Payung merah itu ternyata bukan tersangkut di atas pohon tapi benar-benar melayang di udara. Hwon dan para pengikutnya terperangah. Payung itu jatuh ke tanah dan Hwon mengambilnya. Ia menganggap payung itu adalah pertanda bahwa ia akan bertemu dengan Yeon-woo lagi. Tapi kasim Hyung ketakutan dan berpikir patung itu dirasuki sesuatu.
Yeon-woo masih duduk di halaman. Ia mendengar suara dan menoleh ke tembok. Di sana terletak sebuah surat yang ditindih sebuah batu. Ia mengambil batu itu. Batu itu bertuliskan: batu penghilang kekhawatiran. Sedangkan surat itu berbunyi: “Jika kau tidak bisa tidur di malam hari karena kekhawatiran, katakan kekhawatiranmu pada batu ini. Namanya adalah batu penghilang kekhawatiran dan akan menghilangkan semua kekhawatiranmu agar kau bisa tidur nyenyak di malam hari. Ini adalah hadiah perjalananku.”
Walau surat itu tidak ada nama penulisnya tapi Yeon-woo tahu siapa dia. Pangeran Yang Myung. Ia mengomel Yang Myung kembali melakukannya walau ia sudah melarangnya (sepertinya ia sudah melarang Yang Myung untuk menaiki tembok dan sebaiknya langsung menemuinya).
Yeom dan Woon sedang berlatih pedang. Biar ngga bingung, Yeom yang mengenakan pakaian pink dan Woon biru. Seol diam-diam memperhatikan mereka. Ia tertarik dengan bela diri tapi juga sangat mendukung Yeom. Wajahnya gembira jika Yeom menang dan berubah cemas jika Woon berhasil mengalahkan Yeom. Woon menyadari kehadiran Seol tapi membiarkannya.
Kemampuan pedang Woon lebih baik dari Yeom walau bukan berarti Yeom tidak mahir. Woon memanggil “Tuan Muda” pada Yeom karena derajatnya lebih tinggi walau mereka seumur. Yeom tidak ingin sahabatnya memanggil demikian tapi Woon sepertinya sangat peduli dengan perbedaan status mereka.
Yeom ingin tahu di mana Yang Myung malam ini karena ia sudah terlambat untuk pertemuan mereka. Woon melihat Yang Myung melompati tempok di belakang Yeom. Lalu Yang Myung mengendap-endap menghampiri Yeom dan melompat memeluknya dari belakang. Aishh…romantis banget hihihi…
Yang Myung menggoda sahabatnya. Jika ia tahu Yeom begitu merindukannya, ia akan langsung datang ke sini dan tidak berjalan-jalan dulu. Yang Myung memeluk Yeom dan memberi selamat karena telah menjadi cendekiawan top.
Ia lalu melompat hendak memeluk Woon. Tapi Woon bergeser dengan mulus hingga Yang Myung memeluk angin. Yang Myung cemberut dan berkata Woon berhati dingin jadi ia hanya akan memberi selamat setengah saja. Ia lalu merangkul keduanya dan mengajak mereka pergi minum. Ehm…perhatikan deh, Yang Myung merangkul pinggang Woon! Hehehe…dia emang mesra banget ya sama temennya^^
Persahabatan ketiga orang ini memang menarik. Yang Myung adalah seorang pangeran. Yeom adalah anak seorang cendekiawan (bisa dikategorikan sebagai bangsawan). Sedangkan Woon merupakan anak tidak sah seorang pejabat jadi dianggap berstatus rendah. Woon berbicara dengan bahasa resmi pada Yeom dan Yang Myung sedangkan Yeom berbicara bahasa resmi hanya pada Yang Myung.
Yang Myung ditanya mengapa ia begitu terlambat. Yang Myung beralasan ia harus menemui seseorang yang sangat penting baginya. Ia meraih tangan Yeom dan meminta maaf karena sudah menemukan seseorang yang lebih ia cintai dari Yeom. Pffttt…
Yeom berpikir apakah Yang Myung akhirnya menemukan gadis lain yang ia sukai, lalu menghela nafas , menyadari Yang Myung pasti telah naik ke tembok untuk memperhatikan adiknya, Yeon-woo. Ia kembali mengingatkan etika lawan jenis walau Yeon-woo masih sangat muda.
Yang Myung cemberut. Ia hanya mengintip Yeon-woo saat ia merindukannya mengapa Yeom harus begitu serius dan berekspresi seram seperti itu. Woon tersenyum geli. Yang Myung melihat senyum Woon dan menunjuknya sebagai bukti bahwa Yeom memang terlalu serius dan perlu lebih ceria. Woon buru-buru pasang tampang serius lagi.
Yeom memperingatkan Yang Myung, Jika ia masih menaiki tembok untuk melihat Yeon-woo maka ia tidak akan membiarkannya begitu saja. Yang Myung meredakan kegusaran sahabatnya dengan memberi mereka hadiah. Batu. Ia berkata itu batu bertuah. Ia ingin mereka mambawa batu itu ke mana-mana agar mereka selalu ingat padanya.
Woon berkata batu itu terlalu berat untuk dibawa-bawa. Yang Myung langsung mengeluarkan batu lebih kecil dan memberikannya pada Woon. Woon dan Yeom hanya bengong tidak bisa mengatakan apapun.
Yang Myung berkata apakah sekarang Yeom dan Woon (setelah lulus ujian dan ditahbiskan sebagai cendekiawan) telah menjadi orang-orang “nya” (orang-orang yang bekerja untuk Putera Mahkota). Woon dan Yeom menjadi tak enak hati dan diam membiasu. Yang Myung buru-buru menyuruh keduanya bergembira dan minum karena sekarang mereka telah mendapat posisi di pemerintahan. Yeon dan Woon menurut, mereka minum. Sementara Yang Myung terlihat sedih di balik senyum cerianya.
