Malam itu Dok Mi menulis jurnalnya:
“Pintu wanita itu tidak pernah dibuka untuk waktu yang lama. Di depan pintunya yang berdebu, ada 2-3 kartu undangan. Dia yang datang seperti hembusan segar (Enrique). Dia yang seperti perisai dalam menghadapi angin badai (Jin Rak). Wanita itu takut dengan keinginannya untuk membuka pintu untuk pertama kalinya….”
Enrique membuka USB pemberian Jin Rak. Di sana tertera jurnal Jin Rak saat membuat Zombie Soccer dan waktu yang tertera adalah tahun 2000 (sepertinya sebelum Enrique membuat Zombie Soccer). Jin Rak sepertinya terlibat hutang (atau benarkah Oh Jin Rak yang sebenarnya adalah kakaknya dan Jin Rak yang menanggung hutang itu?). Jangan-jangan Jin Rak malah hanya jujur pada Enrique >,<
Dok Mi melipat kartu permainan dadu dari Enrique dan membereskannya.
Dong Hoon seperti biasa menjadi supir para wanita mabuk. Sayangnya kali ini ia tidak berhati-hati dan tidak sengaja menabrak mobil lain di tempat parkir klub.
Manager mata panda datang ke klub. Ia melewati barisan antrian pengunjung yang hendak masuk. Penjaga pintu melarangnya masuk karena tidak semua orang bisa masuk.
JRENG!! Manager menatap penjaga pintu itu. “Jangan sentuh aku! JANGAN SENTUH AKU!!” Manager mengeluarkan jurus ampuhnya. Dengan tenang ia berjalan masuk. Si penjaga pintu terus mengikuti manager yang asyik bergoyang tak keruan. Manager hendak masuk ke ruang VIP. Lagi-lagi penjaga pintu melarangnya masuk.
“Tidak, aku tidak akan masuk,” ujar Manager. Tapi begitu penjaga itu lengah, ia langsung hendak menerobos. Penjaga itu memeganginya. Manager meronta-ronta sambil berteriak-teriak hingga terbatuk-batuk. Penjaga itu terpaksa melepas Manager.
Dong Hoon lega melihat Manager. Dengan wajah cemas ia meminta maaf pada Mangaer. “Aku minta maaf. Seharusnya aku menghubungi Oh Jin Rak tapi ia tidak tahu apapun mengenai kehidupan pribadiku. Jika ia tahu, aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Dan aku tidak memiliki seorangpun yang menjalani hidup normal dengan asuransi dan pekerjaan tetap. Itulah sebabnya aku meneleponmua. Jadi kesimpulannya….kurasa aku akan jadi gila,” Dong Hoon menyerocos tanpa henti.
Manager diminta menandatangani surat persetujuan membayar perbaikan mobil yang ditabrak Dong Hoon. Manager kesal karena biayanya sangat besar (hampir 6 juta won) hingga bisa menutupi harga sewa kamar selama 2 tahun. Ia bersumpah serapah mengomeli Dong Hoon.
“Mengapa harus aku? Mengapa harus aku yang menjamin pembayaran seperti ini untukmu?!”
Dong Hoon yang lagi frustrasi malah balik marah-marah pada Manager. “Jika kau tidak mau, sudah lupakan saja. Apa kau pikir aku senang dengan kejadian ini? Walau aku mmbayar 50 ribu won sehari, aku tetap harus bekerja lebih dari 100 hari untuk melunasinya. Aku juga minyak bunga matahari (yang diperas habis-habisan)!” Dong Hoon hampir menangis.
Manager minta waktu untuk memikirkannya. Jika ia salah menandatangani, bisa-bisa ia kehilangan ginjalnya atau dijual ke pulau terpencil untuk kerja paksa dan mati. Dong Hoon mengangguk. Pemilik mobil mulai bosan karena sudah lama menunggu.
Beberapa saat kemudian…..
