Kembali saat Kang Chi menerima hadiah ayamnya dari Guru Gong Dal. Guru Gong Dal bertanya mengapa Kang Chi ingin menjadi manusia. Kang Chi berkata ia ingin kembali pada keluarganya.
“Keluarga? Keluarga yang mana?”
“Tae Soo dan Chung Jo, juga semua penghuni Penginapan Seratus Tahun,” kata Kang Chi riang. “Impianku adalah hidup bersama mereka dengan bahagia seperti sebelumnya.”
“Emm..bagaimana kalau mereka tidak menginginkanmu lagi? Apa yang akan kaulakukan?” tanya Guru Gong Dal. “Seperti kau yang telah berubah, bagaimana jika mereka juga berubah? Bagaimana jika mereka tidak lagi menganggapmu keluarga mereka? Apa yang akan kaulakukan? Apa kau tetap ingin menjadi manusia?”
Kang Chi terdiam mendengar pertanyaan itu.
Chung Jo shock mendengar percakapan Jo Gwan Woong dan Gisaeng Chun. Ia menjatuhkan cangkir yang dibawanya. Jo Gwan Woong berjalan keluar, tak lupa mengingatkan ia akan datang malam ini saat berjalan melewati Chung Jo. Chung Jo terpekur.
Tae Soo berlutut di hadapan Kang Chi. Ia memohon agar Kang Chi menyelamatkan Chung Jo. Kang Chi membantu Tae Soo berdiri tapi Tae Soo mencengkeram baju Kang Chi.
“Kumohon! Pergilah ke manapun juga. Sebelum aku melukaimu. Bawalah Chung Jo dan pergi jauh dari sini. Hiduplah bahagia bersama. Sebagai kakaknya, aku merestui kalian.”
Yeo Wool mendengar percakapan mereka dari balik tiang. Heartbreak…..
Chung Jo masih tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Gisaeng Chun tidak tahu harus berkata apa. Dalam kekalutannya, Chung Jo meraih pecahan mangkuk dan mengancam hendak bunuh diri dengan mengerat pergelangan tangannya. Gisaeng Chun terkejut.
“Apakah tidak cukup aku menjadi objek hinaannya? Sekarang kau ingin aku tidur dengannya?” ujar Chung Jo. “Kau pikir aku bisa mempertahankan kewarasanku seperti itu? Aku lebih baik membunuh diriku sendiri. Daripada hidup dalam rasa malu lebih baik…”
Plak! Gisaeng Chun menampar Chung Jo.
“Pikirkan! Tidak ada yang peduli jika seorang gisaeng sepertimu mati. Jangan mimpi. Banyak orang di dunia ini yang mati lebih mengenaskan. Banyak orang yang keadaannya lebih menyesakkan daripadamu. Kukatakan lagi padamu. Kau tidak bisa mengubah apapun jika kau mati. Jadi, berhentilah berpikir untuk mati sia-sia. Pikirkan bagaimana kau bisa hidup hingga akhir. Apa kau mengerti?” kata Gisaeng Chun tegas.
Chung Jo menangis putus asa. Sebenarnya Gisaeng Chun tidak sekeras itu. Ia juga galau memikirkan nasib Chung Jo.
Yeo Wool tidak bisa berkonsentrasi melatih setelah mendengar permintaan Tae Soo pada Kang Chi. Gon dan para murid heran melihatnya.
Yeo Wool menemui Kang Chi yang sedang merenung. Saking seriusnya Kang Chi merenung, ia tidak menyadari Yeo Wool mondar-mandir di hadapannya untuk menarik perhatiannya.
Yeo Wool duduk di samping Kang Chi. Ia bertanya apa Kang Chi akan pergi. Kang Chi menoleh. Yeo Wool bertanya apakah Kang Chi akan melarikan Chung Jo seperti permintaan Tae Soo.
“Walau aku mengajaknya pergi, ia tidak akan mau. Ia bahkan tidak tahu apa yang terjadi padaku. Aku bahkan tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Walau aku menjelaskan, aku tidak yakin bagaimana tanggapannya.”
Yeo Wool menenangkan Kang Chi, mungkin saja Chung Jo bisa menerima dengan baik.
