Setelah pertanyaan tentang penyogokan itu, Ae-jung merasa bersalah dan menunduk. Jin menutupi shocknya dengan tertawa terbahak-bahak. Ae-jung ikut tertawa walau tidak mengerti, diikuti semua orang. Hehe…tertawa itu emang menular^^
Jin berkata wine itu bukanlah sogokan, hanya pemberian kecil darinya. Sang pembawa acara mengatakan pasti Jin sangat ingin bermain dalam film Hollywood itu sampai mengirimkan hadiah. Mereka memberi selamat pada Jin walau tidak tahu siapa yang akan berperan dalam film itu nantinya. Jin menutup telepon dengan tangannya dan membentur-benturkan kepalanya ke sofa.
Ae-jung diminta memberi semangat untuk Jin dan film Hollywoodnya. Terpaksa Ae-jung memberi semangat, “Dokko Jin, buatlah film Hollywood yang bagus. Bintang film nasional Korea, fighting!!” Jin dengan sedih membalas, “Fighting.” Lalu ia menutup ponselnya dan melemparnya ke meja.
Moon dan Jae-seok khawatir karena acara itu akan disiarkan. Jin bergumam ia harus menemui Ae-jung. Mengapa aku tadi mengangkat teleponnya, katanya menyesal.
Selesai acara kuis, Ae-jung terlihat khawatir sedangkan Ae-hwan sangat senang. Ae-jung bertanya apakah Jin akan marah padanya. Buat apa dia marah, bukanlkah dia yang menggembar-gemborkan akan main film Hollywood, sahut Ae-hwan. Bukan begitu, Ae-jung berkata sebenarnya Jin ditolak oleh Peter.
Ditolak?!! Seru Ae-hwan. Sssstt, Ae-jung mendiamkan kakaknya. Itu benar-benar memalukan (bagi Jin), kata Ae-hwan. Ae-jung membela diri bahwa bukan dia yang menyebabkan Jin tidak jadi ke Hollywood. Tentu saja bukan kau penyebabnya, kata Ae-hwan menenangkan tapi ia sendiri tidak yakin Jin akan membiarkan Ae-jung begitu saja. Benar saja, Jin menelepon Ae-jung,.
Ae-jung pergi ke tempat parkir menemui Jin. Melihat Jin tersenyum, Ae-jung merasa lega dan tersenyum. “Syutingnya berjalan dengan baik,” kata Jin. Ae-jung mengiyakan, berkat Jin ia bisa menyelesaikan siaran itu dengan baik dan tadi sangat menyenangkan.
“Saat disiarkan di TV kau pasti akan menyukainya,” kata Ae-jung.
“Kurasa aku tidak akan bisa menontonnya,” sahut Jin.
“Mengapa? Oh… kau pasti sibuk. Kalau begitu lihatlah siaran ulangnya.”
“Aku juga tidak bisa menonton siaran ulangnya.”
Kenapa, tanya Ae-jung heran. Sigh, dia masih clueless.
“Karena kuis itu tidak akan ditayangkan,“ sahut Jin. Ae-jung tak mengerti, kenapa tidak?
“Karena kau akan bilang dengan mulutmu sendiri untuk meminta mereka mengedit bagianmu (Jadi bagian Ae-jung dan Jin dihapus).”
“Mengapa aku harus melakukannya?”
“Ada 3 alasan, “Jing mengacungkan 3 jari metalnya. “Pertama, aku berencana mengatakan akulah yang menolak Peter Jason. Kedua, tapi kau mengatakan aku menyogok Peter Jason. Ketiga, alasan pertama dan kedua bertentangan sama sekali.”
“Jadi kau ingin pembicaraan itu tidak disiarkan dan kau ingin bagian itu dihapus ?”
Betul sekali, kata Jin sambil mengacungkan kepalan tangannya. Ae-jung cepat-cepat menengang tangan Jin. Ia memohon Jin membiarkannya saja, tidak perlu diedit. Ae-jung tidak mau ia tidak jadi muncul di TV.
Jin berusaha melepaskan pegangan Ae-jung. Ae-jung tidak mau melepasnya, ia malah memukulkan tangan Jin ke kepalanya. Ia mengaku salah, telah memberi petunjuk kuis tanpa berpikir. Jin bertanya apa Ae-jung gila, menggunakan tangannya untuk memukul kepala sendiri. Aku adalah Dokko jin, serunya. Akhirnya ia berhasil melepaskan tangannya.
Ae-jung berkata jika Jin melakukan kesalahan pasti akan dimaafkan sedangkan jka orang seperti dirinya meminta acara itu diedit pasti akan ditendang dari dunia entertainment. Kalau begitu mengapa Ae-jung tidak keluar saja dari dunia hiburan, bukankah ia juga sudah penuh reputasi buruk, kata Jin cuek. Ae-jung tersinggung mendengar ucapan Jin.
Jin berkata ia tidak bisa mengajukan pengeditan secara langsung karena hal itu akan terlihat aneh (orang akan semakin percaya Jin menyuap Peter) jadi Ae-jung yang harus pergi meyakinkan produser untuk mengedit acara mereka terserah apa alasannya. Dan lagi ia merasa terganggu muncul di TV bersama Ae-jung. Ia minta Ae-jung menghapusnya dari kepalanya (ingatannya). Lalu ia berjalan pergi.
Ae-jung berdiri saja di tempatnya. Jin menoleh dan bertanya mnegapa Ae-jung tidak segera melakukan perintahnya. Ae-jung meledak, “Hei! Mengapa kau menyuruhku berhenti?! Apa karena kau malu akan sesuatu, kau bisa dengan mudah menghentikan mata pencaharian seseorang?!”
Jin terkejut mendengar Ae-jung “berani-beraninya” memarahinya, “Apa kau sudah gila?”
Ae-jung tak peduli, ia meluapkan seluruh kekesalannya, “Kau ditolak oleh Peter Jackson karena sikapmu yang buruk.”
“Kau benar-benar sudah gila,” Jin mulai marah.
“Bukan,bukan karena itu…tapi karena bahasa Inggrismu yang jelek. Betul, kau sebaiknya keluar dari bisnis ini karena bahasa Inggrismu jelek. Apa kau tahu?!”
Jin menunjuk Ae-jung. “Apa yang baru saja kaukatakan?”
“You!” Ae-jung balas menunjuk Jin, “King ssa-ga-ji (brengsek), very much dirty jjang (terbaik), kau tak mengerti kan?”
(“dirty” dalam bahasa Korea adalah umpatan kepada seseorang yang tidak punya sopan santun. Jadi Ae-jung mengatakan Jin adalah orang brengsek yang paling sangat tidak tahu aturan dan sopan santun)
Jin mengepalkan tinjunya dan menghampiri Ae-jung seakan hendak memukulnya tapi tiba-tiba beberapa orang datang dan mengenal Jin, Jin segera mengubah kepalan tangannya menjadi lambaian tangan. Wajah sangarnya langsung jadi ramah. Ae-jung mempergunakan kesempatan itu untuk melepaskan diri dari Jin. Ia membujuk orang-oang itu untuk meminta tanda tangan Jin.
Ae-jung menghadap ke arah Jin, sementara orang-orang itu masih melihat ke arah mereka. “Kau tidak suka telah mengenalku? Maka jangan meneleponku dan jangan ikuti aku,” kata Ae-jung. Jin menahan kekesalannya, karena ia tidak mau image-nya rusak. Ae-jung nyengir lalu berbalik pergi. “Mau ke mana kau? Berhenti dan jangan bergerak,” gumam Jin.
