Eun Soo ketakutan melihat seorang pria bercaping tiba-tiba muncul di kamar Choi Young. Untunglah Dae Man berada di sana. Ia segera melawan orang itu untuk melindungi Eun Soo. Eun Soo meraih mangkuk obat yang tadi sedang dibuatnya. Pria tadi terlalu kuat bagi Dae Man. Untunglah para woodalchi berdatangan.
Tapi saat pertempuran terjadi, seorang woodalchi tak sengaja menubruk Eun Soo hingga mangkuk obat yang dipegangnya jatuh berkeping-keping. Eun Soo panik, ia berusaha mengambil obat yang tergeletak di lantai. Satu-satunya obat peninggalan Jang Bin. Dae Man menarik Eun Soo keluar hingga Eun Soo tak sempat memungut obatnya.
Para woodalchi ikut keluar untuk mencari bantuan rekan-rekannya. Obat Eun Soo yang malang terinjak-injak di lantai. Eun Soo dengan berat hati meninggalkan obatnya, yang mungkin menjadi satu-satunya kesempatan untuk hidup. Sementara itu si pria bercaping dengan leluasa mengambil peralatan operasi Eun Soo lalu pergi.
Ratu menemui Raja. Gong Min berkata ia akan menemui orang yang telah menculik No Gook dan yang telah mengakibatkan kematian anak mereka. Ia sudah memikirkannya berulang kali. Ia ingin berlari dan membunuh Deok Heung sekarang juga. Ia juga ingin memerintahkan Deok Heung dibunuh, tapi ia berusaha menahan dirinya. Semua orang, bahkan Choi Young, tidak mengerti mengapa ia bersikeras menemui Deok Heung padahal ia tinggal menurunkan perintah untuk menangkapnya.
Ratu berkata ia mengerti. Gong Min mengisyaratkan kepergiannya ini mungkin membutuhkan waktu lama. No Gook tersenyum menenangkan, ia akan terus menunggu. Maka berangkatlah Gong Min ke Markas Timur untuk menemui Deok Heung.
Dayang Choi tergopoh-gopoh menemui Eun Soo yang terduduk lesu di lantai. Ia membantu Eun Soo berdiri. Eun Soo menangis lalu memeluk Dayang Choi. Dayang Choi bengong. Ia bertanya pada Dae Man apa yang sudah terjadi.
“A-ada seorang pria bercaping yang datang..d-dan sekarang ia sudah pergi.” LOL, penjelasan apanya?
“Kamu ini selalu berbicara setengah-setengah,” omel Dayang Choi. Akhirnya ia bertanya pada Eun Soo. Eun Soo malah terus menangis. Dayang Choi menepuk-nepuk punggung Eun Soo dengan canggung untuk menenangkannya.
Mereka kembali ke kamar Choi Young untuk memeriksa. Eun Soo melihat tak ada yang tersisa dari obat penawar yang sedang dibuatnya. Dae Man berseru peralatan Eun Soo telah diambil oleh pria itu. Eun Soo sadar orang itu datang bukan datang untuk membunuhnya, tapi hanya ingin mengambil peralatannya. Eun Soo mengeluh pria itu seharusnya memintanya baik-baik, dengan begitu obatnya akan tetap utuh.
Dayang Choi melihat bandana Jeokwoldae yang tergeletak di lantai dan memungutnya. Eun Soo melihatnya, ia bertanya apakah bandana itu yang biasanya terikat di pedang Choi Young, peninggalan dari tunangannya? Mungkin saja, jawab Dayang Choi.
Eun Soo ingin menanyakan sesuatu pada Dayang Choi. Saat tunangan Choi Young meninggal, Choi Young sangat menderita, bukan? (ya iyalah..) Dayang Choi pun membenarkan. Seberapa berat? Berapa lama? Dayang Choi bertanya sebenarnya apa yang ingin Eun Soo ketahui.
Eun Soo memberitahu Dayang Choi kalau obat yang hancur adalah obat satu-satunya. Dan untuk membuatnya lagi dari awal akan membutuhkan waktu lama. Sedang waktu adalah hal yang tak dimilikinya. Tak mungkin obat itu jadi sebelum gerbang langit terbuka.
Jadi, pilihan lainnya adalah tidak kembali (ke masa depan) dan memulai dari awal membuat obatnya. Tapi itu pun belum tentu berhasil. Jika tidak berhasil maka ia akan mati. Eun Soo mulai menangis. (Jika ia kembali maka ia tak akan pernah bertemu Choi Young lagi. jika ia tinggal dan obatnya gagal, ia akan mati. Keduanya sama-sama buruk.)
Jika obatnya tidak berhasil dan ia mati, apa yang akan terjadi pada Choi Young? Dayang Choi bertanya apakah itu artinya Eun Soo akan tinggal. Eun Soo bertanya ia sepertinya gila, bukan? Tapi jika ia pergi, ia akan benar-benar menjadi gila. Setiap hari ia hanya akan memikirkan apakah Choi Young baik-baik saja.
