Kamis, 26 Juli 2012

Sinopsis Big Episode 12 (Bagian 1)

c2bac3b2-e12-120710-hdtv-h264-720p-joa-avi_001503570-c2bac2b9c2bbc3a7

“Karena aku anak-anak, aku bisa melakukan apapun yang kuinginkan. Agar kau keluar dari kesedihanmu, haruskah aku membawamu pergi denganku?”

“Apa kau gila?” Da-ran melepaskan tangannya dari Kyung-joon. “Walaupun aku menyerah, untuk apa kau membawaku bersamamu?”

Kyung-joon berkata ia yang membuat Da-ran menikahi Yoon-jae. Jadi ia bersedia bertanggungjawab.

“Selama kau mengenakan cincin itu di jarimu, aku berjanji untuk pergi dan menghilang. Tapi, jika kau melepaskan cincin itu, aku akan berpendapat kalau aku bisa membawamu bersamaku. Ini bukan ancaman untuk melepaskan cincin itu, tapi aku juga tidak akan bekerjasama denganmu lagi untuk mempertahankan cincin itu. Karena kau terus menangis, anggap ini sebagai perjanjian untuk menghiburmu,” ujar Kyung-joon.

bl-00008 bl-00011

Da-ran berkata bagaimana bisa ia mengadakan perjanjian seperti itu. Kyung-joon berkata waktunya tidak banyak bagi Da-ran untuk berpikir. Ia dapat bertukar kembali sewaktu-waktu, jadi ia tidak akan melanggar janjinya untuk keluar dari hidup Da-ran jika ia kembali ke tubuhnya. Tapi jika Da-ran tetap ingin bertemu dengannya, Da-ran sebaiknya melepaskan cincin itu.

(Kyung-joon ingin Da-ran memutuskan sendiri dengan siapa Da-ran hendak menjalani hidupnya. Selama ini Kyung-joon mengira Da-ran ingin bersama Yoon-jae dan akan bahagia bersama Yoon-jae. Itulah sebabnya selama ini Kyung-joon membantu Da-ran untuk terus menanti Yoon-jae.

Tapi ia melihat ternyata Da-ran tidak bahagia. Akhir-akhir ini Da-ran terlihat selalu sedih dan bingung. Itulah yang membuat Kyung-joon kesal, namun ia terlanjur berjanji untuk pergi dari hidup Da-ran setelah kembali ke tubuhnya. Itulah sebabnya Kyung-joon memberikan perjanjian baru: cincin di jari artinya Da-ran memutuskan bersama Yoon-jae, cincin dilepas artinya Da-ran ingin bersama Kyung-joon.)

bl-00021 bl-00024

Tentu saja ini semacam ungkapan perasaan dari Kyung-joon dan Da-ran menyadari hal itu. Ia diam-diam terus melirik Kyung-joon dalam perajalan pulang.

“Mengapa kau terus mencuri pandang? Lihat saja langsung,” kata Kyung-joon cuek.

“Setelah kau mengatakan semua hal tadi, kau tidak merasakan apapun?”

“Aku tidak berharap terlalu banyak, jadi aku baik-baik saja. Dan lagi kau tidak akan melepaskan cincin itu.”

bl-00025 bl-00029

Da-ran memegangi cincinnya, seakan-akan takut cincin itu terlepas. Kyung-joon bertanya apa Da-ran sedang mempertimbangkan penawarannya. Jika begitu, ia akan lebih serius.

“Pertimbangkan? Pertimbangkan apa?” sergah Da-ran.

“Setidaknya kau tidak mengejekku sebagai anak kecil lagi kali ini. Jika kau mengejekku lagi, aku akan langsung menarik perjanjian itu. Apa kau tidak ingin aku menarik perjanjian itu? (artinya masih ada harapan untuk Kyung-joon)”

Da-ran kesal karena Kyung-joon terus bercanda. Kyung-joon berkata ia tidak bercanda. Jangan-jangan Da-ran benar-benar mempertimbangkannya?

“Tidak!”

“Kalau begitu apa salahnya aku bercanda?” Embeeerr….

big-00090 big-00091

Ayah Yoon-jae memberitahu ibu Yoon-jae bahwa Kyung-joon terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit. Ibu Yoon-jae tetap bersikap dingin. Memangnya kenapa kalau Kyung-joon seperti itu? Ayah Yoon-jae mengingatkan kalau Kyung-joon adalah anak yang menyelamatkan hidup Yoon-jae, mereka tidak bisa mengabaikannya begitu saja.

