JH-kyung membiarkan dirinya hanyut dalam pelukan Han Kang selama beberapa saat. It must be good to have someone cares^^
Tapi lalu ia menarik dirinya dari pelukan Han Kang dan bertanya apa yang baru saja Han Kang lakukan. Memangnya aku melakukan apa, tanya Han Kang polos. Kau memelukku, sahut JH-kyung. Benarkah, aku tidak ingat karena aku sedang berjalan dalam tidur, kata Han Kang.
JH-kyung jelas-jelas tidak percaya , masa orang yang baru mengemudi mobil, berjalan dalam tidurnya haha^^
“Jangan terlalu terkejut, kau terlihat sangat sedih jadi aku memelukmu untuk membangkitkan semangatmu. Apa kau tidak tahu pelukan untuk memberi semangat? Aku tinggal di Amerika selama 10 tahun. Di sana berpelukan itu sangat biasa (normal). Ah, kau tak pernah tinggal di sana jadi kau tidak tahu,” Han Kang menjelaskan panjang lebar.
JH-kyung berkata pelukan Han Kang tidak seperti pelukan untuk memberi semangat. Han Kang mencari alasan dengan mengatakan Yi-kyung pernah bilang ia adalah seorang yatim piatu, tidak memiliki seorangpun untuk diajak bicara. Ia berkata JH-kyung terlihat begitu kesepian dan sedang menghadapi banyak kesulitan.
JH-kyung berpikir Han Kang ingin menjadi orang yang mencintai Yi-kyung. Han Kang risih diamati oleh JH-kyung, ia segera mengajak JH-kyung pergi. JH-kyung berkata, ”di Korea, jika kau punya kekasih, kau tidak boleh berkeliaran memeluk gadis lain.”
Aku tidak pernah bilang aku punya kekasih, kata Han Kang. Kau bilang kau punya gadis yang kausukai, ujar JH-kyung. Apa karena aku menyukainya lalu ia menjadi kekasihku, tanya Han Kang. JH-kyung masih belum puas, “kau memberi buket bunga yang begitu besar, apa namanya kalau bukan untuk mencari kekasih.” Aku tidak memberi bunga untuk mendapatkan kekasih,” kata Han Kang.
Kalau begitu mengapa kau memberinya bunga, tanya JH-kyung. Untuk menyemangatinya, jawab Han Kang sambil berbalik menuju mobilnya. Emangnya ngga ada alasan lain lagi apa?
JH-kyung cemberut lalu berseru, “Baru saja kau bilang kau memelukku untuk memberi semangat.” Kenapa, memangnya ada yang salah, tanya Han Kang. “Gadis ini, gadis itu…hobimu memberi semangat pada gadis-gadis,” gerutu JH-kyung. Han Kang membantahnya lalu masuk ke dalam mobil. JH-kyung tetap berpikir seperti itu.
Ji-hyun ini gimana sih ya, kan Han Kang bilang ia menyemangati gadis yang ia sukai dengan memberi bunga. Berarti kalau ia menyemangati JH-kyung (dengan pelukan yang lebih tinggi derajatnya dari buket bunga) artinya…..
Diam-diam seseorang memfoto mereka saat mereka berpelukan. Orang suruhan Min-ho.
Setibanya mereka di Heaven, Han Kang meminta Chef Oh memasakkan makanan untuknya (yang banyak). Chef Oh bingung tapi begitu ia melihat JH-kyung, ia langsung mengerti. Han Kang berbisik padanya, jangan masukkan basil ke dalam makanannya. Chef Oh mengangguk mengerti.
JH-kyung mengantarkan makanan itu untuk Han Kang. Han Kang meminta Yi-kyung “membersihkan” semuanya. Han Kang berkata ia kadang-kadang mengetes makanan dan tentu saja akan banyak sisanya yang sayang bila dibuang. JH-kyung bertanya dengan bersemangat apa itu artinya ia boleh memakannya.
“Aku memintamu untuk membersihkan makanan yang tersisa,” kata Han Kang. JH-kyung duduk. “Dari caramu mengatakannya…sayang bila dibuang, berarti aku harus memakannya,” kata Jh-kyung, lalu tanpa ragu-ragu langsung menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
Han Kang menggunakan kesempatan itu. Ia bertanya mengapa saat ini JH-kyung makan. JH-kyung menjawab polos, kau suruh aku membersihkan piringnya.
“Orang makan untuk bertahan hidup.. Orang makan bukan untuk mati tapi untuk hidup. Hidup itu lebih penting dari apapun juga. Apa kau mengerti?”
“Aku mengerti kata-katamu, tapi aku tak mengerti maksudmu,“ kata JH-kyung.
“Makan sesuatu itu baik. Demikian juga marah, membalas dendam, dan mencintai. Tapi jika kau mati, semuanya menjadi tak berarti lagi.”
JH-kyung bertanya-tanya dalam hatinya mengapa tiba-tiba Han Kang berkata seperti itu, apa dia mengetahui aku adalah Ji-hyun?
“Kau bilang waktumu terbatas, bahwa kau hanya mempunyai 48 hari untuk hidup. Aku tidak tahu apa penyakitmu tapi bersemangatlah setelah kau makan banyak.”
JH-kyung melanjutkan makannya tapi ia tetap curiga Han Kang mengetahui sesuatu. Sementara itu sambil memperhatikan JH-kyung, Han Kang berkata dalam hatinya, “Aku tidak tahu apa yang sedang kaulakukan tapi yang paling penting kau harus hidup.”
Orang yang mengikuti JH-kyung melapor pada Min-ho bahwa ia melihat Han Kang dan Song Yi-kyung. Min-ho awalnya tidak percaya tapi begitu melihat fotonya, wajahnya berubah.
Han Kang berkata pada Chef Oh bahwa hari ketika Ji-hyun menyembunyikan stempelnya adalah pada hari mereka membersihkan restauran. Chef Oh berkata itu adalah hari pernikahan Ji-hyun jadi Han Kang pergi ke rumah sakit. Han Kang membenarkan, Ji-hyun menyembunyikan stempelnya pada hari pernikahannya. Chef Oh jadi kesal pada Min-ho dan In-jung dan bertanya apakah Han Kang tidak akan melakukan apapun.
Han Kang berkata ia sedang meminta seseorang menyelidiki proyek Haemido. Chef Oh menekankan yang penting adalah membuat Ji-hyun tetap hidup, bukan masalah perusahaan. Han Kang mengatakan Ji-hyun pun ingin hidup, tapi ia terus menempel pada Min-ho pasti karena suatu alasan.
Chef Oh mengusulkan Han Kang bisa menceritakan semua tentang Min-ho pada ayah Ji-hyun. Han Kang tidak yakin ayah Ji-hyun akan mempercayainya. Ayah Ji-hyun sangat percaya pada Min-ho bahkan mewariskan perusahaannya. Tanpa bukti apapun ayah Ji-hyun tak akan percaya pada perkataan Han Kang.
Han Kang khawatir jika mereka melakukan tindakan yang salah akan membahayakan Ji-hyun. Mereka tidak bisa mengatakan mereka sudah mengetahui JH-kyung adalah Ji-hyun.
Han Kang masih tak habis pikir bagaimana semua ini bisa terjadi dan rasanya semua seperti mimpi. Chef Oh menepuk pundak Han Kang (keras lagi…ouch), ini bukan mimpi jadi tetaplah fokus, jangan lakukan sesuatu yang akan membuatmu menyesal nantinya. Han Kang berkata yang terpenting sekarang adalah membuat ayah Ji-hyun bersedia dioperasi.
