Do Hwi marah karena Dok Mi memintanya menjauhi Jin Rak dan tidak mempermainkan perasaan orang. Ia bertanya memangnya Dok Mi siapanya Jin Rak? Apakah Dok Mi menyukai Jin Rak?
Tepat saat itu Enrique, Dong Hoon, dan Jin Rak tiba di apartemen Do Hwi dan mendengar jawaban Dok Mi. Dok Mi berkata ia menyukai Jin Rak karena ia tahu Jin Rak pria yang baik, bukan dengan alasan palsu seperti Do Hwi.
Setelah mengatakan itu Dok Mi berbalik dan terkejut melihat Enrique yang sedang menatapnya dengan sedih. Dok Mi sendiri nampak terpukul dan tidak tahu apa yang harus ia lakukan.
Jin Rak menghampiri Dok Mi dan meraih tangannya. Dok Mi menatap Jin Rak. Ternyata semalam Dok Mi meminta Jin Rak membantu agar Enrique pergi. Ia tidak bisa bahagia jika Enrique mengorbankan impiannya demi berada di sisinya. Enrique hanya terpaku saat Jin Rak dan Dok Mi berjalan melewatinya.
Di luar, Dok Mi melepaskan tangannya dari genggaman Jin Rak. Jin Rak menatapnya dengan sedih.
“Maafkan aku,” kata Dok Mi.
“Kau memintaku membantumu,” kata Jin Rak. “Bukankah itu timing yang tepat?”
Jin Rak berkata ia tahu Dok Mi mengatakan kata-kata tadi karena terdesak dan ia juga ingin berpura-pura tidak mendengar perkataan Dok Mi tadi (bahwa Dok Mi menyukainya). Dok Mi menunduk dengan perasaan bersalah.
“Tapi kau tidak bisa, bukan? Walau hanya pura-pura, kau tetap tidak bisa bersamaku. Kau bilang aku pria yang baik. Mungkin…aku pernah memiliki kesempatan,” kata Jin Rak dengan sedih, “Aku menyesal aku telah melewatkan kesempatan itu. Pergilah agar aku bisa menyerah. Jika kau tidak bisa pergi, maka mintalah ia tinggal. Ia adalah orang yang akan melakukan apapun yang kaukatakan.”
Enrique telah menyusul mereka. Ia menghampiri Jin Rak dan Dok Mi.
“Kak, hentikan. Kurasa aku tidak bisa seperti ini lagi.
Aku tak tahan lagi,” kata Enrique pada Jin Rak.
Apakah Enrique salah paham pada Jin Rak? Enrique lalu membawa Dok Mi pergi, meninggalkan Jin Rak termenung sendiri. Di dekat apartemen Tae Joon, Enrique meminta Dok Mi menunggu di dalam. Ia akan berbicara dengan Jin Rak.
Dok Mi khawatir Enrique bertengkar dengan Jin Rak karena dirinya. Ia berkata semua terjadi karena dirinya, tidak ada hal yang perlu dibicarakan antara Enrique dan Jin Rak. Tapi Enrique tetap kembali menemui Jin Rak.
“Aku mendengar apa yang kau bicarakan dengan Dok Mi-sshi semalam,” kata Enrique pada Jin Rak.
Semalam Dok Mi memberitahu Jin Rak kalau ia tidak bisa bahagia jika Enrique tetap berada di sisinya.
“Bisakah kau membantuku agar ia bisa pergi?” tanya Dok Mi.
“Pergilah bersamanya. Dok Mi-sshi adalah segalanya bagi Enrique. Kau tahu itu.”
“Aku tidak yakin. Aku ingin melihatnya mencapai impiannya. Walau aku tak bisa melihatnya lagi…walau kami tak lagi saling mengenal…aku tidak akan menyesalinya.”
Jin Rak menasihati agar Dok Mi tidak membuat segalanya menjadi sulit bagi mereka berdua. Dok Mi menghapus air matanya yang mulai mengalir.