“Seseorang mengatakan kalau Yoon-jae telah menyelamatkan anak itu. Mereka mengalami kecelakaan bersama-sama. Yoon-jae menyelamatkan hidup anak itu. Jadi, bukankah semuanya impas?”

Ayah Yoon-jae terkejut saat menyadari istrinya sebenarnya sudah tahu keberadaan Kyung-joon tapi tidak memberitahunya. Ibu Yoon-jae memberitahu kalau “Yoon-jae” sedang mencari ayah Kyung-joon dan ia sudah berbohong dengan mengatakan tidak tahu.

“Apakah kau hendak membuatku menjadi orang jahat lagi dengan memberitahu yang sebenarnya pada Yoon-jae?”

“Tidak…kalau begitu, apakah kita akan mengabaikan Kyung-joon lagi? Aku tidak bisa melakukannya,” kata ayah Yoon-jae.

“Kalau begitu pilihlah. Waktu itu kau mencampakkan wanita itu dan anaknya, untuk bersamaku dan Yoon-jae. Sekarang kau berada di pihak siapa? Aku dan Yoon-jae? Atau Kang Kyung-joon? Aku beritahu padamu sekarang, siapapun yang kaupilih, kau tidak akan bisa lagi melihat yang lainnya untuk selamanya.”

bl-00046 bl-00055

Da-ran hendak melepaskan cincinnya untuk mencuci piring. Begitu melihat Kyung-joon, ia langsung memasangkan cincin itu lagi. Kyung-joon berkata Da-ran begitu mempedulikan cincin itu, ia kan tidak akan mengambil cincin itu saat Da-ran mencuri piring.

“Aku tidak peduli!” seru Da-ran. Ia memegangi cincinnya bagaikan jimat pengusir hantu (emang Kyung-joon hantu?....ganteng gitu^^).

bl-00063 bl-00065

Kyung-joon melihat Da-ran mengenakan cincin itu bahkan sehabis mandi. Memangnya Da-ran pikir ia akan membawa Da-ran pergi jika Da-ran melepas cincinnya untuk mandi?

“Sudah kubilang aku tidak peduli!” seru Da-ran.

big-00092 bl-00074

Tapi Da-ran peduli, apalagi saat melihat bunga matahari pemberian Kyung-joon. Bahkan di sekolah, Da-ran terus memandangi cincin di jarinya. Ae-kyung melihatnya dan bertanya apa Da-ran sedang memikirkan sesuatu. Da-ran berkata ia pasti sudah gila jika ia menganggap serius gurauan anak kecil.

“Kelihatannya kau menganggapnya serius, kau terus menerus melihat cincinmu sepanjang hari. Apa kau bermasalah dengan Yoon-jae-sshi?”

“Ae-kyung, ada seorang wanita setia yang tidak tahu kapan suaminya akan kembali. Apa yang harus dilakukannya jika ia tidak ingin terbuai oleh pria tetangga?”

“Aku akan memegang pisau perak erat-erat dan ketika ia mendekatiku…kubilang: ‘matilah kau!’,” kata Ae-kyung.

bl-00079 bl-00082

Da-ran berpikir itu ide bagus. Tapi Ae-kyung berkata cara terbaik adalah dengan tidak melihat pria tetangga itu. Entah tetangga itu yang pindah, atau wanita itu yang pindah.

“Benar, solusi terbaik adalah tidak melihatnya,” gumam Da-ran. Ia lalu bertanya pada Ae-kyung apakah lowongan guru di Chuncheon masih tersedia. Lowongan itu ternyata sudah terisi. Ae-kyung jadi curiga, bukankah Da-ran akan bekerja di sekolah ini sampai menjadi guru tetap. Da-ran berkilah ia hanya ingin tahu.

bl-00085 bl-00088

Kyung-joon pulang dan melihat Da-ran sedang mencuci sepatunya di kebun. Cincin itu terpasang di jari Da-ran.

“Apa kau pikir aku akan membawamu karena kau melepaskan cincin itu untuk mencuci sepatu?” ledek Kyung-joon, “Katakan kapan sepatu itu kering. Aku akan menalikan sepatu itu untukmu.”

bl-00090 bl-00093

Da-ran kesal. Ia mengikuti Kyung-joon masuk ke dalam rumah dan bertanya apakah Kyung-joon akan terus bercanda setelah membuatnya terganggu.

“Teruslah bersikap terganggu karena gurauanku. Masih lebih baik daripada bersikap menyedihkan,” kata Kyung-joon.

