The Master’s Sun Metaphors

Bagi yang sudah menonton Best Love atau The Greatest Love tentu tidak asing lagi dengan banyaknya metafora yang digunakan Hong Sisters dalam drama itu. Sebut saja pusaka nasional, kentang, bolpen, sepatu, semanggi, bahkan pororo menjadi kiasan tersembunyi yang mewakili perasaan atau jati diri para pemerannya. Dalam Big, Hong Sisters menggunakan beberapa kiasan juga, tapi yang paling kuingat adalah 10.10 (posisi jarum jam seperti tangan terbuka yang siap untuk memeluk).

Tidak terkecuali dalam drama The Master’s Sun. Mungkin masih ada yang bingung dengan istilah-istilah yang sering diucapkan dalam drama ini oleh para pemerannya? Aku akan mencoba mendaftar metafora apa saja yang digunakan dan kira-kira apa artinya.

a. Matahari (Taeyang)

Julukan Gong Shil karena ia bermarga Tae. Ia dijuluki taeyang besar dan Yi Ryeong (yang juga bermarga Tae) taeyang kecil pada masa SMA. Pada masa itu Gong Shil adalah siswi populer dengan banyak bakat, sementara Yi Ryeong seorang gadis kikuk yang berpenampilan aneh. Dan ia memang “matahari” yang bersinar bagi para hantu, hingga mereka terus mengikutinya. Mungkin ia juga matahari bagi Joong Won yang selama ini tinggal dalam kegelapan….coba lihat banyaknya hantu dalam mall-nya >,<

b. Joo-gun

Gun adalah sebutan untuk pangeran atau tuan. Joo adalah marga Joong Won. Joong Won dijuluki seperti itu karena ia memang seorang pangeran dalam Kingdom-nya.

  

c. Candy

Candy di sini adalah karakter Candy Candy yang populer dalam manga tahun 90-an. Candy adalah anak yatim piatu namun berhati baik dan ceria. Yah…seperti tokoh-tokoh utama wanita dalam drama-drama ^^

Tidak lengkap jika tokoh wanita yang miskin tidak bertemu dengan pria yang kaya atau pengeran tampan bak ksatria penolong. Demikian juga dengan Candy Candy. Ia disukai banyak anak laki-laki namun sayangnya pada akhir kisahnya, tidak jelas apakah ia akan bersama dengan pria yang ia cintai (Terry) atau pria yang mencintainya (Albert). Ralat: Candy akhirnya bersama dengan Albert (cinta pertamanya).

Karena itu Gong Shil tidak mau menjadi Candy. Ia tidak mau menjadi gadis miskin yang  sekedar mendekati pria kaya. Ia  juga tidak ingin bersama dengan Joong Won jika pada akhirnya Joong Won meninggalkannya.

d. Candy/Permen

Julukan Joong Won untuk Kang Woo. Ingat kan Joong Won pernah melihat Kang Woo memberi permen pada Gong Shil? Yeah…and because he’s so sweet too ;)

 

e. Radar dan tempat persembunyian

Istilah yang dipakai Joong Won untuk menjelaskan hubungannya dengan Gong Shil. Gong Shil adalah radar untuk menangkap sinyal hantu Hee Joo dan mencari perhiasan yang bernilai 10 miliar won, sedangkan Joong Won adalah tempat persembunyian/tempat perlindungan/lubang bernafas bagi Gong Shil dari para hantu yang terus menerus mengikutinya. Hubungan seperti ini yang berusaha dipertahankan Gong Shil walau menentang perasaannya yang menyukai Joong Won. Ia tidak mau menjadi Candy Candy yang pada akhirnya tidak bersama orang yang ia cintai.

f. Dooly – Gong Shil

Sepasang boneka berpasangan yang dibeli Kang Woo. Tentu saja ini karena isi hatinya terhadap Gong Shil. Ia ingin menjadi Dooly (kekasih Gong Shil), sedangkan Gong Shil… tetep Gong Shil.

g. Salaryman-dewi

Panggilan antara Yi Ryeong dan Kang Woo. Hmmm…apakah panggilan ini akan berubah menjadi panggilan sayang?

 

h. Vas porselen

Bibi Joo mengumpamakan Joong Won sebagai vas porselen antik yang tidak bisa disentuh orang sembarangan alias Gong Shil. Dan setelah vas itu pecah apakah itu artinya Joong Won bebas disentuh Gong Shil? Hehe^^

 

i. Sweet home dan ruang basement tingkat 2

Sweet home adalah kiasan untuk kehidupan pernikahan Joong Won (karena waktu itu Gong Shil mengira Joong Won benar-benar akan menikah). Jika Joong Won menikah maka ia tidak bisa dengan bebas berdekatan atau menyentuh Joong Won. Karena itu Gong Shil meminta ruang basement tingkat dua sebagai tempat persembunyian. Dengan kata lain ia meminta agar tetap diperbolehkan menggunakan Joong Won sebagai tempat berlindung, namun dengan sembunyi-sembunyi....misalnya sebatas sentuhan jari.

j. Tembok marmer

Joong Won kesal jika Gong Shil hanya menganggapnya tembok marmer yang tidak merasakan apa-apa setiap kali Gong Shil menyentuhnya. Well….he’s a man, tentu saja ia merasakan sesuatu setiap kali Gong Shil menyentuhnya. Dan itu membuatnya frustrasi…..dan ketagihan?

Di akhir episode 10, Joong Won mengaku ia takut hubungannya dengan Gong Shil menjadi lebih dari sekedar hubungan radar-tempat persembunyian. Gong Shil yang merasa kesal dan juga ingin mempertahankan harga dirinya, dengan yakin berkata kalau ia sanggup menangani segala hal dan tetap menganggap hubungan mereka seperti itu, tidak lebih.

Joong Won bertanya lagi apakah Gong Shil sanggup hanya menganggapnya sebagai tempat persembunyian yang terbuat dari marmer dan tidak lebih dari itu. Gong Shil meyakinkannya kalau ia bisa. Lalu Joong Won menyatakan perasaannya pada Gong Shil. Jika Joong Won bersikap bak pangeran tampan, berhasilkah Gong Shil tetap menganggapnya tembok marmer? Lho...bukannya kalo dianggep tembok artinya bebas mau diapain juga...iya kan? hihihihi *evil laugh*

Untuk sementara hanya sebanyak itu yang bisa kuingat.  Mudah-mudahan penjelasan singkat ini bisa membantu. Jika teman-teman ada yang ingat metafora lainnya, silakan  tulis dalam kolom komentar ^^

Preview Episode 11 bisa dilihat di Blog Mumu yaa^^

Tambahan:

k. Domba dan Serigala

Terima kasih pada seorang pembaca (sayang sekali tidak mencantumkan nama) yang mengingatkan pada kisah ini. Gong Shil pernah menceritakan kisah ini pada Joon Won. Gong Shil adalah serigala, sedangkan Joong Won adalah domba. Intinya, Gong Shil tidak mau menjadi penyebab kehancuran Joong Won hanya demi kepentingan dirinya sendiri, sama seperti serigala dalam kisah itu tidak mau memakan sahabatnya, sang domba, meski ia akan mati kelaparan.

l. Matahari

Seperti yang disebutkan liz (thank you^^), Joong Won pernah menyindir kalau Kang Woo telah menjadi Mata Hari. Mata Hari adalah nama seorang wanita mata-mata terkenal. Penjelasannya bisa dilihat di komentar liz di bawah postingan ini :)