Melihat Dae Gu mencium Soo Sun dengan sungguh-sungguh, Eung Do berkata keduanya benar-benar penuh dedikasi dalam pekerjaan mereka. Bahkan lebih baik dari aktor.
“Bukankah dia pernah bilang tidak boleh makan kelinci peliharaan?” Pan Seok tertawa geli.
Sementara Ji Gook…poor Ji Gook. Tae Il menghiburnya bahwa ciuman itu hanya urusan bisnis.
Ciuman itu membuat Soo Sun salah tingkah dan keduanya bersikap canggung meski Dae Gu terus menatap Soo Sun. Kecanggungan itu terbawa dalam perjalan pulang hingga suasana dalam mobil sunyi sepi.
Pan Seok memecahkan suasana dengan memuji mereka telah melakukan pekerjaan yang bagus dengan langsung bekerja begitu kasus ibu Soo Sun selesai. Ia tertawa terbahak-bahak, berusaha mengubah suasana.
Soo Sun berkata ia ingin menraktir tim mereka makan malam sebagai rasa terima kasih karena menyelesaikan kasus ibunya. Eung Do dan Pan Seok gembira. Eung Do menyuruh P4 pergi lebih dulu, sementara ia dan Pan Seok akan menyusul setelah rapat.
Tae Il berusaha menyemangati Ji Gook tapi Ji Gook hanya duduk cemberut bagaikan tak ada gairah hidup lagi.
Kebekuan mulai mencair begitu P4 duduk bersama minum bir. Tae Il menanyakan apakah Ibu Soo Sun tiba dengan selamat. Soo Sun berkata ibunya senang bisa pulang ke rumah dan sudah hampir sembuh total. Ia kembali berterima kasih atas usaha teman-temannya dalam mengusut kasus ini.
Dae Gu berkata mereka tidak pantas mendapat ucapan terima kasih Soo Sun karena tidak berhasil menangkap Nyonya Yoo. Ji Gook membenarkan. Dae Gu berkata ia merasa kasus ini berakhir dengan setengah kegagalan karena selesai dengan permintaan maaf Senator Yoo.
Soo Sun berkata awalnya ia juga merasa seperti itu. Tapi ia merasa kasus ini berakhir dengan setengah sukses . Sejak awal kasus ini tidaklah mudah karena melawan orang-orang kaya dan berkuasa yang tahu bagaimana mempermainkan sistem yang ada. Pada akhirnya ibunya merasa jauh lebih baik, dan itu semua berkat kerja keras teman-temannya. Biasanya ia yang selalu dilindungi ibunya. Tak pernah terbayangkan kalau suatu waktu ia yang melindungi ibunya. Hanya saja ia merasa kaget dan sedih karena waktu seperti itu datang lebih cepat.
“Kami akan melindungimu jika sesuatu terjadi padamu,” kata Ji Gook sungguh-sungguh.
Tae Il berkata tadinya ia dan Gook sempat berpikir untuk mengungkap hubungan N yonya Yoo dan Senator Yoo secara anonim di SNS.
“Jangan!” kata Soo Sun. Ia tidak ingin teman-temannya melanggar prinsip hanya karena orang-orang seperti itu. Ia memilih kalah terhormat daripada menang dengan tidak adil. Meski awalnya ia juga sempat berpikir hal yang sama.
“Aku terdengar pintar, kan?” katanya. Tae Il dan Ji Gook membenarkan. Dae Gu tersenyum.
Mereka minum kembali. Ji Gook berkata hari ini Soo Sun dan Dae Gu benar-benar bekerja keras.
“Seorang detektif benar-benar harus melakukan banyak hal,” celotehnya. Ia mengamati Soo Sun dan Dae Gu yang tampak berusaha menghindari pembicaraan itu dengan terus minum. “Kita sekarang harus berpura-pura jadi sepasang kekasih dan kiss di luar keinginan kita. Aku akan menangkap para mafia itu. Ayo makan! Dan lagi itu hanya untuk pekerjaan kan?”
Akhirnya Tae Il yang menjawab dan menenangkan Ji Gook kalau tadi memang hanya untuk pekerjaan. Walau Dae Gu tampaknya tidak terlalu senang dengan kesimpulan bahwa apa yang dilakukannya hanya pekerjaa. Soo Sun melirik Dae Gu dan mendadak kepanasan.