Dayang Choi menyarankan agar Eun Soo menanyakannya sendiri pada Choi Young. Choi Young tidak pernah membicarakan dirinya sendiri pada orang lain hingga kata-katanya terkesan kasar. Tapi jika Eun Soo bertanya, maka Choi Young akan menjawabnya.
Dansaguan menyerahkan surat perintah Kaisar Yuan pada Ki Chul. Itu adalah surat perintah penunjukkan Deok Heung menjadi Raja Goryeo. Tapi ada yang hendak ia tanyakan pada Deok Heung. Setelah menjadi raja, hal apa yang akan diselesaikan Deok Heung pertama kali?
“Seperti yang kujanjikan, aku akan menyerahkan Goryeo pada Yuan. Apakah itu cukup?” tanya Deok Heung.
“Setelah itu?”
Deok Heung berkata ia akan menjadi Perdana Menteri, dan tak lupa memberi penghargaan yang setimpal pada Ki Chul atas jerih payahnya.
“Lalu?”
“Apakah ada yang Anda perlukan, Dansaguan? Katakan saja,” kata Deok Heung.
Dansaguan menyerahkan surat perintah itu. Ki Chul tersenyum, apakah jawaban Deok Heung tadi cukup memuaskan? Dansaguan berkata ia puas selama orang-orang yang hendak mengembalikan hak Goryeo tidak menjadi ancaman bagi Yuan. Ki Chul agak heran, bukankah Dansaguan awalnya seorang Goryeo?
Dansaguan membenarkan, dulu sekali, ketika ia masih memiliki harapan akan Goryeo. Dulu ia pikir Goryeo dapat dimenangkan kembali jika ia berusaha keras. Ia pernah mempercayai hai itu. Tapi sepertinya dunia ini selalu dipenuhi banyak orang seperti Ki Chul. Ia berkesimpulan, nama suatu negeri tidaklah lagi menjadi suatu masalah. (sepertinya Dansaguan ini pernah kecewa dengan orang-orang serakah seperti Ki Chul, yang mungkin ada dalam pemerintahan Goryeo sebelum-sebelumnya, hingga ia membelot memihak Yuan.)
Dansaguan berdiri, ia berkata ia tidak akan mengikuti sidang. Ia pergi ke ruangan lain lalu melihat jamnya. Eh, jam itu dapet dari mana ya? Jaman Goryeo sudah ada jam? Atau minjem dari Maru (hehe..abaikan)
Gong Min dikawal para woodalchi menuju Markas Timur. Gong Min bertanya pada Choi Young, apakah Choi Young sudah berpamitan dengan Eun Soo. Choi Young menjawab ia tidak berpamitan karena ia berencana untuk kembali.
Deok Heung dan Ki Chul telah menunggu mereka. Ki Chul mulai berbicara memberi kata sambutan tapi Gong Min tak mau mendengar basa-basi. Sementara itu Choi Young memandang Deok Heung dengan sebal.
Gong Min dan Deok Heung duduk berhadapan. Gong Min memberi dua pilihan pada Deok Heung. Dihukum mati karena telah menculik Ratu atau meninggalkan Goryeo. Deok Heung menertawai Gong Min. Pertemuan ini diadakan untuk pemeriksaan, bukan untuk menjatuhkan vonis. Gong Min tak peduli. Ia bersedia memaafkan Deok Heung asalkan Deok Heung meninggalkan negeri ini dan menghentikan usaha mengambil alih tahta. Dengan demikian rakyat negeri ini tidak perlu melihat pertempuran antara dirinya dan Deok Heung.
Deok Heung mengeluarkan kartu As-nya. Ki Chul menunjukkan surat titah Kaisar Yuan yang diberikan oleh Dansaguan. Surat itu memerintahkan agar kedudukan Raja dialihkan pada Pangeran Deok Heung mulai hari ini. Siapapun yang menentang titah ini akan menjadi pengkhianat kerajaan Yuan dan Goryeo. Deok Heung tersenyum penuh kemenangan.
Gong Min dengan kesal bertanya pada pamannya apakah pamannya memang menginginkan pertumpahan darah. Ia kesal karena Deok Heung begitu mudahnya meremehkan nyawa orang lain. Deok Heung berkata jika Gong Min tidak menginginkan pertumpahan darah maka seharusnya Gong Min menyerah sekarang juga.
“Saat ini para pejabat berkumpul di istana. Aku ingin menanyakan pada mereka, siapa Raja yang mereka pilih? Paman? Atau aku? Karena itu, jika kita menunggu sebentar lagi….” ujar Gong Min.
Ki Chul berkata semua itu terlalu merepotkan. Ia akan langsung menganggap Gong Min menentang surat perintah Kaisar dan untuk itu tidak ada pilihan lain selain mati. Deok Heung tersenyum dan bergegas pergi meninggalkan ruangan. Gong Min berteriak memanggil pamannya, masih ada yang ingin ia bicarakan. Choi Young memberitahu Gong Min tidak ada gunanya lagi berkata-kata dengan orang seperti Deok Heung.
Ki Chul pergi dari sana dan para pasukan Ki Chul mulai menyerang para woodalchi. Choi Young hendak membawa Gong Min keluar untuk menyelamatkannya. Gong Min berkeras tinggal. Choi Young tidak peduli, Gong Min harus keluar. Gong Min terpaksa meninggalkan ruangan dikawal oleh para woodalchi.
