Choi Young sangat kesal karena dituduh menerima suap. Tapi jika ia tidak mengaku maka Dol Bae dan Deok Man yang akan dituduh. Mereka yang mengambil kotak itu dan peti berisi perlengkapan senjata.
Choi Young bertanya pada mereka, apakah Dol Bae dan Deok Man menerima kotak itu? Mereka mengaku menerima kotak itu tapi tidak membukanya. Choi Young memerintahkan mereka kembali ke barak karena mereka tidak tahu apa-apa.
Dol Bae dan Deok Man berdiri kebingungan, khawatir dengan apa yang akan terjadi pada Choi Young. Choi Young membentak mereka agar segera keluar. Terpaksa mereka menurut. Ki Chul tersenyum puas.
Interogasi dilanjutkan. Lee Jae Hyun berkata Choi Young diberi kesempatan untuk menjelaskan perkara ini jika memang tidak bersalah. Tapi bagi Choi Young tidak ada gunanya menjelaskan. Pokoknya ia tidak pernah menerima suap. Titik.
“Jika kalian tidak percaya padaku, maka penjarakan aku atau pecat aku. Terserah kalian. Aku akan menunggu,” Choi Young langsung mengundurkan diri.
Gong Min menatap Ki Chul. Ia bertanya haruskah Ki Chul bertindak sejauh ini. Ki Chul berkata ia sama sekali tidak terlibat dalam perkara ini. Hanya saja ia beruntung bisa menyaksikan peristiwa ini.
“Pria yang tidak terkalahkan walau dikirim 7 pembunuh. Kelemahannya ternyata di sini (uang). Sekarang aku tahu,” kata Ki Chul dengan nada meremehkan.
Gong Min tidak bisa mengatakan apa-apa karena bukti di depan mata.
Choi Young sangat marah hingga ia tak mau didekati siapapun, terutama Dol Bae dan Deok Man. Ia kembali ke kamarnya dan melihat barang-barangnya berserakan. Hanya pengikat kepala jeokwoldae milik Mae Hee yang ia ambil dan dikembalikan ke kotaknya.
Penasihat Jo menemui Choi Young untuk menyampaikan keputusan inspektur.
“Woodalchi Choi Young melakukan kejahatan dengan menerima suap dan menyalahgunakan kekuasaan. Sampai kebenaran terungkap, kau diskors dari kedudukannya sebagai Daejang. Sampai keputusan akhir diturunkan, kau bekerja sebagai woodalchi biasa. Tanpa perintah, kau dilarang meninggalkan istana. ”
Joo Seok dan Deok Man hendak protes. Bukankah Raja telah memberi mereka hak istimewa sebagai woodalchi? Tanpa keputusan Raja, tidak ada yang bisa mencampuri urusan woodalchi.
Penasihat Jo berkata hak istimewa itu telah dicabut. Ia mengatakannya dengan wajah penuh kemenangan. Choi Young menghampiri Penasihat Jo. Ia sadar Penasihat Jo yang telah menjebaknya dalam kasus ini. Penasihat Jo tidak membantah dan tidak membenarkan. Ia beralasan semua ini demi Goryeo dan Raja.
Choi Young dengan marah berkata apa hubungannya antara ia menerima suap, dengan Goryeo maupun Raja?
Sementara itu Gong Min berusaha membela Choi Young. Ia mengingatkan siapa yang telah melindungi para sarjana agar mereka tetap hidup. Semua karena Choi Young yang mempertaruhkan nyawa untuk mereka. Korupsi Ki Chul yang segunung tidak dipermasalahkan tapi kasus Choi Young yang melibatkan 500 nyang saja begitu dibesar-besarkan.
Lee Jae Hyun berkata tugas terbesar mereka adalah melayani Gong Min untuk memperkuat kekuasaannya. Jadi hal yang terutama harus dilakukan saat ini adalah menghapus rumor bahwa Choi Young berada di balik Gong Min dan mengatur semuanya. Bahwa selama ini Choi Young yang berkuasa.
Selain itu Choi Young dikenal telah membunuh banyak orang. Orang seperti itu berada di sisi Raja, bukanlah hal yang baik. Lee Jae Hyun menasihati Gong Min sebaiknya mengumpulkan lebih banyak orang berbakat dan tidak menjadi Raja yang lunak.
Lee Sae Ik berkata mereka bekerja berdasarkan tuduhan yang diajukan dan bukti-bukti yang ada. Mereka bahkan sudah bersikap baik mengingat Choi Young sangat dekat dengan Gong Min. Lee Jae Hyun mengembalikan keputusan pada Gong Min. Apapun yang diputuskan Gong Min, mereka akan mengikuti.
Hmm..dilema dilema…Gong Min tidak mau menghukum Choi Young karena ia tahu Choi Young tidak bersalah. Tapi jika ia tidak menghukum Gong Min, maka itu seakan menguatkan rumor. Rakyat semakin percaya kalau Gong Min disetir Choi Young.
Eun Soo sibuk mencari rumus yang tepat untuk angka-angka yang ia temukan dalam buku hariannya. Deok Heung tiba-tiba bertanya apakah Eun Soo sudah bisa memecahkan isi dari buku itu. Eun Soo berbohong dengan mengatakan kalau rumus yang ditulisnya adalah rumus elastisitas Einstein dan rumus Feynman.
