Episode 31:
Mengapa Ta Hwan berani mengungkapkan pada para Gubernur bahwa ia sebenarnya bisa bicara?
Mundur sedikit pada apa yang terjadi setelah jamuan makan malam Ta Hwan yang gagal. Tal Tal memberikan buku pembukuan Heuk Su (yang diberikan Wang Yoo) pada Seung Nyang untuk menghentikan pelengseran Ta Hwan.
Seung Nyang memberikan buku itu pada Ta Hwan. Ta Hwan tidak mengerti isi buku tersebut. Seung Nyang meminta Ta Hwan mendengar kata-katanya mulai sekarang. Meski mereka memiliki senjata untuk menghentikan pelengseran, mereka harus bisa menggerakkan hati gubernur untuk memihak mereka. Dan hanya Ta Hwan yang bisa melakukannya.
Maka Ta Hwan pun menemui gubernur sesuai petunjuk Seung Nyang. Ia mengungkapkan bahwa ia ingin menentang El Temur dan menentang pelengseran dirinya. Para gubernur meminta Ta Hwan tidak melakukan itu dengan alasan untuk melindungi nyawa Ta Hwan.
Namun Ta Hwan mengungkapkan alasan sebenarnya mereka tidak inginmelawan El Temur. Yaitu karena mereka memiliki hutang pada El Temur dan El Temur telah menghapus hutang mereka jika mereka mendukugnya.
Ia mengungkapkan bahwa sebenarnya El Temur membodohi para gubernur. Ia berkata orang yang berada di balik krisis ekonomi propinsi mereka adalah Grup Maebak. Dan Grup Maebak adalah kelompok pedagang yang selama ini mendanai El Temur. Jadi El Temur didanai oleh uang para Gubernur juga. Para gubernur yang tidak tahu menahu lalu berhutang pada El Temur untuk mengatasi krisis keuangan propinsi mereka. Padahal sebenarnya mereka berhutang pada orang yang telah menyebabkan krisis itu sendiri.
Ta Hwan berkata saat ini El Temur menertawakan kebodohan para gubernur. El Temur memiliki informan di setiap propinsi hingga mengetahui gerak gerik para gubernur. Apakah gubernur bersedia untuk terus dibodohi?
Para gubernur yang baru mengetahui hal itu menjadi marah dan meminta Ta Hwan mengatakan siapa informan Maebak di propinsi mereka. Ta Hwan berkata ia tidak akan mengatakannya sebelum mereka melakukan apa yang harus mereka lakukan.
Para gubernur itu bertemu dengan Bayan yang mengkonfirmasi bahwa Grup Maebak memang berkaitan dengan El Temur. Para gubernur memutuskan mereka harus menghentikan pelengseran Ta Hwan. Tal Tal meminta mereka mempengaruhi 10 gubernur lain agar berpihak pada mereka. Para gubernur setuju.
Bayan tahu ia tidak bisa lagi berpura-pura setia pada El Temur. Maka ia menemui Ta Hwan dan menyarankan agar Ta Hwan mengambil kembali stempel kerajaan yang selama ini dipegang El Temur (karena Ta Hwan sakit dan tidak bisa bicara). Satu-satunya cara untuk melawan El Temur adalah dengan mangambil kembali kekuasaan Ta Hwan. Ta Hwan awalnya ragu bah wa itu bisa dilakukan, namun Seung Nyang meyakinkannya bahwa itu adalah langkah yang tepat.
Ta Hwan dan Seung Nyang melihat Byung Soo melatih keras pasukan kerajaan. Byung Soo berkata itu adalah perintah El Temur untuk antisipasi kejadian tak terduga. Namun saat Seung Nyang mendesak kejadian tak terduga seperti apa yang dimaksud, Byung Soo tidak mau menjawabnya.
Ta Hwan khawatir para gubernur kembali mundur melihat El Temur memperkuat pasukannya. Tapi Seung Nyang berkata saat ini Tal Tal sedang menangkap informan-informan Maebak dari tiap propinsi. Dengan ttidak adanya informan, para gubernur pasti akan kembali diyakinkan untuk melawan El Temur.
El Temur sudah tak sabar menantikan cucunya menjadi pewaris tahta. Dang Ki Se bertanya mengapa tidak ayahnya saja yang menduduki tahta kerajaan. EL Temur berkata ia sudah tua. Impiannya adalah mengokohkan kekuasaan keluarganya dan menjamin kelangsungan keluarganya.
Anak buah Maebak datang menghadap El Temur membawa surat dari Pemimpin. Dalam suratnya, Pemimpin Maebak menuduh El Temur yang telah membunuh Heuk Su. Buktinya Tal Tal saat ini menangkapi para informan Maebak.
El Temur sadar Tal Tal yang telah mengkhianatinya dan membunuh Heuk Su. Ia lalu membalas surat itu.
Bi Soo memberitahu Wang Yoo tempat yang menjadi markas tersembunyi Maebak. Ia berkata tidak ada seorangpun yang pernah melihat wajah Pmeimpin Maebak. Ia pun belum bertemu dengannya. Kabarnya hanya ketua Maebak cabang Yanjing yang pernah melihatnya.
Mereka berpapasan dengan anak buah Maebak yang membawa surat El Temur. Orang ini adalah orang satu suku dengan Bi Soo hingga Bi Soo mempercayainya. Ia heran melihat Bi Soo bersama Wang Yoo. Bi Soo berkata Wang Yoo adalah orang yang telah menyelamatkannya.
