar Seung Nyang tersenyum. Ta Hwan gembira melihat Seung Nyang tersenyum kembali.
Wang Yoo dan empat sekawan berkuda tanpa mengenal lelah. Bahkan tanpa istirahat selama 2 hari. Bayan heran ada adap di Baidu hingga Wang Yoo begitu tergesa-gesa. Byung Soo tahu jawabannya. Seung Nyang.
Bayan bingung, Seung Nyang ada di ibukota Yuan? Byung Soo berkata Seung Nyang adalah seorang wanita. Bayan kaget.
Wang Yoo tiba di kota saat malam. Jeom Bak yi menemukan rumah gisaeng untuk mereka beristirahat. Masalahnya, di tempat itu juga ada Wang Go.
Wang Go mengamuk dalam keadaan mabuk di rumah gisaeng itu. Ia marah karena sekarang semua orang memandang rendah dirinya. Ia juga dimata-matai anak buah El Temur.
Wang Yoo masuk. Wang Go tidak heran. Wang Yoo memang tidak mudah mati. Keduanya berhadapan. Wang Go mengingatkan istana adalah tempat yang lebih menakutkan dari medan pertempuran. Lengah sedikit saja maka kepala bisa putus. Ia menasihati agar Wang Yoo berhati-hati.
Wang Yoo berkata ia tidak repot-repot kembali hanya untuk menjilat dan merendah seperti cara Wang Go. Semoga beruntung, ujar Wang Go meremehkan.
Ta Hwan terkejut ketika mendengar Seung Nyang jatuh sakit. Ia meghambur ke kamar Seung Nyang. Seung Nyang demam tinggi. Ta Hwan memerintahkan untuk memanggil tabib kerajaan. Kasim keberatan, tabib kerajaan untuk dayang? Tapi Ta Hwan tidak peduli.
Seung Nyang kembali bermimpi Wang Yoo. Wang Yoo menghampirinya sambil tersenyum. Ketika mereka sudah sangat dekat, tiba-tiba sebuah pedang diayunkan menebas punggung Wang Yoo. Wang Yoo jatuh tersungkur. Dang Ki Se tertawa sambil memegangi pedang berlumuran darah Wang Yoo. Seung Nyang menangis histeris sambil memeluk Wang Yoo.
Karena mimpi itu, Seung Nyang terus bergerak gelisah dan tangannya menggapai-gapai. Ta Hwan memegangi tangan Seung Nyang. Aku di sini, ujarnya.
Ia melepaskan tangan Seung Nyang ketika Bangsawan Zhang datang melapor sambil tergesa-gesa. Bangsawan Zhang melaporkan Bayan masih hidup dan pulang membawa kemenangan.
Tapi Ta Hwan tidak nampak gembira. Hanya ada satu hal yang muncul di pikirannya. Wang Yoo.
Bangsawan Zhang menegaskan Wang Yoo ikut dalam rombongan Bayan. Ta Hwan terhenyak. Wang Yoo ternyata selamat dan masih hidup.
“Cheonha….Cheonha….” Seung Nyang mulai mengigau memanggil Wang Yoo.
Ta Hwan melihatnya dengan sedih.
Komentar:
Jika Ta Hwan mempertemukan Seung Nyang dengan Wang Yoo, maka Seung Nyang tidak akan menderita lagi. Tapi bagaimana dengan dirinya? Kira-kira apa yang akan dilakukan Ta Hwan? Menghalangi Seung Nyang bertemu Wang Yoo? Atau membiarkan mereka bertemu?
Hmm….aku menduga pilihan pertama yang akan diambil Ta Hwan. Menurutku Ta Hwan belum cukup berpikiran dewasa untuk mengambil keputusan dengan bijak. Dan lagi, cintanya pada Seung Nyang menurutku lebih seperti obsesi.
Ia berkata ia akan melindungi Seung Nyang dari El Temur. Tidakkah ia tahu justru melepas Seung Nyang adalah cara terbaik untuk melindungi Seung Nyang. Mungkin ia benar. Seung Nyang adalah orang yang mengetahui rahasia kejahatan Danashiri. Buktinya Dang Ki Se hendak membunuhnya.
