Min-ho bertanya apakah Yi-kyung baik-baik saja. Yi-kyung menatapnya dan bertanya siapa Min-ho. Min-ho bingung mengapa Yi-kyung mendadak bersikap aneh dan bertanya apakah Yi-kyung terluka atau sakit. Sementara itu Ji-hyun panik dan memencet tombol berkali-kali memanggil Scheduler.
In-jung terkejut melihat Min-ho dan Yi-kyung bersama. Min-ho berkata pada Yi-kyung bahwa dia adalah Kang Min-ho. In-jung memanggil Min-ho, “Oppa!” dan berjalan menghampiri mereka. Min-ho menyuruh Yi-kyung menunggu sebentar dan menghampiri In-jung. In-jung bertanya mengapa Min-ho bersama Yi-kyung. Tak mau terdengar Yi-kyung, Min-ho menarik In-jung ke tempat lain, meninggalkan Yi-kyung yang bingung sendirian dan mulai ketakutan.
Han Kang menghampirinya dan mencoba menenangkannya. Sepertinya Han Kang tidak pergi melainkan terus mengikuti sejak awal. Karena Yi-kyung pernah bertemu Han Kang sebelumnya, ia agak tenang. Scheduler muncul dan memarahi Ji-hyun lalu menariknya.
Yi-kyung melihat ke sekeliingnya, ia melihat bunga-bunga yang bermekaran. Ingatannya kembali ke masa lalu:
Yi-kyung dan Yi-soo berjalan sambil berpegangan tangan dalam seragam sekolah. Mereka menyusuri jalan yang dipenuhi pohon-pohon ceri yang berbunga. Yi-kyung berkata ia bisa gila karena tempat itu sangat indah. Yi-soo berkata ia juga bisa gila. Yi-kyung menyahut, “karena aku sangat cantik?” Yi-soo menyebutnya hantu karena bisa menebak dengan tepat. Yi-kyung ingin penginapan yang akan mereka bangun suatu saat nanti, dipenuhi bunga-bunga seperti ini. Yi-soo mengiyakan. Lalu mereka menghilang.
Min-ho menarik In-jung menjauhi tempat Yi-kyung. In-jung mencecar Min-ho dengan berbagai pertanyaan. Apa yang terjadi? Apa kau kemari bukan untuk urusan bisnis? Apa kau kemari bersama Yi-kyung? Min-ho tidak memperhatikan In-jung maupun rentetan pertanyaannya. Ia terus melihat ke arah di mana ia meninggalkan Yi-kyung dan berpikir ke mana Yi-kyung pergi.
In-jung memanggilnya namun Min-ho menyuruhnya tunggu sebentar lalu mencoba pergi. In-jung bertanya apa yang Min-ho sedang lakukan. Min-ho berkata orang yang bersamanya pingsan karena sedang sakit, ia meminta maaf tapi ia akan mengecek apakah orang itu baik-baik saja lalu kembali. In-jung terluka dengan sikap Min-ho.
Sementara itu Ji-hyun diomeli habis-habisan oleh Scheduler karena telah membuat masalah. Ji-hyun khawatir tidak bisa kembali tepat waktu. Scheduler pernah berkata jika Ji-hyun tidak kembali ke tubuh Yi-kyung sebelum tengah alam, tiap menit keterlambatan akan mengurangi waktunya sehari. Ji-hyun berpikir ia akan mati begitu saja (soalnya bakalan telat banget^^)
Tapi Scheduler menenangkannya, kau tidak akan mati karena ini bukan salah Ji-hyun. Yi-kyung tiba-tiba bangun dengan sendirinya, di luar jadwal biasa. Scheduler bertanya-tanya mengapa Yi-kyung mendadak bangun, apa tempat ini memicu kenangan atau ingatan Yi-kyung akan sesuatu? (kalau aja Scheduler juga bisa baca pikiran manusia dan liat pikiran Yi-kyung…)
Ji-hyun merasa lega tapi masalahnya adalah Han Kang dan Min-ho. Bagaimana jika mereka mencurigai sesuatu. Scheduler menekankan yang menjadi masalah adalah Yi-kyung. Ia tidur di rumah dan bangun di sini, apa kau pikir ia tidak akan curiga? Scheduler melihat pesan dari seniornya mengenai masalah darurat seperti ini.
Jawabannya adalah dengan membuat Yi-kyung percaya bahwa seluruh hari ini adalah mimpi. Tapi tentu saja waktu Ji-hyun dipotong sehari, karena waktu Yi-kyung juga dipotong sehari (bayangin satu hari cuma dianggap mimpi). Ji-hyun cemberut karena didenda lagi. Tapi mereka tidak punya pilihan lain. Mereka menyusul Yi-kyung dan Han Kang.
Yi-kyung berjalan menyusuri jalan yang pernah dilaluinya bersama Yi-soo. Dia mengikuti sepasang siswa SMA tanpa sadar. Han Kang mengikuti dari belakang diam-diam. Ji-hyun dan Yi-soo berhasil menyusul mereka (inget lho mereka ini roh jadi ngga keliatan siapa-siapa). Yi-kyung dan Han Kang melihat dua siswa SMA di meja peramal kartu tarot. Pikiran Han Kang melayang ke masa lalu.
Setelah Ji-hyun terpaksa berpasangan dengan Han Kang (hasil undian kartu yang akhirnya Han Kang menjitak kepala Ji-hyun), mereka mendapat tugas menjaga meja meramal kartu tarot pada hari festival bunga ceri untuk menggalang dana. Ji-hyun berusaha agar orang-orang yang lewat mau mampir ke meja mereka, sementara Han Kang duduk dengan cuek, sambil sebentar-sebentar melirik Ji-hyun. Tak habis akal, Ji-hyun bernyanyi dan menari untuk menarik perhatian orang. Hal yang memalukan bagi Han Kang. Ia sempat melihat gelang Ji-hyun.
Akhirnya sepasang siswa SMA menghampiri meja mereka. Yi-kyung dan Yi-soo!! Ji-hyun bertanya apakah mereka ingin ia membaca kartu mereka dengan membayar 5000 won. Yi-soo ragu-ragu dan berkata pada Yi-kyung ini semua tipuan. Ji-hyun meyakinkan ini bukan tipuan. Yi-kyung bertanya bagaimana caranya.