Orang itu menunjukkan surat balasan El Temur untuk pemimpin Maebak pada Wang Yoo. Dalam surat itu ditulis El Temur akan menjebak Tal Tal di gerbang Utara dan membunuhnya. Wang Yoo menyuruh orang itu mengirimkan surat tersebut pada pemimpin Maebak. Sementara ia sendiri menyusun rencana untuk menyelamatkan Tal Tal.
Sun Woo dan Jokho memata-matai kekuatan El Temur di Perbatasan Utara. Wang Yoo khawatir kekuatan mereka tidak seimbang apalagi dengan kedatangan Tap Ja Hae ke benteng tersebut. Tal Tal juga tidak memiliki banyak pasukan.
Bi Soo bertanya mengapa Wang Yoo memberikan pembukuan Heuk Su pada Tal Tal. Wang Yoo tidak mau menjelaskan dengan rinci. Ia hanya mengatakan ia memiliki cara tersendiri untuk menghadapi El Temur. Bi Soo mengusulkan agar mereka menggunakan api untuk menyerang pasukan El Temur. Wang Yoo menganggap itu usul yang baik.
Yeon Hwa menyusup ke dalam istana dan meminta bantuan Byung Soo untuk menyelundupkan Maha ke luar istana. Ia berkata Danashiri sampai jatuh sakit karena merindukan puteranya. Ia ingin membawa Maha semalam saja.
Byung Soo yang dimabuk cinta pada Yeon Hwa bersedia untuk membantunya.
Semenjak Danashiri diasingkan, Maha diasuh oleh Ibu Suri. Ibu Suri masih meragukan Maha karena tidak memiliki kemiripan sama sekali dengan Danashiri dan Ta Hwan. Dayang pengasuh Maha rupanya memihak pada Danashiri.
Diam-diam ia memberikan Maha pada Yeon Hwa dan memintanya mengembalikan Maha esok subuh. Yeon Hwa berjanji untuk mengembalikannya.
Yeon Hwa berhasil menyusup keluar istana membawa Maha berkat bantuan Byung Soo. Jok Cham mengingatkan bahwa tidak boleh ada pria yang menjalin hubungan dengan wanita istana (karena menurut aturan, wanita dalam istana adalah milik Raja). Byung Soo berkilah ia hanya membantu Danashiri.
Danashiri sangat senang dapat bertemu kembali dengan Maha.
Byung Soo sengaja memperlihatkan latihan para prajurinya ketika para Gubernur datang ke istana untuk menghadiri kurultai. Kurultai adalah sidang semacam sidang pemakzulan, untuk menentukan pelengseran tahta dan menentukan penggantinya.
El Temur sengaja memperlihatkan latihan itu agar para gubernur terintimidasi dan tidak berani menentang kekuasaannya.
Tal Tal berhasil menangkap para informan. Namun saat ia memasuki perbatasan, ia diserang oleh pasukan El Temur. Tampaknya tak ada harapan bagi Tal Tal yang hanya membawa beberapa orang prajurit.
Namun tiba-tiba muncul Wang Yoo dan para pengikutnya dengan mengenakan penutup wajah. Mereka membantu Tal Tal dan berhasil mengalahkan pasukan El Temur.
Seung Nyang membantu Ta Hwan berpakaian. Seung Nyang tahu jauh di dalam hatinya Ta Hwan merasa takut dan gentar. Namun Ta Hwan memperoleh kekuatan dari Seung Nyang yang selalu berada di sisinya.
El Temur memperlihatkan surat pelengseran Ta Hwan yang sudah diberi stempel kerajaan (oleh Ta Hwan) sendiri. Para gubernur terkejut. Dang Ki Se berkata Ta Hwan sudah pasti lengser, dan kurultai kali ini adalah untuk menentukan penggantinya , yaitu Maha.
Ta Hwan masuk dengan gagah diikuti Bayan dan pengikut setianya. El Temur berkata untuk apa Ta Hwan hadir di saat Ta Hwan tidak bisa bicara. Untuk pertama kalinya Ta Hwan membuka mulutnya di depan El Temur. Ia meminta surat pelengseran dirinya diberikan padanya.
El Temur berusaha menguasai dirinya meski ia marah. Ia memberikan surat itu pada Ta Hwan yang duduk di tahta kerajaan. Dengan nada mengejek ia berkata Ta Hwan tidak bisa membaca.
Ta Hwan membaca surat itu dengan lancar dan mengumumkan bahwa isi surat itu ditulis di luar kehendaknya. Dengan begitu surat pelengseran itu ia tarik kembali. Ia tidak akan menyerahkan tahtanya pada Maha.
Tal Tal tiba di istana namun Byung Soo tidak memperbolehkannya masuk ke dalam aula. Untunglah Ibu Suri datang tepat pada waktunya dan menyuruh Byung Soo menyingkir.
Karena Ta Hwan menarik surat pelengseran dirinya, maka ia bisa tetap menduduki tahtanya hanya jika didukung oleh semua gubernur tanpa terkecuali.
Ta Hwan mengusulkan pengambilan suara. Dari 10 gubernur yang hadir, 7 di antaranya mendukung Ta Hwan. Sementara 3 gubernur lain tetap mendukung El Temur karena tidak ada bukti bahwa El Temur bekerjasama dengan Maebak. El Temur tersenyum menang.
Pada saat itulah Ibu Suri dan Tal Tal masuk membawa hasil tangkapannya. Ketiga gubernur tersebut kaget saat melihat orang kepercayaan mereka ternyata mata-mata Maebak dan El Temur. Dang Ki Se menyangkal keterlibatan ayahnya dengan Maebak, namun bukti sudah jelas. Ketiga gubernur tersisa langsung mendukung Ta Hwan. Dengan begitu pelengseran Ta Hwan digagalkan.
