Nyonya Yoo membaca data pribadi Dae Gu. Ia terkejut saat mengetahui Dae Gu adalah Ji Yong. Ia langsung menelepon ayahnya.
“Ayah, apa Ayah sudah tahu? Anak wanita itu…masih hidup,” tanyanya dengan suara bergetar. S
Senator Yoo kaget karena puterinya sudah tahu. Nyonya Yoo memandang Dae Gu yang sedang menunggunya di luar VIP lounge gym. Ia bertanya pada ayahnya bagaimana bisa anak itu masih hidup. Ia sadar ayahnya sudah tahu, tapi mengapa ayahnya tidak memberitahunya. Senator Yoo bertanya bagaimana puterinya bisa tahu. Ia meminta puterinya datang menemuinya sekarang juga.
Dae Gu menunggu Nyonya Yoo di tempat parkir tapi sudah bisa diduga wanita itu lagi-lagi menganggapnya angin lalu dan pergi begitu saja. Tapi Dae Gu tidak menyerah. Ia akan datang lagi besok.
Nyonya Yoo menemui ayahnya dan bertanya apa yang terjadi, bukankah ayahnya sudah membereskan semuanya. Senator Yoo menenangkan puterinya bahwa Dae Gu sama sekali belum tahu apa-apa. Nyonya Yoo malah menyindir bahwa ayahnya sekarang sudah tua hingga tidak setajam dulu lagi. Bagaimana bisa ayahnya yakin kalau Dae Gu belum tahu apa-apa? Apa ayahnya sudah menanyai Dae Gu langsung?
Senator Yoo sekali lagi meminta puterinya tidak khawatir karena ia akan membereskannya. Nyonya Yoo menyuruh ayahnya cepat melenyapkan Dae Gu dari pandangannya, karena ia sangat menyebalkan.
Soo Sun memikirkan perkataan Chief Kang agar melepaskan kasus ini demi masa depan kepolisian. Chief Kang tidak mengatakan alasannya, hanya mengatakan bahwa orang-orang terdekat Soo Sun akan terluka karena kasus ini.
Soo Sun menemukan ibunya duduk di ruang tunggu sendirian. Ibunya sedang memegangi foto ayahnya dan berbicara padanya.
“Sayang, aku mengacau lagi. Sebagai ibunya, aku tidak membantunya, malah menjadi bebannya. Jangan menatapku seperti itu, aku tahu aku salah. Tapi Soo Sun kita memarahiku karena dipukuli untuk 50 juta won. Ia berkata wajahku jauh lebih berharga dari 50 juta won. Ia tidak memiliki banyak uang tapi berkata akan mengembalikan uang itu dan memasukkan wanita itu ke penjara. Kita sudah membesarkannya dengan baik, bukan?” Ibu Soo Sun mulai menangis. “Hidupku penuh berkat, bukan? Sayang, kau selalu membuatku sakit kepala sepanjang hidupmu. Tapi kau melakukan hal yang baik dengan memberiku Soo Sun kita. Terima kasih.”
Soo Sun menangis mendengar kata-kata ibunya.
Soo Sun pergi menemui Chief Kang. Saat ia menunggu Chief Kang di kantornya, Soo Sun menelepon Dae Gu untuk memberitahunya tugas yang diberikan Pan Seok. Tapi ia belum sempat bicara karena Chief Kang sudah tiba. Soo Sun menaruh ponselnya dan lupa mematikannya. Karena itu Dae Gu dapat mendengarkan seluruh pembicaraan antara Soo Sun dan Chief Kang.
Chief Kang bertanya apa Soo Sun sudah memikirkan perkataannya. Soo Sun meminta maaf, ia tidak bisa melakukan permintaan Chief Kang. Chief Kang nampak terkejut dan kecewa.
Soo Sun berkata Chief Kang pasti memiliki alasan yang baik atas permintaannya itu, tapi ia juga harus memegang janjinya.
“Aku berjanji pada ayahku yang sudah meninggal bahwa aku akan melindungi ibuku. Alasan utamaku menjadi polisi adalah karena ibuku menginginkan aku memiliki penghasilan tetap.”
“Sudah kukatakan bahwa ini demi kepolisian kita,” Chief Kang berusaha membujuk.
“Jika seseorang melakukan kejahatan, maka ia harus dihukum. Jika seseorang melakukan kesalahan, maka ia harus meminta maaf. Menegakkan nilai-nilai itu juga demi kepolisian,” kata Soo Sun.