Sementara itu, tentara kerajaan telah menerima kabar mengenai pertempuran antara pasukan Ki Chul dan para woodalchi. Tapi mereka tidak bisa bergerak tanpa perintah kerajaan. Mereka harus menunggu.
Kabar itu pun telah tiba di istana. Kabar bahwa Ki Chul dan Deok Heung telah mengadakan kudeta dan Raja tertahan di dalam markas dengan pengawalan beberapa woodalchi (ehem…bukannya satu woodalchi setara 50 prajurit? Kalo ada 12 woodalchi artinya 600 prajurit dong :p). Para pejabat terkejut.
Ratu menemui para pejabat dan para bangsawan yang berkumpul di aula istana. Ia akan menyampaikan pesan Gong Min pada mereka. Ratu menunjukkan titah kerajaan untuk menggerakkan tentara kerajaan, namun titah itu belum diberi stempel. Ratu menyerahkan stempel kerajaan pada para pejabat. Pilihan ada di tangan para pejabat dan bangsawan. Jika mereka memilih Gong Min sebagai raja mereka, maka mereka akan menggunakan stempel itu untuk mengesahkan surat perintah kerajaan untuk mengambil alih Markas Timur dan menyelamatkan Gong Min. Dan itu artinya seluruh pejabat Goryeo juga menentang titah Kaisar Yuan.
Para pejabat bingung. Apakah mereka berani menentang Yuan dengan resiko Yuan menyerang mereka? Walau No Gook terlihat tegar dan tegas di hadapan para pejabat, sebenarnya ia sangat mengkhawatirkan keselamatan suaminya.
Para woodalchi terus memerangi pasukan Ki Chul yang terus menyerbu. Gong Min melihat pertempuran itu. Ia masih terlihat bimbang. Akhirnya ia memutuskan untuk tinggal. Choi Young berkata surat perintah itu seharusnya sudah sampai jika memang para pejabat memilih Gong Min. Gong Min percaya surat itu akan segera tiba. Ia berjalan kembali ke dalam gedung. Choi Young terpaksa mengikuti.
Para bangsawan ingin menyelidiki lebih dulu situasi dalam markas. Pejabat Lee Saek berkata tidak ada waktu untuk melakukan penyelidikan, nyawa Raja dalam bahaya. Kebimbangan para pejabat dan bangsawan diperparah dengan tibanya titah Kaisar yang menunjuk Deok Heung menjadi raja.
Para bangsawan semakin ragu untuk menurunkan surat perintah menolong Gong Min. Pejabat Lee Saek mengingatkan mereka untuk berpikir baik-baik, apakah mereka akan memilih Raja yang dipilih Yuan (Deok Heung), atau Raja yang mereka pilih untuk mereka dukung (Gong Min).
Bangsawan beralasan Gong Min juga sebelumnya merupakan Raja pilihan Yuan. Mereka tidak mau membantu Gong Min. Mereka tidak berani menentang Yuan.
No Gook menahan kekesalannya dan berusaha tidak menangis.
Ahn Jae mendapat laporan bahwa keadaan di dalam markas semakin memanas tapi perintah kerajaan belum juga turun. Ia sangat kesal mengapa para pejabat belum juga menurunkan surat perintah. Samaaa >,<
Choi Young seorang diri menghadapi para musuh. Ia nampak lelah dan tangannya mulai gemetar. O-ow…
Dol Bae datang membantunya. Ia tak sengaja melihat Choi Young tak mampu memegang pedangnya. Choi Young memegang pedang dengan tangan kirinya dan masuk menemui Gong Min. Ia berkata saat ini ada 900 tentara kerajaan yang mengepung Markas Timur. Dengan satu perintah dari Gong Min, para tentara itu sanggup mengambil alih markas dalam sekejap dan mengalahkan pasukan Ki Chul. Tapi saat ini mereka tidak bergerak karena Gong Min berkeras perintah kerajaan itu harus disahkan oleh pejabat istana.
Choi Young berkata saat ini para pejabat pasti sedang pusing tujuh keliling memilih antara Gong Min dan Deok Heung. Gong Min berkata justru karena itulah ia membuat rencana ini. Ia tahu para pejabat itu bimbang dan jika mereka dibiarkan terus bimbang seperti ini, maka ia tidak akan bisa menyelesaikan apapun di masa yang akan datang.
Choi Young berkata ia mungkin tidak akan sanggup melindungi Gong Min jika mereka terus menunggu yang tak kunjung datang. Gong Min berkata masalah ini berkaitan dengan perang. Ia membutuhkan ijin dari rakyat. (Sebenarnya Gong Min bisa saja menurunkan titah sendiri dan menentang Yuan. Sudah pasti Yuan tidak akan tinggal diam dan mungkin terjadi perang. Gong Min tidak mau berperang tanpa dukungan dan persetujuan rakyatnya. Jika pejabat dan bangsawan berani menentang Yuan dengan mengesahkan surat perintah itu, artinya mereka juga siap berperang dengan Yuan.)