Raja menerima daftar calon pengajar yang akan bertanggungjawab untuk pendidikan Putera Mahkota. Ia melirik pada Yoon Dae-hyung. Sepertinya Raja sudah mengetahui keterlibatan ibunya dan sekutunya, Yoon Dae-hyung, dalam pemilihan para calon ini.
Demikian juga Putera Mahkota. Ketika Kasim Hyun membacakan para calonnya, ia bisa mengucapkan semua nama calon tersebut bahkan sebelum kasim selesai membacakan. Kasim Hyun kagum. Putera Mahkota berkata Ibu Suri (alias nenwknya) melakukan tepat seperti yang ia perkitrakan. Ia berkata tidak peduli siapapun itu, mereka semua sama, ditempatkan oleh Pejabat Yoon untuk mendidiknya sesuai dengan keinginan mereka (Ibu Suri dan sekutunya). Tapi Putera Mahkota Hwon siap untuk membuat guru barunya hidup bagai di neraka.
Ternyata ini bukan pertama kalinya Putera Mahkota menyusahkan gurunya dan membuat mereka semua berhenti. Para dayang bahkan membuat taruhan berapa lama Hwon akan membuat guru barunya berhenti.
Tak lama setelah PM Hwon lewat, seseorang berjalan ke arah yang sama dengan Putera Mahkota. Ia mengenakan baju biru pejabat kerajaan. Para dayang langsung terpesona dengan wajah orang itu. Bahkan ada yang pingsan.
Yeom memasuki ruang belajar Putera Mahkota. Hwon sudah memasang tampang bosan dan membolak balik bukunya dengan kesal. Tidak mau memandang guru barunya. Yeom, sang guru baru, berlutut memberi salam. Mendengar suara seorang pemuda, Hwon mengangkat kepalanya untuk melihat guru barunya.
Ia terperangah. Yeom tampak bersinar dengan ketampanannya. Tapi Hwon bukan terpesona dengan ketampanan Yeom. Ia tak percaya orang semuda Yeom bisa menjadi gurunya. Apalagi ketika ia mengetahui Yeom baru berusia 17 tahun. Ia menuduh Yeom didukung oleh orang yang sangat berkuasa (yang ia maksud adalah Ibu Suri). Yeom kecewa dengan sikap Hwon.
Yeon-woo menerima kabar kakaknya menjadi guru Putera Mahkota dari ibunya. Ia khawatir apakah Hwon akan mengetahui kalau ia adalah adik dari guru barunya. Tapi ia tak bisa menyembunyikan kegembiraan dari wajahnya. Bagaimanapun sepertinya ia ingin bertemu kembali dengan Putera Mahkota.
Sementara itu Ibu Suri marah besar. Rencananya berantakan. Ia ingin salah satu orangnya menjadi guru Hwon tapi malah Heo Yeom yang ditunjuk. Yoon Dae-hyung yakin Yeom tidak akan bertahan lama menjadi guru Hwon.
Sebenarnya itu adalah ide Raja, agar Hwon bisa berteman dengan gurunya yang kira-kira berusia sama. (Mungkin sebetulnya Raja mempertimbangkan keinginan Hwon untuk belajar bersama kakaknya hingga ia memberi guru yang seusia Yang Myung untuk mengajar Hwon). Tapi aku merasa keinginan Raja lebih dari itu. Sepertinya ia tidak ingin Hwon dipengaruhi oleh Ibu Suri dan Yoon Dae-hyung, sehingga ia memilih Heo Yeom. Jangan-jangan Raja sebenarnya sudah mengetahui keterlibatan Ibu Suri dalam insiden Pangeran Uisung namun tidak melakukan apapun karena Ibu Suri adalah ibunya? Sigh…drama ini benar-benar membuatku penasaran :p
Hwon mondir-mandir dengan gelisah di kamarnya. Kasim Hyun datang membawa laporan mengenai Heo Yeom. Ia berkata Yeom sempurna, wajahnya, perilakunya, pendidikannya. Dia adalah idola bagi para cendekiawan di Sungkyunkwan. Bahkan pelayan di sana kesengsem sama Yeom hingga nasi Yeom dua kali lebih banyak dari siswa lainnya. Bukan itu saja, musuh pun berubah menjadi pengagum berat begitu melihat wajah Yeom yang bersinar. Yeom mempelajari semua bidang studi dan benar-benar jenius. Hwon semakin marah mendengarnya apalagi sang Kasim pun terpesona dengan Yeom. Ia menghukum Kasim Hyun berdiri menghadap tembok.
Malam itu Yeom tampak muram. Yeon-woo pergi ke kamar kakaknya untuk belajar (Ini yang menjelaskan mengapa Yeon-woo sangat pintar dan menguasai banyak hal). Ia menyadari kemuraman di wajah kakaknya dan menanyakan alasannya. Ia menerka Putera Mahkota yang menyebabkan kegelisahan itu. Yeon-woo menanyakan apa masalahnya dan ingin membantu kakaknya.
Yeom mengaku Putera Mahkota tidak menyukainya dan salah paham padanya. Ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan agar Putera Mahkota mau mempercayainya. Yeon-woo bertanya apa kakaknya ingin disukai Putera Mahkota. Yeom tersenyum dan bertanya apa adiknya memiliki ide?
Keesokan harinya. Hwon dan Yeom belajar tanpa berbicara sepatah katapun. Yeom hanya memandangi Putera Mahkota lalu bangkit berdiri dan pamit pada akhir pelajaran. Hwon berkata Yeom tidak tahu malu, menerima gaji tapi tidak mengajarkan apapun. Yeom berkata Hwon tidak siap untuk belajar. Hwon balik berkata Yeom yang tidak siap untuk mengajar.
Yeom menawarkan kesepakatan. Jika Hwon berhasil menjawab teka teki yang ia berikan maka Yeom akan mengundurkan diri. Tapi jika Hwon tidak bisa menjawabnya dengan betul maka Hwon harus siap untuk belajar.
Teka-tekinya adalah: benda apa yang membuat dunia terang dalam sekejap dan gelap dalam sesaat?