“Aku harus tersenyum di sisinya tapi hatiku terasa sakit,” kata Dok Mi.
“Lupakan. Lupakan semuanya,” kata Jin Rak. Saat itulah Enrique terbangun dan mendengar percakapan mereka.
“Lupakan semuanya dan kejar dia.” Enrique mendengar itu dan bergumam Jin Rak dan Dok Mi begitu mirip. Lalu ia kembali memejamkan matanya.
“Aku tahu perasaanmu. Tapi seperti tadi, aku pura-pura tidak mendengar. Aku pura-pura tidak tahu perasaanmu dan aku berpura-pura sekuatnya. Apa kau tahu apa artinya? Go Dok Mi adalah satu-satunya yang penting bagiku. Aku tidak bisa memikirkan yang lainnya,” kata Enrique pada Jin Rak.
Jin Rak menatap Enrique sambil berusaha menahan kesedihannya. Matanya berkaca-kaca.
“Aku tahu hatimu tapi kau tidak akan pernah tahu bagaimana perasaanku saat ini. Kau tidak tahu pikiran apa yang muncul di kepalaku saat ini. Jadi jangan berkata kalau kau tahu.”
Jin Rak menghapus air matanya lalu pergi meninggalkan Enrique. Enrique terus melihat Jin Rak yang terus berjalan menjauh.
Dok Mi menanti di apartemen Tae Joon. Tiba-tiba tablet Enrique berbunyi, ada pesan masuk. Dari Seo Young.
Isinya: “Aku mengetahui tentang film animasi itu setelah aku tiba di sini. Mungkin apa yang kaurasakan adalah simpati, bukan cinta. Jadi kembalilah, jangan lepaskan impianmu.”
Dok Mi jadi teringat kata-kata dalam buku Enrique, bahwa Enrique tidak bisa membiarkan orang-orang yang menutup diri karena dikhianati atau dikecewakan orang lain. Ia mengeluarkan ponselnya dan kembali melihat foto-foto keakraban Enrique dan Seo Young. Raut wajah Dok Mi mengeras.
Enrique muncul. Dengan gaya khasnya ia duduk di depan Dok Mi. Enrique mengaku ia merasa cemburu ketika mendengar Dok Mi berkata pada Do Hwi kalau Jin Rak adalah pria yang baik, walau ia tahu apa sebenarnya maksud perkataan Dok Mi.
“Aku tidak tahu apakah ini akan jadi kebiasaan. Apa yang sudah kaulakukan padaku?” tanyanya bergurau.
“Aku akan memberikan jawabannya. Aku tidak bisa ke Spanyol. Aku tidak bisa,” kata Dok Mi dingin.
Enrique menunduk dengan kecewa. Tapi dalam sekejap ia kembali tersenyum dan berkata kalau itu tidak apa-apa, ia bisa tetap tinggal.
“Bukan itu maksudku. Aku tidak bisa bahagia. Aku ingin berhenti sampai di sini.”
“Hentikan! Berhentilah mendorongku pergi. Aku bisa mendengar (kata hatimu) semuanya. Berhentilah berbohong!”
Dok Mi berkata Enrique sudah membantunya kembali ke dunia, bukankah itu sudah cukup untuk Enrique? Ia mengingatkan Enrique memiliki keluarga dan pekerjaan di Spanyol.
“Bukankah kau menyuruhku mendengar kata hatiku? Dengarkan kata hatimu. Mungkin saja itu bukan cinta. Kau adalah orang yang suka menolong orang yang terluka atau sakit. Aku tidak mau rasa simpatimu,” kata Dok Mi dengan tegas.
Enrique sedih dan bingung dengan perkataan Dok Mi.
“Ahjumma, apa kau benar-benar orang yang mengerjakan bukuku? Kau tahu apa impianku dan seperti apa hidupku lebih dari orang lain. Kau pikir aku tidak tahu bagaimana perasaanku sendiri? Kau pikir aku menyerah tanpa tahu perasaanku sendiri?”
