Kilas balik saat Seo Hwa mencoba membunuh Jo Gwan Woong tapi gagal. Samurai Jepang, yang menjadi tamu Jo Gwan Woong saat itu, terkejut melihat peristiwa yang terjadi di hadapannya.
Setelah Seo Hwa ditebas oleh anak buah Jo Gwan Woong, ia rubuh ke tanah. Jo Gwan Woong segera dibawa oleh anak buahnya menemui tabib. Samurai Jepang berjongkok di dekat tubuh Seo Hwa dan memeriksa nadinya. Ia terkejut saat tahu Seo Hwa masih hidup.
Ia mengeluarkan selembar sapu tangan dan menutupi wajah Seo Hwa dengan sapu tangan itu. Ninja Seo menghampirinya dan bertanya mengapa samurai itu melakukannya. Apa Seo sudah mati? Samurai itu membenarkan.
Ninja Seo memerintahkan agar tubuh Seo Hwa dibawa pergi. Malam harinya, anak buah samurai Jepang menyogok anak buah Jo Gwan Woong, lalu membawa tubuh Seo Hwa ke hadapan samurai Jepang. Samurai Jepang kembali memeriksa nadi Seo Hwa. Ia lega saat tahu Seo Hwa masih hidup dan memerintahkan Seo Hwa dibawa masuk ke dalam.
Kembali pada adegan di akhir Episode 18. Seo Hwa teringat pada bayi yang dilahirkannya 20 tahun lalu. Dan sekarang bayi itu telah menjadi seorang pemuda. Makhluk setengah manusia, setengah siluman.
“Ia bukan monster…ia bukan monster…kau bukan monster…Anakku!!!” kata-kata dan teriakannya 20 tahun lalu bergema di hati Seo Hwa.
“Apakah monster itu penjahat yang kau cari, kepala pedagang? Dialah yang kaucari, bukan?” ujar Jo Gwan Woong.
Seo Hwa menyadari Jo Gwan Woong sedang mengujinya dengan memperlihatkan Kang Chi, puteranya.
Kang Chi berteriak keras lalu pingsan. Pertahanan Seo Hwa hampir bobol. Ia berusaha menahan tangisnya.
Gisaeng Chun menginterogasi Gob Dan, pelayan Chung Jo. Gob Dan berkata Wol Sun berkata kalau Chung Jo bisa ditangkap karena telah menyembunyikan buronan (Kang Chi). Wol Sun menyuruhnya melakukan apa yang diperintahkan jika ingin Chung Jo selamat. Wol Sun menyuruhnya untuk membawa Kang Chi. Gisaeng Chun hanya bisa meghela nafas kesal melihat kebodohan Gob Dan.
Guru Dam mendapat sebuah surat dari Gisaeng Chun mengenai Kang Chi yang telah ditangkap Jo Gwan Woong. Yeo Wool dan Chung Jo juga mendengar berita itu dari Gon.
Yeo Wool segera mengambil pedangnya. Gon menahannya. Ia berkata saat ini Gisaeng Chun dan Tae Soo sedang mengamati keadaan. Guru Dam telah memerintahkan mereka untuk tetap tenang sambil melihat perkembangannya.
“Jika Kang Chi tidak bisa pulang sendiri itu artinya terjadi sesuatu yang buruk. Mungkin ia sudah terluka parah.”
“Ia bisa sembuh sendiri dan tidak akan mati,” Gon mengingatkan.
“Tidak mati bukan berarti ia tidak bisa terluka! Kang Chi juga merasa sakit ketika ia terluka. Ia berdarah jika ditikam dan mendapat luka dan memar jika dipukuli. Walau tidak mati, ia dapat merasa dan menderita seperti kita. Apa kau tahu?” ujar Yeo Wool.
Gon terdiam. Entah apa yang dirasakan Chung Jo saat ini setelah mendengar perkataan Yeo Wool. Yeo Wool bersikeras ingin pergi. Waktu Gon menahannya, ia mengancam akan menyerang Gon jika Gon menahannya lagi.
“Tunggu sebentar, Nonda Yeo Wool. Ada sesuatu yang hendak kukatakan sebelum kau pergi,” kata Chung Jo.
“Aku minta maaf tapi aku tidak bisa berbicara lebih lama. Permisi,” Yeo Wool beranjak pergi.
“Ini mengenai ibu Kang Chi,” ujar Chung Jo. “Kudengar ibu Kang Chi mungkin masih hidup.”
Yeo Wool terkejut.
Jo Gwan Woong menantang So Hwa. Ia bertanya apa yang harus ia lakukan pada Kang Chi, yang bahkan bukan manusia. Mendengar anaknya disebut bukan manusia, Seo Hwa meradang.