Ae-jung buru-buru naik ke mobilnya dan meninggalkan Jin. Tapi Jin tidak melepasnya begitu saja. Ia mengejar Ae-jung dengan mobilnya. Ae-jung terkejut saat menyadari mobil Jin di belakangnya dan terus menglaksonnya. Jin berteriak-teriak menyuruh Ae-jung berhenti, STOP! STOP STOP STOP! Ae-jung memacu mobilnya tapi berhenti mendadak di tempat pembayaran karcis. Jin terkejut tapi ia tak sempat menghentikan mobilnya hingga menabrak mobil Ae-jung.
Keduanya tertunduk akibat benturan keras. Ae-jung tidak apa-apa. Ia kesal sekali Jin menabraknya. Ia turun dari mobil dan menghampiri Jin. Jin bengong menatap ke depan. Ae-jung memanggilnya dan mengetuk jendela mobil Jin. Jin menoleh ke arahnya dengan pandangan linglung.
“Goo Ae-jung…kau tamat!” katanya, hidungnya mengeluarkan darah. Ia tersenyum lalu pingsan.
Headline News: Dokko Jin Masuk Rumah Sakit Akibat Kecelakaan
Jin diantar ke rumah sakit menggunakan ambulans. Para wartawan sudah menunggu di rumah sakit. Jin dibawa di atas brankar. Ia sebenarnya tidak apa-apa tapi berpura-pura pingsan dan hidungnya disumbat kapas. Para wartawan bertanya pada Moon, siapa yang menabrak Jin? Moon berkata ia sesama selebritis.
Headline News: Dokko Jin Terluka Parah. Siapa yang Bertanggung Jawab?
Para wartawan segera mewawancari sang petugas parkir. Petugas itu membocorkan bahwa Jin menabrak mobil di depannya yang berhenti mendadak. Pengendara mobil itu adalah mantan anggota grup Kukbeo Sonyeo, Goo Ae-jung.
Headline News: Penyebab Kecelakaan Dokko Jin adalah Mantan Anggota Kukbeo Sonyeo Goo Ae-jung
Ae-jung langsung diserang para wartawan.Ae-jung yang tidak tahu menahu Jin cedera, dengan polos menjawab ia yang terlibat kecelakaan dengan Jin. Ia begitu senang mendapat perhatian wartawan. Ia mengatakan ia mengendarai dengan pelan di tempat parkir dan itu hanya benturan ringan. Para wartawan bertanya apakah Ae-jung terluka. “Aku baik-baik saja, Dokko Jin juga sepertinya baik-baik saja,“ kata Ae-jung.
Headline News: Dokko Jin Terluka Sementara Goo Ae-jung Tak Tergores Sama Sekali
Jin memanfaatkan cedera pura-puranya dengan mengumumkan bahwa ia terpaksa mundur dari film Peter Jason karena cedera yang dialaminya. Jin pura-pura sedih dan kecewa dengan hal itu.
Headline News: Dokko Jin Kecewa Karena Debut Hollywoodnya Batal Akibat Cedera yang Dialaminya
Kali ini Ae-jung jadi bulan-bulanan media. Mereka menganggap Ae-jung penyebab gagalnya debut Jin ke Hollywood. Anti fans Ae-jung bertambah. Ae-jung dengan putus asa membantah. Bukan dia yang menyebabkan kecelakaan itu.
Headline News: Goo Ae-jung, “Ankle Girl” Nasional berkata, “Bukan Aku Penyebabnya!”
Keluarga Ae-jung membaca berita itu. Hung-gyu bertanya apa itu Ankle Girl” (deuh kalo diterjemahin ke bahasa ndonesia malah jadi panjang , wanita pergelangan kaki). Ayahnya menjelaskan Ae-jung disebut begitu karena Jin tidak jadi ke Hollywood.
(Ankle girl, atau wanita pergelangan kaki, adalah salah satu ungkapan di Korea. Memegang pergelangan kaki adalah metafora di Korea untuk seseorang yang menghentikan orang yang dicintainya agar tidak pergi, misalnya seorang gadis memohon agar kekasihnya tak meninggalkannya dengan memegangi pergelangan kaki pria tersebut. Dan pria yang dipegangi kakinya itu akan sulit berjalan kecuali menyeret wanita yang memegangi pergelangan kakinya.)
Kakeknya berkata Ae-jung menghentikan Jin ke Hollywood, dengan memegang “pergelangan kakinya”. Itulah sebabnya ia disebut wanita pergelangan kaki. Ae-hwan tak percaya bagaimana bisa Jin cedera kakinya sedangkan ia yang menabrak Ae-jung dari belakang. Bahkan perusahaan asuransi sudah menyatakan itu kesalahan Jin. Mengapa semua orang menyalahkan Ae-jung? Sigh, the power of celebrity and media…
Ae-jung menemui Jenny dengan perasaan runyam. Jenny berkata “Ankle Girl” menduduki peringkat pertama daftar pencarian internet selama beberapa hari. Bahkan mengalahkan Park Tae-hwan yang hari ini akan mengikuti final renang 400m Asean games.
Ae-jung mengeluh ia tidak tahu Jin terluka serius. Jika tahu akan begini, ia pasti menahan kekesalannya. Jenny malah menertawakan Ae-jung bahwa semua orang sekarang mengenali Ae-jung di jalan dan memarahi Ae-jung. Ae-jung mendelik apda sahabatnya. Ia kesal ia yang disalahkan dengan batalnya Jin ke Hollywood. Menurutnya ini tidak adil.
PD Kim dan rekan-rekannya tertawa melihat rekaman Ae-jung dalam acara kuis. Mereka menertawakan Ae-jung yang baru saja membari semangat pada Jin untuk debut film Hollywoodnya eh malah dia yang menyebabkan Jin kecelakaan dan batal ke Hollywood. PD Kim menyadari Ae-jung akan bertahan sebagai pusat perhatian selama beberapa waktu dan ini memberinya ide.
Ia ingin memasukkan Ae-jung dalam program “Making Couple”. Ketika mereka mengemukakan usul itu pada Se-ri, yang merupakan pembawa acara tersebut, Se-ri bertanya bagaimana jika ia menolak usul itu. Penulis acara “Making Couple”,Han Myung-jung, mengatakan akan memikirkan kembali usul tersebut. Tapi Se-ri berkata ia orang profesional yang tidak mencampuradukkan urusan pribadi dengan pekerjaan, ia berkata akan memikirkan usul tersebut.
Jenny dan Ae-jung mengendap-ngendap ke rumah sakit. Mereka melihat di depan kamar Jin berkerumun banyak orang: bodyguard, perawat,dan wartawan. Bagaimana Ae-jung bisa ke sana? Ae-jung brkata akan tiba waktunya. Benar saja, tak lama kemudian pertandingan final renang Park Tae-hwan dimulai. Semua orang berbondong-bodong menonton pertandingan tersebut.
Jin sedang “meningkatkan” bahasa Inggrisnya dengan menonton acara Stephen Colbert. Jae-seok berkata sejak Jin masuk rumah sakit, ia terus saja menonton acara itu. Jin menyuruhnya diam karena ia sedang belajar bahasa Inggris. Ia ingat Ae-jung mengatainya dtolak oleh Peter Jason karena bahasa Inggrisnya yang buruk.
