Enrique menghampiri Dok Mi. Ia berkata ia ingat kemarin bertemu dengan Dok Mi di depan apartemen kakak sepupunya (Enrique menyebut Tae Joon dengan sebutan kakak tapi marga mereka berbeda jadi sepertinya mereka kakak sepupu). Dok Mi tersentak, tapi dengan segera ia menguasai dirinya. Ia mengingatkan dirinya dalam hati agar tidak menjawab apapun.
“Kau tidak akan menjawabku, bukan? Baiklah….” Enrique mengeluarkan ponselnya. Terdengar suara Dok Mi saat melaporkan anjing Tae Joon ke telepon darurat. Enrique tertawa, ia sudah memiliki buktinya kalau Dok Mi memang wanita yang ia lihat kemarin.
Ia bercerita kalau petugas datang ke rumah Tae Joon dan memutar rekaman itu, lalu menanyakan apakah mereka memelihara anjing di apartemen itu atau tidak. Awalnya ia tidak mengerti tapi ia mengerti setelah melihat Dok Mi. Itulah sebabnya ia menelepon panggilan darurat dan meminta rekaman suara Dok Mi.
“Baguslah…memangnya kau sedang menyelamatkan negara atau semacamnya? Untuk apa menelepon dan menyusahkan petugas darurat?” kata Dok Mi dengan kesal dalam hatinya.
“Aku tahu aku melewati batas seakan aku hendak menyelamatkan negara atau semacamnya,” ujar Enrique. Dok Mi terkejut, kok perkataan Enrique bisa nyambung dengan batinnya.
Enrique berkata ia tahu sekarang kalau Dok Mi bukan mengintipnya tapi mengintip Hippo. Ternyata nama anjing itu bukan Hitam atau Blackie tapi Hippo^^ Dok Mi tetap diam.
“Ahjumma!! Apa kau bisa berbicara?!” tanya Enrique keras-keras.
“Aku bukan ahjumma, aku baru berusia 20-an. Kenapa kau tidak pergi saja,” batin Dok Mi.
“Setidaknya katakan kalau kau bukan ahjumma atau suruh aku pergi. Alasanku ke sini adalah karena aku khawatir sikapku sedikit kasar pagi ini. Aku hanya ingin menjernihkan masalah itu. Jika kau melihat seseorang mengawasimu dengan teropong, bagaimana perasaanmu?”
“Jangan tanya apapun, teruskan saja berbicara. Aku merindukan kamarku.”
“Berhentilah berpikir untuk kembali ke tempatmu dan jawab aku!”
Dok Mi memandang Enrique dengan heran. “Apa kau bisa mendengar apa yang kupikirkan?”
“Iya, betul,” kata Enrique, membuat Dok Mi terlompat kaget. “Saat seseorang berbicara padamu, kau harus menatap matanya seperti ini. Dan lagi aku cenderung bersikap dramatis mengenai berbagai hal. Jadi aku lari ke apartemenmu karena mengira kau seorang pemangsa. Ini beneran, aku tidak tahu kalau orang itu kau.”
“Aku mengerti….tapi mengapa kau pikir aku seorang pria,” batin Dok Mi sambil cemberut.
“Tunggu sebentar…mengapa aku mengira kau seorang pria? Dilihat sekilas saja kau sudah pasti wanita. Sudahlah, pokoknya kau mengerti apa yang kukatakan, bukan?”
Dok Mi masih terkejut denggan perkataan-perkataan Enrique yang seakan merespon perkataan dalam hatinya. Ia mengangguk takut-takut. Dan terus mengangguk.
Enrique mengulurkan jarinya menyentuh kening Dok Mi (ayo inget drama apa? Hehehe^^). Dalam sekejap Dok Mi terdiam. Enrique tersenyum dan berkata satu anggukan saja sudah banyak. Dok Mi menatap Enrique. Dan terus menatap….wah terobosan baru nih, biasanya Dok Mi tak sanggup melihat orang lain lama-lama.
“Ahjumma, apa kau kedinginan? Hidungmu merah seperti bit. Kau seperti rusa sinterklas. Wah, benar-benar merah,” Enrique tertawa.
Dok Mi tersadar lalu memegangi hidungnya. Enrique mengusulkan agar mereka berbicara di dalam tenda pertemuan. Dok Mi mengangguk. Tapi begitu Enrique masuk dalam tenda, Dok Mi berlari ke arah berlawanan menuju apartemennya.
Dok Mi buru-buru membuka pintu apartemennya, namun Enrique lebih cepat. Dok Mi menunjukkan ekspresi bosan. Enrique tak peduli, ia bertanya posisi apa yang menjadi satu-satunya posisi unik dalam tim sepak bola.
“Benar sekali, penjaga gawang!” Enrique menjawab sendiri pertanyaannya, “Kau pasti merasa menjadi penjaga gawang itu enak karena hanya mereka yang boleh menggunakan tangan, bukan? Sebenarnya tidak begitu. Mereka selalu khawatir seseorang bisa membuat gol dan mereka harus menjaga gawang itu seorang diri. Kesepian dan sering kali sulit. Ahjumma, kau adalah penjaga gawang.”
Perkataan itu menarik perhatian Dok Mi. Enrique berkata ia tahu itu adalah posisi sangat sulit. “Tetap kuat! Semangat!!” Enrique memberi semangat, lalu pergi. Dok Mi terdiam lalu masuk ke dalam apartemennya.
“Namanya bukan Hitam tapi Hippo,” gumam Dok Mi. Ia tersenyum lalu memegang keningnya. Ia teringat saat Enrique menyentuh keningnya dan bergurau.
“Anak kecil berani-beraninya mengolok-olok ahjumma,” gerutunya, “Eh? Mengapa aku menyebut diriku sendiri ahjumma?”
Enrique berjalan keluar dari gedung apartemen Dok Mi. Ia menggerutu karena Dok Mi tidak mengatakan apapun. Tapi kenapa ia merasa telah bercakap-cakap dengannya?
Enrique pergi ke suatu tempat. Ada tiga orang paparazzi yang mengikutinya sejak kedatangannya dari bandara. Enrique merasa diikuti tapi tiga orang itu bersembunyi agar tidak tertangkap basah.
Enrique melakukan wawancara dengan beberapa wartawan. Berita kedatangannya langsung menyebar ke seluruh kantor. Wartawan berkomentar mengenai kefasihan Enrique berbahasa Korea. Heh…belum tahu dia istilah pria orang ;D
Wartawan berkata Enrique hendak memberikan ceramah tapi bukankah sesungguhnya hendak mempromosikan game terbarunya. Enrique menawarkan agar wartawan itu mengikuti ceramahnya. Ia tidak akan mempromosikan gamenya sama sekali. Ia hanya ingin menginspirasi orang lain.
Enrique melanjutkan perjalanannya dengan bis. Di bis ia melihat berita dan foto dirinya berseliweran di internet. Bahkan ada gosip anak yang diberi robot oleh Enrique di pesawat adalah anak Enrique. Ada juga yang menghina Enrique bukanlah apa-apa, hanya orang yang bermimpi berhasil di negeri lain. Enrique mendesah, Enrique mana yang sedang dibicarakan oleh orang-orang ini?
Ia mendapat sms dari Seo Young yang menginginkan banyak seafood untuk pasta Enrique nanti malam. Enrique terlihat sedih. Ia teringat percakapannya dengan Seo Young, saat ia bertanya apakah Tae Joon yang dicintai Seo Young dan Seo Young terlihat salah tingkah.
Enrique tersenyum dan bergumam ia berharap Seo Young tidak datang malam ini. Sementara itu Seo Young memberanikan diri untuk mengirip sms pada Tae Joon. Tae Joon sedang bertugas di rumah sakit. Ia melihat pesan Seo Young: Apakah aku akan melihatmu malam ini? Sudah setahun sejak aku melihatmu. Entah apa perasaan Tae Joon saat membaca sms itu.
Dok Mi membayar sewa apartemennya lalu pergi berbelanja. Ia tak menyadari Enrique juga sedang berbelanja di tempat yang sama. Enrique juga tidak menyadari Dok Mi ada di supermarket itu.
Barulah ketika Enrique berbicara pada penjaga minimarket untuk memilih seafood, Dok Mi mengenali suaranya. Ia menoleh tapi Enrique terhalang oleh orang lain hingga Dok Mi tak bisa melihatnya. Dok Mi pikir ia salah dengar.
Sebuah mobil terparkir di dekat apartemen Dok Mi. Di dalamnya duduk seorang wanita muda yang terlihat kaya. Wanita itu menerima laporan kalau orang yang dicarinya pindah ke apartemen ini sekitar 3 tahun lalu. Ia tersenyum puas.
Para penghuni apartemen telah berkumpul kembali untuk demo. Ahjumma genit menuangkan minuman panas untuk mereka. Satpam berterima kasih dan menyodorkan cangkirnya, tapi ahjumma malah menghampiri ryu dan tidak menghiraukan satpam. Poor satpam ahjusshi >,<
Jin Rak melihat Dok Mi berjalan pulang membawa barang belanjaan. Dok Mi pelan-pelanberkata kalau ia akan segera turun. Jin Rak tersenyum sambil melihat Dok Mi pergi. Lagi-lagi mata awas Dong Hoon tak melewatkan momen itu. Ia tersenyum penuh arti.
Kali ini Jin Rak memimpin demo dengan penuh semangat. Apalagi setelah melihat Dok Mi bergabung di belakang para pendemo. Dong Hoon sampai geleng-geleng melihat tingkah seniornya. “Bukannya jadi cerita Flower Boy Next Door, ini sih Scandal Next Door. Lihat dia begitu bersemangat,” gumam Dong Hoon geli.
Wanita kaya dari mobil turun dan melihat ke arah apartemen Dok Mi. “Kumuh betul, apa betul ini tempatnya?” keluhnya tak percaya.
Ia mendengar suara orang sedang berdemo dan berjalan ke sana. Melihat Jin Rak, wanita itu langsung terpesona. Tapi ada orang lain yang menarik perhatiannya. Dok Mi.
Wanita itu terkejut melihat Dok Mi lalu berjalan menghampirinya.
“Dok Mi? Go Dok Mi?”
Pelan-pelan Dok Mi menoleh.
“Dok Mi, benar kau!”Wanita itu berteriak girang lalu memeluk Dok Mi. Sementara Dok Mi terpaku di tempat, tak terlihat senang sama sekali.
“Kau tak berubah sedikitpun,” kata wanita itu. Dok Mi hanya menatapnya. Wanita itu bernama Cha Do Hwi, teman sekolah Dok Mi.
Kilas balik:
Do Hwi sengaja menjatuhkan buku Dok Mi dari meja. Dok Mi bertanya mengapa Do Hwi bersikap seperti itu padanya. Tidak ada alasan. Do Hwi terlihat membenci Dok Mi.
Dok Mi terpana melihat Do Hwi berdiri di hadapannya saat ini. Do Hwi berceloteh menanyakan kabar Dok Mi dan bertanya apakah Dok Mi tinggal di apartemen itu. Ia bertanya mengenai apa yang sedang di-demo-kan para penghuni. Rupanya ada kebocoran dan para penyewa menuntut hak mereka. Dok Mi hanya diam tak menjawab. Tampaknya ia shock dengan kemunculan Do Hwi.
Di saat yang sama, Enrique juga sedang mencari tahu mengenai hak para penyewa. Ia melihat Dok Mi dan berlari menghampirinya untuk menyapa.
Do Hwi terus memperhatikan Jin Rak dan menanyakannya pada Dok Mi. Enrique baru tahu nama Dok Mi.
“Dok Mi, siapa pria ini?” tanya Do Hwi.
“Aku tetangganya yang ikut ambil bagian dalam demo ini. Biasanya kami bermusuhan seperti Romeo dan Juliet tapi sekarang kami sudah berbaikan,” Enrique menjelaskan.
Dok Mi berusaha menahan tangis. Do Hwi tertawa namun ia bergumam kalau Dok Mi selalu beruntung. Terjadi keributan di antara para pendemo. Do Hwi yang ingin tahu segera berjalan ke sana.
Enrique juga ingin tahu dan hendak ke sana. Tapi Dok Mi tiba-tiba menahan Enrique. Ia memegangi lengan Enrique dengan tangan gemetar.
“Aku….bisakah kau….” kata Dok Mi dengan suara gemetar. Enrique terkejut melihat air mata mengalir di pipi Dok Mi. Untunglah ia sigap menangkap Dok Mi yang jatuh pingsan.
“Mulut wanita itu seperti keran rusak di desa gunung. Tidak ada satupun yang terucap saat diperlukan. Seperti keran rusak yang hanya bekerja dalam keheningan malam. Setiap kata yang tak mampu ia ucapkan pada saat itu, tercurah keluar setelah waktu berlalu. Lain kali aku akan memastikan merespon seperti ini : wanita itu selalu mengatakan kalimat yang paling mengesankan saat ia sendirian di kamarnya,” ketik Dok Mi. Sepertinya ini hanya mimpi Dok Mi, karena ia terbangun di apartemen Tae Joon.
Dok Mi bisa melihat bayangan Tae Joon melakukan semua hal yang dilihatnya setiap hari melalui teropong. Sekarang ia bisa melihat apartemen itu dari dalam dan melihat apartemennya sendiri dari jendela.