El Temur tertawa (palsu). Karena semua gubernur tidak menyetujui pelengseran Ta Hwan maka ia pun… Belum selesai ia berbicara, Ta Hwan menyela bahwa masalah ini belum selesai. Ia mengakui selama ini El Temur telah mengurus negara menggantikan dirinya. Namun sekarang ia akan mengambil alih stempel kerajaan. Ia sendiri yang akan mengurus negara.
El Temur tentu tidak terima. Tapi Ibu Suri berkata dalam tata cara kurultai, semua hal harus diambil berdasarkan pengambilan suara.
Melihat gelagat yang tidak baik dan ayahnya dalam keadaan terdesak, Dang Ki Se pergi keluar dari istana dan memerintahkan Byung Soo mengerahkan pasukan untuk membunuh semua gubernur di aula.
Meski menyebalkan, Byung Soo masih bisa berpikir. Ia menasihati Dang Ki Se agar tidak terburu nafsu. Bagaimana dengan Ta Hwan dan Ibu Suri? Apakah mereka juga akan dibunuh? Jika mereka melakukan itu, sama saja dengan membunuh klan El Temur (El Temur dan keluarganya akan dianggap pengkhianat kerajaan). Dang Ki Se sangat kesal karena tidak bisa berbuat apa-apa.
Saat itulah Byung Soo memiliki ide. Ia memberitahu Dang Ki Se bahwa Maha ada di istana dingin.
Ta Hwan mengumumkan ia akan mengambil kembali stempel kerajaan dari El Temur. Untuk itu diadakan pengambilan suara para gubernur. Semua gubernur setuju Ta Hwan memegang tampuk pemerintahan.
Tiba-tiba Byung Soo masuk dengan wajah pura-pura khawatir. Ia memberitahukan ada keadaan darurat. Pangeran hilang.
Semua orang terkejut. Terutama Ibu Suri yang bergegas kembali ke kediamannya. El Temur memanfaatkan kesempatan tersebut dengan mengatakan masalah ini dihentikan dulu dan akan dibahas lain kali. Lalu ia buru-buru keluar dari aula.
Tal Tal curiga mengapa Maha mendadak hilang pada saat seperti ini. Ta Hwan juga merasa ada yang aneh. Namun Bayan dan para gubernur menenangkannya bahwa dukungan mereka pada Ta Hwan tidak akan berubah.
Seung Nyang sudah menanti Ibu Suri di kediaman Ibu Suri. Ibu Suri bertanya apakah Maha benar-benar hilang. Seung Nyang membenarkan. Ia sudah menanyai dayang pengasuh Maha dan ternyata Maha ada di istana dingin.
Seung Nyang diutus Ibu Suri ke istana dingin untuk membawa pulang Maha. Danashiri tidak mau memberikannya dan mengancam akan membunuh diri dengan menggigit lidahnya. Seung Nyang tidak gentar dan menantang Danashiri melakukan ancamannya itu. Ia berkata akan ada saatnya di mana Danashiri benar-benar ingin mati, dan bukan hanya ancaman kosong.
Ia lalu memerintahkan agar tidak ada makanan dan minuman dikirim ke istana dingin ini. Seung Nyang berkata itu bukan perintahnya tapi perintah Ibu Suri. Dayang Soh dan Yeon Hwa terkejut. Mereka membujuk Danashiri untuk mengembalikan Maha. Maha bisa ikut menderita jika tetap bersama mereka.
Boo Hwal mengambil Maha dari tangan Danashiri lalu membawanya pergi. Danashiri berkata saat ia kembali lagi ke istana, tidak akan ada ampun untuk Seung Nyang. Dengan tenang Seung Nyang menyuruh Danashiri mempercepat langkahnya. Karena tempat yang kosong pasti akan diisi juga. Artinya posisi Permaisuri tidak akan dibiarkan kosong terlalu lama.
Bayan memberitahu El Temur bahwa kurultai akan dilanjutkan besok karena Maha telah ditemukan. El Temur bertanya mengapa Bayan mengkhianatinya padahal kedudukan Gubernur adalah pemberiannya. Bayan berkata ia ada seperti sekarang karena Kaisar Minzhong, sudah sewajarnya ia membantu putera Kaisar Minzhong. Ia berkata dengan jujur bahwa dulu El Temur adalah tokoh panutannya. Seorang pahlawan yang memiliki hati. Namun sekarang dipenuhi keserakahan dan ingin menguasai dunia.
El Temur dengan angkuh berkata ia adalah orang yang dikirim langit untuk mengurus negeri Yuan. Ia tidak akan pernah melupakan pengkhianatan Bayan.
Sepeninggal El Temur, Bayan menyuruh Tal Tal untuk membunuhnya jika suatu hari nanti ia seperti El Temur. Tal Tal terkejut. Bayan berkata lebih baik ia mati sebagai jenderall terhormat daripada mati sebagai penguasa yang dipenuhi keserakahan. Hmmmm…semacam ramalankah?
El Temur bertanya-tanya apa yang membuat Ta Hwan berubah seperti ini. Dengan akting yang hebat bahkan bisa mengecohnya. Dang Ki Se berkata orang yang berada di balik semua ini adalah Selir Ki. Tap Ja Hae bertanya apa yang harus mereka lakukan karena kurultai akan kembali dilanjutkan besok.
El Temur membuat rancana baru. Ia membuat dua narapidana terhukum mati yang masih memiliki keluarga. Ia menjamin mereka akan tetap hidup dan kelangsungan keluarga mereka terjamin asalkan mereka melakukan apa yang ia perintahkan.
