Malam itu Soo Sun pulang dengan perasaan gembira dan lega. Lega karena Ji Yong masih hidup. Di dalam bis, Ia mengetik pesan: “Partner, ada satu hal lagi yang ingin kutanyakan padamu….”
Tapi sebelum ia menyelesaikan pesannya, ia bertanya-tanya apakah Dae Gu akan marah jika ia bertanya terus. Ingatannya kembali pada 11 tahun lalu.
Soo Sun baru tahu ibu Ji Yong dibunuh dari teman-temannya saat ia pergi sekolah keesokan harinya setelah peristiwa pembunuhan itu. Mereka juga memberitahu Soo Sun kalau semalam Ji Yong menghilang. Soo Sun terkejut.
Ia segera pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kalau semalam ia melihat Ji Yong. Sayangnya detektif yang menangani kasus itu tidak ada di tempat. Pan Seok kah? Akhirnya petugas polisi lain yang menerima laporan Soo Sun.
Soo Sun berkata ia melihat Ji Yong semalam di sekolah. Awalnya ia tidak tahu tapi setelah sekarang dipikirkan sepertinya Ji Yong sedang dikejar seseorang karena ia melihat Ji Yong terus berlari menyusuri koridor sekolah. Ia juga melihat Ji Yong masuk dalam ruang IPA. Tapi saat ia pergi ke ruang IPA, Ji Yong sudah tidak ada. Ia juga melaporkan kalau ia sempat melihat seorang pria di ruangan itu. Pria dengan bekas luka di belakang telinganya.
Saat itulah Chief Kang (yang saat itu masih menjadi detektif biasa), mendengar pembicaraan Soo Sun dan polisi tersebut. Polisi bertanya apakah Soo Sun teman Ji Yong. Soo Sun berkata ia hanya tahu, bukan teman.
Soo Sun memberikan ciri-ciri pria yang dilihatnya keluar dari ruang IPA. Berbaju dan bertopi hitam, juga perkiraan tingginya. Polisi itu mencatat nama dan identitas Soo Sun. Ia akan menyampaikan laporan Soo Sun pada detektif yang menangani kasus tersebut.
Setelah Soo Sun pergi, Chief Kang menemui polisi itu. Polisi hendak memberikan laporan Soo Sun pada Pan Seok (ternyata benar dia detektif yang dimaksud), tapi Pan Seok tidak bisa dihubungi. Chief Kang meminta laporan itu diberikan padanya, nanti akan ia sampaikan pada Pan Seok. Polisi itu memberikan tanpa curiga. Tanpa diketahui siapapun, Chief Kang meremas kertas laporan itu dan membuangnya.
Soo Sun pulang dari kantor polisi sambil melamun. Tiba-tiba ia menginjak tali sepatunya yang terlepas dan ia hampir terjatuh. Soo Sun hendak menalikan tali sepatunya namun jadi teringat pada Ji Yong. Gusar karena jadi memikirkan Ji Yong, Soo Sun menggelengkan kepalanya dan bertekad untuk menggunakan sepatu velcro (tempel) mulai sekarang.
Soo Sun tersenyum mengingat peristiwa itu. Lalu ia bertanya-tanya siapa pria yang ia lihat pada malam itu.
Episode 10: Apa yang terjadi pada malam itu!
Pan Seok memberitahu Eung Do bahwa Dae Gu sebenarnya adalah Ji Yong namun Dae Gu tidak mau mengakuinya.
“Bukan hanya membenciku, ia juga mengutukku. Aku bisa mengerti,” kata Pan Seok tersenyum.
Eung Do menghibur bahwa suatu saat Dae Gu akan berubah. Apalagi jika ia tahu apa yang dialami Pan Seok saat Pan Seok menjemput Ji Yong sebelas tahun lalu.
Pan Seok meminta Eung Do tidak memberitahu Sa Kyung sebelum Sa Kyung menemukan sendiri hal itu. Entah apa yang terjadi jika Sa Kyung tahu Dae Gu adalah Ji Yong.
Eung Do mengerti. Ia bertanya apakah Pan Seok baik-baik saja. Pan Seok berbohong dengan mengatakan ia baik-baik saja karena sudah sebelas tahun berlalu. Tapi tubuhnya tidak bisa berbohong, tangannya gemetar.