Mereka terbangun karena alarm yang sama. Waktu kereta pertama tiba. Keduanya tersenyum penuh arti. Hahaha…ternyata dua-duanya banyak persamaan ;D
Pemilik mobil berkata klub sudah hampir tutup, apakah mereka akan menandatangani surat itu? Manager menatap Dong Hoon. Dong Hoon menatapnya dengan tatapan memelas. Manager meraih tasnya lalu berjalan pergi.
Buyar sudah harapan Dong Hoon. Tapi sejurus kemudian Manager kembali dan menandatangi surat itu besar-besar. Tanpa bicara ia meninggalkan tempat itu. Dong Hoon tersenyum.
Dok Mi tersenyum kecil melihat post-it di kotak susunya. Ia tersadar kalau ia hendak pindah dan menaruh kotak susu itu. Tulisannya: Hari ini tidak melihat ke belakang (dengan tanda hati yang semakin besar).
Dok Mi berjalan menuju kantor satpam. Satpam Hong menyapa ahjumma 404 yang baru pulang berolahraga. Ahjumma terpeleset. Satpam buru-buru menahanya agar tidak terjatuh. Satpam Hong tersenyum melihat ahjumma berada dalam pelukannya.
Dok Mi terkejut dan membalikkan badan saat melihat kejadian itu. Satpam menyadari kehadiran Dok Mi dan buru-buru menegakkan ahjumma. Dok Mi menyerahkan sebuah amplop pada satpam Hong.
Dok Mi pergi ke bank dan menarik semua simpanannya. Padahal simpanannya jatuh tempo dua bulan lagi.
Enrique menyaksikan pertandingan sepak bola sendirian. Ia kesal melihat komentar-komentar netizen mengenai batalnya ia kembali ke Spanyol.
“Enrique akan mendapat kewarganegaraan Korea karena putranya.”
“Enrique dipecat Sola Studio.”
“Ini perusahaan penerbit. Kau tidak mengangkat teleponmu.”
Kekesalannya memuncak ketika tim yang dijagokannya melakukan bol bunuh diri. Ia mencak-mencak.
“Apa-apaan ini? Apa kau mata-mata? Tidak ada yang bisa dipercaya di dunia ini. Kau orang tanpa kejujuran!” Marah sama Jin Rak rupanya…
Ia lalu menggambar sesuatu (ih…gambarnya cute^^).
“Jika strategi Oh Jin Rak adalah : aku sudah memperhatikanmu untuk waktu lama, maka aku akan menggunakan strategi sebaliknya. ‘Ahjumma, kau melakukan segalanya untuk pertama kalinya denganku.’ Contohnya pergi ke pantai dan masuk ke apartemenmu.”
Enrique sadar kalau itu sangat kekanak-kanakkan. Ia melampiaskan kekesalannya dengan memeluk bantal erat-erat.
Bel pintu berbunyi. Sambil mengomel ia membuka pintu. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat Dok Mi berdiri di hadapannya.
Dok Mi menyerahkan amplop berisi uang untuk mengembalikan uang Enrique (biaya klinik). Enrique hendak mengambilnya tapi tidak jadi karena ia tahu jika ia mengambil uang itu maka Dok Mi akan pergi.
“Bolehkah aku masuk?” tanya Dok Mi.
Enrique bengong. Ia mengangguk kuat-kuat.
Dong Hoon mengigau uang 5 juta won. Bel pintu berbunyi. Jin Rak membuka pintu. Satpam Hong dan Ahjumma 404 yang datang.
“Aku tidak tahu harus mengatakannya atau tidak,” kata Satpam.
“Tentu saja harus, nona no. 402 akan pindah!” kata ahjumma.
Jin Rak tertegun. Satpam menunjukkan uang kompensasi yang dikembalikan Dok Mi karena tak enak akan pindah.
“Kenapa kalian memberitahu kami kalau ia akan pindah?” tanya Dong Hoon.
“Semua orang di sini tahu kalau pria ini suka pada Nona no. 402,” ujar ahjumma 404.