Tapi Deok Heung tidak bisa dibohongi. Ia pernah bertemu beberapa orang Barat jadi ia tahu tulisan di diari itu adalah deretan angka.
Karena sudah ketahuan, Eun Soo meminta maaf telah berbohong. Ia mengaku ia masih bingung sebenarnya Deok Heung berada di pihak siapa, dan seberapa banyak yang perlu ia beritahu.
Deok Heung mendekati Eun Soo. Terlalu dekat hingga Eun Soo jengah. Deok Heung berkata rupanya perkataan Ki Chul benar. Untuk mendapatkan pengetahuan dari Eun Soo, harus mendapatkan hatinya terlebih dulu. Ia berkata ia akan datang lagi.
Eun Soo menghentikannya. Ia ingin melihat buku itu sekali lagi. Bagian paling akhirnya. Deok Heung memberika buku itu. Eun Soo membuka bukunya pada halaman terakhir dan memastikan sekali lagi kalau tanda tangan di sana adalah namanya. Lalu dengan berat hati ia mengembalikan buku itu pada Deok Heung.
Dayang mata-mata menyerahkan secarik kertas pada seorang pengawal. Pengawal itu menyerahkannya pada Eum Ja yang menyerahkannya pada Ki Chul. Semua gerak gerik mereka diawasi dayang Choi.
Ki Chul membaca surat itu. To Sa Gu Paeng: merebus anjing pemburu setelah menangkap kelinci. Ki Chul tersenyum. Para pejabat Raja yang baru rupanya sedang mencari cara untuk menyingkirkan Choi Young.
Deok Heung tak menanggapi. Ia membuka-buka diari Eun Soo. Ki Chul menanyakan kemajuan siasat mereka, kapan Deok Heung akan mendapatkan hati Eun Soo. Deok Heung tak menjawa. Ia teringat saat Eun Soo menarik lengan baju Choi Young ketika mereka bertemu dengannya di kota. Jelas ada kedekatan di antara keduanya.
Ki Chul berkata ia akan memberikan apapun yang Ki Chul butuhkan untuk mendapatkan hati Eun Soo. Deok Heung tersenyum licik, bagaimana dengan kedudukan Ratu? Ekspresi Ki Chul berubah. Deok Heung dengan cuek berkata tidak ada salahnya mereka mencoba. Mungkin saja di langit tidak ada kedudukan Ratu.
Ki Chul mengerti maksud perkataan Deok Heung. Untuk mendapatkan kedudukan Ratu berarti Deok Heung harus menjadi Raja terlebih dulu. Deok Heung berkata ia tidak punya pilihan lain jika tidak mau mati.
“Mengapa Pangeran berkata seperti itu?”
“Aku yang selama ini bersembunyi dengan baik telah diseret kemari dan menantang Raja di depannya. Aku rasa jika aku tidak menjadi Raja, maka aku akan mati. Bahkan aku yang tidak punya pemikiran pun tahu menyadari hal itu.”
Ki Chul mengerti. Ia bertanya-tanya adakah cara mudah untuk mengambil kedudukan Raja.
Dayang dan pengawal mata-mata akhirnya ditangkap. Mereka hendak bunuh diri dengan menelan racun untuk menghilangkan jejak tapi dayang Choi dan woodalchi bisa menghentikan mereka.
Dayang Choi melapor pada Gong Min bahwa mereka berhasil mengorek informasi dari para mata-mata itu. Ternyata Ki Chul mengincar stempel Raja. Rencana Ki Chul adalah mencoba mencuri stempel Raja dan melaporkannya pada Yuan. Jika stempel yang diberikan Kaisar Yuan hilang, maka ini membuktikan Gong Min tidak bertanggung jawab.
Choong Seok yang mendengar hal itu hendak melaporkannya pada Choi Young. Gong Min mengangkat tangannya. Choi Young bukan lagi daejang tapi prajurit biasa, dayang Choi mengingatkan.
“Daejang, apa yang Daejang (Choi Young) lakukan sekarang ini?” tanya Gong Min. Aww….bagi Gong Min, Choi Young tetaplah daejang.
Sang Daejang lagi tidur-tiduran di suatu tempat. Eun Soo duduk di sampingnya. Dasar cewe ya, ke mana-mana tas ngga ketinggalan hehe^^
Eun Soo mencari Choi Young karena ia hendak melepaskan jahitan di tangan Choi Young. Ia terus mengoceh sambil membuka jahitan. Tampaknya ia tahu suasana hati Choi Young sangat buruk saat ini.
Ia bercerita kalau Pangeran Deok Heung tadi menemuinya dan membawa buku itu. Ia tidak tahu apa maksud Deok Heung sebenarnya tapi ia rasa ia tahu apa arti dari angka-angka di buku itu.
“Kau tahu?’” tanya Choi Young sedikit kaget.
“Itu adalah tanggal. Tahun, bulan, dan hari. Seperti penulisan tanggal di duniaku, bahkan hingga ke jam dan menitnya. Aku bertanya-tanya apakah itu adalah waktu kapan gerbang langit akan dibuka?”
Choi Young bertanya kapan gerbang langit itu akan dibuka. Eun Soo berkata ia harus menghitungnya lebih dulu. Penanggalan barat berbeda dengan penanggalan Goryeo (yang menggunakan penanggalan Cina).