Hwon berkata itu teka teki yang terlalu mudah dan menyindir Yeom bahwa pertemuan mereka yang berikutnya akan menjadi pertemuan mereka yang terakhir. Yeom menghela nafas.
Putri Min-hwa sedang berjalan-jalan ketika melihat para kasim membawa bertumpuk-tumpuk buku ke kediaman kakaknya, Hwon. Ia tertarik dan masuk begitu saja ke kamar kakaknya. Ia melihat kakaknya sedang sibuk membaca buku. Ia ingin tahu apakah kakaknya sedang dihukum oeh ayah mereka dan harus belajar seperti itu. Hwon menyuruh adiknya pergi.
Tapi Min-hwa cuek dan heran melihat Kasim Hyun berdiri menghadap tembok. Wkwkwk…apa Kasim Hyun semalaman berdiri menghadap tembok? Kasian banget…
Kasim Hyun berkata pada Putri Min-hwa bahwa Hwon sedang mencari jawab sebuah teka teki. Putri ingin tahu teka-teki apa tapi Hwon melarang Kasim Hyun memberi tahu. Putri Min-hwa merengek dan menunjukkan wajah seakan hendak menangis. Kasim Hyun tak tahan dan berbisik memberi tahu teka-teki itu.
Putri Min-hwa berpikir sejenak dan dengan gembira berkata ia tahu jawabannya!
Jawabannya adalah kelopak mata. Jika ia memejamkan mata, dunia langsung gelap. Begitu mata dibuka, dunia kembali terang. Ia sangat bangga telah menemukan jawabannya. (Oh I like her…tapi ngga tau ya kalau nanti ia terlibat dengan kematian Yeon-woo)
Hwon tak terkesan, bagaimana mungkin jawabannya semudah itu. Putri Min-hwa jadi kesal dan pergi meninggalkan kamar kakaknya.
Keesokan harinya Hwon memberi jawaban pada Yeom. Jawabannya adalah politik. Tepat saat itu Raja dan rombongannya (termasuk ayah Yeom dan Yoon Dae-hyung) melewati ruang belajar Putera Mahkota dan diam-diam mendengar pembicaraan mereka.
Hwon menjelaskan politik di istana menghasilkan keputusan yang dapat membuat dunia menjadi terang atau gelap. Raja dan ayah Yeom tersenyum mendengar jawaban Putera Mahkota.
Tapi jawabannya ternyata salah. Jawaban yang benar adalah: kelopak mata. Ayah Yeom langsung cemas dengan akibat yang timbul. Hwon kesal, bagaimana bisa jawaban kekanakkan seperti itu yang benar. Tapi Yeom balik berkata: “Jika yang Mulia tidak menyukai sebuah jawaban, bukankah itu salah?”
Ayah Yeom cepat-cepat minta maaf pada Raja. Tapi Raja menyuruhnya diam dan tersenyum.
Yeom menjelaskan, melihat dunia melalui mata seorang anak berarti semua hal dapat menjadi gelap atau terang. Dengan kata lain semua hal di dunia ini memiliki kesempatan yang sama menjadi benar atau salah.
Ini adalah caranya untuk menjelaskan bahwa sudut pandang seorang anak yang tanpa prasangka dan keangkuhan adalah hal yang perlu dimiliki Putera Mahkota. Karena prasangka dan keangkuhan telah mengaburkan pandangan Putera Mahkota.
“Bagaimana bisa seorang pemimpin memerintah suatu negara dengan mata yang tidak bisa melihat di dalam gelap?”
Ia mengusulkan Hwon membutuhkan perubahan sikap dalam belajar. Putera Mahkota berdiri dengan marah dan memanggil kasim Hyung. Raja tersenyum dan ayah Yeom khawatir. Tapi ternyata Hwon menuruh Kasim menyiapkan meja dan makanan kecil agar ia bisa berbincang-bincang dengan gurunya. Hwon bahkan memberi salam pada Yeom. Yeom buru-buru bangkit berdiri dan memberi hormat pada Hwon.
Di luar, Raja tersenyum geli dan berkata kalau Hwon telah menemukan guru yang yang sebenarnya. Ia senang pilihannya tepat. Menteri Yoon sangat kesal.
Puteri Min-hwa mendengar peristiwa itu dan tertawa terpingkal-pingkal mendengar kakaknya bisa dikalahkan. Ia penasaran siapa yang bisa melakukannya dan berlari keluar. Tepat ketika itu Hwon, diikuti Yeom sedang berjalan.
Min-hwa terpesona melihat ketampanan Yeom. Apalagi ketika Yeom menoleh dan tersenyum. Putri Min-hwa sampai berbalik menghadap poohon dan menutupi wajahnya. Ia terpesona dengan Yeom. Hal ini tidak luput dari perhatian dayang pengasuhnya.
Hwon dan Yeom minum teh bersama. Hwon bertanya apakah Yeom benar-benar akan mengundurkan diri jika Hwon bisa menjawab pertanyaan dengan betul? Yeom berkata ia mendapat keberanian atas dorangan adiknya. Yeon-woo menyemangati Yeom agar menggunakan ketulusan dalam meraih kepercayaan dari Hwon. Hwon terkesan dengan adik Yeom apalagi ketika mendengar adik Yeom baru berusia 13 tahun. Ia menyuruh Kasim membungkuskan makanan kecil untuk diberikan pada adik Yeom, gurunya yang sebenarnya.
Setelah Yeom pergi, Hwon masih penasaran dengan gadis bijaksana berusia 13 tahun. Ia juga baru tahu kalau Yeom baru saja lulus ujiannya beberapa hari yang lalu. Ia ingat Yeon-woo berkata ia datang ke istana untuk menemui kakaknya yang lulus ujian hari itu. Ia menerka Yeon-woo adalah adik Yeom. Hwon sangat gembira.
(Nah bagian ini aku ngga ngerti. Episode 1 kemarin Yeon-woo mengatakan usianya 11 tahun. Kenapa sekarang mendadak 13 tahun?)