“Entah kau setengah siluman atau tidak, dia mungkin tidak peduli dengan penampilan luarmu. Tak peduli bagaimana mata dan wajahmu berubah, di dalam kau tetap Choi Kang Chi. Dia mungkin tidak peduli. Dia mungkin bisa menerimanya. Jika ia menyukaimu…jika perasaannya tulus…hal itu mungkin saja bagi wanita.”
Kang Chi tertawa geli. “Apa yang kau tahu mengenai wanita?”
“Oy, aku juga wanita,” sergah Yeo Wool.
Haha…Kang Chi lupa^^
Merasa tak enak hati ia berusaha menjelaskan kalau maksud perkataannya tadi adalah Chung Jo dan Yeo Wool tumbuh dalam lingkungan berbeda. Chung Jo dibesarkan dalam lingkungan terlindungi, jadi mungkin saja akan shock.
“Hei, tak peduli di manapun wanita dibesarkan, wanita yang jatuh cinta semuanya sama. Kau tidak tahu apa-apa,” kata Yeo Wool kesal.
“Apa? Cinta? Kau tahu tentang cinta?”
“Tentu saja.”
“Bagaimana kau tahu? Kau pernah jatuh cinta?”
“Kaupikir aku ini apa? Tentu saja….be…lum.”
Kang Chi menertawakannya. Yeo Wool berkata memangnya orang bisa mengerti cinta hanya jika sudah pernah jatuh cinta. Cinta kan bisa dirasakan dan dikira-kira.
“Bagaimana bisa kau tahu hanya dengan mengira-ngira? Kaubelum merasakan tidak bisa tidur karena jantungmu berdebar begitu kencang. Kau belum mengalami seluruh kekhawatiranmu hilang hanya dengan melihat senyumnya. Kau belum pernah merasa hatimu hancur saat melihatnya menghela nafas kecewa. Tanpa pengalaman seperti itu, jangan bicarakan tentang cinta. Kau mengerti?”
“Baiklah, bagus untukmu. Kau pasti bangga memiliki segudang pengalaman,” sindir Yeo Wool.
“Jangan khawatir, aku tidak akan pergi tanpa mengucapkan perpisahan.” Kang Chi berjanji akan memberitahu Yeo Wool lebih dulu dari yang lainnya jika ia memutuskan untuk membawa Chung Jo pergi.
Yeo Wool menatap Kang Chi. Kang Chi mengolok kapan Yeo Wool bisa merasakan jatuh cinta yang sesungguhnya. Ia mengacak-acak rambut Yeo Wool. Yeo Wool memukulnya sambil main-main. Keduanya tertawa-tawa.
Guru Dam melihat keduanya dari jauh. Ia teringat percakapannya dengan Guru Gong Dal. Guru Gong Dal awalnya tidak mau memberitahu pendapatnya mengenai Kang Chi tapi Guru Dam tahu Guru Gong Dal tidak akan membuat taruhan jika tidak tertarik pada Kang Chi. Guru Gong Dal malah balik bertanya mengapa Guru Dam tidak menyukai Kang Chi.
Guru Dam menghela nafas. Ia mengaku ia yang membunuh ayah Kang Chi 20 tahun yang lalu. Guru Gong Dal bertanya apa Guru Dam takut Kang Chi akan membalas dendam jika tahu hal itu atau ada kekhawatiran lainnya.
Kekhawatiran Guru Dam tentu saja Yeo Wool, yang saat ini tertawa riang bersama Kang Chi. Gon menemui Guru Dam. Guru Dam berkata ia akan pergi sebentar. Selama ia pergi, ia meminta Gon yang mengurus semuanya.
Chung Jo kedatangan tamu. Gob Dan, pelayannya di Penginapan Seratus Tahun. Keduanya langsung berpelukan dan bertangis-tangisan. Chung Jo menanyakan kabar Tae Soo dan ibunya.
“Nona belum dengar?” tanya Gob Dan kaget. “Nyonya telah tiada….tapi kudengar Tuan Muda selamat.”
Chung Jo menangis mendengar ibunya telah tiada.