Ia berkata ia masih baru menjadi polisi, jadi ia tidak tahu seberapa besar tanggung jawab seorang kepala polisi seperti Chief Kang. Tapi tugas polisi bukanlah menutupi kesalahan seorang senator, melainkan untuk menegakkan keadilan bagi masyarakat yang tidak berdaya. Ia meminta maaf karena tidak memberikan jawaban seperti yang diinginkan Chief Kang.
“Aku mengerti. Kau boleh pergi,” kata Chief Kang.
Dae Gu menemui Chief Kang setelah mendengar percakapan tersebut. Chief Kang menyambutnya dengan hangat. Ia kaget saat Dae Gu bertanya apakah ia meminta Soo Sun mencabut kasusnya. Ia bertanya apakah Soo Sun yang memberitahunya.
Tidak, jawab Dae Gu. Dan bukan itu yang paling penting. Ia bertanya bagaimana bisa Chief Kang melakukan itu? Ia percaya Chief Kang seorang yang benar dan berintegritas. Seorang warga tak berdaya telah dipukuli dengan parah, bagaimana bisa Chief Kang menyuruh anaknya menghentikan kasus itu demi kepolisian?
“Kau benar, seharusnya aku tidak melakukan itu. Aku telah sangat mengecewakanmu,” kata Chief Kang setelah melihat kemarahan Dae Gu. Ia berkata ia juga membenci dirinya sendiri karena itu, lalu ia meminta maaf.
Ia beralasan jabatannya kadang membuatnya memutuskan sesuatu yang bertentangan dengan prinsipnya. Ia berkata seharusnya ia menolak permintaan Nyonya Yoo. Hmmm…jadi Chief Kang menimpakan semuanya pada Nyonya Yoo agar ia tetap terlihat baik di depan Dae Gu. Pastinya ia tidak mau kehilangan kartu As yang telah disimpannya selama 11 tahun bukan?
Melihat Chief Kang meminta maaf berkali-kali, Dae Gu melunak. Ia percaya ini pasti gara-gara Nyonya Yoo lagi, tidak mungkin atas inisiatif chief Kang sendiri.
Episode 14: Air mata buaya
Tae Il dan Ji Gook menyaksikan Soo Sun dan ibunya rebutan ponsel. Ternyata Soo Sun melarang ibunya menggunakan ponsel dengan alasan ibunya belum sembuh betul. Ibu Soo Sun kesal dan menggerutu kalau Soo Sun bukan puterinya.
Tae Il dan Ji Gook membantu Soo Sun menenangkan ibunya. Tae Il beralasan mata ibu Soo Sun bekerja terlalu berat (bukannya mata Seung Gi ya?). Soo Sun memberitahu ibunya kalau Tae Il adalah seorang dokter jadi ibunya harus menurut. Ibu Soo Sun masih kesal dan berkata kedua Tae Il dan Ji Gook juga sama saja. Ia tidak mengerti mengapa Soo Sun bersikap berlebihan seperti ini.
Ternyata Soo Sun melarang ibunya menggunakan ponsel karena banyak pesan dari teman-teman ibunya yang menanyakan apakah ibu Soo Sun adalah wanita yang ada di video tersebut. Ia menghapus satu per satu pesan tersebut. Ia tidak mau ibunya melihat video itu. Jika ibunya sadar bahwa video itu dilihat semua orang, pasti ibunya sangat malu hingga ingin mati.
Tae Il berkata pihak pelaku juga berusaha memblokir video tersebut, tapi tidak ada jalan untuk menghentikannya menyebar di media sosial.
Mendengar itu, Gook tampak memikirkan sesuatu. Malamnya, Tae Il melihat Ji Gook sibuk di depan komputer. Ternyata Ji Gook sedang mengomentari orang-orang yang memposting video tersebut di internet. Ia berkata Soo Sun saat ini sedang mengalami masa sulit. Setidaknya hanya ini yang bisa ia lakukan.
Tae Il memuji Ji Gook adalah pria yang baik. Ia pun ingin membantu. Giliran Ji Gook memuji kesetiakawanan Tae Il. Mereka lalu bersama-sama meminta setiap orang yang memposting video tersebut, baik di blog pribadi maupun di media sosial, agar menghapus video tersebut. ‘Pikirkan jika wanita dalam video tersebut adalah ibumu.’ ‘Komen yang merusak lebih menyakitkan dari pemukulan itu sendiri.’ ‘Hal ini bisa terjadi pada siapapun.’