Da-ran berkata ia sedang tidak ingin mengikuti permainan kekanakkan yang dimainkan Kyung-joon.

“Kalau begitu, apa kau akan terus menunggu seperti orang dewasa? Aku hanya ingin bertanya, mengapa kau menunggu? Sebenarnya apa yang kautunggu? Apa bagusnya menunggu? Seo Yoon-jae? Ibunya? Atau ayahnya, yang membuatmu menderita?”

“Kau.”

bl-00101 bl-00103

Kyung-joon kaget, aku? Da-ran berkata Kang Kyung-joonlah yang membuatnya kesulitan. Perasaan Kyung-joon terluka, selama ini ia sudah berusaha keras membantu Da-ran.

“Benar. Selama menunggu Yoon-jae-sshi, tertawa, bermain, dan hidup bersamamu adalah hal yang tersulit!”

“Kau bilang itu sulit? Jika aku bersikap lebih baik lagi padamu, apa yang akan kaulakukan? Maka akan sangat sulit hingga kau ingin mati,” kata Kyung-joon marah.

Kyung-joon mengira Da-ran merasa mencerita karena harus mengurusnya selama menunggu Yoon-jae. Da-ran berkata ia telah melakukan kesalahan dan tidak akan melakukannya lagi.

bl-00109 bl-00114

“Setelah bertemu ayahmu kau tidak akan memerlukan aku lagi, bukan? Jadi mari kita tidak bertemu lagi satu sama lain. Tidak perlu merasa bertanggung jawab.”

“Baiklah, karena kita tidak memerlukan satu sama lain, mari kita berpisah!” kata Kyung-joon marah. Ia masuk ke kamarnya dengan kesal, mengira Da-ran sedang menyingkirkannya karena Yoon-jae akan segera kembali.

bl-00119 bl-00121

Da-ran memasukkan barang-barang pemberian Kyung-joon ke dalam kantung sampah. Bunga matahari, walkman, buku traveling ke Cina, arak ginseng 20 tahun, bahkan kedua boneka panda. Kyung-joon melihatnya dengan hati pedih.

bl-00130 bl-00132

Kyung-joon mengambil kantung sampah dan hendak membalas. Tapi ia menyadari ia tidak bisa memasukkan satu barangpun. Karena tidak tega? Bukan…karena tidak ada. Ia membawa kantungnya yang kosong dan memperlihatkannya pada Da-ran.

“Aku juga ingin melakukannya. Tapi tidak ada satupun yang bisa dibuang. Lihat ini! Selama ini kau tak pernah memberiku apapun!” Kyung-joon mencampakkan kantung kosong. Ia meraih kantung Da-ran dan membukanya untuk memperlihatkan isinya.

“Aku melakukan banyak hal untukmu! Karena aku melakukan semua ini, kau pasti merasa sangat lelah hingga kau merasa akan mati! Apa jadinya jika aku memenuhi kantung ini? Kau pasti sudah mati!” sindirnya kesal.

bl-00141 bl-00146

Kyung-joon mencampakkan kantung itu dan pergi ke luar. Da-ran memungut kantung Kyung-joon yang kosong. Ia baru menyadari ia tidak melakukan apa-apa untuk Kyung-joon selama ini.

Da-ran membawa kantung sampahnya ke luar dan membuangnya di depan rumah. Kyung-joon melihatnya dan melihat Da-ran masuk ke dalam rumah setelah membuang kantung itu. Kyung-joon merasa terluka dan berjalan pergi.

bl-00159 bl-00164

Ia sama sekali tidak tahu kalau Da-ran kembali ke luar dan membuka kantung itu. Da-ran melihat buket bunga matahari. Ia memutuskan menyimpan bunga itu karena toh bunga itu akan layu juga.

Ia melihat boneka panda Kang sedang “menatap”nya. Da-ran mengambilnya. Ia membelai boneka itu dengan sayang dan memeluknya. Ia mengambil buku perjalanan ke Cina dan membukanya. Ia baru menemukan gambar dirinya dan Kyung-joon di atas Tembok Besar (yang digambar Kyung-joon).

“Anak itu, ia menaruhku di sini juga,” gumamnya terharu. Da-ran menaruh semua benda itu ke dalam kantung dan membawanya kembali ke dalam rumah.

 bl-00176 bl-00190

Ia melihat kantung kosong Kyung-joon yang tergeletak di lantai. Da-ran mulai menangis.

“Kyung-joon, aku minta maaf.”