Chef Oh memberi Han Kang “rangkulan” yang memberi semangat. Tiba-tiba istri Chef Oh datang, chef segera kembali ke tampat duduknya. Istri chef bertanya mengapa keduanya seperti itu. Chef berkata seharusnya istrinya mengetuk pintu dulu.
Istri Chef duduk dan mengatakan ia menemukan sesuatu lalu menunjukkan buku catatannya pada suaminya. Istri Chef Oh berkata, untuk menunjukkan ketulusan seseorang hanyalah dari hati. Bukti ketulusan yang dari hati adalah melalui caramu melihat seseorang. Chef Oh berkata istrinya sudah pernah mengatakan hal itu. Istri Chef melanjutkan, mata adalah jendela hati (atau cermin dari perasaan).
Han Kang melihat diagram itu dan berkata itu baik sekali. Ia pikir ia juga harus membuat diagram seperti itu.
Scheduler sedang asyik bersantai mendengarkan musik dan menikmati sinar matahari yang cerah ketika JH-kyung berlari menghampirinya dan bertanya apakah Scheduler sudah mengetahuinya belum. Apakah Han Kang mencurigai dirinya adalah Ji-hyun? Scheduler mengomel mengapa ia harus mencari tahu. JH-kyung khawatir Han Kang sudah mengetahuinya.
Scheduler berkata apa masuk akal ada orang yang percaya roh seseorang menempati tubuh orang lain. JH-kyung khawatir karena Han Kang akhir-akhir ini menjadi aneh, sebelumnya ia tidak percaya pada JH-kyung tapi belakangan menjadi baik sekali.
Pasti dia menyukai Song Yi-kyung, ujar Scheduler, sayang sekali…mereka bilang seseorang harus mati sebelum menyadari cinta sejati itu seperti apa (Scheduler berpikir Ji-hyun menyukai Han Kang). JH-kyung bertanya apa itu artinya ia tidak perlu khawatir?
Selama kau tidak melakukan hal yang membuatmu tertangkap basah, kata Scheduler (jadi kalau tahu dengan sendirinya seperti Han Kang, tidak apa-apa?). Ia melanjutkan, manusia tahu suatu saat mereka akan mati tapi tak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada diri mereka setelah mereka mati.
Tapi aku tahu (yang terjadi setelah kematian), kata JH-kyung. Lucu sekali, Scheduler menertawakannya. Apa artinya jika aku kembali hidup, aku tidak akan ingat apapun, tanya Ji-hyun kaget. Scheduler berkata jika 49ers ingat 49 hari itu maka pintu akan tertutup bagi para Scheduler (artinya tidak ada scheduler lagi). Ia berkata sebenarnya itu malah akan mengurangi masalahnya (ia ingin masa tugas Schedulernya segera berakhir). JH-kyung memarahinya untuk tidak bercanda.
Scheduler berkata yang sebenarnya, jika kau ingat maka semua akan hancur. Apa kau pikir manusia akan dibiarkan mengingatnya dan berharap mereka tidak akan menyebarkannya (kehidupan setelah kematian)?
Aku tidak akan ingat 49 hari ini? JH-kyung menyadari ia tidak bisa melepaskan Min-ho begitu saja karena begitu ia hidup ia akan lupa semuanya dan menikahi Min-ho. Bisa begitu bisa juga tidak, ujar Scheduler. JH-kyung terlihat khawatir.
In-jung menemui Seo-woo. Ia bertanya apakah Seo-woo pernah mendapat telepon dari Park Jung-eun. Seo-woo tidak pernah mengetahui Ji-hyun mempunyai teman bernama itu dan dia tidak pernah mendapat telepon darinya.
In-jung terus memikirkan siapa Park Jung-eun ini. Ia ingat temannya mengatakan mendapat telepon dari Park Jung-eun. Park Jung-eun membawakan makanan untuk ayah Ji-hyun. Park Jung-eun pergi ke Jinan pada hari yang sama dengan mereka ke Jinan. Ia juga ingat kalung yang terjatuh dari boneka kangguru. Ia menelepon temannya untuk meminta nomor telepon Park Jung-eun.
JH-kyung sedang bersih-bersih di restauran. Ia terpikir Min-ho berkata tidak ingin mengenal JH-kyung. Ia bertanya-tanya apakah karena sikapnya seperti sikap Ji-hyun yang dulu hingga Min-ho kehilangan minat? Apakah hubungan Min-ho dan In-jung begitu kuat? JH-kyung memutuskan untuk mencari passcode brankas Min-ho bagaimanapun caranya, termasuk kembali ke rumah Min-ho.
JH-kyung panik saat mengetahui dari pelayan pria bahwa semua tanaman sudah dipindahtanamkan. JH-kyung ingat pot tempat ia menyimpan stempelnya, ia segera pergi ke tempat Han Kang.
JH-kyung mengetuk pintu. Han Kang mengira Chef Oh yang datang dan menyuruhnya masuk karena pintu tidak dikunci. JH-kyung masuk dan mengatakan dia bukan Chef Oh, dia ingin minta ijin keluar sebentar karena ada keperluan. Han Kang menyuruhnya masuk karena udara menjadi dingin akibat pintu yang terbuka. JH-kyung menutup pintu di belakangnya dan masuk.
Ia berdiri di dekat pot tanaman dan melirik ke pot. Han Kang menyuruh JH-kyung duduk karena ia tidak akan “menangkap dan memakannya” (peribahasa Korea artinya: tidak akan memarahi atau menghukumnya).
Han Kang menuangkan teh untuk Jh-kyung sementara Jh-kyung terus mencuri-curi pandang ke arah pot tanaman. Han Kang melihatnya dan bertanya apakah JH-kyung suka tanaman. Jh-kyung berkata pot itu besar, kudengar kau memindahtanamkan tanaman, apakah kau membawa pot itu ke bawah?
“Apa kau gila?” ujar Han Kang, “jika aku membawanya aku akan terkena sakit pinggang dan itu adalah akhir bagi seorang pria. Tanaman itu akan terus berada di sana selama 100 tahun berikutnya.” Awww….Han Kang ingin menenangkan JH-kyung.
Jh-kyung menarik nafas lega. “Tapi apa kau bilang tadi, jika kau sakit pinggang….”
“Aku juga seorang pria, Nn. Song Yi-kyung,” kata Han Kang. JH-kyung tidak begitu mengerti tapi ia ingat ketika Han Kang memeluknya. Ia tersipu.
Han Kang menghampirinya, “walau aku seorang pria tapi aku bukan serigala. Ayo duduklah.” Jh-kyung ingin cepat-cepat pergi tapi Han Kang memegang lengannya dan menariknya duduk.
JH-kyung bertanya mengenai musik yang sedang didengar Han Kang. Han Kang berkata itu lagu kesukaan ibunya. Aaaah, Jh-kyung mengangguk. Ia diam-diam memandang Han Kang. Han Kang menoleh, cepat-cepat Jh-kyung pura-pura melihat ke arah lain. Han Kang sedikit terkejut, menyadari JH-kyung tadi melihat ke arahnya. Jh-kyung sekarang mencuri-curi pandang pada Han Kang (udah bosen sama pot haha^^)
Merasa kikuk, Jh-kyung menaruh cangkir tehnya. Ia melihat kotak Han Kang di meja (yang berisi gelang dan stempel Ji-hyun) lalu akan membukanya. Han Kang dengan segera memegang tangannya untuk mencegah JH-kyung membuka kotak tersebut. Jh-kyung bingung.
