Sageuk: Perpaduan Apik Sejarah, Drama, dan Budaya

credit to: thundie

Sageuk apa hubungannya dengan Ki-young (Heartstrings) lagi nyanyi? Penasaran? Akan aku jelaskan^^

Sageuk. Hal pertama yang terlintas di pikiran adalah sejarah. Jumlah episode yang banyak. Kolosal. Dan umumnya berakhir tragis (walau tidak semua). 

Sageuk pertamaku adalah Jewel in The Palace (Dae Jang-geum-2003). Jujur, aku tidak menonton semua episodenya dan pada masa itu belum ramai blog sinopsis Drama Korea. Namun aku tertarik dengan pengetahuan luar biasa Dae Jang-geum mengenai pengobatan dan seni memasak. Dan ternyata ia benar-benar tercatat dalam sejarah Korea sebagai satu-satunya tabib kerajaan wanita.

 

Sageuk kedua, Hwang Jini (2006). Diperankan oleh Ha Ji-won dengan begitu luar biasa mempesona. Tarian yang dibawakan sangat indah bahkan aku terpukau dengan tarian memukul drum yang dibawakan Bu-yong, rival Jini. 

Sageuk ketiga, Queen Seon Deok (2009) yang diputar di Indosiar. Sama seperti pada Dae Jang-geum, aku awalnya tidak tertarik karena menurutku drama seperti ini panjang dan alurnya penuh intrik dan berbelit-belit. Tapi suatu ketika aku menonton salah satu episodenya dan melihat kepintaran Deokman. Insting feminisku bangkit. Aku suka dengan tokoh utama wanita yang  pintar, berakal, melebihi para pria. Yup, aku juga menyukai Mishil, lengkap dengan tatapan mautnya. 

Rasa tertarik membuatku mengubek-ngubek mencari sinopsis drama ini. Mengapa? Karena aku sudah ketinggalan jauh (aku mulai menonton di episode 20-an). Aku ingin tahu crita sageuk ini lengkap dari awal tanpa perlu menonton dari awal.  Aku penasaran darimana Deokman ini datang? Dan sejauh mana sageuk ini mengikuti sejarah aslinya?

Pencarianku membawaku ke blog Tirza (kadorama-recaps). Angkat jempol untuk Tirza yang bukan hanya membuat sinopsis sageuk 62 episode ini, tapi juga menyertakan sejarah aslinya. Tak berhenti di situ, aku ikut mengubek-ngubek wikipedia mengenai sejarah Silla dan terkagum-kagum dengan bagaimana sang penulis drama meramu cerita sedemikian rupa hingga esensi sejarah tak hilang. (Walau aku masih merasa pahit dengan kematian Bidam yang tragis >,<)

Sageuk berikutnya adalah Dong Yi. Lagi-lagi tokoh utamanya adalah seorang wanita yang pintar. Menghadapi lawan seorang wanita yang tak kalah pintar, Jang Hee-bin. Kali ini aku mulai mencari referensi sejarah Dong-yi dari Wikipedia, juga melalui Jackie dari blog Dramatomy. Sama seperti Tirza, Jackie menyertakan latar belakang sejarah sageuk ini begitu detil, sampai ke pemilihan ornamen rambut dan pakaian selir raja melalui tingkatannya. Luar biasa bukan? Mereka inspirasiku^^

Bersamaan dengan hampir berakhirnya Dong Yi (2010), Sungkyunkwan Skandal (2010) mulai ditayangkan di Korea. Sageuk fusion ini membuatku tertarik karena adanya Raja Jeongjo. Mengapa? Karena Raja Jeongjo adalah cucu Yeoning (putra Dong Yi yang menjadi Raja Yeongjo). Sesederhana itu.  

Bila dilihat-lihat hampir semua sageuk yang pernah kutonton pemeran utamanya adalah wanita. Wanita diakui sebagai tabib untuk raja (Dae Jang-geum),  ratu yang memerintah kerajaan (Deokman), selir yang dicintai rakyat (Dong Yi), bahkan bersekolah (Kim Yun-hee), merupakan hal yang langka pada jaman itu. Bagaimanapun juga Korea seperti negara-negara Asia lainnya, menganut sistem patriarki yang mengagungkan garis keturunan lelaki. Dalam sageuk, kita bisa merasakan perjuangan mereka untuk mencapai visi dan impian mereka. 

Hal lain yang menonjol dalam sageuk adalah kebudayaan Korea masa lampau. Aku membayangkan betapa beratnya ornamen rambut yang harus mereka pakai. Hanbok yang berlapis-lapis. Juga cara menghormat yang membungkuk sampai ke tanah. Beberapa tradisi itu tetap terjaga dan dapat kita lihat dalam drama modern.

Bicara mengenai budaya, tak lepas dari dunia seni. Soundtrack sageuk umumnya menyertakan lagu-lagu dengan irama dan alat musik khas Korea. Perpaduan seni tradisional dan modern, membuat lagu-lagu dan irama terebut enak didengar. Aku masih bisa mengingat soundtrack Dae Jang-geum..Ohnara ohnara…

Baru-baru ini aku blogwalking ke blog Thundie dan menemukan sebuah lagu yang hingga saat ini masih terngiang di telingaku. Lagu ini dinyanyikan oleh Ki-young (Lee Hyun-jin) dalam drama Heartstrings episode ke-3. Ia menyanyikannya dengan luar biasa, diiringi petikan gayageum Kyu-won dan alat musik tradisional lainnya. 

Tak cukup sampai di situ, Thundie menyertakan sebuah klip video dari mana lagu indah itu berasal. Lagu itu berjudul “If I Leave”, dinyanyikan oleh Jo Sumi (pernah muncul sebagai cameo dalam Dream High, sebagai guru Hye-mi). Ternyata lagu tersebut merupakan soundtrack sageuk “Empress Myeongseong” (2001). Berikut klipnya (alert: mengandung spoiler akhir sageuk ini) :

Menarik namun tragis. Maka aku mulai mengubek-ubek kembali sejarah Korea dan mencari siapakah permaisuri ini? Mengapa Jepang sangat ingin membunuhnya dan malah melepas sang raja tak tersentuh sedikitpun? Penasaran bukan? ^^

Bagiku sageuk adalah sebuah petualangan ke masa lalu. Menyenangkan, mendebarkan, mengiris hati, namun membuka pikiran. Satu-satunya yang diperlukan untuk mengalami petualangan itu adalah : waktu.....