Mereka melakukannya semalaman, bahkan Ji Gook tidak tidur. Dae Gu heran melihat wajah keduanya di pagi hari. Tae Il memberitahu Dae Gu apa yang dilakukan Ji Gook semalaman. Ji Gook merendah bahwa ia tidak yakin usahanya berhasil.
Dae Gu tersentuh mendengar usaha Ji Gook. Diam-diam ia menyodorkan susu pisangnya pada Ji Gook. Ji Gook dan Tae Il berpandangan lalu tertawa.
“Apa hyungmu ini terlihat keren di matamu?” tanya Ji Gook.
Tanpa disangka-sangka Dae Gu membenarkan. “Keren dan setia.”
Ji Gook menyemburkan makanan dari mulutnya saking kagetnya. Tak menyangka sang maknae bisa begitu tersentuh. Dae Gu jadi malu dan hendak mengambil kembali susu pisangnya, tapi Ji Gook buru-buru mengambilnya lagi. Dae Gu dan Tae Il mengeluh Ji Gook sangat jorok.
Pan Seok memberikan hadiah pada kepala tim 1 (tim Pan Seok adalah tim 3). Ia ingin tahu perkembangan kasus Cho Hyung Chul yang ditanganinya. Kepala tim 1 berkata kasus itu akan ditutup. Pihak penuntut menyimpulkan bahwa otak pembunuhan di Masan adalah direktur perusahaan yang sudah mati.
Pan Seok bertanya bagaimana dengan orang yang berusaha membunuh Hyung Chul. Kepala tim 1 berkata tidak ada petunjuk apapun mengenai orang itu karena setengah CCTC di tempat parkir itu rusak, bahkan motifnya tidak diketahui. Kasus itu tidak bisa ditangani.
Pan Seok berkata direktur perusahaan tidak mungkin orang yang mengirim pembunuh itu karena ia sudah mati. Mungkin ada orang lain yang terlibat. Kepala tim 1 berkata kasus itu akan dimasukkan dalam kasus berbeda, tidak terkait dengan kasus Masan.
Pan Seok jadi kesal melihat cara tim 1 menangani kasus ini. Kepala tim 1 jadi tersinggung dan mempersilakan Pan Seok mengambil kembali kasus ini karena masih banyak kasus yang harus diselesaikannya. Pan Seok buru-buru meminta kepala tim 1 duduk.
Tapi Chief Cha rupanya sempat mendengar percakapan mereka lalu memarahi Pan Seok karena masih banyak kasus yang harus mereka urus sedangkan Pan Seok masih berkutat dengan kasus tas di mana korban hanya dirawat selama 4 minggu.
Pan Seok bertanya apa Chief Cha tahu seberapa sakit yang harus ditanggung korban hingga harus dirawat selama 4 minggu. Chief Cha membela diri bahwa ia tidak pernah berkata korban tidak kesakitan. Lalu ia pergi sambil ngomel-ngomel.
Ji Gook melapor pada Pan Seok kalau saksi utama mereka, Kim Ji Kyung (si gadis pelayan mall), telah menghilang. Dae Gu yantg paling kesal saat mendengarnya. Ia hampir saja memarahi Ji Gook. Ji Gook ke rumahnya pagi ini tapi gadis itu sudah tak ada.
Lalu ia bertanya pada Tae Il mengenai para pelayan lain yang bertugas hari itu. Tae Il berkata mereka sama sekali tidak mau buka mulut. Pan Seok mengingatkan bahwa sejak awal ia sudah memberitahu kalau kasus ini tidak akan mudah. Lalu apa mereka ingin menyerah.
P3 sama sekali tidak mau menyerah. Eung Do tersenyum bangga dan menyemangati mereka untuk memulai kembali.
Pan Seok berkata ada kemungkinan gadis itu disembunyikan oleh Nyonya Yoo. Ia memerintahkan mereka mencari di hotel-hotel juga rumah peristirahatan yang dimiliki keluarga Yoo dan suaminya.
Ternyata benar, Nyonya Yoo sudah mendapatkan gadis itu dan menempatkannya di salah satu rumah peristirahatannya. Kim Ji Kyung bertanya sampai berapa lama ia harus tinggal di rumah ini. Nyonya Yoo tidak menjawab, ia meminta ponsel gadis itu dan memastikan tidak ada copy lain dari video tersebut. Tidak, jawab gadis itu.