Choi Young terus mengamati Eun Soo dan buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain saat Eun Soo melihatnya. Ia meminta Eun Soo memberitahunya jika sudah ada kepastian kapan, agar ia bisa mempersiapkan diri lebih dulu. Eun Soo berkata mungkin saja perhitungannya salah.
Eun Soo lalu mengaku kalau ia tadi sempat mencari Choi Young di kamarnya. Choi Young dengan kesal berkata kalau itu bukan kamarnya lagi.
“Tapi aku menemukan ini!” kata Eun Soo sambil mengacungkan botol aspirin Choi Young (yang berisi bunga kuning pemberian Eun Soo, sekarang bunga itu telah kering). Choi Young langsung merebutnya. Busted...haha^^
Eun Soo bertanya apakah tidak apa-apa bunga kering dicampur dengan pil obat seperti itu. Choi Young mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Hihi….cute^^
Eun Soo pindah tempat duduk agar berhadapan dengan Choi Young. Ia bertanya apakah Choi Young tahu ada sebuah lagu mengenai Choi Young di dunianya. Eun Soo pun mulai bernyanyi.
Melihat emas seperti batu seperti yang diamanatkan ayahnya..
Ia menyerahkan seluruh hidupnya bagi negara kita
Dan dia adalah guru bagi rakyat kita, Jenderal Choi Young….
Choi Young terkejut, darimana Eun Soo mendengar kata-kata itu. Emas. Batu. (Itu adalah wejangan terakhir ayah Choi Young sebelum meninggal. Melihat emas seperti batu: tidak tergiur dengan kekayaan)
“Sudah kubilang di duniaku kau sangat terkenal. Kami membuat kata-kata terakhir ayahmu menjadi sebuah lagu dan menyanyikannya. Karena kau orang besar dan bersih (tak pernah korupsi). Kau mengambil suap? Semua orang di langit akan tertawa,” kata Eun Soo. Tidak akan ada yang percaya Choi Young mengambil suap.
Choi Young tersentuh dengan kata-kata Eun Soo. Eun Soo bertanya mengapa Choi Young begitu terkejut? Seharusnya Choi Young satu-satunya orang yang percaya dia dari langit karena Choi Young yang membawanya.
Ki Chul menemui Lee Jae Hyun. Ia tahu Menteri Lee dekat dengan Raja Chungseon (Raja ke-26 Goryeo, kakek dari Gong Min), ayah Pangeran Deok Heung. Ia menanyakan pendapat Menteri Lee mengenai Deok Heung.
“Apa yang ingin Tuan ketahui?” tanya Menteri Lee. Ki Chul mendekatinya dan bertanya mengapa Menteri Lee tidak memilih. Jangan hanya melayani Raja yang disodorkan, tapi memilih Raja yang disukai. Menteri Lee tak menjawab.
Ki Chul berjalan pergi. Ia berkata dalam hatinya, ia akan mengganti Raja jika diperlukan. Mengganti negeri. Dan mengganti langit.
Choong Seok menemui Choi Young yang masih berdiam diri di halaman istana. Ia berkata tidak ada seorangpun yang percaya Choi Young menerima suap. Ini hanyalah jebakan agar Choi Young dan Gong Min menjauh. Choi Young mengangkat tangannya agar Choong Seok tidak bicara lagi. Kelihatannya mood-nya masih jelek.
Eun Soo masih berusaha memecahkan angka-angka dalam diarinya. Ia berteriak memanggil Jang Bin untuk menanyakan sesuatu tapi rupanya Jang Bin kedatangan tamu.
Penasihat Jo membawa Menteri Lee Jae Hyun untuk menemui Eun Soo. Menteri Lee ingin tahu keadaan di masa depan. Eun Soo menoleh pada Jang Bin.
“Raja telah memberikan misi padaku untuk melindungi tabib langit. Karena itu aku ingin bertanya, mengapa tabib langit harus menjawab pertanyaan Anda para tetua?” tanya Jang Bin.
Menteri Lee berkata ini demi negeri Goryeo. Jika gosip mengenai tabib langit adalah benar adanya, maka pengetahuan dan kekuatan yang dimiliki Eun Soo harus digunakan untuk Goryeo. Tapi jika ternyata tidak benar, mereka tidak akan duduk diam lebih lagi menyaksikan Raja terperangkap dalam sihir Eun Soo.
Eun Soo tertawa kesal mendengarnya. Penasihat Jo menenangkannya, ia tahu betul kalau Eun Soo datang dari langit. Lee Sae Ik mulai mengajukan pertanyaan.
“Kau mengatakan di depan para menteri bahwa negara Yuan akan segera jatuh dan dinasti baru akan menggantikannya. Apa benar kau mengatakan itu?”
“Saat itu…a-aku tidak tahu akan selama ini berada di sini. Kata-kata itu keluar begitu saja karena aku kesal,” Eun Soo tergagap menjelaskan. Lee Sae Ik tak mau tahu, benarkah Eun Soo mengatakan seperti itu.
“Benar, aku mengatakannya.”
“Kapan Yuan akan jatuh?”
“Aku tidak tahu kapan tepatnya. Ah benar, aku sedang mempelajari penanggalan saat ini.”
“Raja mana yang akan menguntungkan negeri ini? Walau kau tak tahu tahunnya, tapi kau pasti tahu pencapaian setiap Raja. Apakah Raja yang sekarang menguntungkan negeri ini?”