Dok Mi bangkit berdiri dengan marah. Ia bertanya memangnya dia meminta Enrique untuk tinggal, apakah ia meminta Enrique untuk menyerah.
“Aku perlu mencintai diriku lebih lagi. Jangan membuatku terlihat menyedihkan. Aku akhirnya mulai menerima diriku kembali. Jangan membuatku menyerah! Berat bagiku untuk melihatmu. Aku tidak bisa menyuruhmu pergi atau memintamu tinggal. Dan aku membenci diriku sendiri untuk itu!” Dok Mi meninggikan suaranya.
Enrique bangkit berdiri. Ia bertanya apa yang Dok Mi inginkan untuk ia lakukan.
“Aku tak bisa melepasmu. Berat bagiku melihatmu mendorongku pergi. Katakan padaku! Katakan apa yang sebenarnya kau inginkan!” katanya frustrasi.
“Aku tidak bisa percaya pada orang yang pernah berkata ia akan pergi, walau hanya sekali (ketika Enrique pergi pertama kalinya namun tidak jadi).”
Hal itu menyakitkan bagi Enrique. Keduanya bertatapan dengan perasaan terluka. Dengan sedih Enrique berjalan pergi. Ia berbalik lalu bertanya.
“Begitukah? Karena hal itu? Ini mungkin terdengar seperti sebuah alasan. Saat itu aku kira aku harus meninggalkanmu. Saat itu kukira aku harus berhenti.”
“Hal itu belum berubah. Hentikan sekarang,” kata Dok Mi.
“Apakah kau bersungguh-sungguh? Apakah kau tidak akan menyesali apa yang baru saja kaukatakan?” tanya Enrique kecewa.
Dok Mi memalingkan wajahnya.
“Baiklah. Baiklah. Tinggal di sini tidak akan baik bagi kita berdua. Maafkan aku. Aku ingin sendirian,” kata Enrique tanpa bisa menatap Dok Mi.
Dok Mi mengambil tasnya dan berjalan keluar.
Enrique nampak sangat terpukul. Dok Mi bersandar di depan pintu apartemen Tae Joon.
Saat itulah tablet Enrique kembali berbunyi. Seo Young kembali mengirim pesan. Apakah kau tidak akan menjawab? Enrique membuka pesannya dan baru membaca pesan sebelumnya.
Enrique sadar Dok Mi telah membaca pesan dari Seo Young. Ia baru mengerti mengapa Dok Mi berkata ia tidak ingin simpati atau rasa kasihan dari Enrique.
Dok Mi kembali ke apartemennya. Ia bertanya pada dirinya sendiri apa yang baru saja ia lakukan. Sigh…..apa yang baru kaulakukan, Dok Mi??
Dong Hoon berbicara dengan Do Hwi. Ia berkata ia tadinya memihak Do Hwi. Tadinya ia tidak peduli Do Hwi orang baik atau tidak, tapi ia salah.
“Tidak ada orang yang menyukai orang yang jahat. Aku benci orang yang menggunakan orang lain, mempermainkan perasaan mereka, dan tidak menganggap serius orang lain. Kakakku (Jin Rak) bukanlah orang yang seperti kaupikirkan. Ia telah melepaskan semua (kekayaan) yang kausukai darinya. Kurasa itu memudahkanmu untuk melanjutkan. Carilah pria yang tepat lain kali. Dan jangan ketahuan seperti sekarang.”
Dong Hoon meninggalkan Do Hwi sendirian.
Dok Mi tak berani melihat ke apartemen seberang melalui jendelanya. Walau ia sebenarnya ingin tahu keadaan Enrique. Begitu juga dengan Enrique. Akhirnya Dok Mi menutup tirai jendelanya. Enrique juga melakukan hal yang sama. Ia duduk dengan sedih. Pandangannya tertuju pada USB yang pernah diberikan Jin Rak padanya.