“Tentu saja Tuan kami yang baru,” kata Gob Dan. Wol Sun melihat bungkusan di lantai dan bertanya apa isinya. Gob Dan mengambil bungkusan itu dan berkata itu kiriman Jo Gwan Woong untuk Chung Jo.
Wol Sun kesal dan menyuruh gisaeng lain membuka bungkusan itu. Isinya penuh perhiasan indah. Semua kaget karena Wol Sun pun belum pernah menerima hadiah sebanyak ini.
“Dia akan menghabiskan malam dengan orang yang membunuh ayahnya, tentu saja sedikitnya ia harus menerima hadiah itu,” ujar Wol Sun sinis. Chung Jo menatapnya dengan marah.
Gob Dan terkejut. Apa maksud perkataan Wol Sun? Chung Jo hanya diam.
Gob Dan memberitahu hal itu pada Ok Man dan Choi. Ia ingin tahu di mana Kang Chi. Ok Man dan Choi saling melirik, keduanya tahu di mana Kang Chi tapi tidak mau membocorkannya pada Gob Dan. Ok Man berkata ia sendiri yang akan mencari Kang Chi. Choi meminta Ok Man berhati-hati agar tidak ada yang mengikuti.
Sayangnya ini memang termasuk rencana Jo Gwan Woong. Ia memerintahkan Ninja Seo menempatkan pengawal di sekitar Chunhwagwan. Ia yakin malam ini Kang Chi akan datang ke Chunhwagwan untuk mati.
Ok Man memberitahu Kang Chi kalau Chung Jo akan menghabiskan malam bersama Jo Gwan Woong. Yeo Wool dan Gon yang juga ada di sana ikut prihatin mendengarnya. Ok Man berkata tidak ada waktu lagi, sebentar lagi matahari akan terbenam.
Kang Chi bergegas pergi tapi Yeo Wool menghalanginya. Ia merasa Jo Gwan Woong menggunakan Chung Jo sebagai umpan. Ok Man jadi kesal, apa itu artinya ia juga umpan? Ia menegaskan ia selalu berada di pihak Kang Chi.
Yeo Wool berkata mungkin saja Jo Gwan Woong menggunakan kesetiaan Ok Man. Tapi Kang Chi berkata ia tetap harus pergi walau ini memang jebakan. Chung Jo mungkin sedang menunggunya.
“Kalau begitu ayo kita pergi bersama,” ujar Yeo Wool. “Jika memang ini jebakan, diatasi kita berdua akan lebih baik.”
“Tidak boleh,” sahut Kang Chi dan Gon berbarengan.
Yeo Wool bengong melihat keduanya.
Kang Chi berterimakasih atas perhatian Yeo Wool tapi kali ini ia tidak bisa menerima bantuan Yeo Wool. Gon mengingatkan ayah Yeo Wool sedang pergi jadi Yeo Wool harus tinggal.
“Kau dengar? Kau harus tinggal. Aku akan mendapat masalah dari Guru jika kau membantuku. Kau sebaiknya tinggal di sini. Mengerti?”
“Dengarkan perkataan Choi Kang Chi,” kata Gon.
“Sejak kapan kalian berdua akur?” ujar Yeo Wool. LOL^^
Yeo Wool berkata Gon bisa tetap mengawasi sekolah walau ia tidak ada. Kang Chi dan Gon langsung protes. Tapi Yeo Wool berkata Kang Chi akan sulit melarikan Chung Jo jika memang benar ini jebakan. Kang Chi membutuhkan bantuan.
“Walau sulit, aku akan mengurusnya.”
“Aku memiliki kemampuan bela diri lebih baik darimu. Aku akan menjadi bantuan, bukan bebanmu. Jadi mari kita pergi tanpa protes apapun lagi.”
“Tapi Nona…”
“Aku akan pergi dengan Kang Chi. Titik!”
Kasian Gon sampe bengong dibentak Yeo Wool. Dua-duanya kalah nih sama Yeo Wool XD
Ok Man menginterupsi mereka dan bertanya apakah mereka tidak perlu memberitahu Tae Soo. Kang Chi meminta Ok Man tidak memberitahu Tae Soo untuk sekarang. Lebih baik bagi Tae Soo jika tidak tahu.
