Saat sedang melatih Jae-ha, Hang-ah mendapat telepon dari Ki-woon, teman lamanya. Hang-ah terlihat senang sekali. Jae-ha terlihat sedikit kecewa…ehm cemburu??
Malamnya Hang-ah berdandan secantik mungkin. Ia bahkan berdandan sambil bersenandung. Jae-ha memperhatikan tingkah Hang-ah dan bertanya Hang-ah hendak menemui siapa. Kekasihnya?
“Temanku sejak kecil. Oya, walau aku pergi, kau tidak boleh bolos latihan malammu.”
Jae-ha protes bagaimana bisa ia berlatih sendirian. Hang-ah mengancam ia telah menaruh kamera untuk mengawasi Jae-ha. Jika Jae-ha bolos latihan maka Jae-ha akan tamat.
Di stasiun kereta, Hang-ah tersenggol orang lain hingga bedaknya terjatuh. Ia memungutnya dan teringat pada teman yang memberikannya bedak itu. Ki-woon.
Mereka bersahabat dan sangat dekat hingga Hang-ah yang menghibur Ki-woon saat Ki-woon mengalami kegagalan cinta. Ki-woon saat itu berkata jika di masa depan mereka tidak mempunyai pasangan bagaimana jika mereka saja yang menjalin hubungan. Hang-ah saat itu menyetujuinya walau Hang-ah berkata hal itu tidak akan terjadi karena dia belum berusaha menjalin hubungan dengan siapapun dan akan banyak pria mengantri untuknya setelah ia masuk universitas.
Hang-ah tersenyum mengingat janji mereka waktu itu. Ia sampai di tempat yang disepakati namun tempat itu gelap dan sepi. Ia membuka pintu dan masuk. Di dalam gelap gulita.
Tiba-tiba lampu menyala. Hang-ah terkejut melihat pemandangan di depan matanya. Teman-temannya menyanyi dan ruangan itu telah didekorasi. Ki-woon berdiri di tengah ruangan.
Hang-ah tersentuh mendapat kejutan seperti ini. Ki-woon maju dan berlutut sambil menyerahkan sebuket bunga pada Hang-ah.
“Maukah kau meresmikan hubungan kita?” tanya Ki-woon.
Hang-ah terpana dan tersenyum malu. Hatinya melambung. Teman-temannya bersorak. Hang-ah mengulurkan tangan untuk mengambil bunga itu tapi tiba-tiba Ki-woon berdiri.
“Bagaimana? Bagaimana? Apakah ini seperti lamaran di Korea Selatan?” tanya Ki-woon pada teman-temannya. Hang-ah tertegun. Teman-temannya tertawa. Seorang dari mereka menenangkan Ki-woon, Hang-ah yang kaku saja bisa merona dengan lamaran tadi, apalagi gadis lain.
Praak! Hati Hang-ah hancur berkeping-keping. Tapi tidak ada seorangpun yang menyadarinya. Salah seorang temannya malah memberi sebuah konfeti agar Hang-ah ikut menyalakannya saat Ki-woon melamar gadis pujaannya. Mata Hang-ah mulai berkaca-kaca.
Tak menyadari kerusakan yang telah dibuatnya pada hati Hang-ah, Ki-woon kembali berlatih dengan berlutut dan mengulurkan bunga pada Hang-ah. Tapi kali ini Hang-ah tidak tersenyum melainkan terlihat sangat sedih. Ki-woon terkejut dan bertanya ada apa. Hang-ah tak menjawab dan pergi dari sana saat itu juga.
Jae-ha berleha-leha di tempat latihan. Ia duduk-duduk dan bersiap menikmati donatnya? Hang-ah tiba-tiba muncul. Hang-ah tidak berkata ap-apa dan langsung naik ke treadmill. Jae-ha bergabung dengannya, meyakinkan Hang-ah kalau ia akan segera berlatih begitu menghabiskan donatnya. Melihat wajah Hang-ah yang murung, Jae-ha bertanya apa terjadi sesuatu.
Hang-ah tidak menjawab dan mulai berjalan di treadmill tapi karena tidak konsentrasi, kakinya keseleo dan ia terjatuh dari treadmill.