Ji-hyun meminta mereka membayar dulu lalu memilih sebuah kartu, nanti ia akan memberitahu arti kartu itu. Untuk menyenangkan Yi-kyung, Yi-soo terpaksa membayar. Ji-hyun melihat pergelangan tangan seragam Yi-soo yang jahitannya sudah terlepas saking belelnya dan melihat nama yang tertera di seragam Yi-kyung. Di situ tertulis, SMA Chuncheon. Ji-hyun menyadari mereka dari kota lain dan miskin (sayangnya dia belum menyadari nama Song Yi-kyung yang tertera di tanda pengenal siswi SMA itu, juga tidak mengenali siswa SMA itu Scheduler. Mungkin gara-gara rambutnya ngga curly ya haha). Ji-hyun berkata mereka boleh berdiskusi dulu akan memilih kartu yang mana atau satu orang memilih kartu.
Yi-kyung hendak memilih sebuah kartu tapi Yi-soo berkata ia yang akan memilihnya. Ia memilih kartu “Kekasih” bergambar sepasang pria dan wanita tanpa busana, maaf. Yi-kyung merasa malu dan Yi-soo malu-malu menegur Ji-hyun karena ada kartu seperti itu. Ji-hyun melihat kartu itu dan terdiam. Jelas bukan berarti baik.
Melihat wajah Ji-hyun, keduanya segera bertanya apa artinya jelek. Ji-hyun ragu-ragu memandang mereka lalu tersenyum. Ia berbohong arti kartu ini bagus sekali, bahwa mereka saling mencintai tanpa syarat dan mereka akan menikah dan cinta mereka takkan putus, pasangan yang betul-betul berjodoh. Yi-soo dan Yi-kyung senang sekali dan Yi-soo bangga ia yang memilih kartu tersebut.Han Kang terlihat tak setuju dengan Ji-hyun.
Ji-hyun membuat trik sulap untuk memunculkan bunga dan memberi Yi-kyung bunga tersebut sebagai hadiah. Ji-hyun berkata bunga itu adalah favoritnya. Han Kang tentu saja mendengar, itulah sebabnya ia memberi Ji-hyun bunga mawar pink di rumah sakit. Yi-kyung berterima kasih. Bunga mawar itulah yang masih ada di rumah Yi-kyung , yang dikembalikan oleh Dr. Noh.
Kembali ke masa sekarang. Keempatnya berdiri di depan meja tersebut. Masing-masing hanyut dalam kenangan mereka, kecuali Scheduler yang bertanya-tanya mengapa ketiganya seperti itu.
Kembali ke masa lalu:
Yi-soo dan Yi-kyung duduk bersama di bangku taman. Yi-kyung berkata harum mawar itu membuatnya kenyang hingga ia tidak merasa lapar. Yi-soo mengambil mawarnya dan berkata, “berikan padaku. Ini milikku.” Mereka membicarakan impian mereka membangun penginapan bersama (Yi-kyung bekerja dalam bidang perhotelan). Yi-soo berjanji membangun penginapan itu untuk Yi-kyung. Nama penginapan itu: June Love (ada juga yang menerjemahkan Februari), karena ia akan membangun penginapan itu Juni mendatang. Dan di samping penginapan itu ia akan menanam banyak pohon ceri.
Yi-soo lalu berlutut di hadapan Yi-kyung, mengembalikan mawar itu. Ia berkata, “aku mencintaimu.” Lalu mencium kening Yi-kyung. (Adegan ini disebut-sebut saingan dari adegan “foam kiss” Joo-won dan Ra-im)
Oya ciuman di kening juga lebih berarti dan lebih romantis bagi orang Korea daripada kiss bibir karena bermakna cinta yang tulus dan dalam. So sweet…
Kembali ke masa sekarang, Yi-kyung menangis mengingat peristiwa tersebut dan jatuh pingsan. Scheduler menangkapnya. Yi-kyung sempat melihat wajah Scheduler sebelum pingsan. Yi-soo memegangi Yi-kyung, sesuatu menggerakkan hatinya. Ia mengusap air mata Yi-kyung dengan lembut. (aku tidak yakin Scheduler sudah ingat masa lalunya atau tidak, tapi yang pasti dia merasa ikatan yang kuat dengan Yi-kyung.)
Mengapa Han Kang tidak melihat Yi-kyung pingsan? Hal ini masih menjadi perdebatan, tapi yang pasti Han Kang benar-benar larut dalam kenangannya dengan Ji-hyun hingga tak memperhatikan keadaan sekelilingnya.
Kenangan Han Kang dan Ji-hyun:
Setelah Yi-kyung dan Yi-soo pergi, Han Kang memarahi Ji-hyun karena telah berbohong. Ia tahu Ji-hyun telah memutar balikkan pembacaan kartu tarot itu. Arti kartu tarot itu sebenarnya: ditakdirkan berpisah selamanya.
Ji-hyun membela diri ia tak tega melihat pasangan yang begitu bahagia harus diberitahu bahwa mereka akan berpisah selamanya. Han Kang tetap berpendapat Ji-hyun harus mengatakan yang sebenarnya. Ji-hyun berpendapat ia berbohong untuk kebaikan pasangan itu. Han Kang berkata Ji-hyun tidak berhak memutuskan pasangan itu ingin mendengar kejujuran atau kebohongan.
Ji-hyun berkata pasangan itu datang jauh-jauh dari Chuncheon bukan untuk mendengar bahwa mereka akan berpisah. Han Kang menggerutu Ji-hyun hingga akhir berpendapat telah melakukan kebaikan padahal telah membohongi pasangan itu.
Ji-hyun kesal dan menggerutu Han Kang bersikap sok baik padahal dia sendiri menghindari ibunya dan menolak sup rumput laut ibunya. Han Kang marah, apa yang baru saja kaukatakan. Ji-hyun cepat-cepat minta maaf.