Mereka tidak tahu Tae Soo ada di depan pintu mendenar percakapan mereka. Ia ingat ancaman Jo Gwan Woong kalau Chung Jo akan menjadi korban jika Tae Soo tidak memberi informasi mengenai sekolah duru Dam dan perak 5000 nyang itu.
Tae Soo membulatkan tekadnya lalu berjalan pergi. Ia berpapasan dengan Guru Gong Dal.
“Ada apa?” tanya Guru Gong Dal. “Matamu sepertinya gelisah.”
Tae Soo berbalik. Apa Guru Gong Dal tahu apa rencananya? Guur Gong Dal berkata rasa takut dan kemarahan bisa mengacaukan pertimbangan.
“Jangan biarkan itu mempengaruhimu dalam mengambil keputusan, Tae Soo.”
Tae Soo tak menjawab dan berjalan pergi.
Jo Gwan Woong menaiki tandunya menuju Chunhwagwan. Chung Jo menanti malam tiba dengan cemas. Demikian juga Gisaeng Chun.
Malam tiba, para pelayan Chunhwagwan mulai menyalakan lentera. Tapi Gisaeng Chun memerintahkan mereka memadamkan semua lentera. Hari ini Chunhwagwan tidak menerima tamu, alias tutup. Seluruh Chunhwagwan harus dalam keadaan gelap. Ia juga memerintahkan Jang So menggelar tikar di depan pintu masuk.
Jo Gwan Woong tiba di depan Chunhwagwan. Ia merasa curiga dengan keadaan Chunhwagwan yang gelap gulita dan sepi. Pintu gerbang dibuka, ia melihat Gisaeng Chun duduk di tikar di halaman.
Jo Gwan Woong masuk. Para gisaeng dan pelayan mengintip tak jauh dari sana. Gisaeng Chun meminta maaf pada Jo Gwan Woong, malam ini Chunhwagwan tidak menerima tamu.
Tentu saja Jo Gwan Woong tidak terima. Ia sudah jelas-jelas mengatakan akan bermalam di sini malam ini. Apa Gisaeng Chun menentangnya?
“Dua puluh tahun lalu aku kehilangan nyawa 2 orang yang masih sangat muda karena aku tidak menentang perkataan Tuan. Apa Tuan ingat? Walau kami gisaeng, kami tetap memiliki peraturan dan prinsip. Adalah tanggungjawabku untuk mendidik dan mempertahankan mereka.”
“Jadi apa rencanamu untuk menentangku?”
“Tolong tarik permintaan Tuan. Jika Tuan tidak menarik permintaan Tuan (untuk bermalam dengan Chung Jo), Chunhwagwan tidak akan menyalakan lampu.”
“Jika aku tidak menarik permintaanku, apa yang akan kaulakukan?”
“Bunuh aku. Jika aku tidak bisa melindungi seorang murid di sini, bagaimana aku bisa mengemban tugas sebagai kepala gisaeng. Bunuh saja aku dan dapatkan yang Tuan inginkan. Sebelum itu, aku tidak akan membiarkan Tuan lewat.”
Ehm…berani sih, tapi…..
“Apa kau benar-benar ingin dipenggal?”
“Sebagai gisaeng negara aku adalah milik negara. Jika Tuan mengambil nyawaku, Tuan mengambil milik negara dan harus mempertanggungjawabkannya.”
Jo Gwan Woong menertawakan Gisaeng Chun. Jika ia membunuh Gisaeng Chun apakah itu artinya ia melakukan kejahatan besar?
“Kalau begitu bunuh aku.”
Ditantang seperti itu, Jo Gwan Woong menghunus pedangnya, siap menebas Gisaeng Chun. Semua melihat dengan khawatir.
“Sudah cukup!” terdengar sebuah suara.
Semua menoleh ke atap. Kang Chi berdiri dengan tegak di sana. Ia melompat turun lalu tanpa mempedulikan Jo Gwan Woong ia menghampiri Gisaeng Chun dan berjongkok di depannya.
“Terima kasih. Aku tidak akan pernah melupakan kesediaanmu untuk melindungi Chung Jo. Mulai sekarang aku akan mengurus hal ini, jadi mundurlah,” kata Kang Chi lembut.