Dalam perjalanan pulang, Pan Seok kembali teringat pada apa yang terjadi 11 tahun lalu.
Pan Seok memberitahu rekannya di kepolisian Masan bahwa ia harus menjemput puteranya, Joon Hee, di sekolah karena Sa Kyung sedang menjalani pelatihan. Ia berjanji tidak akan sampai satu jam ia pasti sudah kembali.
Dalam perjalanan menjemput puteranya itulah ia mendapat telepon dari Ji Yong yang mengatakan bahwa si pembunuh mencari liontin. Liontin itu ditemukan Ji Yong di halaman rumahnya dan ia masukkan dalam kantung seragam yang sekarang berada di tangan polisi.
Pan Seok berterima kasih pada Ji Yong atas informasi itu. Ia bertanya Ji Yong ada di mana karena Ji Yong tidak boleh sendirian. Ia ingin menjemput Ji Yong. Pan Seok mendengar bunyi bel sekolah dan tahu Ji Yong ada di sekolah. Ia berkata akan menjemput Ji Yong dalam waktu 30 menit dan meminta Ji Yong menunggunya.
Pan Seok lalu menelepon pemimpin timnya dan memberitahunya mengenai liontin yang dikatakan Ji Yong. Pemimpin tim memeriksa seragam Ji Yong dan mengatakan liontin itu ada di sana. Pan Soek berkata ia akan melihat liontin itu setelah menjemput Ji Yong dan menjemput Joon Hee.
Kemudian Pan Seok menelepon sekolah untuk memberitahukan bahwa ia akan terlambat 1 jam menjemput puteranya.
Pan Seok pergi ke sekolah Ji Yong namun tidak menemukannya. Tentu saja tidak ketemu karena Ji Yong sebenarnya ada di sekolah SMA khusus perempuan, yaitu sekolah Soo Sun dan Hye Jin (gadis yang ditaksir Ji Yong). Saat Pan Seok mencari Ji Yong, ia mendapat telepon dari sekolah.
Begitu menerima telepon itu, ia segera pergi ke rumah sakit. Ia tidak tahu kalau si pembunuh melihatnya pergi. Si pembunuh memegangi wajahnya, berarti si pembunuh datang ke sekolah itu untuk mencari Ji Yong juga setelah Ji Yong menyiram wajahnya dengan air keras dan melarikan diri.
Telepon dari sekolah itu memberitahu Pan Seok kalau Joon Hee mengalami kecelakaan karena terus menunggu Pan Seok di jalan. Namun begitu Pan Seok tiba di rumah sakit, yang ia temukan adalah puteranya yang sudah tiada di dalam pelukan Sa Kyung yang histeris.
Dari sanalah kehidupan rumah tangga Pan Seok dan Sa Kyung menuju kehancuran. Sa Kyung terus mengurung diri dalam kamar yang gelap sambil menangis. Ia menyalahkan Pan Seok atas kematian putera mereka. Meski Pan Seok berusaha menebusnya dengan menjadi suami yang baik dan pengertian, hal itu tidaklah cukup. Sa Kyung pergi setelah meninggalkan surat cerai di atas meja.
Pan Seok menjalani hidupnya sendirian. Tidur dan menangis diiringi suara rekaman video Joon Hee.
“Dae Gu Dae Gu, good morning!” sapa Ji Gook yang duduk di meja makan sementara Tae Il menyiapkan sarapan omlet untuk mereka.
Dae Gu melihat susu yang diminum dan Ji Gook dan berkata itu adalah susu pisang miliknya. Ji Gook berkata masih ada susu tawar di kulkas. Tae Il berkata Dae Gu tidak suka susu tawar karena menurutnya amis.
Ji Gook tertawa dan berkata susu tawar tidaklah amis. Tapi Dae Gu tidak tertawa dan menatap Ji Gook. Ji Gook menyodorkan sisa susu pisangnya pada Dae Gu tapi Dae Gu tidak mau. Ia duduk dan Tae Il memberikan omlet untuknya.
Tae Il bertanya apakah Soo Sun semalam datang ke tempat mereka karena ia menemukan kartu pengenal Soo Sun di lantai. Ia menyuruh Dae Gu mengembalikan kartu itu pada Soo Sun. Ji Gook buru-buru mengambil kartu itu dan bertanya ada apa Soo Sun datang semalam.