Jae-seok ingin mengubah channel TV karena ada Park Tae-hwan. Bukankah itu pertandingan yang penting, tanya Jin. Betul, untuk memperebutkan medali emas, kata Jae-seok. Jin berkata bukankah pertandingan final adalah saat penayangan iklannya. Jae-seok membenarkan. Jin berharap Park Tae-hwan tidak menang karena jika Park Tae-hwan menang maka waktu penayangan iklannya akan diambil oleh berita mengenai Park Tae-hwan.
Jae-seok berkata kalau begitu Jin saja yang berjuang untuk iklannya sedangkan ia akan memberi semangat untuk Park Tae-hwan. Lalu Jae-seok keluar dari kamar Jin. “Sebenarnya kau ini di pihak siapa?” gerutu Jin.
Semua orang berada di depan TV. Jenny berkata ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Ae-jung melakukan pemanasan. Tepat saat Park Tae-hwan meluncur, Ae-jung pun “meluncur”. Lebih tepatnya berjungkir balik, merunduk, melompat ke tembok, dan meluncur di atas kursi (all in slow motion^^). Hehehe…lagunya cocok banget.
Di dekat kamar Jin, ia melihat 2 bodyguard sedang menonton Park Tae-hwan. Namun untuk mencapai kamar Jin, ia harus melewati kedua penjaga itu. Maka Ae-jung beraksi “Mission Impossible” (beneran pake OST Mission Impossible). Iamenggunakan kereta pakaian untuk bergerak menuju kereta makanan, lalu dengan kereta makanam ia bergerak menuju kamar Jin. Berhasil!!
Jin menonton pertandingan Park Tae-hwan. Saking seriusnya tanpa sadar ia melompat-lompat di depan TV, tepata saat Ae-jung masuk ke kamarnya. Ae-jung tertegun. Park Tae-hwan menang, Jin melompat-lompat kesal. “Tidak, itu tidak boleh terjadi. Tolong jangan menjadi nomer satu. Jangan menang karena iklanku taruhannya…iklanku…”
Saat ia melompat, ia melihat Ae-jung. Kau tidak terluka, kau bisa melompat dengan baik, kata Ae-jung memperhatikan kaki Jin. Bukankah tadi kau melompat seperti ini, tanya Ae-jung sambil melompat menirukan gerakan Jin. Jin langsung pura-pura pincang kembali ke tempat tidurnya.
Terlambat, Ae-jung sudah melihatnya. “Kau bohong? Kau menggunakan alasan itu untuk menutupi gagalnya kau ke Hollywood bukan?”
Jin menyuruh Ae-jung untuk diam. Ae-jung kesal sekali karena sekarang semua orang menyalahkannya sebagai penyebab Jin tidak bisa ke Amerika bahkan menghinanya, sedangkan ia sendiri tidak pernah mengatakan apapun tentang Jin telah ditolak Peter sebelumnya. Saking kesalnya ia berbicara semakin keras. Jin menyuruhnya berhenti berteriak karena orang akan mendengar.
Ae-jung tidak peduli, biarkan saja semua mendengar. Di luar banyak wartawan, kata Ae-jung. Ia berteriak, “Di sini ada orang yang pura-pura terluka!” Jin memberi isyarat agar Ae-jung diam.“ Dia juga tidak ingin Park Tae-hwan menang!” bwaahahaha ni masalah besar kalau sampai ketahuan orang.
Ae-jung hendak keluar dan memberitahu semua orang. Jin segera menarik Ae-jung ke dalam “pelukannya” eh “dekapannya”. Jae-seok kaget ketika ia masuk kamar Jin dan mendapati Jin sedang mendekap kepala seorang wanita. Jin menyuruh Jae-seok menghubungi Moon.
Jin akhirnya melepaskan Ae-jung. Kau tadi mau membunuhku kan, seru Ae-jung kehabisan nafas. Jin melihat denyut jantungnya mecapai 110. Ia menyalahkan Ae-jung yang menyebabkan hal itu. Ia meminta Ae-jung menunggu, mereka akan bernegosiasi.
Ae-jung menunjukkan kontrak pada kakaknya. Ae-jung dikontrak oleh Moon, perusahaan agensi yang sama dengan Jin. Ae-hwan berkata Jin pasti terdesak hingga menawarkan sebanyak ini pada orang setingkat Ae-jung. Ae-jung berntanya apakah kontrak ini bisa dipercaya? Ae-hwan berkata Jin ada di tangan Ae-jung, jadi pasti benar. Ae-jung berkata Jin pasti mahal bayarannya karena agensi sampai melakukan tindakan seperti ini agar orang bisa tetap menyalahkan Ae-jung. Ae-hwan berkata mereka (agensi) berjanji akan memberikan hal yang baik untuk Ae-jung. Kira-kira acara apa ya?
Jadi menurutku isi kontraknya adalah agensi akan mencarikan program yang baik untuk Ae-jung. Sebagai gantinya Ae-jung akan tetap tutup mulut mengenai penolakan Peter Jason dan kebohongan Jin mengenai lukanya.
Moon menemui Se-ri mengenai program “Couple Making”. Moon berkata jika berita mengenai putusnya Se-ri dan Jin tersiar ke media, pasti akan mempengaruhi popularitas Se-ri. Karena kepergian Jin ke Hollywood dibatalkan makan berita putusnya mereka juga tidak jadi disiarkan, bukankah itu baik bagi Se--ri.
Moon bernegosiasi dengan Se-ri mengenai Ae-jung. Ia ingin Se-ri memasukan Ae-jung dalam acara “Couple Making”, dengan demikian berita putusnya Se-ri dan Jin tidak akan dikeluarkan. Se-ri berkata keputusan bukan dari dia walaupun ia mengijinkan Ae-jung diaudisi. Moon memastikan tim produksi “Couple Making” sudah setuju. Jika Se-ri setuju maka kapanpun Ae-jung bisa diaudisi.
Moon memanggil Ae-jung ke sebuah tempat VIP untuk audisi . Ae-jung belum tahu mengapa ia dipanggil oleh Moon. Moon telah menantinya di pintu masuk dan menyuruh Ae-jung masuk ke dalam karena yang lain sudah menunggu. Moon berjanji akan memberi Ae-jung posisi yang baik, jadi pastikan Ae-jung memberikan penampilan terbaik. Moon berjalan ke luar untuk menerima telepon.
Tempat VIP itu berisi ruangan-ruangan tertutup untuk mengadakan pertemuan penting dan tertutup. Pil-joo berada di salah satu ruangan bersama temannya. Temannya hendak mengenalkan Pil-joo pada serang dokter wanita yang akan bekerja di rumah sakit Pil-joo. Temannya mengatakan wanita itu kedua terbaik di kelasnya, berbakat dan populer . Jadi ia mengingatkan Pil-joo untuk tidak memandang rendah wanita itu dan memberi kesan yang baik jika ingin memperkerjakannya. Pil-joo berkata ia tidak tahu bagaimana harus memulai wawancara karena ia belum pernah melakukannya sebelumnya. Teman Pil-joo pergi keluar untuk menunggu rekannya.
Ae-jung tidak tahu harus masuk ke ruangan mana. Jadi ia masuk ke ruangan Pil-joo. Dededeng …dimulailah kesalahpahaman terbesar di Korea karena melibatkan “harta pusaka (kukbeo)” Korea.