“Yang kuinginkan adalah peta kami yang hilang,” katanya tegas.
“Begitukah? Jadi kau tidak peduli dengan apa yang akan kami lakukan padanya? Walau kami memukulinya sampai mati dan mencekiknya sampai mati, asalkan kau mendapatkan kembali petanya? Apa kau tak peduli?”
“Kau benar-benar banyak bicara, Tuan. Pada anak yang bahkan bukan manusia maupun monster, entah kau menginjaknya, mencekiknya, atau apapun juga yang kaulakukan padanya, itu adalah urusanmu bukan urusanku!! Satu-satunya yang kuperlakukan adalah peta itu! Apa kau mengerti??! Jadi bawakan aku petanya,” kata Seo Hwa marah.
Ia beranjak pergi, tapi pandangannya beradu dengan mata Kang Chi yang memandangnya dengan tatapan sedih. Seo Hwa mengeraskan hatinya lalu berbalik pergi. Dengan pandangan yang mulai kabur, Kang Chi mulai sosok Seo Hwa yang makin lama makin jauh.
Seo Hwa kembali ke kamarnya. Seluruh tubuhnya gemetar. Ia teringat pertemuannya dengan Kang Chi malam itu. Saat Kang Chi menceritakan darimana asal namanya. Ia adalah anak yang dibuang ke sungai. Lalu mata hijau Kang Chi yang tadi memandangnya dengan sedih.
Seo Hwa menangis tanpa suara.
Jo Gwan Woong menghampiri Kang Chi dan memandangnya dengan jijik.
“Apa yang kaulakukan padaku?”
“Aku membuatmu minum arak Chihoon. Jika kau meminumnya, pikiranmu akan kacau balau dan kau kehilangan kendali atas tubuhmu. Jadi kau akan mati pelan-pelan. Jadi, apa kau akan mengatakan mengenai peta yang kaucuri? Di mana peta itu? Di tangan Dam Pyung Joon? Atau telah sampai ke tangan Lee Soon Shin?”
Kang Chi berteriak dan merangsek maju. Jo Gwan Woong mundur. Ada rasa takut di wajahnya. Tapi ia tahu Kang Chi tidak bisa berbuat apa-apa dengan tubuh teracuni seperti itu.
“Pantas saja kau dibuang ke sungai begitu kau lahir. Itulah sebabnya bahkan setelah 20 tahun tak bertemu puteranya, ia begitu dingin dan tidak berperasaan.”
Kang Chi tertegun. Apa maksud perkataan Jo Gwan Woong barusan?
“Yoon Seo Hwa. Ibumu.”
“Apa maksudmu? Siapa ibuku?”
“Pertanyaan yang salah. Seharusnya yang kautanyakan adalah apakah benar ia ibumu. Aku juga bertanya-tanya apakah wanita itu ibumu,” olok Jo Gwan Woong.
Kang Chi kembali hendak merangsek maju. Jo Gwan Woong berdecak dan menasihati Kang Chi agar tidak berusaha terlalu keras. Semakin keras Kang Chi mengerahkan tenaga, efek racun semakin mematikan dan menyakitkan. Jika Kang Chi ingin bertahan sampai besok, sebaiknya Kang Chi duduk baik-baik.
Kang Chi berteriak marah akibatnya ia terbatuk-batuk. Kang Chi berteriak kesakitan.
Seo Hwa menderita mendengar jeritan Kang Chi tapi ia tidak melakukan apa-apa. Ia terus menangis.
Gisaeng Chun menyerahkan sebutir obat penawar pada Tae Soo untuk diberikan pada Kang Chi. Jika tidak diberi penawarnya dalam waktu 24 jam, walau Kang Chi makhluk gaib, ia akan menderita kesakitan yang amat sangat sepanjang hidupnya. Apapun yang terjadi, Kang Chi harus memakan obat ini sebelum matahari terbenam.
Tae Soo diam-diam memanggil Choi dan Ok Man. Mereka bisa menebak di mana Kang Chi saat ini disekap. Tae Soo menyuruh Choi memerintahkan para pelayan untuk membuat bola-bola nasi.
Ia mengeluarkan obat penawar pemberian Gisaeng Chun. Choi segera mengambil obat itu. Ia bersedia mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan Kang Chi. Bagaimanapun juga Kang Chi adalah puteranya.
Gonita masuk ke kamar Yeo Wool dan terkejut. Apa Yeo Wool menghilang lagi? Bukan, ia melihat Yeo Wool berpakaian tempur, lengkap dengan panah dan pedang terikat di punggung.
“Nona, apa yang kaulakukan?”
