Sinopsis 49 Days Episode 11

Hai semua, kebetulan aku sempat membuat sinopsis episode kali ini. So, enjoy it!^^

JH-Kyung berdiri di tengah keramaian dan memohon kesempatan untuk hidup kembali. Liontinnya bersinar, setetes air mata muncul dalam liontinnya. Ia memegang liontinnya dan setengah tak percaya bertanya, benarkah ini air mata, milik siapakah? Dia menangis sambil memandang ke langit.

Sementara itu Han Kang berdiri di sebelah tempat tidur Ji-hyun di rumah sakit. Ia berkata, “Senang bertemu kembali denganmu, Ji-hyun.”

Pada episode sebelumnya Han Kang menemukan stempel Ji-hyun. Ia mencoba stempel tersebut dan ternyata memang milik Ji-hyun. Chef Oh bertanya mengapa Ji-hyun meninggalkan stempelnya di sini. Han Kang berkata Ji-hyun tidak pernah masuk ke ruangannya satu kalipun. Chef bingung, kalau begitu siapa yang meletakkannya di sini? Han Kang tersadar dan berkata Ji-hyun yang meletakkannya, lalu berlari ke luar.

Di dalam mobil, Han Kang ingat semua kemiripan Ji-hyun dan Yi-kyung. Mempermainkan kuku, ketidaksukaan pada basil, gerakan mengunci mulut, sup rumput laut, sulap, piano, peluit, cara mereka berkata-kata. Semuanya persis sama. Ia bergumam pada dirinya sendiri, semua yang kurasakan selama ini ternyata benar.

Han Kang berdiri di sisi tempat tidur Ji-hun. “Itu adalah kau, Ji-hyun, selama ini kau di sisiku.” Ia menangis. Saat itulah liontin Ji-hyun bersinar. Tekanan darah Ji-hyun terlihat naik sebentar pada layar monitor. Han Kang juga melihatnya. Ia menggenggam tangan Ji-hyun. “Senang bertemu kembali denganmu. Aku tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi, tapi senang berjumpa denganmu.”

Seorang perawat masuk. Han Kang bertanya di mana orang tua Ji-hyun, adakah seseorang yang datang menjenguk? Perawat itu mengatakan seorang gadis baru saja datang. Han Kang cepat-cepat bertanya kapan dan ke mana gadis itu pergi.

JH-kyung berjalan dan berkata, “seseorang mencintaiku. Aku tidak mengira ada seseorang yang mencintaiku tapi terima kasih.”

Scheduler datang dan menari memberi selamat bagai seorang cheerleader, lengkap dengan pompomnya. JH-kyung memeluknya dengan gembira, “aku dapat satu air mata!” Scheduler buru-buru mendorongnya, “Mengapa kau melakukannya? Dan lagi kau bukan tipeku…Kupikir kita tidak bisa seperti ini. Nanti ada hukumannya.” JH-kyung meminta maaf, hanya saja ia sangat senang melihat Scheduler.

“Apakah seseorang yang senang melihatku akan meninggalkan pesan perpisahan seperti ini?”tanya Scheduler sambil menunjukkan pesan yang ditinggalkan Ji-hyun semalam. Ji-hyun berkata ia tidak percaya diri mampu mendapatkan 3 air mata sementara ayahnya harus dioperasi. Ia mengaku terlalu bingung hingga tak bisa bertemu dengan Scheduler untuk mengucapkan selamat tinggal. Ia ingin berterima kasih pada Scheduler dan lagi mereka juga akan bertemu saat waktunya ia naik “lift” menuju dunia lain.

Scheduler berkata wanita memang suka berubah pikiran. JH-kyung bertanya air mata ini dari siapa. Scheduler balik bertanya apakah JH-kyung lupa ia sudah dihukum 1 minggu perpanjangan masa tugas dan masih bertanya tentang hal seperti itu.

JH-kyung tak peduli, ia bertanya apakah itu dari Seo-woo. Scheduler mengeluh manusia hanya percaya apa yang mereka mau percaya. JH-kyung yakin itu dari Seo-woo.

Han Kang pergi ke rumah Ji-hyun dan bertanya pada pelayan apakah Ji-hyun sudah pulang. Pelayan itu bingung dan bertanya apakah Han Kang tidak tahu Ji-hyun di rumah sakit. Han Kang berkata orang tua Ji-hyun tidak ada di rumah sakit. Mereka baru saja kembali ke rumah sakit, si pelayan menjelaskan.

Han Kang bertanya apakah ada seseorang yang datang ke rumah. Pelayan itu menyebut tentang seorang gadis yang datang. Han Kang bertanya seperti apa gadis itu dan siapa namanya. Pelayan itu tidak tahu, ia hanya mendeskripsikan gadis itu tinggi, langsing, dan cantik. Han Kang bertanya apakah gadis itu sempat bertemu dengan orang tua Ji-hyun.