Malam itu keduanya tidak bisa tidur. Soo Sun teringat pada kiss tadi dan jantungnya berdegup kencang. Sementara Dae Gu memegangi dadanya yang juga berdegup kencang, lalu ia tersenyum…
Episode 15: Hanya kebetulan atau takdir?
Ketika pulang ke rumah, Pan Seok mendapati rumahnya bocor. Pihak gedung memintanya pindah untuk sementara karena ada pipa yang rusak.
Maka Pan Seok pun pergi ke rumah Eung Do untuk mengungsi. Ia disambut oleh keempat anak Eung Do yang masih kecil-kecil. Tambahan lagi istri Eung Do yang sedang hamil tua. Pan Seok berkata sesuatu yang baik telah terjadi selama ia tidak berkunjung.
“Dan kau masih bisa melakukan banyak hal disamping perkerjaanmu yang sibuk,” selorohnya. Eung Do tertawa malu.
“Biasanya ia (anak) datang setelah memecahkan kasus besar,” bisik Eung Do. Ia mengajak Pan Seok masuk. Tapi Pan Seok tentu saja tidak mau merepotkan keluarga Eung Do yang pastinya sudah cukup sibuk dengan 4 anak dan istri yang hamil tua. Ia segera pamit dan berkata akan mengunjungi mereka lagi nanti.
Lalu ke mana Pan Seok pergi? Ke rumah P3. Hehe…ternyata Pan Seok amsih cukup sopan untuk tidak menginap di rumah Sa Kyung. Meski pernah menjadi istri namun saat ini mereka baru mengawali kembali hubungan mereka.
Dae Gu dan yang lainnya terkejut melihat Pan Seok ada di depan rumah mereka malam-malam dengan membawa barang-barangnya. Mereka mempersilakan Pan Seok masuk.
Pan Seok menceritakan keadaannya dan bertanya apakah ia bisa menginap di tempat mereka selama beberapa hari, karena penginapan di sekitar kantor juga penuh. Mereka mempersilakan Pan Seok menginap tapi hanya tinggal sofa yang bisa digunakan untuk tidur.
“Kenapa, tempat tidur tingkat Dae Gu kan tidak ditempati,” kata Ji Gook. Tapi Dae Gu dan Tae Il langsung menatapnya. Mana mau Dae Gu tinggal sekamar dengan Pan Seok?
“Tidak apa-apa!” kata Pan Seok cepat-cepat. “Aku takut ketinggian dan tidak suka tempat tidur tingkat.”
Lalu ia menawari mereka makan ayam goreng bersama. Dapat diduga, Dae Gu menolak dengan opan dan langsung masuk ke kamarnya. Ji Gook menolak karena kekenyangan. Tae Il? Biasanya ia yang menjadi pendamai dan pencerah suasana, tapi karena masalah Sa Kyung, ia juga buru-buru pergi dengan alasan mengambilkan selimut.
Pan Seok bekerja di ruang tamu hingga subuh. Ia mendengar suara dari kamar Dae Gu dan pelan-pelan masuk ke sana. Ia melihat Dae Gu tidur dengan mendengarkan suara dari film kartun. Pan Seok membetulkan letak selimut Dae Gu. Tadinya ia hendak mematikan film kartun itu, tapi tidak jadi.
Keesokan paginya, Dae Gu bangun paling awal dan melihat Pan Seok tidur di sofa. Ia membaca berkas-berkas yang ada di meja dan ternyata itu adalah berkas-berkas penyelidikan kasus ibunya. Ada berkas Park Seung Oh (direktur perusahaan yang sudah mati) dan juga berkas Oh Joong Soo (anak buah Park yang ikut menemui ibu Soo Sun saat Park datang mengancamnya…hmmm, tadinya kukira orang itu Cho Hyung Chul karena sama-sama berjaket hitam dan mengenakan topi hitam).
Dae Gu melihat kotak yang dibawa Pan Seok ternyata seluruhnya berisi berkas kasus ibunya. Tampaknya Dae Gu tersentuh karena selama ini Pan Seok benar-benar berusaha mencari pembunuh ibunya.