“Aku harus pergi ke suatu tempat.”
Gonita berkata Yeo Wool harus meminta ijin lebih dulu pada Guru Dam.
“Pernahkah kau menyukai seseorang dengan sepenuh hatimu? Kepala dan hatimu dipenuhi orang itu. Jika ia tersenyum, kau tersenyum. Ketika ia menangis, kau menangis. Hanya dengan berada di sisinya, hidupmu terasa lengkap, dan kau merasa tenang. Pernahkah kau memiliki orang seperti itu?”
“Nona…” Gonita tersentuh dengan kata-kata Yeo Wool.
“Bagiku, Kang Chi adalah orang seperti itu.”
Gonita keluar dari kamar Yeo Wool lalu menghela nafas panjang. Ia berpapasan dengan Gon. Gon bertanya apakah Yeo Wool sudah bangun.
“Ya?...I-iya.”
“Bisakah aku masuk sebentar?”
Syuuuut, Gonita menghalangi Gon dengan mengusap-usap pintu kamar. Haha^^
“Ada masalah?” tanya Gon.
“A-apa?”
Gon melewati Gonita dan masuk ke kamar Yeo Wool. Yeo Wool tidak ada.
“Apa yang terjadi? Di mana Nona Yeo Wool?” tanya Gon.
“Eh..itu…”
“Nona pendamping!”
“Saudara Gon, pernahkah kau menyukai seseorang dengan sepenuh hatimu?” Gonita mencoba trik Yeo Wool.
Gon bengong.
Yeo Wool mencari Bong Chul ke pasar. Ia menemukan Bong Chun sedang berjudi. Bong Chul mengenali Yeo Wool sebagai teman Kang Chi, dongsaeng (adik)-nya. Ia bertanya ada apa Yeo Wool mencarinya.
“Sebenarnya aku mau meminta bantuanmu.”
“Aku tidak mendengar permintaan orang lain kecuali ada imbalannya. Ada apa?”
“Maukah kau merampok penginapan Seratus Tahun bersamaku?”
“Penginapan Seratus Tahun? Untuk apa?”
“Untuk mengambil Choi Kang Chi.”
“Choi Kang Chi?”
“Ya, Choi Kang Chi.”
Choi mengintip dari luar pintu gudang. Ia melihat Kang Chi yang lemas dan kesakitan. Ia memberanikan masuk ke dalam sambil membawa keranjang berisi bola-bola nasi. Ia mengikuti perkataan Tae Soo dengan mengatakan makanan itu pemberian Seo Hwa atas kerja keras para pengawal. Untunglah pengawal itu percaya.
Choi membagi-bagikan bola nasi pada para pengawal. Setelah selesai, ia berkata pada kepala pengawal kalau ia juga membawakan bola nasi untuk Kang Chi.
Kepala pengawal mengambil bola nasi yang tersisa lalu melemparnya ke hadapan Kang Chi. Tapi terlalu jauh hingga Kang Chi tidak bisa memakannya.
“Tangannya terikat, ia tidak akan bisa makan,” kata Choi. Ia memungut bola nasi itu lalu berjongkok di hadapan Kang Chi.
Kang Chi menatap Choi. Choi terkejut. Ia baru tahu kalau Kang Chi bukanlah manusia.
“Ayah….” panggil Kang Chi.
Choi menahan tangisnya. Ia menggigiti bagian yang kotor dari bola nasi untuk Kang Chi . Setelah bersih, ia menyodorkannya pada Kang Chi.
“Aku sangat kesakitan...Ayah, aku mungkin akan mati..”
“Itulah sebabnya, makanlah segigit saja, “ kata Choi sambil menangis. “Ini, ayo makan..”
Choi memperlihatkan obat yang tersembunyi dalam bola nasi dan memberi isyarat dengan matanya. Untunglah Kang Chi mengerti.
Tapi saat ia hendak memakannya, kepala pengawal menepis tangan Choi hingga bola nasi terjatuh ke tanah. Ia berkata jika Kang Chi mau makan, ambil sendiri dengan mulut.
“Anak serigala seharusnya makan dengan mulut, bukan dengan tangan,” ledeknya. Para pengawal menertawakan Kang Chi.
Choi memungut bola nasi itu dan hendak menyuapkannya lagi pada Kang Chi tapi ia langsung diseret keluar. Ia terus berteriak agar Kang Chi makan bola nasi itu.
“Ayah! Ayah!” seru Kang Chi.
Ia lalu berusaha mengambil bola nasi dengan mulutnya. Tapi si kepala pengawal yang jahat malah menendang bola nasi itu jauh-jauh dari Kang Chi. Untunglah ia tidak melihat obat yang tersembunyi dalam bola nasi itu.