Yeom menyerahkan kotak berisi makanan kecil pada Yeon-woo. Ia berkata hadiah itu diberikan pada “guru”. Yeon-woo berkata berarti hadiah itu untuk Yeom bukan untuknya. Yeom mengaku ia telah berterus terang pada Putera Mahkota mengenai Yeon-woo. Dan Putera Mahkota ingin menberikan hadiah itu karena Yeon-woo yang sudah memberi keberanian pada Yeom.
Yeon-woo berjalan ke halaman sambil memegang kotak itu. Tiba-tiba kelopak bunga berjatuhan tertiup angin. Ia membayangkan Hwon berdiri di sisinya.
Yeon-woo: Apa kau benar-benar Putera Mahkota?
Hwon: Bagaimana menurutmu?
Yeon-woo: Kuharap bukan.
Hwon tersenyum dan menyuruhnya makan makanan kecil itu. Yeon-woo memakan sedikit dan berkata kue itu enak, ia berterima kasih. Ia bertanya apakah Hwon sudah memaafkannya hingga memberinya makanan kecil atau sedang mengejeknya. Hwon tersenyum dan menghilang.
Menteri Yoon dan para pengikutnya sedang membicarakan mengenai Menteri Heo. Mereka takut kekuasaan Menteri Heo bertambah besar. Apalagi Raja menunjukkan rasa suka yang besar pada Yeom. Tapi Yoon Dae-hyung tidak merasa terancam. Jika mereka kehilangan satu posisi, mereka bisa mendapatkan posisi yang lain.
Yoon Dae-hyung pulang dalam keadaan mabuk. Ia disambut oleh istri dan anaknya, Yoon Bo-kyung. Yoon Dae-hyung bertanya pada putrinya, apa ia tidak ingin masuk istana? Ia berkata Bo-kyung bisa tinggal di istana, dan ia yang akan mewujudkannya. Bo-kyung menatap ayahnya dengan bingung. Yoon bahkan menyebut dirinya ayah mertua Putera Mahkota. Sejak saat ini pun Yoon sudah merencanakan putrinya menjadi istri Putera Mahkota.
Yeon-woo berjalan-jalan dengan Seul ke kota. Yeon-woo masuk ke sebuah toko kertas dan mencari kertas mahal untuk menulis permintaan maaf. Seul mengusulkan agar Yeon-woo langung saja meminta maaf pada yang bersangkutan tapi Yeon-woo berkata hal itu tidak mudah karena ia seorang yang penting. “Memangnya surat itu untuk Ratu?” tanya Seul. Yeon-woo berkata ia khawatir akan membawa masalah bagi kakaknya.
Seul tidak begitu memperhatikan karena ia mendengar denting suara tukang besi. Ia minta ijin pada Yeon-woo lalu berlari keluar.
Sementara itu Bo-kyung dan bibinya sedang berjalan-jalan. Seul tak sengaja menabrak Bo-kyung. Keduanya terjatuh. Seul buru-buru bangkit berdiri dan meminta maaf pada Bo-kyung. Bo-kyung jelas telihat kesal tapi melihat banyak orang di sana, dengan lembut ia memaafkan Seul.
Seul tak bosan-bosannya memperhatikan tukang besi membuat pedang. Walau diusir oleh tukang besi, ia tidak bergeming.
Bibi Bo-kyung menyadari dompetnya hilang saat ia hendak membeli sesuatu. Ia langsung berpikir Seul yang mencuri dompetnya dan pergi mencari Seul. Bo-kyung melihat ke tanah dan melihat dompet bibinya. Tapi ia tidak bergegas mencari bibinya melainkan tersenyum jahat.
Bibi Bo-kyung menarik Seul dan langsung menamparnya dengan keras. Ia menuduh Seul seorang pencuri. Bo-kyung tiba di sana dan memarahi bibinya bahwa ini adalah tempat umum. Seul berlutut di hadapan Bo-kyung, bersumpah bahwa ia bukan seorang pencuri. Bo-kyung berlutut di depan Seul dan berbisik, “Buktikan.”
Yeon-woo masih asyik mencari kertas ketika Yang Myung muncul di belakangnya. Iamegusulkan agar Yeon-woo tidak membeli kertas berpola bunga jika ingin meminta maaf. Yang Myung berpikir apakah surat itu untuk Raja atau unttuk Putera Mahkota? Wajah Yeon-woo berubah ketika “Putera Mahkota” disebut. Yang Myung menawarkan diri untuk memilihkan kertasnya karena dia kakak Hwon maka ia tahu apa yang disukai Hwon. Merasa terganggu, Yeon-woo bergegas keluar.
Beberapa langkah ia berjalan, hujan mulai turun. Yang Myung kembali muncul dan langsung melindungi kepala Yeon-woo dari air hujan dengan menggunakan lengan bajunya. Yeon-woo terpana karena mereka begitu dekat tapi Yang Myung tersenyum dan menyuruhnya cepat jalan.
Yang Myung membawa Yeon-woo ke rumah hijau. Tempat itu dipenuhi bermacam-macam tanaman. Yeon-woo sangat menyukainya. Ia bertanya apa tempat itu milik Yang Myung. Yang Myung berkata tempat itu milik temannya, yang punya segalanya tapi tidak punya masa depan, jadi orang itu menghabiskan uang dengan cara seperti ini.
Yeon-woo tahu orang itu adalah Yang Myung sendiri. Ia ingat perkataan Hwon bahwa kakaknya hidup seperti itu karena dirinya.
Yang Myung menunjukkan sebuah pot berisi bunga dan berkata itu bunga kesukaan Raja. Yeon-woo bertanya orang seperti apakah Raja itu? Yang Myung menjawab Raja adalah seorang yang adil dan berkuasa, yang selalu memikirkan rakyatnya.