Jar-ha menghampirinya dan bertanya apakah Hang-ah terluka. Ia membantu memeriksa kaki Hang-ah. Hang-ah seperti hendak menangis. Jae-ha bergurau kaki Hang-ah hanya terkilir sedikit. Bukankah Hang-ah seorang prajurit terlatih? Mengapa jadi cengeng hanya karena terlikir sedikit?
Hang-ah mulai menangis. Jae-ha terkejut. Hang-ah mengomel Jae-ha memutar-mutar kakinya, tentu saja terasa sakit. Jae-ha tahu ada yang tak beres. Ia menahan Hang-ah saat Hang-ah hendak berdiri.
“Ada apa? Apa kau bertemu tentara Amerika? Apa seseorang mempermainkanmu? Mengatakan kau orang miskin? (hihi..di Secret Garden Ra-im kan dikatain miskin sama Joo-woon ^^)”
“Jangan bicara sembarangan kalau kau tak tahu apa-apa,” gerutu Ra-im eh Hang-ah. Ia hendak bangkit berdiri tapi lagi-lagi Jae-ha menangkap tangannya dan menahannya.
“Siapa orangnya? Siapa yang membuat pemimpin kita menangis?” tanyanya kesal.
Tersentuh oleh perhatian Jae-ha, Hang-ah pun curhat mengenai apa yang dialaminya barusan. Jae-ha bersikap simpatik seperti seorang sahabat.
Jae-ha berkata bisa-bisanya Ki-woon menggunakan Hang-ah sebagai teman berlatih untuk melamar gadis lain. Ia menduga Ki-woon bukanlah seorang tentara.
“Bagaimana kau tahu? Dia memang dikeluarkan,” kata Hang-ah kaget.
“Ternyata pria Utara dan Selatan sama saja,” ujar Jae-ha. Ia berkata sebaiknya Hang-ah melupakan Ki-woon, masih banyak pria lain di luar sana. Dan lagi Hang-ah baru berusia 30 tahun, masih muda.
“Itu di selatan. Di sini, wanita berumur 30-an dianggap wanita yang paling tidak diinginkan di antara yang tidak diinginkan. Dan lagi di ketentaraan tidak ada yang cocok,” keluh Hang-ah. Ia bertanya apakah ia harus mengencani pria botak. Ia takut pada akhirnya ia akan hidup sendirian sampai mati. Jangankan menikah, higga sekarng ia belum pernah berkencan satu kalipun. Apakah itu masuk akal?
“Tentu saja tidak..sangat menyedihkan,” kata Jae-ha prihatin.
Hang-ah berkata ia tidak membuat standar terlalu tinggi. Ia hanya menginginkan pria berwajah cukup tampan, sehat dan menyayanginya. Ia tidak pernah berpikir akan begitu sulit menemukannya. Poor Hang-ah >,<
“Penampilan luar dan latar belakang keluarga tidaklah penting,” ujar Jae-ha setuju.
“Ah, tapi ia harus lebih tinggi daripadaku. Sedangkan mengenai penampilan luar, jika ia begitu jelek hingga menjadi bahan olok=olok, tentu tidaklah baik. Ia juga harus berkepribadian baik,” ujar Hang-ah bersemangat. Curhat itu berlanjut hingga mereka kembali ke kamar. Berarti daftar kriterianya udah panjang banget^^
“….Berkepribadian baik dan dapat dipercaya seperti ayahku. Mengenai pendidikan, asalkan lebih baik dariku sudah cukup baik. Oya, dia juga harus lucu. Jika dia tak bisa bercanda pasti sangat membosankan.”
“Iya, bercanda di saat kau kencan sangatlah penting,“ sahut Jae-ha bosan.
Hang-ah senang karena Jae-ha menyetujuinya. Jadi ia pun melanjutkan daftarnya.
“Ia harus mengerti aku dan menyukai hal yang sama denganku. Ah, dia juga tak boleh berpikiran picik. Aku tak akan bisa memaafkan hal itu.”
Jae-ha tiba-tiba bertanya mengapa Hang-ah mengikuti WOC. Hang-ah terdiam mendengar pertanyaan itu.
“Itu karena partai…”
“…memberimu perintah? Tentara memang selalu dimanfaatkan,” ujar Jae-ha.
Bukan seperti itu, kata Hang-ah, partai hendak membantunya.
“Membantu…apa?” tanya Jae-ha tertarik.
“Kehidupanku sebagai wanita….singkatnya, seorang pria.”
