Spoiler I Hear Your Voice Episode 13 dan 14

Rencananya sih minggu ini mau dikebut tiga episode sekaligus…tapi apa daya kehidupan nyata tidak bisa ditinggalkan >,< Anak-anakku baru masuk sekolah dan banyak yang harus diurus (baca: disampul). Ditambah lagi mendadak minggu ini banyak kegiatan yang harus kuikuti. Lalu saat aku mulai senggang, mendadak mendapat giliran pemadaman listrik (tahu sendiri kan berapa lama ;p).

Heh…mendadak curhat >,< (untung bukan mendadak dangdut…ehm kalo mendadak dangdut aku goyang apa ya...goyang jempol *abaikan*)

Tapi kadang-kadang aku masih mengintip dunia Kdrama. Ada yang membuatku ketakutan (akan kujelaskan pada postinganku berikutnya) dan ada yang membuatku gembira. Drama I Hear Your Voice membuatku gembira dengan perkembangan pesat di antara kedua tokoh utamanya. Bagi yang belum mengetahui cerita eps 5-12, bisa membaca di blog mumuzizi. (Bukan berarti aku akan menghentikan sinopsis drama ini, hanya saja aku memang sedang kesulitan untuk terus update >,<)

Spoiler Episode 13

Jadi ingatan Su Ha telah kembali, berikut kemampuannya untuk mendengar pikiran orang lain. Tapi ia menyembunyikan hal itu dari Hye Sung karena Hye Sung pernah memintanya pergi jika ingatannya kembali. Selain itu ia juga menyembunyikan kenyataan bahwa Min Joon Guk membunuh ayahnya karena ayahnya terlebih dulu membunuh istri Joon Guk (entah apa yang terjadi sebenarnya). Bahwa semua peristiwa ini disebabkan oleh ayahnya dan dengan demikian kematian ibu Hye Sung pun dimulai dari ayahnya.

Hye Sung tetap berusaha bersikap cuek pada Su Ha tapi Su Ha bisa membaca isi hati Hye Sung yang sebenarnya, bahwa Hye Sung menyukainya dan tidak ingin ia pergi.

Sementara itu Hwang Dal Joong, napi sahabat pengacara Shin dan juga bekas teman satu sel Joon Guk, telah dibebaskan dari penjara. Ia pergi ke rumah Hakim Seo untuk mencarinya. Saat melihat Do Yeon yang baru pulang, ia meminta Do Yeon memanggil ayahnya. Do Yeon ketakutan dan segera menekan bel rumahnya. Tapi saat ia berbalik ia melihat Hwang terkapar dan kejang-kejang.

Hakim Seo keluar rumah dan shock melihat Hwang ada di depan rumahnya. Hwang dibawa ke rumah sakit. Ternyata ia menderita tumor otak dan hidupnya hanya tinggal beberapa bulan lagi.

Kemudian ada polisi datang ke rumah sakit mencari Hwang. Mereka memberitahu Do Yeon dan orangtuanya bahwa Hwang telah menusuk seseorang begitu ia keluar dari penjara (baru kemudian pergi ke rumah Hakim Seo).

Pengacara Shin pergi ke penjara menemui Hwang yang kembali ditahan untuk kedua kalinya. Hwang menceritakan apa yang terjadi sambil menangis. Selama 26 tahun ia dipenjara karena dituduh membunuh istrinya. Tapi ternyata istrinya selama ini masih hidup.

Pengacara Shin bertanya mengapa Hwang benar-benar membunuh istrinya kali ini. Hwang menjawab ia sudah mati (karena penyakit mematikan yang dideritanya dan umurnya tidak lama lagi) dan orang yang ia tikam adalah hantu (karena istrinya telah dinyatakan mati sebelumnya).

Do Yeon ditugaskan menjadi penuntut dalam kasus Hwang. Tapi Hakim Seo menggunakan koneksinya agar Do Yeon dialihkan dari kasus ini. Sementara itu Pengacara Shin kembali menjadi pengacara Hwang. Tapi ia bingung karena walau kali ini Hwang terbukti menikam, Hwang menuntut pembelaan tak bersalah.

Kwan Woo kembali melamar menjadi pengacara umum. Dan Su Ha nampaknya memiliki rencana untuk masa depannya. Ia ingin masuk akademi polisi.