Kilas balik: Yang Myung kecil dimarahi ayahnya karena berani membaca buku yang hanya dikhususkan untuk dipelajari oleh para Raja. Lalu pada kesempatan lainnya ia memuji Hwon telah belajar dengan baik hingga Hwon tersenyum gembira. Hwon menoleh pada kakaknya. Yang Myung tersenyum kecil pada adiknya padahal ia merasa sangat sedih. Oh nooo….poor Yang Myung :(
Yeon-woo bertanya apakah Yang Myung tidak ingin kembali ke istana? Mungkin ada seseorang yang merindukannya. Yang Myung berkata tidak ada seorangpun yang menunggunya. Tapi Yeon-woo berkata mungkin Putera Mahkota merindukannya.
Ia berusaha memberi petunjuk kalau Hwon merindukannya dan menunggunya. “Kalau begitu kau juga mengerti kecenderunganku untuk melompati tembok agar bisa melihatmu?” goda Yang Myung. “Itu berbeda,” jawab Yeon-woo.
Yang Myung berjalan mendekati Yeon-woo hingga wajah mereka sangat dekat. “Apanya yang berbeda?” tanya Yeon-woo salah tingkah, Ia tak tahan lagi dan mengalihkan pandangannya dari wajah Yang Myung. Ia minta Yang Myung mengunjungi istana. Yang Myung tertawa senang. Ini pertama kalinya mereka berbicara dengan Yeon-woo menatap wajahnya setelah sekian lama. Yang Myung menyentik dahi Yeon-woo dan menyuruhnya memperhatikan dirinya sendiri.
Kasihan Seul. Ia dipukuli babak belur oleh pelayan-pelayan Bo-kyung. Mereka ingin tahu siapa majikan Seul agar mereka bisa meminta uang mereka dikembalikan. Bo-kyung dengan santai duduk membaca buku sambil bergumam Seul seharusnya berjalan menggunakan matanya. Ia telah mengotori pakaian kesukaan Bo-kyung, tidak mungkin ia membiarkannya begitu saja.
Yeon-woo dan Yang Myung mengetahui dari tukang besi kalau Seul diseret dan dituduh mencuri. Yeon-woo terkejut dan buru-buru mencari Seul ke rumah Bo-kyung. (Yang Myung tidak ikut karena kehadirannya bisa menimbulkan masalah)
Yeon-woo kaget melihat Seul tergeletak di tanah dengan sekujur tubuh luka dan berdarah. Ia memperkenalkan diri sebagai putri kepala cendekiawan istana. Bo-kyung buru-buru menghampiri dan memarahi pelayannya agar mencari tahu kebenarnannya dulu sebelum bertindak. Ia pura-pura tidak tahu kalau Seul telah dipukuli. Seul menatap Bo-kyung tak percaya tapi tak mengatakan sepatah katapun. Pelayan Bo-kyung malah protes bahwa Bo-kyunglah yang telah memerintahkan mereka memukuli Seul. Bibi Bo-kyung buru-buru meminta maaf pada Bo-kyung dan Yeon-woo. Ia berkata dirinyalah yang bersalah, bukan Bo-kyung.
Yeon-woo menawarkan untuk membayar sejumlah uang yang hilang tapi Bo-kyung berkata ia juga sudah menyentuh (alias memukuli) barang kepunyaan Yeon-woo (Seul) jadi bisa dianggap impas. Bo-kyung berjalan mendekati Yeon-woo dan meminta maaf atas kesalahan pelayannya dalam menangani situasi ini. Ia berkata tidak mudah mendidik budak rendahan. Bo-kyung menyarankan agar Yeon-woo menjual Seul sebelum Seul menjadi pencuri yang lebih besar.
Yeon-woo mengatakan Seul bukanlah barang yang bisa diperjualbelikan. Seul adalah temannya dan anggota keluarganya. Manusia itu berharga dan uang yang hilang tidak sepadan dengan rasa sakit yang diterima Seul. Yeon-woo membawa Seul pulang. Bo-kyung marah dan kesal sekali telah dkuliahi Yeon-woo.
Yeom membawa hadiah untuk Putera Mahkota dari Yeon-woo. Sebuah surat dan kotak berisi bibit tumbuhan yang telah ditanam di dalam tanah. Kotak itu adalah kotak makanan ringan yang diberikan Hwon pada Yeon-woo. Hwon penasaran tanaman apa itu. Yeom berkata Hwon harus menunggu hingga tanaman itu tumbuh untuk mengetahuinya.
Yeom hendak mulai mengajar tapi Hwon malah terus menanyakan tentang adik Yeom. Seperti apa dia? Apa mereka sering mengobrol tentang berbagi macam hal? Yeom terkejut dengan pertanyaan Hwon tapi menjawabnya. Ia membaca bersama adiknya setiap malam. Hwon tak percaya dengan apa yang ia dengar.
Yeom dengan bangga berkata adiknya adalah gadis pintar dan terdidik seperti sarjana manapun di Sungkyunkwan. Hwon terperangah. Ia berusaha menutupi rasa penasarannya dengan berkata ia terkesan adik Yeom suka membaca sementara adiknya bahkan tidak tahu lebih dari dua karakter.
Brakkk!!! Pintu terbuka lebar dan Puteri Min-hwa menerobos masuk sambil menangis ke hadapan kakaknya. “Aku….benci….kakak!! Huaaaa….” Hahahaha……Puteri ini lucu banget :D
Ia kesal kakaknya menjelek-jelekkannya di depan Yeom. Puteri Min-hwa mendekati Yeom sambil terus menangis keras dan menaruh kedua tangannya di pipi Yeom. Yeom hebingungan. Sambil menangis Puteri Min-hwa berkata dia hampir menguasai chon ja myun (1000 karakter hanja (tulisan cina) yang biasa dipelajari dan dikuasai anak-anak) dan bukanlah gadis tidak berpendidikan.
Yeom buru-buru menghibur sang Putri dan melepaskan kedua tangan putri dari pipinya. Ia minta Puteri berhenti menangis atau wajah cantiknya akan rusak. Min-hwa langsung tersenyum, “Kau….pikir….aku….cantik??”
