[Sinopsis Bagian 1 klik di sini]
Joong Won berjalan-jalan sambil mengipasi dirinya di kebunnya yang indah dan luas. Terdengar suara salakan anjing. Joong Won melihat Pil Seung (si anjing hantu) berbaring dengan nyaman di kebunnya. Dan kipas di tangannya berubah menjadi tali pengikat Pil Seung.
“Kau Pil Seung?”
Pil Seung menyalak dan mendadak bermunculan gadis penari menari lagu “Nobody” Wonder Girls. Joong Won bengong, apalagi ketika melihat Pil Seung menyalak mengikuti lagu sambil menggoyangkan badannya.
“Kenapa aku melihat anjing hantu menari?” gumamnya.
Plak! Ia menampar pipinya sendiri. Ia tidak merasakan apapun.
“Apa ini? Ini mimpi?”
Ia menampar pipinya lagi. Plak! Plak!
Joong Won terbangun. Ternyata benar hanya mimpi.
“Aku bermimpi anjing(buruk),” ujarnya. Ia mengambil tali pengikat Pil Seung yang terletak di meja samping tempat tidurnya dan bertanya-tanya apakah mimpinya karena benda itu.
Joong Won menemui Gong Shil dengan tali pengikat itu. Tapi Gong Shil berkata ia akan melupakan Pil Seung. Ia bisa berpura-pura hidup normal tapi walau ia berpura-pura tidak melihat para hantu itu, mereka tetap mengganggunya. Jadi selama ia tidak melihat hantu itu, ia tidak mau memikirkannya.
“Aku tidak peduli bagaimana kau hidup tapi anjing itu muncul dalam mimpiku.”
“Bukankah itu hanya mimpi anjing(buruk) yang biasa dialami setiap orang?”
Joong Won menyalakan lagu Nobody dari ponselnya. Pil Seung muncul di depan mereka (hanya Gong Shil yang melihatnya), menari dan menggoyangkan ekor.
Joong Won membenarkan, anjing itu muncul dalam mimpinya.
“Aku tidak pernah mau bermimpi anjing yang menari. Ambillah ini dan kembalikan pada pemiliknya,” Joong Won mengulurkan tali pengikat Pil Seung. “Dan kirim anjing itu (ke langit).”
Gong Shil mengingatka Joong Won yang melarangnya menemui pemilik Pil Seung karena berbahaya. Sekarang ia tidak mau pergi. Ia meraih Joong Won agar Pil Seung menghilang tapi Joong Won melompat mundur.
“Ikuti anjing itu. Aku..akan…pergi…bersamamu. Kau dekat dengan anjing itu.”
Yi Ryeong menemui Kang Woo dan memberikan dua tiket VVIP pertunjukan musikal sebagai hadiah untuk pertolongan Kang Woo kemarin.Yi Ryeong menambahkan, tiket itu tak mungkin terbeli dengan gaji seorang pegawai biasa. Kang Woo menerima tiket itu lalu meleos pergi.
“Hei, kita harus menentukan di mana kita akan bertemu.”
“Kenapa aku harus menentukannya denganmu?”
“Itu hadiah. Bukan tiket itu hadiahnya, tapi aku.”
“Apa kau akan meminta tiket ini dikembalikan jika aku menolakmu?”
Yi Ryeong berkata ia sedang menunjukkan ketulusan dengan tidak hanya memberikan tiket, tapi menemani Kang Woo juga. Tapi Kang Woo berkata ada seseorang yang ia ingin ajak pergi (ke pertunjukkan itu). Ia berterima kasih lalu pergi meninggalkan Yi Ryeong. Yi Ryeong menghentakkan kaki dengan kesal.
Gong Shil akhirnya pergi dengan Pil Seung sambil mengomel mengapa Pil Seung muncul dalam mimpi. Kang Woo mendengarnya dan bertanya apa yang muncul dalam mimpi.
“Film..aku menonton film dan adegan film itu terus muncul dalam mimpiku,” Gong Shil berbohong.
“Kau suka film? Apa kau juga suka pertunjukkan musikal? Kita pulang lebih awal. Mari pergi bersama,” Kang Woo menunjukkan tiket pemberian Yi Ryeong. Gong Shil senang sekali. Tapi ia tiba-tiba teringat sesuatu.