JH-kyung pergi ke toko Seo-woo dan memanggilnya. JH-kyung menjawab ia datang untuk berterima kasih pada Seo-woo. Seo-woo bingung, unutk apa? Untuk roti gratis yang pernah Seo-woo berikan, kata JH-kyung.

Seo-woo berkata tidak perlu berterima kasih untuk hal sekecil itu. JH-kyun berkata seperti sebuah batu yang kau lempar untuk bersenang-senang namun mengenai seekor katak lalu membunuhnya, sepotong roti juga bisa menyelamatkan orang yang kelaparan. (Kita tidak pernah tahu tindakan kita, sekecil dan seremeh apapun itu, dapat mengakibatkan apa, bisa hal baik, bisa juga hal buruk.)

JH-kyun menjelaskan ia kesepian karena tidak memiliki seorang temanpun. Seo-woo menghiburnya, kau punya. JH-kyung berkata teman Seo-woo yang di rumah sakit itu sangat beruntung. Seo-woo malah merasa beruntung karena memiliki teman seperti Ji-hyun.

Hal itu membuat JH-kyung semakin percaya Seo-woo yang memberinya air mata. Seo-woo bertanya mengapa JH-kyung tidak punya teman. In-jung masuk dan memperhatikan keduanya berbincang dengan akrab. Dia ingat JH-kyung berjanji untuk tidak memberitahu siapapun bahwa In-jung berpacaran dengan Min-ho dan juga ingat Seo-woo bertanya siapa kekasih In-jung.

Seo-woo pergi ke dalam, JH-kyun berbalik dan melihat In-jung. JH-kyung ingat In-jung berkata pada Min-ho bahwa mereka harus bergegas mengakhiri semuanya. In-jung bertanya apakah JH-kyung datang untuk membeli roti. JH-kyung tidak menjawab malah menyindir In-jung pasti memiliki bos berhati besar hingga mengijinkannya pergi ke sana kemari pada jam kerja. Lalu ia pura-pura keceplosan, “astaga anak bosmu adalah Ji-hyun, tunangan Min-ho.”

In-jung takut Seo-woo akan mendengar dan memanggil nama Yi-kyung. Yi-kyung menatap In-jung tajam dan pergi. Seo-woo menghampiri dan bertanya mengapa In-jung datang. In-jung ingin berbaikan dengan Seo-woo tapi Seo-woo masih kesal. Di luar JH-kyung menatap In-jung dengan sebal dan menggumamkan sesuatu lalu pergi. In-jung bertanya dalam hati, siapa sebenarnya JH-kyung.

Min-ho tidak dapat fokus dalam rapat di kantornya. Ia terus berpikir apakah JH-kyung mendengar semua pembicaraannya dengan In-jung dan setelah itu JH-kyung menghilang.

Min-ho mencari tahu tentang Yi-kyung. Orang itu melaporkan tidak bisa mendapat alamat Yi-kyung dan nomor ponselnya tidak terdaftar. Min-ho berpikir hal itu tidak mungkin. Orang itu meyakinkan ia seudah memeriksanya dengan benar.

Han Kang datang ke kantor Min-ho dan bertanya apakah Ji-hyun datang kemari. Min-ho terkejut. Han Kang mneyadari kesalahannya, di mana Song Yi-kyung? Min-ho bertanya bagaimana mungkin Han Kang tidak mengetahui alamat Yi-kyung, bukankah Han Kang mendapat surat lamaran kerjanya. Han kang meminta Min-ho menghubunginya jika mendapat kabar dari Yi-kyung. Lalu Han Kang buru-buru pergi.

Min-ho mengejarnya dan bertanya apa maksud Han Kang bertanya, “apakah kau bertemu dengan Ji-hyun?” Han Kang berkata ia telah melakukan kesalahan. Min-ho terus mencecarnya, kalau begitu bagaimana dengan Yi-kyung, mengapa kau mencarinya? Apa yang terjadi padanya? In-jung melihat percakapan mereka .

Hankang berkata ia akan menjelaskannya nanti. In-jung bertanya pada Min-ho, ada apa? Min-ho berkata tidak ada apa-apa. Tapi I-jung berpikir mengapa Min-ho dan Han Kang sama-sama membicarakan Ji-hyun dan Yi-kyung.

Han Kang bertanya-tanya di mana KH-kyun, ia tidak ada di mana-mana. Ia ingat Yi-kyung berkata ia akan pergi. Han Kang bepikir apa yang dimaksud Yi-kyung dengan pergi, apakah kembali ke tubuhnya?