Ji-hyun hendak mengatur kartu-kartu itu kembali di meja tapi Han Kang melempar kartu-kartu itu dan berkata yang akan Ji-hyun lakukan hanyalah mengatakan kebohongan lagi. Ji-hyun mencoba menahannya dengan memegangi tangan Han Kang tapi Han Kang sangat marah hingga mengibaskan tangannya.
Ji-hyun jatuh terduduk. Han Kang hendak menolongnya tapi Ji-hyun mendorongnya dan berteriak menyuruh Han Kang pergi sambil menangis. Gelangnya terjatuh. Karena Ji-hyun mendorongnya dan berteriak menyuruhnya pergi, Han Kang pun meninggalkan Ji-hyun yang menangis.
(Scheduler masih memegangi Yi-kyung dan menyuruh Ji-hyun cepat kembali ke tubuh Yi-kyung.)
Han Kang kembali ke meja tempat ia meninggalkan Ji-hyun dan menemukan gelang Ji-hyun tapi Ji-hyun sudah tidak ada. Keesokan harinya ia pergi ke sekolah membawa buket bunga mawar pink. Saat ia masuk ke kelas, ia mendengar Seo-woo mengumumkan mulai hari itu Ji-hyun pindah ke Seoul dan mereka tidak akan melihatnya lagi.
Han Kang berlari keluar untuk mencari Ji-hyun tapi malah bertemu dengan ibunya yang telah mengemasi semua barang-barang Han Kang. Seorang pria muncul dari dalam mobil. Ibu Han Kang merelakan Han Kang ikut ayahnya melanjutkan studinya ke Amerika karena Han Kang terus meminta ibunya untuk mengembalikannya pada ayahnya.
Jadi inilah penyebab kesalahpahaman di antara mereka, sebenarnya masalah sepele sih. Kalo Han Kang ketemu Ji-hyun waktu itu pasti keduanya sudah berbaikan dan mungkin menjadi sepasang kekasih. Tapi keadaan tidak mendukung. Sekembalinya Han Kang dari Amerika, ternyata Ji-hyun telah menjadi kekasih Min-ho.
Kembali ke masa kini. Ji-hyun telah kembali ke dalam tubuh Yi-kyung. Scheduler mengingatkan Ji-hyun didenda sehari. Lalu ia menjentikkan jarinya dan menghilang tepat saat Yi-kyung berteriak, “bagaimana dengan pekerjaan kakak (Yi-kyung)?”. Han Kang tersadar dari lamunannya dan memandang Jh-kyung. JH-kyung melihat Han Kang dan bertanya mengapa Han Kang ada di sini. Han Kang menyadari yang ada di hadapannya sekarang pastilah Ji-hyun karena ia mengenali Han Kang. Ia menarik nafas lega.
Han Kang bersikap biasa saja dan mengajak JH-kyung makan. Ia berkata JH-kyung biasa makan banyak, berjalan jalan dengan perut kosong pastilah menyebabkan dia pusing dan pingsan. JH-kyung bertanya-tanya apakah Han Kang tidak menyadari kejadian tadi (sikap Yi-kyung asli dan JH-kyung kan beda banget). Han Kang hanya memegang tangannya dan menariknya pergi.
Min-ho kembali ke tempat ia meninggalkan Yi-kyung dan berteriak memanggil namanya. Sementara itu In-jung terpaku di tempatnya dan mulai menangis.
Han Kang mengajak JH-kyung makan. Lalu kita melihat bahwa setelah ia menerima telepon dari Seo-woo, ia mengikuti Yi-kyung lalu melihat Yi-kyung mendadak tidak mengenali Min-ho. Han Kang juga melihat In-jung ada di sana dan Min-ho menarik In-jung pergi setelah In-jung memanggil “Oppa!”
Han Kang menambahkan makanan di piring JH-kyung dan memesan makanan lagi. JH-kyung bertanya mengapa Han Kang tidak marah ia datang bersama Min-ho dan mengapa Han Kang bersikap begitu baik padanya. Min-ho menelepon JH-kyung. JH-kyung hendak mengangkatnya tapi Han Kang merebut teleponnya dan berkata orang seharusnya tidak menelepon saat sedang makan.
Han Kang meminta Jh-kyung tidak bertemu dengan Min-ho, sebaliknya pulang bersama Han Kang ke Seoul. Ji-hyun berpikir Han Kang melakukan itu karena Han Kang menyukai Yi-kyung dan tidak suka melihat Yi-kyung bersama Min-ho.
Min-ho terus berusaha menelepon Yi-kyung tapi teleponnya telah dimatikan. Dia pikir Yi-kyung baik-baik saja dan segera kembali ke tempat In-jung menunggu. Tapi In-jung tidak menunggunya. Ia sudah pergi.
In-jung pergi ke rumahnya di Jinan. In-jung berasal dari keluarga yang sangat miskin. Dia ingat ibunya bertanya siapa pria yang dipacari In-jung dan mengapa In-jung tidak membawanya pulang. Ia berbalik pergi lalu melihat Min-ho sudah menunggunya. Mereka bertatapan tapi In-jung mendapat telepon dari Seo-woo.
Bukan Seo-woo yang menelepon tapi nyonya pemilik restoran karena Seo-woo mabuk dan menangis tidak bisa berdiri. Seo-woo ambruk menunggu Han Kang yang tidak datang-datang. Min-ho bertanya apa In-jung meninggalkan Seo-woo sendirian di sini.
In-jung menyindir Min-ho cukup membantu memasukkan Seo-woo ke dalam mobil. Setelah itu Min-ho bisa kembali ke hotel karena ada yang menunggunya di sana. Min-ho meminta nyonya pemilik restoran menelepon supir yang bisa membawa mobil Seo-woo ke Seoul. Ia sendiri akan mengantar In-jung dan Seo-woo pulang ke Seoul. Min-ho membatalkan rencana bisnisnya.
JH-kyung dan Han Kang dalam perjalanan pulang ke Seoul. JH-kyung bertanya-tanya apa yang terjadi pada In-jung dan Min-ho. Ia merencanakan mereka bertiga bertemu tapi gagal karena Yi-kyung mendadak bangun. JH-kyung melihat restoran favorit ayahnya dan terlihat tertarik. Lalu dia menunduk sedih, teringat pada ayahnya yang sakit.