“Apakah Yang Mulia percaya pada para pejabat dan rakyat?” tanya Choi Young.
“Daejang, saat ini aku menganggap diriku seorang dari rakyat,” jawab Gong Min (saat ini ia mempertaruhkan nyawa untuk negerinya).
Choi Young mengangguk mengerti, ia tidak lagi mempertanyakan rencana Gong Min. Dol Bae memandanginya dengan khawatir. Choi Young kembali ke posisinya untuk menghadang pasukan Ki Chul yang mulai sadar kalau mereka hanya mengantar nyawa jika melawan Choi Young.
Eun Soo dibantu Dae Man membereskan kamar Choi Young. Eun Soo menemukan botol aspirin berisi bunga kuning yang telah mengering. Ia mengkhawatirkan keselamatan Choi Young dan para woodalchi. Dae Man melihat Eun Soo yang nampak sedih, ia bertanya ada apa. Eun Soo berkata di tempat ini banyak pertumpahan darah dan selama ini Choi Young selalu menjalani hidupnya seperti ini.
Yong Gak mengeluarkan Eum Ja dan Hwasuin dari dalam penjara.
Para pejabat belum juga mengambil keputusan. Mereka memutuskan untuk mengadakan voting dan mengikuti suara terbanyak. Tapi bangsawan tidak setuju, suara terbanyak belum tentu benar. No Gook berusaha bertahan mendengar debat kusir mereka. Keringat membasahi wajahnya dan ia bertahan untuk tidak pingsan.
Pasukan Ki Chul kembali menyerang dengan jumlah lebih banyak. Choi Young menghela nafas melihat mereka dan membunuh mereka satu per satu. Terlihat jelas tak ada semangat bertempur di wajahnya.
Deok Heung pun mulai gelisah. Ia tak mau menunggu lebih lama lagi dan ingin segera ke istana saat tahta kerajaan kosong. Ki Chul berkata tentara kerajaan mengepung markas ini. Deok Heung tak mengerti, bukankah sekarang ia rajanya, tentara kerajaan artinya tentaranya juga.
Ki Chul tahu tentara kerajaan tidak memihak Deok Heung. Cara paling baik menyelesaikan pertempuran ini adalah dengan kematian Gong Min, tapi Choi Young terus menghalangi. Deok Heung bertanya apa Ki Chul yakin pasukannya bisa menjatuhkan Choi Young. Ki Chul kesal terus menerus didesak oleh Deok Heung. Tampaknya penyakitnya kambuh, karena itu ia tidak berani menghadapi Choi Young sendirian.
Yong Gak datang dan mengabarkan akan datang pasukan bantuan dari sekutu mereka. Sebagian datang siang hari dan sisanya sore hari. Hal ini cukup menenangkan Deok Heung.
Melihat keadaan No Gook yang pucat, pejabat menyarankan agar No Gook beristirahat di dalam. No Gook tak tahan lagi.
“Mengapa kalian tidak bilang saja kalau kalian mencampakkan kami?” ujar Ratu. “Katakan saja kalau kalian mencampakkan Yang Mulia! Saat ini Yang Mulia masih menunggu dengan pengharapan. Ia akan menunggu semalaman, bahkan seratus malam. Tapi aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Jadi mengapa kalian tidak mencampakkannya saja! Kalian tidak memiliki keberanian untuk mencampakkan? Atau tidak memiliki keberanian untuk memimpin?” (setidaknya, nasib Gong Min ada kepastian jika pejabat berani memutuskan)
Para pejabat dan bangsawan terdiam. Tak berapa lama surat perintah tiba di tangan Ahn Jae. Mereka akan menjemput Gong Min.
Yong Gak buru-buru melapor mengenai serbuan tentara kerajaan. Ki Chul tak percaya sama sekali. Ia tak percaya para pejabat dan bangsawan berani menentang Yuan. Ia pikir ini hanya akal-akalan pihak Gong Min. Tampaknya Ki Chul mulai kehilangan akal. Deok Heung juga mulai meragukan kewarasan Ki Chul. Ia pergi menyelamatkan diri sendirian.
Tentara kerajaan dengan mudah mengalahkan pasukan Ki Chul. Choi Young menyerahkan pengawalan Gong Min pada Ahn Jae, sementara ia sendiri mencari Deok Heung.
Gong Min lega mendengar para pejabat dan bangsawan mengesahkan surat perintah. Ini berarti pejabat dan rakyat telah memilihnya.
Deok Heung diselamatkan oleh pria bercaping (lagi-lagi??? orang sebesar ini kok ngga keliatan ya??). Choi Young tidak bisa menemukannya.
Dae Man tersenyum lega melihat Choi Young dan rekan-rekannya kembali. Eun Soo berlari menemui mereka. Ia lega melihat Choi Young selamat. Namun Choi Young bersikap dingin karena ada para woodalchi.
Eun Soo mengikuti Choi Young ke kamar dan hendak membantunya. Choi Young tidak ingin Eun Soo melihatnya belepotan darah orang-orang yang telah dibunuhnya. Tapi Eun Soo sekarang telah mengerti, ini adalah hidup Choi Young. Tanpa ragu Eun Soo memeluk Choi Young.