Han Kang menariknya berdiri lalu mendadak mengajak JH-kyung pergi. Ke mana, tanya JH-kyung heran. Bukankah kau bilang akan pulang kerja, kata Han Kang. Iya memang, tapi…..Jh-kyung melihat ke arah tangan Han Kang yang memegang tangannya. Han Kang melihat tangannya dan tersadar, ia cepat-cepat mengulurkan tangan yang lain untuk menggenggam tangan JH-kyung (kaya salaman). “Tangan….untuk memberi semangat.” Pffftt….
Min-ho menunggu di luar Heaven. Ia ingat foto Han Kang dan JH-kyung sedang berpelukan. Ia juga ingat pertemuan terakhirnya dengan JH-kyung. Ia berpikir belum lama JH-kyung menemuinya, ia sudah menemui Han Kang dan memeluknya. Ia hendak menyalakan mesin mobil dan pergi dari situ ketika ia melihat Han Kang dan JH-kyung turun.
JH-kyung tidak ingin ditemani Han Kang tapi Han Kang berkeras menemani JH-kyung berjalan ke halte bus. JH-kyung berkata ia harus berjalan cepat karena akan pergi ke tempat lain. Ia cepat-cepat berjalan meninggalkan Han Kang. Tapi Han Kang menarik lengannya terlalu keras hingga JH-kyung hilang keseimbangan dan ….blas jatuh ke pelukan Han Kang. JH-kyung tak sengaja memeluk Han Kang karena terkejut.
Min-ho tertegun melihat pemandangan di depannya. Jh-kyung memandang Han Kang dan buru-buru melepaskan diri tapi sesaat ia merasa ada perasaan aneh menyelip di hatinya. Han Kang berkata, “jangan bereaksi berlebihan. Kubilang akan berjalan bersamamu ke halte bus karena aku sedang ingin jalan-jalan, bukan untuk mengawalmu ke sana.” JH-kyung tersenyum malu.
Min-ho menganggap yang dilihatnya sudah cukup, dengan marah ia turun dari mobil dan memanggil JH-kyung. Han Kang langsung waspada, apa yang kaulakukan di sini. Tapi Min-ho sama sekali tidak memandang Han Kang, ia menatap JH-kyung dan ingin berbicara dengannya. Han Kang mulai mengatakan sesutau tapi JH-kyung menahannya. Ia berkata Min-ho datang mencarinya dan meminta Han Kang masuk ke dalam. Untunglah Han Kang sudah mengetahui JH-kyung mendekati Min-ho karena ada alasan lain. Ia tak berkata apa-apa lagi dan masuk ke dalam.
Min-ho menyindir sepertinya JH-kyung sudah berubah pikiran dan mengatakan bahwa Han Kang pilihan yang lebih baik. JH-kyung setuju bahwa wanita yang tahu bagaimana menilai pria pasti akan antri memilih Han Kang daripada Min-ho. Jelas bukan hal itu yang ingin didengar Min-ho. Tapi Jh-kyung melanjutkan dia yang bodoh tidak bisa menilai pria hingga terperangkap oleh Min-ho.
Min-ho mengeluarkan semua yang ada di benaknya. Apa JH-kyung sedang mempermainkannya? Ada apa antara kau dengan Han Kang? Mengapa kau menemuinya di Jinan? JH-kyung seharusnya mengatakan padanya kalau Han Kang juga ke Jinan.
JH-kyung menatap Min-ho. “Kau tidak berhak menanyakan itu padaku sekarang (Min-ho bilang tidak mau mengenal JH-kyung lagi). Kau seharusnya menanyakan hal itu saat terakhir kita bertemu. Aku pasti akan menjawabnya saat itu. Walau begitu aku tahu kau akan datang. Aku tahu kau akan menyesal.”
“Kau tahu aku akan datang?”
“Ketika kau bilang tidak ingin mengenalku - kau telah membohongi dirimu sendiri,” sahut JH-kyung. JH-kyung berkata ia mengetahui hubungan Min-ho dan In-jung. Jika ia membeberkannya pada orang lain maka akan menjadi masalah besar. Itulah sebabnya Min-ho akan berusaha untuk bertahan dengannya. Ia berkata ia tidak mengatakan pada siapapun tentang Min-ho dan In-jung, itu jawaban bagi Min-ho.
JH-kyung ini tambah lama tambah pinter ya, atau cuma waktu di tubuh Yi-kyung aja? Soalnya menurut Scheduler, roh yang mendiami tubuh seseorang akan menerima 50% IQ tubuh yang didiami. Jadi Ji-hyun ini menggunakan setengah kepintaran Yi-kyung. Wohoo…berarti Yi-kyung pinter banget. Bukannya Ji-hyun bodoh sih tapi ia terlalu polos.
Min-ho menarik tangan JH-kyung dan menyuruhnya masuk ke mobil. Han Kang menyaksikan dari atas. Ia mengepalkan tangannya kuat-kuat. Ia bertanya dengan frustrasi pada dirinya sendiri sebenarnya apa yang dicari JH-kyung pada Min-ho hingga bersikap seperti itu. Ia harus tahu agar bisa membantu Ji-hyun. Ia mengeluarkan gelang dan stempel Ji-hyun, “Aku akan memastikan semua ini kembali ke tanganmu.”
Min-ho membawa JH-kyung ke sebuah lounge untuk bicara. Min-ho bertanya apa yang terjadi di Jinan, mengapa mendadak JH-kyung pingsan dan tidak mengenalinya. JH-kyung berkata ia terserang narkolepsi, keadaan di mana seseorang mendadak tak sadarkan diri dan jatuh tertidur, ketika bangun ia akan menjadi bingung dan kehilangan orientasi. Min-ho berkata ia pernah mendengar tentang narkolepsi, apa itu sebabnya mengapa JH-kyung tidak mengenalinya, seharusnya ia mengatakan kondisinya sejak awal.
“Apa gunanya mengatakan hal itu pada seorang pria yang meninggalkan seseorang dengan kondisi seperti itu dan berlari pada In-jung,” sindir JH-kyung. Mengapa kau mengirim sms itu pada In-jung, tanya Min-ho. Sama seperti yang kukatakan pada In-jung, aku ingin semuanya jelas (JH-kyung tidak ingin sembunyi-sembunyi seperti yang In-jung lakukan pada Ji-hyun), sahut JH-kyung. Lalu ia bertanya bagaimana dengan In-jung. Aku tidak tahu, jawab Min-ho, aku tidak tahu apa yang kulakukan.
JH-kyung ingin pergi ke restoran itu lagi, tempat Min-ho sering makan bersama ibunya saat miskin. Ia bertanya setelah Min-ho sekarang berhasil, ke mana Min-ho membawa makan ibunya. Min-ho berkata ia pergi dengan ibunya terakhir kali ke restoran itu sebelum pergi ke luar neger. Ia mengatakan selama ini ibunya dirawat di rumah sakit.
JH-kyung kaget, berarti ibu Min-ho di pesta pertunangannya adalah ibu palsu. JH-kyung bertanya ibu Min-ho dirawat di rumah sakit apa. Min-ho tidak menjawabnya. Ia berkata alkohol pasti telah mempengaruhi kepalanya, biasanya ia tidak membicarakan ibunya saat sadar.