Kedua napi itu disuruh menyamar menjadi kasim lalu mereka harus menyelundup ke kamar Maha dan pura-pura hendak membunuhnya. Mereka harus sengaja membiarkan diri mereka tertangkap. Lalu mereka harus mengatakan bahwa yang menyuruh mereka adalah salah satu gubernur. Dengan begitu ini akan menjadi peringatan bagi gubernur lain.
Deok Man dan Boo Hwal baru saja keluar dari kamar Maha ketika mereka berpapasan dengan kedua kasim palsu tersebut. Deok Man langsung tahu kalau mereka kasim palsu. Karena terdesak, keduanya mengeluarkan senjata namun segera dijatuhkan oleh Boo Hwal.
Seorang dari mereka hendak melarikan mereka tapi berpapasan dengan Byung Soo yang langsung membunuhnya. Napi yang tersisa dibawanya kembali ke dalam penjara sesuai rencana. Tapi baik Deok Man dan Boo Hwal merasa ada hal yang aneh.
Danashiri yang mendengar anaknya hendak dibunuh langsung jatuh pingsan.
Ibu Suri pergi ke penjara untuk menemui kasim palsu itu dan mencari tahu siapa yang telah menyuruhnya. El Temur juga pergi ke penjara dan pura-pura hendak mencari tahu siapa yang hendak membunuh cucunya. Ia berkata pada Ibu Suri bahwa kurultai ditangguhkan sampai masalah ini selesai. Ibu Suri jadi curiga.
Boo Hwal mengatakan kecurigaannya pada Ta Hwan, Seung Nyang, Bayan, dan Tal Tal. Ia heran mengapa pembunuh itu tidak bisa bela diri. Tal Tal langsung menduga kejadian ini adalah upaya untuk menyalahkan pihak lain. Dan itu berarti sasarannya adalah salah satu gubernur. Tujuan utamanya adalah menjatuhkan Bayan, Tal Tal, dan Seung Nyang.
El Temur menceritakan rencananya ini pada Wang Yoo. Ia tidak ragu memberitahu Wang Yoo karena Dang Ki Se berkata Wang Yoo juga koban pengkhianatan Seung Nyang. Meski terkejut, Wang Yoo berhasil tidak memperlihatkannya pada mereka.
Seung Nyang mengajukan diri untuk menemui El Temur. Ta Hwan mengkhawatirkannya tapi Seung Nyang ingin melakukannya sendiri. Ia berkata El Temur berencana memfitnah mereka dengan membuat cerita palsu. Mereka juga bisa melakukan hal yang sama pada El Temur.
Dengan berani ia menghadap El Temur. Ia sempat terkejut saat melihat Wang Yoo ada di sana. Namun dengan segera ia menguasai dirinya dan dengan anggun melangkah masuk menemui El Temur.
Episode 32:
El Temur mengejek Seung Nyang. Beraninya seorang selir memasuki kandang singa. Dengan tenang Seung Nyang membalas, jika El Temur memang seekor singa mengapa melakukan hal yang bahkan tidak akan dilakukan seekor kucing.
Semua terkejut. El Temur bertanya kenapa Seung Nyang menemuinya, ia tidak mau menyia-nyiakan waktu bertemu dengan seseorang seperti Seung Nyang. Dengan tenang Seung Nyang mengungkapkan semua rencana El Temur.
Ia berkata El Temur memang tak punya waktu hingga membuat pembunuh palsu. Ia tahu pembunuh itu akan mengatakan bahwa orang yang memerintahkannya membunuh Maha adalah Seung Nyang , dengan alasan Seung Nyang cemburu karena Permaisuri memiliki seorang putera dari Ta Hwan. Lalu pembunuh palsu itu juga akan mengatakan kalau Bayan adalah komplotan Seung Nyang.
Setelah menyingkirkan Seung Nyang dan Bayan sebagai contoh, El Temur akan memanggil para gubernur satu per satu dan mengancam mereka akan mengalami hal yang sama jika tidak mendukungnya dalam kurultai.
Mau tak mau El Temur terkesan dengan kepintaran Seung Nyang. Ia bertanya apa yang akan dilakukan Seung Nyang mengenai itu. Tidak mungkin Seung Nyang bisa melawan rencananya.
Seung Nyang mengakui rencana El Temur untuk menyalakannya adalah kejam tapi El Temur tidak akan bisa menimpakan kesalahan itu pada Seung Nyang dan Bayan. Ia mengancam kejahatan El Temur akan diketahui semua orang jika El Temur melakukannya. Semua orang akan tahu bahwa El Temur adalah kakek jahat yang menyuruh pembunuh ke kamar cucunya sendiri. Dengan begitu ketenaran El Temur akan musnah dalam semalam.
El Temur menuduh Seung Nyang hanya menggertak. Jika mereka memang mempunyai bukti bahwa ia yang menyuruh pembunuh ke kamar cucunya, Seung Nyang tidak akan menemuinya untuk bernegosiasi. Seung Nyang tidak bergeming. Ia menantang El Temur untuk mencobanya. Lalu ia pamit.
Meski di hadapan El Temur Seung Nyang nampak percaya diri , sebenarnya ia ragu apakah ia berhasil menggoyahkan hati El Temur. Keputusan tetap di tangan El Temur dan mereka hanya bisa menunggu.
Dang Ki Se dan Tap Ja Hae berkata ayahnya tidak boleh digoyahkan oleh perkataan Seung Nyang. El Temur menanyakan pendapat Wang Yoo karena Seung Nyang pernah menjadi anak buahnya. Ia bertanya apakah Seung Nyang sengaja membuatnya bingung. Wang Yoo berkata ia tidak akan percaya pada Seung Nyang. Kesuksesan ribuan kali tidak sebanding dengan satu kesalahan fatal. Untuk apa mengambil resiko sebesar itu?