Do Yeon kesal ia dialihkan dari kasus Hwang. Tapi ia menjadi curiga setelah mengetahui ayahnya yang mengatur agar ia dialihkan.

 

Su Ha khawatir karena seringkali telepon rumah Hye Sung berbunyi namun saat diangkat tidak ada yang menjawab. Ia mengecek darimana telepon itu berasal dan mendapatinya dari sebuah telepon umum. Ia bersama polisi menyelidiki ke telepon umum itu.

Melalui CCTV terdekat, mereka menemukan Min Joon Guk yang menelepon dalam penyamarannya. Su Ha tahu selama ini Min Joon Guk hendak mengecek apakah Hye Sung masih tinggal di rumah yang sama.

Pengacara Shin meminta bantuan Hye Sung untuk menjadi partnernya dalam menangani kasus Hwang. Ia menceritakan peristiwa yang terjadi hingga Hwang menusuk istrinya.

Begitu bebas dari penjara, Hwang dirawat di rumah sakit. Tak sengaja ia bertemu dengan istrinya yang bekerja di rumah sakit itu. Istrinya kaget saat melihat suaminya dan meminta maaf atas apa yang dilakukannya. Istrinya juga berkata ia tidak mau membesarkan puteri mereka dalam lilitan hutang. Ia meyakinkan Hwang puteri mereka hidup berkecukupan dan diurus dengan baik. Hwang sangat marah dan mencekik istrinya, lalu meraih pecahan gelas.

Masalahnya istri Hwang telah memiliki identitas baru, nama baru. Sulit untuk membuktikan wanita itu adalah istri Hwang yang telah memalsukan kematiannya, apalagi wanita itu telah membakar seluruh sidik jarinya. Satu-satunya cara adalah menemukan puteri mereka dan menjalankan tes DNA. Jika puteri mereka dan Hwang dan istrinya memiliki kecocokan DNA, maka bisa dibuktikan wanita itu istri Hwang yang seharusnya telah mati.

 

Su Ha menganggap rumah Hye Sung tidak aman karena Min Joon Guk telah tahu Hye Sung masih tinggal di sana. Karena itu ia mengungsikan Hye Sung ke apartemennya. Su Ha masih berpura-pura ingatannya belum kembali sepenuhnya. Hye Sung percaya pada Su Ha karena menurutnya Su Ha tidak mungkin membohonginya.

Do Yeon menyelidiki hubungan ayahnya dengan Hwang. Ia menemukan ayahnya adalah hakim dalam persidangan Hwang 26 tahun lalu. Sementara itu Hye Sung dan Pengacara Shin mencari puteri Hwang ke panti asuhan tapi tidak menemukan apapun.

 

Kwan Woo gagal menjadi pengacara umum. Tapi ia tidak akan menyerah. Su Ha memberitahunya bahwa Min Joon Guk telah kembali. Kwan Woo segera bertindak menjadi bodyguard Hye Sung. Tanpa mereka sadari, Min Joon Guk memperhatikan mereka.

Su Ha merasa Do Yeon juga harus diperingatkan mengenai Joon Guk, karena itu ia pergi mencari Do Yeon ke kantornya. Tapi ia malah melihat Do Yeon sedang berbicara dengan ayahnya.

Do Yeon menanyai ayahnya mengenai pengalihan tugasnya dari kasus Hwang. Hakim Seo menyangkal telah ikut campur tapi Su Ha yang bersembunyi tak jauh dari tempat mereka berdiri, mendengar apa isi pikiran Hakim Seo. Dan ia sangat terkejut.

Saat Su Ha menjemput Hye Sung, ia bisa melihat Hye Sung sedang memikirkan kasus ini dan berharap kemampuan Su Ha kembali. Su Ha sangat ingin membantu Hye Sung tapi ia tidak berani menyatakan kalau ingatan dan kemampuannya sudah kembali.

Min Joon Guk menanti Kwan Woo pulang. Untunglah Kwan Woo melihatnya. Tapi bukannya melarikan diri, Kwan Woo malah mencoba menyerangnya. Tapi Joon Guk membawa senjata palang kayu yang tajam dan mengancam Kwan Woo. Ia berkata ia datang untuk bicara dengan Kwan Woo.