Jh-kyung ingat ketika ia mendengar Min-ho membuka brankasnya…nit-nit-nit-nit-nit-nit…6 digit. Ia juga ingat Min-ho pernah berkata untuk menggunakan nomor yang berhubungan dengan orang yang dekat dengannya agar tidak lupa passcodenya.
JH-kyung memandang Min-ho dan berpikir, passcode itu mungkin tanggal lahir ibu Min-ho. Min-ho menoleh dan melihat JH-kyung sedang menatapnya. JH-kyung menggenggam tangan Min-ho, “kasihan kau, banyak hal yang tidak ingin kaukatakan, sama seperti aku.” Min-ho tersentuh.
Mereka pergi keluar. Min-ho bertanya kapan JH-kyung akan memberitahu di mana ia tinggal. JH-kyung menjawab saat sudah tiba saatnya. Min-ho berkata JH-kyung memang tidak akan menurut walau ia memintanya. JH-kyung pamit lalu pergi. Orang suruhan Min-ho sudah menunggu di tempat parkir dan mendapat isyarat dari Min-ho untuk mengikuti JH-kyung.
JH-kyung merenung di dalam bus. Ia ingat pandangan Han Kang saat ia menyuruh Han Kang masuk karena ia ingin bicara dengan Min-ho. POP! Muncullah Scheduler. Ia meledek JH-kyung untuk minum soju dengannya jika percintaannya tidak berjalan mulus. Yaaa! Tegur JH-Kyung.
Scheduler berkata JH-kyung ini pembuat masalah terbesar. Memangnya aku melakukan kesalahan apa lagi, tanya JH-kyung. Hidupmu benar-benar dinamis untuk seseorang yang hanya memiliki sisa 20 hari dalam hidupnya, apa kau sedang membuat film action? Scheduler menunjuk ke belakang bus. JH-kyung berdiri dan melihat mobil ayahnya mengikutinya.
Ia sadar supir ayahnya adalah teman masa kecil Min-ho. Min-ho pasti yang telah menyuruhnya. Apa yang harus kulakukan? Tanyanya panik. Scheduler memasang kacamatanya dan berkata mereka harus seperti Matt Damon dalam Bourne Supremacy. Mereka menunggu sampai beberapa orang turun dari bus lalu bus berjalan kembali tapi hanya sesaat lalu berhenti. JH-kyung dan Scheduler turun dari bus dan langsung lari sekencang-kencangnya. Penguntit yang kaget segera turun dari mobilnya dan berlari mengejar mereka.
Scheduler sangat menikmati “pelarian” ini soalnya dia ngga keliatan haha…wajahnya jail banget. Mereka sembunyi di balik pohon sampai penguntit itu pergi.
Scheduler duduk di bangku taman. JH-kyung duduk di sebelahnya dan berterima kasih padanya. Scheduler berkata ia melakukan itu untuk Yi-kyung. Yi-kyung pasti kaget kalau ada orang dari kehidupan Ji-hyun yang mencarinya…well, that’ll come soon *smirk*
JH-kyung membenarkan, karena dirinya, Yi-kyung menjadi lelah secara fisik dan mental. Scheduler bertanya mengapa JH-kyung melakukan hal-hal bodoh. JH-kyung berkata untuk membuka brankas Min-ho. Memangnya semua masalah selesai jika brankas itu terbuka, tanya Scheduler.
Aku akan mengetahui semua rencananya dan membuat ayahku dioperasi. Juga bisa menghentikan apa yang akan terjadi pada perusahaan ayahku dan melindungi Haemido. Juga, jika aku berkesempatan kembali hidup, aku tidak akan dikendalikan oleh Min-ho lagi.
Scheduler berkata apa Ji-hyun tidak akan mencari air mata lagi. JH-kyung menyadari bahwa 49 hari itu diberikan sebagai hadiah terakhir bagi orang yang belum saatnya meninggal jadi tidak perlu mencari air mata. Ia tidak bisa menunjukkan dirinya Ji-hyun, ia juga tidak bisa meminta orang lain untuk mencintainya. JH-kyung menggenggam liontinnya, dan liontin ini terisi dengan sendirinya. Dengan kata lain, airmata itu tidak perlu dicari.
Scheduler menebak JH-kyung akan bertanya “apa yang kukatakan benar kan? Katakan yang sebenarnya”. Dia memastikan tidak akan menjawabnya. JH-kyung meminta Scheduler berhenti menyebut “air mata” dan “air mata”, air mata adalah sesuatu yang pasti saat seseorang meninggal.
Jadi JH-kyung merasa air mata itu baru akan terkumpul setelah ia mati. Scheduler memintanya berhenti membicarakan itu karena jika dilanjutkan akan melampaui batas . JH-kyung mengangguk mengerti.
Jh-kyung bertanya tentang Yi-kyung pada Scheduler. Kau bilang ia kehilangan seseorang bukan, tanyanya. Scheduler tidak ingat, ia mengecek ponselnya dan berkata itu benar. JH-kyung berkata ia akan menemukan Yi-soo karena Scheduler tidak mau melakukannya. Scheduler menasihati agar JH-kyung jangan hanya berpikir untuk menemukan Yi-soo dan berhati-hatilah agar jangan diikuti Min-ho. Ia tidak mau hidup Yi-kyung terganggu. JH-kyung berjanji untuk berhati-hati.
Min-ho pulang ke rumah dan In-jung sudah menunggunya. In-jung menyindir Min-ho pasti suiit melupakan Yi-kyung hingga mabuk. Min-ho berkata akan menjadi masalah jika In-jung datang dan pergi semaunya. Kalau begitu ubah kode masuk rumahnya agar aku tak bisa masuk, kata In-jung.
Min-ho tahu In-jung tahu bukan untuk mengatakan itu. In-jung menceritakan tentang Park Jung-eun yang kembali dan melakukan hal-hal aneh. In-jung berkata ia yakin Park Jung-eun yang mengambil stempel itu. Ia menceritakan semua keanehan Park Jung-eun.
Min-ho tak mengerti kekhawatiran In-jung dan menganggapnya berlebihan. In-jung meminta Min-ho menyelidiki hal itu tapi Min-ho malah mengusulkan In-jung pergi ke luar negeri sampai semua beres atau bahkan lebih lama.
Tentu saja In-jung menganggap Min-ho hendak menyingkirkannya. Ia bertanya apa yang akan Min-ho lakukan dengan Yi-kyung jika ia pergi. Min-ho berkata bukan itu maksudnya. In-jung bertanya bagaimana bisa Min-ho melakukan hal itu padanya, selama 2 tahun Min-ho tak jatuh cinta pada Ji-hyun jadi mengapa sekarang dengan gadis itu. Min-ho mengakui ia menyukai Yi-kyung tapi bukan hanya karena itu.
Selama 2 tahun terakhir, tepatnya 10 Mei 2009 (omo…apa itu passcode brankas?) yaitu hari ulang tahunku, sampai hari Ji-hyun mendapat kecelakaan kita hanya membicarakan rencana kita. Ternyata In-jung yang mengusulkan rencana itu pada Min-ho pada hari ulang tahunnya. Min-ho berkata In-jung terus memberitahu Ji-hyun itu orang seperti apa, makanan kesukaannya, warna, gaya busana, musik, film yang Ji-hyun tonton dan tangisi ,dan juga bagaimana orang tuanya. Kita sibuk membicarakan rencana kita agar ayah Ji-hyun tidak mencurigai kita.