Tae Soo bertanya pada Choi apakah Kang Chi sudah memakan obat penawarnya. Choi berkata ia tidak sempat melihat Kang Chi memakannya. Tae Soo berharap Kang Chi segera memakannya agar Kang Chi selamat.
Jo Gwan Woong menemui Seo Hwa. Ia berniat mengikat Kag Chi di depan umum dan memperlihatkannya pada rakyat agar semua orang tahu Kang Chi adalah keturunan gumiho.
“Biarkan rakyat melemparinya dengan batu. Ajukan petisi ke pengadilan untuk menghukum Lee Soon Shin yang telah merawatnya.”
Seo Hwa mencengkeram tangannya sendiri kuat-kuat untuk mengendalikan perasaannya. Ekspresinya tidak berubah saat ia berbicara.
“Ia seorang laksamana, mungkinkah petisi kecil seperti itu akan membuatnya dipecat?”
Jo Gwan Woong berkata itu bukan petisi kecil. Ia mengenal Perdana Menteri, petisi itu akan diterima dengan baik.
“Ah, jika kau tidak sibuk mengapa kau tidak melihatnya sendiri? Tidak setiap hari kau bisa melihat anak gumiho dilempari batu hingga mati. Bukan begitu?” kata Jo Gwan Woong. Lalu ia pergi.
Tangan Seo Hwa sampai gemetar saking marahnya.
“Pil Mong, “ panggilnya pada asistennya. “Kurasa kita harus membunuhnya.”
Pil Mong menentang perintah Seo Hwa. Mereka belum bisa membunuh Jo Gwan Woong karena masih memerlukan bantuannya.
“Berapa lagi aku harus menunggu?” ujar Seo Hwa kesal.
“Tolong tenanglah! Bukankah Nyonya sudah bersumpah pada klan Miyamoto untuk melakukan yang terbaik? Jangan biarkan perasaan pribadimu menghalangi misi kita.”
Di luar, Jo Gwan Woong menoleh ke arah kediaman Seo Hwa dan tersenyum licik.
“Kita lihat berapa lama lagi kau bisa menyembunyikan identitasmu,” gumamnya.
Tiba-tiba terdengar keributan di halaman penginapan. Ma Bong Chul dan anak buahnya sudah datang. Jo Gwan Woong bahkan tidak ingat Bong Chul pada awalnya. Ia tak menduga Bong Chul masih hidup.
“Aku tidak punya uang maupun kekuasaan, setidaknya aku harus menikmati hidup, bukan begitu?” kata Bong Chul.
Jo Gwan Woong bertanya mengapa Bong Chul datang ke sini dan membuat keributan. Bong Chul menagih uang yang seharusnya dibayarkan Jo Gwan Woong padanya dan juga Jo Gwan Woong telah mengkhianatinya dan menghabisi anak buahnya.
Maka mereka pun menggelar demo di halaman penginapan. Mereka berbaring di halaman penginapan sampai Jo Gwan Woong bersedia membayar mereka.
Sebenarnya, itu hanya pengalihan agar pengawal Jo Gwan Woong melengahkan penjagaan terhadap Kang Chi. Kepala pengawal dan anak buahnya pergi ke halaman untuk menangani demo Bong Chul. Tersisa tiga orang pengawal yang menjaga Kang Chi.
Satu dari mereka tiba-tiba mati terpanah. Yeo Wool. Ia mengeluarkan pedangnya lalu melawan dua pengawal yang tersisa. Sementara Yeo Wool sibuk menghadapi dua pengawal itu, Kang Chi memusatkan perhatiannya pada bola nasi yang tertendang ke sana kemari. Tegang…tapi lucu…aneh >,<
Kepala pengawal mengacungkan pedang ke leher Bong Chul. Para anak buahnya berdiri ketakutan. Bong Chul menyuruh anak buahnya kembali berbaring. Bukan sekali ini saja mereka diancam. Hal paling buruk yang bisa terjadi adalah mereka dibunuh. Tapi sebenarnya Bong Chul merasa gugup dan takut, ia terus menoleh ke arah gudang tempat Kang Chi disekap.
Jo Gwan Woong dengan jeli menangkap arah pandangan Bong Chul. Ia menyadari demo ini hanya pengalihan. (hmmm…kalo demo di kita, pengalihan juga ngga ya *abaikan*)
Tersisa satu pengawal yang harus dikalahkan Yeo Wool. Kang Chi melihat bola nasi tertendang ke arahnya. Yeo Wool hampir membunuh pengawal terakhir ketika tiba-tiba pintu dibuka.