Ketika Dae Gu hendak masuk ke kantor, ia berpapasan dengan Soo Sun. Soo Sun terkejut dan langsung membalikkan diri, hingga berhadapan dengan jendela. Mau tak mau ia harus berhadapan dengan Dae Gu.
Dae Gu menyapanya dan bersikap seperti biasa, sementara Soo Sun salah tingkah. Mereka duduk di kursi mereka. De Gu bertanya apa Soo Sun sudah sarapan. Belum, jawab Soo Sun gugup.
Dae Gu lalu mengeluarkan sebungkus sandwich dan susu pisang dari lemarinya. Ia menggeser kursinya mendekati Soo Sun.
“Jaga jarak aman!” Soo Sun mengacungkan penggaris. Dae Gu bengong. Mwahahahaha XD
Soo Sun mengingatkan kalau Dae Gu yang selama ini suka sekali menjaga jarak aman.
“Memangnya ada yang protes?” kilah Dae Gu. Ia menaruh sandwich dan susu pisang di meja Soo Sun. “Ini karena kau belum sarapan…”
Soo Sun tak tahan lagi dan berkata ia akan pergi ke ruang rekaman.
“Berhenti!” ujar Dae Gu. “Pergilah setelah makan. Seharusnya kau bersikap sopan.”
Ia memberi susu pisang yang sudah diberi sedotan pada Soo Sun. Soo Sun terpaksa menerimanya dan meminumnya. Tapi melihat Dae Gu terus menatapnya dan berada di dekatnya, ia buru-buru kabur ke ruang rekaman sambil membawa sarapan yang diberikan Dae Gu. Dae Gu tersenyum geli melihat tingkah Soo Sun.
Pan Seok memasuki sebuah rumah makan. Pemiliknya tampak tidak senang melihat Pan Seok. Ia berkata tidak ada lagi yang ingin ia katakan. Ia adalah Oh Joong Soo, mantan tukang pukul Park Seung Oh yang dulu ikut ke rumah Ji Yong saat Park Seung Oh mengancam ibu Ji Yong agar tidak bersaksi.
Melihat sikapnya yang sebal melihat Pan Seok, jelas Pan Seok sudah berkali-kali datang mencarinya dan menanyainya. Pan Seok berkata ia datang untuk membeli makanan karena sore ini ada piknik seluruh tim kepolisian. Oh Joong Soo terpaksa meladeni pesanan Pan Seok.
Tapi Pan Seok memang bukan datang hanya untuk membeli makanan. Ia berkata Cho Hyung Chul mengaku melakukan perintah Park Seung Oh. Kenapa Park Seung Oh memerintahkan Cho Hyung Chul, dan bukannya pada Oh Joong Soo yang memang bekerja untuk Park? Oh Joong Soo berkata ia tidak tahu dan tidak akan mengatakan apapun.
Saat menunggu pesanannya, Pan Seok mendapat telepon dari mantan kepala timnya di Masan bahwa Jung Tak (mantan detektif Masan) telah kembali dari Brasil. Tadinya Pan Seok hendak mengajak Dae Gu. Tapi lalu ia teringat pada perkataan Hyung Chul untuk tidak menyelidiki kasus ini lebih jauh demi keselamatan Dae Gu. Maka ia pun pergi sendiri.
Ia dan mantan kepala tim di Masan bertemu dengan Jung Tak. Setelah saling bertegur sapa, Pan Seok bertanya mengenai laporan Soo Sun 11 tahun lalu. Jung Tak berkata ia sudah mendengar cerita tertangkapnya Hyung Chul dari mantan kepala tim merek dan juga mengenai apa yang ingin diketahui Pan Seok.
Jung Tak membenarkan bahwa 11 tahun lalu ada seorang gadis SMA yang melaporkan telah melihat seorang pria dengan bekas luka di telinga mengejar Ji Yong. Pan Seok berkata laporan itu tidak pernah sampai pada kepala tim dan tidak ada catatan mengenai kunjungannya. Jung Tak berkata ia juga merasa heran karena ia sudah menulis laporan Soo Sun di sehelai kertas lalu memberikannya pada seseorang yang akan memberikannya pada Pan Seok.