Su Ha akhirnya tak tahan lagi dan memberitahu Hye Sung bahwa puteri Hwang tak lain tak bukan adalah Seo Do Yeon.

Apa yang didengar Su Ha dari pikiran Hakim Seo? Setelah Hakim Seo menjatuhkan hukuman pada Hwang 26 tahun lalu, istri Hwang yang ternyata masih hidup muncul menemuinya. Hakim Seo terkejut wanita itu ternyata masih hidup dan bertindak sejauh itu hingga memotong tangannya sendiri hanya agar bisa menjauh dari suaminya. Tapi wanita itu berkata ia melakukan itu untuk bertahan hidup.

Istri Hwang tahu Hakim Seo tidak akan mengambil resiko dengan membatalkan hukuman yang telah dijatuhkannya pada Hwang (karena itu berarti Hakim Seo mengakui telah melakukan kesalahan dalam menghukum Hwang dan ini bisa mempengaruhi karirnya sebagai hakim). Karena itu ia menawarkan kesepakatan pada Hakim Seo. Jika Hwakim Seo merawat puterinya, maka ia akan menghilang selamanya. Dan Hakim Seo menerima kesepakatan itu.

Hye Sung tak percaya dua orang bisa melakukan hal seperti itu, menaruh seorang pria tak bersalah hingga membusuk dalam penjara selama 26 tahun.

Tapi tiba-tiba ia sadar, bagaimana Su Ha bisa tahu? Su Ha mengaku ia melihat mata Hakim Seo. Hye Sung terkejut, apa artinya….

“Ya, kemampuanku telah kembali….bersama ingatanku.”

 

Spoiler episode 14:

Mengetahui ingatan dan kemampuan Su Ha telah kembali sejak mereka tahu Min Joon Guk masih hidup, Hye Sung menyadari Su Ha selama ini telah membaca pikirannya dan mengetahui perasaannya yang sebenarnya.

Ia menghindari Su Ha dan mengunci diri di kamarnya. Su Ha berdiri di depan kamar Hye Sung, menunggu….dan menunggu.

Su Ha ingat saat ia pertama kali ke apartemen itu bersama pamannya. Pamannya mengajaknya tinggal berdua di apartemen itu. Su Ha sangat gembira. Tapi ia bisa mendengar pikiran pamannya bahwa bersama Su Ha seperti menang lotere. Dari asuransi saja mereka sudah mendapat banyak. Ia bertanya-tanya berapa banyak lagi yang akan ia dapatkan.

Su Ha menjawab selain itu masih ada lagi dana pensium dari perusahaan ayahnya juga saham-saham lain (pantas Su Ha kaya^^). Su Ha kecil yang masih polos mengatakannya dengan senang hati karena ia hanya ingin pamannya tinggal bersamanya. Pamannya kaget mengetahui Su Ha membaca pikirannya. Ia langsung menganggap Su Ha monster dan lari menghindari Su Ha. Mengunci diri di kamar seperti yang Hye Sung lakukan sekarang.

Ketika ia kecil ia menangis berteriak-teriak memanggil pamannya sambil mengetuk pintu kamar . Tapi sekarang ia hanya berdiam diri di depan pintu kamar……dan terus menanti.

Kwan Woo dirawat di rumah sakit setelah pertemuannya dengan Joon Guk. Ia dipukul hingga tak sadarkan diri hingga tak tahu ke mana Joon Guk melarikan diri.

Ia memberitahu polisi Joon Guk datang mencarinya karena hendak mengatakan sesuatu padanya. Ia menganggap Kwan Woo berada di pihaknya. Saat Kwan Woo berkata sekarang ia tidak lagi berpihak pada Joon Guk, Joon Guk berkata ia tidak peduli. Ia hanya ingin ada orang yang tahu kisahnya karena ia ingin melihat akhir dari semua ini. s

Kwan Woo berkata pada polisi seakan-akan Joon Guk sedang mengatakan wasiatnya dari caranya berbicara tapi ia yakin akhir dari semua ini berarti akhir dari Su Ha dan Hye Sung.

Lalu Kwan Woo menelepon Su Ha dan memintanya menjaga Hye Sung juga agar Su Ha berhati-hati.