Tapi dengan memperlihatkan minat dan perlakuan spesial pada Seung Nyang, bukankah itu sama saja membuat Seung Nyang menjadi Nona Park kedua? Danashiri tidak akan tinggal diam melihat Ta Hwan dekat dengan wanita lain lagi.
Bagi yang bertanya apakah ini flashback? Iya ini flashback untuk awal episode 1 di mana Seung Nyang dinobatkan menjadi Permaisuri. Sampai kapan? Tentu saja sampai Seung Nyang diangkat menjadi permaisuri. Sepertinya masih lama^^
mb fan...keren..........sip dech bt mb fan
BalasHapusthx u mba ^^
Ta hwan msh kekanakan sifatnya tp kyknya lama-lama dia akan berubah * ep msh panjang
Hapusta hwan mgkn ga membiarkan mereka ktmu tapi mgkn aja mereka berdua bs ktmu secara ga sengaja.tp kyknya wang yo ga bs bw seu nyang kembali ke goeryo krna pasti dihalangin sm ta hwan.
yg jd ta hwan tnyt yang jadi baek dong so ya yg di warior baek dong so baru nyadar ^^
Wiiih~ mbk fanny cepet banget update sinop Empress Ki nya ^^
BalasHapussetelah Heirs Ending buat sinop Empress Ki aja mbk fan tiap minggu nya, ini drama kolosal lebih seruuu~ :-D
Ta Hwan belum dewasa banget tpi lucu lihat tingkahnya yg lagi falling in love gitu,kkkkkk
kasian seungyang sking kepikiran Wang Yoo jdi sakit gtu.
#btw mau Lanjut buat sinopsis apa project slnjtnya mbk.??
Faigting untuk next project. :-)
pertamax..eonni. gumawo.
BalasHapusgomawoo.. senengnya ampe jingkrak2 hehe
BalasHapusLebih seneng seung nyang sama ta hwan dbanding wang yoo..lbh menarik kisah cintanya hehe.. Semoga seung nyang bs sdkt mencintai ta hwan akhrnya.. Sebenarnya liat skp wang yoo n seung nyang agak lebay..tu c bkn skp raja k pengawal/rakyat n sebaliknya..kl wang yoo dr awal mang keliatan ketertarikanya tp seung nyang kn dr awal nganggep raja tp skpnya ky gt...whtaeverlah..episodenya msh panjang..semangat trz mba fanny bikin sinopnya :)
BalasHapusmba fannnyyyyyyy....
BalasHapusaku beberapa taun ini jadi silent reader,, sekarang mau komen ah wk :p
semangat Empress Ki nya !! :D
Eonni iiiiiiii loooopeeee uuuuuuu muach..muachhh.....
BalasHapusGomawoo. ..
ya....ya....ya....eonni kian penasaran saja apa yang terjadi selanjutnya???? thanks a lot eonni, i will be waiting your recap next episode soon.
BalasHapuseonny gumawo.... gembira sangat sinopsis13 nya cepat banget keluarnya
BalasHapuspadahal skarn sudah jam 1 malam tapi sy masih tetap semangat bacax karena empires ki ceritanya seru banget..fighting terus ya eonny fanny. sekali lagi gumawoooo....
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah, semakin penasaran nih sama drama sejarah satu ini. Kedua raja benar2 memiliki penggambaran sifat yang sangat berbeda, namun si pemeran utama wanita mampu mengimbangi keduanya hingga diperebutkan seperti itu
BalasHapuskekekeke, sip sip
btw, aku suka cara mbak fanny mengomentari episode suatu drama. aku seperti mendapat sudut pandang baru mengenai pemahaman drama yang aku baca. hmm, komentar mbak fanny itu kunci dari hal-hal yang 'menurutku' ganjil di drama itu
terus lanjutkan sinopsis Empress Ki ya!
Gomawo unnie! Fighting!
Putpit
Kadang lihat prilaku ta hwan aku jd sedih tapi juga kesel lw sikap kekanak2kannya muncul. Cinta tak bisa dipaksa ta hwan....