Da-ran mengambil kantung itu dan berbisik sedih “Aku menyukaimu”. Ia menutup kantung itu dan membuangnya ke luar. (Ia membuang perasaannya pada Kyung-joon)

bl-00200 bl-00210

Kyung-joon bertemu dengan Ma-ri. Mari heran mengapa ayah Kyung-joon belum juga datang menemui Kyung-joon. Kyung-joon yakin pria yang ia lihat di rumah sakit adalah ayahnya. Ma-ri bertanya kenapa ayah Kyung-joon hanya diam-diam melihat Kyung-joon dan tidak menghubunginya. Dengan getir Kyung-joon berkata ayahnya yang rugi jika tidak menghubunginya.

Kyung-joon meminta Ma-ri tidak memberitahu hal ini pada Da-ran. Ia berkata Da-ran sedang menanti ayahnya ditemukan agar bisa menyelesaikan semuanya. Jika Da-ran tahu ayahnya belum juga menghubungi, Da-ran akan kecewa.

“Kyung-joon, tidak apa-apa jika kau tidak menemukan ayahmu. Jika kau sudah kembali ke tubuhmu, ayo kita kembali ke Amerika bersama-sama,” kata Ma-ri.

Kyung-joon berkata setelah hari ulangtahunnya, ia tidak peduli jika ia harus hidup sendirian (karena ia akan mendapat warisan ibunya). Dan kalaupun ia bertukar kembali, semuanya tidak menjadi masalah.

bl-00213 bl-00223

Paman dan Bibi masih juga membicarakan warisan Kyung-joon (sigh….aku mulai bosan dengan kedua orang ini). Bibi ingin tahu berapa besar warisan Kyung-joon. Paman berkata ia akan mencari tahu setelah ulangtahun Kyung-joon.

Ayah Yoon-jae mendatangi restoran Paman dan Bibi. Ia melihat artikel tentang ibu Kyung-joon yang tertempel di tembok. Tampaknya ia mencari Paman dan Bibi.

bl-00231 bl-00236

Se-young memberitahu ibu Yoon-jae kalau keluarga Kyung-joon sedang mencari ayah Kyung-joon saat ini. Ibu Yoon-jae menghela nafas panjang. Ia lalu bertanya apakah ada orang ketiga yang terlibat dalam perpisahan “Yoon-jae” dan Da-ran sebelumnya. Se-young berbohong dengan berkata ia tidak tahu (padahal karena kebohongan Se-young). Mengapa ibu Yoon-jae menanyakannya?

Ibu Yoon-jae bercerita Da-ran mendadak menemuinya dan berkata ia tidak berhak. Ia merasa ada suatu hal yang menyebabkan Da-ran berbicara seperti itu. Se-young berkata Da-ran juga pernah menanyakan berbagai pertanyaan tentang Yoon-jae kepadanya (tentang adanya orang ketiga). Ia tak mengerti mengapa Da-ran memusingkan hal itu, padahal sikap “Yoon-jae” jauh lebih baik saat ini dibandingkan dulu.

“Aku menyukai Yoon-jae yang dulu. Da-ran berkata ia akan berada di sisi Yoon-jae untuk sementara ini, jadi aku makin tak menyukainya,” kata ibu Yoon-jae.

bl-00248 bl-00253

Da-ran bersiap-siap untuk pergi berkemah bersama keluarganya. Ia dan Kyung-joon belum berbaikan. Da-ran berkata ia harus pergi karena ini acara keluarga. Da-ran tak ingin Kyung-joon ikut, jadi ia mengemukakan alasan pada orangtuanya bahwa menantu mereka harus menghadiri pernikahan rekan kerja.

Kyung-joon mengambil ponselnya (yang ternyata terhubung dengan panel komputer mobil) dan berkata ia akan mendinginkan mobil lebih dulu. Dasar Kyung-joon, ia malah menaikkan temperatur dalam mobil.

Da-ran membuka mobil dan heran mengapa udara dalam mobil begitu panas. Kyung-joon dengan santainya berkata ia salah menyalakan, seharusnya AC ia malah menyalakan heater. “Uh….seperti sauna,” katanya tersenyum nakal. Da-ran melotot kesal. Kyung-joon meminta Da-ran meninggalkan mobil di rumah.

bl-00266 bl-00268

Keluarga Da-ran menjemput mereka. Da-ran menyuruh Kyung-joon masuk ke rumah dan tidak bicara apapun. Kyung-joon tidak mau. Ia tidak tahu kapan akan bertemu keluarga Da-ran lagi.