Ibu Suri terkejut mendengar Danashiri dibawa kembali ke istana karena pingsan setelah mendengar apa yang terjadi pada Maha. Danashiri telah sadarkan diri namun melancarkan aksi mogok makan dan menolak kembali ke istana dingin. Ia mengancam lebih baik mati kelaparan daripada kembali ke istana dingin.
Bangsawan Zhang khawatir Ibu Suri yang akan disalahkan jika terjadi sesuatu pada Danashiri. Tapi Ibu Suri berkata hukum harus ditegakkan.
Danashiri hanya pura-pura mogok makan. Di kamarnya ia makan sepuasnya. Dayang Soh dan Yeon Hwa hanya bisa menahan air liur sambil berteriak-teriak pura-pura meminta Danashiri menghentikan mogok makannya.
Begitu mendengar kedatangan Ibu Suri, Danashiri buru-buru melap mulutnya dan menyembunyikan baki makanan di balik selimut. Ia membaringkan badan membelakangi pintu dan pura-pura tidur.
Ibu Suri bertanya mengapa Danashiri belum juga kembali ke istana dingin. Dayang Soh beralasan Danashiri masih lemah, tidak mau makan dan minum, apalagi minum obat.
Tapi Ibu Suri berkeras akan membawa tanda ke sini. Mendengar itu Danashiri bangkit dan berkata ia tidak mau kembali sendiri ke istana dingin. Ia menyuruh Dayang Seo menyiapkan tikar. Ia akan memohon pada Kaisar agar membiarkannya mati saja.
Ibu Suri mengingatkan bahwa Danashiri saat ini sedang dihukum atas insiden racun. Danashiri berkata ia tidak bisa membiarkan puteranya dalam asuhan Ibu Suri. Bagaimana bisa seorang pembunuh masuk istana puteranya tanpa bantuan Ibu Suri.
Ibu Suri menyindir Danashiri hanya menggunakan puteranya agar bisa tetap tinggal di istana. Danashiri balas menyindir ia tidak selicik Ibu Suri. Ia hanya ingin melindungi puteranya.
Pembicaraan mereka terhenti karena Deok Man masuk melaporkan bahwa pembunuhnya telah mengaku siapa orang yang menyuruhnya.
Hmmm…apakah rencana Seung Nyang berhasil?
Berhasil dan tidak berhasil. Ia berhasil membuat El Temur tidak menuduhnya dan Bayan, tapi El Temur tetap menjalankan rencananya dengan menuduh gubernur lain.
Alibatnya gubernur yang tak bersalah itu ditangkap. Ketika gubernur itu diseret, ia melihat Bayan dan berteriak meminta pertolongannya. Bayan menunduk dengan penyesalan tergambar jelas di wajahnya.
Dang Ki Se memuji Seung Nyang dengan nada penuh sindiran bahwa ia telah berhasil mengelabui ayahnya. Seung Nyang balik menyindir keluarga El Temur begitu bersikeras mempertahankan stempel Kaisar hingga bertindak sekejam ini.
Dang Ki Se berkata mereka melakukan itu karena Kaisar tidak memiliki kemampuan untuk mengurus negara. Seung Nyang mengingatkan bahwa Ta Hwan sudah berubah. Tapi Dang Ki Se tahu jelas bahwa Seung Nyang lah yang telah mengubah Ta Hwan. Ia mengingatkan agar Seung Nyang tidak melangkahi kedudukannya sebagai selir dan terus mempengaruhi Ta Hwan, akibatnya adalah bencana.
Bayan membela Seung Nyang bahwa Dang Ki Se juga hanya pegawai negara, tapi malah merusak negara mereka sendiri. Dang Ki Se mengejek Bayan bahwa tanpa Seung Nyang Bayan pasti sudah mati. Lalu ia pergi.
Tal Tal berkata mereka telah berhasil melewati bencana, tapi tampaknya istana akan diterjang badai.
Bukan hanya gubernur itu yang dituduh, tapi juga puterinya yang menjadi salah satu selir Ta Hwan. Mereka disiksa habis-habisan agar mengaku siapa lagi yang menjadi komplotan mereka. Gubernur berkeras ia tidak tahu apapun.
El Temur mengancam akan merebus gubernur dalam minyak jika tidak mengaku. Ia bertanya gubernur mana lagi yang menjadi komplotannya.
Untunglah sebelum gubernur itu menyerah dan mengatakan entah siapa yang jadi komplotannya, Ta Hwan tiba di tempat pemeriksaan. Ta Hwan memerintahkan El Temur menghentikan pemeriksaan.
Ia berkata bagaimana bisa El Temur menuduh tanpa pemeriksaan yang benar. El Temur berkilah ia sedang melakukan pemeriksaan. Ia yakin sedikitnya ada 3-4 gubernur berkomplot dalam kasus ini. Duh gemes banget liat jahatnya kakek ini >,<
Ia menyuruh Byung Soo mempersiapkan minyak untuk merebus gubernur agar mengaku. Kalau udah direbur mana bisa ngomong, keburu mati duluan >,<
Gubernur yang dituduh berteriak pada Ta Hwan bahwa ia difitnah. Ia tidak melakukannya. Selir juga meminta Ta Hwan menyelamatkannya.
Ta Hwan menghampiri El Temur dan berkata ia adalah pelakunya. Ia yang menyuruh gubernur itu membunuh Maha. Gubernur itu dan puterinya tidak bersalah. Ia menantang El Temur untuk merebusnya jika mau menghukum mati seseorang.