BalasHapusBener dugaan mba fanny di episode 12 kemaren lw tangan seung nyang lah yg menggantikan tangan nona park ketika diperiksa oleh tabib.... duch mba fanny salut aku dugaannya bennnar~~~
Kurasa jika nanti wang yoo ke yuan, ta hwan tdk akan mmbiarkan seung nyang brtemu dgn wang yoo...
Banyak orang yg trsakiti oleh ta hwan... coba aja ta hwan bisa niru sdikit sikap raja suk jong di dong yi, walaupn banyak selir tp tak sampai menderita sperti itu.
Dang ki se walaupn jahat tp trhadap perempuan yg ia sayangi ia tdk bs tahan lw mreka trsakiti. Buktinya lihat adiknya menderita ia tak tahan, dan trhadap seung nyang walaupn ia menyukainya tp sikapnya tdk sprti ta hwan. Dang ki se.... muka rambo tapi hatinya hello kitty hehehe ^^
Setuju dgn kata2 seung nyang ke ta hwan, meskipun tubuhnya di yuan tapi hatinya ttp di goreyo (wang yoo). Walaupn tak prnah trdengar wang yoo mngucapkn cinta pd seung nyang, tp cinta mreka sangat kuat walau tnpa harus dikatakn.
Lanjut terus ya mba fanny sinopsisnya.
Terima kasih banyak & maaf komennya kepanjangan.... ^^
Waw sinopsis 3 episode dlm waktu ±3hari, mantap..
BalasHapusKeyen, gomawo..
Huhuhu, bner juga yah kalo Ta Hwan ngebiarin SN sama WY, dia yg sakit, tp kalo SN sama TH, SN yang sakit. Dan juga.. Ini bukan cinta segitiga, melainkan cinta tak terbalas. SN dan WY saling suka, tapi Ta Hwan menyukai SN. Huhu.. :(
BalasHapusthanks mba, .
BalasHapusayo semangat buat lanjutin sinopnya
awalnya aku gak pengen tau ttgn empress ki, .ehh stelah baca sinopnya di kdramatized jd penasaran banget
Ta hwan emang childish, tp aku suka banget malah liat dia,haha
ak kok malah dukung dia ama seungnyang ya
yahh seungnyang emang cocok buat ta hwan sperti yg mba bilang, .
tp wang yoo emang cocok nya buat seungnyang. jd pilih yg mana??
haha, .it's complicated
Mbak fanny, tetep semangat yaah lanjutin sinopnya Hwaiting !!
BalasHapusBagus banget... jadi makin penasaran dnd episode berikutnya. Terima kssih ya mba bisa membuat sinopsis sedemikian detail, seolah2 kita menonton sendiri, bahkan jadi lebih menarik baca sinopsisnya baru tonton filmnya. Ditunggu karya2 selanjutnya mba. Cayyo!
BalasHapusBagus banget... jadi makin penasaran dnd episode berikutnya. Terima kssih ya mba bisa membuat sinopsis sedemikian detail, seolah2 kita menonton sendiri, bahkan jadi lebih menarik baca sinopsisnya baru tonton filmnya. Ditunggu karya2 selanjutnya mba. Cayyo!
BalasHapusBagus banget... jadi makin penasaran dnd episode berikutnya. Terima kssih ya mba bisa membuat sinopsis sedemikian detail, seolah2 kita menonton sendiri, bahkan jadi lebih menarik baca sinopsisnya baru tonton filmnya. Ditunggu karya2 selanjutnya mba. Cayyo!
BalasHapusBagus banget... jadi makin penasaran dnd episode berikutnya. Terima kssih ya mba bisa membuat sinopsis sedemikian detail, seolah2 kita menonton sendiri, bahkan jadi lebih menarik baca sinopsisnya baru tonton filmnya. Ditunggu karya2 selanjutnya mba. Cayyo!
BalasHapusmksh mba sinopsis nya :)
BalasHapusd tunggu kelanjutannya yah :)
semanagt :)
Akhirnya seung yang bisa senyum sama ta hwan :) tpi aq setuju klo seung yang ama ta hwan ... kkkk LUCU semangat trus mba fanny,
BalasHapusMaksh mbak, terus'n ya...
BalasHapusSeung nyang dan ta hwan..hehe..
BalasHapus