Eun Soo jadi kesal. Ia tidak bisa mengungkapkan rahasia itu. Menteri Lee bertanya, tidak bisa atau tidak tahu? Dengan tegas Eun Soo berkata Gong Min bisa menemuinya sendiri jika ingin mengetahui informasi darinya.
Ia kembali ke kamarnya dengan kesal. Mereka seharusnya membayar jika ingin tahu sesuatu, memangnya dia mesin pencari gratis. Mbah Google jadi Mbah Eun Soo?
Eun Soo berbalik dan terkejut melihat Choi Young. Choi Young meminta Eun Soo bersiap-siap untuk pergi dan menemuinya besok subuh di tempat mereka. Ia menyarankan Eun Soo tidak membawa terlalu banyak. Cukup yang ringan.
Eun Soo heran Choi Young tiba-tiba mengajaknya pergi. Choi Young berkata para pejabat itu akan memenjarakan Eun Soo dan menyiksanya sampai mendapatkan informasi yang mereka inginkan. Eun Soo tak percaya, tapi melihat wajah serius Choi Young ia tahu Choi Young tidak main-main.
“Kau akan pergi denganku? Apakah kau bisa? Kau tidak bisa. Kau dan Yang Mulia….”
“Aku akan pergi…bersamamu,” ujar Choi Young.
Eun Soo mulai bersiap-siap. Ia mengambil beberapa obat (untuk Choi Young pastinya, dia kan sering terluka). Jang Bin melihat gerak gerik Eun Soo tapi tak mengatakan apapun. Eun Soo membungkus semua barang bawaannya dan bersiap pergi. Ia hendak membawa oleh-oleh barang antik tapi semuanya terlalu besar.
Eun Soo menemui No Gook. Ratu heran melihat Eun Soo terus memandanginya. Eun Soo menggenggam tangan Ratu dan memuji kecantikan Ratu. Ratu tersenyum. Eun Soo berkata ia sudah meminta Jang Bin membuat banyak vitamin untuk menguatkan rahim (dalam sejarah, No Gook sulit memiliki anak. Ketika akhirnya ia hamil dan melahirkan, ia meninggal saat melahirkan demikian juga bayinya.). Ratu jadi khawatir. Apakah ia menderita suatu penyakit?
“Aku akan memberi sedikit pengetahuan dari langit padamu, jadi dengarkan dengan baik. Di negeri ini ada begitu banyak raja dan ratu. Di masa depan juga demikian. Tapi tidak ada yang saling mencintai seperti kalian berdua.”
“Aku dan Yang Mulia?”
“Benar, kalian berdua. Yang Mulia Raja sangat mencintaimu. Jika Yang Mulia Ratu sakit atau pergi ke suatu tempat, beliau akan sangat sedih dan menjauhi urusan kenegaraan. Hanya Ratu yang Raja pikirkan. Sebegitu besarnya perasaan Raja pada Ratu.”
“Aku tidak akan pergi ke mana-mana. Aku tidak akan meninggalkan Yang Mulia Raja,” protes Ratu.
Eun Soo tak mendebatnya karena yang dimaksudkannya adalah No Gook meninggal lebih dulu. Eun Soo bertanya bolehkah ia memeluk No Gook sekali saja.
“Aku tahu itu tidak sopan, tapi aku oenni (kakak) dari langit,” kata Eun Soo.
Belum sempat Ratu menjawab, Eun Soo memeluknya. Wajah Eun Soo terlihat sedih. Walau awalnya terkejut, tapi merasakan kehangatan pelukan Eun Soo, Ratu tersenyum.
Dayang Choi melaporkan pada ratu kalau interogasi Choi Young telah dimulai. Eun Soo baru tahu akan hal ini.
Choi Young berjalan menuju aula istana diantar para para woodalchi. Sementara itu Penasihat Jo meminta Gong Min meminta Gong Min bersikap tegas karena semua orang sedang menanti apa yang akan Gong Min putuskan. Apakah Raja akan menindak tegas korupsi yang dilakukan orang terdekatnya? Atau Raja akan menempel pada lengan baju Choi Young (dituntun ke sana kemari)?
Gong Min berkata interogasi hari ini sebenarnya mudah. Menentukan apakah Choi Young menerima suap atau tidak. Ia hanya akan mencari kebenarannya. Jika Choi Young tidak melakukannya maka kasus selesai.
“Yang Mulia akan terus berpegang pada setan itu?” tanya Penasihat Jo kesal. Gong Min mencengkeram kerah baju Penasihat Jo dengan marah.
“Jangan kau pernah memanggilnya dengan sebutan itu lagi. Darah yang ditumpahkannya karena mengenalku, tiap nyawa yang dihilangkannya adalah demi aku. Mengerti?”
“Pria itu telah mencengkeram pergelangan kaki Yang Mulia, mengapa Yang Mulia menyangkalnya?”
Gong Min melepaskan pegangannya pada Penasihat Jo dan berjalan ke aula.
Interogasi dimulai. Choi Young diminta membuktikan ketidakbersalahannya. Adakah bukti atau saksi yang akan Choi Young ajukan.
“Tidak ada buktinya, tapi aku akan menjadi saksi,” ujar Gong Min. Penasihat Jo kaget.