Gubernur yang dituduh menangis terharu. Gubernur yang lain juga tersentuh dengan sikap Ta Hwan.
El Temur berbisik apakah Seung Nyang yang mengajari Ta Hwan berbicara seperti itu. Memangnya para gubernur akan mendukung Ta Hwan karena terharu? Ia menyuruh Ta Hwan sadar. Mana ada orang yang mau mendukung Kaisar yang tidak tahu benar atau salah? Ia menangisi negeri ini dengan darah karena memiliki Kaisar seperti Ta Hwan dan tidak akan menyerahkan stempel kerajaan.
Ta Hwan berkata kurultai akan diadakan kembali besok. Keputusannya harus mutlak.
Sembilan gubernur menghadap El Temur. Mereka memintanya melepaskan gubernur yang dituduh. Semua orang tahu gubernur itu tidak bersalah. Tapi terlambat, El Temur memperlihatkan kepala gubernur tersebut yang telah dipenggal.
Para gubernur ketakutan. El Temur berkata ia memiliki setidaknya seratus cara untuk membunuh para pengkhianat. Ia berkata orang yang paling bodoh dalam peperangan adalah mereka yang berbicara soal kehormatan dan terus berperang meski tahu akan mati. Ia berharap para gubernur tidak sebodoh itu.
Apakah mati terpenggal seperti gubernur itu adalah sebuah kehormatan? Ia meminta para gubernur itu berpikir baik-baik sebelum memihak pada Ta Hwan.
Kurultai kembali diadakan. Sebelum pengambilan suara, Ta Hwan berkata ia hendak mengatakan sesuatu. Ia meminta maaf dan mengakui ia bukanlah orang yang cocok menjadi Kaisar. Ia seorang yang bodoh, tidak kompeten, pengecut dan egois. Ia tidak peduli pada kekhawatiran dan penderitaan rakyat dan para gubernur. Tapi ia tidak ingin menjadi Kaisar yang tidak berguna lagi.
Ia tidak ingin lagi gemetar ketakutan dan lari karena El Temur. Karena itu dengan tidak tahu malu ia berharap mereka bisa memberikan kesetiaan mereka. Ia meminta mereka memberinya kesempatan dan ia tidak akan menyia-nyiakannya. Percayalah padanya kali ini saja.
Tapi pada akhirnya ancaman El Temur yang lebih menguasai para gubernur itu. Hanya Bayan yang mendukung pengembalian stempel kerajaan pada Ta Hwan. Gubernur lain menunduk tak berdaya. Gagal, stempel tetap dikuasai El Temur.
El Temur berjalan keluar dari aula istana dengan penuh kemenangan. Namun saat berpapasan dengan Seung Nyang, Seung Nyang malah berterima kasih pada El Temur. El Temur bingung.
Para gubernur maju dan meminta maaf sambil menangis karena tidak mendukung Ta Hwan.
Seung Nyang berkata meski Ta Hwan tidak mendapatkan stempel kerajaan, tapi ia berhasil mendapatkan hati para gubernur. El Temur mengejek memangnya Ta Hwan bisa menangani para gubernur itu.
Seung Nyang berkata seekor singa akan dengan sengaja mendorong anaknya ke tepi tebing. Kekejaman El Temur telah membuat Ta Hwan bertambah kuat. El Temur berkata Seung Nyang yang berasal dari Goryeo telah berhasil menangkap perhatiannya. Ia mengancam Seung Nyang tidak akan lama lagi menduduki posisi selir.
Ta Hwan kecewa karena gagal. Pada akhirnya ia tetap hanya disebut Kaisar tanpa kekuasaan apapun. Seung Nyang mengingatkan bahwa mereka yang memiliki orang adalah mereka yang memiliki dunia. El Temur mendapatkan stempel tapi telah kehilangan orang-orangnya. Sedangkan Ta Hwan mendapat 9 gubernur berpihak padanya. Pemenangnya adalah Ta Hwan.
Ia berkata saat ini Ta Hwan sedang dalam perjalanan menjadi seorang pemimpin sejati. Karena itu meski menyakitkan, Ta Hwan tidak boleh tenggelam dalam kekecewaan.
Ta Hwan mengangguk sambil tersenyum. Ia akan bertahan karena Seung Nyang ada di sisinya.
Seung Nyang dan para selir menyambut kembalinya Danashiri. Danashiri menyindir Seung Nyang hanya pura-pura menyambutnya. Ia yakin Seung Nyang mengharapkannya mati beku di istana dingin. Seung Nyang tersenyum.
Kau tersenyum? Ujar Danashiri marah. Apa saya harus menangis, tanya Seung Nyang. Danashiri mengumumkan ia akan mengadakan pertemuan sore ini. Ia kembali untuk membalas dendam.
Ibu Suri kesal mendengar ulah Danashiri. Danashiri tidak berhak mengadakan pertemuan meski kembali ke istana. Karena itu ia memberikan wewenang pada Seung Nyang untuk memimpin pertemuan.
Seung Nyang terkejut dan siap menolak. Ibu Suri berkata stempel Permaisuri ada di tangannya. Untuk sementara ia memberikan wewenang pada Seung Nyang sebagai pengganti dirinya. Seung Nyang tidak bisa menolak. Ibu Suri memerintahkan Deok Man untuk memberitahu para selir dan dayang bahwa Seung Nyang yang memegang kekuasaan atas rumah tangga istana.
Ibu Suri berkata Seung Nyang harus menunjukkan pada semua orang bahwa Danashiri hanya memiliki kedudukan tapi tidak memiliki kekuasaan.