“Mereka merencanakan pernikahanmu?” tanya Jae-ha terkejut.
Hang-ah berkata ia juga meragukannya tapi ia terlalu malu untuk menolak. Walau itu hanya sekedar ucapan, ia ingin mempercayainya. Iabertanya pada Jae-ha mengapa pria selalu seperti itu.
Ia seorang wanita. Menjadi tentara hanyalah pekerjaannya. Ia juga wanita yang menarik jika para pria melihatnya dengan baik. Para pria berkata ia seorang yang bisa diandalkan dan jujur jadi mereka menganggapnya sebagai adik. Bahkan mereka berkata ingin punya anak laki-laki seperti Hang-ah.
“Sebenarnya apa salahku?” tanya Hang-ah.
Jae-ha menatap Hang-ah lalu beringsut duduk di lantai. Apa kau ingin tahu, tanyanya pada Hang-ah. Hang-ah mengangguk. Jae-ha memberi isyarat agar Hang-ah ikut duduk bersamanya di lantai. Hang-ah menurut.
“Karena mereka buta. Di mataku, Kim Hang-ah adalah seorang wanita. Menarik dan menyenangkan.,” kata Jae-ha bersungguh-sungguh.
Hang-ah terpana. Jae-ha pelan-pelan mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Hang-ah. Hang-ah tentu saja tak menyangka Jae-ha akan bersikap seperti tu. Apalagi Jae-ha pelan-pelan mendekatkan wajahnya. Hang-ah buru-buru melepaskan tangannya.
“Terima kasih kau sudah mengembalikan kepercayaan diriku, “ ujarnya gugup,” sebaiknya kau pergi mandi agar kita bisa tidur bersama.” Ups!!
Jae-ha tersenyum geli. “Baiklah, aku akan mandi secepat mungkin.” LOL^^
Sementara itu di suatu tempat, Klub M menyambut presiden ke-2 mereka, John Mayer. John muncul dengan memakai pakaian resmi dan bercelana pendek. Hadirin tertawa. John mengeluarkan secarik sapu tangan besar dan menutupi kakinya. Abrakadabra! Celana pendeknya berubah menjadi celana resmi yang sesuai dengan pakaiannya. Semua bertepuk tangan.
John berkata ia tadinya hendak menyelenggarakan pesta yang lebih mewah namun ia khawatir dengan tanggapan orang lain. Ia berkata saat ini Klub M memegang kunci dunia. Sebanyak 136 perusahaan berada di bahwa Klub M. Negara-negara yang mengenakan topeng perdamaian tidak bisa menentang kehendak klub M. Ia berkata sebagai rasa terima kasih pada semua yang hadir, ia akan menghadiahkan sebuah pertunjukkan.
Ia mengambil sebuah buku. Lalu dari dalam buku itu ia mengeluarkan seekor merpati. Merpati itu ia letakkan dalam sebuah kotak. Ketika diangkat, kotak itu ternyata kosong. Tapi seorang anak kecil melihat ke dalam lengan baju John dan berseru John menyembunyikan merpati itu di sana.
Deg! Penonton terdiam. John menatap anak itu dan tersenyum aneh. Ibu anak itu merasakan firasat buruk tapi tak berani berkata apa-apa.
John bergumam ia sudah ketahuan tapi pertunjukkan baru akan dimulai. Ia mengangkat tangannya dan dari dari dalam kolam keluar sebuah peti mati berukir yang naik hingga melayang di udara. Ia mengacungkan tangannya sekali lagi dan tutup peti itu terangkat tinggi. Ternyata di dalam tutup peti itu berbaris tiga bilah pisau panjang yang tajam hingga bisa menembus dasar peti.
Ia bertanya siapa yang bersedia menjadi relawan untuk pertunjukkannya. Tdak ada yang mau. John menatap anak kecil yang tadi menyerukan rahasia sulapnya.
John berkata anak itu terlalu kecil untuk menjadi sukarelawan. Ibu si anak menghela nafas lega. Tapi John menunjuk ayah si anak menjadi sukarelawan. Seorang undangan mengamati dengan cermat (tampaknya pria ini berperan penting karena ia sering disorot kamera).
Terpaksa ayah si anak menjadi sukarelawan dan berbaring di dalam peti. Si ayah mengamati tutup peti berbilah pisau di atasnya dengan ngeri. John tersenyum dan mengangkat tangannya kembali. Tutup peti terangkat sangat tinggi.