Masalahnya, ia benar-benar tidak ingat pada siapa ia menitipkan laporan itu. Ia sudah berusaha mengingat berkali-kali. Pan Seok memintanya tetap berusaha mengingat, karena artinya ada seseorang dalam kepolisian yang berkomplot dengan si pembunuh. Kepala tim Masan juga meminta Jung Tak untuk terus mengingat karena ia hampir dipecat akibat barang bukti liontin hilang dari lemari barang bukti.
Jung Tak benar-benar tidak ingat meski sudah berusaha semalaman. Pan Seok memintanya menelepon jika teringat sesuatu meski sedikit. Kepala tim berkata kasus ini pasti berat bagi Pan Seok karena melibatkan Cho Hyung Chul, mantan partner Pan Seok. Lalu ia menanyakan kabar Chief Kang.
Begitu mendengar nama Chief Kang, tuing…..Jung Tak langsung ingat.
“Chief Kang! Chief Kang yang mengambil kertas itu dariku!”
Pan Seok terkejut. “Chief Kang Seok Soon?”
Jung Tak membenarkan. Ia ingat bangun dari tempat duduknya dan Chief Kang sendiri yang memintanya memberikan kertas laporan Soo Sun dan berjanji akan memberikannya pada kepala tim Masan. Ia sangat yakin. Kepala tim berkata itu tidak mungkin.
Jung Tak yakin sekali. Justru ia memberikannya karena Chief Kang. Jika orang lain tentu tidak akan ia berikan. Pan Seok benar-benar tidak menduganya.
Sore itu kepolisian Gangnam mengadakan acara kebersamaan karena berhasil menempati tempat pertama dalam memecahkan kasus-kasus kejahatan dengan kekerasan. Semua orang dalam mood baik, terutama Chief Kang yang membuka acara ini. Diam-diam Pan Seok terus mengamatinya.
Mereka bermain membentuk kelompok sesuai permintaan. Bila pemimpin acara berteriak “4 orang”, maka mereka harus membentuk grup-grup yang terdiri dari empat orang. Eung Do yang memimpin acara permainan ini.
“Lima orang!” serunya. P4 ditambah Pan Seok = 5 orang. Pass.
“Dua orang!”
Pan Seok berusaha menghalau Tae Il yang hendak satu grup dengan Sa Kyung. Dae Gu berusaha melepaskan Ji Gook dari Soo Sun…tapi gagal.
“Tiga orang!” Dae Gu langsung memeluk Soo Sun tapi ia terlempar dari P4. Begitu juga Pan Seok. Chief Kang dan Chief Cha tertawa melihat serunya permainan mereka.
Permainan berikutnya. Memindahkan kertas hanya dengan menggunakan bibir. Semua berjalan lancar hingga bagian Eung Do memindahkan kertas pada Chief Cha. Kertas itu terlepas hingga mulut Eung Do yang terbuka menabrak bibir Chief Cha. Aaaaaack *tutup mata*
Keduanya langsung meludah-ludah diiringi seruan teman-teman mereka. Jika Gook yang menjadi pemenang dan ia memberikannya pada Soo Sun. Dae Gu hanya bisa memperhatikan.
Permainan terakhir. Lomba lari estafet. Tim Pan Seok tertinggal meski mereka sudah berusaha sekuat tenaga. Ji Gook mengerahkan segenap kemampuannya karena Soo Sun yang terus memberikan semangat. Begitu juga Dae Gu yang menjadi pelari terakhir.
Berkat semangat dari Soo Sun, ia berhasil menyusul dan menjadi juara. Dae Gu sangat gembira.
Chief Kang terlihat sangat gembira. Ia tampak begitu bangga dengan kemenangan Dae Gu. Hmmm…kegembiraan dan kebanggaannya itu nampak tulus…
Tapi ucapan selamat dan kebanggan yang paling ingin diperoleh Dae Gu adalah dari Soo Sun. Ia menoleh dan tersenyum pada Soo Sun. Soo Sun balas tersenyum. Sementara Pan Seok terus mengamati Chief Kang.