Ibu turun dari mobil dan menyapa menantunya. Da-ran cepat-cepat berkata kalau “Yoon-jae” hendak pergi ke pernikahan.

“Dengan pakaian seperti itu?” tanya Ayah, “Menantu Seo, apa kau akan pergi ke pernikahan?”

“Tidak.”

Ibu dan Choong-sik mengajak Kyung-joon ikut berkemah. Dengan ketus Kyung-joon berkata ia tidak mau pergi. Keluarga Da-ran bingung dengan sikapnya. Da-ran terpaksa berkata kalau mereka sedang bertengkar dan mengajak keluarganya cepat pergi.

bl-00281 bl-00282

Kyung-joon masuk ke rumah dengan kecewa. Ayah Da-ran telah mengajaknya mencari batu “menantu” bersama dan ibu Da-ran telah membuatkan kimbap untuknya. Sedangkan dengan Choong-sik ia akan…..menonton film xxx. Sayang sekali, keluhnya.

Keluarga Da-ran serempak mengeluarkan ponsel mereka. Da-ran langsung mengancam mereka untuk tidak menghubungi Kyung-joon. Semuanya terdiam. Tapi tidak sampai 3 detik, semuanya diam-diam mengirim pesan pada Kyung-joon^^

bl-00295 bl-00300

Sementara itu Kyung-joon sibuk mencari barang-barang Da-ran untuk dibuang. Cangkir Da-ran, sendok Da-ran, bahkan sikat gigi Da-ran. Ia masuk ke kamar Da-ran dan berkata semuanya harus dibuang.

Tapi ia melihat kantung sampah Da-ran di lantai kamar. Ia membukanya dan kaget karena Da-ran tidak membuangnya. Kyung-joon tersenyum, dan mulai mengembalikan barang-barang Da-ran ke tempatnya semula.

bl-00307 bl-00321

Ia mengambil ponselnya dan melihat deretan pesan untuknya dari keluarga Da-ran.

Ayah: Menantu Seo, kita harus mencari batu!

Ibu: Menantu Seo, ayo tebak apa yang kutaruh di dalam kimbap? Makanlah dan tebak!

Choong-sik: Kakak ipar, kau harus segera merespon untuk mendapat timing yang tepat.

Kyung-joon tersenyum. Apa gunanya menyuruhnya datang ke tempat mereka jika mereka tidak memberitahu tempatnya? Bener juga hihi^^

bl-00328 bl-00332

Da-ran berjalan-jalan di sekitar perkemahan untuk mencari batu “Kyung-joon”…hmmm….bukan batu Yoon-jae? Ia menemukannya. Tajam, kasar, dan berkilau. Nama Kang Kyung-joon seakan terukir di batu itu, saking miripnya. Da-ran meninju batu itu berkali-kali. Lalu ia tersenyum.

bl-00342 bl-00347

Wah, tempat perkemahan di Korea asyik ya, bersih dan pemandangannya bagus. Aman lagi pastinya^^

Da-ran kembali ke kemahnya. Ia terkejut melihat kemahnya kosong. Da-ran menaruh dua batu di meja. Satu bulat dan halus seperti telur (batu Yoon-jae?), satu lagi batu Kyung-joon.

Seorang pria mendekatinya dari belakang dan bertanya apakah Da-ran berkemah sendirian. Da-ran tersipu, mengira ada yang naksir.

bl-00349 bl-00354

“Aku datang dengan keluargaku,“ jawabnya sambil berbalik. YAAA!! Serunya kaget saat melihat Kyung-joon.

Da-ran bertanya mengapa Kyung-joon bisa datang ke situ. Kyung-joon berkata ia tidak punya pilihan lain selain datang, karena keluarga Da-ran terus membujuknya.

“Aku sudah bilang pada mereka untuk tidak menghubungimu!”

“Aku juga tidak ingin datang, tapi keluargamu terus mengirim sms. Lihat, satu pesan lagi baru masuk.”

bl-00358 bl-00369

Mereka membaca pesan itu: Menantu Seo, apa kau tiba dengan selamat? Jangan berdebat lagi dengan Da-ran, berbaikanlah. Nikmati waktu kalian bersama.

“Apa maksudnya menikmati waktu kita bersama?” tanya Da-ran. Maksudnya, Da-ran dan Kyung-joon ditinggal berdua di perkemahan^^

Keluarga Da-ran berkendara ke suatu tempat. Mereka berniat menginap di sebuah penginapan malam ini, dan baru menjemput keduanya besok. Mereka sangat bangga dengan usaha mereka mendamaikan Da-ran dan Kyung-joon.