Pil-joo mengira Ae-jung adalah dokter wanita yang akan diwawancarainya. Sedangkan Ae-jung mengira Pil-joo adalah orang yang akan ditemuinya bersama Moon. Pil-joo berkata ia telah mendengar banyak tentangnya, bahwa ia berbakat dan populer. Ae-jung terkejut, ”Aku? Aku tidak sepopuler itu..sebenarnya, kau tahu levelku kan?” (Ae-jung disebut-sebut berada di level D-terendah)
Pil-joo tidak mengerti apa yang Ae-jung bicarakan jadi ia mengusulkan agar mereka menunggu temannya saja. Ae-jung pikir Pil-joo berbicara tentang Moon jadi dengan senang ia mengiyakan. Mereka duduk dengan kikuk. Akhirnya Pil-joo berkata sebelum temannya datang, ia ingin bertanya lebih dulu berapa uang yang diinginkan Ae-jung.
Ae-jung kaget, “uang?”
“Kudengar kau membutuhkan uang. Daripada aku menyebutkan jumlahnya, lebih baik kau sebutkan berapa jumlah yang sesuai dengan kemampuanmu.”
Ae-jung tak mengerti namun ia ingat Moon mengatakan “Ada yang menungu didalam, kau masuklah lebih dulu” lalu ia akan mendapat “posisi bagus” dan harus memberikan “penampilan terbaik”.
Ae-jung berpikir Pil-joo adalah orang yang selama ini hanya ia dengar (orang yang menawarkan bantuan agar bisa terkenal atau masuk dalam sebuah acara, dengan imbalan “tubuh”. Ingat yang dialami Baek-hee dalam Dream High?).
“Kau berkata kau ingin membayarku?” tanyanya.
“Kurasa begitu, karena aku akan mempekerjakanmu.” Kata Pil-joo sambil tersenyum.
“Kau ingin membeliku? Berapa kau mampu membayarku? Berapa nilaiku?”
“Seperti yang kukatakan, aku akan mempertimbangkan sesuai jumlah yang kau minta.”
“Apakah kau bisa memberiku 10 milyar won?” Ae-jung merasa terluka.
“Hah?” Pil-joo kebingungan. Dokter apa yang minta segitu banyak uang haha^^
Apakah terlalu banyak hingga kau terkejut, tanya Ae-jung. Bagaimana bisa kau meminta 10 juta, tanya Pil-joo.
“Setelah kupikir-pikir 10 milyar itu terlalu sedikit. Aku membutuhkan banyak uang. Au harus membeli mobil dan rumah. Aku juga ingin membelikan golf resort untuk ayah dan kakakku. Untuk itu kurasa aku membutuhkan 100 milyar won bukan?” Ae-jung menangis sementara Pil-joo bertambah bingung.
“Jika aku membutuhkan 100 milyar apa kau masih mau membeliku?”
Pil-joo tercengang dan tak tahu harus berkata apa.
“Apa aku gila untuk meminta 100 milyar darimu? Kau bilang akan memberiku jumlah yang kuinginkan! Bisakah kau memberiku 100 milyar?!”
Ae-jung menangis tersedu-sedu. Pil-jooo takut melihat Ae-jung, mungkin dipikirnya jangan-jangan Ae-jugn tak waras. Ia berkata sepertinya ada kesalahpahaman di sini dan menawari Ae-jung minum. Ia menuangkan segelas air dan memberikannya pada Ae-jung. Ae-jung mengambil gelas itu lalu menyiramkannya ke wajah Pil-joo. Kasian Pil-joo, dia bener-bener bingung…
Ae-jung berdiri, “aku tidak bisa dibeli dengan 100 milyar! Aku adalah Gadis Pusaka Nasional (Kukbeo Sonyeo). Kau tidak bisa hidup seperti itu. Tidak ada uang yang bisa membeli gadis pusaka, mengerti kau?!” Ia lalu meninggalkan ruangan dengan kesal.
Ae-jung meneruskan tangisnya di kamar mandi. Ia mengasihani dirinya yang harus terperosok sedalam ini dan tega-teganya ada orang yang menganggapnya wanita seperti itu. Para wanita lain kasihan melihatnya.
Pil-joo bengong. Ia tidak tahu Kukbeo Sonyeo itu apa. Temannya datang dan melihat Pil-joo yang basah. “Ada apa denganmu? Apa kau ketumpahan air?” tanya temannya. Pil-joo menjawab ada seseorang masuk dan berkata bahwa ia adalah gadis pusaka dan meminta 100 milyar won lalu pergi setelah melakukan ini (menyiramnya).
Setelah berhenti menangis, Ae-jung melihat wajahnya di cermin. Ia berkata pria itu tidak bisa dibiarkan. Ia mengambil seember air dan membawanya ke depan ruangan Pil-joo. Moon menghampirinya dan bertanya Ae-jung ke mana saja, semua sudah menunggunya. Ae-jung terkejut, jadi….
Ia melihat ke dalam ruangan Pil-joo. Pil-joo sedang berbincang dengan dokter yang diwawancarainya. Ae-jung berusaha menguping dan mendengar Pil-joo menanyakan pertanyaan yang sama. Berapa jumlah yang dokter wanita itu inginkan? Dokter itu menjawab jumlah yang sama dengan bayaran rumah sakit sebelumnya. Oops, Ae-jung menyadari ia telah salah paham. Pil-joo melihat Ae-jung di luar ruangan. Ia keluar dan mencari Ae-jung namun Ae-jung sudah kabur. Pil-joo hanya melihat seember air di dekat pintu ruangannya.
Ae-jung masuk ke ruangan yang benar kali ini. Di sana ada tim produksi “Couple Making” dan Se-ri. Se-ri menyapanya, ramah sih tapi kita tahu hatinya tidak seramah itu. Ae-jung bertanya mengapa se-ri ada di sini. Moon memperkenalkan Se-ri adalah pembawa acara program ini.
Jin masih di rumah sakit bersama Jae-seok. Jae-seok berkata jika Ae-jung dan Se-ri tampil dalam sebuah acara, pasti akan menjadi topik besar. Jin berkata itu semua berkat dirinya hingga kedua wanita itu jadi terkenal. Jae-seok mengingatkan Ae-jung dan Se-ri sudah kenal sejak dulu, sama-sama mantan anggota Kukbeo Sonyeo. “Keduanya Kukbeo Sonyeo dan keduanya sangat mengganggu,” gumam Jin.
“Ketika itu Ae-jung yang paling terkenal dan Se-ri tidak terlalu menonjol. Harga diri Ae-jung pasti terluka sat ini (berada dalam posisi terbalik),” ujar Jae-seok. Jin memikirkan hal itu dan berkata Se-ri pasti senang mendapat seseorang yang dapat ia permainkan. Jae-seok berkata itu tidak mungkin. Jin bilang ia mengenal Se-ri, kepribadiannya seperti Shrek.
“Karena kepribadian kalian sama maka kalian tidak bisa bersama-sama,” gumam Jae-seok. Apa katamu, kata Jin. Jin menyuruh Jae-seok mengendalikan reporter di luar kamarnya. Jae-seok tidak mau pergi, ia sudah melakukannya. Tapi Jin tetap menyuruhnya pergi, terpaksa Jae-seok keluar.
Ae-jung merenung di toilet. Se-ri datang dan bertanya mengapa Ae-jung terlihat murung, apakah itu melukai harga diri Ae-jung untuk tampil dalam acaranya? Serri berkata jika Ae-jung merasa begitu, Ae-jung bisa menolak.
Ae-jung berkata sejujurnya ia merasa harga dirinya terluka tapi ia juga tidak bisa mengatakan tidak akan melakukan program itu. Se-ri mengatakan dulu Ae-junglah yang menggunakan popularitasnya untuk memasukkan Se-ri dalam berbagai acara. Sekarang anggap saja Se-ri sedang membalas budi dengan memasukkan Ae-jung dalam acaranya.