Sebagian melihat dengan kagum, sebagian dengan perasaan waswas terutama ibu si anak. Ia memeluk anaknya erat-erat. Si ayah sangat ketakutan melihat tiga bilah pisau tepat di depan matanya.
John menggerakkan tangannya dan tutup peti itu meluncur ke bawah dengan cepat. Semua undangan berseru kaget. Joh cepat-cepat menggerakkan tangannya lagi dan peti itu berhenti sebelum sempat menghujam peti. Undangan bertepuk tangan lega. John sangat menikmati semuanya itu.
Tiba-tiba peti itu meluncur turun. Bam! Menghujam peti tersebut hingga menembus dasarnya. Semua orang terdiam. John menutup mulutnya dengan tangan, seakan-akan kejadian tadi tidaklah disengaja. Ia mengangkat tangannya dan tutup peti itu terangkat. Peti itu dibalik hingga semua orang bisa melihat isinya. Kosong.
John tersenyum menatap ibu si anak. Wanita itu menoleh ke sana kemari mencari suaminya tapi suaminya tidak muncul lagi.
Matikah ia? Tidak. Setidaknya belum. Ayah itu di seret ke dalam suatu ruangan di mana si wanita bertindik (yang menyuntik mati ayah John) sudah menunggu. Pria itu didudukkan di kursi. Wanita bertindik mengambil sebilah pisau runcing dan membakar ujungnya. Entah ia melakukan apa dengan mata pria itu, yang pasti pria itu berteriak kesakitan. Kumpulan orang-orang gila @_@(dan jangan bawa anak-anak ke pesta orang aneh >,<)
Hang-ah bolak-balik di tempat tidurnya. Ia gugup menunggu Jae-ha keluar dari kamar mandi. Ketika akhirnya Jae-ha keluar, Hang-ah menutupi kepalanya dengan selimut. Ia mengintip sedikit dan melihat handuk Jae-ha jatuh ke lantai.
Terkejut, Hang-ah langsung bangkit. Ia berseru apa yang Jae-ha lakukan. Jae-ha berpakaian lengkap.
“Heh? Mengeringkan kakiku,” ujar Jae-ha tenang sambil menggosok-gosokkan kakinya ke handuk.
Hang-ah jadi malu sendiri dan buru-buru tidur lagi. Jae-ha menghampiri tempat tidur Hang-ah dan duduk di sisinya. Ia bertanya dengan lembut apakah Hang-ah tidak bisa tidur. Hang-ah terkejut dan mendorong Jae-ha agar pergi ke tempat tidurnya sendiri.
Jae-ha menenangkan Hang-ah. Mana mungkin ia berani macam-macam dengan Hang-ah. Ia menyuruh Hang-ah tidur dan mulai menepuk-nepuk punggungnya. Hang-ah bebalik untuk menepis tangan Jae-ha tapi Jae-ha menangkap tangannya.
“Kim Hang-ah, apakah kau tahu mengapa kau tidak memiki teman pria?” tanya Jae-ha, “Itu karena kau terlalu galak. Kau harus belajar menerima.”
Hang-ah terbelalak. Tapi ia menurut dan pelan-pelan membalikkan tubuhnya lalu mulai memejamkan matanya sementara Jae-ha menepuk-nepuk punggungnya.
Setelah Hang-ah tertidur, Jae-ha menatap Hang-ah dengan lembut. Pelan-pelan ia merapikan rambut Hang-ah dan menggenggam tangannya. Jae-ha mencium leher Hang-ah!
“Tidak!” seru Hang-ah terbangun. Ia mengerjapkan mata, ternyata hari seudah pagi. Jae-ha tidak ada di kamar. Tempat tidurnya bahkan sudah rapi. Mimpikah ia?
Jae-ha masuk ke kamar sambil membawa sekotak donat dan memakan sebuah. Ia menawari Hang-ah. Ia membawa 100 kotak donut dari Korsel untuk dibagi-bagikan. Eh, emang Lee Seung-gi bintang iklan donat ya??
“Kemarin, apa yang kaulakukan?” tanya Hang-ah tanpa menghiraukan tawaran Jae-ha. Jae-ha bingung, tentu saja tidur.