“Turunkan pedangmu sekarang juga!” bentak Jo Gwan Woong.
Kang Chi sepertinya telah menelan obat penawar itu.
Pengawal Jo Gwan Woong merebut pedang Yeo Wool. Lalu mereka membawa masuk Bong Chul yang telah babak belur dipukuli. Bong Chul melihat Kang Chi lalu meminta maaf. Bong Chul pingsan.
“Apa kau pikir taktik menyedihkan seperti ini akan mempan terhadapku?”
“Cepat lepaskan Choi Kang Chi! Mengapa kau mengikat orang tak bersalah?” kata Yeo Wool.
“Dia bukan orang, dia monster. Bukankah pantas memperlakukan seorang monster sebagai monster?”
“Heh..dari yang kulihat, yang monster itu adalah kau!” ujar Yeo Wool.
Jo Gwan Woong menampar Yeo Wool dengan keras. Kang Chi sangat marah.
Jo Gwan Woong memerintahkan agar Yeo Wool diikat. Yeo Wool diikat ke tiang. Kang Chi menggeram.
Ok Man melapor pada Tae Soo kalau Kang Chi akan diperlihatkan pada khalayak umum dan situasi sangat kacau saat ini. Tae Soo tertegun. Ia teringat perkataan Gisaeng Chun.
“Jika ia menggunakan Kang Chi untuk memfitnah Laksamana, hal itu harus dihentikan bagaimanapun caranya.” (Apa maksudnya? membunuh Jo Gwan Woong? Atau membunuh Kang Chi? Sepertinya yang terakhir >,<)
Tae Soo melihat pedangnya.
Kang Chi dibawa ke halaman penginapan dalam keadaan terikat.
“Lihat baik-baik. Inilah wujud Choi Kang Chi yang sebenarnya,” Jo Gwan Woong mengumumkan.
Kang Chi menoleh pada para pelayan yang dulu bekerja bersamanya. Mereka terkejut melihat wujud Kang Chi. Jo Gwan Woong memerintahkan agar Kang Chi dibawa ke tengah kota agar rakyat melemparinya dengan batu sampai mati.
Choi berlutut dan memohon-mohon pada Jo Gwan Woong.
“Tuan, tolong selamatkan dia. Sekali ini saja, mohon selamatkan dia. Setelah Park Mu Sol mengangkatnya, aku membesarkannya seperti anakku sendiri. Kumohon jangan biarkan ia dilempari sampai mati. Aku akan melakukan apapun yang Tuan inginkan. Puteraku…tolong selamatkan nyawa puteraku!” Choi memohon sambil menangis.
Choi malah diseret para pengawal Jo Gwan Woong lalu ditendangi dan diinjak-injak. Kang Chi berteriak-teriak memanggil ayahnya. Choi terus menerus memanggil Kang Chi. T_T *tersedu*
Tak tahan lagi melihat ayahnya didera, kemarahan Kang Chi tak terbendung. Rantai yang mengikatnya terlepas. Dengan mudah ia menjatuhkan semua pengawal Jo Gwan Woong.
Jo Gwan Woong mulai takut. Tapi ia kembali tersenyum saat melihat Kang Chi memuntahkan darah.
“Kau pasti benar-benar ingin mati. Jangan remehkan kekuatan arak Chihoon. Seluruh pembuluh darahmu akan segera meledak di dalam tubuhmu.”
“Jangan khawatir. Masih banyak waktu untuk membunuhmu sebelum aku mati,” kata Kang Chi.
Ia berteriak dan menyerang Jo Gwan Woong. Jo Gwan Woong mundur ketakutan.
Komentar:
Terharu dengan Choi. Ia benar-benar menyayangi Kang Chi bahkan setelah tahu Kang Chi tidak sepenuhnya manusia. Ia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya memohon agar Kang Chi selamat. Kang Chi benar-benar beruntung memiliki banyak orang yang sangat menyayanginya.
Jika ia dibesarkan oleh Seo Hwa entah apa jadinya. Seo Hwa hanya dipenuhi nafsu membalas dendam. Apakah pertemuannya dengan Kang Chi akan mengubah pikirannya?
Chung Jo sepertinya tidak seperti yang kita kira. Walau ia cemburu dan iri tapi ia tidak akan melakukan trik kotor untuk memisahkan Yeo Wool dan Kang Chi.
Sebenarnya apa yang hendak dikatakannya pada Yeo Wool hingga ia jauh-jauh datang ke sekolah? Apakah benar-benar hanya tentang ibu Kang Chi?
yailah cepet banget^^
BalasHapuswkk pertamax
BalasHapusthx sinopnya,, hwaiting!