Yeom bengong. Min-hwa buru-buru ditarik oleh para dayangnya. Min-hwa pergi tanpa melepaskan pandangannya dari Yeom sementara Hwon mendesah lega.
Hwon membuka surat dari Yeon-woo. Kertasnya berwana pink dan dihiasi dengan bunga-bunga kering. Ia terkesan bagaimana bisa gadis berusia 13 tahun menulis sebagus ini.
Isi surat Yeon-woo adalah sebuah puisi berjudul “Bulan di dalam Sumur” (karya Lee Gyu-bo, 1168-1241):
Seorang biksu yang hidup di gunung
Menginginkan cahaya bulan di dalam sebuah sumur
Ia menaruh air beserta cahaya bulan dalam sebuah kendi
Ketika kembali ke kuil ia melihat,
jika kendi dikosongkan, bulan pun ikut pergi.
Artinya: keinginan manusia tidak semuanya bisa terpenuhi, apalagi melawan kehendak alam/takdir.
Yeon-woo juga meminta Hwon untuk melupakan pertemuan mereka dan ia sedang merenungkan kesalahannya (kesalahan karena menuduh Putera Mahkota seorang pencuri)
Hwon tersenyum. Ia menyadari Yeon-woo sudah tahu siapa dirinya dan adik Yeom nenar-benar adalah gadis yang ia temui waktu itu. Apa yang ia inginkan? Melupakannya? Hwon tertawa dan melihat tanaman (yang belum tumbuh) pemberian Yeon-woo, “Bagaimana bisa aku melupakanmu?”
Puteri Min-hwa berlari menghampiri ayahnya. Raja menyayangi Min-hwa, walau ia bersama rombongan menteri ia menyambut puterinya dengan penuh kasih sayang. Puteri meminta ayahnya memperbolehkannya belajar bersama kakaknya, atau lebih tepatnya bersama guru kakaknya. Raja terkejut. Ia berkata Min-hwa boleh belajar tapi tidak dengan guru kakaknya, karena tugasnya hanyalah mengajar Putera Mahkota. Puteri Min-hwa langsung menunjukkan jurus ampuhnya, menangis keras-keras dan menghentakkan kaki tapi ayahnya tidak bergeming.
Yoon Dae-hyung mempergunakan kesempatan itu dengan membahas di dalam rapat istana mengenai pendidikan Puteri Min-hwa. Ia mengusulkan puterinya Bo-kyung untuk menemani Puteri belajar. Raja mempertimbangkan usulan itu. Tapi seperti yang sudah kuduga sebelumnya, Raja tidak percaya pada Menteri Yoon. Ia malah menyuruh Menteri Heo mengirim Yeon-woo juga. Yoon kesal sekali. Raja tersenyum melirik ekspresi Yoon.
Ayah Yeon-woo tidak terlihat gembira dengan permintaan Raja. Malam itu ia berbicara dengan Yeon-woo dan menanyakan pendapatnya. Ayah Yeon-woo berkata Yeon-woo boleh menolak tawaran itu, ia akan memohon pada Raja. Walau ragu, Yeon-woo menerima tawaran itu.
Ayah Yeon-woo merasa cemas. Ia merenung di halaman. Ny. Shin yang menemaninya bertanya, apa bahayanya menemani Puteri belajar? Maneteri Heo tahu tidak ada satupun yang terjadi di istana tanpa ada strategi atau rencana sesuatu. Ia mengkhawatirkan kedua anaknya yang harus berada di istana, tempat yang berbahaya dan tidak ada kebebasan.
Ny. Shin menenangkan suaminya. Ia minta suaminya tidak perlu berpikir berlebihan. Biarkan anak-anak menjadi anak-anak. Ia bercerita seseroag telah mengatakan padanya bahwa Yeon-woo memiliki takdir tinggi dan orang itu berjanji untuk melindungi Yeon-woo bagaimanapun caranya. Ia tidak memberitahu siapa orangnya tapi ia berkata ada orang seperti itu.
Shaman Jang mengunjungi makam Ah-ri. Ia meminta Ah-ri menunjukkan padanya anak yang harus ia lindungi.
Ratu Han bertemu dengan Ibu Suri untuk mmeminta maaf atas sikap Putri yang kekanak-kanakkan. Ibu Suri berkata gadis-gadis ini (Yeon-woo dan Bo-kyung) akan membantu Puteri bertumbuh. Seorang pelayan melaporkan bahwa shaman kepala Jang dan rombongannya tengah kembali ke istana. Ibu Suri ingin Shaman Jang melihat wajah kedua gadis yang dipilih untuk menemani Puteri Min-hwa. Siapa tahu salah satu dari mereka bisa menjadi Puteri Mahkota. Ratu Han terlihat tidak setuju dengan usul Ibu Suri tapi tak berani membantah.
Shaman Jang kembali ke istana dengan iring-iringan yang panjang. Shaman kecil yang ditolongnya melompat-lompat gembira di sebelah tandunya. Ia tiba bersamaan di depan istana dengan sebuah tandu lain.
Shaman Jang keluar dari tandu. Demikan juga Yeon-woo. Shaman Jang terpaku melihat Yeon-woo. Ia ingat perkataan Ah-ri: “Anak itu lahir untuk melindungi matahari walau ia akan musnah jika terlalu dekat dengan matahari.
Sebuah tandu lain tiba. Bo-kyung melangkah keluar. Shaman Jang melihat aura gelap Bo-kyung dan terkesiap: “Dua bulan.”
Penjelasan koala: Nama Bo-kyung berarti cermin. Dalam cerita ini ia menjadi cermin bagi Yeon-woo. Cermin menunjukkan arah berlawanan. Jadi ia adalah kebalikan dari Yeon-woo. Jika Yeon-woo adalah bulan maka Bo-kyung adalah cerminan dari bulan.
Translated from dramabeans and koalasplayground’s recaps
Komentar:
Nama-nama tokoh dalam drama ini sungguh menarik.