Jin Rak mengangguk permisi dan masuk ke dalam dengan wajah sedih. Ahjumma berkata Jin Rak pasti patah hati. Jin Rak termenung, teringat ia meminta Dok Mi untuk tetap seperti sekarang dan saat itu Dok Mi tersenyum.
Enrique bercerita pada Dok Mi kalau ia pergi ke restoran Cina setelah tiba di airport. Ia memesan Jjamjangmyun (perpaduan jampong dan jjajangmyun) tapi rasanya tidak seperti yang ia harapkan. Padahal itu restoran yang sama dan membuat makanan yang sama. Mengapa rasanya tidak sama?
“Jadi aku mulai memikirkan alasannya. Kenapa? Karena aku pria keras kepala. Di antara dua makanan ini, aku memikirkan mana yang akan dimakan, juga rasanya. Memilih rasa yang satu dan meninggalkan yang lain. Tapi kau akan merindukan rasa itu. Apakah hal yang hilang itu menyebabkan perubahan pada rasanya? Jadi sekarang aku akan memilih jampong atau jjajangmyun saja (tidak akan mencampurnya) untuk waktu yang lama. Jadi aku tidak menyesal kembali sendirian ke tempat ini. Karena inilah pilihanku setelah memikirkannya masak-masak.”
Dok Mi diam saja mendengar ocehan Enrique. Enrique minum teh karena lelah berceloteh. Ia tersadar lalu menuangkan teh untuk Dok Mi.
“Terima kasih,” kata Dok Mi.
“Kau berterima kasih karena aku kembali, ya kan?”
“Untuk semua yang telah kaulakukan untukku akhir-akhir ini, dan untuk semuanya. Seperti laut yang kita lihat, kadang-kadang aku akan memikirkannya. Pikiran itu akan menjadi kekuatanku dan tawaku. Aku belum melakukan apapun untukmu. Aku banyak menerima darimu. Satu-satunya yang bisa kulakukan adalah mengucapkan terima kasih. Aku minta maaf.”
Enrique berkata ia hanya akan mendengar bagian terima kasih tapi tidak bagian minta maaf. Ia benci mendengar orang meminta maaf. “’Maaf aku belum melakukan apapun untukmu,’ kata-kata itu terdengar pengecut,” kata Enrique.
Dok Mi diam-diam menatap Enrique. Enrique dengan ceria mengusulkan agar Dok Mi mulai melakukan beberapa hal untuknya, tergantung dari seberapa besar rasa terima kasih Dok Mi. Ia mendapat ide, ia meminta Dok Mi menemaninya ke acara penandatanganan buku mulai lusa.
“Kau harus mengenakan gaun ‘red carpet’ dan berjalan seperti ini,” Enrique tertawa geli membayangkanya. “Kau pikir itu terlalu berlebihan? Cukup datang denganku.”
“Pria baik.”
“Aaah hentikan…kau tidak perlu mengatakan itu,” kata Enrique malu-malu.
“Oh Jin Rak-sshi.”
Senyum Enrique lenyap.
Dok Mi berkata ia bisa berbicara mengenai masa lalunya untuk pertama kali pada Jin Rak. Dia pria yang baik dan membuatku nyaman.”
Oooofff….pukulan telak bagi Enrique. Ia berkata Dok Mi sepertinya telah memutuskan memilih yang mana antara jjajangmyun dan jampong.
“Kau membuat pilihan setelah memikirkannya masak-masak, kan?” tanyanya.
Dok Mi tidak menjawab. Ia menaruh amplop uang dan berjalan ke pintu. Enrique membantunya membuka pintu dan berdiri sangat dekat dengan Dok Mi.
Dok Mi menatapnya. Pelan-pelan Enrique menaruh jarinya di dahi Dok Mi.
“Ketika aku melihatmu, ahjumma, ini aneh tapi kurasa aku bisa mendengar suaramu (pikiran Dok Mi). Tapi sekarang aku tidak bisa mendengar apapun. Aku tidak tahu. Aku benar-benar tidak tahu,” katanya sedih.
