Eun Sang bertanya apakah tempat Kim Tan lebih aman. Tan berkata ia tidak tahu tempatnya lebih aman atau tidak, tapi yang pasti lebih baik dari di sini.
“Bagaimana? Apa kau mau ikut?”
Eun Sang nampak ragu.
Tapi ia tidak memiliki tempat tujuan, jadi ia menerima tawaran Tan. Begitu melangkahkan kakinya ke dalam rumah Tan, Eun Sang ternganga. Bagaimana tidak, ia melihat rumah yang hanya tampak dalam buku-buku home desain…atau drama Korea tentunya ;p
Ia mengikuti Tan ke lantai bawah. Tan dengan santai duduk di sofa. Eun sang kaget saat mengetahui Tan tinggal sendirian dalam rumah itu.
“Siapa kau? Apa kau pengedar narkoba? “ Pffttt….sepertinya Eun Sang cuma nonton film mafia dan ngga pernah nonton drama Korea yang bertaburan chaebol ^^
Ia bertanya apa yang Tan lakukan untuk menghidupi dirinya. Tan tak percaya Eun Sang mengira ia seorang pengedar narkoba. Eun Sang berkata petugas polisi tadi tampaknya mengenal Tan, dan juga teman Tan the overacting Jay langsung menghirup bubuk itu begitu melihatnya.
“Benar juga. Tapi….” Tan berdiri lalu berjalan mendekati Eun Sang. “Kenapa kau pikir aku hanya menjual narkoba? Apa polisi yang kautemui tadi benar-benar polisi?”
Eun Sang berjalan mundur ketakutan. Tan terus mendekatinya dan dengan enteng bertanya apakah Eun Sang masih memiliki 2 ginjal utuh. Ha…kukira Tan lagi pura-pura jadi germo ternyata lagi pura-pura jadi penjual organ tubuh XD
Eun Sang semakin takut. Ia memperingatkan Tan untuk tidak mendekatinya lagi. Tapi ia tidak bisa mundur lagi dan sudah tersudut. Tan mendekatkan wajahnya.
“Ini kamarmu. Panggil aku jika kau memerlukan sesuatu,” katanya sambil tersenyum kecil. Ia membukakan pintu di belakang Eun Sang lalu pergi.
“Apa-apaan itu tadi?” gumam Eun Sang, masih shock.
Eun Sang masuk ke kamarnya. Ia teringat pada kakaknya yang melarikan diri setelah mengambil uangnya. Tapi ia tidak bisa bersedih lebiih lama karena ada urusan yang lebih penting. Urusan perut. Eun Sang baru sadar ia belum makan lagi sejak turun dari pesawat.
Eun Sang pelan-pelan membuka pintu kamar. Di luar gelap. Tan yang sedang membereskan buku-bukunya mendengar suara. Dari balkon ia melihat ke lantai bawah. Ia melihat Eun Sang mengendap-endap melintasi ruang tamu.
Eun Sang membuka kulkas di dapur. Di dalamnya hanya ada berbagai makanan kaleng. Ia mengambil beberapa dan mulai makan di dalam kegelapan.
Tiba-tiba lampu menyala. Eun Sang menyadari ia sudah tertangkap basah. Tapi ia sudah mempersiapkan diri. Ia memintaa maaf dan berkata ia hanya memakan makanan yang sudah lewat masa expire-nya. Lalu ia menyodorkan uang US$ 5 di atas meja untuk mengganti makanan-makanan tersebut.
Tan menghampirinya dan melihat masa kadaluwarsa pada kaleng-kaleng itu. Ia berkata bagaimana bisa Eun Sang memakan makanan itu. Eun Sang tidak bisa menjawab dan buru-buru pergi.
“Hei!” panggil Tan. Ia bertanya apakah Eun Sang tidak akan membereskan sisa-sisa makanannya. Eun Sang mulai membereskan kaleng-kaleng itu.
Tan terus menatapnya. Eun Sang bertanya bagaimana caranya memilah sampah Tan. Tan tidak tahu karena ia tidak pernah melakukannya.
“Siapa namamu?” tanyanya pada Eun Sang.
“Aku lupa mengatakannya padamu tadi. Terima kasih sudah membiarkan aku tinggal.”
“Itu nama yang panjang.”
Eun Sang hanya menunduk. Tan mengerti Eun Sang tidak mau memberitahu namanya dan tidak mendesaknya lagi. Ia berkata Eun Sang tidak perlu berterima kasih padanya. Ia bukan membantu Eun Sang tapi sebagai ganti rugi atas bubuk kacang Eun Sang yang ia tahu seharusnya untuk Eun Suk.