Han Kang melihat reaksinya dan menghentikan mobilnya. Ia bertanya apa JH-kyung mau membeli makanan. JH-kyung cepat-cepat menggeleng. Han Kang berkata, ini makanan kesukaan Chef Oh, jadi ia mengusulkan untuk membelinya. Sebenarnya Han Kang hanya ingin membantu Jh-kyung.
Min-ho melewati jalan yang dilewati Han Kang dan JH-kyung. Ia melihat mereka keluar dari restauran. Dalam hati dia bertanya-tanya mengapa Han Kang juga ke Jinan.In-jung sedang memandang ke depan jadi ia tidak melihat JH-kyung dan Han Kang. Min-ho mencoba bicara dengan In-jung tapi In-jung diam saja.
Pukul 1 tengah malam, pemilik kedai kopi sudah menunggu Yi-kyung. Yi-kyung masuk dengan dandanan aneh dan tomboi bahkan bersikap kasar. Ketika bayangannya tertangkap cermin, ternyata dia adalah Scheduler yang menjadi Yi-kyung hehe…
Sepasang remaja memanggilnya dan ingin meminta tolong. Belum sempat mereka melanjutkan, Scheduler-kyung sudah mengomeli mereka panjang lebar bahwa ia tidak akan membantu mereka membeli rokok. Lalu ia berkata anak sekolah harus pulang sebelum tengah malam dan mengusir mereka.
Ia berubah menjadi Scheduler lagi setelah sepi. Dr. Noh masuk dan mencari Yi-kyung. Scheduler dengan enteng menjawab Yi-kyung sedang cuti hamil. Dr. Noh jelas bingung haha^^ Scheduler bilang kalau Dr. Noh tidak mau pesan kopi jangan berdiri di depan konternya. Dr. Noh meminta maaf dan pergi. (wah, Dr. Noh juga tidak ingat wajah Yi-soo)
Scheduler menggelengkan kepala, “Lihat, pria seperti dia jika tidak melihat wanita cantik maka ia tidak mau mengeluarkan uang.” Maksudnya Dr. Noh beli kopi cuma waktu ada Yi-kyung .
Min-ho membantu membopong Seo-woo dan membaringkannya di kamar. In-jung masih kesal dan tanpa berkata sepatah katapun menutup pintu, meninggalkan Min-ho di kamar Seo-woo. Min-ho menghela nafas.
In-jung ngambek di kamarnya. Min-ho menyusul dan ingin bicara dengannya di luar. In-jung berkata ini pertama kalinya Min-ho masuk ke rumahnya dan juga pertama kalinya masuk ke kamarnya. Ia menyindir Min-ho tak pernah melihat kehidupan In-jung.
Min-ho tidak menyangkalnya. In-jung berkata Min-ho ke rumahnya (rumah Ji-hyun) hanya ketika In-jung tinggal di rumah Ji-hyun. Saat ia tinggal dengan Seo-woo tidak sekalipun Min-ho menginjakkan kaki di depan rumahnya karena ia tunangan Ji-hyun. Mereka bahkan tidak pernah bepergian bersama. Tapi JH-kyung yang baru dikenal Min-ho kurang dari sebulan sudah pergi dengan Min-ho dalam perjalanan bisnis. Apakah itu artinya membedakan urusan bisnis dan urusan pribadi, cecar In-jung marah.
Min-ho berkata ia mengetahui betapa buruknya perasaan In-jung. In-jung bertanya jika memang begitu mengapa Min-ho melakukannya. Tanpa diduga Min-ho mengaku ia tertarik dengan Jh-kyung. In-jung terpana. Min-ho berkata ia juga tidak ingin tertarik pada JH-kyung tapi ia tidak bisa menahannya. In-jung mulai menangis. Min-ho meminta maaf pada In-jung.
In-jung tak percaya mendengarnya, kau benar-benar tertarik pada Song Yi-kyung? Min-ho berkata ia tidak bisa berbohong lagi pada In-jung bahkan jika In-jung tidak ke Jinan, Min-ho akan mengakuinya setelah ia kembali dari Jinan.
Min-ho berkata tidak akan terjadi apapun antara ia dengan Jh-kyung jadi ia meminta In-jung menunggu. In-jung marah, menunggu? Aku sudah menunggu 5 tahun, serunya, dan kau ingin aku menunggu lagi?
Seo-woo keluar dari kamarnya dan muntah di kamar mandi. Min-ho meminta In-jung menurunkan suaranya agar tidak terdengar Seo-woo. In-jung tidak mau, ia tidak peduli jika Seo-woo mendengar. Orang yang ingin ia singkirkan, yaitu Ji-hyun, sudah menjadi seperti sekarang. Ia tidak takut lagi jika orang mengetahui hubungannya dengan Min-ho. Min-ho meminta mereka berbicara lagi nanti (setelah In-jung tenang) lalu keluar.
Min-ho melihat Seo-woo tertidur di luar kamar mandi. Ia membuka pintu kamar In-jung dan memintanya menolong Seo-woo, lalu pergi. Seo-woo sempat melihat Min-ho samar-samar meninggalkan rumah.
Han Kang mengantar JH-kyung sampai ke rumah. Jh-kyung menghalangi Han Kang agar tidak masuk ke rumah Yi-kyung. Han Kang bertanya apakah Jh-kyung begitu menyukai Min-ho hingga mengikutinya ke Jinan. JH-kyung berkata ia mempunyai alasan untuk melakukanya. Han Kang meninggalkan rumah JH-kyung sambil memaki dirinya sendiri bodoh, karena telah bertanya seperti itu. Ia mendengar pintu rumah JH-kyung ditutup dan bergumam, kau melihat Min-ho bersama In-jung di hotel dan masih menyukainya? (ternyata Han Kang inget waktu JH-kyung berkata melihat tunangannya di hotel bersama temannya)
JH-kyung berbaring tapi rohnya tidak melompat keluar seperti biasanya. Ia bertanya-tanya apa mungkin karena waktu Yi-kyung dipotong sehari ? Ia merasa lelah dan tetap di dalam tubuh Yi-kyung.