Tim Pan Seok merayakan kemenangan mereka dengan makan malam bersama. Eung Do berkata P4 telah menempuh jalan yang panjang. Ia mengingatkan dulu Soo Sun menjadi polisi karena gaji yang bagus, Ji Gook karena bagian lalu lintas sudah penuh. Sementara Dae Gu waktu itu tidak ingin mengatakan alasannya.
“Rasanya seperti baru kemarin kalian membuatku gila sepanjang waktu. Bagaimana bisa kalian sudah tumbuh dewasa,” katanya senang. Ia berkata ia memiliki begitu banyak cerita mengenai mereka berempat termasuk ketika mereka masuk sel tahanan kepolisian lain.
Tentu saja P4 ingat. Bahkan Dae Gu menjawabnya sambil tersenyum. Pan Seok tersenyum mengamati mereka semua. Namun ia berkata mereka masih harus menempuh perjalanan yang panjang.
Soo Sun dan Ji Gook meniru perkataan Pan Seok saat mereka baru pertama kali bergabung. Pan Seok waktu itu berkata mereka tidak akan pernah menjadi detektif dan instingnya jarang salah, sejarang seseorang disambar kilat.
Eung Do tertawa karena P4 sudah tidak takut lagi pada Pan Seok dan sekarang berani menertawakan Pan Seok. Pan Seok menatap mereka. Lambat laun tawa Ji Gook dan Eung Do berhenti. Giliran Pan Seok yang tertawa. Ia hanya bergurau. Mereka semua tertawa.
Pan Seok pulang lebih dulu karena ada dipanggil Chief Cha. Eung Do menepuk bibirnya begitu teringat Chief Cha. Ia dan Ji Gook sudah setengah mabuk.
“Eun Dae Gu, Oh Soo Sun, kalian berpacaran kan? Kiss waktu itu betulan, iya kan?” tanya Eung Do.
Soo Sun membantah. Kiss itu tidak betulan dan mereka tidak berpacaran.
“Dan lagi dia bukan tipeku,” katanya sambil melihat Dae Gu. Ouch…
Dae Gu nampak kecewa. Eung Do tidak percaya tapi Seo Sun terlanjur mengatakannya. Ia berkata Dae Gu bukan tipenya. Ji Gook mendukung pernyataan Soo Sun bahwa kiss itu hanya demi pekerjaan.
“Untukku tidak,” ujar Dae Gu tiba-tiba. Ia menatap Soo Sun, “Bagiku itu bukan pekerjaan. Tapi sungguhan.”
Kyaaaaa….pengakuaaan^^
Komentar:
Penggaris di meja Dae Gu dan Soo Sun harus diamankan ke tempat lain XD
Bila sebelumnya Dae Gu yang selalu salah tingkah setelah Soo Sun tak sengaja mengecup dadanya, sekarang giliran Soo Sun. Dan seperti Dae Gu, ia tidak akan pernah bisa menghindar dari debaran jantung itu kan?
kyaaaaaaaaaaaaaa daeguuuuu
BalasHapussweeeeeettttt banget.........
mbak fanny semangat terus ya,,,
wlpun udh nnton, tp g afdol kl blm bc sinop dan komentar dr mbk fanny ;-)
Udh ga bisa komentar... Intinya Dae gu udh bisa menerima dan SADAR kalo soo sun itu ga bisa jauh2 dari dia ^^
BalasHapusYang paling seru di eps 15 ini tuhh pas games buat para kepolisian gangnam sumpah demi apapun itu kocak bgt!
감사합니다 mba fanny, part 2 nya ditunggu
hehe.......senyum terus waktu baca sinopsisnya :)
BalasHapusdulu lucu liat dae gu selalu salah tingkah saat liat soo sun, eh sekarang soo sun yang salah tingkah setiap liat dae gu :)
semangat mbak buat sinopsisnya :)
terima kasih
Kamsahamida....sinopsisnya bak. Makin seru. Selalu semangat.di tunggu yg berikutnya.
BalasHapusDaebaakkk mba fannyyy TOP banget de, cepet bgt sinopnya.
BalasHapusseneng banget liat chemistry dae gu dan soo sun, , senyum senyum sendiri liatnyaa, hahahaha..