Nyonya Yoo mengancam jangan sampai ada copy dari video tersebut. Gadis itu memastikan ia tidak membuat copy-nya. Nyonya Yoo memerintahkan dua pelayannya untuk mengawasi gadis itu di rumah tersebut.
Tiba-tiba putera Nyonya Yoo turun dari lantai atas. Ibunya terkejut dan bertanya mengapa ia ada di sini. Ternyata rumah itu adalah rumah puteranya. Puteranya balik bertanya mengapa ibunya ke sini. Ia melihat Kim Ji Kyung dan mengenalinya sebagai gadis yang telah merekam video heboh tersebut. Mungkin ia tahu dari ibunya.
Putera Nyonya Yoo malah memuji kemampuan merekam gadis itu. Ia bertanya berapa banyak uang yang ditawarkan ibunya padanya. Ia bergurau (atau menyindir?) gadis itu harus meminta banyak karena ini kesempatan sekali seumur hidup.
Ibunya menegurnya agar tidak bergurau dan mengajaknya kembali ke Seoul. Berarti rumah ini terletak di luar Seoul.
Pan Seok dan Dae Gu keluar masuk hotel untuk mencari jejak Kim Ji Kyung. Tentu saja mereka gagal karena ia memang tidak ditempatkan di hotel. Dae Gu yang kepanasan jadi kesal dan bertanya apakah Pan Seok tidak memiliki cara lain untuk menemukan gadis itu.
Seorang polisi legendaris seperti Pan Seok seharusnya bisa menemukan hotel yang tepat dalam sekali tebak. Pan Seok berkilah memangnya dia dukun legendaris hingga bisa tahu dalam sekali tebak.
“Karena kakiku begitu panjang hingga aku bsia bergerak cepat dan disebut legenda. Jika kakiku pendek, aku tidak akan disebut demikian,” kata Pan Seok. Errr apa maksudnya? Sama, Dae Gu juga menganggap gurauan Pan Seok garing. Dan lagi untuk apa Pan Seok berdandan rapi seperti itu? (Fanny: Biar ngga kalah keren dari Dae Gu. Ngga kalah kok XD)
Mereka makan siang bersama. Karena tidak tahu, Pan Seok memasukkan bawang daun ke dalam sup Dae Gu. Dae Gu langsung protes. Pan Seok heran, kenapa Dae Gu tidak suka bawang daun? Kan baik untuk kesehatan.
“Aku masih muda, jadi tidak perlu memikirkan apa yang baik untuk tubuh,” ujar Dae Gu sambil menyendoki bawang daun dari supnya.
“Baiklah, maaf karena memberikan bawang daun pada pemuda sepertimu,” Pan Seok membantu menyendoki bawang daun Dae Gu dan memindahkannya ke mangkuknya.
Dae Gu bertanya apa yang dikatakan Hyung Chul saat Pan Seok menemuinya di penjara. Pan Seok tidak mau menjawab sebelum Dae Gu memberitahunya mengapa ia juga mengunjungi Hyung Chul.
Dae Gu mengaku ia merasa ada beberapa hal yang mengganggunya. Yaitu ada orang yang hendak membunuh Hyung Chul dan juga Hyung Chul merahasiakan identitas detektif Seo. Pan Seok menyetujuinya, ia juga berpikir hal yang sama.
Ia berkata Hyung Chul hanya memintanya agar tidak menyelidiki lebih jauh tapi tidak mau mengatakannya. Dae Gu semakiin yakin Hyung Chul menyembunyikan sesuatu.
Ia bertanya apa ada kabar dari detektif yang pergi ke Brasil. Tidak ada, jawab Pan Seok. Dae Gu mewanti-wanti agar Pan Seok mengajaknya ikut jika detektif itu sudah kembali. Ia begitu berkeras hingga Pan Seok bertanya siapa yang jadi pemimpin tim di sini.
Dae Gu langsung diam. Pan Seok berkata kadang-kadang ia bingung siapa pemimpin timnya, apa Dae Gu bingung juga? Hehe…
Pan Seok teringat ucapan Hyung Chul bahwa demi Dae Gu mereka tidak boleh menyelidiki lebih jauh kasusnya. Pandangannya melembut. Ia menyodorkan semua makanan ke hadapan Dae Gu dan menyingkirkan mangkuk berisi bawang daun jauh-jauh.