Wol – bulan
Hwon – matahari
Bo-kyung – cermin (dari bulan) artinya bulan
Yang Myung – matahari
Woon – awan
Seul – salju
Dua bulan dan dua matahari. Sama dengan puisi yang diucapkan Ibu Suri pada episode 1. Apakah ini artinya satu matahari dan satu bulan harus dilenyapkan? Ataukah kehadiran awan dan salju dapat membantu mereka melawan takdir?
Benar-benar cerita yang berliku >,<
Episode 2 lebih ringan dari episode 1 dan memperkenalkan kita apda tokoh-tokoh lainnya. tentu saja Puteri Min-hwa sangat menarik perhatian. Kemunculannya selalu membuat cerah secerah hanbok kuning yang dikenakannya.
Lalu Seul? Ternyata dia adalah pemeran Mi-joo dalam drama My Name is Kim Sam Soon. Inget kan sama gadis kecil yang tidak mau bicara setelah kematian orang tuanya dan sangat disayangi pamannya, Ji-heon?
Tapi tokoh yang sejak awal dengan mudah tidak kita sukai adalah Yoon Bo-kyung. waktu liat fotonya pertama kali kelihatannya anak aslinya kalem, lembut. tapi dia berhasil memerankan tokoh Bo-kyung yang “menyeramkan”.
Aslinya mereka berteman lho^^
bis nonton,,aku langsung suka,,emm penasaran ma yang selanjutnya.. agak mirip2 QSD yang genre ramalan2 gitu,, tapi kok han ga in ya,, dia ketuaan menurutku.
BalasHapushoreee...yg ditunggu2 akhirnya kluar juga,bru ep 2 udah sru kyak gni,para pmain mudanya juga kren2 actingnya,aku jg sama kyak dayang2&putri Min Hwa terpukau dg kegantengan Yoem,hehehe...Woon jg gntng,Hwon&Yang Myung juga,,,hoho..ga gde2 jg gapapa,aihh..tp klo gt ga bsa liat kim so hyun&Jung il woo..
BalasHapusmaaf mbak fanny kmennya kpanjangn,ditunggu ep slanjutnya..^_^
Mbak Fanny... cieee... background blognya baru... uhuy... ^^ Hehe,,, btw, gmn kalau backgroundnya di-unscroll aja? Biar gak pusing lihatnya. Hehe... saran aja ^^
BalasHapusSo Hyun oppa, kapan kau muncul? Hehe... ^^
tambah seru ceritanya ya...
BalasHapusiya...makin lama maikin seru..ini baru pemeran remajanya. apalagi kalo udah dewasanya^^
Hapusmakasih mba sinopnya :D
BalasHapusentah mengapa setiap liat yang myung muda inget sama gu yong ha :D hehe, dan setelah diliat-liat lagi pemeran waktu kecil sm pas ud gede rada-rada mirip ya..
makin seru aja semangat y mba sampe akhir
-lee
iya pemilihan pemerannya menarik ya, bsia nemu yang mirip^^ aku lebih suka Gu Yong Ha, tapi memang ada kemiripan, dua2nya "nakal" tapi sebenarnya menyimpan kepedihan :)
HapusT.T he.em lee, liat yang myung yang mesra gitu jadi kayak ngeliat yong ha(miss u oppa...), tapi kalo liat yang myung yang suka di atas tembok itu ngingetin ma jaeshin(cuma dia di atas pohon) apalagi dia cuma jadi second lead-duh apakah dia bakal dapet best couple juga ya?(tapi sama sapa?kalo jaeshin sama yongha, dia... ckckckck semoga ada karakter yang bakal jadi jodohnya) eh, hubungan yang myung yang hangat-yeom yang pandai dan "bersinar"-woon yang nti bakal jadi ahli pedang mirip gak sama hubungan yongha-sun joon-jaeshin?(mianhe, dira masih kena skks effect ini *hiraukan)
BalasHapushaha, batu itu berasa kayak jimat ya?disugesti tuh sama yang myung(apa itu sogokan biar bisa tetep memandangi yeon woo setiap hari? xixixixi)
hmmm... episode awal dikasih teka-teki dulu ini(apakah raja tau atau tidak kejahatan ibu suri),semoga jawabannya mudah seperti teka-tekinya yeom ke PM :D
di sini ekspresi anak2nya lucu mbak(kecuali bo kyung tentunya.padahal manis banget kalo ketawa -.-) dira masih belum bisa nebak gimana wajahnya puteri minhwa kalo berbuat jahat(kecilnya secerah warna kuning hanboknya gitu :P tapi kalo waktu gede kayaknya dira bakal tetep suka, soalnya wajahnya muda)
keren yah di istana banyak cowok cakep gitu-kalo dira di situ pasti ikutan bingung,
aih, suka deh teka2nya,puitis sepuitis puisi yang dikasih yeon woo ke PM (bagaimana aku bisa melupakanmu?he.em perpisahan malah dilakukan dengan memberi hadiah:bibit, bukannya lupa tapi malah inget terus-kecuali hadiahnya makanan kan langsung habis --" *kabur dimarahin yeon woo)
oya, apa mungkin yeon woo berbohong ke PM kalo dia sebenarnya 11 tahun ato emang human error aja alias salah ngomong wkwkwkwk
bentar, raja tersenyum melihat ekspresi yoon?raja tahu gak nih, kenapa senyum? *tanya raja
mbak fanny,yeon woo ngayal kalo PM di sebelahnya! >.< (kalo di secret garden mah ada joo won yang ngayal raim di sebelahnya nah lho?!orang kasmaran...)