“Ah, aku tidak bisa berada dalam ruangan yang terlalu gelap. Aku mungkin berteriak dan melarikan diri dari teater.”
“Ini bukan pertunjukkan horor. Dan jika kau takut, kau boleh berpegangan,” Kang Woo menyodorkan lengannya.
“Mari kita pergi,” Gong Shil tersenyum.
Kang Woo mengajak bertemu di depan teater jam 8 malam nanti, karena pertunjukan dimulai jam 9. Gong Shil mengangguk.
Joong Won mengeluh kepanasan karena harus mengikuti Pil Seung dan mereka tidak bisa naik mobil (karena Pil Seung tidak bica mengatakan di mana tuannya berada). Dengan enteng Gong Shil menawarkan untuk membatalkan rencana mereka, bukankah Joong Won yang ketakutan akan bermimpi lagi?
“Ayo pergi,” Joong Won menyerah.
“Kau pergi ke mana? Pil Seung berjalan ke sana,” omel Gong Shil.
Joong Won protes ia tidak bisa melihat Pil Seung, jadi mana ia tahu arahnya ke mana. Gong Shil ikut mengomel agar Joong Won berjalan cepat karena ia ada janji jam 8 nanti.
“Aku harus berdandan”
“Kau akan pergi ke pertunjukan musik dengan permen Kang, bukan? Apa kau sanggup menonton hingga akhir? Bagaimana kau tahu apa yang akan duduk di sebelahmu?”
“Aku akan duduk di sebelahnya meski aku harus memejamkan mata. Jadi ayo cepat, arahnya ke sana.”
Joong Won tidak mau. Ia ingin membeli minuman dingin dulu. Tanpa mempedulikan protes Gong Shil, ia langsung masuk ke dalam kafe.
Gong Shil ingin membeli patbingsu (es kacang merah yang yummy banget kelihatannya….emang yummy sih hehe >,<). Tapi Joong Won memesan 2 es kopi. Ia tidak mau melihat menu dan ia tidak mau orang lain memilihkan minumannya, juga tidak mau minuman orang lain lebih enak darinya. Dasaaaar…
Terpaksa Gong Shil memesan 2 es kopi. Sambil duduk minum, Gong Shil bertanya apakah Hee Joo pernah muncul dalam mimpi Joong Won. Tidak pernah, jawab Joong Won. Gong Shil berkata ia tidak pernah melihat Hee Joo lagi sejak terakhir kali.
“Hantu muncul saat seseorang membicarakan atau memikirkan mereka. Bicarakan Hee Joo denganku, aku akan mendengarnya,” kata Gong Shil serius.
Joong Won berkata tidak ada yang ingin ia bicarakan dengan Gong Shil. Gong Shil bertanya apa Joong Won tidak percaya padanya.
“Apa Presdir takut aku akan melarikan uangmu?”
“Ya, aku tidak percaya padamu. Orang menciptakan kelemahan saat mereka membicarakan diri mereka sendiri. Aku tidak mau kau mengetahui kelemahanku.”
“Kau tidak mempercayaiku…” kata Gong Shil sambil berpikir. Ia tidak melanjutkan kalimatnya karena Pil Seung beranjak pergi. Jadi mereka harus ikut pergi. Tapi Gong SHil sempat mengatakan sesuatu pada Joong Won.
“Kenyataan bahwa Presdir ikut denganku walau tidak bisa melihatnya (Pil Seung), itu adalah kepercayaan.”
Mereka mengikuti Pil Seung ke sebuah toko furniture. Gong Shil menerka pemilik Pil Seung ada di sini. Joong Won mengingatkan agar Gong Shil hanya membicarakan anjing jika bertemu dengan orang itu. Jangan sampai membuatnya marah dengan menguliahinya.
Sekretaris Kim menyelidiki tali pengikat Pil Seung dan melaporkannya pada Joong Won melalui telepon. Ternyata Pil Seung adalah salah satu anjing tentara, yang belum lama ini disuntik mati. Dan tentara yang bertanggungjawab atas Pil Seung adalah tentara yang baru saja membelot dari militer dan bersenjata.