Barulah ia berdiri menghadapi Jo Gwan Woong dan Ninja Seo.
“Kau lagi…Apa kau tidak berpikir kita terlalu sering bertemu?” ledeknya. “Jika kau terus menginginkan apa yang bukan milikmu, kau hanya membawa masalah bagi dirimu sendiri. Berhati-hatilah.”
“Jika Chung Jo bukan milikku, apa ia milikmu?” ujar Jo Gwan Woong.
“Bagaimana kau bisa memiliki seseorang? Hati seseorang tidak bisa dimiliki seperti itu,” jawab Kang Chi.
Jo Gwan Woong memberi isyarat pada Ninja Seo. Seluruh anak buah Seo muncul dari berbagai penjuru.
Kang Chi teringat nasihat Yeo Wool agar tidak melawan dalam keadaan bagaimanapun juga. Tujuan mereka adalah menyelamatkan Chung Jo, bukan melawan Jo Gwan Woong. Ia memiliki rencana. Ia menyuruh Kang Chi melarikan diri ke restoran di pusat kota.
Ninja Seo dan anak buahnya menyerang Kang Chi. Kang Chi melakukan perkataan Yeo Wool. Ia berlari keluar. Orang-orang itu lari mengejar.
Jo Gwan Woong melirik Gisaeng Chun dengan tajam lalu pergi dari Chunhwagwan. Fiuh….
Chung Jo pelan-pelan keluar dari kamarnya untuk melihat apa yang terjadi. Tiba-tiba seseorang membekap mulutnya. Yeo Wool. Yeo Wool meminta Chung Jo jangan takut dan memperkenalkan diri sebagai teman Kang Chi.
Kang Chi berlari ke restoran tengah kota. Para pengejarnya menyusul tak lama kemudian. Tapi anehnya mereka melihat Kang Chi berlarian di mana-mana. Sebentar di kiri, sebentar di kanan, terus berpindah-pindah. Seakan-akan Kang Chi menggandakan diri berkali-kali lipat. Para pengejarnya kebingungan. Ninja Seo memerintahkan mereka berpencar mengejar Kang Chi.
Gisaeng Chun menyuruh pelayannya menutup semua pintu. Ia berjalan ke kamar Chung Jo dan membukanya. Chung Jo tidak ada. Gisaeng Chun sangat kecewa. Ia memerintahkan agar Chung Jo ditemukan tanpa sepengatahuan gisaeng lainnya.
“Mengapa kau melarikan diri?” keluh Gisaeng Chun.
Yeo Wool dan Chung Jo berlari melewati hutan. Chung Jo terjatuh karena tidak terbiasa berlari di hutan. Yeo Wool memberinya semangat agar terus berlari karena sebentar lagi Chung Jo bisa menemui Kang Chi. Chung Jo mengangguk. Mereka bergandengan lalu kembali berlari.
Anak buah menangkap Kang Chi yang mereka kejar. Tapi ternyata mereka bukan Kang Chi. Mereka adalah murid-murid sekolah Guru Dam yang berdandan persis Kang Chi. Mereka segera melapor pada Ninja Seo.
Mereka tidak menemukan Kang Chi yang asli, padahal Kang Chi sedang mengintip mereka dari atap. Ninja Seo memerintahkan salah seorang dari mereka untuk melapor ke kantor polisi dan mengusut siapa yang bertanggung jawab dalam kasus ini. Eh, emang kasus ya? Perasaan tidak ada kejahatan yang terjadi kok >,<
Tapi mereka dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang tidak disangka-sangka. Tae Soo. (sayangnya Kang Chi tidak melihat cukup lama hingga tidak melihat kedatangan Tae Soo)
Gon mondar-mandir di halaman sekolah menanti Yeo Wool. Guru Gong Dal menghampirinya. Gon berkata ia sedang menanti Yeo Wool. Guru Gong Dal tersenyum mengerti.
“Apa kau cemas? Mengenai Kang Chi dan Yeo Wool? Jika kau begitu cemas, mengapa kau tidak mengungkapkan dirimu lebih banyak?”
“Aku hanya…bayangan Nona Yeo Wool. Aku bisa peduli, tapi bukan aku yang memutuskan,” jawab Gon.