“Ah, begitu ya…apakah kau benar-benar hanya pergi tidur?” tanya Hang-ah penasaran.
“Apakah aku harus melakukan hal lain?” tanya Jae-ha bingung.
“Tidak! Tidak! Sudah cukup,” ujar Hang-ah cepat. Ia buru-buru pergi keluar.
Jae-ha melirik dan tersenyum nakal.
Hang-ah berpapasan dengan Kang-seok dan Yeoung-bae. Kang-seok tersenyum dan memuji Hang-ah mendadak terlihat cantik. Ia memberi isyarat pada Young-bae.
“Benar! Benar!,” seru Young-bae. Ia menggenggam tangan Hang-ah dan memberinya semangat.
Kang-seok juga. Melihat tingkah aneh kedua temannya, Hang-ah kebingungan. Dan lagi, semua orang pun bersikap aneh.
Ahjumma di kantin berkata ia akan senang mempunyai menantu seperti Hang-ah walau ia sudah mempunyai menantu. Lalu Dong-ha berkata ia akan mengenalkan banyak temannya jika mereka kembali ke Selatan nanti. Bahkan Shi-kyeong yang pendiam pun menyarankan agar Hang-ah mencari hobi agar tidak terlalu stress dengan masalah pernikahan. Hang-ah bengong. Ia lalu tersadar siapa biang keladinya.
Hang-ah menerobos masuk ke kamar. Jae-ha sedang asik merawat wajahnya.
“Apakah kau menyebarkannya?” tanya Hang-ah tersengal-sengal.
“Hmmm…Bukankah kau mengatakannya padaku agar aku bisa memberitahu yang lain?” jawab Jae-ha polos. Ia berkata semua orang harus tahu agar Hang-a bisa menikah lebih cepat. Hang-ah berusaha menahan kemarahannya.
Jae-ha tertawa, ia berkata ia merasa sayang jika hanya ia yang tahu.
“Tinggi, bisa dipercaya, tampan, dan humoris. Mana ada pria seperti itu yang akan menyukaimu? Jadi, kau harus berterima kasih padaku. Aku memberitahu mereka dengan detil.”
Ia bertanya apakah Hang-ah mengikuti WOC hanya untuk mencari suami.
“Komandan, aku benar-benar membutuhkan seorang pria sekarang. Aku akan berpartisipasi jika kau mencarikan aku seorang pria. Itukah yang kaukatakan padanya? Haha..aku benar-benar malu untuk pemimpin kita. Jika aku mengikuti perintah, aku tidak akan ada di sini untuk memperingatkanmu.”
Hang-ah bertanya apa Jae-ha saat ini sedang mengancamnya, Mengancam untuk memberitahu yang lain kalau ia mengikuti WOC hanya untuk mencari jodoh.
Hang-ah langusng mengambil kopernya dan mencari-cari sesuatu.
“Apa kau mencari ini?” tanya Jae-ha menyodorkan sekotak jarum. Ternyata semalam setelah Hang-ah tidur, ia bergerilya mengotak-atik barang-barang Hang-ah untuk mencari kotak itu.
“Kau brengsek!!” maki Hang-ah.
Jae-ha tertawa. Ia bertanya mengapa Hang-ah tampak aneh waktu bangun pagi ini. Apakah Hang-ah bermimpi ia menciumnya. Hang-ah mendelik marah.
“Benarkah?” tanya Jae-ha terkejut, lalu ia menertawakan Hang-ah. Hang-ah berbalik pergi. Tapi Jae-ha tak melepaskannya, ia malah menanyakan detil mimpi Hang-ah semalam dengan kata-kata yang kurang ajar.
Hang-ah masih berusaha bersabar tapi Jae-ha tidak mau berhenti. Ia berkata ia tidak tahu kalau Hang-ah menganggapnya spesial.
“Tapi bagaimana ya? Aku tidak merasakan apapun padamu. Dan lagi, ini adalah ketentaraan (jarang ada wanita). Jika seseorang mengenakan rok atau semacamnya, aku seharusnya merasakan sesuatu Tapi aku tidak merasakanya.”
Hang-ah memalingkan wajahnya. Ia terlihat sakit hati, kesal, terluka, dan marah.