No Gook dengan sabar mendengar curhat Gong Min mengenai tidak tertangkapnya Deok Heung. Ia bertanya apa kekhawatiran Gong Min hari ini. Gong Min tersenyum.
“Siang hari kau berusaha menggerakkan hati pejabat dan malam hari kau berusaha menyelami pikiran raja?” ujar Gong Min. Ia berkata ia telah bersalah pada Choi Young. Demi Gong Min mendapatkan pengakuan dari rakyat, Choi Young harus menumpahkan banyak darah hari ini. Walau ia akhirnya mendapat pengakuan itu, ia tidak merasa damai.
Deok Heung terkejut saat Dansaguan menyuruhnya meninggalkan Goryeo. Bukankah ia sekarang Raja Goryeo yang diangkat Kaisar Yuan? Dengan tenang Dansaguan menyarankan agar Deok Heung segera pergi sebelum tentara kerajaan datang menangkapnya. Deok Heung berkeras ia masih memiliki kartu As dan meminta Dansaguan membantunya. Dansaguan menyuruh Deok Heung mencari Ki Chul, tapi menurutnya lebih baik Deok Heung pergi jika masih ingin kembali. Untuk menunggu kesempatan lain.
Dansaguan mengeluarkan peralatan operasi Eun Soo (yang diambil oleh pria bercaping). Ia memerintahkan pesuruhnya untuk membawa semua peralatan itu untuk dilebur tanpa tersisa sama sekali.
Deok Heung menemui Ki Chul. Ia meminta Ki Chul membalaskan dendamnya, sebagai gantinya ia akan memberitahu keberadaan benda-benda Hwata. Ia ingin Eun Soo dan Choi Young dilenyapkan dari muka bumi. Ia memberitahu Ki Chul masih ada satu lagi benda peninggalan Hwata. Ki Chul langsung bersemangat, bagai anak kecil diiming-imingi mainan baru.
Ternyata yang dimaksud Deok Heung adalah catatan Eun Soo dalam tabung film. Dan isinya adalah semacam ramalan akan masa depan. Ki Chul berkata bukankah Deok Heung tidak percaya kalau Eun Soo berasal dari langit. Deok membenarkan ia tak percaya Eun Soo berasal dari langit tapi mungkin saja Eun Soo berasal dari suatu tempat lain di bumi ini dan tempat itu jelas ada.
Ki Chul tersenyum senang. Tapi senyumnya langsung lenyap saat Deok Heung mengaku telah membakar sisa diari Eun Soo. Deok Heung juga memberitahu keberadaan peninggalan Hwata lainnya.
Eun Soo memeriksa kondisi tangan Choi Young. Menurutnya tangan Choi Young baik-baik saja. Ia memerlukan peralatan lebih untuk mengetahui apakah masalah tangan Choi Young disebabkan adanya kelainan syaraf atau karena kondisi kejiwaan.
Eun Soo meminta Choi Young berbaring. Walau enggan, akhirnya Choi Young menurut. Eun Soo mengambil pedang Choi Young. Choi Young langsung duduk kembali (heh? Jadi kenapa tadi disuruh baringan?).
Choi Young menyuruh Eun Soo duduk di sampingnya. Ia menjelaskan kalau pedang itu adalah pedang gurunya. Biasanya pedang menjadi tumpul setelah digunakan berkali-kali, tapi pedang ini selalu tajam dan tidak mudah ternoda dengan darah. Pedang ini juga tidak berisik saat dikeluarkan dari sarungnya. Jika dilihat dalam kegelapan, pedang itu sedikit bercahaya seperti cahaya bulan.
“Jadi aku menikammu dengan pedang ini?”
“Pedang ini juga telah menikam pemiliknya,” ujar Choi Young.
Eun Soo berkata Choi Young pasti menderita karena kematian gurunya. Apakah itu sebabnya Choi Young terus tidur? Agar bisa menemuinya dalam mimpi? Choi Young berkata awalnya gurunya muncul beberapa kali dalam mimpi, tapi ia tak pernah muncul lagi walau ia terus menunggu (jadi selama ini yang ditunggu Choi Young dalam mimpinya adalah gurunya, bukan tunangannya).
“Seandainya….kau tak bertemu denganku, apakah kau akan terus tidur?” tanya Eun Soo.
“Aku tidak tahu sama sekali apa yang akan terjadi padaku jika aku tidak pernah bertemu denganmu. Aku gagal menangkap orang yang meracunimu. Aku juga membiarkan orang yang mencelakaimu pergi. Pedang ini tidak membunuh orang yang seharusnya dibunuh. Melainkan terus membunuh orang-orang yang malang.”
Eun Soo terdiam memandang mangkuk obatnya yang sekarang sudah kosong. Ia tak berani mengatakan peristiwa pria bercaping itu pada Choi Young.
Keesokan harinya Gong Min memerintahkan penangkapan Ki Chul dan para anteknya. Gong Min juga memerintahkan pencarian Deok Heung ke segala tempat, termasuk tempat sekutu Yuan. Setelah memberikan perintah, Gong Min meminta Choi Young tinggal di tempat.