Min-ho pergi ke tempat Han Kang. Ia bertanya mengapa Han Kang ke Jinan dan menanyakan keadaan JH-kyung. Han Kang yang sudah tahu pengkhianatan Min-ho, marah dan memukul Min-ho. Min-ho berseru mengapa Han Kang memukulnya? Apa karena Song Yi-kyung? Han Kang memukulnya lagi, ini untuk Ji-hyun. Dan lagi. Dan ke-3 kalinya, ia berhenti. Tidak ada perlawanan dari Min-ho. Han Kang tak jadi memukul Min-ho.
Di dalam, Han Kang menyuruh Min-ho memakai salep untuk memarnya. Han Kang bertanya hubungan In-jung dan Min-ho sudah berlangsung berapa lama. Min-ho berbohong setelah Ji-hyun kecelakaan. Tapi Han Kang ingat dengan jelas JH-kyung datang padanya memberikan resume hotel sambil berkata ia melihat tunangannya di hotel bersama temannya. Han Kang bertanya apa Min-ho mengira dia bodoh? Mereka sudah bertemu sejak sebelum kecelakaan itu terjadi.
Min-ho bertanya apa Yi-kyung mengatakan sesuatu. Han Kang berkata ia melihat In-jung memanggil Min-ho “oppa”. Han Kang bertanya apakah Min-ho menyukai In-jung dan Song Yi-kyung dalam waktu yang sama? Min-ho menghela nafas. Han Kang meminta Min-ho berfokus pada In-jung dan jangan permainkan Yi-kyung. Ia tidak akan duduk diam tanpa melakukan apapun.
Min-ho bertanya apa Han Kang begitu menyukai Yi-kyung, jadi selama ini Ji-hyun hanya jadi alasan saja (selama ini Han Kang marah melihat Min-ho dan Yi-kyung dengan alasan Min-ho adalah tunangan Ji-yun, bukan karena Han Kang suka Yi-kyung). Ia minta Han Kang tidak ikut campur. Song Yi-kyung lah yang bisa memutuskan memilih siapa.
Han Kang bertanya bagaimana Min-ho jadi seperti ini. Ia selalu melihat Min Ho sebagai orang yang berpendirian, tidak pernah berlutut pada orang kaya, tidak merendahkan orang miskin, rajin dan bertanggung jawab, mengatasi semua kesulitan dengan tegar. Ia menghormati Min-ho karena itu semua.
Min-ho berkata Han Kang tidak mengetahui semua kesulitannya. Selama ini Han Kang hanya tahu Min-ho berasal dari keluarga miskin yang tidak punya mobil, tidak pernah makan ke restoran, tidak bisa membiayai pendidikannya, tapi kesulitannya melebihi itu semua. Han Kang bertanya apa maksud Min-ho, tapi Min-ho tidak mau menjelaskan lebih jauh dan beranjak pergi.
Han Kang memperingatkan Min-ho untuk melupakan Song Yi-kyung. Min-ho tidak berkata apapun dan keluar.
Han Kang kembali ke rumahnya. Ia mengambil stempel Ji-hyun dan bertanya-tanya mengapa Ji-huyn menyembunyikan stempelnya.
Keesokan paginya ia menceritakan semuanya pada Chef Oh. Bahwa Ji-hyun meminjam tubuh orang lain selama 49 hari dan tidak bisa mengatakannya pada siapapun. Han Kang berkata, setiap kali ia bertanya pada JH-kyung mengenai masalah ini (bahwa ia adalah Ji-hyun), JH-kyung selalu ketakutan.
Han Kang berkata caranya untuk bisa kembali hidup adalah melalui ketulusan cinta seseorang (pasti diberitahu oleh biksu di Jinan). Tapi ia sendiri tidak mengerti artinya. Ia meminta Chef Oh tidak mengatakan pada siapapun. Masalah hidup dan mati seseorang membuatku takut untuk membicarakannya, sahut Chef Oh.
Han Kang mengeluarkan stempel Ji-hyun dan bertanya mengapa stempel ini disembunyikan di rumahnya. Chef Oh berkata biasanya stempel digunakan untuk urusan jual beli rumah/tanah. Han Kang berkata kepalanya serasa mau meledak memikirkan masalah Ji-hyun. Chef Oh berkata hanya Han Kang yang bisa membantu Ji-hyun.
Ji-hyun bangun di dalam tubuh Yi-kyung. Ia kaget bisa tidur di dalam tubuh Yi-kyung dan merasa lebih segar. Ia melihat makanan yang dibelinya bersama Han Kang dan memutuskan menemui orang tuanya.
Ibu Ji-hyun senang melihat kedatangan Jh-kyung. Ayah Ji-hyun bertanya siapa Jh-kyung. Ibu menjelaskan Jh-kyung adalah teman Ji-hyun dari klub sulap yang pernah diceritakannya. Oh, teman yang katamu membuat hati mu terasa hangat, kata ayah Ji-hyun.
JH-kyung memberikan makanan yang dibawanya. Ia berkata ia kebetulan kemarin ke Jinan dan ingat Ji-hyun pernah bilang bahwa ayahnya sangat menyukai makanan ini jadi ia membelikannya. Ayah Ji-hyun terharu Ji-hyun bahkan menceritakan makanan kesukaan ayahnya pada temannya. JH-kyung menahan tangisnya dan berkata, Ji-hyun pernah bilang tanpa ayahnya, ia bukanlah apa-apa. Sehebat apapun suami yang dimilikinya, ayahnya adalah mercusuarnya. Ia meminta ayah hidup sehat dan panjang umur. Ayah Ji-hyun terlihat sedih.
In-jung melihat nomor telepon yang meng-sms-nya untuk menemui Min-ho di Jinan. Ia memutar nomor tersebut. JH-kyung mengangkatnya, ia sudah menanti telepon In-jung.
In-jung menemui Jh-kyung dan bertanya mengapa JH-kyung mengirim sms itu. JH-kyung berkata ia tidak mau menemui Min-ho di belakang In-jung seperti yang In-jung lakukan pada temannya. Walau ia bukan teman In-jung, tetap saja mereka saling mengenal. In-jung bertanya apa JH-kyung sudah mempermainkannya. Mengapa ia bersama Min-ho ke Jinan?