Keesokan paginya, Enrique pergi ke apartemen Jin Rak.
Ia mengajak Jin Rak keluar. Ada hal yang hendak ia bereskan. Dong Hoon bergegas keluar.
“Membereskan apanya? Kukira semua sudah selesai, iya kan?” tanyanya panik. Mengira Jin Rak dan Enrique akan bertempur.
Rupanya mereka pergi menemui editor mata panda. Mengapa? Enrique ingin berfoto bersama Jin Rak di kantor itu dan meminta editor menjelaskan kalau Jin Rak sama sekali tidak melakukan plagiat.
Editor mata panda terpesona melihat Enrique. Ia terus tersenyum melihat Enrique.
“Kak Jin Rak telah memikirkan karya ini sejak di SMA. Hanya saja ia teeeeerlalu lamban dalam mengerjakan sesuatu. Ia membutuhkan waktu yang sangaaaat lama untuk mengungkapkan yang sebenarnya (termasuk dalam hal cinta ^^).”
Dong Hoon buru-buru memotret mereka agar segera selesai. Tampaknya ia tak rela editor terus menerus terpesona pada Enrique. Eh, editor malah ingin ikut difoto bersama Enrique.
Ia bergelayutan di tangan Enrique dan meminta difoto berkali-kali. Dong Hoon mengambil fotonya bahkan tanpa melihat hahaha….cemburu berat kayanya^^
“Enrique bisa datang ke sini kapan saja dan selama yang dia suka. Ah, kau sangat tampan. Kau begitu tampan dari ujung kepala hingga ujung kaki,” kata editor sambil mengelus Enrique dari tangan hingga tasnya. “Bahkan tasmu juga bagus.”
“Itu kan cuma tas hitam,” gerutu Dong Hoon. Ia lalu menyuruh Enrique dan Jin Rak pergi.
Di tengah jalan, Jin Rak berhenti dan bertanya apa alasan Enrique membereskan semuanya. Seperti seseorang yang akan segera pergi.
“Apa kau tahu? Kau dan ahjumma sangat mirip. Aku tidak ingin pergi tapi mengapa kalian selalu bertanya apakah aku akan pergi?” kata Enrique kesal.
“Karena kami tidak pernah menerimanya, kami tidak pernah dicintai. Karena sejak kecil kami selalu ditolak. Karena kami selalu sendirian. Itulah sebabnya mengapa aku hanya melihat dari jauh dan mengapa Dok Mi-sshi bersembunyi di kamarnya. Mungkin alasannya sama. Jadi apa? Apa kau akan pergi?”
Enrique berkata Dok Mi memintanya pergi jadi ia akan melakukan sesuai keinginan Dok Mi. Jin Rak marah dan menarik kerah Enrique.
“Kau akan pergi?! Apa kau tidak tahu mengapa ia seperti itu?! Karena kau pernah pergi. Karena kau pernah meninggalkannya!”
“Jika Dok Mi-sshi memintaku tinggal, aku tidak akan pergi. Mengapa kalian membuatnya begitu rumit? Tidak bisakah kalian mengatakan apa yang kalian inginkan?”
“Apa yang kau tahu?!!” Buk!!! Jin Rak meninju wajah Enrique.
Enrique terpaku. Jin Rak berkata ia telah mengatakan apa yang ia inginkan.
Dong Hoon menemukan Jin Rak berdiri termenung sendirian. Ia bertanya apa yang dilakukan Jin Rak di sana.
“Kurasa inilah yang kuinginkan sejak awal.”
“Apa?”
“Kurasa aku selalu ingin meninju wajahnya.”
“Siapa?”
“Sepertinya semua telah berakhir sekarang,” kata Jin Rak. Wajahnya sedih namun tanpa beban. Tampaknya ia telah melepaskan cinta bertepuk sebelah tangannya.