“Ada seorang wanita berdiri di hadapanku tapi aku tidak merasakan apapun,” Jae-ha terus menyerocos. Ia mengambil tangan Hang-ah. Ia berkata ia lebih baik memegang kemudi daripada memegang tangan Hang-ah. Setidaknya ia ikut bergetar jika mobil bergetar tapi tangan Hang-ah hanya….tangan.
Hang-ah menatap Jae-ha dengan mata berkaca-kaca. Seakan belum cukup, Jae-ha berkata seandainya Hang-ah keluar dari shower pun seharusnya ia merasakan sesuatu.
“Tapi aku tidak merasakannya. Mau bagaimana lagi? Kau ….kau bukanlah wanita,” Ia melepaskan tangan Hang-ah begitu saja. Air mata Hang-ah mengalir.
Komentar:
Duh, Jae-ha ini keterlaluan deh. Kata-katanya menyakitkan banget buat seorang wanita. Apalagi Hang-ah begitu mendambakan pendamping hidup, seorang pria yang benar-benar menyayanginya dan menerimanya apa adanya. Jae-ha telah mengkhianati kepercayaan Hang-ah dan bersikap sangat buruk kali ini.
Tapi walau bagaimanapun, aku bisa merasakan chemistry mereka berdua. Selama ini aku menganggap akting Lee Seung-gi biasa saja. Baik di Brilliant Legacy maupun di My Girlfriend is A Gumiho. Tidak jelek tapi juga tidak terlalu menonjol. Perannya di dalam kedua drama tersebut tidak jauh berbeda dengan perannya dalam drama ini tapi kurasa ia menunjukkan kemajuan.
Akhirnya aku menemukan penjahat yang lebih jahat dari Ibu Suri Yoon dan Yoon Dae-hyung^^ John Mayer (nama Koreanya Kim Bong-gu) ini psikopat sadis. Sejak muncul pertama kalinya dan menusuk Jae-ha kecil dengan bolpen, kita sudah menyadari ia bukan tokoh yang menyenangkan. Antik, unik, tapi sangat kejam. Dari uraian karakternya, dikatakan John mejnadi kejam karena pengalaman masa kecilnya. Jadi ingin tahu lebih banya mengenai tokoh ini. Asal jangan terlalu sadis ya >,<
Jae-Ha keterlaluannnn... ikhhh... sebellll... kesel deh... grrrr.... X-( kasian Hang-Ah'y deh.... :( kirain Jae-ha beneran serius care m Hang-ah,trnyata dy cm mw kerjain Hang-ah ajja... ckckckkck.... -_-"
BalasHapuspenasaran m karakter John jg ch... cm awal2 ngeliat'y ajja uda benci setengah mati.... ini org kq jahat bgt yah? hmmm... gag sabaran dh saiia... hahahaa....
semangat jeng fanny .... \(^o^)/
-iReNe-
hehe, seung gi iseng banget yah mba fanny..
BalasHapussinopnya mba fanny apik lho, dibahas cukup detil tiap adegannya jd gampang ngerti jalan cerita ditiap episodenya..
tapi aku masih ga mudeng sama kotak jarum yg diambil seung gi, maksudnya apa ya mba??
thx b4, gomawo.. :)
hore akhirnya,, tayng juga sinopsisnya,,, unnie detail bgt nyeritaiinnya serasa menonton dramanya,,,
BalasHapusgara2 kaka tingkat mulai ngebahs skripsi,.,... aq jdi harus download sendiri,, tpi gpp,, aq selalu setia nunggu episode ini tayang,, cayo unnie episode 3+4 nya,,,,
tak sabar nunggu mereka berdua nikah.... :)
ikutan mbak hisni : FIGHTING MBAK FANNY!!! ^^
Hapushehe pingin liat seung gi berubah juga mbak...
aku juga penasaran sm kisah masa kecilnya Bong Goo..
BalasHapussoalnya psikopat kyk dia gak mungkin lahir begitu saja kan ya..
kyaknya bakal kecewa kalo gak ada kisah yg menceritakan latar belakangnya sblm jd psikopat. bahkan sejak kecil!?!?
hihihi saling share yeeeee ^^
Hapusmbak anis, "jjang"nya ilang :P
haha komen saya udah diwakilin sama mbak2 cantik di atas *ngerayu mode on ^^"
BalasHapusspeechless...
masih speechless...
udah gak speechless...