Su Ha berdiri di depan kamar Hye Sung. Ia berkata ia tidak akan pernah lagi menatap mata Hye Sung. Hye Sung boleh menggunakan matanya saat di persidangan. Dan jika Hye Sung juga tidak ingin melihatnya lagi, ia juga akan menurutinya. Hanya saja ia meminta agar ia bisa tinggal di sisi Hye Sung hingga Joon Guk ditangkap.

Hye Sung akhirnya keluar. Ia bertanya apakah ada kebohongan lain lagi. Su Ha berbohong dan menjawab tidak ada. Ia masih takut mengatakan ayahnya lah penyebab semua ini.

Su Ha menepati perkataannya. Ia berusaha tidak melihat Hye Sung. Ia berjalan di belakang Hye Sung. Berhenti saat Hye Sung berhenti dan menunduk saat Hye Sung melihat ke arahnya.

Saat di bus, tanpa sengaja Su Ha terjatuh ke pangkuan Hye Sung dan tak sengaja menatap matanya. Su Ha langsung melompat berdiri. Duk, kepalanya terantuk tiang. Hye Sung mau tidak mau tertawa.

Setelah sampai, Su Ha berkata ia akan menjemput Hye Sung saat Hye Sung pulang kantor nanti. Hye Sung berjalan pergi dan tiba-tiba berbalik. Su Ha langsung membalikkan tubuhnya.

Hye Sung berjalan menghampirinya dan berdiri di belakangnya. Su Ha berbalik dan terkejut saat melihat Hye Sung berdiri di depannya. Ia langsung memalingkan wajahnya dan meyakinkan Hye Sung kalau ia tidak melihat.

Hye Sung menghela nafas lalu meraih wajah Su Ha dengan kedua tangannya agar menatapnya.

“Aku menyukaimu, Su Ha. Sebagai adik…sebagai teman….dan sebagai pria.”

Su Ha terpana. Hye Sung mengaku ia takut dan tidak menyukai kemampuan Su Ha setelah ia menyadari ia menyukai Su Ha. Banyak hal dalam pikirannya yang ia tidak ingin Su Ha ketahui. Ia merasa ia akan marah jika Su Ha mengetahui semua pikirannya. Tapi ia juga tahu Su Ha akan terluka jika ia marah, dan ia lebih tidak suka jika Su Ha terluka.

Ia juga merasa banyak alasan mereka tidak bisa bersama dan pada suatu saat mereka harus menyelesaikan perasaan mereka. Su Ha mulai kecewa.

“Tapi aku tetap menyukaimu. Sangat menyukaimu,” kata Hye Sung. “ Jadi mari kita tidak menghabiskan waktu dengan memikirkan akhirnya. Mari saling menatap dan tertawa bersama. Mari kita hidup seperti itu. Ya?”

“Hmmmm,” Su Ha mengangguk tersenyum. (aaaaarrggh..jadi inget Kang Chi saat menggendong Yeo Wool di hutan >,<)

Su Ha berjalan pergi. Senyum lebar menghiasi wajahnya. Tiba-tiba ia berbalik dan berlari menghampiri Hye Sung. Ia memeluk pinggang Hye Sung dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

“Terima kasih. Terima kasih banyak,” ujarnya. Ia mengecup bibir Hye Sung lalu kabur.

Hye Sung tersenyum, walau selanjutnya ia bertanya-tanya apa yang telah ia lakukan.

 

Pengacara Shin menemui Hwang dan memberitahunya kalau Hye Sung akan menjadi pengacaranya juga. Pengacara Shin bertanya apa yang Hwang inginkan dari persidangan ini. Hwang berkata ia menginginkan permintaan maaf untuk waktu 26 tahun yang telah ia habiskan dalam penjara (26 tahun….ckckck tega banget ya >,<). Ia yakin wanita yang ia tikam adalah istrinya. Ia sangat ingat wajah istrinya. Tapi itu tidak bisa dijadikan bukti. Karena itu Pengacara Shin berkata mereka akan mencari puteri Hwang.

Do Yeon meminta pada atasannya agar ia dijadikan penuntut kedua mendampingi rekannya untuk kasus Hwang.