Dae Gu mengalihkan pembicaraan dengan memprotes Tae Il yang memasukkan bawang bombai dan wortel dalam omletnya. Dasar pembenci sayuran, gerutu Tae Il. Dae Gu menjauhkan piring omletnya dan mengambil roti sebagai gantinya. Picky eater >,<
Soo Sun menyapa teman-temannya dengan ceria saat mereka sedang menunggu lampu hijau untuk menyeberang ke kantor mereka. Dae Gu seperti biasa kembali pada sikap juteknya dan tidak peduli. Meski begitu Soo Sun terus tersenyum pada Dae Gu.
Ji Gook mengembalikan kartu pengenal Soo Sun. Soo Sun menanyakan keadaan kaki Ji Gook yang semakin membaik. Ia juga menanyakan apakah benar Tae Il seorang dokter. Tae Il berkata ia memang sudah menyelesaikan pendidikannya, namun ia keluar pada masa ko-as tahun pertama. Alasan yang diberikannya: karena bosan.
“Menyebalkan, kan?” bisik Ji Gook dengan nada bergurau. Bagi Ji Gook dan Soo Sun yang harus bersusah payah menemukan karir bagi mereka, tentunya “menyebalkan” jika ada seorang dokter yang dengan mudah berganti profesi hanya karena bosan.
“Tidak semenyebalkan Dae Gu,” sahut Soo Sun. Mereka tertawa. Kecuali Dae Gu tentunya.
Lampu hijau. Mereka berempat kembali menyeberang seperti saat pertama kali datang ke kantor tersebut.
Pan Seok mengajak Chief Kang minum kopi bersama. Ia bertanya apakah Chief Kang masih ingat pada Kim Ji Yong yang menghilang 11 tahun lalu dalam kasus pembunuhan perawat sekolah di Masan. Ia berkata Dae Gu adalah Ji Yong.
Melihat Chief Kang tidak nampak terkejut, Pan Seok bertanya apakah Chief Kang sudah tahu sebelumnya. Chief Kang dengan jujur membenarkan.
“Kalau begitu mengapa kau tidak memberitahuku!” kata Pan Seok marah. Apakah Chief Kang juga sengaja menempatkan Dae Gu dalam timnya?
Chief Kang berkata ia sudah menjadi wali Dae Gu sejak Dae Gu masuk panti asuhan. Lalu pada suatu hari Dae Gu berkata ingin menjadi polisi. Chief Kang berpendapat jika Dae Gu berada satu tim dengan Pan Seok, maka Dae Gu akan bisa mengenal siapa dan seperti apa Pan Seok sebenarnya. Dengan begitu kemarahannya bisa terlampiaskan dan terselesaikan.
Meski begitu Chief Kang menyangkal bahwa ia sejak awal tahu Dae Gu yang menjadi anak asuhnya adalah Ji Yong. Pan Seok tidak percaya. Chief Kang berkata terserah Pan Seok mau percaya atau tidak. Pan Seok pergi, masih dengan perasaan ragu apakah Chief Kang berkata yang sebenarnya atau tidak.
Kembali pada 11 tahun lalu. Setelah pemimpin tim Pan Seok menemukan liontin itu dalam seragam Ji Yong, ia memasukkan liontin itu dalam plastik dan kembali menaruhnya dalam kotak barang bukti. Kemudian Chief Kang diam-diam mengambil liontin itu dan memasukkannya ke dalam saku jaketnya. Ia keluar dari kantor dan memberikan liontin itu pada si pembunuh.
Tae Il mendapat kunjungan tamu tak terduga. Ibunya. Rupanya ibu Tae Il tidak menyetujui Tae Il menjadi polisi. Ia mengira Tae Il hanya sedang memberontak dan membandel. Ia berkata ayah Tae Il sudah memasukkan suran pada Dekan bahwa Tae Il hanya sedang cuti, bukan berhenti.
Ia menyuruh Tae Il pulang dan membicarakan hal ini. Tae Il tidak mengiyakan dan meminta ibunya pulang karena ia banyak pekerjaan. Ibunya tidak mau menyerah sebelum Tae Il menjawab bahwa ia akan pulang.