JH-kyung berkata ia berjanji untuk tutup mulut soal hubungan mereka bukan berjanji untuk tidak nenemui Min-ho. In-jung berkata JH-kyung mengetahui hubungannya dengan Min-ho lalu mengapa melakukan hal ini? JH-kyung menyindir bukankah Injung juga menemui kekasih temannya.
In-jung marah dan berkata Min-ho memang kekasihnya sejak awal. Kalau begitu kau mengirim kekasihmu pada temanmu, sahut Jh-kyung, itu artinya menipu temanmu. In-jung terdiam sementara Jh-kyung tersenyum. Kalau begitu aku juga bisa menemuinya, katanya cuek. In-jung bisa melakukan itu pada temannya mengapa ia tidak bisa padahal ia dan In-jung bahkan bukan teman.
In-jung berkata ikatannya dengan Min-ho sangatlah kuat. JH-kyung berkata tentu saja, karena mereka berdua terlibat dalam satu konspirasi. In-jung memperingatkan JH-kyung untuk tidak pura-pura tahu masalah yang tidak ia ketahui.
JH-kyung berkata In-jung membuat kekasihnya menjadi tunangan dari temannya untuk mengambil harta keluarga temannya, memangnya ada alasan lain? In-jung berkata walau ada alasan lain ia tidak akan mengatakannya pada JH-kyung.
JH-kyung berkata In-jung telah merelakan Min-ho menjadi tunangan temannya selama 2 tahun jadi mengapa sekarang In-jung takut dengannya. In-jung tidak takut kehilangan Min-ho pada Ji-hyun, jadi mengapa sekarang ia takut pada JH-kyung.
In-jung terguncang, namun ia berkata Min-ho kemarin meyakinkannya bahwa ia tidak akan putus dengan In-jung. Tentu saja, kata JH-kyung, ia tidak akan memutuskanmu karena kau adalah informannya di kantor.
Lalu Jh-kyung membeberkan semua taktik yang telah dijalankan Min-ho dan In-jung. In-jung adalah sekretaris ayah Ji-hyun jadi sangat dipercaya olehnya. Apalagi In-jung adalah sahabat Ji-hyun. Kemudian ketika Ji-hyun berpacaran dengan Min-ho, ayah Ji-hyun meminta In-jung mencari informasi tentang Min-ho. Tentu saja In-jung akan berkata bahwa Min-ho adalah pria yang sangat baik dan dapat dipercaya.
In-jung tak bisa menyembunyikan keterkejutannya. Bagaimana bisa JH-kyung tahu semuanya? Melihat reaksi In-jung, JH-kyung cepat-cepat berseru, “ternyata benar seperti itu. Bagaimana bisa Min-ho putus hubungan dengan partner yang begitu sempurna. Ia pasti tidak akan putus denganmu. Jadi tidak perlu kuatir mengenai aku.” In-jung tak bisa berkata apa-apa namun ia terlihat sangat marah.
Han Kang bertemu dengan Seo-woo. Ia meminta maaf karena tidak datang hari itu. Seo-woo berkata tidak apa-apa, pasti ada sesuatu hingga Han Kang tak datang. Han Kang bertanya di mana In-jung, mengapa Seo-woo sendirian di restoran, apa ia tidak bersama In-jung. Seo-woo berkata In-jung tidak bisa datang.
Han Kang bertanya In-jung dan Seo-woo tahu kalau Min-ho juga ke Jinan bukan? Seo-woo kaget, ia tidak tahu. Han Kang berkata In-jung tahu. Ia bertanya bagaimana cara In-jung dan Seo-woo pulang ke Seoul? Kaya interogasi aja…
Seo-woo dengan malu-malu mengakui ia mabuk tapi seseorang menggendongnya pulang. Apa itu kak Min Ho? Ia berkata ia mendengar In-jung dan Min-ho bertengkar di rumahnya dan In-jung berteriak mereka sudah berpacaran 5 tahun. Han Kang kaget, 5 tahun? Ia tidak menyangka selama itu, bahkan sebelum Ji-hyun bertemu dengan Min-ho.
Seo-woo cepat-cepat berkata itu tidak mungkin, pasti hanya mimpi. In Jung punya kekasih, kata Seo-woo. Han Kang bertanya apa Seo-woo pernah bertemu dengan kekasih In-jung. Seo-woo bilang ia sendiri belum pernah tapi Yi-kyung pernah melihatnya. Han Kang kaget, Yi-kyung tahu?
Seo-woo berkata Yi-kyung tahu siapa kekasih In-jung tapi In-jung memintanya untuk merahasiakannya. Han Kang berpikir ada apa ini sebenarnya.
Seo-woo menjelaskan alasannya mabuk kemarin adalah karena ketika Han Kang tidak datang, ia jadi teringat Ji-hyun. Ia juga memikirkan ayah Ji-hyun yang harus dioperasi karena tumor otak. Ini berita baru bagi Han Kang. Seo-woo mengatakan ayah Ji-hyun mungkin tidak hidup lama, itulah sebabnya ia membuat surat wasiat.
Chef Oh berincang-bincang dengan para pegawai Heaven (restoran Han Kang). Ia bertanya pada mereka tanda ketulusan hati seseorang itu apa. Istrinya menjawab, kiss. Bagi pasangan yang sudah menikah, …..Chef Oh cepat-cepat menutup mulut istrinya. Mereka sudah membuat daftar kira-kira apa itu bukti ketulusan hati seseorang dan semuanya ada 20. Tiba-tiba JH-kyung datang.
Semua cepat-cepat berdiri. Chef Oh mengajak istrinya masuk. JH-kyung bingung, ada apa. Sepertinya Chef Oh sudah meminta yang lain menyembunyikan daftar itu dari JH-kyung. Su-jin bertanya apa JH-kyung sudah makan. Ia dengan ramah menyuruh JH-kyung makan. Pegawai pria bingung, kau diberi kaktus dan sikapmu langsung berubah? Su-jin berkata sudah lama tidak ada orang yang memperhatikan dirinya, sayangnya ia seorang wanita.