Gong Min berkata ia akan bersaksi untuk Choi Young. Deuk Heung bangkit berdiri. Ia berkata tujuan interogasi ini adalah untuk menghakimi tertuduh, bukan untuk berpihak karena perasaan pribadi.
“Tertuduh Choi Young angkat bicara. Hamba telah menjadi daejang woodalchi selama 7 tahun terakhir. Karena menjadi favorit Yang Mulia, hamba menjadi serakah. Hamba tergoda keuntungan duniawi dan menerima suap dari penjual senjata. Hamba mengakuinya. Menjadi beban bagi hati Yang Mulia, membuat hatiku sakit.”
Gong Min bangkit berdiri dengan kesal. Para penjabat meminta Raja menghukum Choi Young karena telah mengakui kesalahan. Hukumannya bisa dimasukkan enjara atau dikirim kerja paksa selama 1-3 tahun. Gong Min terhenyak di kursi kebesarannya. Keputusan apa yang akan diambilnya?
Melihat Gong Min ragu, Choi Young menatapnya. Ia sedikit menggelengkan kepalanya dengan seulas senyum tipis menghiasi wajahnya (eaaaa puitis amat). Gong Min mengerti, Choi Young tidak ingin Gong Min membelanya lagi.
Jang Bin memberitahu keputusan hukuman Choi Young pada Eun Soo. Ia memberitahu kalau Choi Young diikat dan akan dikirim ke penempaan besi. Eun Soo tak percaya, ia akan menunggu. Choi Young berkata akan datang jadi ia pasti akan datang.
Jang Bin menyerah dengan kegigihan Eun Soo. Ia akan membawakan peralatan operasi Eun Soo jika sewaktu-waktu Eun Soo membutuhkannya. Jika Choi Young tidak datang, Eun Soo lebih baik kembali. Eun Soo yakin Choi Young pasti datang.
Ki Chul tak percaya Choi Young mengaku begitu saja tuduhan suap itu. Choi Young lebih memilih mati daripada dicap sebagai pengkhianat. Tidak mungkin Choi Young mengakui tuduhan itu.
“Apa hukumannya?”
“Kerja paksa 1 tahun,” jawab Deok Heung.
“Raja sendiri yang menjatuhkan hukuman itu?” tanya Ki Chul. Deok Heung membenarkan.
Ki Chul bertanya apakah Raja langsung menjatuhkan hukuman itu tanpa keraguan atau pertimbangan apapun. Deok Heung mengingat-ingat apa yang terjadidi aula tadi.
“Setelah kupikir-pikir…tatapan Choi Young dan Yang Mulia sedikit aneh saat penjatuhan hukuman. Tidak ada kemarahan atau perasaan tidak adil.”
Mendengar itu Ki Chul langsung tahu kalau Raja dan Choi Young sedang merencakanakan sesuatu lagi. Ia berteriak memanggil Eum Ja dan Hwasuin.
Malam harinya, Gong Min bercerita kalau ia bisa mendengar kata hati Choi Young saat Choi Young menatapnya. “Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Jangan khawatir.”
Pada siapa Raja bercerita? Siapa lagi kalau bukan pada istrinya. Gong Min berkata ia pernah berjanji pada dirinya sendiri tidak akan lagi memenjarakan Choi Young. Tapi keputusannya tidak bisa diubah lagi. No Gook diam mendengarkan lalu menuangkan teh untuk suaminya.
Ia menceritakan kedatangan Eun Soo siang tadi. Awalnya ia tidak sadar, tapi setelah Eun Soo pergi ia baru menyadari kalau Eun Soo menemuinya untuk mengucapkan perpisahan. Gong Min terdiam, ia tahu tidak mungkin Eun Soo pergi sendirian. Pasti Choi Young yang sudah merencanakannya.
Jang Bin sedang mengadakan inspeksi akhir ketika ia merasakan sesuatu. Ia memadamkan lilinnya. Eum Ja dan Hwasuin pergi ke kamar Eun Soo dan menemukan kamar itu telah kosong.
Eum Ja dan Hwasuin berlari keluar istana atas petunjuk seorang mantri. Dengan pendengaran hebatnya, Eum Ja tahu ada seorang pria dan seorang wanita tak jauh dari mereka berdiri. Mereka berlari ke sana. Ternyata pria dan wanita yang dimaksud adalah Jang Bin dan Deok Gi, dan Deok Gi berpakaian seperti Eun Soo.
Hwasuin menanyakan Eun Soo pada Jang Bin. Jang Bin pura-pura tidak tahu kalau Eun Soo tidak ada, padahal ia sengaja keluar bersama Deok Gi untuk mengalihkan perhatian Eum Ja dan Hwasuin.
Eun Soo sebenarnya masih di istana, di tempat ia berjanji untuk menunggu Choi Young. Namun tidak ada tanda-tanda kedatangan Choi Young.
Dae Man merobohkan para pengawal penjara dan membebaskan Choi Young. Dari penjawa bawah tanah saja Choi Young bisa lolos, apalagi dari penjara biasa.
Gong Min menerima laporan dari dayang Choi dan Choong Seok kalau Choi Young melarikan diri. Choong Seok melaporkan kalau pengawal istana telah dikerahkan untuk mencari Choi Young. Ia tersenyum lebar saat mengatakan percuma saja para pengawal melakukan itu (Choi Young tidak akan tertangkap). LOL^^
Gong Min memerintahkan dayang Choi dan yang lainnya kembali tidur. Dengan kata lain, ia menutupi peristiwa kaburnya Choi Young dan tidak memerintahkan penangkapan.