Sa Kyung kebetulan lewat dan mendengar percakapan mereka. Melihat Sa Kyung, akhirnya Tae Il berkata pada ibunya kalau ia akan mampir ke rumah akhir minggu ini. Sebelum pergi, ibu Tae Il sempat mengomel mengapa Tae Il mau-maunya mengerjakan pekerjaan kotor seperti ini.
Setelah ibu Tae Il pergi, Sa Kyung bertanya pada Tae Il apakah Tae Il belum pulang juga. Tae Il berkata baru kali ini Sa Kyung bersikap mengenalinya. Hmmm…jadi keduanya memang sudah saling mengenal sejak Tae Il belum menjadi polisi.
Sa Kyung terdiam dan pergi tanpa mengatakan apapun lagi. Di kantor ia menemukan seorang nenek dan dua orang wanita di mejanya. Ia bertanya apakah mereka hendak melaporkan orang yang hilang.
“Iya, tolong temukan adikku,” ujar seorang dari antara mereka.
“Mereka harus menemukan si wanita nakal yang membunuh Hee Min lebih dulu,” kata wanita satu lagi.
“Temukan puteraku, kumohon,” kata si nenek sambil memegangi tangan Sa Kyung. “Puteraku tidak akan pergi seperti itu karena ia tahu ibunya akan khawatir. Untuk apa ia meninggalkan rumah?”
Wanita satu mengatakan ada banyak hal yang mencurigakan seputar menghilangnya anak si nenek. Sementara wanita kedua berkeras anak si nenek dibunuh. Sa Kyung berusaha menenangkan mereka dan menyuruh mereka duduk.
Sa Kyung lalu mengalihkan kasus tersebut pada tim Pan Seok. Orang yang hilang bernama Oh Hee Min, 33 tahun. Hee Min adalah seorang montir dan seharusnya menikah dengan Choi Soo Young pada tanggal 31 Mei. Tapi Hee Min menghilang dan ibunya sudah sebulan tidak berhasil menghubungi puteranya.
Sang ibu percaya pada perkataan calon menantunya yang mengatakan bahwa saat ini Hee Min sedang bepergian dan tidak bisa dihubungi selama beberapa waktu. Tapi kemudian tagihan-tagihan kartu kredit mulai berdatangan, juga tagihan pinjaman uang dari internet dalam jumlah besar.
Sang ibu akhirnya pergi mencari puteranya ke Seoul, tapi Soo Young berkata Hee Min sudah pergi. Dan uangnya pergi tanpa jejak. Teapat sebelum Hee Min hilang, Soo Young mendaftarkan apartemen mereka untuk dijual, tanpa sepengetahuan keluarga Hee Min.
Karena adanya kemungkinan pembunuhan maka Sa Kyung meminta bantuan tim Pan Seok. Eung Do menugaskan Tae Il dan Ji Gook untuk menyelidiki bagaimana Hee Min bisa menghabiskan uang sebanyak itu. Mereka ditugaskan melacak apakah ada transaksi keuangan setelah Hee Min menghilang.
Sementara itu Dae Gu dan Soo Sun ditugaskan menemui Choi Soo Young, tunangan Hee Min. Soo Young tidak nampak khawatir tunangannya menghilang. Ia mengakui ia hendak menjual apartemen mereka, bukankah setidak ia berhak atas tunjangan ganti rugi? Tampaknya Soo Young marah pada Hee Min.
Ia bercerita suatu hari Hee Min meneleponnya saat sedang berada di tempat karaoke bersama teman-temannya. Hee Min berkata akan pulang terlambat karena teman-temannya meminta ditraktir minum setelah ia menyerahkan surat undangan pernikahan mereka. Soo Young mengijinkan dan mengingatkan agar Hee Min tidak minum terlalu banyak. Sejak itu Hee Min mendadak hilang. Hal itu terjadi sebulan sebelum pernikahan mereka.
Awalnya ia khawatir tapi beberapa hari kemudian ia menemukan bahwa Hee Min sengaja menonaktifkan teleponnya. Saat itulah ia sadar Hee Min melarikan diri dari pernikahan mereka.
Ia berkata sejak awal Hee Min memang tidak ingin menikah. Ia yang mengatur tanggal pernikahan dan mencari apartemen untuk mereka. Soo Young yakin Hee Min benar-benar tidak mau menikah dan akhirnya mengkhianatinya. Ia yakin Hee Min menghilang dengan sengaja.