Joong Won dan Gong Shil terkejut. Sekretaris Kim berkata sepertinya orang yang menyusup ke Kingdom adalah tentara itu.
Lalu apakah tentara itu memang ada di toko tersebut? Ada. Ia bersembunyi di dalam gudang. Tentara itu mengeluarkan senjatanya dan berkata ia akan menyusul Pil Seung. Ia melihat fotonya bersama Pil Seung sambil menangis.
Kilas balik:
Tentara itu sangat dekat dengan Pil Seung. Ia berkata setiap tentara harus memiliki girls group favorite. Ia lalu menyanyi lagu “Nobody” sambil mengajak Pil Seung menari.
Tapi hidup tentara itu dalam ketentaraan tidaklah mudah. Sepertinya ia lemah hingga sering menjadi cacian seniornya dan ia sering dihukum berat. Hanya Pil Seung yang membelanya dan terus menemaninya. Saat bersama Pil Seung, segala keletihan dan keputusasaannya lenyap.
Tanpa Pil Seung, ia merasa tidak akan bisa bertahan sampai selesai. Hanya Pil Seung yang ia miliki. “Nobody nobody but you. Hanya kau satu-satunya yang kumiliki,” katanya pada Pil Seung.
Karena itu ketika Pil Seung harus disuntik mati karena tidak bisa lagi berfungsi sebagai anjing militer, ia memohon agar dokter menyelamatkan Pil Seung dan berjanji akan merawat Pil Seung hingga ia selesai wamil. Namun dokter malah menyuruh tentara itu yang menyuntik mati Pil Seung.
Tentara itu memegang alat suntik sambil menangis lalu menyuntik Pil Seung. Dengan tidak adanya Pil Seung, ia semakin diperlakukan tidak semena-mena oleh seniornya. Tak tahan lagi, tentara itu memukuli seniornya, mengambil senjata lalu melarikan diri.
Kilas balik selesai.
“Pil Seung, aku sangat takut,” kata tentara itu sambil menangis.
Gong Shil menatap Pil Seung. Ia berkata pada Joong Won kalau ia merasa anjing itu ingin menghentikan tuannya melakukan hal yang berbahaya. Joong Won berkata Sekretaris Kim sudah menelepon polisi mengenai keberadaan tentara itu. Joong Won berkata pencarian mereka berhenti di sini (karena pria itu bersenjata). Ia mengajak Gong Shil keluar.
Gong Shil mengikuti Joong Won keluar tapi ia ingin menasihati tentara itu sebelum polisi tiba. Joong Won mengingatkan pria itu bersenjata, mereka bisa saja mati jika mencoba bicara dengannya.
Gong Shil menoleh pada Pil Seung yang mendengking.
“Pil Seung menangis. Ia menangis. Orang itu juga pasti sedang menangis,” kata Gong Shil tak tega.
Joong Won tidak peduli. Ia berjalan pergi. Gong Shil bingung. Ia melihat Pil Seung dengan sedih. Namun akhirnya mengikuti Joong Won.
Joong Won tiba-tiba berhenti berjalan dan menghela nafas panjang.
“Tae Gong Shil, kaubilang meski kau melihat mereka kau bisa memutuskan untuk mengabaikan mereka.”
Gong Shil berkata ia ingin mengabaikan mereka tapi kenyataannya ia tidak bisa seperti itu. Joong Won berkata kalau begitu Gong Shil tidak boleh melihat hantu itu. Ia menyadari Gong Shil tidak bisa mengabaikan hantu itu jika melihat mereka.
“Peganglah,” ia menyodorkan tangannya. Gong Shil mengangkat tangannya dengan ragu.
“Kau bilang kau ada kencan jam 8, bukan? Sekarang pulanglah, cuci rambutmu, berdandanlah yang rapi dan kenakan make-up juga. Datanglah ke sana tepat waktu seperti wanita normal. Kau selalu memintaku memegangmu, jadi kau bisa melakukannya. Aku akan memegangmu, jadi peganglah. Mari kita pergi.”