“Karena tidak ada mobil, mereka harus tidur di tenda bersama,” kata Ibu.

“Ide bagus kan menyuruh kakak ipar datang dengan taksi (karena mobil dibawa keluarga Da-ran dan Kyung-joon datang dengan taksi, maka Da-ran dan Kyung-joon tidak bisa pulang sendiri),” kata Choong-sik tak mau kalah.

Ibu dan Ayah memuji Choong-sik.

bl-00385 bl-00388

Tak ada makanan di kemah. Kyung-joon berkata orangtua Da-ran pasti sudah memikirkan rencana ini masak-masak. Mereka ingin ia dan Da-ran makan dan tidur bersama.

“Mengapa mereka tidak punya akal sehat sama sekali,” gerutu Da-ran.

“Jika mereka punya akal sehat, mereka pasti sudah tahu aku bukan menantu Seo sejak awal mereka bertemu denganku,” kata Kyung-joon geli.

Kyung-joon melihat batu-batu yang telah dikumpulkan. Ia berkata semuanya membosankan. Tapi pandangannya tertuju pada batu yang sangat berbeda dengan yang lainnya.

“Apa yang itu mirip denganmu?”tanya Da-ran.

“Apa kau yang memilihnya?” Kyung-joon mengamati batu itu.

Da-ran bercerita ayahnya menyuruhnya mengambil batu pertama yang menarik perhatiannya.

“Mirip denganmu, kan?”

bl-00406 bl-00417

“Apa gunanya? Bukan aku yang akan menjadi bagian keluarga ini,” kata Kyung-joon sambil melempar batu itu ke tanah.

Kyung-joon mengajak Da-ran melihat-lihat. Da-ran awalnya menolak dengan alasan harus menjaga tenda. Kyung-joon berkata ia akan menghitung sampai 3.

“SATU! Kau benar-benar ingin aku pergi sendiri? DUA! Terakhir……TIGAA!”

Da-ran langsung berdiri, hahaha…kok kaya anak-anakku kalau lagi dimarahi ya >,<

bl-00430 bl-00435

Da-ran dan Kyung-joon melihat-lihat pemandangan di sana. Da-ran mengagumi kecantikan bunga matahari yang tumbuh di taman perkemahan.

“Jika begitu indah, mengapa kau buang bunga-bunga yang lainnya?” celetuk Kyung-joon.

Da-ran mengambil setangkai bunga matahari di tanah dan membersihkannya. Kyung-joon menyelipkan bunga itu di telinga Da-ran dan berkata sekarang Da-ran resmi menjadi Da-ran si wanita gila.

bl-00448 bl-00451

Da-ran memasang kamera dan menyetelnya untuk membuat foto otomatis. Ia tak mengajak Kyung-joon untuk berfoto bersama. Kyung-joon diam-diam mengomel, Da-ran kan bisa meminta bantuannya jika memang ingin berfoto (tak perlu menyetel otomatis segala).

“Tapi jika aku terlalu baik padanya, dia bisa mati kena serangan jantung,” gumamnya.

Dasar Kyung-joon, dia malah mengganggu pose Da-ran. Lucuuuuu^^ (Sigh, aku akan merindukan momen-momen ini dalam episode-episode berikut >,<)

big-00051 bl-00466

bl-00472 big-00062

Da-ran dan Kyung-joon bermain air. Mereka berlarian dan berkejaran. Kyung-joon memanggul Da-ran dan mengancam akan melemparkan Da-ran ke kolam jika Da-ran menyebutnya anak kecil lagi.

“Jangan! Jangan ! Orabeoni (kakak- dalam bahasa sageuk)!! Orabeoni!!” seru Da-ran ketakutan.

bl-00482 bl-00496

Mereka berbelanja bahan makanan di minimarket. Minimarket di tempat perkemahan? Cool^^

“Kalian pasangan yang cantik!” puji penjaga kasir pada Da-ran. “Apa ia (Kyung-joon) kekasihmu?”

“Bukan.”

“Aaah, kalian suami-istri.”

“Bukan, dia adikku,” kilah Da-ran.

Kyung-joon mendengar perkataan Da-ran, tampaknya perang akan kembali dimulai nih.

“Adik? Kau pasti lebih tua dari yang terlihat,” kata si penjaga kasir.