Guru Gong Dal tertawa. Ia bertanya-tanya ke mana Guru Dam pergi.
[Bersambung ke Bagian 2]
Komentar:
Yeaaay…selain baik hati Yeo Wool ternyata pintar XD
Sepertinya Guru Gong Dal bisa melihat kepribadian seseorang. Sama seperti Lee Soon Shin. Mereka bisa membedakan mana orang yang bisa dipercaya, mana yang sedang galau, dan mana yang sedang jatuh cinta hehe^^
Aku tidak menyangka Gisaeng Chun berani mempertaruhkan nyawanya demi Chung Jo. Apa selama 20 tahun ini ia menyesal atas kematian Dam (pelayan Seo Hwa) dan Yoon (adik Seo Hwa)? Atau ia percaya diri Jo Gwan Woong tidak akan membunuhnya? Sebenarnya aku ingin tahu latar belakang Gisaeng Chun. Apa ia juga seperti Seo Hwa dan Chung Jo dulunya?
thanks ya mba sinopsisnya.Yeo wool emang baik hati.
BalasHapusdi tunggu kelanjutannya
fighting^^
baru kali ini saya comment.biasanya cuman baca doang.hehehe :D
BalasHapusGomawo..,
BalasHapuspart 2nya ditunggu..
huaaa si Gon rambutnya makin kece deeeh, aduh tapi kalau diliat2 kasian bgt nih si Gon bertepuk sebelah tangan terus, sinih sama aku aja Gon-ah #plaaak
BalasHapusmbak fanny, gomawo sinopnya, sdh dipost secepat ini hihi
*salam*
-betibeb-
thanks ya mbak snopsisny dtunggu bagian 2ny,lucu bgt liat Gon & Kang Chi akur kompakan lg Over Protective gtu ke Yeo Wool..hehe..Jo Gila Woong Edan itu ya udh tua kakek2 gtu dasar emg,chung jo yg msih muda masa dpn msih pnjang diembat jg akhirny..*Poor Chung Jo..
BalasHapusYeo wol memang keren, tp kang chi masih blm sadar jg kalau yeo wol perhatian itu pasti krn dia ada feeling sama kang chi.
BalasHapuskalau dilihat kang chi itu pinpinbo apa pinpinpo ya? Masa ga sadar jg pdhl dah kelihatan waktu yeo wol blg kalau wanita mencintai itu pasti mengerti..
Gisaeng chun jg keren...mungkin juga ya selama 20 thn ini dia menyesali kejadian itu.
Tapi dah lihat spoiler ep 12 jadi tambah penasaran sama nih drama..hadehhh.
asik..!!! muncul juga sinopsis ep 11..
BalasHapusmakin penesaran nih..
kenapa tae so tiba2 muncul ya?
jangan2 dia malah bikin kacau..
pokoknya sinopsis nya paling ditunggu-tunggu deh.!!
hampir tiap hari bolak balik blog ini liat perkembangan sinopsis..
semangat ya mbak melanjutkan seniopsisnya ^^
Hmm...first comment yeei..
BalasHapusGomawo, fighting!!
Cuma pengen bilang 1 kata.. DAEBAK!! Hehehehehe..
BalasHapusCritanya makin seru, makin bikin geregetan..
Duhhh di episode ini aku jadi ngebayangin jd yeo wool, rela bantuin kang chi buat nyelametin chun jo.. Padahal pasti dlem hatinya yeo wool ga mau kang chi pergi ama chun jo, hehehehe..
Dtunggu mba sinopsis part 2 nya^^
Ayo dong bagian 2 nya, bisa kebawa mimpi karna saking penasarannya nih hahaha lagi kerja bolak balik ke blog ini sapa tau ada sinop lanjutannya hehe
BalasHapusBaca sinopsinya tapi degdekannya ituloh apalagi nonton langsung,itu si JKW kayaknya mau di apain [Lα̲̅g̲̅î], supaya behenti gangguin orang
BalasHapusSayang aksi nekad gisaeng Chun jd sia2..
BalasHapusDan.. Yeo Wol... Cewek kyk gini udh langka di dunia persilatan ini hehe...