BalasHapuscepet bgt mbak,,, :P comment dulu baru baca akh..
BalasHapusKeren abiss...
BalasHapusSukaaa...Bener,setelah mbk dee post part 2 mbk fanny post episode 19 gomawo...
BalasHapusmewek2 baca sinop nya epso ini.....
BalasHapusmaksih ya mba fanny buat sinop nya.....
dr pagi aku nungguin spoiler eh yg keluar langsung sinop....
wuihh....
seneng bgt deh....
Di tunggu bag.2 ny mbak :) ..
BalasHapusHoree! Akhirny tersisa 5 episode lagi. Semakin penasaran ..
Papa choi baek banget deh dia sayang ke banget ke KC meskipun baru tau klo KC gumiho. Nyentuh banget..
BalasHapusOnni fanny mang the best....!!!!!!!!
BalasHapussenengnyaa, sinopnya langsung dipost.hahaha
BalasHapusterharu sama choi abojhii, dia tulus syg sama kangchi, bahkan setelah tau kalau kangchi itu berubah menjadi siluman...
dan preview ep 20 smakin menegangkan, ada apa dg kanchi dan yeowool yaa?kok kayak mereka lg bertengkar gt :(
mbak fanny makasih makasih bgt yaa
semangaaat utk part2 nyaa
*betiibeb*
Keren..cepat bgt mba...thanks mba..fighting..
BalasHapuskyaaaa!!!
BalasHapussedihhh :(
Ciyee, cepet bgt ini mbak post ep19nya, ditunggu bagian 2nya ya mbak! Makasih ^^
BalasHapus2 kali mata berkaca kaca baca sinop ini T^T
BalasHapuspertama waktu ayah choi mau ngasi bola2 nasi ke kang chi, kedua waktu ayah choi memohon sama jo gwang woon supaya kang chi dibiarkan hidup..
walau bukan ayah kandung, tp ayah choi sangat sayang sama kang chi..
gimanapun cerita drama ini, saya berharap semoga akhirnya bahagia..
makasi sinopnya mbak..
lumayan, sebagai hiburan di sela sela pusingnya bikin tugas akhir ^^
Iya sama terharu sama ayah choi, keliatan bnget sayang nya ke kangchi, walaupun dia tau bakal dipukulin dia tetep mohon biar kangchi dilepasin
Hapuswah, alhamdulillah udah post :D
BalasHapusMakasih, mbaknya.
asyikkk mb fanny siipppp keren udh post 19 nya..
BalasHapusthx u mb fanny
di tg part 2 nya..
fighting ^^
Makasih , cpet bgt post'a ! Part 2'a cpetan ya . . ^^
BalasHapussebelll dechhhh.....kasian aq lihat kang chi.
BalasHapusBunuh! Bunuh! Bunuh! Jo Gwan Woong .... *cekekJoGwanWoong >,<
BalasHapusYaps aku ikutan :D
HapusTerharu bacanya,yg lucu bola nasi itu ketendang sana sini kliatan kang chi nya kyk org klaperan ngeliatnya trus udh kotor bgt dimakan jg,hahaha
BalasHapusmakasii yaa mb Fanny tdnya ngarepin yg dipost spoilernya eh trnyata nggk nyangka scepat ini lsg sinopsisnya :)) woahh mb Fanny & mb Dee Daebak hr ini barengan posting sinopnya..
akh nggk rela GFB udh mau tamat smoga diperpanjang epsnya,hehe..
*mimi*
D tunggu part 2 nya ya ,dah Ъќ sabar :)
BalasHapusIhh keren.,, semalem dibela"in nton raw biar ga penasaran.. Ternyata langsung dibuatt sinopsisnya.. Gomawo eonni.. Ga sabar tunggu ep 20 nanti malam...
BalasHapusharus nyantet jo gwan woong ...*semedi
BalasHapusmksih sinopnya mba, cpet banget.. He
BalasHapussetuju banget sama kta2 yeo wool. Yang monster tuh bkan kang chi tapi jo gwang won..
sedihnyaaaa..duh idm lagi lemot lagi nunggu mlam aja deh..dah gak sabar tp syukurx mbak fany dah posting sinopsisnya duuh episode terakhir2 ini bkin galauu dan sedih meweeek...mana katanya d episode 20 couple kangdam ini berkelahi lagi andweeeee...
BalasHapussmg lhappy ending ya pak sutradaraaaa..jeoball
mewek bacanya hiks hiks
BalasHapusthanks mba
jd gregetan n benci bgt m jo gwan woong....