“Dulu kau selalu menasihatiku: jangan biarkan harga drimu terluka dan bekerja keraslah. Eonni, bekerja keraslah.” Se-ri keluar setelah tersenyum sinis.
Ae-jung ingat mengapa ia dan Se-ri menjadi seperti ini.
Kilas balik:
Ae-jung memarahi Se-ri karena ia menganggap Se-ri telah membuat masalah. Se-ri tidak terima dan berkata ia hanya bercanda dan tidak melakukan kesalahan. Tapi Ae-jung terlalu marah hingga menampar Se-ri. Setelah tu ia merasa bersalah, namun manager Jang datang dan melihat Se-ri menangis sambil memegangi pipinya. Se-ri berlari keluar sambil menangis. Manager Jang melihat kesal pada Ae-jung dan menyusul Se-ri. Setelah itu para wartawan yang melihat Se-ri berlari keluar sambil menangis langsung mengambil foto Ae-jung.
Jin membaca artikel mengenai Ae-jung dan berkata Ae-jung benar-benar seorang gangster. Ia membaca komentar-komentar sadis yang ditujukan pada Ae-jung setelah ia dberitakan sebagai penyebab Jin batal ke Hollywood.
“Goo Ae-jung harus diusir!” “Berlutut dan meminta maaflah!” “Setelah menyebabkan Dokko Jin batal ke Hollywood, ia harusnya pergi ke neraka!” “Matilah!” Ck ck ck…
Jin menghelas nafas, orang-orang ini harus dilaporkan . Tapi ternyata orang-orang itu adalah fansnya. Jin memikirkan sesuatu. (eh ngomong-ngomong itu galaxy tab bukan ya^^)
Keesokan harinya Jin memanggil Ae-jung datang ke rumah sakit. Ia menyerahkan sebuah kertas pada Ae-jung. Ia memperbolehkan Ae-jung mengeposkan si surat itu ke internet.
“Aku datang dari rumah sakit tempat Dokko Jin dirawat. Karenaku, kakinya patah. Aku sangat menyesal. Karena ia dengan mudah memaafkanku, aku sangat berterima kasih pada Dokko Jin. Semuanya, tolong beri perhatan pada Dokko Jin.”
Jin puas dengan isi surat yang ditulisnya. Ia berkata ia tidak bisa membiarkan Ae-jung diserang seperti itu karena akan buruk bagi imagenya juga. Apa kau benar-benar memaafkan aku, tanya Ae-jung. “Apa? Kau pikir aku akan memaafkanmu?” tanya Jin ketus. Ae-jung mengangguk, tak apa-apa kau tidak perlu dengan tulus memaafkan aku, kata Ae-jung. Dengan surat itu saja ia sudah akan dimaafkan oleh pubilk.
Ae-jung bertanya bisakah Jin menolongnya. Ia ingin bukti foto.
Foto? Denganmu? Tidak mau.
Tapi akhirnya Jin mau difoto juuga. Walau wajahnya cemberut, begitu Ae-jung menghitung 1,2,…3 Jin langsung tersenyum. Lalu cemberut lagi. Ae-jung senang sekali. Jin memilih sebuah foto dan memperbolehkan Ae-jung meng-uploadnya. Ia menyuruh Ae-jung keluar.
Sebelum keluar, Ae-jung berbalik dan membungkuk berterimakasih pada Jin. Jin tersenyum kecil. Ia melihat keranjang buah pemberian Ae-jung.
“Jeruk, “katanya sambil menunjuk jeruk. Persis seperti ketika ia mengikuti kuis dengan Ae-jung.
“Anggur.” Jin menghela nafas namun tersenyum lagi.
Ae-jung segera mencari tempat duduk dan mengetik isi surat Jin.
Jin mendapat telepon dari Moon yang mengabarkan kalau Peter Jason berubah pikiran dan meminta Jin ke Hollywood minggu depan.Tentu saja aku bisa datang minggu depan, kata Jin senang. Moon berkata alangkah beruntungnya berita Jin terluka belum sampai ke telinga Peter. Jin sangat senang tapi segera menyadari Ae-jung akan memposting suratya (isinya menyebutkan kaki Jin patah, berarti luka serius yang ngga akan sembuh dalam seminggu).
Jin berlari keluar kamarnya. Bodyguard yang menjaga di depan kamar terkejut melihat Jin dengan gipsnya bisa berjalan. Jin segera pura-pura pincang dan kembali ke kamarnya. Ia keluar lagi, kali ini kedua tangannya memakai kruk.
ia ingn segera menemui Ae-jung jadi setiap ada yang melihat, ia mengenakan kruknya namun setengah berlari. Begitu menemukan Ae-jun ia setengah berlari setengah terpincang-pincang menghampirinya hingga terjatuh di depan Ae-jung.
Sayang, Ae-jung telah mempostingnya. Dan langsung mendapat komentar dari orang-orang. Jin terduduk lemas sedangkan Ae-jung tersenyum lebar. Kali ini benar-benar lenyaplah seluruh harapan Jin ke Hollywood. Moon memberitahukan bahwa Peter Jason tidak bisa menunggu begitu lama dan mengundurkan waktu syuting jadi mereka kembali ke aktor cina itu. Anggap saja kau belum berjodoh bekerja dengan Peter, hibur Moon.
Ae-jung juga merasa bersalah karena pada akhirnya benar-benar dia yang menyebabkan Jin gagal ke Hollywood. Ae-hwan berkata Jin memang batal ke Hollywood tapi berkat surat itu, jadwal Ae-jug menjadi penuh. Seorang produser menghampiri mereka dan menawari Ae-jung tampil dalam acaranya minggu depan. Ae-jung dan Ae-hwan senang sekali. Ae-jung juga masuk dalam acara “Couple Making”.
Sementara itu Jin tengah berduka karena Peter Jason mengembalikan winenya.
Jenny berkata Jin sepertinya membawa keberuntungan bagi Ae-jung. Ae-jung menganggap biang keladi semua ini adalah Peter Jason yang plinplan. Jenny bertanya mengapa Se-ri menerima Ae-jung dalam acaranya, rasanya ada yang tak beres. Ae-jung juga tidak tahu.
Se-ri dan tim “Couple Making” sedang membicarakan kandidat pria yang cocok. Se-ri berkata Ae-jung akan tereliminasi pada ronde pertama. PD Kim berkata itu semua tergantung pilihan kandidat pria. Jika kandidat pria agak eksentrik maka ada kemungkinan Ae-jung terpilih. Se-ri melihat para calon peserta dan melihat foto Pil-joo. Ia berkata dialah kandidat terbaik.
PD Kim berkata Pil-joo adalah adik kelasnya waktu SMP. IQnya di atas 160 dan tampangnya pantas sebagai model. Dia seorang dokter pengobatan Cina dan juga berlatar belakang keluarga baik. Dia sama sekali tidak mempunyai kekurangan tapi akan sulit memintanya mengikuti acara TV dan melakukan kencan dengan selebritis wanita. Dia tidak akan mau.
Se-ri dengan penuh percaya diri berkata ia yang akan bicara dengan Pil-joo. PD Kim berkata harga diri Se-ri akan terluka jika bertemu dengan Pil-joo. Benar saja.
Se-ri melangkah masuk ke klinik Pil-joo dan semua langsung mengenalinya sebagai Kang Se-ri. Ia berkata ia ingin menemui Dr. Yoon Pil-joo pada perawat penerima tamu. Pil-joo keluar dan melihat berkeliling ke semua pasiennya yang sedang menunggu. Se-ri duduk dengan penuh percaya diri di hadapannya. Tapi Pil-joo bertanya pada perawat yang mana Kang Se-ri.