Han Kang pergi ke rumah Yi-kyung dan berkali-kali mengetuk pintu rumahnya. Lalu ia melihat JH-kyung berjalan ke rumahnya. Han Kang memanggilnya, Ji Hyun! JH-kyung mundur beberapa langkah tapi mengabaikannya. Han Kang mengikutinya. JH-kyung bertanya mengapa Han Kang bersikap seperti ini?

Han Kang meraih tangan JH-kyung , Shin Ji-hyun! Ji-hyun terkejut dan mundur beberapa langkah. Aku sudah bilang aku bukan Ji-hyun, kata JH-kyung. Han Kang berkeras dia adalah Ji-hyun dan bertanya apa yang terjadi padanya.

Liontin Ji-hyun berwarna merah dan terasa panas hingga JH-kyung berteriak. Ada apa, tanya Han Kang. JH-kyung terus berkata aku bukan Ji-hyun, aku bukan Ji-hyun dan berlari menjauhi Han Kang tapi Han Kang menahannya dan memanggilnya lagi, Ji-hyun. JH-kyung berteriak dia bukan Ji-hyun dan melepaskan pegangan Han Kang. Ia terus berkata ia bukan Ji-hyun dengan suara gemetar. Untunglah Han Kang menyadari ada sesuatu yang menyebabkan JH-kyung tidak mau mengaku.

JH-kyung berkata pada Han Kang ia bukan Ji-hyun, dan bukan pegawainya lagi, jadi mereka tidak ada hubungan apapun. Han Kang berpikir Ji-hyun sedang menghadapi suatu masalah. JH-kyung meminta Han Kang tidak datang lagi dan ia tidak mau mendengar hal omong kosong seperti itu lagi. Han Kang berkata ia mengerti dan telah melakukan kesalahan.

JH-kyung menatapnya lalu pergi ke rumah Yi-kyung dan mengunci pintunya. Ia bingung mengapa Han Kang mendadak bersikap demikian. Han Kang terus berdiri di luar rumah Yi-kyung. “Dari awal dia tidak pernah mengatakan pada orang lain bahwa dia adalah Ji-hyun. Apa alasannya ia tidak bisa mengatakannya? Dan siapa Yi-kyung?”

JH-kyung berpikir Han Kang sudah pergi. Ia hendak pergi tidur dan melihat sekeliling. Tadinya ia pulang lebih awal untuk mengembalikan keadaan seperti semula tapi gara-gara Han Kang waktunya tidak cukup. JH-kyung khawatir Yi-kyung akan curiga. Dia berusaha mengembalikan semuanya seperti semula. Ia melihat sebuah kotak yang berdebu lalu menurunkannya. Ia menggunakan debu dari permukaan kotak itu untuk mengotori rumah. Saat ia mengangkat kotak tu, isinya ambrol ke bawah.

JH-kyung menemukan sebuah kartu pos bertuliskan, “Yi-kyung, selamat telah menjadi siswa SMA” lalu ada kartu bertuliskan “Selamat telah berusia 20 tahun” dan kartu lainnya. Ji-hyun menyadari Yi-soo ternyata bukan adik Yi-kyung karena Scheduler berkata Yi-kyung adalah anak yatim piatu. Ji-hyun pikir Yi-soo mungkin pria yang telah mati itu. Ia membaringkan diri dan meminta maaf telah menyusahkan Yi-kyung. Roh Ji-hyun keluar dari tubuh Yi-kyung. Ia berjanji akan mencari tahu apa yang terjadi pada Yi-soo.

Yi-kyung bangun dan mendapati kamar mandinya yang bersih. Ia ingat Dr. Noh berkata ia mungkin tidak ingat hal-hal yang ia lakukan saat berjalan dalam tidur. Yi-kyung pergi diikuti Ji-hyun. Dan Han Kang memperhatikannya.

Yi-kyung berbicara dengan Dr. Noh. Ia sekarang tidak terlalu takut karena ia pikir ia berjalan dalam tidur. Tapi ada seseorang yang tidak ia kenal mencarinya. Dr. Noh mengusulkan Yi-kyung dihipnoterapi pada hari setelah rumah sakit tutup agar Yi-kyung lebih leluasa karena tidak ada staf berkeliaran.

Ji-hyun menemui ayahnya dan meminta ayahnya dioperasi. Ibu Ji-hyun malah meminta suaminya tidak dioperasi. Bagaimana bisa kau berkata seperti itu, tanya Ji-hyun pada ibunya. Ibunya berkata ayah Ji-hyun berkata Min-ho dapat menjaganya dan Ji-hyun, ia tidak memerlukan Min-ho kecuali ayah Ji-hyun. Ibu Ji-hyun berkata ia tidak perlu penjaga, ia yang akan menjaga Ji-hyun. Jika ayah Ji-hyun mati, ia akan mengurus pemakamannya dan ia akan hidup lebih lama dari Ji-hyun jadi ia minta ayah Ji-hyun jangan khawatir untuk mati.