Setelah kembali berdua dengan No Gook, barulah Gong Min memperlihatkan kesedihannya. Choi Young bukanlah orag yang bisa diikat jika ia tidak mengikatkan dirinya sendiri. Jika sekarang Choi Young melepaskan ikatan, artinya Choi Young tidak akan kembali. Dan Gong Min pikir Choi Young melakukan itu agar tidak membebaninya.
Eun Soo bersembunyi dari patroli pengawal istana yang sedang mencari Choi Young. Ia mengambil belati pemberian Choi Young dari kakinya.
“Kau masih terlalu lama,” terdengar sebuah suara. Eun Soo kaget dan berbalik. Choi Young.
Eun Soo menatap Choi Young dengan perasaan lega, khawatir, senang bercampur jadi satu. Ia berlari memeluk Choi Young erat-erat. Choi Young terkejut. Pelan-pelan ia balas memeluk Eun Soo dan menepuk punggungnya.
Ki Chul marah besar dengan hilangnya Eun Soo. Ia menyuruh seluruh jalan keluar ibukota diblokir dan seluruh jalan ditelusuri untuk mencari Eun Soo. Ia bahkan tak mempedulikan lagi rencana untuk mencuri stempel istana. Ia yakin Choi Young dan Eun Soo akan pergi ke Utara. Ia memerintahkan seluruh perbatasan menyiagakan pasukan dengan priorotas menangkap keduanya.
Ternyata ia kalang kabut karena berpikir Eun Soo telah mengetahui kapan gerbang langit akan terbuka. Ia berpikir itulah penyebab perginya Eun Soo dengan Choi Young. Atau, Raja yang mengirim mereka pergi. Ia telah dikelabui keduanya.
Deok Heung tenang saja melihat Ki Cuhl grasak grusuk. Ia bertanya apa Ki Chul tidak berlebihan. Ki Chul melampiaskan kekesalannya pada Deok Heung. Ia memberikan diari itu pada Deok Heung agar Deok Heung bisa mengetahui rahsaia dibalik diari itu. Ia memberikan kotak harta karun tapi Deok Heung hanya menghabiskan waktu untuk memandangi wajah Eun Soo?
Dengan polos Deok Heung bertanya untuk apa Gong Min mengirim Choi Young pergi. Ki Chul berteriak, “Itu dunia langit!! Siapapun yang bisa membawa pengetahuan dari langit ke sini, tak ada yang tak bisa dicapainya. Mengapa di sekitarku hanya ada orang-orang tak berotak!! Tidak ada yang bisa kuajak bicara. Para sarjana yang disebut hebat itu pergi menemui tabib langit dan yang terbaik yang bisa mereka tanyakan adalah raja mereka seperti apa? Untuk apa itu? Jika kita memerlukan Raja, kita tinggal membuatnya!” Ki Chul menggebrak meja dengan marah. Deok Heung hanya tersenyum melihat amukan Ki Chul.
Choi Young dan Eun Soo berjalan menghindari para pengawal yang berkeliaran. Melihat banyaknya pasukan Ki Chul yang berkeliaran, Choi Young menduga mereka mencari Eun Soo. Eun Soo berkata jika keadaan tidak memungkinkan untuk mereka lari bersama, ia akan menyerahkan diri dan Choi Young bisa melarikan diri.
“Setelah kupikirkan, sejak aku tiba di Goryeo ini dia memiliki tempat tidur terbaik dan makanan terbanyak. Dia juga memberiku pakaian baru….” Eun Soo terdiam melihat ekspresi kaku Choi Young. Ia sedang bercanda seharusnya Choi Young tertawa.
“Gurauan apa itu begitu tak lucu…. Pergilah dengan mereka dan tunggu. Aku mau melihat keadaan.” Choi Young membalikkan Eun Soo agar membelakanginya. Eun Soo terkejut melihat si pria melambai.
Eun Soo hendak mengekori Choi Young tapi ia dicegat remaja penombak dan pemanah. Ia akhirnya mengikuti mereka ke tempat Manbo bersaudara.
Bibi Manbo mempersilakan Eun Soo makan. Walau masih bingung dengan orang-orang aneh yang mengelilinginya, Eun Soo memberanikan diri untuk duduk dan melahap makanannya.
Tak lama kemudian Choi Young datang. Ia berkata tak ada celah agar mereka bisa keluar. Paman berkata jika Choi Young hanya sendirian tentu mudah untuk menerobos. Eun Soo berhenti menyendok nasinya.
Bibi mengacungkan sendok, yang langsung diambil Choi Young. Tanpa permisi, Choi Young mengambil sup Eun Soo dan memakannya.
Paman Manbo masih membicarakan bagaimana cara Choi Young dan Eun Soo bisa keluar dari ibukoa. Sementara Eun Soo malah memperhatikan Choi Young yang makan dengan lahap.
Bibi Manbo menyarankan agar Eun Soo dan Choi Young bersembunyi di tempat mereka 3-4 hari. Lama-lama musuh akan kelelahan. Pada saat itulah Choi Young bisa pergi. Mereka akan menyediakan satu kamar untuk Choi Young dan Eun Soo. Yep, satu kamar ;D
“Kurasa sebaiknya begitu,” ujar Choi Young sambil menoleh pada Eun Soo.