Dok Mi diam terpaku. Enrique akhirnya membukakan pintu untuknya. Dok Mi berjalan keluar. Enrique menutup pintu dan bersandar di pintu. Pria patah hati kedua.
Dong Hoon melihat rating webtoon mereka naik setengah menjadi satu setengah bintang. Dan pemilihnya hanya 11 orang, itu termasuk Jin Rak dan Dong Hoon. Dong Hoon berkata webtoon mereka mendekati kepunahan.
Tapi pikiran Jin Rak sama sekali tidak tertuju pada webtoonnya. Dong Hoon mengajak Jin Rak makan ke restoran Ryu. Tiba-tiba Manager mengirimnya sms, menanyakan Dong Hoon sudah mengembalikan uanganya seberapa banyak dari 5,8 juta won. Dong Hoon berteriak frustrasi.
Terdengar bunyi bel di pintu. Dong Hoon bertanya siapa yang akan membuka pintu, khawatir orang-orang itu kembali mencari Jin Rak.
“Memangnya aku seorang penjahat!!” bentak Jin Rak. Dong Hoon menepuk-nepuk wajahnya yang terkena hujan lokan Jin Rak. Eeewww…
Jin Rak membuka pintu dengan kesal hingga Dok Mi hampir terjatuh. Jin Rak segera menangkapnya dan bertanya apakah Dok Mi baik-baik saja. Dok Mi hendak mengatakan sesuatu. Jin Rak menanti dengan putus asa.
“Apa kau mau mengunjungi pameran lukisan Van Gogh bersamaku?” tanya Dok Mi. “Pameran itu akan segera berakhir dan aku ingin memperlihatkannya padamu. Apa kau suka?”
“A….a…aku suka (padamu). Aku cinta (padamu),” jawab Jin Rak tanpa sadar.
Dok Mi menatap Jin Rak bingung.
“Tidak, aa…bukankau Dok Mi-ssshi tapi Van Dok Mi-sshi…aaaa Van Gogh, aku suka Van Gogh.”
Dok Mi mau tak mau tersenyum.
Di balik tembok, Enrique ternyata mendengar percakapan mereka. “Dia bilang dia belum melakukan apapun untukku. Dia bilang merasa bersalah. Aku lebih suka Van Gogh,” gumamnya kecewa.
Ahjumma ninja mencari berita terbaru Enrique. Ia mencari hari pertama penandatanganan buku Enrique. Hmmm…apa lagi yang akan ia lakukan kali ini?
Seorang wanita, sepertinya Seo Young, berjalan ke gedung apartemen Tae Joon. Tapi ia bersembunyi begitu melihat Enrique.
Enrique mengadakan acara penandatanganan bukunya. Para fans berbaris meminta tandatangan. Enrique bersikap ramah dan ceria pada mereka. Tapi senyumnya sempat lenyap saat melihat poster pameran Van Gogh.
Ahjumma ninja ternyata mengikuti Enrique dan diam-diam mengawasinya.
Enrique berkeliling-keliling kota kota sendirian. Ia kembali sedih saat melihat iklan pameran Van Gogh. Wanita seperti Seo Young diam-diam mengamatinya, tapi ia bersembunyi begitu Enrique menoleh. Jika itu Seo Young mengapa ia sembunyi-sembunyi? Kurasa Seo Young tipe blak-blakkan, dan lagi untuk apa ia sembunyi di depan Enrique, sahabatnya sendiri? Perkiraanku dia gadis panda yang berdandan ala Seo Young, lengkap dengan gitarnya.
Jin Rak dan Dok Mi tiba di tempat pameran.
Enrique menyusuri jalan. Gadis bergitar mengikutinya dari belakang. Tiba-tiba ahjumma ninja muncul dan mendorong Enrique kuat-kuat ke jalan. Gadis bergitar itu melihat semuanya.
Enrique terkapar di jalan. Sebuah mobil melaju ke arahnya.
Dok Mi sedang menanti Jin Rak sambil membuka-buka buklet pameran. Tiba-tiba jarinya tersayat lembaran buklet hingga berdarah. Firasat buruk?