Ayah Ji-hyun bertanya mengapa istrinya bersikap seperti ini, apa karena ia tidak percaya Min-ho. Ji-hyun berkata ayahnya idak boleh mempercayai Min-ho. Bukan karena itu, kata istrinya, aku hanya bilang tidak memerlukannya karena aku bisa melakukannya. “Aku bisa menjaga Ji-hyun. Aku ibu Ji-hyun. Selama ini ayah Ji-hyun yang menjaga mereka, sekarang gilirannya yang menjaga suami dan anaknya. Ji-hyun menangis mendengar perkataan ibunya.

Sisa 24 hari 4 jam 59 menit…

Yi-kyung pulang ke rumah. Han Kang masih menunggu di dekat rumahnya. Ia melihat Yi-kyung masuk ke dalam rumah. Han Kang melihat tak lama kemudian JH-kyung keluar dengan dandanan dan sikap yang sama sekali berbeda. Han Kang berpikir inilah yang terjadi, saat Ji-hyun meminjam tubuh Yi-kyung.

 

JH-kyung mencari lowongan pekerjaan. Han Kang muncul dan berkata bukankah JH-kyung akan pergi tapi ia tidak pergi ke manapun. JH-kyung bertanya mengapa Han Kang datang lagi. Han Kang ingin menawarkan JH-kyung pekerjaan di tokonya kembali jika saat ini ia tidak punya pekerjaan. JH-kyung menolak dan berjalan pergi tapi Han Kang menghalanginya.

“Tunggu sebentar, kemarin aku membuat kesalahan. Setalah minum hari itu dan tidur, aku bermimpi. Dalam mimpiku kau muncul dan berkata kau adalah Ji-hyun dan memintaku untuk menyelamatkanmu. Itulah sebabnya aku bersikap seperi itu.”

“Apa itu masuk akal?” JH-kyung berpikir apa Han Kang sudah gila.

Han Kang menyuruh JH-kyung bertanya pada Chef Oh karena setelah Han Kang menceritakan mimpinya, ia dimarahi habis-habisan oleh Chef hingga ia datang untuk meminta JH-kyung kembali.

Jh-kyun tidak mnegerti apa kaitannya dengan Chef Oh. Han Kang menjelaskan Chef Oh adalah penganut agama Buddha dan berkata jika Han Kang tidak membawa JH-kyung kembali makan restorannya akan bangkrut.

Chef Oh berkata arti mimpi Han Kang adalah Han Kang membutuhkan JH-kyung atau semacamnya. JH-kyung berpikir Han Kang benar-benar gila. Han Kang menawarkan gaji 50% lebih banyak sebagai pegawai lepas, dia bisa datang dan pergi kapanpun dia mau. Benarkah, tanya JH-kyung senang.

Han Kang menyuruh JH-kyung mengikutinya. Jh-kyung menurut. Dalam mobil mereka saling melirik. JH-kyung berpikir apa betul Han Kang tidak tahu ia adalah Ji-hyun. Han Kang meminta JH-kyung tidak berkata pada siapaun mengenai kondisinya. JH-kyung berjanji tidak akan mengatakan pada siapapun sampai ia mati.

Han Kang mengumumkan pada pegawainya yang lain bahwa Jh-kyung benar-benar pegawai lepas yang bisa datang dan pergi kapanpun ia mau. Chef Oh dan istrinya dengan ramah menyambut JH-kyung kembali. Kecuali Su-jin (pelayan wanita) yang menuduh JH-kyung memberi hadiah perpisahan berupa kkatus karena JH-kyung berpikir pelayan itu seperti kaktus, berduri dan tajam. JH-kyung menjelaskan , bukan seperti itu, ia memberikannya pada Su-jin karena ia pikir walau Su-jin itu terlihat memiliki banyak duri namun di dalam kau tipe yang mudah berempati dan mudah menangis. Itulah sebabnya ia memberi kaktus itu.  

JH-kyung mendapat telepon dari Scheduler hingga ia segera berlari keluar untuk mengangkatnya. Su-jin kebingungan, bagaimana bisa JH-kyung tahu ia sering menangis. Istri Chef Oh berkata ia tidak pernah bercerita pada Yi-kyung kalau Su-jin itu pernah bercerai. Giliran pergawai laki-laki yang kaget, kau pernah bercerai?