In-jung bersikukuh itu untuk kebaikan mereka. Min-ho mengatakan mereka membangun bisnis, bukan cinta, selama 2 tahun ini. Dua tahun itu berlalu begitu saja, mereka tidak berbagi apapun satu sama lain, jadi wajar saja jika hati menjadi dingin. In-jung terguncang mendengar itu semua, hatimu menjadi dingin? Kukira kau juga merasakan hal yang sama, ujar Min-ho. Oppa, In-jung mulai menangis. Hatiku tak melakukan hal yang kuinginkan, In-jung.
Ji-hyun tak melompat keluar dari tubuh Yi-kyung seperti biasanya. Ia mengeluh mengapa ia menjadi sulit keluar (dari tubuh Yi-kyung) sejak dari Jinan. Dia berbicara dengan Yi-kyung yang tidur agar menunggu, dia akan segera menemukan Yi-soo.
Dr. Noh menemui Yi-kyung di Purple Café (tempat kerja Yi-kyung). Ia bertanya ketika Yi-kyung tak masuk kerja sebenarnya apa yang terjadi. Yi-kyung tak mengerti apa yang Dr. Noh bicarakan. Dr. Noh mengatakan ada seorang pemuda yang menggantikan Yi-kyung hari itu. Yi-kyung berkata, kupikir itu hanya mimpi. Ia merenung, itu bukan mimpi.
Scheduler muncul. Celaka, mengapa aku membuat kesalahan seperti itu, keluhnya. Ia cepat-cepat memeriksa ponselnya untuk melihat apakah ia mendapat hukuman lagi. Yi-kyung terus memikirkan hal itu.
Ia kembali diterapi oleh Dr. Noh. Kau menuju ke mana sekarang, tanya Dr. Noh. Di bawah hipnotis, Yi-kyung menjawab ia sedang dalam perjalanan untuk menemui Yi-soo.
Kilas balik:
Sepertinya mereka sedang bertengkar. Yi-soo berteriak marah pada Yi-kyung, “bagaimana bisa seseorang tidak berubah? Perubahan itu yang membentuk seseorang!” Yi-kyung menangis, “walaupun begitu, kau adalah Yi-soo.” Yi-soo berteriak lagi, “Yang harus kaulakukan hanyalah memahamiku!”. Sepertinya Yi-kyung sudah bekerja di hotel sedangkan Yi-soo seorang musisi jalanan.
Yi-kyung kembali ke hotel tempatnya bekerja sambil menghapus air matanya. Tiba-tiba ingatannya bercampur dengan ingatan Ji-hyun. Ia melihat Min-ho. “Aku melihat seorang pria dan aku sangat senang melihatnya. Tapi pria dan wanita itu masuk ke kamar hotel. Aku sembunyi dan terus memperhatikan tapi aku terlalu terkejut,” kata Yi-kyung masih dalam pengaruh hipnotis.
“Apa orang itu Yi-soo?” tanya Dr. Noh. “Bukan, aku tidak mengenal pria itu.” “Bagaimana dengan orang yang memperhatikan, apa itu kau?” Yi-kyung mengangguk, “Sepertinya begitu tapi itu bukan diriku.” Dr. Noh bingung. Yi-kyung ingat wajah Yi-soo yang menopangnya saat pingsan, lalu wajah Han Kang, Min-ho, dan JH-kyung yang menangisi ayahnya. Terakhir ia ingat Ji-hyun berbicara padanya.
Dr. Noh menjelaskan mungkin saja saat Yi-kyung menarik ingatannya, ingatannya tercampur dengan ingatan kehidupan masa lalu (sebelum reinkarnasi). Yi-kyung berkata itu bukan masa lalu, sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya saat ini. Dr. Noh meminta Yi-kyung menceritakannya. Yi-kyung seperti berpikir. Dr. Noh terus mendesaknya. Tapi Yi-kyung tidak bisa menjelaskannya, ia ingin mengatakannya tapi ia merasa ia tidak seharusnya menceritakannya pada Dr. Noh.
Ji-hyun sudah menunggu Yi-kyung pulang dan menyapanya seperti biasa. Saat Yi-kyung menaruh jaket. Tangannya tak sengaja menyentuh lengan baju Ji-hyun. Ji-hyun dapat merasakan sentuhan itu (biasanya kan tembus). Ia kaget. Lebih kaget lagi saat melihat Yi-kyung seperti menatapnya. Ji-hyun langsung merunduk ketakutan. Yi-kyung tidak melihat Ji-hyun tapi ia memegang tangannya dan berpikir.
Han Kang menemui Min-ho di kantornya. Ia ingin mendisain proyek Haemido jika Min-ho belum menemukan penggantinya. Min-ho bertanya mengapa Han Kang mendadak berubah pikiran. Han Kang berkata waktu itu ia tidak nyaman melakukannya karena Ji-hyun baru mengalami kecelakaan. Ia tidak nyaman bekerja untuk seseorang yang baru saja mengalami musibah.
Min-ho berkata situasinya belum berubah saat ini (Ji-hyun masih koma). Han Kang membenarkan tapi setelah mengetahui hubungan Min-ho dan In-jung, ia merasa tak enak untuk Ji-hyun dan ingin melakukan pekerjaan ini untuk Ji-hyun. Keputusannya berada di tanganmu, kata Han Kang. Min-ho lebih suka jika Han Kang yang mengerjakannya. Kalau begitu ia akan pergi sekarang dan akan menelepon Min-ho untuk rapat.
In-jung mendapat nomor telepon Park Jung-eun. Ia terkejut menemukan itu nomor yang sama dengan nomor telepon JH-kyung.
In-jung pergi ke rumah sakit dan mengajak ibu Ji-hyun pergi makan makanan kesukaan Ji-hyun yaitu pasta. Ibu Ji-hyun menyuruh In-jung makan sendiri. In-jung berkata Ji-hyun pernah bilang ingin makan bersama dengan ibunya. Ayah Ji-hyun nimbrung dan berkata bahwa Ji-hyun hanya ingin makan bersama ibunya. In-jung mengajak ayah Ji-hyun pergi bersama tapi ayah Ji-hyun tidak suka makanan eropa dan menyuruh istrinya pergi.
In-jung membawa ibu Ji-hyun ke restoran Han Kang. Tujuannya? Agar samaran JH-kyung sebagai Park Jung-eun terbongkar karena ibu Ji-hyun mengenali JH-kyung sebagai Park Jung-eun. Ibu Ji-hyun terkejut dan senang melihat Han Kang di sana. In-jung menjelaskan Han Kang adalah pemilik restoran ini. In-jung mengatakan pada Han Kang bahwa ia membawa ibu Ji-hyun untuk pasta favorit Ji-hyun.
Mereka memesan pasta kesukaan Ji-hyun. In-jung menanyakan apakah JH-kyung sudah datang kerja. Han Kang tidak menjawabnya, ia bersikap dingin pada In-jung seperti menganggap In-jung tidak ada. Ia menghampiri Chef Oh dan bertanya di mana JH-kyung. Chef Of menjawab JH-kyung belum datang. Han Kang bertanya pada dirinya sendiri di mana JH-kyung padahal ia bisa bertemu dengan ibunya.
JH-kyung sedang mencari informasi tentang Yi-soo tapi hasilnya nihil. Ia mendapat telepon dari Han Kang yang menyuruhnya tiba dalam waktu 5 menit.
Ibu Ji-hyun hampir tidak sanggup memakan pastanya karena teringat putrinya. Ia menguatkan dirinya dan memakannya. In-jung gelisah menunggu JH-kyung datang. Demiikian juga Han Kang. Tapi Han Kang melihat sikap In-jung yang aneh. Tepat saat itu JH-kyung datang terengah-engah setelah berlari menuju restoran.