Senator Yoo mendapat laporan bahwa ketertarikan masyarakat pada video itu semakin menurun dan juga tidak ada yang tahu kalau wanita kejam dalam video itu adalah puteri Senator Yoo yang terhormat.
Tapi Senator Yoo tidak mau berpuas diri. Pokoknya media harus diawasi agar hubungannya dengan Nyonya Yoo tidak terungkap. Jika itu sampai terjadi, karir politiknya akan hancur.
Pengacaranya memberitahu kalau Nyonya Yoo sudah membereskan si perekam video tesebut dan video aslinya, polisi tidak akan bisa meneruskan penyelidikan. Senator Yoo berkata kasus itu tidak boleh diteruskan dan puterinya tidak boleh dipanggil kepolisian. Jika itu sampai terjadi, media akan berkerumun seperti serangga. Pengacaranya menenangkan hal itu tidak akan terjadi.
P3 membicarakan semua properti milik Nyonya Yoo dan suaminya. Total ada 48 properti dan tersebar di seluruh negeri. Tidak mungkiin melacak satu per satu.
Dae Gu teringat deretan foto yang pernah dilihatnya di rumah keluarga Yoo. Salah satunya adalah foto Nyonya Yoo di depan sebuah danau dan ada kapal feri di danau tesebut. Tae Il dan Ji Gook kagum dengan ingatan fotografik Dae Gu.
Feri itu bernama Neria. Dae Gu meng-googling kapal tersebut dan feri itu beroperasi di Danau Sapyeong. Tapi tidak ada properti keluarga Yoo di daerah danau tersebut.
Tiba-tiba Dae Gu mendapat sebuah telepon dari Chin Ki Jae yang memanggilnya “pria keren”. Dae Gu bingung, siapa Shin Ki Jae? Putera Nyonya Yoo.
“Hyung, apa kau sudah menangkap ibuku?Ia tidak di rumah. Aku akan pergi keluar jika Ibu sudah ditangkap, ini kan akhir minggu. Apa ibuku sudah ditangkap?” Anak yang aneh >,<
“Tidak,” jawab Dae Gu. Shin Ki Jae tampak kecewa karena itu artinya ibunya akan pulang.
Dae Gu menggunakan kesempatan itu untuk bertanya apakah keluarganya memiliki rumah di Danau Sapyung. Shin Ki Jae membenarkan, ia memiliki rumah peristirahatan di sana. Dae Gu berterima kasih. Jackpot.
Shin Ki Jae bergumam ia semakin menyukai Dae Gu. Ia melihat foto ibunya yang berpose di depan Danasu Sapyung, dan tersenyum karena Dae Gu menemukan rumah itu tanpa diberi petunjuk apapun. Ia kembali mengacungkan jempolnya dan berkata Dae Gu benar-benar keren, bukan orang biasa.
Komentar:
Shin Ki Jae ini anak yang aneh. Tapi sepertinya ia tidak berbahaya. Mudah-mudahan tidak, karena sudah cukup banyak orang yang hendak mencelakakan Dae Gu. Mungkin juga ia sudah mencoba beberapa kali memberontak dari keluarganya namun tidak pernah berhasil, dan akhirnya bersikap cuek, menganggap keluarganya tidak akan tersentuh. Karena itu ia kagum melihat Dae Gu yang berani tegas pada keluarganya.
Soo Sun beruntung ya punya teman-teman yang baik seperti Dae Gu, Tae Il, dan Ji Gook^^ Persahabatan mereka semakin dalam. Semoga rasa suka Ji Gook dan Dae Gu pada Soo Sun tidak menggoyahkan persahabatan mereka.
As usual, thank you mbak fanny :)
BalasHapusSemoga mb fanny dan mb dee slalu sehat ^^
Cuma mau komentar tentang 'NERIA' kalo dibaca terbalik jd 'AIREN' nama fans club lee seung gi, bisa aja nih script writer nya :D
Thankyu mba fanny :*
BalasHapusLama ga mampir ke blog mb fanny ud berubah. Seger. Mksh sinopsis nya.
BalasHapusMakasih sinopsisnya mba fanny
BalasHapusEntah knpa mlh jd suka ama shin ki jae...wkwkwkwk
BalasHapusMga dy bkn org yg jhat..haha
Ki Jae kok kayanya adem ayem kalo ibunya bakal ditangkap, emang aneh tapi lucu xD
BalasHapusBuat Soo Sun daebak lah gak mau berhentiin kasus ini ..
Gedek banget ama Nyonya Yoo --
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus