JH-kyung memarahi Scheduler karena foto yang ditemukannya dalam kotak Yi-kyung. Scheduler membantah hubungannya dengan wanita dalam foto itu. Ia berkata wanita itu tidak berarti apa-apa. JH-kyung bersikeras, hanya dengan mengatakan tidak ada apa-apa bukan berarti tidak ada apa-apa. Maksudnya dengan bukti yang demikian jelas, tidak bisa dibuktikan hanya dengan kata-kata bahwa tidak ada apa-apa.
Perkataan itu memicu ingatan Scheduler karena Yi-kyung pernah mengucapkan kata-kata yang sama. Frustrasi, Scheduler berteriak, “Bukan seperti itu, Yi-kyung! Song Yi-kyung, sudah kubilang tidak ada apa-apa! Mengapa kau tidak percaya padaku?”
JH-kyung menatap Scheduler kaget. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana karena Scheduler memanggilnya Yi-kyung. Scheduler melihat JH-kyung dan Yi-kyung berganti-ganti di hadapannya. JH-kyung yang terkejut, Yi-kyung yang sedih.
“Yi-kyung ah….Song Yi-kyung…” air matanya mulai mengalir, ia mengulurkan tangannya untuk meraih wajah Yi-kyung. JH-kyung mulai takut melihat reaksi Scheduler. Yi-soo merengkuh wajah Yi-kyung, “Yi-kyung, mengapa menjadi seperti ini?”
JH-kyung yang ketakutan berseru kalau dia bukan Yi-kyung, dia adalah Shin Ji-hyun. Ia melepaskan diri dari Yi-soo. Yi-soo terhenyak. JH-kyung dengan hati-hati menggingatkan bahwa dia adalah Shin Ji-hyun. Scheduler mengangguk mengerti.
JH-kyung bertanya apa Scheduler sudah mengingat Yi-kyung. Scheduler tidak menjawab ia meraih foto dirinya dan bertanya foto apa ini? JH-kyung bertanya apa Scheduler tidak ingat foto ini? Foto itu ada di antara barang-barang Yi-kyung. Apa kau berpisah dengan kakak bukan karena foto ini?
Scheduler berkata ini pertama kalinya ia melihat foto ini. Lalu ia ingat kembali perkataan Yi-kyung yang meragukannya. Scheduler baru sadar mengapa Yi-kyung berbicara seperti itu. Semua itu karena dirinya. Scheduler menangis terisak-isak. JH-kyung prihatin melihatnya. Ia mengulurkan tangannya hendak menenangkan Scheduler tapi tidak jadi. Ia sedih melihat Scheduler sedih seperti itu.
Kilas balik:
Yi-kyung menemui Yi-soo di tempat latihannya. Dulu gaya berpakaiannya seperti JH-kyung, tidak seperti masa sekarang.
“Sudah kubilang aku mengerti mengapa kau memilih bermusik,” kata Yi-kyung.
Yi-soo tampak bosan dan kesal mendengarnya. Ia menuduh Yi-kyung tidak benar-benar mengerti keinginannya dan mengatakan hal itu hanya untuk membuat Yi-soo kembali tinggal bersama Yi-kyung.
Yi-kyung mengingatkan janji mereka untuk pergi kuliah bersama, kerja di tempat yang sama, melakukan semuanya bersama… dan juga mengingatkan janji Yi-soo untuk membangun penginapan impian mereka dan tinggal bersama di sana.
Yi-soo bosan Yi-kyung terus mengingatkan janji mereka. “Hanya untuk membuatmu senang, aku harus menghentikan apa yang ingin kulakukan. Apa itu yang namanya cinta?”
Yi-kyung bertanya apa Yi-soo benar-benar ingin menjadi musisi, dan bukan karena ingin bermain-main dengan gadis-gadis lain. Sepertinya ini bukan pertengkaran pertama mereka mengenai hal ini. Yi-soo kesal Yi-kyung terus menanyakan hal yang sama dan ia sudah menjelaskan berkali-kali bahwa gadis-gadis yang datang dan pergi ke tempat ini tidak berarti apa-apa baginya.
Yi-kyung terlihat tak percaya. Ia menggenggam foto Yi-soo dan gadis lain itu dengan kuat, namun tidak memperlihatkannya pada Yi-soo. Yi-soo berkata semua gadis-gadis itu ia anggap kakak, adik, dan teman.
“Hanya karena kau mengatakan tidak ada apa-apa bukan berarti tidak ada apa-apa.”
Yi-soo meminta Yi-kyung tidak bicara berbelit-belit, sebenarnya apa yang dimaksud Yi-kyung. Yi-kyung meminta Yi-soo mengatakan apa arti dirinya bagi Yi-soo saat ini. Ia ingin mendengar dari bibir Yi-soo perasaannya yang sejujurnya. Yi-soo malah bertambah kesal, ia bangkit berdiri dan meminta Yi-kyung mneghentikan pembicaraan seperti itu.
“Aku muak. Aku muak dan lelah dengan gadis sepertimu. Saat aku memikirkan menikahimu aku merasa tercekik. Aku tidak tahan memikirkan hanya melihatmu selama 30-40 tahun ke depan, seperti yang telah kulakukan selama 18 tahun ini.”
“Yi-soo…” Yi-kyung tak percaya Yi-soo mengatakan semua itu.
“Mengapa kau tidak berubah? Bagaimana bisa kau tetap sama seperti kau berusia 5, 10, 19, dan 23 tahun?”
YI-kyung terluka mendengar kata-kata Yi-soo…ia berlari keluar. Yi-soo menghela nafas kesal.
Yi-kyung keluar dari hotel tempatnya bekerja. Sepertinya pada saat istirahat makan siang. Ia berjalan sambil melamun, biasanya ia menghabiskan waktunya bersama Yi-soo. Ia tak melihat Yi-soo dan teman-temannya berkumpul tak jauh dari hotel.
Teman Yi-soo memberitahu Yi-soo bahwa Yi-kyung baru saja keluar. Yi-soo menoleh dan bergumam, “lihatlah dia (maksudnya Yi-kyung terlihat menderita)”. Temannya menasihati Yi-soo berbaikan sebelum mereka pergi selama 2 minggu. Tapi Yi-soo tidak menurut. Ia berkata persoalannya tidak bisa selesai begitu saja. Ia mengajak teman-temannya berangkat.
Ia menoleh dan berkata, “Song Yi-kyung, rasakanlah tidak bersamaku selama beberapa waktu.” Lalu ia menjalankan motornya dan pergi. Yi-kyung mendengar suara motor Yi-soo dan berbalik tapi Yi-soo sudah tak terlihat.
Selama 2 minggu Yi-soo mengadakan pertunjukkan musik. Setelah ia pulang, setiap malam ia bermusik dan siang harinya ia bekerja sebagai buruh bangunan. Karena terlalu lelah, hidungnya sampai mengeluarkan darah. Uang yang ia kumpulkan, ia gunakan untuk membeli cincin.
Ia meminta cincin itu digrafir tulisan “S LOVE K”. Setelah membeli cinicin itu ia sangat gembira dan terus melihatnya sambil mengendarai motor. Deuh, bahaya banget :(
Tiba-tiba kotak cincin itu terlepas dari tangannya tapi ia berhasil menangkapnya . Ia tersenyum lega, namun saat melihat ke depan ia terkejut. Sebuah truk melaju ke arahnya . Yi-soo dan supir truk sama-sama berusaha menghindar tapi tabrakan itu tak terelakkan. Yi-soo terpental dan jatuh ke jalan.
Pada sisa-sisa hidupnya, ia ingat semua masa bahagianya bersama Yi-kyung. Ia berusaha meraih cincin yang tergeletak tak jauh darinya. Namun …. Yi-soo tak bisa bertahan.
(Hiks, bener-bener tragis ya. Aku sempat kesal dengan Yi-soo yang tega-teganya berkata seperti itu pada Yi-kyung. Kata-katanya sangat menyakitkan. Tapi aku juga kesal dengan Yi-kyung yang tidak percaya pada Yi-soo padahal ia sudah 18 tahun hidup dengannya. Lalu aku kasihan pada Yi-soo karena ia bekerja keras untuk membeli cincin itu, ia tahu masalah mereka tidak dapat selesai hanya dengan kata-kata “aku menicntaimu” tapi juga dengan bukti bahwa ia mau hidup selamanya dengan Yi-kyung. Lalu aku kesal lagi soalnya dia tidak konsentrasi saat naik motor. Terakhir sedih banget melihat Yi-soo di akhir hidupnya… paling kesel sama wanita di foto itu, grrr…)
JH-kyung sedih mendengar cerita Scheduler. Kalau begitu mengapa kau mengambil foto bersama gadis itu, tanyanya. Scheduler berkata walau ia suka bermain-main tapi tidak pernah berbuat sebebas itu. Pasti gadis busuk itu yang memotretnya saat ia sedang tidur. Ia menyuruh JH-kyung mengembalikan tubuh Yi-kyung agar ia bisa secepatnya menjelaskan pada Yi-kyung. Tapi lalu ia tersadar sesuatu.
“Ini tidak benar. Aneh. Ini tidak mungkin. Mengapa aku ingat? Ini tidak mungkin.”
Scheduler menelepon sunbae-nya, “Teganya kau berbuat seperti itu, membiarkan dia hidup seperti itu selama 5 tahun!!!” NGIIIIINGG…..
Scheduler memegangi kepalanya kesakitan. JH-kyung bertanya ada apa? Ada panggilan, kata Scheduler sambil memegangi kepalanya. Ia menyuruh JH-kyung menjaga tubuh Yi-kyung baik-baik, lalu ia menghilang.
JH-kyung berjalan sambil merenung. Ia memikirkan kisahnya dan kisah Scheduler. Ia bertanya-tanya ketulusan seperti apa yang selama ini ia cari. Apakah ketulusan yang dirasakan oleh dirinya atau oleh orang lain?
Saat ia tulus pada In-jung, disalahartikan oleh In-jung sabagai rasa kasihan. Scheduler tulus mencintai Yi-kyung tapi Yi-kyung percaya Yi-soo telah berubah. Bagaimana cara mengetahui cinta yang tulus, yang tidak terlihat oleh mata?
In-jung menemui seorang shaman/mudang (pengusir setan/paranormal/dukun). Ia sebenarnya agak takut. Shaman itu berkata ada masalah besar. Ia melotot pada In-jung dan berkata In-jung seharusnya bersyukur orang itu masih hidup. Kalau tidak roh itu akan terus menempel pada In-jung dan tidak akan pergi.
Ia marah padaku? Tanya In-jung, jadi ia tidak akan kembali ke tubuhnya? (baginya lebih bahaya jika Ji-hyun kembali ke tubuhnya dan membongkar semuanya). Shaman itu berkata roh itu masih berkeliaran di mana-mana. In-jung ingat stempel ayah Ji-hyun dan foto Ji-hyun yang mendadak jatuh dari meja. Jangan-jangan itu perbuatan Ji-hyun? Pikir In-jung.
Shaman itu berkata In-jung pasti telah melakukan banyak hal yang jahat. In-jung bertanya apa yang harus ia lakukan sekarang. Roh yang berkeliaran itu harus keluar dari tubuh yang dirasukinya, kata sang shaman. Bagaimana caranya, tanya In-jung.
In-jung pergi ke kantor ayah Ji-hyun dan mengambil amplop yang Ji-hyun kirimkan pada ayahnya saat mengirim kliping koran wanita yang bangun dari koma. Ia mencari informasi dari mana amplop itu dikirimkan.
Chef Oh menghalangi istrinya yang hendak pergi meninggalkannya. Istri Chef Oh berkata ia tidak bisa hidup seperti ini lagi. Chef Oh masih juga tidak mau memberitahu mengapa ia mencari informasi mengenai ketulusan itu. Chef Oh bertanya apakah istrinya tidak percaya pada cintanya.
Han Kang baru tiba dan terkejut melihat mereka bertengkar. Istri Chef Oh berjalan meninggalkan suaminya. Chef Oh memohon istrinya jangan pergi karena walalupun ia pergi ia tetap tidak akan menceritakannya. Lalu ia menangis. Mendengar tangis suaminya, istri Chef Oh berbalik. Ia buru-buru menghambur pada suaminya sambil menangis.
Ia tak pernah melihat suaminya menangis sebelumnya. Han Kang bertanya ada apa dengan mereka. Istri Chef berkata bahwa suaminya pasti sangat mencintainya hinggga menangis seperti itu. Han Kang tersenyum geli campur senang melihat mereka telah berbaikan kembali. Tapi tiba-tiba dia mendapat ide.
Ia ingat setiap ia memanggil “Ji-hyun” pada JH-kyung, JH-kyung memegang liontinnya erat-erat bahkan kadang seperti kesakitan. Ia mengingat bentuk liontin itu seperti air mata. “bukti ketulusan adalah…air mata?”
Ia bergegas keluar, bertepatan dengan istri Chef Oh yang juga dengan bersemangat mencarinya. Mereka mengucapkan kesimpulan mereka bersama-sama, “Air mata!”. Istri Chef menyadarinya setelah melihat suaminya menangis. Han Kang memeluknya dan mengatakan istri Chef yang terbaik.
Istri Chef Oh malah senyum-senyum, “Ternyata seperti ini rasanya dipeluk oleh pria tinggi.” Soalnya Chef Oh agak pendek sih, maaf ya Chef ^^
Su-jin yang sepertinya mendengar pembicaraan mereka dari dalam restoran ikut keluar dan menkonfirmasikan hal itu. Ia ingat ketika kekasihnya yang ke-3 meninggal akibat kecelakaan, tanpa diingininya air matanya terus mengalir tak dapat dihentikan. Saking gembiranya Han Kang memberi Su-jin waktu libur. Su-jin dan istri Chef Oh senang sekali.
Han Kang melihat JH-kyung yang baru datang dan dengan semangat menghampirinya. Ia melihat liontin JH-kyung lalu bertanya apa yang JH-kyung bawa. JH-kyung meminta tolong Han Kang menyimpan kotak itu yang segera disanggupi Han Kang. (hmmm… Han Kang bakal buka kotak itu ngga ya?)
Han Kang dan JH-kyung berbicara di kantor. Han Kang tak henti-hentinya mengamati liontin JH-kyung. Iamenyadari ada yang berbeda dengan liontin itu, ada sesuatu di dalamnya yang tidak ada sebelumnya. JH-kyung bertanya mengapa Han Kang terus melihatnya.
“Bentuk kalungmu unik, di mana kau membelinya?”
“Aku tidak membelinya, ini pemberian.”
“Tadinya tidak ada sesuatu di dalamnya dan sekarang ada.”
JH-kyung cepat-cepat memegang liontinnya.
“Itu terlihat seperti tetes air mata, “ujar Han Kang. Jh-kyung kaget mendengar kata-kata Han Kang.
Han Kang bertanya sejak kapan liontin itu berubah. JH-kyung ragu-ragu menjawabnya. Han Kang berkata hal itu bisa ditanyakan oleh siapa saja.
Akhirnya JH-kyung menjawab kalung itu berubah pada hari ia mengundurkan diri. Han Kang ingat hari itu ia berlari ke kamar Ji-hyun dan menangis. Jangan-jangan itu air mataku?
Melihat reaksi Han Kang yang aneh JH-kyung bertanya ada apa. Han Kang bercerita pada hari JH-yung mengundurkan diri ia merasa sedih sekali hingga mengunjungi temannya Ji-hyun di rumah sakit dan menangis.
Kau menangis? Han Kang ternyata itu kau. Sementara itu Han Kang dalam hatinya yakin kalau yang dicari Ji-hyun adalah air mata. JH-kyung menatap Han Kang dan menangis.
Han Kang bertanya mengapa JH-kyung menangis. JH-kyung berkata ia sangat berterima kasih. Liontinnya memberi alarm, JH-kyung memegangi liontinnya. Han Kang yang melihatnya jadi khawatir dan menyuruh JH-kyung berhenti menangis lalu cepat bekerja karena Joon-hee (pegawai pria) sedang tidak ada.
JH-kyung membenarkan dan segera meninggalkan kantor Han Kang tapi ia sempat bertemu Seo-woo yang datang menemui Han Kang. Seo-woo bertanya apakah Han Kang tahu mengenai hubungan In-jung dan Min-ho. JH-kyung yang belum keluar terkejut mendengarnya. Han Kang melihat reaksi JH-kyung.
JH-kyung berlari ke bawah dan menenangkan dirinya. Ia melihat liontinyya dan berkata, “itu adalah Han Kang, itu air mata Han Kang.” Ia menyadari perasaan Han Kang benar-benar tulus padanya.
Min-ho bertemu dengan Direktur Jung mengenai bisnis mereka di Haemido. Direktur Jung ini sepertinya saingan perusahaan ayah Ji-hyun dan bekerja sama dengan Min-ho untuk membuat perusahaan ayah Ji-hyun bangrut. Ia menyindir karena ayah Ji-hyun sekarang sudah sadar berarti wasiatnya tidak berlaku, itukah sebabnya Min-ho mencarinya. Min-ho menatapnya dan berkata bukankah itu yang diinginkan peruisahaan Hyuk San (perusahaan Jung). Jung mengingatkan mulai sekarang ia tidak ingin lagi mendengar Min-ho menahan atau menghentikan rencana mereka. Min-ho berjanji hal itu tidak akan terjadi.
Presiden Jung keluar dan diikuti oleh Joon-he, pegawai Han Kang. Menurutku Joon-hee tidak menerima tawaran Min-ho, atau hanya pura-pura menerimanya. Sebelumnya Joon-hee sudah ditugaskan Han Kang untuk mengawasi dan mencari informasi mengenai Min-ho dan Haemido, jadi sedikit banyak sebenarnya ia tahu Min-ho bukan orang baik. Semoga saja bener ya dan Min-ho akan menyadari uang tidak bisa membeli kesetiaan^^
Chef Oh bertanya apa mereka tidak akan memberi tahu ayah Ji-hyun yang sudah sadar. Han Kang berkata ayah Ji-hyun masih di ICU, ia akan menunggu hingga ayah Ji-hyun pulih. Han Kang mendapat info kalau perusahaan yang terlibat dalam proyek Haemido berbasis di Amerika. Untuk itu ia harus meminta bantuan ayahnya.
Chef Oh terkejut Han Kang akan menghubungi ayahnya. Setelah tahu ayahnya yang ternyata tidak setia pada ibunya, pasti Han Kang menjauhi ayahnya. Han Kang berkata harga diri tidak penting saat ini. Chef Oh terlihat senang. Ia bertanya apa Han Kang akan membantu Ji-hyun mencari air mata.
Han Kang berkata itu satu-satunya cara untuk menyelamatkan Ji-hyun dan Chef Oh beserta istri sudah berandil besar. Chef Oh tertawa, istrinya yang telah melakukan hal besar. Chef ingin membantu mencari tahu cara mendapat air mata yang tulus. Han Kang khawatir istri Chef marah lagi.
Chef menenangkannya. Jangan khawatir, sekarang ia benar-benar percaya padaku dan akan menunggu dengan sabar.
Han Kang tersenyum lega, “Paman, kau bertemu dengan wanita yang baik.” Chef mengingatkan bukankah Han Kang juga bertemu dengan wanita yang baik. Ji-hyun adalah gadis yang periang mengapa Min-ho melkaukan hal itu. Han Kang berkata setelah mendengar kehidupan Min-ho, ia bisa mengerti mengapa Min-ho melakukan hal ini. Ia mengaku sedih waktu mendengar masa lalu Min-ho yang pahit.
Chef berkata tetap saja tindakannya tidak bisa dibenarkan. Orang lain juga banyak yang hidupnya menderita. Han Kang berkata Min-ho tidak seperti itu ketika di Amerika. Ia bekerja keras sambil memikirkan ibunya, itulah sebabnya Han Kang menyukainya. Chef bertanya di mana ibu Min-ho sekarang. Han Kang berkata ia tidak tahu, terakhir kali ia dengar ibu Min-ho sakit tapi Min-ho selalu mnegelak menjawab setiap ditanya soal ibunya.
Sepertinya ketika Min-ho ke Amerika, ia belum jahat seperti sekarang. Ia bersekolah demi ibunya dan berusaha sangat keras. Namun saat ia pulang, ia menemukan ibunya gila hingga hal itu membuatnya mempertanyakan keadilan. Sekarang setelah pulang dari Amerika dan berhasil, ibunya bahkan tidak bisa menikmatinya. Mungkin pada saat itulah In-jung datang dengan idenya dan mengarahkannya pada jalan yang salah.
Han Kang hendak mengantar JH-kyung pulang. Chef bertanya bagaiamana dengan Yi-kyung, apakah ia baik-baik saja. Han Kang berkata terakhir kali ia melihatnya, kelihatannya Song Yi-kyung baik-baik saja. Chef khawatir setelah beberapa hari dirasuki, Yi-kyung akan curiga. Han Kang juga mengkhawatirkan hal itu tapi ia tidak bisa langsung membicarakan hal itu karena Yi-kyung tidak mengenalnya. Chef mengatakan Han Kang sebaiknya segera membicarakannya dengan Yi-kyung saat waktunya tepat.
JH-kyung berada di luar restoran. Min-ho meneleponnya. Ia ragu-ragu hendak menjawabnya. Han Kang keluar ketika JH-kyung memutuskan untuk mengangkat telepon Min-ho. Min-ho bertanya JH-kyung ada di mana. Kau berada di tempat Han Kang bukan? Min-ho menyuruh JH-kyung menemuinya di tempat parkir.
“Kang Min-ho-sshi,” sahut JH-kyung sebal. Radar Han Kang langsung menguat saat mendengar nama Min-ho disebut. JH-kyung menutup telepon lalu hendak berjalan ke bawah, ke tempat parkir. Han Kang menahannya.
Ia bertanya Jh-kyung hendak ke mana. JH-kyung menjawab ia akan menemui Min-ho di tempat parkir. Han Kang memegang lengannya dan meminta JH-kyung berhenti menemui Min-ho karena tidak ada yang bisa dilakukan dengan menemui Min-ho. Kau adalah Song Yi-kyung.
Justru karena aku Song Yi-kyung maka aku bisa melakukan sesuatu, jawab JH-kyung. Han Kang memintanya berhenti, ia tak tahan lagi melihat JH-kyung bersama Min-ho. Percayalah padaku, aku tidak akan diam saja, katanya. JH-kyung berkata ia akan kembali setelah menyuruh Min-ho pergi. Han Kang terpaksa melepas tangan JH-yung.
Jh-kyung menemui Min-ho yang sepertinya sedang mabuk. Min-ho bertanya mengapa JH-kyung tidak berhenti dari tempat Han Kang setelah ia menyuruhnya. JH-kyung menjawab ia tidak akan berhenti karena ada seseorang yang ia sukai di tempat itu.
Min-ho terpana, apa?
Jangan menghubungiku lagi, aku tidak mau bertemu denganmu, sahut JH-kyung dingin.
Apa kau menyukai Han Kang? JH-kyung tidak menjawab, ia hendak pergi tapi Min-ho memegang lengannya. Han Kang yang melihat dari atas mulai kesal.
Min-ho bertanya apa arti dirinya bagi JH-kyung, bukankah JH-kyung menyukainya.
Tidak, aku tidak menyukaimu, tidak sesaatpun (oucchh…). Mungkin ada beberapa saat aku salah dan aku meyakinkan diriku aku menyukaimu, sama sepreti yang sedang kaulakukan sekarang.” Ia melepaskan diri dari Min-ho.
Terluka karena ditolak, Min-ho malah memegang kedua lengan Jh-kyung erat-erat. “Mengapa kau muncul di hadapanku?
Han Kang tak bisa diam lagi. Ia turun dan melepaskan pegangan Min-ho. Dengan marah ia meminta Min-ho tidak menemui JH-kyung lagi dan jangan datang lagi. Han Kang memegang tangan Jh-kyung dan membawanya ke mobilnya.
Min-ho bertanya, apa itu Ji-hyun? Han Kang dan Jh-kyung terkejut. “Saat di Amerika aku bilang kau ke Korea untuk menemui seorang gadis, apa itu Ji-hyun?” tanya Min-ho.
Han Kang berkata ada saatnya ia berbicara dengan Min-ho tentang masalah seperti itu (tapi sekarang tidak lagi, ia tidak menganggap Min-ho sebagai teman dan kakaknya lagi). Min-ho terpaku.
Di mobil, Han Kang terlihat masih marah. JH-kyung bertanya, apa kau marah. Han Kang berkata, seseorang harus mengerti saat ia dinasehati (ia marah karena Jh-kyung tetap menemui Min-ho walau sudah dinasihati untuk tidak menemuinya). JH-kyung berkata ia sudah menyuruh Min-ho pergi dan mengatakan tidak akan menemuinya lagi. Benarkah, tanya Han Kang.
Seseorang harus mengerti saat diberitahu, ledek JH-kyung. JH-kyung berkata ia meminta Min-ho jangan menghubunginya lagi. Han Kang memujinya dan mengatakan seharusnya ia melakukan hal itu sejak dulu. Ia juga meminta JH-kyung tidak berkeliaran sendirian di malam hari, mulai sekarang ia akan mengantarnya pulang.
JH-kyung berkata, ia baik-baik saja. Han Kang melotot, “Lagi-lagi…” (lagi-lagi JH-kyung tidak menurut).
JH-kyung menyetujuinya dan menambahkan sejujurnya itu hal yang baik karena waktunya tidak tersisa banyak sedangkan pada siang hari mereka sibuk dan banyak orang. Han Kang terdiam mendengarnya. Diam-diam JH-kyung menatap Han Kang, “mengapa aku baru benar-benar mengenalmu sekarang?”
Min-ho pulang ke rumahnya dalam keadaan mabuk. Ia membuka pintu apartemennya. Kode masuknya adalah ulang tahun Yi-kyung: 1108 (8 Nov).
Yi-kyung membuka matanya. Ji-hyun duduk di sebelahnya dan bercerita kalau Scheduler sudah ingat, bagaimana dengan Yi-kyung. Ia ragu-ragu hendak memberitahu Yi-kyung tentang Yi-soo, takut hal itu dilarang. Tapi akhirnya ia bercerita ia mendengar dari Yi-soo mengapa Yi-kyung hidup seperti ini.
Mendengar nama Yi-soo disebut, Yi-kyung menoleh. Ji-hyun terkejut, apa Yi-kyung bisa mendengar suaranya. Yi-kyung mendengar kekhawatiran Ji-hyun dan pura-pura tidak mendengar lagi saat Ji-hyun memanggilnya.
(Sebenarnya kalau cuma mendengar suara Ji-hyun bakal serem: “Oeenniiii…..Oenniiiiiii….”, kaya ada yang manggil “fannyyy….fannyyyy….tapi ngga ada wujudnya hiiiyyy)
Setelah yakin Yi-kyung tidak bisa mendengarnya, Ji-hyun bercerita kalau Yi-kyung sungguh-sungguh dicintai. Yi-soo menganggapnya orang yang sangat berharga.
Yi-kyung bertanya dalam hatinya, bagaimana ia(Ji-hyun) bisa tahu mengenai Yi-soo?
Malam itu Yi-kyung pergi bekerja. Scheduler sudah menunggu di depan rumahnya dan memandangnya dengan sedih. Saat Yi-kyung berjalan menyusuri jalan yang gelap, Scheduler mengikuti di belakanganya, membuat satu per satu lampu jalan menerangi mereka. Langkah mereka seirama seperti langkah Joo-won dan Ra-im (ahhh…I miss them^^)
Scheduler terus memperhatikan Yi-kyung. Ia ingat Yi-kyung bercerita pada Dr. Noh bahwa setelah Yi-soo meninggalkannya, ia tak bisa percaya pada orang lain dan tidak ada orang yang menginginkannya. Mata Scheduler berkaca-kaca, “maafkan aku.”
YI-kyung tiba-tiba memegang dadanya kesakitan. Scheduler ingin mendekatinya tapi ia menahannya. Sedih dan kesal karena tidak bisa menolong kekasihnya, Scheduler berbalik. Tepat saat itu Han Kang masuk dan menghampiri Yi-kyung. Mungkin Han Kang sudah mengamati dari luar. Ia bertanya apa Yi-kung baik-baik saja.
Yi-kyung mengangkat kepalaya dan melihat Han Kang. Ia sepertinya mengenali Han Kang dari peristiwa dalam “mimpi”nya di Jinan dan Han Kang juga pernah menegurnya sebelum itu. Tapi ia pura-pura tidak ingat dan bertanya Han Kang hendak kopi apa. Han Kang memesan kopi layaknya pelanggan biasa tapi sebenarnya memperhatikan reaksi Yi-kyung. Tak jauh dari mereka berdiri, In-jung mengawasi.
In-jung terkejut karena Han Kang tahu Yi-kyung yang bekerja di Purple Café bukanlah JH-kyung yang bekerja di Heaven. Han Kang terlihat tidak kaget menemukan Yi-kyung yang sasli, berarti Han Kang sudah tahu kalau Ji-hyun berada di dalam tubuh Yi-kyung.
Han Kang pergi tanpa menyadari In-jung ada di sana. Ia heran karena Yi-kyung sepertinya benar-benar tak ingat padanya. Bagi Han Kang, peristiwa di Jinan bukanlah mimpi. Setelah Han Kang pergi, Yi-kyung melihat In-jung yang memperhatikan Han Kang. Yi-kyung terlihat takut melihat orang-orang yang tidak ia kenal sepertinya saling kenal dan mengenali dirinya.
Karena semakin lama semakin lemah, Ji-hyun hanya duduk di rumah Yi-kyung menunggu Yi-kyung pulang. Scheduler muncul di hadapannya. Berbeda dengan biasanya, ia terlihat kesal dan marah pada Ji-hyun. Ji-hyun bertanya apa yang dibicarakan sun-bae Scheduler. Apa urusan terakhir Yi-soo (yang ditukar dengan tugas Scheduler)?
Untuk menemui Yi-kyung sebagai Yi-soo, jawab Scheduler. Ternyata begitu, jadi yang perlu kaulakukan sekarang adalah menemui kakak? Dengan kesal Scheduler berkata ia tidak bisa menemui Yi-kyung dan bahkan tidak boleh bersikap mengenalnya sampai masa kerjanya selesai. Ia juga tidak diijinkan turut campur dalam kehidupan Yi-kyung.
Kalau begitu mengapa ingatanmu kembali, tanya Ji-hyun. Mereka bilang itu karena kau, kau terus muncul di hadapanku dalam tubuh Yi-kyung hingga aku mengingatnya, kata Scheduler.
“Maafkan aku, aku membuat masalah lagi,“ kata Ji-hyun.
Iya, kasian banget Ji-hyun ya, maksudnya selalu baik dan perhatian pada orang-orang yang di dekatnya tapi malah menjadi masalah. Scheduler berkata ia sungguh-sungguh ingin menemui Yi-kyung jadi ia meminta Ji-hyun berhati-hati dengan tubuh Yi-kyung dan jangan membuat masalah. Jika terjadi sesuatu pada Yi-kyung, kau akan mati, ancamnya. Ji-hyun mengerti dan berjanji tidak akan membahayakan Yi-kyung. Ia selalu berusaha untuk tidak membuat masalah.
Scheduler terlihat tak percaya (soalnya Ji-hyun selalu terlibat masalah) lalu menghilang.
Ji-hyun berharap Yi-kyung dapat dengan cepat menyelesaikan kesalahpahaman dengan Yi-soo.
Pagi-pagi In-jung ke rumah Min-ho. Min-ho terpaksa membukakan pintu dan bertanya mengapa In-jung datang pagi-pagi. In-jung berkata ia membawa sup untuk berjaga-jaga. Dan seperti dugaannya, Min-ho habis mabuk. Ia menyuruh Min-ho mandi dan sarapan.
Min-ho bertanya mengapa In-jung melakukan semua ini. Dengan ringan In-jung menjawab, karena hanya dia yang tersisa untuk melakukannya. Menyedihkan juga ya…
In-jung berkata walaupun Min-ho merasa dia adalah Ji-hyun tapi merasa dia bukan Ji-hyun, dia akan berada di sisi Min-ho. Min-ho hanya menghela nafas panjang. In-jung berkata baik Ji-hyun maupun Yi-kyung, Min-ho tidak akan berpindah ke pihak mereka karena Min-ho masih memiliki In-jung. Karena itu In-jung minta Min-ho tidak menyangkal kalau JH-kyung adalah Ji-hyun karena dia sudah membuktikannya.
Dengan cara apa, tanya Min-ho. Itu tidak penting, yang penting adalah Ji-hyun mendekati Min-ho sebagai Yi-kyung dan tahu semuanya. In-jung juga mengatakan kalau Han Kang sudah tahu bahwa JH-kyung adalah Ji-hyun. Min-ho terkejut. In-jung berkata Ji-hyun tidak bisa seterusnya tinggal di dalam tubuh Yi-kyung. O-ow mereka merencanakan apa lagi? Mengeluarkan roh Ji-hyun dari tubuh Yi-kyung?
Saat pulang, In-jung disambut dengan dingin oleh Seo-woo. Seo-woo menyuruhnya pindah ke apartemen Min-ho karena bukankah mereka sudah bersama selama 5 tahun. Ia berkata keinginan In-jung untuk tinggal bersamanya hanyalah suatu kebohongan.
Seo-woo berkata ia merasa ditipu oleh In-jung. “Setelah Ji-hyun kecelakaan, apakah kau tahu bagaimana perasaanku setiap aku melihatmu? Aku merasa ada yang salah. Walau aku sedih dan terluka, tapi aku tidak bersikap seakan-akan dunia akan runtuh. Aku takut menangis karena kupikir tidak mungkin Ji-hyun meninggalkan kita. Tapi melihatmu menangis begitu banyak, kupikir kaulah teman sejati Ji-hyun dan aku bukan. Tapi ternyata itu semua hanya pertunjukkan.”
In-jung berkata, tidak seperti itu. Jangan bersikap kau merasa bersalah karena itu terdengar sangat lucu, kata Seo-woo ketus, bagaimana bisa orang yang punya hati nurani menipu temannya selama 10 tahun. In-jung berkata ia tahu Seo-woo marah tapi sekarang hanya tinggal mereka berdua.
Seo-woo berkata walau bagi In-jung berat untuk tinggal bersama keluarga Ji-hyun tapi keluarga Ji-hyun tetap merawat In-jung dengan baik. In-jung mengaku dia iri dengan Ji-hyun, walau Ji-hyun mati tetap saja ia yang mendapat semuanya. Seo-woo tak mengerti perkataan In-jung.
In-jung berkata Han Kang menyukai Ji-hyun. Itulah sebabnya Han Kang kembali ke Korea, yaitu untuk menemui Ji-hyun. Sekarang Han Kang juga menjaga Yi-kyung karena Yi-kyung adalah teman Ji-hyun. Apakah Seo-woo masih menyukai Ji-hyun setelah tahu Han Kang menyukai Ji-hyun? Seo-woo terkejut dan meminta In-jung jangan berbohong. Seo-woo memikirkan perkataan In-jung.
JH-kyung teringat pertemuannya dengan pria 49er yang ingin bertemu dan berbicara dengan istri, anak-anaknya, dan ibunya sebelum ia mati. JH-kyung mulai mendaftar siapa saja orang yang ingin ia ucapkan terima kasih. Ayah, ibu, Han Kang, In-jung, Seo-woo… ia ingat air mata yang tadinya dikira milik Seo-woo ternyata millik Han Kang, berarti Seo-woo belum menangis. Hoho, bad timing…jangan meremehkan kecemburuan wanita.
JH-kyung pergi ke toko Seo-woo, namun disambut dengan dingin. Kudengar kau adalah teman Ji-hyun, kata Seo-woo, mengapa kau tidak mengatakan apapun dan menyembunyikannya dariku? JH-kyung gelagapan. Seo-woo meninggalkan JH-kyung dengan kesal. JH-kyung berpikir siapa yang mengatakannya pada Seo-woo, In-jung? Bukankah In-jung tidak percaya aku adalah teman Ji-hyun, mengapa harus mengatakannya pada Seo-woo?
Han Kang menengok ayah Ji-hyun. Dokter berkata ayah Ji-hyun bisa keluar seminggu lagi. Ibu Ji-hyun senang dan lega. Han Kang juga berterima kasih karena ayah Ji-hyun bertahan. Ayah Ji-hyun berterima kasih pada Han Kang. Ayah Ji-hyun berkata ia melihat Ji-hyun. Ji-hyun datang untuk menyelamatkan ayahnya, kata ibu Ji-hyun senang.
Lalu ibu Ji-hyun dan Han Kang pergi ke kamar Ji-hyun. Ibu Ji-hyun memberitahu kabar gembira itu pada putrinya. “Dasar, kulitnya terlihat lebih bagus karena tidur terus,“ seloroh Han Kang. Ia menjelaskan pada ibu Ji-yhun, setiap ia melihat Ji-hyun pasti ingin menggodanya. Ibu Ji-hyun tersenyum, ayahnya juga begitu.
Han Kang bertanya pada ibu Ji-hyun bagaimana cara membuat sup rumput laut. Ia beralasan ingin makan sup rumput laut tapi tidak pernah mencoba memasaknya. Ibu Ji-hyun berkata kebetulan hari ini hari ulang tahun Ji-hyun dan ia sudah membuat sup rumput laut. Han Kang bertanya bolehkan ia meminta satu atau dua mangkuk saja?
Bukan buat Han Kang pastinya. JH-kyung mencari Han Kang untuk bertanya mengenai keadaan ayahnya. Han Kang berkata ia akan memberitahukannya jika JH-kyung masuk. Han Kang menyajikan sup rumput laut buatan ibu Ji-hyun dan berkata ia membuat terlalu banyak sup rumput laut jadi ia meminta JH-kyung “membersihkannya”.
“Mengapa kau mendadak membuat sup rumput laut?”
“Karena hari ini adalah hari anak-anak. Di Amerika, orang-orang membuat sup rumput laut untuk merayakannya. Ahh…kau tidak tinggal di Amerika jadi kau tidak tahu hal itu.” Haha…lama-lama Han Kang bohongnya makin payah.
“Apa bukan karena hari ini hari ulang tahun Ji-hyun ?”
Han Kang terdiam. JH-kyung memakan supnya dan mengatakan rasa sup itu sama dengan sup buatan ibu Ji-hyun. Ia menyadari ibunya yang membuat sup itu dan merasa terharu.
“Selamat ulang tahun, Ji-hyun,” kata Han Kang dalam hatinya.
“Terima kasih, Han Kang, “balas Ji-hyun dalam hatinya. “Jika Ji-hyun tahu, dia akan sangat berterima kasih.” Katanya sambil tersenyum.
Han Kang mengusulkan agar mereka “menurunkan” bahasa formal(jeondal) mereka menjadi banmal (informal, bisanya untuk orang-orang yang sangat dekat, sebaya , atau yang lebih muda) karena Yi-kyung hanya berusia setahun lebih tua. Ia beralasan perbedaan usia sedikit itu tidak cukup untuk memanggil “noona”. Begitulah kebiasaan di Amerika.
Baiklah, kata JH-kyung. Ia bertanya bagaimana keadaan ayah Ji-hyun. Han Kang berkata setelah beberapa hari ayah Ji-hyun diperbolehkan keluar. Benarkah, kalau begitu nanti malam aku akan melihatnya, kata JH-kyung senang. Aku tidak bisa mengantarmu karena aku harus tidur pada malam hari. Hehe..Han Kang tahu Ji-hyun akan mengunjungi ayahnya tidak dengan tubuh Yi-kyung jadi dia bilang tidak bisa mengantarnya. JH-kyung berkata setelah Ji-hyun bangun, ia akan meminta Ji-hyun untuk bersikap baik pada Han Kang. Han Kang terdiam. JH-kyung berkata ia berharap Ji-hyun bangun.
Min-ho di depan rumah Yi-kyung. Ia menemui penyewa rumah Yi-kyung dan memintanya untuk menyewakan rumah Yi-kyung padanya. Penyewa rumah merasa tidak enak harus mengusir Yi-kyung. Min-ho mengatakan bukankah tidak perjanjian di antara mereka. Penyewa rumah membenarkan. Min-ho berkata mereka akan membayar harga sewa 3 kali lipat. Tentu saja penyewa rumah tidak mau melepaskan kesempatan itu. Min-ho menambahkan jika penyewa rumah bisa segera mengosongkan rumah itu, ia akan memberi uang ekstra.
JH-kyung ditelepon Min-ho. JH-kyung berkata ia tidak mau bertemu lagi dengan Min-ho. Namun begitu mendengar Min-ho ada di depan rumah Yi-kyung, ia langsung berlari pulang.
Han Kang menemui Seo-woo. Seo-woo bertanya ada apa Han Kang mendadak datang. Karena hari ini ulang tahun Ji-hyun, kata Han Kang. Kayanya Han Kang lagi mencoba mendapatkan air mata dari Seo-woo deh..
Seo-woo malah nanya kenapa Han Kang bisa tahu ulang tahun Ji-hyun. Han Kang beralasan karena Min-ho pernah membawa Ji-hyun merayakan ulang tahun di restorannya. Kau ingat tanggalnya, tanya Seo-woo. Han Kang berkata ia ingat karena dekat dengan hari peringatan kematian ibunya.
Seo-woo bertanya mengapa Han Kang mencarinya pada hari ulang tahun Ji-hyun. Han Kang mengusulkan mereka melakukan sesuatu. Setelah Seo-woo tahu mengenai hubungan Min-ho dan In-jung pasti seo-woo yang paling merasa terluka dan dikhianati. Mungkin Han Kang berharap Seo-woo menjenguk Ji-hyun dan menangis karena Ji-hyun telah dikhianati sahabatnya sendiri.
Seo-woo malah bertanya sejak kapan Han Kang begitu memperhatikan Ji-hyun. Han Kang sedikit kaget karena reaksi Seo-woo tidak seperti yang ia harapkan dan berbeda dari biasanya. Hmm..sepertinya agak sulit mendapatkan air mata Seo-woo.
Min-ho memuji JH-kyung yang datang dengan cepat. JH-kyung bertanya bagaimana Min-ho bisa mengetahui tempat ini. Min-ho berkata jika JH-kyung berpikir Min-ho tidak akan menyelidiki di mana wanita yang disukainya tinggal, maka itu mengecewakan. JH-kyung bertanya apa Min-hio membuntutinya.
Min-ho menyuruh JH-kyung naik ke mobil, mereka akan makan bersama. JH-kyung menegaskan ia tidak ingin bertemu lagi dengan Min-ho. Min-ho dengan tersenyum berkata walau ia tidak punya kunci rumah Yi-kyung bukan berarti ia tidak bisa masuk.Ia mengingatkan JH-kyung pernah melakukan hal yang sama dengan beralasan mengembalikan kunci untuk bisa masuk ke rumah Min-ho. JH-kyung jadi khawatir ini akan mempengaruhi hidup Yi-kyung, terpaksa ia menurut pada Min-ho.
Sekali lagi Min-ho membawanya ke restoran itu. JH-kyung khawatir bagaimana kalau Min-ho datang ke rumah Yi-kyung setiap hari. Min-ho bersikap biasa saja, terlalu biasa malah. Min-ho bertanya mengapa JH-kyung tidak makan. JH-kyung berkata ia tidak tahu kalau ia akan kembal ke restoran ini lagi. Min-ho mengingatkan restoran itu punya arti khusus baginya, selain ibunya, hanya In-jung dan JH-kyung yang pernah ia bawa kemari.
“Awalnya kupikir kau tidak suka sujaebi (sejenis sup, yang dijual di restoran itu), Ji-hyun.” Ucapnya.
JH-kyung langsung tersedak.
“Tapi sekarang kau memakannya dengan baik.”
“Apa maksudmu?” tanya JH-kyung.
“Pertama, selamat telah berhasil kembali. Apa yang terjadi padamu? Mengapa kau berkeliaran seperti ini? Kau seharusnya bergerak cepat dan menemukan cara kembal ke tubuhmu.”
“Kang Min-ho-sshi.”
“Oppa…kau seharusnya memanggilku oppa, Ji-hyun.”