In-jung cepat-cepat mengangkat gelasnya yang kosong. Melihat kesempatan itu, Han Kang menyuruh Jh-kyung yang membawakan air untuk In-jung. Ibu Ji-hyun menoleh dan senang melihat JH-kyung. “Nn. Park Jung-eun, kau kerja di sini?” Kontan Han Kang terkejut demikian juga JH-kyung yang kaget melihat ibunya.
In-jung tersenyum puas dan menyapa dengan “apakah kau Nn. Song Yi-kyung atau Park Jung-eun?” Ibu Ji-hyun bersikukuh dia adalah Park Jung-eun. JH-kyung berdiri dengan tangan gemetar. Han Kang meraih teko air yang dipegang JH-kyung. Jh-kyung lari keluar.
Di luar ia berpikir bagaimana caranya mengatasi situasi ini. In-jung menyusulnya ke luar dan menyindir mengapa JH-kyung berpura-pura menjadi Park Jung-eun, atau Park Jung-eun yang berpura-pura menjadi JH-kyung? Jadi siapa nama Jh-kyung sebenarnya?
Kesal karena In-jung menjebaknya, JH-kyung menjawab Park Jung-eun adalah namanya di kafe internet. In-jung tidak percaya. Ia bertanya apa benar JH-kyung teman dari Ji-hyun, In-jung menebak kau bukan teman Ji-hyun bukan (Jika teman Ji-hyun mana mungkin In-jung tidak tahu)?
Jh-kyung mencoba menjawab tapi Han Kang menyela pembicaraan mereka. “Ia adalah teman Ji-hyun. Ji-hyun yang memintaku menerimanya sebagai pegawai.” In-jung dan JH-kyung sama-sama terkejut. Han Kang bertanya pada In-jung apa masalahnya, Park Jung-eun adalah nama samarannya. Ia lalu menyuruh JH-kyung masuk untuk menemani ibu Ji-hyun. JH-kyung ragu-ragu tapi Han Kang memberinya isyarat agar masuk.
In-jung menegur Han Kang yang telah menyelanya. Han Kang bertanya mengapa In-jung bersikap seperti ini. In-jung berkata ia curiga pada JH-kyung. Han Kang berkata In-jung lebih mencurigakan, mengapa Jh-kyung tidak bisa menjadi teman Ji-hyun dan apa pentingnya JH-kyung itu Park Jung-eun atau bukan?
In-jung bertanya apa benar Ji-hyun meminta Han Kang menerima JH-kyung bekerja. Apa itu begitu penting bagi In-jung hingga menggunakan ibu Ji-hyun. In-jung bertanya apa maksud Han Kang dengan menggunakan ibu Ji-hyun. Han Kang berkata ia tahu hubungan Min-ho dan In-jung tapi apa yang In-jung lakukan kali ini keterlaluan -bukan- tak tahu malu. Dengan kesal ia meminta In-jung kembali masuk ke dalam dan tidak membuat ibu Ji-hyun khawatir. In-jung shock Han Kang sudah tahu hubungannya dengan Min-ho.
JH-kyung menjelaskan pada ibu Ji-hyun seperti yang tadi dikatakan Han Kang bahwa Ji-hyun yang memperkenalkannya pada Han Kang. Ibu Ji-hyun mengerti (tuh kan ibunya aja ngga curioga). In-jung masuk dan meminta maaf ia keluar karena harus menerima telepon penting. Han Kang berkata akan mengantar ibu Ji-hyun kembali ke rumah sakit dan menyuruh In-jung urus saja keperluan kantornya. In-jung agak khawatir. Ia khawatir Han Kang akan membeberkannya pada ibu Ji-hyun.
Han Kang membujuk ibu Ji-hyun ikut dengannya karena ia akan menemui klien di dekat rumah sakit. Ibu Ji-hyun dengan senang menyetujui. JH-kyung masih bertanya-tanya dengan sikap Han Kang tadi. Han Kang menyuruh JH-kyung membawakan kopi ke kantornya.
JH-kyung membawakan kopi pesanan Han Kang. Han Kang pura-pura terkejut dan bertanya apakah JH-kyung benar-benar teman Ji-hyun. JH-kyung mengiyakan. Han Kang tidak marah, ia bertanya mengapa JH-kyung tidak mengatakannya, bukankah kau bilang kau teman internet café-nya. JH-kyung berkata itu forum untuk belajar trik sulap.
Han Kang menjentikkan jarinya, pantas saja kau banyak persamaan dengan Ji-hyun. JH-kyung bertanya mengapa Han Kang tadi berkata ia sudah tahu pada In-jung, bahwa JH-kyung adalah teman Ji-hyun. Han Kang berkata ia merasa JH-kyung tadi dalam keadaan tersudut. “Sudah kukatakan padamu aku berhutang banyak pada Ji-hyun. Kau pasti mengenalnya, jika ada yang menyudutkan orang yang lemah, tanpa pikir panjang Ji-hyun akan membela yang lemah.” JH-kyung masih bingung.
Han Kang berkata ia juga tidak suka pada In-jung. Mengapa, tanya JH-kyung. Han Kang bertanya apa JH-kyung tidak tahu hubungan Min-ho dan In-jung. Ini untuk mengetes apakah Ji-hyun benar-benar tahu Min-ho berhubungan dengan In-jung. Jh-kyung heran bagaimana Han Kang bisa tahu. Ia berkata ia sudah tahu. Itulah sebabnya aku membantumu, kata Han Kang. JH-kyung masih tak mengerti.
Han Kang pergi untuk mengantar ibu ji-hyun. JH-kyung tersadar bagaimana jika In-jung memberitahu Min-ho bahwa ia adalah Park Jung-eun. Ia cepat-cepat menelepon Min-ho. Min-ho tersenyum dan mengangkatnya. JH-kyung berkata ada yang ingin ia bicarakan dan ia ingin bertemu Min-ho. Min-ho ada rapat dan baru selesai jam 5. JH-kyung berkata ia akan menunggu di depan rumah Min-ho. In-jung juga menelepon Min-ho tapi Min-ho tidak mengangkatnya dan mematikan teleponnya.
Han Kang mengantar ibu Ji-hyun ke dalam rumah sakit. Ia menyapa ayah Ji-hyun. Ayah Ji-hyun tidak suka melihat Han Kang, bukankah sudah kukatakan agar jangan kembali tapi kau terus saja datang. Ibu Ji-hyun menjelaskan tadi ia makan di restoran Han Kang. Ayah Ji-hyun tidak peduli dan bertanya mengapa Han Kang datang lagi hari ini.
Ibu Ji-hyun membiarkan Han Kang berbicara berdua dengan ayah Ji-hyun. Ayah tidak tahu apa yang Han Kang ingin bicarakan dengannya karena mereka tidak punya hubungan apapun. Han Kang mengatakan ia tahu ia tidak berhak mengatakannya tapi ia mohon ayah Ji-hyun menganggap perkataannya sebagai perkataan Ji-hyun. Memangnya siapa kau berbicara atas nama Ji-hyun, tanya ayah. Aku sama seperti Ji-hyun, kata Han Kang.
Han Kang menceritakan ia tidak tahu kapan ibunya meninggal dunia. Ia baru mengetahuinya setahun kemudian. Han Kang berkata ibunya sengaja melakukannya. Han Kang berkata ibunya tidak pernah menceritakan mengapa ia bercerai dengan ayahnya, penyakit apa yang ia derita,kapan ia akan mati, juga saat ia sekarat…sampai akhir ia tidak menceritakan apapun dan mengirimku ke Amerika.