“Ahjumma, apa yang kau katakan? Kakakku jelas-jelas terlihat lebih tua dariku,” kata Kyung-joon. Da-ran menepak Kyung-joon.

bl-00504 bl-00517

Seseorang memanggil Da-ran. Da-ran mengenali orang itu, ia adalah seniornya. Senior Da-ran sangat ramah. Ia menjabat tangan Da-ran, bahkan hampir memeluk Da-ran.

Melihat itu, Kyung-joon langsung mengacungkan senjatanya. Pistol….timun ^_^“

bl-00524 bl-00525

Ia beringsut mendekati Da-ran dengan wajah tidak suka. Senior Da-ran bertanya apakah Da-ran datang bersama adik Da-ran. Kyung-joon menatap senior Da-ran dengan tatapan menantang.

Da-ran menarik seniornya menjauh dari Kyung-joon. Ia berbisik apakah ada lowongan guru di daerah itu. Ia berpikir untuk pindah. Seniornya berjanji untuk mencarikan informasi. Mereka bertukar nomor telepon sementara Kyung-joon memperhatikan dengan kesal.

 big-00064 bl-00549

Da-ran berkata pada Kyung-joon kalau ia janji untuk bertemu dengan seniornya setelah makan malam nanti. Mereka pulang sambil sikut-sikutan.

Seorang gadis mendekati Kyung-joon dan meminta bantuannya untuk membuka sebuah stoples. Gadis itu berterima kasih dan bertanya apakah Da-ran dan Kyung-joon sepasang kekasih.

“Dia kakakku, kakak yang jauh lebih tua,” sindir Kyung-joon. Mwahahaha….balas dendam nih :D

 bl-00564 bl-00571

Gadis itu meminta bantuan Kyung-joon untuk mendirikan tenda. Ia dan teman-temannya baru pertama kali ini mendirikan tenda. Kyung-joon langsung mengiyakan dan memberikan semua barang belanjaan pada Da-ran. Da-ran ternganga.

Kyung-joon membantu para gadis itu dengan sangat sangat ramah. Da-ran melihat dengan kesal. Ia berteriak menyuruh Kyung-joon cepat pergi. Para gadis itu berterima kasih atas bantuan Kyung-joon dan mengundangnya untuk mampir setelah makan malam. Kyung-joon melirik Da-ran dan menyanggupi untuk datang setelah makan malam (membalas Da-ran yang akan bertemu dengan seniornya).

bl-00593 big-00070

“Para gadis itu lebih tua darimu,” kata Da-ran kesal. Mereka berjalan pulang ke tenda.

“Noona, kau juga lebih tua dariku.”

“Apa yang kalian bicarakan?”

“Mereka meminta nomor ponselku.”

“Dan kau memberikannya?”

“Sudah kubilang padamu, aku tidak yakin bisa menolak seseorang jika ia yang mengejarku. Lepaskan cincinmu jika kau ingin bersama denganku,” kata Kyung-joon.

bl-00623 bl-00633

Paman dan Bibi melihat seorang tamu tak juga pergi dari restoran mereka. Ayah Yoon-jae. Paman mendekati ayah Yoon-jae dan menawarkan kopi.

“Anda adik Hee-soo, bukan?” tanya ayah Yoon-jae. Ia bangkit berdiri dan memperkenalkan dirinya. “Aku adalah ayah Kyung-joon.”

Paman terkejut.

bl-00646 bl-00647

Ayah Yoon-jae berkata ia tidak bisa mengungkapkan dengan detil perihal dirinya, untuk melindungi orang-orang yang dekat dengannya. Paman langsung menebak kalau ayah Kyung-joon sudah berkeluarga. Ayah berkata ia akan merawat Kyung-joon yang sedang berada di rumah sakit.

Bibi berkata selama ini ia dan Paman mengurus warisan Kyung-joon. Ayah meminta mereka terus mengurus warisan itu. Ia yang akan mengurus Kyung-joon dan semua kebutuhannya.

bl-00654 bl-00662

Ibu Yoon-jae bertanya apakah suaminya sekarang memilih Kyung-joon. Ayah Yoon-jae berkata ia tidak akan memperlihatkan dirinya lagi di hadapan ibu Yoon-jae dan Yoon-jae, sesuai dengan permintaan ibu Yoon-jae. Setelah hari ulangtahun Kyung-joon, ia akan membawa Kyung-joon pergi.

“Itu bukan hari ulang tahun Kyung-joon, tapi hari Yoon-jae dilahirkan kembali,” kata ibu Yoon-jae.