Seung Nyang memimpin pertemuan sore itu. Ia meminta semuua selir mempersiapkan diri untuk acara berburu yang sebentar lagi akan diadakan. Danashiri masuk aula dan marah melihat Seung Nyang memimpin seperti seorang Permaisuri.
Ia memerintahkan para dayang melucuti pakaian Seung Nyang dan menyuruhnya berlutut. Tapi tidak ada dayang yang bergerak melakukan perintahnya.
Ketika Seung Nyang memerintahkan para dayang dan selir untuk membalikkan tubuh mereka, mereka menurut. Danashiri sangat marah. Ia bertanya apa yang terjadi. Seung Nyang berkata Ibu Suri telah memberikan kekuasaan stempel Permaisuri padanya. Ia meminta Danashiri pergi.
Danashiri tentu saja tidak mau menurut. Seung Nyang bertanya apakah ia perlua menyuruh dayang menyeret Danashiri keluar. Akhirnya Danashiri keluar.
Di luar ia tertawa terbahak-bahak hingga membuat Yeon Hwa dan Selir Soh khawatir. Danashiri berkata Seung Nyang tidak akan hidup lebih lama lagi.
El Temur menyuruh Wang Yoo ikut dalam kompetisi berburu yang akan diadakan. Akan ada pertunjukan bagus untuk dilihat. Ia akan menangkap mangsa yang sangat besar. Wang Yoo berkata ia pernah menangkap harimau beberapa kali.
Namun bukan harimau seperti itu yang dimaksud El Temur. Harimau besar yang tidak terbayangkan.
Dang Ki Se bahkan berkata mereka tidak hanya menangkap harimau, tapi juga rubah berekor sembilan. Kaisar dan Selir Ki.
Byung Soo terkejut. Apakah klan El Temur akan melakukan pemberontakan? Dang Ki Se berkata mereka hanya berburu dan buruan mereka adalah Kaisar dan Selir Ki. Jika Byung Soo berhasil, ia akan diberi jabatan tinggi.
Byung Soo tidak akan melewatkan kesempatan seperti itu. Ia menemui Yeon Hwa dan menceritakan rencana pembunuhan itu. Jika ia berhasil dan mendapatkan jabatan tinggi, ia akan meminang Yeon Hwa menjadi isterinya. Ini baru pasangan yang serasi ;p
Wang Yoo masih memata-matai grup Maebak. Dari Onbisu, ia berhasil mendapatkan surat Maebak yang meminta uang pada El Temur. Hal ini membingungkan karena sepengetahuan mereka, Maebak adalah sumber aliran dana bagi El Temur. Lalu apakah sebenarnya El Temur memiliki uang lebih banyak dari Maebak?
Jika begitu, menghancurkan Maebak tidak akan menghentikan aliran dana El Temur dan El Temur tidak akan jatuh. Mendengar itu, Onbisu berkata mereka sejak awal seharusnya tidak melawan El Temur. Sebaiknya mereka menyerah.
Wang Yoo kesal karena Onbisu begitu mudah menyerah. Tapi Onbisu berkata sukunya musnah karena tidak tahu kapan harus menyerah.
Wang Yoo memberikan pedang pada Onbisu dan menantangnya bertarung. Ia menggunakan pedang kayu sedangkan Onbisu menggunakan pedang asli. Ia menyuruh Onbisu bertempur mati-matian.
Pedang kayu Wang Yoo patah namun ia memenangkan pertarungan. Ia berkata mereka tidak boleh memperlihatkan rasa takut. Meski tidak tahu cara untuk menang, mereka harus berpura-pura terlihat tahu.
Onbisu menyadari Wang Yoo sebenarnya tahu mereka dalam posisi lemah dalam menghadapi El Temur. Tapi kenapa Wang Yoo tidak menyerah? Wang Yoo berkata ia hanya akan menyerah saat ia membuang negaranya. Meski sulit dan kesepian, itu adalah hal yang harus ia lakukan untuk orang-orang yang percaya padanya dan mengikutinya.
Hari berburu pun tiba. Ta Hwan dan Seung Nyang bersiap memngikuti perburuan itu. Danashiri pun ikut. Ia menegaskan pada kakaknya bahwa ia ingin Seung Nyang mati karena ia terus bermimpi Seung Nyang mencekiknya.
Ketika melihat Ta Hwan, Danashiri tersenyum manis. Ta Hwan menyarankan agar Danashiri tidak ikut. Berburu tidak sama dengan jalan-jalan. Danashiri tersinggung. Ia berasal dari klan El Temur yang terkenal dengan patriotismenya. Ia ahli berburu dan terutama menggunakan panah.
Mendengar itu, Dang Ki Se agak khawatir. Jika Seung Nyang terbunuh oleh panah bukankah Danashiri yang akan dicurigai?
Danashiri bertemu dengan Wang Yoo di perkemahan berburu. Ia menyapa dengan ramah dan mengucapkan selamat atas pernikahan Wang Yoo. Tapi Wang Yoo bersikap sangat dingin. Danashiri tidak mengerti mengapa Wang Yoo bersikap demikian. Sigh, walau diberitahupun Danashiri tidak akan mengerti kesalahannya di mana >,<
Ta Hwan dan Seung Nyang tiba. Ta Hwan mengumumkan dimulainya perburuan. Masing-masing kelompok berusaha mendapatkan buruan terbaik.
Danashiri berhasil memanah seekor burung besar. Wang Yoo mendapatkan babi hutan.
Sementara Seung Nyang dan Ta Hwan tidak tertarik untuk berburu. Mereka balap berkuda seperti yang pernah mereka lakukan di Goryeo. Ketika itu Ta Hwan tidak tahu Seung Nyang adalah seorang wanita dan berbuat curang dengan membonceng kuda Seung Nyang.