“Ada apa denganmu, aku adalah Song Yi-kyung!”
“Ji-hyun yang meminjam tubuh Song Yi-kyung, bukan?”
JH-kyung memegangi liontinnya.
“Kau menemuiku sebagai Ji-hyun atau sebagai Yi-kyung?” Min-ho mulai terlihat “angker”.
JH-kyung mulai gelisah. Jh-kyung berkata ia adalah Yi-kyung, jadi ia menemui Min-ho sebagai Yi-kyung. Ia lalu bangkir berdiri hendak meninggalkan tempat itu. Tapi Min-ho menariknya duduk kembali.
“Pasti ada sebabnya mengapa kau harus hidup dalam tubuh Yi-kyung, bukan?”
“Aku adalah Song Yi-kyung.”
“Kalau begitu jadilah Song Yi-kyung sampai akhir, jika kau melarikan diri sepeerti ini, kau terlihat seperti Ji-hyun.”
JH-kyung berkata ia ingin pergi karena ia tidak tahan melihat wajah Min-ho. Min-ho berkata tentu saja kaerna Jh-kyung sudah tahu seperti apa Min-ho yang sebenarnya. JH-kyung terus membantah dan bertanya mengapa Min-ho terus mengatakan hal-hal yang aneh. Min-ho bertanya pasti ada sebabnya mengapa ia tidak mengaku dia adalah Ji-hyun bukan?
Jh-kyung melihat keadaaan sekelilingnya dan mendapati hanya ada mereka berdua dalam ruangan itu. Ia mulai ketakutan.
“Apa alasannya kau mendekatiku!!” bentak Min-ho. Seriously, dia menakutkan.
JH-kyung langsung lari ketakutan. Tadinya ia ingin menghubungi Han Kang tapi ia ingat pesan Scheduler agar tidak membahas hal ini dengan Han Kang. Karena tidak mungkin JH-kyung membicarakan hal ini tanpa mengindikasikan dirinya adalah Ji-hyun. Akhirnya JH-kyung menghubungi Scheduler.
Scheduler terlihat tidak suka menemui JH-kyung dan tidak mau melihatnya. JH-kyung bercerita bahwa Min-ho sudah mengetahui dia adalah Ji-hyun. Scheduler berkata sama seperti terhadap Han Kang, JH-kyug harus bersikap dia bukanlah Ji-hyun. Jh-kyung berkata Han Kang dan Min-ho adalah orang yang berbeda dan dalam situasi yang berbeda.
Scheduler akhirnya melihatnya dan memarahinya karena membuat masalah di mana-mana. Bukankah ia sudah mengatakan agar Ji-hyun tidak ikut campur dalam kehidupan setelah kematian (maksudnya masalahnya dan Yi-kyung). Jh-kyung mengeluh ia sudah ketakutan setengah mati tapi malah dimarahi.
Scheduler berkata itu karena dia tidak ingin melihat JH-kyung. Di matanya, JH-kyung adalah Yi-kyung, tapi bukan Yi-kyung. Setiap JH-kyung memandangnya ia jadi bingung. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.]
Jh-kyung jadi kesal, “Mengapa kau marah padaku? Aku juga frustrasi! Apa aku yang ingin meminjam tubuh kakak? Ini bukan waktuku untuk mati tapi karena orang yang mau bunuh diri itu aku berakhir seperti ini.”
Wajah Scheduler berubah. JH-kyung berkata waktunya semakin singkat hingga ia menjadi sangat gugup. Ia bertanya pada Scheduler siapa orangnya, orang yang mencoba bunuh diri yang menyebabkan dia seperti itu.
Scheduler terlihat gelisah, ia berkata JH-kyung juga tidak mengendarai dengan hati-hati jadi dia juga bersalah. JH-kyung berkeras jika tidak ada orang yang bunuh diri itu, tidak ada kecelakaan yang terjadi. Dan tanpa kecelakaan, tidak akan ada motor yang jatuh di depannya, dengan demikian ia tidak akan berakhir seperti ini.Scheduler bertanya memangnya apa yang akan JH-kyung lakukan jika dia tahu.
JH-kyung ingin tahu hukuman apa yang diberikan pada orang yang membuat hidup orang lain seperti ini, apa hukuman mereka. Scheduler berkata orang itu mungkin sedang dihukum. Mungkin? Melihat reaksi Scehduler yang aneh, JH-kyung jadi teringat pria 49er yang memukuli kepalanya. Orang itu berkata ia benci dengan wajah orang yang dipinjamnya karena orang itu yang telah memukulnya dengan batu hingga koma.
Jh-kyung mulai mengerti, ia menunjuk wajahnya, “Apa kakak ini?”
Scheduler mencoba menenangkannya tapi Jh-kyung sudah berada di batas kesabarannya, “Kakak ini? Kau membuatku hidup di dalam tubuh orang yang membunuhku?” JH-kyung berteriak histeris dan menariki rambut Yi-kyung.
Scheduler berusaha menghentikannya, karena itu adalah tubuh Yi-kyung. “Jangan lakukan itu, jangan pukul Yi-kyung. Apa itu kepalamu? Itu kepala kekasihku.”
JH-kyung menatap marah Scheduler. Scheduler meminta maaf pada Jh-kyung tpapi pasti JH-kyung tahu bagaimana perasaannya kan.
“Lalu apa kau tahu bagaimana perasaanku? In-jung berkata ia mengkhianatiku karena kesalahanku. Hatiku ciut karena Min-ho telah menemukan aku. Aku hanya punya sisa waktu 11 hari dan aku tidak tahu apakah aku akan hidup atau mati. Setiap hari aku merasa akan gila. Satu-satunya yang bisa aku ajak bicara dengan bebas adalah Scheduler tapi sekarang ia tidak mau menemuiku lagi karena aku menggunakan wujud kekasihnya. Tapi ternyata dialah yang menyebabkan aku mati. Aku tidak tahu mengenai itu dan menjadi dekat dengan kakak ini.”
Scheduler berkata JH-kyung tidak tahu bagaimana rasanya berada di hadapan orang yang sangat ia cintai tapi tidak dapat berbicara dengannya.
“Mengapa aku tidak tahu? Kau pikir hanya kau yang bisa mencintai? Aku juga mencintai seseorang. Tapi aku tidak bisa mengatakan perasaanku pada Han Kang karena perasanku adalah perasaan Ji-hyun. Karena jika aku mengatakan perasan Ji-hyun, aku akan mati.”
JH-kyung menangis tersedu-sedu. Scheduler kasihan melihatnya dan memeluknya untuk menenangkannya. JH-kyung mendorong Secheduler, aku adalah Shin Ji-hyun. “Mulai sekarang bila aku tidak memanggilmu, jangan muncul di kamar kakak,” kata JH-kyung marah, “Apapun yang kulakukan pada Yi-kyung lebih baik kau tidak muncul.” Lalu ia pergi meninggalkan Scheduler.
Scheduler berkata walau ia ingin pergi, ia tidak akan pergi. Ia menyesalkan mengapa harus tubuh Yi-kyung yang digunakan.
Yi-kyung duduk menunggu mie instan. Ji-hyun duduk di belakangnya, “Mengapa harus kau? Itu bukan usaha bunuh dirimu yang pertama bukan (ketika Yi-kyung hendak menggantung dirinya)? Kupikir betapa kesepian dan menderitanya kau hingga ingin mati. Jika kau mati, apa yang akan kulakukan? Aku merasa takut dan sedih. Kepada orang yang telah membuatku seperti ini, aku telah memohonmu untuk hidup?”