Gubraaakkk…senyum Se-ri langsung hilang. Pil-joo menyapanya, seniornya (PD Kim) sudah mengatakan tentang Se-ri. Se-ri mengajak Pil-joo makan siang. Dengan cueknya Pil-jooo meminta Se-ri menunggu 15 menit lalu kembali ke ruangan prakteknya. Se-ri ternganga.
Pil-joo mengajak Se-ri makan siang di restoran yang cukup ramai. Se-ri tidak memesan makanan, hanya secangkir kopi. Apa kau tak lapar, tanya Pil-joo. Se-ri berkata Pil-joo seharusnya membawanya ke restoran yang tertutup. “Untuk orang-orang sepertiku, sulit sekali makan di tempat terbuka.”
Pil-joo baru mengerti setelah orang berbondong-bondong meminta tanda tangan Se-ri. Se-ri tak bisa menolak. Pil-joo juga merasa kasihan pada Se-ri. Ia menelepon Se-ri. Se-ri bingung Pil-joo yang meneleponnya. Pil-joo memberi isyarat agar Seri mengangkatnya.
Lewat telepon Pil-joo berkata itu cara yang biasa ia gunakan untuk menghindar dari orang yang mengganggunya, pura-pura medapat telepon. Sa-ri mengerti, ia memberi isyarat kepada orang-orang yang mendatanginya bahwa ia harus menjawab telepon. Dan berhasil, orang-orang itu bubar.
Mereka terus berbicara lewat telepon. Pil-joo berkata ia tidak pernah berpikir bahwa makan di tempat seperti ini akan membuat Se-ri tak nyaman karena ia tak pernah makan dengan selebritis sebelumnya. Ia meminta Se-ri memesan makanan lalu ia akan membawa Se-ri ke tempat yang tenang untuk minum kopi. Se-ri menyukai ide itu. Ia bertanya makanan apa yang enak di restoran ini. Semuanya enak, jawab Pil-joo, tapi Se-ri tidak bisa memesan steak. Pil-joo mengacungkan pisau dan garpu. “Karena kau tidak bisa makan steak sambil mengangkat telepon.” Se-ri tersenyum.
Ibu Pil-joo mnedengar dari seorang perawat bahwa Se-ri datang menemui Pil-joo. Awalnya ibu Pil-joo tidak suka jika anaknya ikut variety show di TV karena anaknya lebih baik dari itu. Perawat itu mengatakan ada seorang dokter yang pernah mengikuti acara perjodohan seperti itu di TV dan rumah sakitnya lagsung terkenal. Dokter itu bahkan menikah dengan pembawa acaranya. Perawat itu berkata acara yang diikuti dokter itu bahkan kurang terkenal dibandingkan acara yang dibawakan Se-ri. Ibu Pil-joo mulai tertarik.
Pil-joo membawa Se-ri minum kopi di tempat yang lebih tertutup. Ia berkata, seperti yang Se-ri lihat, ia tidak cocok mengikuti acara Se-ri. Ia hanya menghormati kakak kelasnya (PD Kim) hingga ia menyetujui untuk bertemu SE-ri tapi ia tidak pernah berpikir untuk melakukannya.
Se-ri menyodorkan map pada Pil-joo yang berisi informasi para selebritis wanita yang akan mengikui acara ini. Ia berkata semua yang mengikuti acara ini awalnya merasa tidak bisa melakukannya dan merasa terbebani tapi akhirnya mereka menyukai dan menikmati acara itu.
Tiba-tiba Pil-joo memegang tangan Se-ri dan mengamati kuku tangannya. Dengan wajah kecewa ia berkata kuku Se-ri tidak terlihat bagus. Kau pasti sering minum alkohol, kata Pil-joo. Se-ri membantahnya.
Lalu Pil-joo minta Se-ri menjulurkan lidahnya. Se-ri bingung tapi menurutinya. “Ah banyak bakteri di sana. Ketika kau bangun pagi, nafasmu bau bukan?” Se-ri langsung menutup mulutnya dan merasa malu. Pil-joo memegangi wajah Se-ri dan melihatnya dengan seksama.
Apa ada yang salah, tanya Se-ri. Pil-joo meminta Se-ri kapan-kapan periksa ke kliniknya dan mengurangi minum alkohol. Ia berkata istirahat makan siangnya sudah selesai jadi ia akan kembali ke klinik. Se-ri terlihat kecewa. Pil-joo berkata ia akan membawa map itu karena Se-ri sudah membawanya. Se-ri terkesan dengan Pil-joo.
Keluarga Ae-jung plus Jenny menonton siaran kuis di mana Ae-jung tampil. Ae-jung dan Ae-hwan berkomentar betapa gugupnya mereka ketika Jin tidak juga mengangkat telepon. Hyung-gyu senang sekali melihat bibinya tampil di TV dan mendengar Dokko Jin menjawab semua pertanyaan bibinya. Ia bertanya pada bibinya apakah ketika bibinya menelepon, Dokko Jin benar-benar menjawab semua pertanyaan kuisnya. Ae-jung membenarkan, ia seharusnya berterima kasih pada Dokko Jin. Hyung-gyu berkata Dokko Jin benar-benar hebat.
Ae-jung jadi ingat pada Jin dan berpikir apakah Jin menonton siaran itu juga. Ia mengangkat teleponnya dan hendak menepon Jin (nomor telepon Jin telah muncul di layar ponsel) tapi memutuskan tidak jadi menelepon. Hyung-gyu melihat ponsel bibinya dan melihat nama Jin. Pelan-pelan ia menarik ponsel itu ke arahnya dan tersenyum nakal.
Jin sedang mononton siaran kuis dengan wajah masam. Ia masih menyesali mengapa ia mengangkat telepon itu.
Pil-joo berada di dalam taksi. Supir taksi mengendarai taksi sambil sedikit-sedikit melirik TV (huaaaa….taksi ada TV-nya???). Ia sedang menonton acara kuis yang sama. Pil-joo tdak tertarik dengan TV tapi ia melihat map yang dibawa Se-ri dan membukanya.
Satu per satu ia melihat selebritis wanita yang sama sekali tidak ia kenal. Ada Kim So-eun lho^^ Pil-joo terkejut melihat wajah yang ia kenali, Ae-jung. Ia bergumam, “Ah, gadis pusaka…” Supir taksi mendengar ucapannya dan berkomentar, “Oh kau tahu Kukbeo Sonyeo juga?”
Supir taksi itu menunjuk TV di depannya. Ia menunjuk Ae-jung dan berkata itu adalah Gu Ae-jung dari grup Kukbeo Sonyeo. Pil-joo pun mengerti mengapa Ae-jung menyebut dirinya gadis pusaka (Kukbeo Sonyeo). Tapi ia bingung mengapa Ae-jung bersikap seperti itu padanya.
Jin ingin keluar dari rumah sakit. Ia merasa tidak ada gunanya lagi diam di sana. Saat mencari kunci mobilnya, ponselnya berbunyi. Nama Ae-jung tertera di ponselnya. Dengan kesal Jin mengangkatnya dan berseru, “Ada apa lagi?!!”
Hyung-gyu: warnanya kuning dan dari kepalanya keluar listrik!
Jin: Apa?! (ia bingung mendengar suara anak kecil)
Hyung-gyu: depannya pi belakangnya chu!
Jin: Pi-ka-chu?
Hyung-gyu: Ding dong!!