Ayah Ji-hyun berkata ia tahu apa yang sedang Han Kang coba katakan dan menyuruhnya berhenti. Tapi Han Kang meneruskannya. Ia berkata ibunya berpikir ini yang terbaik untuknya tapi sampai sekarang ia tidak mengerti mengapa ibunya bersikap demikian. Han Kang berpendapat jika untuk kebaikannya, seharusnya ibunya menceritakannya.
Ayah bertanya, apa persamaannya dengan Ji-hyun. “Ketika Ji-hyun bangun dan ayahnya tidak ada, kaupikir apa yang akan ia lakukan? Terlebih lagi ketika ia tahu ayahnya tidak dioperasi karena dirinya lalu meninggal. Apa yang akan ia lakukan?”
Ayah Ji-hyun marah, “siapa yang coba kauancam? Apa hakmu….” Tiba-tiba matanya berkedut, syaraf wajahnya mulai terserang. Han Kang khawatir melihat keadaannya.
JH-kyung menunggu di depan rumah Min-ho. Ia menikmati tiupan angin dan sinar mentari sore. Ia bertanya dalam hatinya apakah 19 hari lagi ia akan bisa melihatnya, kurasa tidak bisa. Min-ho berjalan ke arahnya. JH-kyung menggelengkan kepalanya dan meyakinkan dirinya berulang-ulang, aku akan bisa melhatnya.Ia lalu melihat Min-ho sedang memperhatikannya.
Min-ho berjalan menghampirinya dan bertanya apa yang sedang Jh-kyung lakukan. JH-kyung berkata cuaca sedang bagus. Min-ho mengajak JH-kyung jalan-jalan tapi JH-kyung berkata ia tidak ingin mengatakan hal yang ingin ia katakan di dalam mobil. Lalu ia melangkah mendahului Min-ho ke dalam.
Di rumah Min-ho, JH-kyung berdiri di depan foto pertunangannya dengan Min-ho. Min-ho berkata tatapan JH-kyung akan melubangi foto itu.
“Aku punya seorang teman yang tidak pernah kutemui secara langsung (bertatap muka). Aku mengetahui wajahnya dan semua mengenai dirinya, “kata JH-kyung.
“Kau bilang ada yang ingin kaubicarakan, jadi kemarilah,“ Min-ho meminta JH-kyung duduk.
JH-kyung tetap di tempatnya. “Aku sedang mengatakannya. Ia adalah teman yang kutemui di kafe internet. Dia adalah Shin Ji-hyun.”
Min-ho terkejut. “Ji-hyun adalah temanku. Ketika aku tahu kau adalah Kang Min-ho aku sangat senang karena kau tunangan Ji-hyun. Tapi setelah aku mengetahui hubunganmu dengan In-jung, aku tidak menyukaimu. Itulah yang terjadi.”
“Tunggu sebentar,” ujar Min-ho, ia bangkit berdiri menghadap JH-lyung, ”Kau adalah teman Ji-hyun?”
“Namaku di kafe internet adalah Park Jung-eun.”
“Park Jung-eun?”
“Apa kau belum mendengarnya dari In-jung?” tanya JH-kyung. Min-ho kesulitan mencerna semuanya. JH-kyung berkata, “saat aku kembali ke rumah ini, tolong jangan buat aku melihat foto itu-foto tunanganmu dengan Ji-hyun.” Wow, ini bisa berarti ganda. Min-ho yang egosentris mungkin akan berpikir JH-kyung sangat menyukainya hingga tak mau melihatnya dengan Ji-hyun. Apalagi setelah tahu hubungannya dengan In-jung, JH-kyung tetap mendekatinya. Padahal yang sebenarnyanya Jh-kyung tidak ingin melihat dirinya dengan Min-ho.
JH-kyung mendengar suara pintu dibuka. In-jung masuk dan melihat Min-ho bersama Jh-kyung. JH-kyung menyuruhnya masuk karena ia sudah selesai bicara. “Apa yang sudah kaubicarakan?” tanya In-jung. “Hal yang mau kaubicarakan,” jawab JH-kyung lalu ia mengambil tasnya dan berjalan keluar. In-jung menahannya. JH-kyung berkata In-jung bisa memverifikasinya dengan Min-ho. Ia mengibaskan tangan In-jung dan pergi.
Sementara itu Min-ho bagai disambar petir. Ia berdiri mematung dan tak mengatakan apapun. In-jung bertanya mengapa Min-ho berdiri saja, apa yang gadis itu katakan? Min-ho memejamkan matanya dan duduk. “Aku mendengar semuanya dan aku perlu berpikir.”
In-jung mencecarnya dengan berkata gadis itu Park Jung-eun dan Park Jung-eun adalah Song Yi-kyung dan Song Yi-kyung adalah teman Ji-hyun. “Kubilang aku sudah mendengarnya,” sahut Min-ho. In-jung bertanya apa Min-ho tidak berpikir itu aneh. Min-ho meminta In-jung pergi. Oppa, desak In-jung. “Biarkan aku sendiri!” teriak Min-ho. In-jung terkejut melihat reaksi Min-ho, ia pergi.
JH-kyun belum meninggalkan gedung apartemen Min-ho. Ia berkata pada dirinya sendiri bahwa semua sudah selesai, tidak mungkin Min-ho akan membiarkan hal ini. Jika Min-ho mengakhiri hubungan dengannya maka ia tidak bisa menemukan apa-apa lagi. “Ayah apa yang kulakukan?” keluhnya.
In-jung keluar dari lift. Ia bersandar di balik tembok, tak percaya Min-ho baru saja membentaknya. JH-kyung sembunyi dan berpikir mengapa In-jung keluar begitu cepat. Tak lama kemudian Min-ho keluar. JH-kyung berpikir ke mana Min-ho akan pergi. Ia melihat jamnya, sdah waktunya untuk kembali. Ia cepat-cepat pergi. In-jung tidak melihat Min-ho maupun JH-kyung yang keluar.
JH-kyung membuka pintu sedikit agar ia bisa keluar tanpa menunggu Yi-kyung membuka pintu. Ia duduk kembali, ia khawatir Yi-kyung akan melihat pintu rumah terbuka dan curiga lagi. Ia berpikir ia harus menunggu di depan rumah Min-ho sebelum Min-ho pulang (agar ia bisa ikut masuk saat Min-ho masuk ke rumah). Ia meminta maaf pada Yi-kyung tidak bisa mengikutinya keluar hari ini karena dengan begitu ia tidak bisa masuk rumah Min-ho.
Ia berbaring kembali. Tapi ia bangun lagi dan mengeluh tidak bisa begini. Akhirnya Ji-hyun menunggu Yi-kyung bangun. Yi-kyung bangun dan melihat keadaan sekelilingnya lalu bangkit berdiri. Ji-hyun lega tadi ia tidak membuka pintunya.
Ternyata Min-ho pergi ke rumah Han Kang. Ia bertanya apakah Han Kang benar-benar tahu. Han Kang berkata ia sudah tahu Song Yi-kyung adalah teman Ji-hyun. Ji-hyun pernah mengatakan akan mengenalkan temannya pada Han Kang.
Min-ho bertanya mengapa Han Kang tidak memberitahunya, bukankah Han Kang terus mengingatkannya bahwa ia tunangan Ji-hyun dan membuat Min-ho susah.