Usaha satpam Hong selama ini tampaknya tidak sia-sia. Ahjumma 404 mulai memperlihatkan perhatiannya dengan membawakan makanan untuk Satpam Hong. Tentu saja Satpam Hong senang sekali. Tapi sayang kegembiraan itu terganggu dengan kemunculan dua orang pria.
Mereka petugas dari balai kota. Mereka menerima laporan kalau satpam Hong telah membangun sesuatu yang ilegal di atap gedung. Mereka akan menyelidiki gedung ini dan membatalkan honorarium satpam Hong.
Ahjumma membela Satpam Hong. Mengapa Satpam Hong yang disalahkan, seharusnya mereka mencari pemilik gedung. Kedua orang itu bingung, Satpam Hong lah pemilik gedungnya.
Ahjumma 404 terkejut. Satpam Hong memberi isyarat pada dua orang itu agar tidak mengatakannya. Tapi terlambat, Ahjumma 404 telah melihat isyarat itu. Satpam Hong akhirnya dibawa pergi oleh kedua orang itu.
Jin Rak dan Dong Hoon melihat satpam Hong dinaikkan ke mobil. Satpam Hong meminta ahjumma 404 tidak khawatir. Ia akan segera kembali. Satpam Hong pun dibawa pergi.
Dong Hoon bertanya apa yang terjadi pada ahjumma. Ahjumma berkata satpam Hong dibawa untuk diselidiki mengenai masalah di gedung.
“Kenapa mereka menginvestigasi seorang satpam?” tanya Dong Hoon.
“Dia pemiliknya!”
Heh??! Dong Hoon terkejut dan tak percaya. Jin Rak jadi teringat saat ia hendak menandatangani kontrak sewa apartemen. Pemilik gedung menutupi wajahnya dan mengenakan kacamata hitam, berkumis pula. Ternyata orang itu Satpam Hong.
Enrique kembali ke apartemennya. Ia mengusap pipinya yang ditampar oleh Jin Rak. Terngiang ucapan Dok Mi bahwa ia tidak percaya pada orang yang pernah meninggalkannya. Dan ucapan Jin Rak bahwa Dok Mi bersikap seperti ini karena Enrique pernah meninggalkannya. Meski Enrique tidak jadi pergi, tapi dalam hati Dok Mi ada ketakutan sewaktu-waktu Enrique akan meninggalkannya.
Enrique mondar mandir sendirian di aaprtemen. Ia menghela nafas panjang. Baru kali ini ia merasa kesepian. “Dalam mengerti seseorang, selalu ada hal yang tidak bisa dimengerti,” ia berbicara sendiri. “Ini berat.”
Dok Mi ingin mengetahui keadaan Enrique. Ia ingin membuka tirai jendelanya tapi tidak jadi.
Bel pintu Dok Mi berbunyi. Dok Mi membuka pintu dan terkejut melihat siapa tamunya. Inspector Enrique or Sherlock Enrique? Duh itu kuncirnya >,<
“Halo, di sini Enrique….Geum,” sapanya dengan serius. “Apakah ini rumah Go Gok Mi…bukan, rumah Ibu Guru Go Dok Mi?”
Dok Mi kebingungan melihat dandanan Enrique. Hmmm… Enrique ada rencana apa lagi ya? Mudah-mudahan kali ini rencananya ngga gatot hehe^^
Komentar:
Satpam Hong adalah pemilik gedung!! Well, tidak semengejutkan itu sih, tapi senang rasanya jika mengetahui perkiraan kita benar ;)
Jin Rak menyadari hati Dok Mi sepenuhnya diisi oleh Enrique dan kali ini ia rela melepaskan cintanya pada Dok Mi. Sebenarnya sejak sebelumnya ia sudah memperlihatkan tanda-tanda menyerah. Tapi harapan itu tetap dipegangnya apalagi ketika mendengar Dok Mi mengatakan menyukainya di depan Do Hwi, walau ia tahu itu bukan sungguh-sungguh.