Enrique memanggilnya. Ia sedang bersiap memasak untuk makan malam. Dok Mi bertanya mengapa ia ada di apartemen Tae Joon. Enrique memberitahu kalau Dok Mi tadi pingsan dan ia pikir Dok Mi perlu diperiksa. Kebetulan kakak sepupunya seorang dokter dan sebentar lagi datang.
Dok Mi kaget. Ia berkata ia harus segera pergi. Enrique mneghalanginya, Dok Mi bahkan tidak berterima kasih. Dok Mi berterima kasih atas bantuan Enrique tapi Enrique memegang lengannya.
“Bisakah kau….bisakah….,” kata Enrique bersungguh-sungguh. Dalam sekejap ia kembali ceria dan bertanya apakah Dok Mi bisa membantunya.
“Aku akan memulai sesuatu yang sangat sulit dan aku ingin kau di sini bersamaku,” kata Enrique. Dok Mi bengong. Terdengar suara kode pintu ditekan dan Tae Joon masuk.
Dok Mi melihat Tae Joon. Enrique tersenyum.
Komentar:
Tampaknya ketertutupan Dok Mi bersangkutan dengan Do Hwi. Jika tidak, mengapa Dok Mi begitu shock dengan kemunculan Do Hwi? Atau karena Do Hwi berasal dari masa lalunya? Sepertinya, pada masa sekolah dulu Dok Mi pernah mengalami bullying yang parah.
Lalu siapa yang dicari Do Hwi? Menurutku ia tidak mencari Dok Mi karena ia terlihat sangat terkejut. Jin Rak? Hmm…sepertinya baru kali ini ia melihat Jin Rak.
Lalu siapa yang sudah 3 tahun tinggal di sana? Dong Hoon? Menurutku ada kemungkinan karena dalam deskripsi karakternya, Dong Hoon adalah seorang chaebol. Atau mungkinkah si ahjumma? Hm….
Menarik sekali melihat Enrique sepertinya memiliki kontak batin dengan Dok Mi tanpa mereka sadari. Dan Dok Mi tampaknya lebih mudah terbuka dengan Enrique dibandingkan dengan orang lain.
Ada yang berpendapat Dok Mi lebih cocok bersama Enrique karena hanya orang seperti Enrique yang bisa mengeluarkan Dok Mi dari persembunyiannya. Jin Rak memang baik hati, tapi ia malah membantu Dok Mi untuk tetap bersembunyi. Yang dibutuhkan Dok Mi bukanlah bantuan orang lain tapi uluran tangan untuk menariknya keluar. Aku berpendapat sama….tapi, kasihan Jin Rak. Ngga bakalan tega liat dia patah hati :(
wah baru di post ya sinopsis nya..baru aja baca yang epi 2-1 trus nyari yang 2-2 kok blm ada, di tinggal bentar langsung nongol dah..
BalasHapusthanks mbak fanny....
gomawo mb fanny buat piku yg banyak ^^
BalasHapusSepertinya Jin Rak bener2 tulus sama Dok Mi , jadi gak tega kalo gak jadi sama Dok Mi , tapi di lain sisi aku mendukung Enrique , sepertinya dia yg akan menyelamatkan Rapunzel :D
seruuuuu...
BalasHapusbakal jadi santapan mingguan nih.
감사핲니다 언니......
fighting.....
Kayaknya emang bener Enrique punya kontak batin sama dok mi ;)
BalasHapusYOPSSSSSSSSSSS
HapusPastinya tunjuk jidat dari Gong Yo k Suzy d BIG.. :D
BalasHapusKalo aku inget ama tunjuk keningnya Kim Joo Woon ke Gil Ra Im...hehehehe
BalasHapusHmmm... aku semakin penasaran apa yg mengakibatkan Dok Mi jadi seperti itu...bener kata mbak Fanny yg dibutuhkan Dok Mi adalah seseorang yg bisa bantu dia keluar bukannya membantunya untuk terus bersembunyi...jadi aku dukung Enrique...Enrique fighting !!!! hehehehehe...
Aaa..mba fanny commentnya jng gituuu doong, jd sedih ngbyngin jin rak patah hati..hwaaa :(
BalasHapusSi enrique nahan dok mi, supaya jd tameng yg hisa mnguatkan dy pas kumpul sm kakanya and seo young..aku pikir sih bgt.
Pendapat loh yaa =)
Fighting mba..bakal jd pembaca setia mba fan-fan, hihihii
Chika
luv this drama, masih lama ya terusan sinopsis'a ...:'(
BalasHapussemangat ya buat sinop'a
nice!!! lanjut terus ya kak sinopsis nya,,,
BalasHapusFIGHTING!!!