Gong Min bertanya berapa hari lagi Eun Soo kembali ke langit. Empat belas hari, jawab Choi Young. Gong Min terdiam sejenak. Ia lalu meminta Choi Young tidak ikut mengejar Deok Heung melainkan menghabiskan banyak waktu dengan Eun Soo. Ia telah mendengar pembuatan obat Eun Soo mengalami masalah, jadi ia sarankan Choi Young mendampingi Eun Soo. Choi Young terkejut.
Dae Man berusaha menjelaskan kalau Eun Soo yang melarangnya untuk memberitahu Choi Young mengenai obat itu. Dae Man juga memberitahu Choi Young kalau Eun Soo terus menangis setelah kejadian itu. Ia tak pernah melihat orang menangis terus menerus seperti itu.
Choi Young menemui bibinya. Dayang Choi memberitahu Choi Young bahwa Eun Soo sangat mengkhawatirkan keadaan Choi Young setelah ia kembali ke langit. Dan apa yang akan terjadi pada Choi Young jika Eun Soo memilih tinggal dan mati di hadapan Choi Young. Intinya, Eun Soo tidak memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya tapi hanya mengkhawatirkan keadaan Choi Young, baik ia kembali atau tidak.
“Aku katakan padanya agar menanyakannya padamu langsung. Apakah ia sudah bertanya?” tanya Dayang Choi. Choi Young tidak menjawab.
Ia lalu menemui Dansaguan. Ia berkata ada yang melihat kereta hitam meninggalkan markas timur saat insiden kemarin berlangsung. Dan kereta itu milik Dansaguan. Choi Young bertanya apakah Dansaguan yang menyelundupkan Deok Heung keluar hingga tak tertangkap. Dansaguan tak menyangkal. Ia telah mengirim Deok Heung ke negeri Yuan. Choi Young tak percaya begitu saja. Ia memerintahkan para woodalchi menggeledah kediaman Dansaguan.
Dansaguan menyinggung mengenai racun yang diderita Eun Soo. Ia berkata racun itu tidak ada penawarnya. Ia juga mengaku telah bertemu dengan Eun Soo dan yakin kalau Eun Soo berasal dari langit. Choi Young terkejut, Eun Soo tak pernah mengatakan apapun padanya.
Dansaguan berkata ia akan membiarkan Eun Soo karena Eun Soo tak lama lagi juga akan mati. Dan menurutnya Choi Young juga akan mati karena Eun Soo. Ia menyarankan agar Choi Young tak membiarkan Eun Soo berada di sisinya.
Choi Young bertanya apakah Dansaguan sedang mempermainkannya. Mengapa ia bisa mati karena Eun Soo? Dansaguan berkata kemungkinan itu bisa saja terjadi. Ia juga memperingatkan agar Choi Young berhati-hati terhadap Ki Chul. Hanya itu yang bisa ia katakan.
Choi Young kembali ke markas woodalchi dengan kesal. Eun Soo tak ada di kamarnya. Choi Young melihat isi mangkuk-mangkuk obat yang selama ini dikerjakan Eun Soo. Dengan kesal ia membuang semua mangkuk itu ke lantai.
Di mana Eun Soo? Ia sedang memeriksa keadaan Ratu. Eun Soo berkata kesehatan Ratu telah pulih. Ia membawakan sabun dan kosmetik untuk Ratu dan Dayang Choi. Ia yakin semua itu akan membuat kulit Ratu bertambah cantik dan Raja akan semakin mencintai Ratu.
“Kau sudah bersiap? Kau sedang bersiap pergi, bukan?” tanya Ratu.
“Aku akan menjawab pertanyaan yang pernah Yang Mulia tanyakan sebelumnya. Kapan bayi kalian akan datang dan apa yang akan terjadi pada kalian selanjutnya. Bukankah Yang Mulia Ratu ingin tahu?”
No Gook mengangguk penuh harap.
“Jika aku bilang bayi kalian tidak akan datang hingga 10 tahun lagi, apa yang akan kalian lakukan? Apa kalian berdua tidak akan bertemu selama itu?”
No Gook tersenyum, ia mengerti maksud perkataan Eun Soo. Tidak penting kapan mereka akan memiliki bayi kembali, yang terpenting adalah menjalani hidup bersama.
“Kalian berdua tidak akan hidup bersama terlalu lama. Tak peduli seberapa keras kalian berusaha, tidak akan mencapai 100 tahun. Jadi hari demi hari, tetaplah saling mencintai seperti hari ini,” kata Eun Soo.
“Cinta?”
“Perasaan sangat bahagia hingga tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saling merindukan meski berdampingan satu sama lain. Itulah cinta.”
No Gook dan Dayang Choi tersenyum.
Saat Eun Soo keluar dari kamar Ratu, Choi Young telah menantinya. Tanpa berkata apapun Choi Young menarik Eun Soo pergi.
“Kudengar kau diserang saat kau berada di kamarku,” kata Choi Young tajam. “Semua percobaan untuk mencari penawar hancur dan kau tak memberitahuku bahkan hingga saat ini. Sebenarnya apa yang kaupikirkan?”