Siapa yg yg bisa berbesar hati nolongin org yg disayang utk lari sama cewe lain? Hadeuhh... Kl Kang Chi kyknya bukan nya gak sadar suka sama Yeo Wol, dia cmn terlalu sayang sm dunianya sblumnya, yg isinya Chung Jo, Tae soo n penginapan 100 tahun.. Itu jg lebih kpd hutang budi sm keluarga Park.. mungkin..
Ini komen pertamaku di blog mb Fanny lho.. Setelah sekian lama hehe..
Thanks mb Fanny.. Fightinggg..
Suka bgt ama drama yg 1 ini. Selain ceritax seru, pemainx jg pd keren2... Smangat yah bt sinopsisx. D tnggu klanjutnx...
BalasHapussetuju bgt...
Hapusrasanya tiap detik ga sabaran pengen liat kelanjutan episode nya....
Suka bgt ama drama yg 1 ini. Selain ceritax seru, pemainx jg pd keren2... Smangat yah bt sinopsisx. D tnggu klanjutnx...
BalasHapusKereeenn penasarannnn di tunggu lanjutanny ya
BalasHapusWah seru.... aku jg berpikir kynya masa lalu gisaeng chun emang sm ky soe hwa & chung jo. Gomawo
BalasHapusSekarang aku malah penasaran dengan mata merah yang terbuka di akhir ep 12,, ak udah nonton dan penasaran, apa bener wanita jepang itu seo hwa? Trus kenapa selama ini Wol Ryung seolah 'terkubur', dan tiba-tiba bangun?
BalasHapusAduh makin nggak sabar nungu senin depan ^_^
perasaan kang ci yg sgt menyayangi keluarganya yg dahulu itu sgt bsr...buktinya wkt chung jo mau nikah dia tetep biasa aja krn memang yg dia pikirkan itu sbnrnya adl keluarganya selama ini dia merasa sgt brhtang budi sm tuan park
BalasHapuskasian tae seo alur cintanya msh belum jelas :D sbnernya yg dia suka itu yeo wol kan tp msh blm terlihat jelas sampe skrg, dan utk gon kamu yg sabar yaaaa tetaplah jd org yg slalu ad disisi yeo wol ^^
aaahhh ceritanya bener" buat penasaran!!!
aduh byk yg nggk sbr nunggu lnjutanny, iya aq jg udh nggk sbr pngen liat Mama & Papa Kang Chi mggu dpn...
BalasHapusjg nunggu Ostny dri Lee Seung Gi...
Aigoo emg drama korea sllu bkin penasaran..ckckck
Semangat yaa Mba Fanny & Mba Dee sllu dtunggu snopsis lanjutanny..GOMAWO
thank sinopsisnya, di tunggu kelanjutannya...
BalasHapusudah dari kemarin nunggu2 sinopsisnya mba fani,
FIGHTING :)
akhirnya galauku sudah terobati gara2 episode 11 udah d'pos, d'tunggu ya mba sinopsis kelanjutannya
BalasHapusFighting ^^
pinggin cepat punya kaset yang full episode nih :D
BalasHapusbaru punya kset smpe ep 7 :(
mbk fanny fighting ya...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusHuufh...
BalasHapusK funny,,klnjutn'y yg cpet yah..?
Please...
Udah ngga zbar nih.?hehe
mbak fanny lanjuuuut.!!!!!!!!!!!!!!
BalasHapussemangat mbak lanjutin tulisinopsisnya....
^salam kenal lina^
aku biasanya nunggu sinopsis yg udah kelar sampe episode akhir, tp krna ini yg maen LSG n suzy, dlm 1hr kelar baca sinopsis episod 1 - 11 ini
BalasHapusmakasih fanny, di tunggu lanjutannya yaa ^ <3 ^
woow Yeo wool, cool....!! mbak fanny semangat yach, di tunggu part 2nya.
BalasHapusmba fanny.....part 2 nya d nanti ya...
BalasHapus(ʃ˘̩̩̩_˘̩̩̩ƪ)
mba fanny... episode 11 part 2 dsb d tgg yaaaa.... :))))
BalasHapusBagus unnie :)
BalasHapus