Iya mba ak juga setujuu dok mi bareng eunrique....;)
BalasHapusaku juga .. aku jg ... setuju dok mi sm enrike ... ^^
BalasHapus"kontak batinnya" itu mngkn "tanda" nya...
hhe...
*so tau :p
Gumawo mb fanny...
BalasHapusSepertinya bagus nih. Jadi niat u ngikuti kelanjutannya.
Emang si, dok mi lebih cocok sama enrike. Tapi kasian jin rak donk. Btw,, enrike ini tak-gu ya? Pangkling bgt...
Dtunggu postingan selanjutnya mb :D
Ganbatte ^^
Iya Yoon Shi Yoon pemeran Enrique itu pemeran Kim Tak Gu juga^^
Hapusdi ep.2-1 aku ngakak sndiri ....hahahaha lucu banget nih drama
BalasHapustapi ...di ep2-2 mulai ada kesedihan menerpaku .
kalo bole aku menebak seprtinya dokmi naksir tae jon , eungri suka dok mi ...jing rak suka dongmi
tapi ini diliat dari jln ceritanya cinta atra taejon,dokmi,eungri........biasa cinta segitiga seprti drama yang udah2 dan bakalan ada yg menjadi korban cinta....hihihi
Oooo aku berharap Dokmi jadian dgnTae Jon, org yg slalu ada diangannya. Tp klo melihat peran Tae jon yg tdk terlalu banyak kyknya bukan.
BalasHapusDok mi -Enrique atau Dokmi -Jin Rak, teteup ok. ^_^
Siip fighting utk next eps Fanny. Gumawo.
-anit-
Menyentuh dahi dengan ujung jari... drama Big?
BalasHapus-marie-
nyentuh dahi pake jari....hmmmm kayak di secret garden deh mbak fany
BalasHapusdrama yang sangat menarik.....
BalasHapusgk sabar menanti episode selanjutnya....
mbk fany tetep semangat buat nulis sinopsisnya yaaa...fighting,,,,
Hehe...aku juga ingetnya Secret Garden, soalnya sama seperti Dok Mi dan Enrique, tunjuk jari di dahi juga memiliki makna yang khusus antara Joo Woon dan Ra Im.
BalasHapusKyung Joon menunjuk jari di dahi Mari dalam drama BIG tapi memiliki arti yang berbeda. Saat itu Kyung Joon ingin membuat batas dengan Mari.
fighting ya mba....
BalasHapusjgn putus buat sinopsisnya
seneng banget mbacanya....
seru... ceritanya menarik, nggak sabar baca sinopsis selanjutnya.....
BalasHapusDrama nya harii pa ja?? Mbakk
BalasHapussenin dan selasa malam. malam nanti akan ditayangkan episode 4.
BalasHapuswah ne drama seru kayanya....aku jadi penasaran ma kelanjutan ceritanya walau udah nonton streamingnya tapi karena ga ada subnya jadi nebak2 deh...
BalasHapusseruuu
BalasHapusharus siap-siap sakit hati deh..
BalasHapusTentang Ahjumma itu, tahu kok mbak :P orangnya selalu riang gembira kek
BalasHapusBtw, rentetan kata yang dibagian pertama itu bener2 bikin kaget lho mbak, Dira kira mbak gak sengaja ngetik gitu, ternyata bukan xD (udah lama gak liat sinop romcom Dramatized jadi sok baru liat-efek disorientasi waktu gara2 NG -.-)
Scandal Next Door? Atau Next Dorr Scandal :P aduh, belakangan ini kena sihir bromance nih, pandangan dong hoon yang menyelidik itu selalu bikin senyum2 sendiri so sweet
Drama ini fresh! Dengan ceritanya, pemainnya…(sekaligus menyatakan “setuju” untuk pendapat mbak fanny ^^)
Baca ini, jadi mikir chemistrynya SG dan FBND hampir sama ya? Tunjuk jari…kontak batin…
“apakah di mimpimu ada aku?”
“ya, tapi tetaplah datang lagi besok, besoknya, besoknya”
Bedanya joo won-ra im ngomongnya di hati, jadi bikin gemes!
Btw, komunikasi batin kayak gini lumayan sering ya di drama, di seo young juga ada… *nyari2 mbak hisni
Semoga gak menurunkan mood nantinya
dira
akhirnya....setelah nice guy ada juga drama yg bikin aku tertarik buat baca sinopsnya, ^_^ makasih fany (astine)
BalasHapusGo dok mi....hmm..knp ya aku selalu ingat mi go dok wkwk..
BalasHapusSeru.....
BalasHapus