BalasHapusd tunggu part 2 nyaa
semangattt
makasih teh fanny ud cpet bgt keluar ny
BalasHapusaih,,jd makin cinta deh ama gonita eh yeo joo,,,sy makin ga rela klo gon dpasangin k chung jo.ekspresiny it loh,,,,wkt ngelus2 pintu..unyu2 bgt
Lg ngebayangin perasaan Chung-Jo pas dgr kata2 Yeo-Wool.. Pasti sakit banget tuh hati...
BalasHapusDuhh... Asal jgn sampe 1 keluarga saling bunuh aja.. Kang Chi bunuh Wol Ryung, Wol Ryung bunuh Seo Hwa... Part 2nya gak kalah sedih ini...
Nunggu sinop mb Fanny coz nton pake bahasa kalbu hihi...
Mb Fanny kewrenn dwehh.. So fasttt... Kekeke...
Pasti part 2nya bakalan cpt jg...*puppy eyes*
Fightinggg...
Sumpah deh, beneran nangis waktu liat kangchi nanya ke seo wha, apa dia begitu menjijik'??? Hiks....!!! :'(
BalasHapusSumpah deh, beneran nangis waktu liat kangchi nanya ke seo wha, apa dia begitu menjijik'??? Hiks....!!! :'(
BalasHapusmb fanny..... daku mengharu biru ini dibuatnya *hiks.siks
BalasHapuspart2 nya ya onnie, pasti ndak akan lama kan??? *kedip.kedip ;)
OMG,,, kalimat-kalimatnya Yeo Wool itu loh,,, *Terharu ~~^^
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBnr banget. Yg monster itu JoGwanWoong bkn kang chi ;(
BalasHapusSeo hwa sbnrnya ngak brmaksud mau buang kang chi kan?
Tmbh Pnasarann aj dehh jdinya --"
Ttp smngt yaa mbaa.. Ditunggu part 2 nya xD
Hwaaaa epsd ini mengharukan, sebel bnget sama JGW ><
BalasHapuskangchi ya bertahanlah
mba fanny ditunggu part 2 nya
hUwaaa.... sedih banget pas ayah Kang Chi, Tuan Choi mau kasih obat penawar ditambah lagi dipukulin sam anak buahnya Joo Gwan Woong belain Kang Chi, biar ga diarak kelililng... ayah nya sayang banget sm Kang Chi..
BalasHapus#bener mba fanny beruntung Kang Chi banyak yg sayang..#
Kata2 nya Yeoon Wool pas mau pergi nolong Kang Chi sama Gonita... keren banget siapa coba yg ga luluh ... :D
Seo Hwa, seprtinya sayang sm Kang Chi, klo ga mana mungkin dia nahan airmata nya lihat anaknya diperlakukan seperti itu, walaupun Gumiho tetap Kang Chi itu anak nya yg dia lahirkan, itu perasaan seorang ibu...cuma dia ga mau ketauan, takut rencana dia yg sudah di susun selama 20 thn gagal, jadi dia menutupinya..
#hmmm ... lebay yah komen nya#
Thanks Mba Fanny sinopnya... :D
waaaa
BalasHapuspart 2 nya jgn lama2 ya chingu hehe
gomawo utk sinopsis nya :D
rame bgt ini drama, selalu ditunggu kelanjutan ceritanyaaa
aku kayaknya dah akrab banget sama wajah samurai yang nolongin mami seo hwa. dimana ya?
BalasHapusMakasii ya mb Fanny ditunggu yg part 2,
BalasHapusending eps 20 nya bkin tegang akhirnya Mama,Papa Gu & Kang Chi Reuni,euhh lama bgt nunggu lg mggu dpn..aishhhh
tpi seneng bgt Kang Chi & Seo Hwa akhirnya baikan..
Scene Kang Chi nguyel2 pipi Yeo Wool diksih Kiss trus dipeluk,aihhhh So Sweetttt bgt :)))
Huaaaaaa sinop part 1 nya udah keluarrrr
BalasHapusBener2 nahan air mata banget ini ceritanya.
Emg di ep 20 , Kang chi sm yeo wool berantem ? Kenapa ?
Kalo bisa ketemu sama Joo Gwan Woong langsung, Langsung cekek ah~
Thanks berat seberatnya buat mba fanny ! Semoga part 2nya cepet keluar, udah gak tahan banget ngliat sinopnya ;)
Kyaaaa!!! Daebak (y)
BalasHapussetuju sma yeowol,, yg pntes dibilang monster itu ya jo gwan woong,
BalasHapusiiih bner2 deh jo gwan wong itu,, pdhl dia sekali dipites sma kangchi atau wolryung jg lsg mati,, sebel...
Semangt mb fanny,, part 2 ny ditunggu.