Chef Oh berjanji pada Han Kang untuk ikut dalam kebohongan Han Kang mengenai mimpi tersebut. Han Kang bertanya apakah Chef pernah tinggal di vihara Jinan ketika ia masih menjadi biksu. Chef berkata ia tidak pernah meninggalkan Seoul sejak mengikuti ibu Han Kang ke sini.

Han Kang bertanya mengenai detil 49 hari yang pernah disebut Chef Oh. Chef bertanya mengapa Han Kang mendadak bertanya tentang hal itu. Han Kang berkata ia akan ke Jinan karena ia ada keperluan.

JH-kyung datang dan meminta ijin pergi selama beberapa waktu. Han Kang bertanya apakah JH-kyung akan kembali dan ingin tahu kapan ia kembali. Tentu saja aku akan kembali, kata JH-kyung. Han Kang menyuruhnya berjanji langsung pulang setelah selesai dan harus meneleponnya jika akan keluar seharian. JH-kyung berpikir permintaannya aneh tapi berjanji untuk melakukannya. Chef Oh juga bingung dengan sikap Han Kang.

JH-kyung pergi menemui Min-ho. Min-ho berkata JH-kyung orang yang sulit sekali dihubungi, mengapa ia mematikan ponselnya. Jh-kyun berkata apa ia perlu menjelaskan pada Min-ho mengapa ia mematikan ponselnya.

Min-ho berkata JH-kyung telah melihatnya dalam situasi yang bodoh (ketika In-jung datang ke rumah Min-ho dan JH-kyung harus bersembunyi) dan ingin mejelaskan. JH-kyung berkata ia tahu Min-ho meneleponnya 27 kali dalam 2 hari terakhir. Min-ho bertanya apa JH-kyung tahu alasan Min-ho meneleponnya sebanyak itu.

JH-kyung berkata ia menemui Min-ho hanya untuk mengembalikan kunci rumah Min-ho. Ia berkata tidak cukup Min-ho berselingkuh, ia bahkan berselingkuh dengan teman kekasihnya. Ia tidak mau pergi ke rumah pria seperti itu walau bukan berarti tidak bertemu dengan Min-ho lagi.

Min-ho mengakui In-jung adalah kekasihnya sejak dulu bahkan sebelum ia kuliah ke luar negeri. In-jung bahkan menunggunya selama 2 tahun.

JH-kyung berkata tidak menarik jika semuanya diungkapkan sekaligus, katakan saat aku menanyakannya. Jh-kyung berkata ia tidak tertarik pada hubungan Min-ho dan In-jung.

Min-ho berpikir JH-kyung mengetahui semuanya dan masih menemuinya. Apakah JH-kyung menyukainya. Min-ho mendapat telepon hingga JH-kyung beranjak pergi. Tapi Min-ho memegang tangannya dan menyuruhnya kembali duduk kembali. JH-kyung mendengar percakapan Min-ho di telepon dengan seseorang yang pernah membantu ayahnya saat belum sukses. Min-ho berteriak di telepon bahwa itu tidak boleh terjadi dan ia akan bicara setelah tiba di Jinan. Hmm jadi Jinan itu kampung Han Kang, Ji-hyun, dan Min-ho?

Min-hon mengumumkan pada stafnya bahwa ia akan pergi untuk perjalanan bisnis. In-jung yang tidak tahu menahu bertanya pada Min-ho apakah ada sesuatu yang penting dan ingin ikut. Tapi Min-ho berkata ia akan pergi dengan orang lain dan perjalanan ini tidak hanya sehari. Ia bahkan menutup telepon sebelum In-jung mengakhiri percakapan.

Han Kang menunggu JH-kyung dan berpikir kemana JH-kyung pergi. Sementara itu Chef Oh memperhatiakn sikap Han Kang. JH-kyung datang, Han Kang pura-pura sedang meregangkan badan. Chef Oh tersenyum melihatnya. Jh-kyung bertanya apa yang Han Kang lakukan di tempat parkir. Han Kang menyuruh JH-kyung mengurus urusannya sendiri. JH-kyung kesal dan masuk diikuti Han Kang.

Seseorang memanggil Han Kang. Mereka menoleh. In-jung datang menemui Han Kang. Di kantor Han Kang, In-jung bertanya apakah Han Kang berkencan dengan Yi-kyung. Han Kang bertanya apa maksud In-jung. In-jung bertanya mengapa Han Kang mencari Yi-kyung dan bahkan bertanya pada Min-ho. In-jung berkata ia melihat saat Han Kang ke kantor Min-ho.

In-jung bertanya mengapa Han Kang mencari Yi-kyung ke kantor Min-ho. Han Kang mengalihkan pembicaraan dengan bertanya mengapa In-jung datang. In-jung bertanya apakah Han Kang punya waktu besok. Han Kang berkata ia kan ke Jinan unutk menyiapkan upacara peringatan ibunya. In-jung buru-buru mengusulkan mereka pergi bertiga bersama Seo-woo untuk melihat bunga mekar. Han Kang berkata ia harus pergi lebih awal karena banyak yang harus ia urus. In-jung meminta Han Kang setidaknya ikut makan malam bersama mereka.