KEJAM LEE SEUNG GI! aduh paling gak tega ngeliat eonni ji won nangis gitu : DUA KALI KARENA PRIA GAK TAU DIRI! T.T *nendang mereka ke indo hehe :P
aih, itu yang dari klub M ceritanya pinter sulap gitu mbak?menakutkan >,< berasa banget ngerinya ADUH ADUH TAKUT BAKAL BERBUAT SESUATU KE PASANGAN ITU-CERITA INI BAKAL MENEGANGKAN BANGET DIBANDING MOONSUN! (apalagi berbau bule gitu, gak ngebayangin!) gak tega gak tega....
setuju sama mbak anis di atas : bisa sampe segitunya tuh orang DARI KECIL?!
eh eh lupa...
MESKIPUN BEDA USIA (LAGI?si moonsun kan ada han ga in sama soo hyun, di sini ada ha ji won ma seung gi...^^)tapi gak keliatan kok! senengnyaaaaa,
LEE SEUNG GI GAK BERPERASAAN! KARAKTER YANG DIDUKUNG DENGAN AKTING EONNI YANG MANTAAAAAAAAP!!! OF CORSE NO DOUBTFUL xD
BIG HUG AND BIG THANKS TO MBAK FANNY, TO ALL COMENTATOR THAT MAKE ME FEEL THE FEELING OF WITH THIS DRAMA..
KEEP HEALTHY AND KEEP FIGHTING!
hehe maap baru dateng sekarang mbak, dira pikir bisa nahan ternyata gak nahan juga habis baca :P
mbak irene rajin euy!!! ^^ mbak hisni, giliran saya yang minta boleh mbak? *memelas
emmmmm, ini mbak anis yang mana-berasa banyak banget ketemu sama mbak anis xixixixi ^^"
*missing mbak elok.... :(
Diraaaaaa^^
Hapusacting Lee seung gi menunjukkan kemajuan,, apakah karena berakting brsama Ha Ji won eonni???.. Thanks sinopsis'y mbak fanny...
BalasHapusHallo mb fanny, selama ini aku setia ngikuti blogmu lo. Mulai jaman secret garden-the greatest love-protect the boss sampe moon-sun. Sekarang ini, TK2H. Semangat ya mba.. And thank you bgt krn bikin drama2 itu jd lebih mudah dimengerti. *bow :)
BalasHapus@ziffa: di bag pertama. Jae ha kan di takut2in sm hang ah dkk klo mrka punya jarum beracun yg lebih beracun dr asam sianida. Adegan pura2. Nah krn takut banget jae ha ngambil jarum itu malem2 pas hang ah tidur
ooo..gitu toh..
Hapusakh,,, aku baru inget, eps 1 aku bkn baca sinopnya mba fanny, tp baca di blog yg laen tp ga fokus bgt cm liat piku2nya aje, makannya aku ga mudeng, td baru baca eps 1nya mba fanny baru ngeh, hehe..
thx ya pnjelasannya :)
haloo juice melon, makasih ya^^
Hapus@ziffa: halo ziffa, iya jarum itu untuk menakut-nakuti JAe-ha. Makasih buat apresiasinya^^
maksudnya bag 1 hehe :p
Hapusmbak fanny... kapan episode 3 sama 4 nya.?? di tunggu banget ... g sabar nih..
BalasHapusaku selalu ikutin update nya mbak fanny lho.. hehehe..
ayo mbak,FIGHTING.....!!
seru.... di tunggu kelanjutannya .. :D
BalasHapuswaaaaah.... keren banget sinop.nya.... detail bgt..... :)
BalasHapushalo kak fanny, salam kenal....
BalasHapuswalaupun aku udah tamat baca sinopsis-nya tk2h
tapi masih ingin mengulang2nya,, soalnya tk2h adalah drama yg sngat memikat XD, sama kya moon-sun....
makasih banget buat sinopsis nya :) :) :)
sama2^^..aku juga suka banget sama drama ini :D
Hapusmbak fanny aku pingin curhat jae ha emang gak punya perasaan
BalasHapusTadi sempet neh , ko bru ep 2 , ja he udah suka lagi ,, tapi pas tau dia cuma nipu ,, jadi ngeh klo dia ngajak musuhan ,, dan itu hanya balas dendam ,, seru seru seru ,, tadinya klo ja he lgsg jatuh <3 mikir ga bkaan seru
BalasHapus