“Tidak mungkin…..”
“Apanya?” tanya Choi Young.
“Kau menghabiskan semuanya?” Eun Soo menatap mangkuk supnya yang hampir kosong dengan kesal. Haha…
Choi Young menutupi rasa malunya dengan memerintahkan kedua remaja Suribang untuk mengikuti Penasihat Jo. Lebih baik lagi jika mereka tahu siapa yang ditemui Penasihat Jo dan apa yang mereka bicarakan. Di dalam dan di luar istana.
Paman dan Bibi Manbo tak habis pikir Choi Young masih bekerja membantu Gong Min setelah Gong Min menghukum Choi Young atas kejahatan yang tidak dilakukannya.
“Kukira kita harus bersembunyi beberapa waktu,” kata Choi Young pada Eun Soo.
“Ya, aku dengar.”
“Bisakah kau melakukannya? Dengan hati-hati dan bersembunyi dengan tenang?”
“Hanya bernafas?”
“Jangan keluar apapun yang terjadi.”
Eun Soo menghela nafas panjang. “Makanan?”
Choi Young tersenyum. Paman dan Bibinya akan menyediakan banyak makanan untuk Eun Soo. Iyalah, Choi Young saja selalu disodori makanan setiap kali datang ke Suribang. Eun Soo tersenyum.
Deok Heung mengajak Penasihat Jo bermain baduk. Penasihat Jo tidak pernah belajar main baduk. Deok Heung hendak mengajarinya. Penasihat Jo bertanya apa yang ingin dibicarakan Deok Heung dengannya. Ia tidak ingin orang lain melihat mereka berbicara berdua.
Deok Heung berkata saat ini Ki Chul sedang tidak berpikir jernih. Mengerahkan seluruh pasukan hanya untuk menangkap Eun Soo. Ia lalu megubah arah pembicaraan. Ia heran Penasihat Jo tidak menjadi kepala penasihat padahal sudah 10 tahun melayani Gong Min.
Penasihat Jo terlihat kesal. Tampaknya itu juga yang selama ini mengesalkannya. Deok Heung meminta Penasihat Jo memihaknya. Ia akan memberikan kedudukan Ki Chul pada Penasihat Jo jika ia menjadi raja. Kekayaan dan kekuasaannya.
Penasihat Jo terkejut dengan keberanian Deok Heung membicarakan pengkhianatan. Deok Heung berkata Ki Chul memang berniat menjadikannya seorang raja.
Penasihat Jo mengancam akan memberitahu orang lain perkataan Deok Heung barusan. Deok Heung tak takut. Memangnya ada orang yang tidak tahu kalau ia hendak merebut posisi Raja?
Deok Heung berdiri dan berkata ia akan mencari orang lain. Penasihat Jo tidak mau melewatkan kesempatan. Ia memanggil Deok Heung dan bertanya benarkah ia akan diberi jabatan Ki Chul. Deok Heung mengiyakan. Penasihat Jo bertanya apa yang harus ia lakukan untuk Deok Heung. Deok Heung bertanya siapa penghubung Choi Young dengan istana.
Eun Soo sibuk menghitung tanggal-tanggal dari diarinya. Aia telah menyalin isi diarinya pada berlembar-lembar kertas. Dan kertas-kertas itu yang dibawanya. Ia berusaha mengingat rumus hingga kepalanya kusut. Beneran kusut.
Choi Young menyuruh Eun Soo merapikan sebelum orang lain datang dan melihat rambut Eun Soo yang kusut. Tapi Eun Soo tiba-tiba berteriak kegirangan. Ia telah mengingat rumusnya.
Melihat Eun Soo sangat senang, Choi Young tidak tahu harus ikut senang atau tidak. Eun Soo tiba-tiba membenamkan kepalanya ke meja dengan frustrasi karena masih ada rumus yang ia lupakan. Choi Young mengulurkan tangannya hendak menyentuh kepala Eun Soo, tapi ia mengurungkan niatnya.
Eun Soo terus berkeluh kesah karena belum bisa mengungkapkan arti dari tanggal-tanggal itu. Choi Young menatapnya dan bertanya apakah semua orang di langit seperti Eun Soo? Maksudnya apa?
Choi Young berkata Eun Soo bekerja dengan rajin. Ia berkata Eun Soo sebaiknya bekerja keras menemukan tanggal dibukanya gerbang langit agar bisa kembali. Mendengar itu, Eun Soo terdiam. Jika ia kembali artinya ia akan berpisah dengan Choi Young.
Ki Chul masih kesal karena Eun Soo belum ditemukan juga walau seluruh pintu telah diawasi. Hwasuin mengusulkan untuk menangkap orang-orang Suribang. Tiba-tiba Ki Won masuk dan melaporkan kalau Deok Heung masuk ke istana.
Ki Chul heran, untuk apa? Karena seluruh mata-mata Ki Chul telah ketahuan, maka mereka tidak bisa tahu apa yang sedang dilakukan Deok Heung. Ki Chul meminta Eum Ja memata-matai Deok Heung.
Ki Chul mulai bertanya-tanya, jangan-jangan ia telah memanggil harimau (Deok Heung) hanya untuk mengejar rubah (Gong Min)?