Enrique masih terbaring di jalan. Sepertinya mobil itu berhasil mengerem sebelum menbrak Enrique. Orang-orang berkerumun di sekeliling Enrique. Dalam keadaan antara sadar dan tidak sadar, Enrique melihat Dok Mi menerobos kerumunan dan melihatnya dengan cemas.
Enrique tersenyum. “Kurasa aku telah jatuh cinta,” ujarnya dalam hati.
Komentar:
Jika tebakanku benar maka gadis bergitar itu Bae Bok. Hmm…mungkinkah ahjumma ninja adalah ibunya Bae Bok yang kesal pada Enrique karena puterinya terobsesi pada Enrique?
Enrique akhirnya menyadari perasaannya pada Dok Mi. Lalu apakah Dok Mi memang sudah memilih Jin Rak? Entahlah, menurutku tidak begitu. Preview episode 11 menunjukkan Dok Mi juga menolak Jin Rak.
Mungkin Dok Mi sengaja mengatakan itu pada Enrique agar Enrique mundur dan Dok Mi menolak Jin Rak setelah kencan mereka berakhir. Atau Dok Mi sama sekali tidak memilih Jin Rak, hanya Enrique yang berkesimpulan demikian.
Makin suka dengan chemistry antara Dok Mi dan Enrique. Walau Dok Mi sudah bisa berbicara dengan Jin Rak, tapi tetap terasa canggung dibandingkan dengan Enrique.
Aku sebenarnya agak kesal pada Jin Rak dan Dong Hoon (para fans, mianhae^^). Kurasa mereka sama sekali tidak menganggap Enrique teman. Enrique selalu berusaha menjadi teman yang baik dan berusaha agar mereka menyukainya tapi yang kulihat mereka berdua malah bersekongkol dan senang Enrique pergi. Aku tahu waktu pertemanan mereka sangat singkat, tapi apa salah Enrique hingga mereka bersikap seperti itu? Enrique bahkan berusaha membantu Jin Rak mendekati Dok Mi.
Jin Rak juga seakan tak peduli terhadap Dong Hoon (atau sebenarnya ia tahu pekerjaan Dong Hoon?). Menurutku ia versi pria dari Seo Young, yang terlalu berpusat pada dirinya sendiri dan terobsesi pada Dok Mi. Apakah cinta memang sebuah obsesi? Mungkin saja, tapi apakah teman/sahabat yang bertahun-tahun mendampinginya tidak ada artinya?
Waaddduuuhhhh... Dok Mi membingungkan. Sindrom apakah dok mi ini? hihihiihihhih... Kayak pertanyaan ulangan umum.
BalasHapuswow cpt bgt ada part 2 nya...wow salut dech ma mbak fanny cpt bgt yang buatnya... tnks ya mbak...hehe
BalasHapus~nur isnayni~
iya itu kayanya cewe yg bawa gitar bae bok , terus yg jadi ahjuma ninja itu emang kepikiran kayanya ibunya bae bok tapi kayanya gamungkin deh eh terus siapa dong.---.
BalasHapuskemungkinan yang emang udah dihembuskan banyak pihak
Hapussegeralah terungkap please
masalah kkaemi toh kayaknya masih 6 episode lagi...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuswah,,mb fanny hebat!!cpt bgt part2ny,,,jd g sbr cpt2 ep.11
BalasHapus-li2s-
Aku juga ga suka sama mereka! *nunjuk dong hoon dan jin rak*
BalasHapuskarena dari awal aku suka enrique x)))))))
haha,
Hapusem ato mungkin SWnya sengaja bikin mereka kayak gitu ya mbak? padahal ni drama manis lho, tapi masa' cerita mereka dibikin gini aja (berharap gak)
kesal...mauny dok mi dengan enrique>>>
BalasHapussabar...
Hapusseperti NG, sepertinya romance scene itu baru kejadian waktu ep 11-12 (NG lagi???)
uwooooo gemes sama enrique wkwk, kalo dok mi ga mau biar enrique sama aku aja hehe #dikeroyokmasa
BalasHapusmakasi dan semangat mbak fanny :)
Makasih mba fanny ttp semangat ya!