poor yang myung-sebagai kakak yang terlahir dari selir harus mendapat takdir yang menyedihkan(tapi seneng deh punya adik dan teman2 kayak mereka)
"kalo kita tidak mendapatkan satu posisi, kita bisa mendapatkan posisi lain?" itu maksudnya mertua PM? benar2...(jangan nularin ke bo kyung, kasian ntar kalo bo kyung dapet karma dari perbuatan bapaknya.no way for chosun!gak tega ntar :( itu bo kyung punya dendam apa sih? padahal udah tau kalo seol gak mencuri tapi malah sengaja disiksa gitu(sekental itukah darah?sama ngeselinnya sama ayahnya)
iya lebih ringan (episod 1 kan ada cerita orang dewasa:pembunuhan dsb dll)COOL!!!!!! untuk sementara, pepatah "apalah artinya sebuah nama" dihiraukan dulu deh, keren artinya saling berhubungan ^^ tidak boleh ada yang dilenyapkan ya kak scriptwriter, ayo buat saeguk tanpa tokoh utama yang meninggal (masih sedih liat 49days-sapa yang tega ngeliat scheduler mati lagi kali ini?GAK ADA!) awan dan salju?dira agak ngeh sama saljunya, itu dari bulan, matahari ma awan benda langit, tapi salju?benda yang turun dari langit.... hmmmm *berpikir (di korea yang 4 musim dipake pake nama seol yang artinya salju, kalo di sini mungkin rain yang artinya hujan kali ya?haha, mbak rain!mbak dika... ^.6
udah deh,takut mbak fanny dateng bawa senjata tajam(buat masak mungkin hehe)
dan tak lupa, dira mengucapkan TERIMA KASIH BANYAK BUAT MBAK FANNY! *prokprokprok :)
salam hangat juga buat MBAK APNI, MBAK VEELY, MBAK DIKA, LEE hehe *menghilang dan hallyukvc(lam kenal!)
karena yang buat ceritanya sama, mungkin memang ada kemiripan ya...persahabatan antar pria^^
Hapusfeelingku sih Putri Min-hwa nanti dipengaruhi Bo-kyung biar cemburu sama Yeom.
hahah...bener, kalo ngasih makanan kan langsung abis..kalo tanaman berapa lama tuh nunggu tumbuhnya...bener kata Hwon: mana bisa lupa?
iyaaa...aku juga ngeri kalo ada yang amti. Tapi mengingat ending SKKS, jadi agak lega. Dan lagi ini bukan sageuk berdasarkan sejarah yang belakangnya pada mati :)
@vee@an: menurut cerita aslinya, Wol memang terlihat lebih tua dari usianya sedangkan Hwon sebaliknya,terlihat leih muda dari usia sebenarnya^^
BalasHapus@Veely: sama2^^ ditunggu komen selanjutnya :)
@rain:makasih sarannya^^ ntar aku coba unscroll ya, atau rain tau caranya? pssst, pemeran dewasa muncul di episode 6 ;)
wah..wah...ternyata kmen aku yg mnurut aku kepanjangn gada apa2nya klo dibndingn ma kmennya Dira,hehe..udah kyak sinopsis aja,,salam hangat juda Dira,,,baca sinopsis brasa ada yg kurang tanpa kmen dri Dira..#pegangan...tkutnya terbang,hehe..
BalasHapusemm..smlm ep 3 udh tyng,mga snopisnya jg cpt tyang disini..#kedip-kedip sama mbak fanny...^_^
Lanjutkan mbak fanny...ceritanya makin seru.
BalasHapusSukma
@mbak fanny: iya mungkin emang gitu ya mbak, jadi imejnya yongha sedikit muncul, dan semoga endingnya juga gak jauh beda ma skks:happy ending dan gak ada yang mati(kayak saeguk yang umumnya berdasarkan sejarah itu) :P
BalasHapus@mbak dika:mbak dika req udah tuh! ^^
@mbak veely:hehe makasih mbak!!! *hug mbak veely
tapi tetep dira minta maap kepanjangan T.T
iya sama nunggu sinopnya mbak fanny nih...*dira main mata sama oppa soohyun di sini aja -.-
oya kapan mbak veely, linknya diaktifin dong! >.<
MAKASIH!!!
ceritanya bagus, pemainnya juga cantik2 n cakep2, katanya nie sutradaranya sama yg bikin film Sungkyungkwan scandal....moga saja bisa booming kaya SKK, tp endingnya ntr happy or sad??
BalasHapus@nevi: drama ini lebih booming dari SKKS. Dari segi rating, drama ini sudah mencapai 30%. Terkahir kali Kdrama yang mencapai rating 30% adalah Baker King Kim Tak Gu.
Hapus[SPOILER} mengenai ending dalam novel, termasuk happy ending tapi sad di beberapa bagian. mudah-mudahan dalam drama bisa lebih happy :)
yang tentang umurnya itu. di episode 1 bukannya pas Yeon Woo nanya tahu darimana PM Hwon kalau dia lebih muda. PM Hwonnya bilang, dia lebih muda dua tahun dari Yeon Woo (pertanyaa jebakan. trus Yeon Woo nanya, jadi kau 11 tahun? nah PM Hwon langsung ngeh deh kalo umurnya Yeon Woo itu 13 tahun. :D
BalasHapussinopsisnya bagus, makasih banyak ya chingu.
wah terima kasih buat pencerahannya^^ berarti yweon-woo berusia 13 tahun ya :)
Hapusbisa ngga kasi tahu ost-nya????????????????
BalasHapusmba' tolong kasih link untuk episode 3-sterusnnya dong
BalasHapusdaebakkkkkkkkkkkkkkkkk......sinopsisnya
BalasHapusand TERIMAKASIH sama yang punya blog..
mbk aku bingung deh. . . . masak di eps 1 umur yeon woo 11 dan di eps 2 umurnya jadi 13
BalasHapusam like for all drama korea
BalasHapuswah film ini meninspirasi hidup saya trima kasih dramkor
BalasHapuswaaaaah......... filmnya baaagoooeeesss bingit aku pingi bnget nntn langsung di tv tpi ketinggalan ssssoooorrrryyy aku mengecewakan mu dramakorea
BalasHapushaia... film korea banyak cantik oooo...
Hapustayangin lagioooo... nnti aku nak tengok sampai
bile2 ok.....
adigatou