In-jung keluar dari kantor Han Kang dan melihat JH-kyung. In-jung mencoba menjelaskan dirinya dan Min-ho menghadapi semacam situasi. JH-kyung berkata ia tidak akan mengatakan hubungan In-jung dan Min-ho pada siapaun. Ia berkata mungkin cara bicaranya yang kasar saat di toko roti Seo-woo mengganggu In-jung. In-jung mengajak JH-kyung bertemu dan nonton bersama lain kali. JH-kyung bertanya bagaimana kalau besok. In-jung menjawab ia akan ke Jinan besok.

Hubungan In-jung dan Seo-woo masih tegang. In-jung mengajak Seo-woo pergi ke Jinan karena bunga sedang bermekaran. Seo-woo tidak ingin pergi. In-jung berhata Han Kang juga akan pergi, ia membujuk Seo-woo ikut dan bertemu Han Kang di Jinan.

Dr. Noh menghipnotis Yi-kyung untuk terapi. Yi-kyung berbaring dengan mata tertutup. Dr. Noh meminta Yi-kyung membuka pintu yang ada di hadapannya (dalam alam bawah adranya). Yi-kyung bilang ia tidak bisa membukanya. Dengan sekuat tenaga, kata Dr. Noh. Yi-kyung berkata ia telah membukanya, ia melihat dirinya hendak menggantung dirinya dan melihat Ji-hyun menyuruhnya untuk berhenti. Yi-kyung berteriak hingga Dr. Noh menyuruhnya bangun dengan menjentikkan jarinya. Ia bertanya apa yang Yi-kyung lihat. Yi-kyung bertanya, apa yang aku lihat? Ia juga tidak mengerti apa yang ia lihat.

Pagi harinya JH-kyung bersiap-siap untuk pergi ke Jinan. Scheduler muncul dan menyatakan ketidaksetujuannya karena JH-kyung akan membuat masalah lagi. JH-kyung mengatakan ia tidak sedang membuat masalah. “Apa pergi dengan seorang pria selama 2 hari 1 malam dalam tubuh orang lain, tidak membuat masalah? JH-kyun menjelasakan ia akan pulang sebelum tengah malam, ia telah memesan tiket bus pukul 08.30 malam.

Scheduler berkata tetap saja Min-ho berpikir itu adalah perkjalanan dua hari satu malam, apa kau tidak tahu apapun tentang pria? JH-kyung bertanya apa Scheduler mengkhawatirkan dirinya atau Yi-kyung? Apa kau pikir aku ingin bermalam dengan Min-ho, apa kau pikir aku ingin diseret masuk ke lift itu?

Scheduler berkata tetap saja itu berbahaya. JH-kyung menceritakan Min-ho dan Han Kang juga ke Jinan. Apa kau akan memata-matai mereka, tanya Scheduler kesal, memangnya apa yang akan kaulakukan di sana.

JH-kyung berkata ia akan melakukan apapun yang ia bisa. Ayahnya tidak mau dioperasi karena ia percaya pada Min-ho, karena ayahnya percaya pada ibunya yang akan menggantikannya setelah ia mati. Jh-Kyung akan mematahkan kepercayaan itu agar ayahnya mau dioperasi.

Scheduler mengingatkan JH-kyung harus mengumpulkan 2 air mata lagi. Jh-kyung menjawab itu bukan sesuatu yng dapat ia lakukan, ia sadar sekarang apapun yang ia lakukan tidak dapat membuat seseorang mencintainya. Itu berada di luar kendalinya.

Ia hanya memikirkan hidup ayahnya saat ini. Scheduler berkata jika JH-kyung tetap memaksa pergi maka itu berada di luar tanggung jawabnya, ia tidak tahu apapun.

JH-kyung berkata karena satu kecelakaan, ia mati. Ia tidak khawatir lagi dengan kematian. Ia hanya takut ayhanya mati karena dirinya. Scheduler berkata hidup dan mati berada di luar kekuasaan manusia.

Chef Oh memberi makanan untuk Han Kang untuk perjalanan dan memberi Han Kang nama biksu yang berada di vihara Jinan. Han Kang bertanya bagaiman Chef bisa ahu ia memerlukan info ini tanpa ia memintanya. Chef berkata ia tahu Han Kang memilki alasan utnuk tidak mengatakannya. Han Kang berterima kasih.