BalasHapusUdah ga sabar pngin tau klanjutannya :-)
Haduuuuhh...comment nya mba fanny, malh yg bikin aku bingung...setuju sm pndptnya mba (wlwpn aku suka jinrak, hahahah..) bner siih, enrique mati2an terbuka sm mrka, tp jinrak sm donghoon mlh bgt...paling mnyebalkan itu donghoon, heheheh..^^v
BalasHapusAku ga sbaar ep 11, ommo...
Gomawo, fighting mba fan..
Chika
makin ngga sabar baca part 11nya nanti,jadi makin seru drama ini :D
BalasHapusEpisode 11 mksudnya?
HapusMnrutku Jin rak ini tipe pria yg dominan mnggunakan otak kirinya,sbnarnya dia pintar,tp trlalu lama mikir2(mkanya kduluan enrique,3 taon ngapain aj bang? Hehe),trlalu byk prtimbangan,kdang jg suka negative thinking. Sdangkan klo Enrique ini tipe pria dgn dominan otak kanan,dia cerdas dan brfikir cepat,dia jg positive thinking,sprti apapun dia prnah trpuruk dia brusha utk brdri tegar krena dia adlah laki2 (keras kpala) sprti yg dia ktkn pd Dok Mi,dan Enrique ini jg seorang filosof sejati! Dia pandai 'mnitipkan' maksud di balik kalimat sderhana....... I love it. Enrique, so much love for you. Thank you mb fanny utk updatenya.
BalasHapusMerty
sehati ma mbak merty :) like u too mbak haha
Hapusteori otak itu sweet...
thank you
Thank you too
Hapuskarena komen utama sudah tersebar (di atas), mau komen geje terpisah di sini wkwkwkwk
BalasHapusoppa minta eonni buat pake gaun ke acara red carpet? bukannya udah ya? lha kemaren waktu MAMA???
bahkan eonni terlihat manis dengan gaun merah + senyum hangatnya itu...
kalian berdua kenapa sih bikin saya gini!>___<
ya aku juga kurang suka dengan jin rak dari awal
BalasHapusenrique dokmi serasi......
Enrique&dok mi,hubungan mereka berkembang lbh cepat..
BalasHapusBiar panda2 bahagia,kkkk..
Next sinopsis mba,fighting!!
Aq harap d epS 11 enrique bAkal conffes tntng pRasaAnNya....
BalasHapussiap2 liat jin rak manyun -,-
dan, i Like Manager mata panda + doNg hoon couple..!!!
wkwkwk
sbnrnya Manager mata panda cAntik lho kalw di poles dikit
aku rasa yg jdi ajuma ninja tu ibunya jin rak.hehehe... khan sie Jin rak dibilang plagiat karya enrique. mgkin ibunya jd benci sama enrique gara2 hal tersebut...
BalasHapusWah2,makin bikin bingung audience nih si Dok Mi-ssi..
BalasHapuspoor Enrique.. :(
Tapi,bener juga uh.. Kayanya manager mata panda + dong hoon bisa jadi the next sweet couple nih..! ^^
Btw,aku lupa2 inget ( plus bingung sih.. hehehe )siapa tuh bae bok-ssi?? ada yang bisa jelasin?? T.T
Di tunggu sinopsis ep 11 nya mba fanny..! Fighting..!! "\(^0^)/"
makin suka sma chemistry nya dok mi dan enrique.
BalasHapushee ngomong2 iya juga yaa enrique udh lama gg ngomong sma suara hati nya dok mi,, suka klo scene itu, haha
Hmmmm...tambah penasaran nih ama kelanjutan drama ne..
BalasHapusAku komentar ama goyang "head's dance" ala menejer mata panda...hihik..hik..siap jadi penyelamat buat Dong Hoon...(so sweet), meskipun pake teriak ngomongnya eunni..bikin ng-gemesin...hehehee..