“Aku akan bersikap seakan tak terjadi apapun. Aku memang diserang, tapi para woodalchi melindungiku jadi aku baik-baik saja. Penawarnya hancur tapi aku akan membuatnya lagi.”
“Membuatnya lagi? Apa akan berhasil sebelum kau mati?!” seru Choi Young marah.
Eun Soo berkata ia membuat penawar itu agar ia bisa hidup, jadi mengapa Choi Young malah membicarakan kematian? Ia mengajak Choi Young kembali ke kamar.
Choi Young memegang pundak Eun Soo. “Satu kali saja. Hanya satu kali ini saja, aku melanggar janjiku.” Ia telah melanggar janjinya untuk mengembalikan Eun Soo walau Eun Soo terancam bahaya dan ia tak mampu melindunginya.
Eun Soo berkata ia tidak meminta Choi Young berjanji. Choi Young berkata ia menarik perkataannya mengenai permintaannya agar Eun Soo tinggal. Eun Soo hendak meraih tangan Choi Young tapi Choi Young pergi begitu saja.
Ki Chul berada di ambang kebangkrutan karena kekayaannya hendak disita. Tapi yang berada dalam pikirannya hanyalah peninggalan Hwata. Eum Ja kesal karena Ki Chul masih juga memikirkan masalah “langit”. Hwasuin bertanya bagaimana mereka bisa mengambil benda-benda itu karena benda-benda itu disimpan di kamar Raja. Dan lagi apakah Deok Heung mengatakan kebenaran? Tapi Ki Chul tak peduli, benar atau tidaknya bisa dibuktikan setelah melihat benda-benda itu.
Yong Gak menyarankan agar mereka semua segera pergi sebelum ditangkap. Hwasuin tidak mau, ia masih dendam karena telah dilumuri minyak. Yong Gak menggelengkan kepala, speechless. Apalagi Ki Chul lalu berkata ia ingin bertemu dengan Eun Soo.
Hwasuin berkata mereka tidak bisa menemukan di mana Eun Soo. Ia tidak terlihat di manapun. Kabarnya tiap hari Eun Soo menemui Ratu setiap hari tapi tidak ada yang tahu kapan ia datang atau pergi. Seakan-akan ia berkeliaran dalam penyamaran.
Ki Chul berkata mereka bisa mendapatkan Eun Soo melalui Choi Young. Hwasuin jadi teringat tangan Choi Young yang mendadak gemetar saat memegang pedang. Hwasuin tersenyum, ia yang akan menangani Choi Young.
Eum Ja, yang mungkin karena cemburu, bertanya mengapa Ki Chul begitu terobsesi dengan Eun Soo.
“Mungkin karena aku tidak bisa mendapatkannya?” Ki Chul balik bertanya. Crazy….
Eun Soo tidak berani kembali ke kamar hingga malam. Choong Seok menemukannya duduk sendirian sambil memegangi bunga kuning seperti yang pernah diberikannya pada Choi Young. Eun Soo teringat Choi Young yang terus menerus melindunginya.
Choong Seok menawarkan diri untuk mengantar Eun Soo kembali ke barak woodalchi. Melihat keengganan Eun Soo, Choong Seok berkata Choi Young kadang-kadang tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan dirinya. Tapi jika Eun Soo mengenalnya, temperamen Choi Young tidaklah sekeras itu. Semua mengkhawatirkan Eun Soo. Jika Eun Soo tidak nyaman tinggal di kamar Choi Young, ia bersedia mencarikan tempat lain.
Mengkhawatirkan apa? Ternyata mereka khawatir Choi Young tidak membiarkan Eun Soo tidur di tempat tidur. Mereka tahu mengenai kursi yang disatukan. Mereka pikir Eun Soo tidur di sana. Jadi Choong Seok pikir Eun Soo tidak mau kembali ke kamar Choi Young karena disuruh tidur di bangku…hehe polos banget ya^^
Eun Soo tersenyum. Ia meminta Choong Seok mengantarnya pulang ke barak.
Choi Young telah menanti saat Eun Soo tiba. Ia tidak menghiraukan sapaan Eun Soo dan terus berdiri membelakanginya. Tiba-tiba Choi Young berkata mereka akan pergi ke gerbang langit besok pagi.
Eun Soo mendekati Choi Young. Tidak, jawabnya. Tadi Choi Young pergi begitu saja setelah berbicara panjang lebar. Sekarang gilirannya untuk berbicara dan Choi Young mendengarkan.
“Aku akan membuat obatnya dan tinggal di sini.”
“Tidak bisa.”
“Aku akan tinggal dan berada di sisimu. Aku tidak mau membuang waktu dengan terus memikirkan apakah aku harus pergi atau tidak.”
“Apa kau tahu apa yang sedang kaubicarakan?”
“Aku tahu. Jika tidak berhasil, aku bisa mati. Mati di depanmu. Jika itu terjadi, maka mulai sekarang perhatikan aku. Peluk aku hingga saat terakhir. Jangan biarkan aku sendirian,” kata Eun Soo mulai menangis.
Choi Young pergi dengan kesal. Tapi tak berapa lama kemudian ia masuk kembali dan memerintahkan Eun Soo berkemas. Mereka akan pergi sekarang juga.