Jh-kyung mengejutkan Min-ho dengan muncul di depan apartemennya dan berkata ia akan pergi ke Jinan karena Min-ho juga pergi ke sana.Tentu saja ini membuat Min-ho senang.

Han Kang, In-jung dan Seo-woo juga dalam perjalanan ke Jinan.

Dalam perjalanan, JH-kyung bertanya tentang Ji-hyun pada Min-ho. Min-ho berkata Ji-hyun bukanlah wanita yang perlu dikhawatirkan JH-kyung (karena Min-ho tidak mencintainya). JH-kyung bertanya wanita seperti apa yang dicampakkan kekasihnya dan sahabatnya sendiri.

Min-ho berkata Ji-hyun tidak menyenangkan, terlalu manis dan polos. Kau juga tidak menenangkan, kata JH-kyung, apa itu artinya tidak menyenangkan? Mudah ditebak?

Min-ho bertanya apa itu artinya JH-kyung bisa menebak dirinya. Jh-kyung mengiyakan hanya satu yang ia tidak mengerti. Mengapa Min-ho harus melakukan hal serendah ini? Apa ada alasan ia melakukannya pada keluarga tunangannya?

Min-ho berkata tidak, tunangannya dan orangtuanya adalah orang yang baik. Ini hanyalah masalah ketidakberuntungan. Jh-kyung berusaha mengorek lebih jauh tapi Min-ho berkata jadi kurang menyenangkan jika JH-kyung ingin tahu terlalu detil. Kau bilang tidak menyenagkan jika semuanya diunagkapkan sekaligus, sambung Min-ho,

Min-ho bercerita tentang keadaaan Jinan karena JH-kyung berkata ini pertama kalinya ia ke sana . Min-ho bercerita Jinan memiliki banyak air dan udaranya sangat bersih. Dalam hati Jh-kyung berkata ia tahu lebih banyak dari Min-ho (kampung halamannya kok^^). Min-ho menunjuk gunung di depannya. Itu adalah taman bermainku, pikir JH-kyung sebal. Namun ia berkata keras-keras, kelihatannya menyenangkan.

Han Kang menemui biksu di vihara Jinan. Biksu itu telah tinggal di sana selama 50 tahun. Han Kang bertanya apakah selama 49 hari itu orang lain tidak boleh mengenalinya. Biksu itu berkata ia tidak tahu, orang-orang berkata demikian. Han Kang bertanya apa yang perlu dilakukan orang itu untuk hidup kembali.

Min-ho berkata ia harus menemui seseorang dan bertanya apa yang akan JH-kyung lakukan selama ia pergi. Jh-kyung ingin ikut ke pabrik. Kapan aku bilang akan ke sana? JH-kyung berkata ia mendengar Min-ho berbcara di telepon. Min-ho berkata ia tidak akan ke pabrik, setelah urusannya selesai, ia akan menghubungi JH-kyung. Jh-kyung berencana mengikuti Min-ho tapi taksinya keburu direbut orang lain.

Min-ho bertemu dengan Manager Seo, manager pabrik. Manager Seo sepertinya mengancam Min-ho bahwa pihak lain curiga dan mulai kehilangan kepercayaan. Min-ho berkata ia menugaskan Manager seo bukan untuk tugas itu. Ia memperingatkan Mangaer Seo untuk tidak membuat masalah sampai ia menyuruh bertindak.

In-jung dan Seo-woo tiba di Jinan. Seo-woo berkata seandainya ia tidak punya alergi kulit yang memaksanya pindah ke Jinan, ia tidak akan bertemu In-jung dan Ji-hyun. Seo-woo penuh dengan kenangan ndah sementara In-jung berkata tidak semuanya indah. Seo-woo ingin pergi ke tempat dulu mereka tinggal. In-jung berkata ia harus menelepon dulu dan mencari tahu di mana Mi-ho akan menginap.

JH-kyung berkeliling di halaman sekolahnya dulu. Han Kang melihatnya dari jauh dan berpikir Ji-hyun pasti sangat kesepian, tidak ada seorang pun yang mengenalinya, dan ia tidak boleh mengatakannya pada siapapun.

Kilas balik: Ji-hyun menyuruh tiap orang memilih kartu untuk menentukan dengan siapa mereka akan berpasangan. Kartu yang sama berarti tim yang sama. Semua memilih kecuali Han Kang. Akhirnya Ji-hyun harus berpasangan dengan Han Kang. Ia protes dan berusaha mencari orang yang bertukar pasangan dengannya. JH-kyung ingat Han Kang memukul kepalanya dan berkata ia juga tidak mau berpasangan dengan Ji-hyun.

Kembali ke masa kini. Jh-kyung menoleh dan terkejut melihat Han Kang. Han Kang bertanya apa yang Jh-kyung lakukan di sini. JH-kyung berusaha mencari jawaban. Han Kang membantunya dengan mengatakan JH-kyung pasti mendengar sekolah ini terkenal, dia lulusan sekolah ini.