Joong Won meraih tangan Gong Shil tapi Gong Shil menarik tangannya.
“Kurasa aku hanya gadis gila yang tak tertolong lagi. Aku akan segera kembali,” kata Gong Shil sedih. Ia tidak bisa mengabaikan Pil Seung dan tentara itu.
Joong Won memanggil-manggil Gong Shil sementara Gong Shil berlari masuk mengikuti Pil Seung ke toko furniture.
Pil Seung berlari ke arah gudang dengan kencang karena ia bisa merasa tuannya dalam bahaya. Di gudang, tentara itu mengarahkan senjatanya ke lehernya sendiri dan siap menarik pelatuk. Tiba-tiba sebuah tiang roboh hampir menimpa si tentara.
Doorrr!! Terdengar suara tembakan. Joong Won menoleh. Gong Shil terpaku di tempatnya. Ia masih di lantai bawah. Joong Won melangkah ke toko furniture.
Tembakan si tentara meleset mengenai bantal di rak atas. Akibatnya tentara itu dihujani bulu angsa.
Polisi sudah tiba. Mendengar sirine polisi, tentara itu merasa ia sudah terpojok. Ia keluar dari gudang. Orang-orang yang melihatnya memegang senjata, langsung melarikan diri. Mereka juga menghalangi Gong Shil yang hendak naik ke atas (menemui tentara itu) karena berbahaya. Tepat saat Gong Shil digiring ke pintu darurat, Joong Won masuk dari pintu depan dan tidak melihat Gong Shil.
Ia menaik tangga mencari-cari Gong Shil, namun malah berhadapan dengan si tentara. Senjatanya teracung ke dada Joong Won.
“Jangan mendekat!” seru tentara itu.
“Aku tidak berniat mendekat,” jawab Joong Won sambil mengangkat kedua tangannya.
Tentara itu dengan gemetar hendak meraih pelatuk.
“Aku yakin kau tidak bermaksud untuk menembakku,” kata Joong Won, berusaha tetap tenang. “Jika kau bermaksud, ubahlah menjadi tidak bermaksud. Kau harus sadar bahwa kau tidak bermaksud menembak. ” Pidato apa ini >,<
Tapi manjur, tentara itu pelan-pelan menurunkan senjatanya.
“Benar, turunkan senjata itu. Lebih bagus lagi jika kau melemparnya ke samping.”
Tentara itu berkata ia tidak bermaksud menyakiti siapapun dan menyuruh Joong Won pergi. Joong Won pun berbalik pergi. Sementara si tentara duduk, sepertinya menunggu ditangkap (atau ditembak?).
Joong Won menyadari itu, ia memegang tali Pil Seung di tangannya kuat-kuat. Dan sama seperti Gong Shil, ia tidak bisa mengabaikannya. Ia berbalik dan mengajak tentara itu pergi.
“Aku akan mengakhirinya di sini. Keluar,” kata tentara itu.
“Kau mengenal Pil Seung, bukan?” tanya Joong Won.
Tentara itu terkejut dan bertanya bagaimana Joong Won bisa mengenal Pil Seung. Joong Won menunjukkan tali Pil Seung di tangannya. Lalu melemparkan tali itu ke dekat kaki si tentara.
“Ini benar-benar milik Pil Seung!”
“Benar, Pil Seung ada di sebelahmu saat ini.”
“Apa yang kaubicarakan? Pil Seung…”
“Aku tahu. Dia sudah mati. Aku melihat anjing mati (hantu anjing).”
Tentara itu terkejut dan menoleh ke kanan kiri mencari Pil Seung. Joong Won mendeskripsikan Pil Seung seperti yang dikatakan Gong Shil. Ia anjing German Shepherd yang tampan dan pintar. Juga kesukaannya pada lagu Nobody.
“Kami mendengar lagu itu setiap hari karena kami fans Wonder Girls.”
“Temanmu selalu berada di sisimu. Ia ingin melindungimu agar kau tidak melakukan hal yang berbahaya.”
“Pil Seung mati karena aku orang yang bodoh. Dan ia melindungi orang sepertiku?” Tentara itu menangis.