Soo Sun bertanya apa pendapat Soo Young mengenai menghilangnya Hee Min setelah mendapat pinjaman banyak uang dari internet. Soo Young berkata mungkin Hee Min menggunakannya untuk berjudi karena akhir-akhir ini Hee Min keranjingan berjudi dan pergi ke kasino setiap kali ada kesempatan.
Ji Gook dan Tae Il menanyai rekan-rekan kerja Hee Min. Mereka terakhir kali bertemu Hee Min malam itu di tempat karaoke. Dan mereka mengatakan Hee Min adalah pekerja yang rajin dan tidak pernah bolos. Tidak mungkin berjudi.
Jadi Soo Young berbohong? Ji Gook menemukan Hee Min meminjam uang sebanyak 1, 2 juta won di internet dari 6 tempat yang berbeda. Hee Min mengambil sendiri uang-uang itu dalam waktu 2 hari. Dan dalam beberapa bulan terakhir, Hee Min mengambil 4 asuransi. Dan pihak tertanggung dari semua asuransi itu adalah Soo Young. Pada saat itu kecurigaan mengarah pada Soo Young.
Soo Sun merasa ini semua terlalu jelas. Eung Do berkata meski kasusnya terlihat jelas, tapi sulit untuk membuktikannya. Jika terjadi pembunuhan yang direncanakan dan mayatnya tidak ditemukan, maka akan sulit untuk mendapat putusan bersalah hanya dari bukti-bukti yang ada. Sulit menyelesaikan kasus pembunuhan tanpa mayat.
Tae Il setuju dengan pendapat Eung Do. Ji Gook merinding memikirkan kemungkinan kasus pembunuhan tanpa mayat. Pan Seok berkata mereka belum bisa menyimpulkan. Untuk itu mereka harus menyelidiki jejak Hee Min pada malam itu.
Dae Gu tidak hadir dalam tiap rapat. Sepertinya ia menghindari Pan Seok dan Pan Seok membiarkannya.
Komentar:
Ternyata memang benar Pan Seok kehilangan puteranya pada malam yang sama Ji Yong menghilang. Dugaanku salah kalau kematian putera Pan Seok ada kaitannya dengan si pembunuh.
Tapi sepertinya Chief Kang memiliki ponsel duplikat Ji Yong (meski aku ragu karena 11 tahun lalu belum tentu teknologinya sudah secanggih itu) karena Cief Kang sempat memasukkan sebuah ponsel sebagai barang bukti di sebelah kaca mata Ji Yong. Jika tidak, lalu bagaimana si pembunuh tahu di mana Ji Yong berada? Menyadapnya?
Jika dirunut maka kejadiannya adalah Ji Yong menelepon Pan Seok. Pan Seok menelepon pemimpin timnya. Chief Kang mengambil liontin dari lemari barang bukti dan menyerahkannya pada si pembunuh. Si pembunuh pergi ke sekolah Soo Sun dan terkena siraman bahan kimia, juga kehilangan liontin tersebut (jatuh dan diambil Soo Sun). Kemudian si pembunuh pergi ke sekolah Ji Yong dan melihat Pan Seok pergi dari sana.
Sa Kyung pasti tahu kasus Ji Yong karena Pan Seok meminta Eung Do untuk sementara merahasiakan siapa Dae Gu sebenarnya. Kira-kira apa rekasi Sa Kyung jika tahu? Apa ia juga menganggap Ji Yong adalah penyebab kematian puteranya? Rasanya tidak akan sepicik itu ya, karena Ji Yong juga kehilangan ibunya dan ia sama sekali tidak tahu apa yang terjadi pada malam itu dalam keluarga Pan Seok.
Pan Seo pun tidak bisa sepenuhnya disalahkan karena ia sudah memberitahu pihak sekolah bahwa ia akan terlambat menjemput. Kematian Joon Hee sebenarnya adalah kecelakaan yang tragis. Mungkin Sa Kyung juga lama-lama menyadarinya karena itu ia bisa kembali bersama Pan Seok. Jika ia saja bisa memaafkan Pan Seok, rasanya aneh kalau ia menyalahkan Ji Yong.