“Setiap tahun, saat mengingat hari itu, apakah kau tidak pernah satu kali pun memikirkan Kyung-joon?”

“Tidak pernah!”

Ayah Kyung-joon kesal dan kecewa dengan jawaban istrinya.

bl-00678 bl-00683

Da-ran dan Kyung-joon bertengkar soal foto. Sepertinya Da-ran sedang menghapus foto-foto Kyung-joon. Kyung-joon jadi kesal, ia bilang hapus saja semuanya. Ia tidak ingin Da-ran mengingatnya setelah Yoon-jae kembali, itu akan sangat mengganggunya.

Da-ran berkata ia menghapus foto-foto itu bukan karena ada Kyung-joon di dalamnya, tapi karena foto-foto itu jelek gara-gara Kyung-joon mengganggunya. Kyung-joon merasa terluka karena Da-ran berkata dalam foto-foto itu tidak terlihat ada Seo Yoon-jae.

bl-00689 bl-00694

Da-ran tak mau berdebat lagi. Ia akan menemui seniornya dan meminta Kyung-joon membereskan makanannya sendiri. Kyung-joon tak mau kalah. Ia juga akan menemui para gadis tadi.

“Kau akan menemui mereka?”

“Gil Da-ran bertemu senior dan aku bertemu para noona.”

“Mereka bahkan tidak tahu kalau kau masih kecil dan mungkin saja akan terjadi sesuatu. Mungkin juga berbahaya. Kau masih ingin menemui mereka?”

“Aku pergi karena berbahaya. Untuk apa aku pergi ke tempat aman?”

“Baiklah, pergi saja sesukamu!” kata Da-ran kesal.

Kyung-joon berteriak Da-ran yang menyuruhnya pergi ke tempat berbahaya. Jika terjadi “sesuatu” jangan minta ia bertanggung jawab.

bl-00710 bl-00712

Da-ran pergi. Kyung-joon yang merasa kesal karena ditinggalkan, berniat untuk menghapus semua foto. Tapi ia melihat batunya terletak di atas meja. Bukankah tadi ia sudah membuangnya? Ia sadar Da-ran yang telah mengambilnya kembali. Itu berarti Da-ran tidak ingin membuang dirinya. Kyung-joon tersenyum.

bl-00729 bl-00737

Kemarahan Da-ran telah surut. Ia berhenti berjalan. Ia ingat Kyung-joon bisa bersikap sangat baik jika ia memang niat. Ia khawatir para gadis itu jatuh cinta pada Kyung-joon. Da-ran berbalik dan berjalan kembali ke tenda.

Sementara itu, Kyung-joon berjalan menyusul Da-ran. Hari semakin gelap, jadi ia membawakan lentera untuk Da-ran. Mereka bertemu di tengah jalan. Da-ran menyindir apakah Kyung-joon sedang dalam perjalanan menemui para noona. Apakah para noona itu memerlukan lentera?

bl-00740 bl-00758

“Tenda para noona itu di sebelah sana. Aku datang untuk Gil Da-ran. Hari semakin gelap, bagaimana bisa kau pergi begitu saja? Bawa ini bersamamu,” Kyung-joon menyerahkan lentera pada Da-ran.

Da-ran tersenyum kecil. Ia berkata ia akan pergi sebentar karena ada yang hendak ia tanyakan pada sumbae-nya. Ia akan kembali. Kyung-joon bertanya perlukah ia menunggu Da-ran di sana. Ia akan menunggu jika Da-ran memintanya menunggu.

bl-00763bl-00770

Daran tersenyum senang. “Kalau begitu tunggulah di sini. Aku akan kembali.”

“Jika kau tidak segera kembali, hantu wanita mungkin akan datang menculikku! Jika dia seksi, aku akan mengikutinya!” seru Kyung-joon. LOL^^ I wish they always be happy like this, bisakah mereka tetap di perkemahan dan tidak pulang-pulang???

bl-00776 bl-00784

[Bersambung ke Bagian 2]

2 komentar:

  1. mbak fanny ayo lanjutkan 4 1/2 episode lagi... hehe...

    BalasHapus
  2. drama ini ada di indosiar jam 4 wktu bali, nonton ampe jam setengah lima, ehhh dipotong ama siaran lokal bali yg isinya semacem tentng agama hindu gt... dah gitu jam setengh 6 disambung lagi, tapikan ngeselin! kt jd gk tw cerita sebelumny, knp gk dibuat ajj satu jam khusus untk bali? kan enakk...
    ngeselin!!!

    BalasHapus

Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)