Joong Won berkata Pil Seung sedang mengangkat kakinya pada tentara itu. Tentara itu teringat itu adalah salaman yang mereka biasa lakukan.
“Pil Seung, apa kau sedang memberitahuku bahwa semuanya baik-baik saja?” isak tentara itu.
Gong Shil menangis melihat semuanya. Karena walau Joong Won dan tentara itu tidak melihat, Pil Seung memang berada di sebelah tentara itu. Menjilati tangan tuannya dan menangis.
Polisi akhirnya menangkap tentara itu dan mengamankannya. Joong Won menoleh dan barulah ia melihat Gong Shil. Gong Shil tersenyum.
Joong Won geram melihat Gong Shil sementara Gong Shil tertawa kecil.
Kang Woo dan Sekretaris Kim melihat berita penangkapan itu di TV. Kang Woo hendak memberitahu polisi mengenai penyusupan pria itu ke Kingdom, tapi Sekretaris Kim berkata tentara itu hanyalah penjaga anjing militer dan tidak ada yang terluka.
“Jadi anjing itu memang bersamanya?” tanya Kang Woo.
“Aku tidak tahu, tapi aku lega tidak ada yang terluka,” kata Sekretaris Kim.
Tentara itu digiring ke mobil tentara. Ia terlihat sangat ketakutan. Tiba-tiba ia mendengar lagu “Nobody”. Ia melihat ke langit dan tersenyum. “Terima kasih.”
Joong Won dan Gong Shil masih di dalam toko untuk menghindari liputan media. Untunglah sang pemilik toko juga penyewa di Kingdom. Joong Won beralasan ia datang untuk melihat-lihat furniture.
Joong Won dan Gong Shil duduk berdua. Gong Shil memuji Joong Won yang hebat, seperti benar-benar melihatnya (Pil Seung). Itu karena aku sudah melihatmu beberapa kali melakukannya, kata Joong Won.
“Tapi apa kau benar-benar akan memenuhi janjimu pada tentara itu?” tanya Gong Shil.
Janji apa? Rupanya sebelum tentara itu dibawa pergi, Joong Won berbicara dengannya. Ia memperkenalkan diri sebagai Presdir Kingdom, dan berjanji akan memberikan pekerjaan jika tentara itu berhasil kembali tanpa membuat masalah. Ia juga meminta tentara itu tidak melupakan Pil Seung.
“Anjing hantu itu sungguh pintar. Ia bukan hanya menyeretmu dalam masalah ini, tapi juga menyeretku untuk memberi tuannya jalan menuju masa depan.”
“Aku sangat senang karena tidak mengabaikannya,” kata Gong Shil.
Joong Won melotot. Ia mendekati Gong Shil.
“Kau. Lain kali aku menyuruhmu pergi, kau harus langsung pergi. Dan saat kubilang jangan pergi, jangan pernah pergi.”
Gong Shil mengangguk mengiyakan. Joong Won mendorong dahi Gong Shil. “Menjauhlah, terlalu sempit di sini.”
Gong Shil menggeser duduknya ke sebelah Joong Won. Ia meminta Joong Won membaca berkas pernyataan bahwa Joong Won tidak terluka dan tidak akan menuntut toko furniture ini di kemudian hari. Gong Shil sendiri tidak merasa keberatan tapi ia tahu Joong Won memiliki standar yang berbeda.
Joong Won menyuruh Gong Shil membacanya.
“Aku sudah membacanya. Sekarang Presdir bisa membacanya dan menandatanganinya.”
“Apa kau tahu berapa harga tanda tanganku? Aku tidak bisa memberikannya sembarangan. Bacalah setiap kalimatnya.”
Gong Shil menyuruh Joong Won membacanya sendiri. Joong Won jadi kesal, ia akan menyuruh Sekretaris Kim membacakannya.
“Presdir…jangan-jangan kau tidak bisa membaca.”
“Bukannya aku tidak bisa…hanya saja aku tidak dapat.”
Gong Shil menatap Joong Won dengan penuh tanda tanya. Joong Won akhirnya bercerita bahwa setelah peristiwa penculikan itu ia menjadi seperti ini.