“Kubilang aku tidak akan ke mana-mana. Aku akan tinggal!”
“Apa aku harus mengikatmu dan membawamu dengan paksa?”
“Setelah itu? Setelah kau mengirimku pergi, lalu apa? Apakah kau pernah berpikir akan menjadi apa aku nanti? Apa kau memikirkannya?”
“Tapi di sana kau akan hidup.”
“Benar, aku akan hidup. Di dalam kamarku di dunia langit, aku bisa hidup. Hari demi hari menghadapi orang yang tidak kukenal dan menghabiskan hari dengan mengatakan hal-hal yang tidak berarti. Dan saat malam tiba, aku akan kembali ke kamarku sendirian. Saat aku akan tidur, setidaknya satu kali aku akan berseru: apakah….kau di sana? Aku tahu tidak akan ada jawaban. Karena itu, ketika aku bangun di pagi hari, aku akan kembali mengulangi hari yang sama, seperti orang yang sudah mati. Apa artinya menjalani hidup seperti itu? Apa kau tidak tahu? Kau tahu. Karena kau tahu kau pun akan seperti itu.”
Tapi Choi Young terlanjur merasa gagal melindungi Eun Soo. Bagaimana bisa ia meminta Eun Soo tetap berada di sisinya?
Eun Soo hanya menangis. Ia melihat tangan Choi Young mulai gemetar. Eun Soo meraih tangan Choi Young dan menangis memegangi tangan Choi Young erat-erat.
Komentar:
Maaf jika ada yang terganggu dengan selipan-selipan komentarku yang agak negatif dalam episode ini. Jika ada yang merasa akan terganggu sebaiknya bagian komentar ini dilewat^^ (karena aku akan berkeluh kesah panjang lebar)
Terus terang aku agak frustrasi mengikuti episode ini. Mulai dari para pejabat dan bangsawan yang plinplan (yang seharusnya seru dan tegang malah jadi ngeselin), juga perdebatan Choi Young dan Eun Soo yang terus terang mulai membosankan.
Masalahnya perdebatan mereka tidak berkembang. Mereka berdebat mengenai kembali atau tidak kembali, pergi atau tidak pergi, entah sudah berapa kali dalam drama ini. Untunglah Eun Soo akhirnya mengatakan alasan mengapa ia ingin tetap tinggal. Ia memilih hidup sebentar bersama Choi Young, daripada kembali ke dunianya namun menjalani hidup bagai orang mati tanpa Choi Young.
Alasan yang masuk akal. Dan Eun Soo selama ini berusaha tegar dengan tidak memperlihatkannya pada Choi Young karena ia ingin menjalani kebersamannya dengan Choi Young walau sesaat. Tapi apa yang didapat? Ia malah dimarahi dan ditarik ke sana kemari oleh Choi Young yang putus asa dan merasa bersalah karena tidak bisa melindunginya (yang ini berlebihan karena ditariknya cuma sekali). Sigh…can you just hug her or kiss her or something?? She’s dying!!
Sejak awal hubungan mereka sudah diwarnai oleh perasaan bersalah Choi Young karena telah membawa Eun Soo dari dunia langit hingga Eun Soo harus berkali-kali berhadapan dengan kematian. Sampai kapan Choi Young bisa menerima kenyataan bahwa Eun Soo ada di sini sekarang dan memilih untuk berada di sisi Choi Young? Sigh…..
hahaha...sabar mb fanny ^^
BalasHapusemang drama ini kurang kesan romance ny...
"can't you just hug or kiss her?"
waiting...waiting...
~~,>
tapi tetep bagus kog..soalnya msh ada chou young ^^v
apalagi di eps2 ending ini
~khenthunk~
oya yg kgen Song Joong Ki ma Moon Chae Won dan suka baca fanfic, aku nemu fanfic ChaeKi couple di http://maijeli.blogspot.com/ #just info
BalasHapushttp://1.bp.blogspot.com/--wnoVFy7pns/UM7kKUbpmoI/AAAAAAAAXws/eewmm2XBQy0/s1600/onewdramatized.jpg
BalasHapusPresent Perfect Tense! Thank you sooo much for saying "Happy birthday" to my Onew :D
#lopelopelope #HappyOnewDay
*kemaren kan udah introgasi mba fanny, kata mba fannynya, mba fannynya milih gong yoo, berhubung di avatar twitternya mba fanny, minjung, jadi disatuin Gong Yoo ama Minjung*
Dear Mbak Fanny,, kok susah ya gabung di lingkaran gmail mu?? >_<
BalasHapusaku kangen all about kang maru oppa,,ada drama barunya gk sih mbak.
Kamsahamnida eoni,,,
Desi M.
gpp kok i love your selipan komentar, jadi nambah seru baca ^o^
BalasHapuskrn Choi Young cinta bgt bgt k Eun Soo.. jd dy ga mw Eun Soo mati, mw gmn pun cr ny bkl terus berusaha biar Eun Soo hdp.. mengorbankan hatiny drpd mengorbankan hdp Eun Soo.. <3
BalasHapussmua org lemah.. mn ad org yg sanggup ngeliat org yg d cintai mati.. huhuhu..