Danashiri masih memikirkan kenapa sikap Wang Yoo berubah padanya. Dulu Wang Yoo selalu menempel padanya. Dayang Soh akhirnya tak tahan lagi dengan imajinasi Danashiri. Ia berkata Wang Yoo menyukai Seung Nyang.
Danashiri tidak percaya. Ia yakin Seung Nyang yang menggoda Wang Yoo. Dan lagi mana boleh seorang selir bersama pria lain. Dayang Soh berkata semua itu adalah masa lalu. Tapi Danashiri tidak percaya hubungan pria dan wanita bisa berakhir begitu saja. Karena itu ia akan mengumpulkan mereka semua.
Ia berhasil mengumpulkan keempatnya untuk makan malam bersama. Danashiri mengamati mereka bertiga dan mengomentari kecanggungan yang mereka rasakan.
Ta Hwan menuang arak untuk Wang Yoo dan minum bersama. Danashiri menuangkan arak untuk Seung Nyang tapi Seung Nyang hanya meminumnya sedikit. Danashiri bertanya apa Seung Nyang takut mabuk dan mengatakan hal-hal yang seharusnya tidak dikatakan.
Ta Hwan membela Seung Nyang bahwa tidak semua orang suka minum. Seung Nyang berkata tidak ada yang harus ia sembunyikan. Ia lalu meminum habis araknya dan kembali menuang arak untuk Danashiri.
Sementara itu Dang Ki Se dan Byung Soo mempersiapkan rencana untuk membunuh Ta Hwan dan Seung Nyang. Mereka akan menjalankan rencana mereka besok. Untunglah Sun Soo dan rekan-rekannya melihat mereka bergerak ke arah hutan. Karena curiga, mereka mengikuti Byung Soo.
Danashiri dan Seung Nyang terus minum hingga mulai mabuk. Ta Hwan meminta Danashiri berhenti. Danashiri berkata Ta Hwan tidak perlu pura-pura peduli padanya, ia tahu Ta Hwan sebenarnya mengkhawatirkan Seung Nyang.
Danashiri berkata pada Wang Yoo bahwa ia mendengar dari sepupunya (isteri Wang Yoo) kalau wanita yang disukai Wang Yoo ada di Yuan. Ta Hwan menegurnya. Tapi Danashiri tidak mundur. Ia berkata Seung Nyang pasti tahu karena pernah menjadi orang kepercayaan Wang Yoo. Ia bertanya siapa wanita yang dicintai Wang Yoo.
Seung Nyang melirik Wang Yoo. Wang Yoo dengan tegas berkata wanita yang dicintainya sudah mati. Lalu ia pamit.
Seung Nyang berjalan agak sempoyongan karena mabuk. Ta Hwan menolongnya tapi Seung Nyang berkata ia bisa berjalan sendiri. Ta Hwan tetap memapah Seung Nyang.
Wang Yoo diam-diam memperhatikan mereka. Danashiri keluar dan melihat Ta Hwan memapah Seung Nyang. Ia hendak marah tapi ia melihat Wang Yoo memandang keduanya dengan penuh kesedihan. Ia sadar Wang Yoo memang mencintai Seung Nyang.
Namun itu membuatnya lebih marah. Memangnya Seung Nyang lebih cantik daripadanya? Dayang Soh menghibur wajah Seung Nyang bahkan tidak bisa dibandingkan dengan siku Danashiri. Kalau begitu kenapa? Kenapa Ta Hwan dan Wang Yoo sama-sama memilih Seung Nyang dan bukan dirinya?
Dayang Soh berkata itu karena kedua pria itu buta. Danashiri sangat marah dan menganggap Wang Yoo selama ini mempermainkannya. Sekarang ia lebih ingin membunuh Wang Yoo daripada Seung Nyang. Bahkan Dayang Soh pun tidak mengerti cara berpikir wanita yang satu ini >,<
Ta Hwan membawa Seung Nyang ke tendanya dan memberinya teh. Seung Nyang sudah pulih dari mabuknya dan hendak kembali ke tendanya. Tapi Ta Hwan menahannya dan memintanya tidur di sini malam ini. Seung Nyang menepisnya tapi Ta Hwan tidak melepaskannya.
Ta Hwan bertanya sampai kapan Seung Nyang akan membiarkannya sendirian dan menghindar. Ia menjatuhkan Seung Nyang ke tempat tidur. Lalu hendak menciumnya.
Komentar:
Memang tidak mudah melawan seseorang yang lcik dan berkuasa seperti El Temur, karena itu diperlukan orang-orang seperti Seung Nyang dan Wang Yoo untuk melawannya.
Meski sekarang mereka menempuh jalan mereka sendiri-sendiri namun tujuan mereka sama, yaitu menjatuhkan El Temur.
Aku yakin ketika Wang Yoo mengatakan pada El Temur bahwa Seung Nyang tidak bisa dipercaya, ia menggunakan psikologi kebalikan. Secara implisit Wang Yoo menekankan bahwa 1 kesalahan bisa berakibat fatal.
Jika El Temur tidak mengindahkan gertakan Seung Nyang namun ternyata Seung Nyang memang memiliki bukti, maka El Temur akan hancur. Untuk apa mengambil resiko? Itulah yang menyebabkan El Temur akhirnya tidak menuduh Bayan dan Seung Nyang.
Saya sangat suka film ini. Salam kenal untuk fanny yang sudah mau mem pos kan artikel film ini. Lanjutkan....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku suka banget sama film nya
BalasHapus