Hye Sung bertanya pada Hakim Kim, apa yang akan terjadi seandainya Hakim Kim memutuskan Su Ha bersalah membunuh Joon Guk dan menghukumnya lalu tiba-tiba Joon Guk muncul dan masih hidup (seperti kasus Hwang). Hakim Kim berkata ia akan membatalkan hukumannya karena itu hal yang benar untuk dilakukan.

Hye Sung bertanya apa ada hukuman bagi hakim yang tahu ia telah salah menjatuhi hukuman tapi tidak membatalkannya. Hakim Kim berkata tidak ada hukum yang mengatur hal itu. Dengan kata lain, jika Hakim Seo (ayah Do Yeon) ketahuan telah menyembunyikan kenyataan istri Hwang masih masih hidup dan telah salah menghukum orang, Hakim Seo tidak akan dihukum.

Hye Sung jadi memikirkan nasib Do Yeon.

Polisi memberitahu Su Ha dan Hye Sung bahwa Kwan Woo telah diserang semalam. Mereka pergi menemui Kwan Woo yang telah kembali masuk kerja dengan tangan digips.

Kwan Woo menenangkan mereka kalau ia tidak apa-apa. Tapi Su Ha membaca pikirannya dan terkejut. Joon Guk telah memberitahu Kwan Woo mengenai ayah Su Ha dan bagaimana semua ini bermula. Tapi Kwan Woo berpikir Su Ha dan Hye Sung sama sekali tidak tahu mengenai hal ini.

Pengacara Shin dan Hye Sung membahas kasus Hwang. Hye Sung belum memberitahu Pengacara Shin mengenai Do Yeon tapi ia bertanya apa yang akan terjadi pada puteri Hwang yang tidak tahu apa-apa. Bukankah hidup puteri Hwang akan serta merta jungkir balik begitu ia tahu kebenarannya?

Sementara itu Do Yeon gembira karena ia akhirnya ditugaskan menjadi penuntut kedua mendampingi rekannya. Ia mengajaknya rekannya menemui korban di rumah sakit. Ia sempat melihat sesosok pria meninggalkan kamar korban dan mirip ayahnya. Tapi Do Yeon mengesampingkan pikiran itu karena merasa tidak mungkin orang itu ayahnya. Korban saat ini terbaring koma dan sepertinya tidak akan sadar.

Su Ha menemui Kwan Woo dan berbicara empat mata. Ia menanyakan apa yang Joon Guk katakan pada Kwan Woo malam itu. Ia mengaku ingatannya telah kembali dan ia sudah mengetahui alasan Joon Guk membunuh ayahnya. Kwan Woo menyarankan agar Su Ha tidak memberitahu Hye Sung. Menurutnya bukan ayah Su Ha yang menjadi penyebab semua ini, tapi Joon Guk.

Hye Sung dan Pengacara Shin berlatih untuk persidangan dengan Yoo Chang berpura-pura sebagai hakimnya. Pengacara Shin bersorak girang saat ia menang. Hye Sung mengingatkan kalau saat ini Pengacara Shin sedang berpura-pura menjadi penuntut. Artinya pembelaan mereka akan kalah jika puteri Hwang tidak ditemukan.

Pengacara Shin curiga Hye Sung mengetahui sesuatu. Ia memberi nasihat, jika Hye Sung bimbang di antara dua pilihan, maka mengatakan kebenaran selalu menjadi pilihan yang terbaik.

Kwan Woo bertemu dengan seniornya, Pengacara Choi Yoon (cameo Kim Min Jong, dengan karakter yang sama dari A Gentleman’s Dignity^^). Yoon menawarkan pekerjaan pada Kwan Woo di firma hukumnya.

Hye Sung berdiskusi dengan Su Ha mengenai Do Yeon. Apakah ia harus memberitahu kebenaran pada Do Yeon? Su Ha teringat perkataan Kwan Woo dan menyarankan agar Hye Sung tidak memberitahu Do Yeon.

Hye Sung terkejut Do Yeon ditugaskan dalam kasus Hwang dan menyarankan agar Do Yeon menjauh dari kasus itu. Do Yeon curiga, mengapa Hye Sung juga seperti ayahnya. Apa Hye Sung tahu sesuatu? Hye Sung mengelak. Ia berkata ia bosan terus menerus berhadapan dengan Do Yeon.