Dalam mobil, Han Kang memikirkan perkataan Seo-woo bahwa In-jung dan Min-ho sudah berpacaran selama 5 tahun. Ia ingat cerita Ji-hyun tentang bagaimana ia pertama kali bertemu Min-ho. Han Kang menyadari semua adegan penyelamatan di gunung itu sudah direncanakan Min-ho dan In-jung. Ia juga ingat menemukan JH-kyung dan In-jung membicarakan sesuatu lalu JH-kyung membuat gerakan mengunci mulut. Han Kang pikir Ji-hyun tahu semuanya.
Han Kang ingat ketika Seo-woo melaporkan ayah Ji-hyun akan mewariskan perusahaannya pada Min-ho, JH-kyung langsung pergi sambil berkata, “tidak boleh.” Ia ingat JH-kyung terus mengikuti Min-ho, bekerja di rumah Min-ho juga mengikuti Min-ho ke Jinan. Han Kang berkata, “Shin Ji-hyun, kau tidak mengikuti Min-ho karena menyukainya tapi kau punya tujuan tertentu.” Bravo!! Han Kang pinteeeer….^^
In-jung masuk ke kantor Min-ho dan menyerahkan surat penyerahan dirinya. Min-ho bertanya apa yang In-jung lakukan. In-jung berkata JH-kyung sengaja mengirim sms pada In-jung agar In-jung melihat keduanya di Jinan. Wanita seperti itukah yang disukai Min-ho? Karena kebangkrutan sudah dibatalkan, tidak ada gunanya lagi ia di perusahaan ini. In-jung berkata ia mengundurkan diri lalu pergi. Min-ho kaget JH-kyung sengaja mengsms In-jung.
In-jung pergi ke rumah sakit. Ada ibu Ji-hyun dan seorang teman Ji-hyun. Ibu Ji-hyun dengan dingin berkata, sudah lama kau tidak kemari. In-jung tidak menghiraukannya dan bertanya pada temannya mengapa ia kemari. Jelas ibu Ji-hyun kesal, masa orang tidak boleh menengok teman yang sakit. In-jung beralasan seharusnya temannya menelepon dulu. Temannya berkata ia sudah berkali-kali menelepon tapi tidak diangkat oleh In-jung.
Ibu Ji-hyun menyindir,apa sekretaris Direktur bisa berkeliaran seenaknya saat Direktur tidak ada. In-jung memegang surat pengunduran dirinya kuat-kuat. Sepertinya ia sudah akan memberikan surat itu pada ibu Ji-hyun tapi lalu temannya menyebut tentang Park Jung Eun (nama samaran JH-kyung).
In-jung bingung, Park Jung-eun? Temannya berkata Park Jung-eun adalah teman Ji-hyun yang mewawancarai semua teman Ji-hyun untuk membantu pembacaan EEG. In-jung ingat Park Jung-eun adalah wanita yang pernah datang ke rumah Ji-hyun. Ibu Ji-hyun berkata Park Jung-eun tadi datang untuk membawakan sup kesukaan ayah Ji-hyun. Ia membelinya di Jinan kemarin. In-jung semakin bingung, Park Jung-eun pergi ke Jinan kemarin?
In-jung keluar dan berpikir. Ibu Ji-hyun menggambarkan Jung-eun sebagai gadis yang tinggi, langsing, dan cantik. Park Jung-eun mewawancarai semua teman Ji-hyun tapi mengapa ia dan Seo-woo tidak diwawancarai? In-jung bertanya-tanya siapa Park Jung-eun?
JH-kyung juga sedang bingung mengapa Min-ho tidak telepon sejak ia pingsan di Jinan kemarin. Jangan-jangan ia berbaikan dengan In-jung. JH-kyung berpikir tidak boleh, Min-ho tidak boleh berbaikan dengan In-jung. Mereka harus dipisahkan. Bagaimana caranya mendapat password lemari Min-ho, pikir JH-kyung?
Min-ho menemui orang suruhannya. Ia bercerita JH-kyung meng-sms In-jung untuk datang ke tempatnya bersama Min-ho. Orang itu berkata Jh-kyung wanita yang menakutkan. Dan ia menggunakan telepon yang tidak terdaftar di manapun (terdaftar di alam baka^^), sahut Min-ho. Pria itu menyetujui, itu yang paling aneh. Min-ho meminta orang itu mengikuti JH-kyung dan mencari tahu di mana rumahnya, latar keluarganya, masa lalunya dengan pria, terutama yang berhubungan dengan Min-ho. Juga memintanya mengecek catatan kesehatan JH-kyung di rumah sakit tempat ia pernah bertemu dengannya. Wah…ini bakal menarik nih, dari Min-ho kita bakal tahu masa lalu Yi-kyung.
Han Kang menemukan Jh-kyung sedang merenung sendirian. Ia berpikir JH-kyung belum mengetahui kondisi ayahnya. Ia pikir lebih baik JH-kyung tidak tahu, jika tahu pastilah berat baginya. JH-kyung tidak menyadari kehadiran Han Kang walau Han Kang mendekatinya. Han Kang bertanya dalam hatinya, “Yaaa….Shin Ji-hyun! Apa yang sedang kaupikirkan? Kau tidak bisa mengatakanya pada siapapun. Kau menghadapi semuanya sendirian.” Di rumah, Han Kang melihat agendanya, tinggal 23 hari lagi.
Yi-kyung teringat saat ia bersama Yi-soo menyusuri barisan pohon ceri. Lalu ia ingat melihat wajah Yi-soo ketika pingsan. “Yi soo…kau tidak boleh datang, walau dalam mimpiku….jangan datang….”
Ji-hyun hendak memasuk tubuh Yi-kyung. Sesaat sebelum Ji-hyun masuk, Yi-kyung membuka mata. Ia sepertinya melihat Ji-hyun lalu memejamkan matanya kembali. Ji-hyun masuk ke tubuh Yi-kyung.
JH-kyung pergi kerja. Sesampainya di Heaven, ia melihat Han Kang sudah berpakaian rapi. Seorang pengantar bunga membawa buket mawar pink dan memberikannya pada Han Kang. JH-kyung bertanya Han Kang akan pergi ke mana berdandan rapi seperti itu?