Vita
mksh mbak sinopsisnya cpt bgt....mlm2 nanti aq pgn ntn di youtube krn udh ada..makin penasaran
BalasHapusT_T yaampun bener" dibuat nangis di sinop ini!
BalasHapusAhh JGW dasar kau menyebalkan sekali dirimu
(>,<)...
ditunggu yaa eps 19 part 2 :v
BalasHapusudah liad filmnya :) sumpah ngakak sambil guling guling tapi juga nagis nangis bombai waktu perjuangan ayah tirinya bersihin nasi kepal :') ralat kakak, aku ketawa waktu baca bola bola nasi,hihi..tapi makasih kakak sinopsisnya, sangat membantu.. habisnya subtitlenya lama kluarnya >_<
BalasHapusitu part prcakapan gon sm gonita lucu bgt, padahal lg serius baca eh pas baca part itu jd ketawa ngakak :D
BalasHapusmasalahnya jd tambah rumit...intinya cmn berharap happy ending itu aja :')
akhirnya keluarg gu berkmpul...mami papi dan kang chi ah...huwwaaa episode 21 sptny kang chi bhdpn dg papi..
BalasHapuskangdam couple so cute...ada adegan kiss lagi cmn lbh sngkt...
Bkin snopsisnya I Hear Your Voice jga dong~critany Lee Jong Suk bsa bca pkiran org lain bgus dh crtany ce ny yg main Lee Bo Young
BalasHapusSawah digarap petani
BalasHapusTetap bekerja walau tua
Ayo semangat Mbk Fanni
Ditunggu bagian ke-dua
(mf harusnya Fanny pakek "Y" tapi krn bacanya "i" , ditulis Fanni saja ya,, )
Pak choi keren banget... Nggak heran sih banyak orang yang sayang sama kang chi, dia kan baik hati, suka menolong dan rajin menabung (?)
BalasHapusBnyakan comentnya daripada sinopsisnya, tapi sneng liat coment"nya, ngefans dah ma mbak fanny thx sinopsnya, lama jadi silent reader
BalasHapuskang chi mulai bisa kembali ke wujud manusia tanpa gelang dan tanpa yeo wol
BalasHapushwaiting kang chi
wuahhhhh yang komentar banyak banget...:)
BalasHapusberarti sinopsisnya bener2 ditunggu nih mba,
apalagi episode part 2 nya..hehehe..
semangat ya mba Fanny..!
ema
pengen bunuh JGW bgt dah kek mau injek2, tendang ampe keneraka tuh JGW
BalasHapusHuee klo liat oppa KC digituin kek pengen remukin jantung JGW aja
Walaupun di ep. Bawaannya marah & sedih tp masih ada lucunya jg sih . lol bgt liat oppa KC yg berusaha pengen makan bola nasi yg ditendang kesna kemari
GOMAWO oenni Fanny
FIGHTING ya oenni Fanni & oenni dee lanjut nulis sinopsisnya
*Ilfa-yah
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusbunuh tuh JGW !
BalasHapusTapi ntar kalo Kangchi melukai JGW, pasti lee soon shin kena masalah juga -___- *akh
episode ini pak choi kerennnnnn...
BalasHapuslanjuttt mbak , semangaattt iiaaaa \(^o^)/
"nina"
mb fanny bagian 2 nya donk,udh nggk sbr pgn bacanya,smoga hr ini ya..pleaseee..hehe..
BalasHapusMakasii*-* Fighting!!! :))
*mimi*
Nyeseeeek. . .bnget ini episode. Bener bener bikin tegang. . .!
BalasHapusKalau aku berkaca-kaca nya malahan pas baca kata2 yoe wol. . . Hehe aneh ya. .
Hahaha
mba fanny sinop nya . . Super fast. . :-)
_latifah
salut dgn ayah ankat KC..
BalasHapusdramanya bkin mewek..T.T
lanjuuuuuttt.....
BalasHapushiks kasian kang chi, seo hwa knp segitunya sich. dia lbh mementingkan balas dendamnya dari pada anaknya sendiri.
BalasHapusini drama bikin gila, sebentar sedih sebentar ketawa ngakak.kekekeke
gmana kl JWG di buang ke merapii ajaahh ..
BalasHapusAnnyonghaseo,
BalasHapussaya minta izin untuk mengcopy link sinopsis gu family book,
saya pengguna baru blog, jadi saya tertarik untuk mem-post link ini,
terima kasih,
gamsamnida, v(^_^)
pemain seo hwa nggak sma sma pemain seo hwa wktu di episode awal yya mbak? kog sepertinya gag mirip dengan seo hwa d episode 1 dan disekitar episode 18an?
BalasHapus