Ji-hyun bertambah marah mengingat itu semua, ia berdiri dan berseru. “Kau yang membuatku seperti orang mati!” Yi-kyung merasakannya dan menoleh, lalu menggelengkan kepalanya seakan tidak mau mendengar lagi. “Kau yang membuatku kecelakaan. Kau yang membuatku seperti ini!” Saking kesalnya, ia memukul tangan Yi-kyung hingga sumpitnya terjatuh.
Keduanya terkejut. Yi-kyung melihat ke arah Ji-hyun. Aku ingin hidup, kau tahu betapa takutnya aku setiap hari ?“ tanya Jih-yun pelan. Yi-kyung pelan-pelan bisa melihat Ji-hyun. Ia langsung berdiri ketakutan dan mundur hingga ke sudut.
Ji-hyun bertanya mengapa Yi-kyung harus melakukan hal itu (bunuh diri), memangnya Song Yi-soo itu apa (sepenting itukah sampai Yi-kyung ingin mati?). Yi-kyung memeluk dirinya erat-erat. “Mengapa kau seperti in?” tanyanya pada Ji-yhun. Ji-hyun terkejut Yi-kyung bicara padanya.
Terdengar ketukan di pintu. Penyewa rumah datang untuk mengatakan dia telah menyewakan rumah ini pada orang lain jadi ia minta Yi-kyung segera keluar. Ia diberi waktu 1 minggu untuk pergi. Ji-hyun meminta maaf pada Yi-kyung, ia juga takut jika Yi-kyung pergi. Teringat Ji-hyun ada di sana, Yi-kyung berlari keluar. Eonni!! Ji-hyun menarik nafas panjang, apa yang harus kulakukan?
Min-ho sudah menunggu Yi-kyung di Purple Café. Yi-kyung mengenali Min-ho. Min-ho meminta maaf atas sikapnya ketika terakhir kali ia datang. Ia memperkenalkan dirinya dan memberi kartu namanya. Yi-kyung bertanya apa yang Min-ho inginkan.
Min-ho berkata ia tahu Yi-kyung dulu bekerja di hotel, ia sudah mempersiapkan Yi-kyung untuk bekerja di apartemen baru di Busan. Mengapa aku harus pergi, tanya Yi-kyung dingin. Karena jika kau tidak pergi, aku akan berada dalam bahaya,” kata Min-ho.
“Aku tidak takut apapun, “sahut Yi-kyung.
“Aku takut akan banyak hal. Jika kau terus meminjamkan tubuhmu, aku akan merasa tidak aman dan tidak nyaman. Jika aku terus merasa takut maka aku tidak punya pilihan lain selain membahayakanmu.”
Min-ho menyerahkan sebuah amplop yang isinya alamat apartemen di Busan. Yi-kyung memandangnya dan berkata pergi atau tidak pergi adalah keputusannya sendiri. Min-ho memintanya segera memutuskan karena jika Yi-kyung tidak pergi ia akan mempersiapkan tindakan yang dianggapnya perlu.
Ji-hyun heran mengapa Yi-kyung belum pulang juga. Ji-hyun berpikir jangan-jangan Yi-kyung tahu ia marah dan takut padanya. Ji-hyun memukuli kepalanya sendiri atas kecerobohannya.
Yi-kyung menemui Dr. Noh yang menyarankannya untuk pergi . Yi-kyung merasa itu bukan ide yang baik. Dr. Noh bilang walau kondisi Yi-kyung tidak bisa dirawat secara medis dan Yi-kyung merasa roh itu tidak jahat, Yi-kyung lebih baik pergi.
Dr. Noh berkata awalnya ia tak percaya Yi-kyung dirasuki tapi ia mendengar Yi-kyung mulai dikunjungi oleh orang-orang yang tak ia kenal tapi mengenalinya. Yi-kyung mengangguk. Dr. Noh mengatakan 2 jiwa tidak bisa tinggal dalam satu tubuh, bagaiaman jika roh itu ingin tinggal dalam tubuh Yi-kyung selamanya. Yi-kyung memikirkannya.
Yi-kyung duduk di taman dan mengingat orang-orang yang tak ia kenal mencarinya dan seperti mengenalinya. Min-ho, Han Kang, In-jung.
Yi-kyung pulang ke rumah dan menemukan Ji-hyun berdiri takut-takut di pinggir. Ia membuka pintu dan meminta Ji-hyun keluar. Ji-hyun beratnya mengapa Yi-kyung seperti itu, ia mengaku salah. Tapi Yi-kyung memohonnya untuk keluar. Ji-hyun akhirnya keluar dari rumah Yi-kyung. Yi-kyung cepat-cepat menutup pintu rumah.
Ji-hyun semakin lemah berada di luar.
Yi-kyung membereskan barang-barangnya dalam sebuah tas. Pemilik rumah datang dan bertanya bagaimana dengan barang-barang di situ. Yi-kyung meminta pemilih rumah itu membuangnya.
Di luar Scheduler menemani Ji-hyun. Ji-hyun berkata Yi-kyung akan pergi, apa yang harus ia lakukan. Scheduler berkata ia tidak bisa membantu. Jika ia melakukan kesalahan satu kali saja maka ia tidak bisa bertemu Yi-kyung dan menjernihkan kesalahpahaman mereka. Ia tidak akan bisa muncul di hadapan Yi-kyung dan akan langsung dibawa ke dalam lift. Ji-hyun memohonnya tapi Scheduler berkata ia tidak bisa menyia-nyiakan waktu dan semua yang telah ia lakukan selama 5 tahun.
Yi-kyung keluar. Ji-hyun langsung mengejarnya, “kakak, kau mau pergi ke mana?” Scheduler memalingkan wajahnya dan menghilang. Ji-hyun terus mengejarnya, “kakak, kau mau ke mana?”
Yi-kyung naik ke taksi yang sudah dipesannya. Ia mendengar Ji-hyun berteriak memanggilnya tapi tidak menghiraukannya. Han Kang yang baru tiba, melihat Yi-kyung naik ke dalam taksi.
Ia segera pergi ke rumah Yi-kyung. Di sana hanya ada pemilik rumah. Han Kang bertanya ke mana Yi-kyung pergi. Pemilik rumah itu tidak tahu. Han Kang mulai memanggil-manggil Ji-hyun. Pemilik rumah itu heran karena hanya ada dirinya dalam rumah itu, siapa yang Han Kang panggil.
Han Kang tidak peduli , ia keluar dan memanggil-manggil Ji-hyun. Ji-hyun berusaha mengejar Yi-kyung tapi ia semakin lemah dan jatuh pingsan dekat perhentian bus. Yi-kyung pergi ke stasiun kereta api dan naik ke kereta. Kereta api mulai berjalan.
Preview episode 17:
Scheduler mengangkat Ji-hyun dan membawanya dengan motornya menyusul Yi-lyung ke stasiun. Yi-kyung naik kerta api diikuti oleh roh Ji-hyun dan Han Kang,. Han Kang meminta bantuan Yi-kyung. Ji-hyun menangis meminta Yi-kyung membiarkannya menjalani sisa-sisa harinya. Yi-kyung mendengar permintaan Ji-hyun yang nelangsa. Akhirnya Yi-kyung menerima kondisinya dan berbicara dengan roh Ji-hyun.
preview credit to: nycstrawberri@soompi forum
Hmmm… Yi-kyung akan tinggal di mana ya? rumah Han Kang ? Rumah Ji-hyun? Atau rumah Chef?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)