“Ketika aku disekap, mereka memaksaku membaca buku. Buku yang harus kubaca adalah mengenai orang-orang yang terus dibunuh. Aku bertanya-tanya siapa yang akan terbunuh berikutnya setiap kali aku membaca setiap kalimat. Dan terus seperti itu. Lalu aku merasa semua orang akan mati setelah buku itu selesai. Aku yang akan dibunuh terakhir. Bagaimanapun, aku hidup. Tapi setelah itu, setiap kali melihat kata-kata aku merasa ingin muntah. Aku takut membaca.”
“Bagaimana ini? Bagaimana cara mengatasinya?” tanya Gong Shil.
“Apanya yang bagaimana? Mengapa kau begitu khawatir padahal kau tidak bisa melakukan apapun?”
Gong Shil berkata itulah yang ia maksudkan. Jika ia bisa berkata “berpeganglah padaku, jika kau merasa takut”, maka itu sudah membantu.
“Presdir, apa kau mau berpegangan padaku untuk mencobanya?” Gong Shil mengulurkan tangannya.
“Tidak perlu,” Joong Won mendorong tangan Gong Shil.
Gong Shil berkata kalau begitu ia akan membantu membacakan mulai sekarang. Joong Won berkata Sekretaris Kim sudah melakukannya untuknya, jadi tidak perlu. Gong Shil baru menyadari, rekaman itulah yang didengar Joong Won setiap kali bekerja.
Gong Shil mengambil surat pernyataan tadi lalu mulai membacanya dengan suara keras.
“Aku tidak bisa membaca, bukan tidak bisa mendengar,” gerutu Joong Won.
Gong Shil mulai membaca dengan suara lebih lembut dan berirama.
“Apa kau sedang membacakan buku anak-anak pada anak TK?” Hahaha… ini orang ngajak ribut >,<
Dan begitu seterusnya, Joong Won terus protes. Terlalu cepat, terlalu rendah nadanya. Harus pada nada Mi (do re mi)…astaga jangan sampe deh dapet boss model gini hahaha….tapi kerennya sih boleh ya^^
Kakak beradik Lee berjalan melewati taman bermain. Si adik, Seung Joon , menunjuk ke arah boneka yang mereka lihat semalam. Boneka itu masih ada. Seung Mo mengijinkan adiknya mengambil boneka itu karena sepertinya tidak ada pemiliknya.
Seung Joon menghampiri boneka itu lalu menyalaminya. Boneka itu tersenyum dan berbicara.
“Kau sekarang teman kami. Bermainlah dengan kami.”
Kang Woo telah tiba di tempat pertunjukkan, tapi Gong Shil belum ada. Yi Ryeong juga datang karena ingin melihat dengan siapa Kang Woo menonton. Ia melihat Kang Woo berdiri sendirian dan berjalan menghampiri.
Tepat saat itu Kang Woo menerima telepon dari ayah Joong Won.
“Tidak ada hubungannya dengan Presdir Joo Joong Won (sepertinya kasus tentara itu). Aku akan terus mengawasi dan melaporkan pada Anda urusan pribadi Presdir Joo Joong Won. Tapi aku akan berhenti melapor mengenai Tae Gong Shil. Aku tidak merasa nyaman berbohong padanya. Harap dimengerti.”
Yi Ryeong menghampiri Kang Woo. Ia bertanya apakah Kang Woo memata-matai Joong Won, dan kebohongan apa yang dikatakan Kang Woo pada Gong Shil. Kang Woo terdiam.
Joong Won menelepon Sekretaris Kim agar menjemputnya. Di sebelahnya, Gong Shil tertidur pulas. Joong Won melihat surat pernyataan yang dibacakan Gong Shil. Ia teringat pada perkataan Gong Shil.
Gong Shil berkata alangkah baiknya jika Joong Won bisa membaca saat berpegangan padanya, sama seperti ia tidak bisa melihat hantu mengerikan saat ia memegang Joong Won. Lalu Gong Shil mengulurkan tangannya agar Joong Won mencoba. Tapi Joong Won diam saja.