Namun ketika Dok Mi melepaskan tangannya dari genggamannya, Jin Rak sadar Dok Mi sama sekali tak memiliki perasaan lebih padanya. Ia mengakui kalau ia telah melewatkan kesempatan selama 3 tahun. Menyakitkan tapi bravo Jin Rak untuk kebesaran hatinya. Kita harap ia mendapatkan pasangan yang tepat. Bukan Do Hwi tentunya.
Rasanya ikut sedih setiap kali melihat wajah Enrique yang sedih. Selama ini ia selalu memperlihatkan keceriaan dan kepercayaan diri yang tinggi. Melihat Dok Mi dan Jin Rak murung sudah biasa, tapi melihat Enrique murung? Rasanya gimanaaaa gitu :(
Mungkin ini penawar kesedihan?
Burgernya lho ya ;D
Waaaaahhhh,,,
BalasHapusAkhirnya Episode 15 muncul jga,,
Q pikir Enrique akan salah paham, n ternyaraaa
dia da denger pembicaraan Dok Mi ma jinrak semalem,,,
kekekekekek
Semangat ea mbk, tuk part 2 nya
:)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus^^snyum2 gaje nich sma yg trakhir wkt enrique jd sherlock geum cuuute,udh cute tmbh cute lg.
BalasHapusq mah mlih song joong ki.ny mbk^^ #sweger
kngen sma oppa nich.^^
part2 dtnggu secwepetny y mbk
faighting^^
ditunggu part 2nya kak....
BalasHapussmangat!!!!
budiantari
senang dah da sinopny tp sedih dah berakhir..kayanya g prh puas nntn akting shin hye pengennya lbh banyak lg main dramany tntuy co star dg flwer boy lainnya..thx beraaaat fanny luv u
BalasHapuswach sperti yang ku duga...si pemilik itu satpam hong...wach hebat juga q...hehe
BalasHapus~nur isnayni~
Enrique kalo poninya keatas waktu dandan ala mafia kok beda ya,,
BalasHapusganteng dan dewasa banget^^
MBAK FANNY,,,ITU LHO KNP EUN GI SM MARU MASIH DPAJANG
BalasHapusJD GA BISA TIDUR PENGEN RE RUN LGI
AQ SUKA LAT OUT NYA...IMUUTTTT
MAUUUU
SEMANGAT MBAK FANNY
RETNA
Mirip Hongki tuh kuncirannya :D
BalasHapusAduh ntar maghrib lari ke Lotteria depan ah~
dah liat episode 15 n 16 tapi no sub ... heheheh d dramacrazy
BalasHapusendingnya..............
tapi yang lucu dong hoon sama editornya jadian hihihih....
Aku dah lama nggak kasih komen, tapi gak tahan liat Jong Ki disini. Waduhhhhh kapan dia muncul di drama lagi.
BalasHapusUps...ini bukan recap Nice Guy ya ^_*
-anit-
hahaha
BalasHapusOppa enrique cute banget kuncir nya
lucu deh ...
jadi senyum - senyum geje sendiri
:)
duh,enrique oppa lucu banget kuncirannya xD
BalasHapusbut,aku ngga suka kalau go dok mi sama enrique barantem kaya gini,aku lebih suka mereka seperti biasa
itu namja yang di iklan burger yang main di inocent man bukan?
wkwkwkwkwk... Nga berhenti ketawa ngeliat penampilannya enrique .. Yg ala sherlock itu... imut,,lucu,,
BalasHapusNgakak liat dandanan enrique d part terakhir...
BalasHapusPlus laper liat burgernya..hahaha
Eh ahjuma 404 tUh yg suka main di drama Saeguk ya??
BalasHapuskalw gak salah liat sih
wahh tambah suka sama drakor yang ini... terimakasih sinopsisnya :)
BalasHapusjin raksshi sama aku aja..ya..ya..ya...*kedip kedipin maata ke jin rak*
BalasHapus