Chief Kang ternyata bekerja sama dengan si pembunuh! Meski begitu masih banyak tanda tanya seputar tujuannya dalam menjadi wali Dae Gu. Apakah ia akan membantu si pembunuh lagi? Atau sekarang ia sudah berbalik membantu Dae Gu? Rasanya aneh kalau ia tahu keberadaan Dae Gu tapi selama ini tidak memberitahu mantan Komisaris Yoo.
whooaaaa....aq gak ngerti jalan pikiran Chief Kang. dia ibarat abu-abu, dan aku sama sekali blank dengan jalan cerita kedepannya.
BalasHapushuaahhh...ditunggu part 2 nya mba Fanny!
Jadi tambah penasaran nih, fighting eonie....kutunggu lnjutan sinop nya
BalasHapusMbak eps 9 ny mn mbak...
BalasHapusyg recap mbak dee atw mbak fan?
Dee yg recap
HapusMsh menyisakn misteri knp chief kang jd wali ny ji young? Apkh krn rasa berslh?ato krn dendam yg terencna?
BalasHapusBagus bgt sinopnya mba ;) wlaupun msih nunggu sinop lengkap eps 9 dr mba dee :( tpi gpp deh;)
BalasHapusTtap semangat ya mba fanny & mba dee ^^
3 kata deh : PENUH TANDA TANYA!
BalasHapusUh.... capcus selanjutnyaa deh :)
Makin seru ceritanya...ditggu ia mba part 2 nya...oia mba fanny.mba dee kemana ia....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHaloo..sambil baca2 sinopsis drama korea-nya bisa sambil kerja sambilan secara online dengan ODAP klik http://www.penasaran.net/?ref=9ymqc4 gomawo ^^
BalasHapusRasa aku, chief kang, terpaksa membatu tersangka. Mungkin diancam
BalasHapusTapi dia juga merasa bersalah dengan korban (dae gu), jadi dia bertanggung jawab dengan menjadi walinya dae gu selama ini.
penuh misteriii,,, tapi bikin penasarann,,,,,
BalasHapusGeleng-geleng kepala daah...!!!! Penasaran sm chief kang...
BalasHapustrims mbak fany, semangat terus yah ;)
BalasHapuswow....wow..ternyata tebakan mbak fanny benar mengenai kematian anak Pan Seok..hebat yah..?
BalasHapusNggak nyangka banget ya.. orang yang selama ini disalah-salahkan Dae Gu atas kematian ibunya justru mengalami peristiwa yang lebih pahit daripada dirinya.Coba bayangin aja selama 11th dibayangi rasa bersalah atas kematian ibu Dae Gu,anaknya meninggal apalagi dia yang disalahkan oleh istrinya atas meninggalnya sang anak,sudah begitu istrinya juga ikut meninggalkan dia, benar2 lengkap penderitaanya...
Aku suka banget karakter Soo Sun yang dibilang agak kurang pintar dan ceroboh akan tetapi malah justru dia yang paling dewasa diantara keempat temannya,dia juga sabar dan tidak cengeng.
Nampaknya semua karakter dalam drama ini memang dibuat saling berkaitan,semua dalam porsi yang sama,tidak cuma menonjolkan salah satu karakter saja,tidak ada peran pendukung menurutku semua peran sama pentingnya..keren banget dah pokoknya.
Oh ya mbak,aku ini penggemar drama korea banget lho...tapi aku nggak suka mampir2 di blog kayak begini,tapi semenjak aku baca sinopsisnya mbak,aku jadi ketagihan mampir diblognyanya mbak.Buat mbak Fanny dan Mbak Dee makasih telah membuat aku jatuh cinta...?!Thank's juga buat sinopsis dan komentar yang selalu mbak sisipkan keren banget.
Aku suka proses kebersamaan Dae Gu n Soo Sun.. Cinta yg tumbuh di antara mereka begitu alami n manusiawi.. Dae Gu yg pemurung serta menyimpan masa lalu yg kelam & pahit, tercairkan dg karakter Soo Sun yg ceria dan hangat.. Yaa pria seperti Dae Gu lbh suka gadis yg biasa2 saja tp ceria n selalu membuatnya tertawa dari pada gadis cantik namun karakternya tdk ramah n mencairkan suasana.. love Dae Sun Couple <3
BalasHapus