Joong Won menoleh pada Gong Shil yang sedang tidur. Pelan-pelan ia meraih tangan Gong Shil lalu melihat surat pernyataan di hadapannya. Namun perhatiannya kembali tertuju pada Gong Shil. Dan pelan-pelan ia mendekat pada Gong Shil.
[PREVIEW EPISODE 7 klik di sini]
Komentar:
Hong Sister selalu pandai menyelipkan adegan lucu bahkan pada saat sedih sekalipun. Hujan bulu angsa di tengah bunuh diri yang gagal? He.
Tapi setiap kisah hantunya juga mengharu biru. Khususnya kisah Pil Seung. Mungkin karena Pil Seung tidak menakutkan seperti hantu lainnya, dan ia anjing yang jinak. Rasanya sedih banget melihat Pil Seung menangis :’(
Selama ini Gong Shil selalu mencari Joong Won agar ia tidak bisa melihat hantu. Tapi kali ini, ia menyadari ia tidak bisa mengabaikan panggilannya. Ia tidak bisa tidak peduli. Dan untuk pertama kalinya ia menolak tangan Joong Won.
Joong Won pun mulai berubah. Hatinya yang selama ini dingin dan tidak peduli pada orang lain kecuali menguntungkannya, mulai mencair. Ia sebenarnya sudah selamat saat tentara itu menyuruhnya pergi. Tapi ia memilih tinggal dan memberitahunya soal keinginan Pil Seung. Tanpa ia sadari, ia telah menyelamatkan satu nyawa manusia.
Jika Kang Woo benar-benar tidak mau lagi menyelidiki Gong Shil, apa itu artinya ia benar-benar menyukai Gong Shil? Poor Kang Woo >,< *masa depan suram*
aaakh seru bngetz
BalasHapusmksih bwt sinopx
Aku bener bener nangis waktu baca Pil Seung - Tentara :(
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushiks, kali ini kisah hantu yg mengharukan :(
BalasHapuswhoa, makin penasaran sama episode selanjutnya, gomawo eonni sinopnya :)
Paling lucu saat gong shil membaca surat pernyataan itu. Mimik mukanya yang sebel sama jong won. Gomawo kak sinopnya keren
BalasHapusSetiap episode benar2 bikin nangis. Air mata q turun tanpa dikomando,hiks.hiks.
BalasHapusHong Sister, hebat onnie...!
Mb fanny n Mb mumu, lanjutkan... Gomawo #bowing
Eonni.. selama ini aq silent reader.. tapi akhirnya mmutuskan buat komen demi cinta kasih yg melimpah pada kang woo *efekreply1997*
BalasHapusPosting review singkatnya reply donk eonn.... pliss.. eonni cantik dehh..... *maksa
#lis
Boneka yg mw d ambil begitu menakutkan :(
BalasHapusbr episode ini aq nangis sedih bgt sm pil seung :'(
BalasHapussemakin bertmbh eru di setiap episodenyaaaa
BalasHapusmakasih ya eonni udh bkin sinopnyaaa >.<
Ngakak di episode ini .. Joo gun emang ngeselin dah XD
BalasHapusWach... Pengen pux anjing kayak pilseung....
BalasHapusJadi tman sejati.... Yg sy impikan....
(lebay.....^^)lol
Keren....makin penasaran ama epis berikutnya...makaci mbak fanny....
BalasHapusMakasih ♈Ã¥ mba,,sllu d tggu sinop brktnya..semangaattt
BalasHapusSepertinya tae gong shil membawa aura positif bwt jong won,, dia mulai bisa care dng kondisi di sekitarnya ^^
BalasHapusastagaaa , .
BalasHapusak bnern nangis pas baca kisah ttg pilseung, pdhl lg dengerin lgu riang
rsa x jd keinget sma kucing peliharaan yg udh mati :(
moe
Kereen deh, episode ini betul" sedih karna pilseung :')
BalasHapusTetep semangat yaa kakak"ku utk sinopsisnyaaa, duet kalian yg terbaik :) , terimakasih utk sinopsisnyaa
lanjutnya kutunggu ! !