Semangat terus dan sehat terus y mba fanny
Gomawo \(^o^)/
lucu banget ketika permainan kelompok... Ga bisa berhenti tertawa nonton "insiden kertas" Eung Do dan Chief Cha
BalasHapusManis banget daegu...
BalasHapusTapi kasian jigook lagi-lagi harus tersambar petir tanpa ada hujan. Hehehe..
Hahaha... jd brasa q yg brbunga2 dngr pngkuan dae gu...
BalasHapusttp stia nunggu part 2 ny mb fan... fighting...
Jd mkin smangat bwt baca lanjutannya.aaahhh so sweeeett deh.. gomawo mba
BalasHapusSaatnya dae gu mengejar cinta soo sun ..
BalasHapusSemangat dae gu ..
Semangat juga buat mbak fanny ..
Cieeeee... Dae Gu keyen bangett.. berani ngaku di dpn byk org.. mb Fanny jg nge-Cutnya di bagian yg passs bangettt.. hehe..
BalasHapussemangat mb.. gomawo.
Ketawa ngakakkk liat adegan chief cha sama eung do..bwahahahaha apalagi pas liat mukanya tae il...setuju mba fany penggarisnya mesti disingkirkan :) makasih mba fany..ditggu part 2 nya..
BalasHapuskonflik drama ini seru banget cuma gak puas ama ending2 nya, makasih mba fanny jd penulis teraktif dan tercepat update sinopsis drama ini.
BalasHapusdi tunggu eps 15 part 2 nya:)
hwaiting mba fanny :D
Daegu daegu udah banyak senyum :)
BalasHapusPas baca kalimat 'Bagiku itu bukan pekerjaan. Tapi sungguhan' doeenggg keinget Yoona LOL
Jigook sabar ya, Taeil selalu menyemangatimu *duar*
Ditunggu part 2 nya, mbak. Fighting!
Wahh daebak!!! Pdahal kupikir daegu akan ngejawab dngan jawaban yg sma dgn soo sun tpi malah sebaliknya dia ngakuin klu kiss itu bener2 sungguhan. Poor lg buat ji gook:((
BalasHapusEhh btw makasih bgt sinopnya mba fanny, bener2 gak prnh bosen baca sinopsis yg ditulis mba fanny & mba dee :))
waah mkin seru ne episode nya
BalasHapussmngat buat mbak fanny ya
dae gu smngat ya ngejar cinta ny so suun
Tambah penasaran ma endingnya ..... makasiiih mba fanny .....
BalasHapusepisode 15-1 kereen aku sukaaa,,,untung yah si jung tak ngga lupa,, :D
BalasHapuswaah ap yang akn dktkan seo soon tntang ksungguhan dae gu dngn ciuman mrka? :D
zmngat mba fanny.. :* we loved you eonnie..
Daegu masih sm kaya kim ji young yg dulu. Seorang yg pemberani, hahaha. Gomawo mba fanny, lanjutkan!^^
BalasHapusmakin hari makin waw si dae gu.. maafkan aku mbk fany slama ini jdi silent reader. gak gak lagi :3
BalasHapussweet bgtsiiii daegu :3
BalasHapusKapan keluar sinopsis 16 nya mba fanny?
BalasHapusIni drama mau dibikin sampe berapa eps ya mba.
BalasHapusKayaknya kalo cuman sampe eps 18 tuh terlalu singkat karena banyak hal yang masih janggal. Misal, hubungan Tae Il sama keluarganya yang terlalu singkat diceritain belum lagi rahasia dia sama kakaknya. terus, Pernyataan Soo sun tentang ayahnya di eps awal. Dia bialang kalo dia akhirnya menyadari kalo ayahnya hanya manusia biasa n bukan Superman seperti yang dia harapkan. Gk tahu kenapa saya kok ngebayangin kalo itu semua ada hubungannya dengan kasus Dae Gu. Belum lagi, saya juga ngebayangin kalo cewek idaman Dae Gu pas SMP muncul di satu kasus, pasti hubungan Dae Gu-Soo Sun jadi tambah seru buat ditonton.hehe
Yang terakhir kok malah jadi ngarep ginih yah #abaikan
Woo... Dae gu ngaku ^^
BalasHapus