Han Kang berkata itulah sebabnya ia tidak setuju Min-ho dengan JH-kyung. Bukankah akan lebih mudah jika kau bilang ia teman Ji-hyun? Akan lebih mudah jika Min-ho tahu sebelum tertarik pada Yi-kyung.
Han Kang berkata ia percaya pada Min-ho, ia percaya Min-ho mencintai Ji-hyun. “Apa aku harus bersikap rendah dengan mengatakan Yi-kyung yang kausukai adalah teman dari tunanganmu?”
Min-ho bertanya menapa Han Kang tidak memecat JH-kyung sejak awal dan malah membiarkannya.
”Apa kau bertanya karena kau tidak tahu? Kau tahu aku juga menyukainya.” Wohoo…pernyataan dari Han Kang.
Apa, tanya Min-ho. Aku menyukai gadis itu, sahut Han Kang. Benar, aku tahu kau menyukai Yi-kyung, kata Min-ho. “Bukan Yi-kyung tapi Ji-hyun (yang kusukai), “kata Han Kang dalam hatinya.
Ji-hyun berjalan keluar dengan Yi-kyung. Ji-hyun berkata ia akan pergi dan meminta Yi-kyung menjaga dirinya selama ia tidak ada beberapa hari. Ji-hyun membalikkan badannya dan berjalan pergi tapi ia bertanya-tanya ke mana Yi-kyung akan pergi. Ia akhirnya mengejar Yi-kyung dan mengikutinya ke sebuah gereja.
Yi-kyung duduk termenung di depan gereja. Ji-hyun bertanya, “apa kau tidak punya tempat untuk pergi? Tidak ada seorangpun yang dapat kautemui? Walau aku ingin menemui seseorang, aku tidak bisa menemui mereka sebagai Ji-hyun. Jadi aku kesepian. Tapi kau kesepian karena tidak ada seorangpun yang dapat kautemui?“
Ia bercerita tidak ada seorangpun yang tahu tentang Yi-soo bahkan teman terdekat Yi-kyung. Ini sungguh membuatnya frustrasi.
Ji-hyun pamit pada Yi-kyung. Ia mendekati wajah Yi-kyung dan menasihatinya untuk tidak terlalu lama berada di sini karena itu berbahaya. Ji-hyun mengulurkan tangannya untuk menyisihkan rambut Yi-kyung dan mengenai beberapa helai. Yi-kyung seperti merasakan sesuatu.
Ji-hyun mengikuti Min-ho ke rumahnya. Dia menunggu Min-ho membuka brankasnya. Tapi celakanya, Min-ho sama sekali tidak membuka brankasnya. Ji-hyun menunggu dengan tak berdaya selama beberapa hari hingga tersisa waktu 16 hari.
Sisa 16 hari 4 jam 29 menit
Ji-hyun berjalan pulang ke rumah Yi-kyung. Yi-kyung juga sedang berjalan pulang. Jih-yun berlari menhampirinya dan menyapanya dengan ceria, ”Onni (kakak)!!” JH-kyung berhenti berjalan, ia seperti mendengar sesuatu lalu menjadi takut. Ia berlari masuk ke rumah diikuti Ji-hyun.
Keduanya duduk berdampingan. Masing-masing larut dalam pikiran mereka. Yi-kyung ingat saat ia melihat Yi-soo di Jinan. Ia bergumam, “jangan lakukan itu…Yi-soo….jika kau datang sekarang…”Ia tak bisa menahan tangisnya lagi, Ji-hyun sedih melihat Yi-kyung. “Onni…bagaimana ini…apa yang harus kulakukan dengan kakak?” Ia ikut menangis bersamanya.
Lee Yo-won ini hebat banget akting nangisnya. Dari diam saja tiba-tiba ia menangis begitu sedihnya. Walalu kita hanya tahu sedikit mengenai Yi-kyung tapi kita bisa ikut terharu lho….hiks hiks…
JH-kyung bangun dengan sisa-sisa tangisan semaam. Ia mengambil buku tahunan sekolah Yi-kyung. Berpikir mengapa ia baru menyadarinya sekarang, ia bisa menemukan teman Yi-kyung di sana. Ia menemukan foto Yi-kyung yang sedang tersenyum ceria. Lalu ia melihat pria di sebelahnya. Ia menemukan Song Yi-soo!
Ia senang sekali tapi saat ia mengamati wajah Yi-soo, ia menyadari wajahnya sangat mirip dengan Scheduler.
JH-kyung menelepon Scheduler bahwa ada hal yang sangat penting dan darurat. Scheduler berkata ia tidak bisa pergi dan meminta JH-kyung mengatakannya lewat telepon. JH-kyung menebak Scheduler ada di studio musik. Scheduler berteriak menyuruhnya jangan datang. Tapi Jh-kyung menutup telepon dan berlari ke tempat Scheduler.
Scheduler memarahinya karena tidak mendengar larangannya. JH-kyung berkata ada sesuatu yang penting. Ia mengeluarkan buku tahunan Yi-kyung da membukanya. Menunjukkan forto Yi-soo pada Scheduler. Scheduler melihatnya dan terkejut. JH-kyung mengamat-amati wajah Scheduler. “Apa ini?....ini aku?” Scheduler dan JH-kyung bertatapan kaget.
Komentar:
Seperti yang kukira, drama ini jika ditulis dengan baik pasti akan memunculkan banyak hal menarik. Dan ternyata penulisnya memang hebat. Walau alur berjalan lambat, dalam arti tiap episode sebenarnya tidak banyak yang bisa diketahui tapi kita merasakan ketegangan karena tidak bisa menebak arah ceritanya akan seperti apa. Di saat kita pikir kita bisa menebak ternyata penulis mengalirkannya dengan cara yang tak disangka-sangka.
Lee Yo-won itu aktris hebat. Chemistrynya degan tiga pemeran pria lawan mainnya betul-betul ok. Walau ia bersikap dingin dengan Min-ho tapi kita bisa merasakan intensitas di antara mereka. Mungkin gara-gara ini kali ya…kapan ya Bae Soo-bin jadi pemeran utama pria rom-kom yang lucu^^
(sc: news.nate.com)
Banyak yang membuat penasaran:
1. Bagaimana Scheduler setelah mengetahui dia adalah Yi-soo?
2. Yi-kyung dan Ji-hyun semakin terikat. Mereka semakin merasakan ikatan fisik dan mental. Buktinya Ji-hyun semakin sulit keluar dari tubuh Yi-kyung dan Yi-kyung semakin bisa merasakan keberadaan Ji-hyun.
3. Ternyata In-jung adalah otak dari rencana penghancuran keluarga Ji-hyun. Apa penyebabnya?
4. Akankah Min-ho tetap mengejar JH-kyung?
5. Apakah In-jung dan Min-ho akan menyadari kalau Song Yi-kyung adalah Ji-hyun?
6. Oya, Scheduler pernah bilang selain Ji-hyun ada 2 orang lagi yang mengambil tantangan 49 hari ini. Jangan-jangan salah satunya Yi-soo tapi dia gagal, karena dia tidak punya siapapun di dunia ini selain Yi-kyung. Makanya Yi-kyung berkali-kali bilang jangan melakukan ini lagi sekarang, ia meminta Yi-soo jangan datang, karena ia pernah mengalaminya saat Yi-soo menjadi 49er. Yi-kyung pasti merasa dihantui. Tapi kalau itu benar berarti Yi-soo sudah mati :(