Jin: Yaa!! Siapa kau?
Hyung-gyu: pinguin yang memakai kacamata. Awalannya po, belakangnya ro! Ini gampang sekali!
Jin: Po-ro-ro? (dia ngga rela dibilang ngga bisa hahaha)
Hyung-gyu: Ding-dong!!
Jin terus bertanaya siapa itu dan di mana Ae-jung. Ae-jung masuk kamar keponakannya.
Hyung-gyu: kereta api yang berkata “Chi-ki-po-ko”. Awalannya “to”
Ae-jun heran Hyung-gyu sedang berbicara dengan siapa. Ia duduk di samping Hyung-gyu.
Jin: Hentikan! Sebenarnya siapa kau?!
Hyung-gyu: Dimulai dengan To! To!!
Jin berteriak, “Thomas!! Apa sudah selesai?! Cepat berikan teleponnya pada Ae-jung!
“Ding dong,” Hyung-gyu tak peduli. “Siapa yang kautelepon?” tanya Ae-jung.
“Yaa, apa Ae-jung yang menyuruhmu? Dia di sampingmu bukan?” Ae-jung terkejut mendengar suara Jin. Apa yang kaulakukan, tanya Ae-jung pada keponakannya. “Kuis online,” jawab Hyung-gyu tak merasa bersalah.
Ae-jung mendengar Jin masih marah-marah. Ia memanggil Hyung-gyu dengan sebutan Ding Dong dan bertanya apa Ae-jung yang menyuruhnya mempermainkan Jin. Ae-jung ketakutan mendengar Jin marah-marah. “Apa yang harus kulakukan?!” tanyanya pada Hyung-gyu.
Ae-jung menemui Jin di rumah sakit. Dia menjelaskan anak itu (Hyung-gyu) pasti mengikuti apa yang dia lihat di TV. Ia meminta maaf. Jin tak mengatakan apapun.
“Kau pasti terkejut, bukan? Kau seharusnya menutup teleponnya, dan tidak menjawab pertanyaannya. Karena kau menjawab, ia jadi terus bertanya. Kudengar kau menjawab 3 pertanyaan dengan betul.”
Jin berkata ia menjawab karena ia ditanya. Ia mengangkat telepon karena ada yang meneleponnya. Ae-jugn bertanya mengapa Jin mengangkat teleponnya. Jin menghela nafas, “Benar, mengapa aku harus menjawab teleponnya? Sudahlah, kau boleh pergi.”
“Tapi ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu. Waktu itu (pada acara kuis), mengapa kau mengangkat telepon? Kukira kau tidak akan mengangkatnya” tanya Ae-jung.
“Waktu itu, untuk sesaat aku dapat mengerti perasaanmu. Walau kau ditolak dalam acara kuis itu dan aku ditolak oleh Peter Jason adalah dua hal yang tidak bisa dibandingkan.”
Ae-jung tersenyum, ia berterima kasih. Ia pikir Jin mengangkat teeponnya karena merasa terganggu dengan rengekan Ae-jung. Tapi karena Jin mengatakan ia tergerak untuk sesaat, Ae-jung merasa bersyukur. Kau seharusnya bukan merasa bersyukur tapi merasa terhormat, sahut Jin. Ae-jung mengangguk.
Ia bertanya mengapa Jin mengemas barangnya. Jin tidak mau lagi tinggal di rumah sakit seperti orang bodoh. Ae-jung berkata di luar banyak orang, apa Jin bisa membawa tas selagi memegang kruknya. Ae-jung ingin membantu Jin.
Setelah Ae-jung memasukkan tas Jin ke mobil, Jin menyuruh Ae-jung pergi. Ae-jung melihat kaki Jin dan bertanya apakah Jin bisa mengendarai mobil dengan kaki seperti itu (digips). Akhirnya Ae-jung yang mengantar Jin.
Setelah dekat rumah Jin, Ae-jung menyadari rumah mereka tidak terlalu jauh. Ae-jung berkata jika dari sini belok kiri maka di sanalah rumahnya. Aku tidak mau tahu, kata Jin ketus, cukup lurus saja. Ae-jung mengangguk.
“Kemudikan pelan, hati-hati, dan cepat,” ujar Jin.
Ae-jung kelihatan bingung tapi ia tak berani bertanya.
Setelah tiba di depan rumah Jin, Ae-jung melihat-lihat depan rumah Jin dan tak sadar menabrak punggung Jin hingga Jin hampir jatuh. Ae-jung segera minta maaf. Ia bertanya di mana ia harus meletakkan barang-barang Jin. Letakkan saja di situ dan kau boleh pergi, kata Jin.
“Aku merasa akhirnya aku bisa melakukan sesuatu untukmu, “kata Ae-jung.
“Apa yang sedang kau lakukan sekarang?” tanya Jin curiga.
“Hidupku bertambah baik sejak mengenalmu, “kata Ae-jung, “Aku mengenal seorang Oenni (kakak, ,masksudnya Jenny) yang mengatakan kau adalah gwi-een ku.” (gwi-een: pendukung, sponsor, koneksi dengan tingkat sosial lebih tinggi)
“Gwi-een?” tanya Jin sinis. Ae-jung mengiyakan sambil terus tertawa.
“Gu Ae-jung, “ kata Jin. Ia menodongkan kruknya ke wajah Ae-jung. “Mulai sekarang jangan bersikap seakan kau mengenalku. Ke manapun kau pergi, jangan berada di sekitarku dan jangan bersikap seakan kita dekat satu sama lain. Begitulah caramu membantuku. Mengerti?”
Ae-jung mengatakan ia mengerti.
“Jika kau menggunakan anak kecil untuk meneleponku lagi, aku akan melaporkanmu,.”
Ae-jung protes itu bukan kesalahannya. “Kalau begitu hapus nomorku dari ponselmu,” sahut Jin. Ae-jung mengatakan ia akan melakukannya.
“Tadi kau bilang aku adalah gwi-een mu?” Jin tertawa. Ae-jung kut tertawa.
“Bagiku kau adalah gwi-shin (hantu)! Pergilah.“ kata Jin.
Ae-jung mengangguk, aku pergi. Ia berjalan pergi. Ponselnya berbunyi. Jin mengenali ringtone ponsel Ae-jung. Itu adalah lagu “Putong Putong” Kukbeo Sonyeo. Dia terdiam sejenak. Ternyata Ae-hwan yang mencari Ae-jung. Ae-jung berkata ia akan segera pulang. Jin melihat Ae-jung pergi dan bergumam, “lagu itu…..mengapa membuatku merasa aneh?”
Jae-seok melapor pada Moon bahwa film Jin sukses karena orang-orang merasa simpati pada Jin yang batal ke Hollywood. Bahkan film Fighter berhasil masuk box office dengan keuntungan besar. Hubungan Jin dengan sutradara pun kembali baik.
Jae-seok berkata Jin sedang dalam mood bagus. Ia berjanji memberi wawancara pada semua stasiun TV. Bahkan mengemudi sendiri ke stasiun TV. Jae-seok berkata jika setiap hari seperti ini, ia dapat bertahan menjadi manager Jin.
Jin mengendarai mobilnya menuju stasiun TV dengan hati gembira. Ia berbicara sendiri selama perjalanan. “Aktor paling tampan…..Jang Dong-gun? Bukan! Dia memiliki style terbaik! Cha Seung-won? Bukan. Ia adalah pria yang memecahkan rekor box office…aaah Dokko Jin! Ding dong!“ Pfffttt….