Dalam hati Ji-hyun berkata sekolah ini tidak terkenal. Han Kang bertanya apa yang JH-kyung lakukan di Jinan. JH-kyung menjawab jujur, ia datang bersama Min-ho.Han Kang berpikir Ji-hyun masih menyukai Min-ho, jadi wajar saja. Duuh, dia ngga inget apa ya waktu JH-kyung bersikap dingin pada Min-ho dan juga pernah cerita kalau tunangannya berselingkuh.

Jh-kyung menjelaskan ia tidak menyukai pria yang sudah bertunangan dan ia tidak memiliki hubungan apapun dengan Min-ho.

Han Kang berkata Jh-kyung bisa saja menyukai pria yang sudah bertunangan (bukankah dia juag menyukai Ji-hyun yang sudah bertunangan?), tak masalah siapa yang disukainya. Menyembunyikan persaaan adalah lebih buruk dari pada tidak menyadari perasaan, kata Han Kang. Jh-kyung bingung HanKang begitu pengertian biasanya dia langsung marah.

Min-ho menelepon JH-kyung dan bertanya apa yang sedang ia lakukan. In-jung menelpon Han Kang dan berjanji bertemu pukul 6 di restroan dekat bunga bermekaran. Min-ho mendapat sms dari In-jung yang bertanya kapan Min-ho selesai. Min-ho membalas sms-nya dengan berbohong dia akan pergi minum bersama beberapa orang. Min-ho mengelilingi spa dengan sekelompok orang,

Seo-woo dan In-jung berada di spa. Seo-woo senang karena kulitnya membaik. In-jung merencanakan untuk membuat Seo-woo dan Han Kang makan malam berdua. Ia berkata pada Seo-woo bahwa ia tidak akan datang makan malam, setelah 30 menit Seo-woo harus menelepon In-jung dan bertanya mengapa Injung belum datang. Aku akan memberi alasan bahwa aku tidak bisa datang. Seo-woo senang karena ada kesempatan untuk berduaan dengan Han Kang.

In-jung mendapat sms yang berbunyi: ia tahu kau datang ke Jinan, Min-ho menyuruhmu datang ke restauran pada pukul 7. In-jung berpikir sms itu dari sekretaris Min-ho padahal JH-kyung yang mengirimnya.

Han Kang menawarkan untuk menemani Jh-kyung berkeliling sampai waktu makan malam. Han Kang terus mencuri pandang pada JH-kyung. Saat Jh-kyung melihat ke arahnya, ia pura-pura meilhat ke arah lain. Cute^^

 

JH-kyung masih tidak menyadari perasaan Han Kang padanya. Juga Han Kang berpikir Ji-hyun masih mencintai Min-ho. Sigh.

Kang menurunkan Jh-kyung di tempat ia akan bertemu dengan Min-ho dan bahkan mengatakan agar JH-kyung mengalami waktu yang menyenangkan dengan Min-ho. Seo-woo menelepon Han Kang dan bertanya mengapa Han Kang belum datang. JH-kyung berkata ia akan pergi dan berjalan meninggalkan Han Kang karena ia pikir Seo-woo menunggu sendirian. Han Kang berkata pada Seo-woo, ia dalam perjalanan ke sana.

Min-ho sudah menunggu dengan ceria ketika JH-kyung datang. Ia bertanya apakah JH-kyung mengalami waktu yang menyenangkan.. JH-kyung berkata ia bersenang-senang lalu mengajak Min-ho berjalan jalan. Tempat itu dipenuhi pohon-pohon yang sedang berbunga mekar (cantik banget…kata orang sih pohon ceri tapi aku ngga tau pasti ^^)

Min-ho tersenyum dan dengan senang hati berjalan bersama JH-kyung (bagaikan sebuah kencan). Sementara itu JH-kyung melirik jam, menunggu In-jung muncul. In-jung baru turun dari taksi dan menuju tempatnya bertemu dengan Min-ho.

 

Tiba-tiba Jh-kyung merasa pusing. Min-ho bertanya dengan khawatir, ada apa. JH-kyung berkata ia merasa pusing. Sekelilingnya terlihat berputar. Roh Ji-hyun mulai bergerak keluar dari tubuh Yi-kyung. Roh Ji-hyun terusir, meninggalkan Yi-kyung yang jatuh terduduk. Ji-hyun ketakutan menyadari masalah besar yang dibuatnya.

 

Min-ho terus memanggil nama Yi-kyung. Yi-kyung yang baru sadar, melihat ke arahnya dan bertanya, “Siapa kau?” Min-ho terkejut.