“Aku akan pergi kencan,” jawab Han Kang, JH-kyung keheranan, kencan? Han Kang melihat reaksi JH-kyung dan bertanya memangnya kenapa? Apa aku seorang pria yang tidak boleh membawakan buket bunga untuk kekasihnya?
Kau punya kekasih, tanya JH-kyung lagi. Ini lebih aneh lagi, apa aku seorang pria yang tidak memiliki seorang gadis yang kusukai? JH-kyung berkata dengan kecewa, jadi kau sudah punya kekasih. Han Kang cepat-cepat membetulkan, bukan kekasih tapi gadis yang kusuka.
Kau sudah punya gadis yang kausukai tapi tetap bersikap seperti itu pada kak Yi-kyung, pikir JH-kyung kesal. Kau seorang playboy, ujarnya. Playboy? Tanya Han Kang kebingungan, kenapa aku seorang playboy? JH-kyung menjawab, pria yang membawa buket bunga semuanya adalah playboy, aku tidak mengenal gadis itu tapi aku kasihan padanya. JH-kyung melihat buket bunga itu lalu menggerutu pelan, dan ia menyukai bunga yang sama denganku. JH-kyung mendelik pada Han Kang lalu masuk dengan kesal. Han Kang pinter sih tapi kalau urusan wanita bener-bener lemot deh, dia heran kenapa JH-kyung kesal.
Han Kang pergi ke rumah sakit menemui Ji-hyun. Tapi orang tua Ji-hyun ada di sana. Ayah Ji-hyun tidak suka melihat Han Kang. Han Kang meminta kesempatan untuk mendisain proyek Haemido dan berjanji akan bekerja keras. Tapi ayah Ji-hyun tetap menolak bahkan berkata Han Kang tidak perlu membawa bunga untuk Ji-hyun. Ibu Han Kang berusaha menenangkan ayah Ji-hyun.
Han Kang berkata ia akan pergi sekarang tapi ia akan kembali. Ia membungkuk memberi hormat lalu ke luar. Ibu Ji-hyun menyusulnya ke luar dan meminta maaf atas sikap ayah Ji-hyun. Han Kang berkata tidak apa-apa tapi ia ingin bertanya sesuatu pada ibu Ji-hyun.
Ia bertanya pada hari Ji-hyun kecelakaan, Ji-hyun hendak mengantar sesuatu pada Min-ho. Benda apakah itu? Ibu Ji-hyun berkata, Ji-hyun hendak mengantar stempelnya pada Min-ho untuk menyelesaikan kontrak Haemido. Hmmmm, ibu Ji-hyun punya insting yang kuat mengenai orang, ia suka sama Park Jung-eun dan Han Kang, tapi dingin terhadap Min-ho dan In-jung.
Yi-kyung akhirnya menelepon Min-ho dan merekapun bertemu. Min-ho menemui JH-kyung dengan sikap dingin. JH-kyung bertanya apakah Min-ho mendapat masalah dari In-jung? Ia mengaku memberi tahu In-jung soal kepergian mereka ke Jinan dan bahkan ia ikut Min-ho ke Jinan setelah tahu In-jung akan menyusul Min-ho.
Kenapa, tanya Min-ho. Menurutmu mengapa, tanya JH-kyung. Apa yang kau inginkan dariku, tanya Min-ho. Sama seperti yang kauinginkan, jawab JH-kyung tegas.
Memangnya apa yang kuinginkan, tanya Min-ho. Sama dengan yang kuinginkan, jawab JH-kyung lagi, ia mulai terlihat gelisah. Kalau begitu apa yang kauinginkan, tanya Min-ho tajam. Apa kau sedang bermain dengan kata-kata, tanya JH-kyung, ia mulai bingung melihat sikap Min-ho.
“Aku tidak pernah menginginkan apapun darimu tapi kau berkata kau menginginkan apa yang kuinginkan. Jadi aku ingin tahu apa itu. Mengapa kau tidak menjawab? Bukankah kau bersikap seakan mengenalku luar dalam?” cecar Min-ho.
JH-kyung bingung mengapa Min-ho mendadak bersikap seperti ini. Itulah sebabnya kau tidak boleh berasumsi terlalu cepat, kau akan cepat tertangkap, kau tidak perlu meneleponku lagi, kata Min-ho lalu bangkit berdiri. Aku tidak akan tertangkap, ujar JH-kyung, kau tidak akan pernah mengetahui siapa aku. Kau bukan orang yang ingin kukenal, kata Min-ho lalu pergi. Kembali ke titik nol.
JH-kyung berjalan lunglai sendirian, ia melihat ponselnya. Sisa 20 hari lagi. Ia berkata dalam hati, ayah apa yang harus kulakukan? Semakin sedikit hal yang dapat kulakukan dengan kekuatanku. Seseorang mengambil fotonya dari jauh. Pasti orang suruhan Min-ho.
Han Kang mengemudi kembali ke Heaven. Ia menyatukan semua petunjuk dan berpikir Ji-hyun menyembunyikan stempel itu karena tidak ingin Min-ho memperoleh stempel itu. Ia juga ingat ketika ia menolak menjadi pendamping pengantin pria, dengan mudah Min-ho bilang tidak usah. Han Kang sadar Min-ho tidak benar-benar ingin menikah dengan Ji-hyun. Ia juga ingat JH-kyung bercerita tentang teman dan tunangannya di hotel. Han Kang berpikir bagaimana bisa Ji-hyun menanggung beban seberat itu. Dia berpikir keras apa yang bisa ia lakukan untuk Ji-hyun, saat Ji-hyun melalui begitu banyak kesulitan di antara hidup dan mati.
Jh-kyung berjalan pulang ke Heaven. Han Kang melewatinya dan menghentikan mobilnya. Ia turun dan memandang JH-kyung. JH-kyung heran melihat Han Kang. Han Kang tidak berkata apa-apa. Ia berjalan menghampiri Ji-hyun. Lalu menariknya ke dalam pelukan. Jh-kyung terkejut. (deeuh….Ji-hyun pasti mikir Han Kang bener-bener suka sama Yi-kyung deh)
waaah. . mantapp!! lanjutkan!!
BalasHapuslanjuuut^^
BalasHapus