Ae-jung berada di stasiun TV. IA mengejar seorang produser TV. Produser itu berkata Ae-jung telah bekerja dengan baik. Ae-jung berkata ia akan mengikuti acara “Couple Making” dan akan segera syuting. Produser itu senang Ae-jung mendapat kemajuan dan berkata Ae-jung benar-benar telah bekerja keras. Ae-jung berkata ia takut mengacaukan semuanya.
Sekelompok gadis belia keluar dari ruangan di dekat mereka dan melewati Ae-jung dan produser itu tanpa memberi salam. Itu adalah grup Candy, yang diasuh oleh Manager Jang. Setelah grup itu pergi, Sang produser TV berkata pada Ae-jung bahwa kelompok anak muda seperti itu akan sulit mendapat rating bagus jika tak bisa memberi salam dengan baik. Ia lalu pergi.
Ae-jung mendekati grup Candy dan menasihati mereka sebaiknya memberi salam saat pergi. Mereka mengangguk pada Ae-jung dan berkata mereka telah melakukannya. Ae-jung berkata mereka harus melakukan itu pada semua orang. Grup itu merasa terganggu dan kesal dinasihati Ae-jung.
Ae-jung berkata mereka hari ini datang telat bukan, apakah mereka sudah meminta maaf? Grup itu tak mempedulikan Ae-jung. Ae-jung berkata jika mereka bersikap dengan baik sekarang makan di kemudian hari mereka akan mendapat balasannya. Ia berkata ia mengatakan itu karena ia peduli pada mereka, dan semua berdasarkan pengalamannya. Ae-jung lalu pergi. Ia sebenarnya bermaksud baik bahkan tidak bermaksud menggurui.
Manager Jang datang. Grup itu mengadu kalau Ae-jug telah menggangu mereka. Biarkan saja, kata Manager Jang. Harumi (ketua grup Candy) berkata Manager Jang adalah mantan Manager Ae-jung, mungkin itu sebabnya Ae-jung bersikap seakan-akan ia adalah senior mereka. Manager Jang terlihat tidak senang.
Ae-jung masuk ke dalam lift dan sempat berpapasan dengan Pil-joo yang keluar dari lift. Ia segera mengenali Ae-jung namun Ae-jung tak melihatnya. Pil-joo datang untuk bertemu dengan PD Kim.
Jin baru tiba di stasiun TV yang sama. Ia belum keluar dari mobilnya ketika melihat Ae-jung. Ae-jung melihat Jin dan melambaikan tangannya. Jin menyilangkan tangannya di dada, memberi isyarat bahwa ia tidak mengenal Ae-jung. Ae-jung mengangguk mengerti. Ia memberi tanda ‘OK!OK!” dan berjalan ke mobilnya.
Jin bergumam, “wanita itu masih bersikap mengenalku.” Ia mengetes dengan menelepon Ae-jung. Ae-jung mengangkat teleponnya dan menyapanya. Jin menegurnya karena nomor teleponnya masih belum dihapus dari ponsel Ae-jung. Ae-jung bergumam kesal, “dia juga tidak menghapus nomorku tapi menyuruhku menghapus nomornya.”
Sebuah van berhenti di hadapan Ae-jung, manager Jang turun dari van dan langsung menampar Ae-jung dengan keras. Jin shock melihatnya. Ae-jung juga. Wajahnya langsung merah berbentuk telapak tangan.
Manager Jang memarahi Ae-jung, “Kau ini siapa? Siapa kau hingga berani mengajari anak-anakku mengucapkan salam dan meminta maaf?” Jin keluar dari mobilnya. Manager Jang menyebut Ae-jung seorang pengemis. Grup Candy melihat dengan senang.
Manager Jang berkata apa yang bisa dipelajari anaka-anak asuhnya dari orang seperti Ae-jung. Ia memperingatkan mulai sekarang Ae-jung harus memperhatikan batasannya. Manager Jang kembali ke van. Jin tak tahu harus bagaimana.
“Tunggu sebentar,” Ae-jung menghampiri pintu van yang terbuka. Grup Candy melihatnya dengan takut.
Ae-jung: Kalian sebaiknya tidak melakukan hal seperti ini. Kalian akan berakhir sepertiku. Kalian tidak ingin sepertiku bukan? Kalian takut, bukan? Itulah sebabnya lain kali kalian meihatku, jangan melihatku sebagai orang yang bisa diperlakukan seenaknya, dan melihatku dengan takut seperti yang sedang kalian lakukan saat ini. Mengerti?”
Manager Jang menutup pintu van dan pergi. Ae-jung mulai menangis. Jin bingung dan sedih melihatnya. Ia tiak tahu apakah harus menghampiri Ae-jung atau tidak. Akhirnya ia berbalik.
Tiba-tiba ponsel Ae-jung berbunyi. Mendengar ringtonenya, jantung Jin berdegup kencang. Benar-benar berdegup.
Ringtone itu bercampur dengan suara tangis Ae-jung. Jin tak tahan lai dan berbalik. Ia melihat Ae-jung. Ae-jung melihatnya dan keduanya bertatapan.
FUN FACTS:
1. Awalnya drama ini berjudul “Discovery of Affection” dan pemeran pria utamanya dikabarkan Lee Seung-gi. Namun akhirnya pemeran utama pria jatuh pada Cha Seung-won. Sejujurnya aku senang Cha Seung-won yang menjadi Jin, kaena jika Lee Seung-gi dipasangkan dengan Gong Hyo-jin terlihat sekali perbedaan usianya.
2. Stephen Colbert adalah pembawa acara komedi politik terkenal di Amerika. Ia pernah mengundang Rain dalam acaranya dan menantang Rain bertanding dance. Ya jelaslah siapa yang menang hehe^^ Rain juga mengungguli Colbert dalam peringkat 100 orang paling berpengaruh versi majalah Times.
3. Park Tae-hwan adalah atlet kebanggan Korea setelah Kim Yuna (atlet skating). Korea sangat mementingkan atlet mereka seperti Cina, jadi masalah besar kalau Jin ketahuan menginginkan Park Tae-hwan kalah.
4. Perselisihan Se-ri dan Ae-jung mirip dengan yang terjadi pada grup penyanyi Sharp (2002). Dua orang anggotanya terlibat perkelahian di lift. Kemudian ibu dari salah satunya menampar gadis yang lain. Banyak orang yang melihat kejadian ini walau media tak meliputnya. Gadis yang memanggil ibunya bernama Seo Ji-young. Awalnya ia yang paling terkenal dari grup Sharp. Tapi ia disalahkan atas bubarnya grup tersebut. Akhirnya ia mencoba muncul dalam drama “I’m Sorry I Love You”. Namun ia tak berhasil memulihkan ketenarannya.
Fun Facts Credit to: Blue (Electric Ground)
untung ngecek blog ini 3 kali sehari.. :P
BalasHapusjadi lgsung baca deh sinopsis best lovenya.. hihihi.. :D
ditambah fun factsnya bikin pengetahuan baru looh.. hehehe.. gomawo unni.. :)
@tata: cheonmaneyo^^
BalasHapushore..ada yang buat sinop best love,aku follow,follow balik dunk fanny,thanks
BalasHapuslucu ceritanya :)
BalasHapusiya mbak lucu.. ^^
BalasHapusgak salah milih drama ini,
btw, untuk 49 days cuma posting previewnya ja mbak?
@dira: sinop 49 days belom beres hehe...tapi pasti aku post kok^^
BalasHapusfany tengkyu yah sinopsisnya...
BalasHapuskereeennnn , makasih dibuatin sinopsisnya :)
BalasHapus