BalasHapus, , ,
ku harap tak berhenti ditengah jalan kayak sinopsis goddess of fire
q cari2 kok gak berkelanjutan
semoga drama kali ini bkalan happy ending Oke
tp klu bleh jujur q masih nunggu sinopsis goddess of firenya, , , , kapan ya di update lg
Hmmm...emang kapan ya aku buat sinop goddes of fire? Nonton aja belum :)
HapusBhahahahak XDD
Hapusselama ngikutin recaps drama airing di blog ini, kayaknya belom ada drama yg gak selesai di recaps. XD
Mba fann bukannya gak lanjutin recaps goddess of fire tapi emang gak pernah bikin recapsnya. X))))))))
aq'ku sih berharap gong shil sama jong woon,,, dengan begitu kang woo nya bisa buat aku... hihiiii
BalasHapus*nuang kopi ke rambut
#liz
^-^
HapusAkhirnya aku memutuskan untuk baca sinopsis buatan dua eonni cantik ini meskipun udah streaming XD
BalasHapushahaha suka banget sama Jong Woon di eps ini, aku ikutan nangis pas bagian Pil Seung *padahal tiap eps pasti nangis*
dan suka banget sama Kang Woo aaaah mau peluk dia! *salah fokus*
Oke, mangat yuwa buat eonni :D ayooo lanjutkan~ hehehe
Pada akhirnya ahjuma ini baca sinop jugaaa....wkwkwkwkwk
HapusUdah pensiun jadi silent reader yaaa???
*rusuh
#liz
Aku paling suka liat JW cemburu, lucu ,,, ku harap JW jadian sm TGS... kang woo buat aku saja
BalasHapusHa ha ha, ketahuan miswa bisa di jitak neh he he he, by the way ku harap drama ini happy ending
N gak ada yg ditinggalkan kaya drama gu family book... sedih banget deh...
Semangat buat duo eonni yg dah sempetin bwt tulis sinop ini... aku paling suka nonton movie horor!!!!I'm waiting for the next synopsis.
makasiiiih mba sinopnya,ditunggu ep 7 mudah2an sih lsg 2 episode sekalian ^^
BalasHapusmb' mumu...
BalasHapusthank you yaaa :*
Ratna:)
aihhh kang woo cool bangettt...gong shil- kang woo lebih seru (kisah gadis yang bisa melihat hantu dengan cowok yang takut banget hantu...)
BalasHapusjoon woonnya dikemanain yah? bingungg...
ditunggu sinopsisnya ya mba mumu...ganbattee!!!!
_evi_
g tau mo komen apa,
BalasHapuspokoknya DAEBAKK..!!!
adegan Pilseung sm tentara, sukses bkin aku nangis :(
Hai Mb Fanny..aq mo tanya ja nie,knapa sekarang kl klik alamat web ini dr blog lain munculnya selalu access denide yha?
BalasHapusUtk sinop2nya..dilanjut yha,semangat :)
Salam,
http://bisnisyukbun.com/?id=finayu
Dari blog apa? mungkin sedang ada gangguan. Atau langsung saja ke kdramatized.com :)
Hapusada y kpikiran g klo kclakaan y dialami gong shil tu mgkin d dalangi oleh yi reyong?
BalasHapus-elsya-
Makasih mb fanny sinopsisnya, awalnya agak ga tertarik krn lead actrees nya :), tapi lama2 malah suka sama aktingnya.... Liat so ji sub di 'Ghost' yang aktingnya serius bgt, disini malah liat akting konyolnya....jadi makin suka sm ahjussi satu ini....*mulai ga fokus.....:D. Gumawo mb fanny sm mb mumu semangat bikin sinopnya ya....fighting.....
BalasHapusYah kalo gong shil ketiduran di deket jung woon, trus kang woo gimana? Dia nungguin di depan theater sendirian ? :(
BalasHapusmau comment header blog fanny eonni aja akhh, makinn kerennn nd makin semangat baca sinopnya ^^
BalasHapusmba ep 7 doong.... jd gak sabar niih...smangat yaa....
BalasHapuskasian kang woo nya
BalasHapussinopsisnya bagus <a href="http://versmed.blogspot.co.id>Sinopsis Drama Korea Terbaru</a>
BalasHapusPilseung ini luar biasa ya...huhuhu
BalasHapus