Pengacara umum yang baru adalah pengacara yang berdedikasi seperti Kwan Woo. Namanya pengacara Eom (Guru Kang!!! Eh…Eom Ki Joon^^). Benar-benar pengacara ideal. Pekerja keras dan penuh semangat. Tapi semangat itu langsung hilang begitu ia tahu semua biaya yang ia keluarkan dalam menangani setiap kasus sama sekali tidak diganti oleh kantor. “Uangku!!!” serunya. Bye…bye Pengacara Eom.

 

Welcome Pengacara Cha. Kwan Woo kembali. I’m glad the team’s back together.

Hye Sung tidak sengaja mendengar Hakim Kim berbicara di telepon (dengan Pengacara Yoon), bahwa Kwan Woo menolak tawaran yang jelas-jelas lebih baik daripada menjadi pengacara umum.

Hye Sung mengajak Kwan Woo makan bersama untuk membicarakan masalah ini. Ia pikir Kwan Woo kembali karena dirinya. Tapi Kwan Woo berkata bukan karena itu. Sejak awal menjadi pengacara umum adalah impiannya. Ia berkata ia selalu memutuskan sesuatu atas pilihan yang lebih benar walau hanya 1% lebihnya.

Hye Sung memikirkan keputusannya 11 tahun lalu, saat ia muncul di ruang sidang menjadi saksi. Sampai sekarang ia menyesali keputusannya itu, karena mengakibatkan ia kehilangan ibunya. Tapi ia juga teringat pada Do Yeon yang tidak masuk ruang sidang dan juga menyesal karena 11 tahun lalu ia melarikan diri.

Hye Sung bertanya-tanya jika 11 tahun lalu ia melarikan diri seperti Do Yeon, apakah ia akan lebih menyesalinya?

 

Hye Sung telah mengambil keputusan. Ia menemui Pengacara Shin dan memberitahunya mengenai Do Yeon.

Keesokan harinya ia menemui Hakim Seo dan mengungkit kasus Hwang 26 tahun lalu. Hakim Seo menyangkal ia telah melakukan kesalahan. Hye Sung membalasnya dengan menggunakan kata-kata Hakim Seo 11 tahun lalu, saat Do Yeo menuduh Hye Sung melukai matanya. Hakim Seo tetap tidak mengakui kesalahannya.

Hye Sung mengerti. Ia mengatakan ia telah memberi kesempatan pada Hakim Seo lalu melenggang pergi. Su Ha rupanya mengikutinya. Hye Sung bertanya apa Su Ha membaca pikiran Hakim Seo. Su Ha membacanya. Hakim Seo tidak akan meminta maaf.

Hye Sung menghela nafas. Selanjutnya adalah Do Yeon.

Su Ha menanti Hye Sung yang sedang menemui Do Yeon. Ia merenung mengenai kebohongan dan kejujuran. Kebenaran seringkali lebih membuat hubungan antara manusia lebih damai. Tapi itu hanya untuk sementara. Kejujuran seringkali membuat orang-orang merasa tidak nyaman hingga menghindarinya. Su Ha berpikir ia juga seperti itu. Mengatakan kebenaran lebih menyakitkan dan seringkali ia menutup mata saat berhadapan dengan kebenaran.

Su Ha membuka liontinnya. Di dalamnya ada foto ibunya.

Hye Sung memberi tahu Do Yeon bahwa Do Yeon adalah puteri Hwang. Nama asli Do Yeon adalah Hwang Ga Yeon.

Su Ha menyadari selama ini ia melihat kebenaran (dengan melihat pikiran orang lain), tapi Hye Sung, Jeanne d’Arc-nya lebih darinya. Hye Sung mengejar kebenaran.

Komentar:

I reaaaaaallly love this drama^^

Penulis bisa tetap mempertahankan rasa penasaran dengan apa yang terjadi antara Joon Guk dan ayah Su Ha. Juga tentang ibu Su Ha. Apakah memang ayah Su Ha tidak sebaik yang Su Ha pikirkan selama ini?

Aku juga senang hubungan Hye Sung dan Su Ha maju pesat walau entah apa yang akan terjadi jika Hye Sung tahu Su Ha masih menyembunyikan sesuatu. Aku pikir bukan kebenaran yang akan membuat Hye Sung marah tapi kebohongan Su Ha yang akan membuatnya marah.