Choi Young terus menjaga Eun Soo, bahkan menunggu di luar saat Eun Soo mandi. Choi Young mengantar Eun Soo ke kamar. Saat berbalik, ia berdiri sangat dekat dengan Eun Soo. Keduanya bertatapan.
Eun Soo yang memecahkan keheningan di antara mereka. Choi Young menyuruh Eun Soo tidur. Ia sendiri duduk di luar kamar untuk berjaga.
“Apa kau di situ?” tanya Eun Soo. Ia duduk di dekat pintu.
Eun Soo berkata ia merasa mereka sedang mengikuti MT (Membership Training), di mana orang-orang pergi bersama dan bermalam bersama agar saling mengenal lebih jauh dan lebih dekat. Dan pada acara itu biasanya mereka mengadakan permainan. Salah satunya permainan kejujuran. Orang yang ditanya harus menjawab dengan jujur pertanyaan yang diajukan.
Eun Soo mengajak Choi Young melakukan permainan itu. Ia yang akan bertanya duluan. Tidak boleh berbohong atau menyembunyikan. Choi Young tertawa kecil. Ia tidak pernah berbohong karena terlalu merepotkan.
“Kalau begitu pertanyaannya, jika aku bisa menguak teka-teki tanggal dalam diari itu, dan pada tanggal itu gerbang langit terbuka dan aku pergi ke sana, lalu aku pergi. Apa kau akan baik-baik saja? Seandainya tabibmu yang berbakat dan terampil tak ada lagi, tidak ada lagi yang menjahit lukamu dan mengobatimu lagi saat kau terluka.”
“Aku tidak akan baik-baik saja,” aku Choi Young.
“Aku tahu kau tidak akan. Aku pikir aku juga tidak akan baik-baik saja. Setelah kembali ke duniaku, aku akan banyak memikirkan Raja, Ratu, Tabib Jang, para woodalchi…dan kau… Aku akan sangat merindukanmu. Mungkinkah aku akan menganggapnya sebagai mimpi yang sangat panjang? Tapi jika itu mimpi, bukankah semua akan terlupakan saat hari terang?”
Choi Young mengulurkan tangannya dan membelai siluet Eun Soo yang nampak di pintu, seakan ia membelai wajah Eun Soo.
Eun Soo berkata sekarang giliran Choi Young. Adakah yang Choi Young ingin ketahui lebih banyak darinya?
“Tidak ada… Sekarang pun sudah terlalu banyak (yang ia ketahui mengenai Eun Soo),” jawab Choi Young.
Rupanya Deok Heung ke istana mencari dayang Choi (atas saran Penasihat Jo ketika Deok Heung menanyakan penghubung Choi Young di istana). Ia menyuruh dayang Choi mengambil kertas sehelai demi sehelai dari tumpukan kertas di atas meja.
Dayang Choi mau tak mau menuruti perintah Deok Heung. Deok Heung berkata sulit untuk memisahkan lembaran kertas begitu saja, jadi orang biasanya menggunakan sedikit lidah untuk memisahkannya. Deok Heung menunjukkan caranya. Ia menjilat jarinya lalu menggunakan jari itu untuk melepaskan lembaran kertas.
Deok Heung berkata jika ada racun yang dibubuhkan di ujung kertas, maka orang yang menggunakan kertas itu akan teracuni tanpa ia sadari. Tebak siapa yang melakukan itu sepanjang episode ini? Eun Soo.
Dayang Choi kaget. Deok Heung berkata ia yang menyediakan kertas-kertas itu untuk Eun Soo. Jadi Eun Soo telah teracuni. Racun itu dibawa Deok Heung dari Cheonchook. Tak berwarna, tak berbau, dan gejalanya tidak langsung nampak. Setelah beberapa hari, racun itu bereaksi perlahan di dalam organ tubuh dan menyerang secara mendadak.
Dayang Choi menanyakannya penawarnya. Dengan tenang Deok Heung berkata hanya ia yang memiliki penawarnya. Dayang Choi bertanya apa yang Deok Heung ingin ia lakukan? Deok Heung ingin tahu di mana Eun Soo. Jika terlambat diberi penawar, pastilah akan timbul masalah karena tampaknya Eun Soo dibutuhkan banyak orang. Deok Heung mengucapkan kata-kata itu sambil tersenyum licik.
Choi Young mendengar Eun Soo mengerang. Ia memanggil-manggil Eun Soo tapi tak ada jawaban. Ia masuk dan menemukan Eun Soo tak sadarkan diri, seluruh tubuhnya berkeringat. Choi Young terkejut dan melemparkan pedangnya seketika. Ia meraih Eun Soo.
“Imja!!” (Imja = kau, hormat tapi menunjukkan kedekatan)
Komentar:
Ternyata benar dugaan Ki Chul, ia membawa harimau (Deok Heung) yang lebih berbahaya daripada Raja sendiri. Setidaknya bagi Eun Soo. Apakah Deok Heung menyukai Eun Soo hingga ingin Eun Soo menjadi ratunya? Kurasa tidak. Ia hanya ingin menggunakan Eun Soo untuk mengatur Ki Chul dan memperkuat kekuasaannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih komentarnya^^
Maaf aku tidak bisa membalas satu per satu..tapi semua komentar pasti kubaca ;)