Sekretaris Yoon memberitahu Kim Won bahwa Hotel Zeus (milik ayah Young Do) langsung menghubunginya begitu tahu Won memesan penerbangan ke Amerika. Mereka menawari Won untuk menginap di sana.
“Dia sudah bersikap seakan-akan ia pemegang saham hanya karena ia bertunangan dengan Presiden Lee (ibu Rachel Yoo) dari RS international,” ujar Won sinis.
Mendengar itu Sekretaris Yoon terdiam. Ada apa, tanya Won. Sekretaris Yoon berkata tidak ada apa-apa, ia akan menolak penawaran Hotel Zeus itu dengan sopan.
(dalam diagram karakter, Presiden Lee dan Sekretaris Yoon pernah menjalin hubungan kekasih. Namun melihat marga Chan Young dan Rachel yang berbeda, aku tidak yakin jika mereka bersaudara)
Kemudian Sekretaris Yoon menyodorkan daftar tamu yang akan menghadiri pesta keluarga yang akan datang . Ada 51 tamu, masing-masing akan datang bersama keluarga mereka. Won menatap Sekretaris Yoon dengan tajam dan tidak mengambil daftar itu.
“Saya sudah mengirimnya lewat email,” kata Sekretaris Yoon mengerti.
“Kalau begitu untuk apa kau memberi hard copynya (daftar nama dalam bentuk kertas)?” tanya Won.
Kenapa Won sebal? Karena jika Sekretaris Yoon memberikan kertas berisi daftar nama padahal telah mengiriminya melalui email, itu sama saja dengan menuduhnya tidak melihat email sama sekali.
Ia lebih sebal lagi setelah tahu ayahnya yang menyuruh Sekretaris Yoon memberikan daftar nama itu lagi dalam bentuk dokumen. Sekretaris Yoon berkata ia sudah memberitahu ayah Won perihal rencana keberangkatan Won ke Amerika.
Won bertanya apa Sekretaris Yoon pikir ia tidak bisa memberitahu ayahnya sendiri?
“Aku sudah lama ingin bertanya padamu. Sebenarnya kau bekerja pada siapa saat ini? Aku atau ayahku?”
“Aku selalu bekerja untuk Grup Empire.”
“Begitu,” kata Won sinis.
Sekretaris Yoon sambil tersenyum berkata Won saat ini seperti seseorang yang marah karena dikhianati kekasihnya.
“Kau salah. Aku sedang menyarankan kau untuk lebih romantis dengan mencari lebih banyak wanita. agar kau tidak ikut “mati” saat Presdir (ayah Won) mati..” (Setelah seorang Raja Korea mati, para pelayannya ikut mati)
“Apa ada saran lain?” tanya Sekretaris Yoon tenang. Whoaaaa…jika ia bisa menentang Won setenang itu, artinya ia tahu posisinya tidak akan goyah dan bahkan lebih kuat dari Won.
Won menyadari itu. Sekretaris Yoon terlihat tidak takut pada apapun. Won berkata itu kebiasaan buruk lain yang diajarkan ayahnya.
Sekretaris Yoon memandang Won yang berjalan menjauh dengan tatapan lembut (atau kasihan?). Ia mendoakan keberangkatan Won.
Ayah Won sedang minum teh bersama istrinya, Nyonya Jung (Nyonya Jung Ji Suk adalah istri kedua sementara ibu Won yang sudah meninggal adalah istri pertama. Ibu Tan adalah wanita simpanan >,<) . Ayah Won duduk di kursi roda dan nampaknya kesehatannya tidak terlalu baik. Ia berkata ia baru menyadari sekarang kalau kesehatan adalah yang terpenting. Ia menyarankan agar istrinya menjaga kesehatan dan makan banyak makan makanan sehat.
“Jangan berpura-pura baik. Itu tidak akan membuatku melepaskan namaku dari daftar keluarga,” ujar Nyonya Jung.
Ayah Won tertawa. Ia berkata ia tidak pernah memintanya, tapi Nyonya Jung yang membawa ibu Tan masuk dalam keluarga mereka. Nyonya Jung berkata ia tidak punya pilihan lain. Daripada ayah Won terus mengumbar aibnya di depan umum, lebih baik ia membawanya masuk agar tetap tersembunyi.
“Aku tahu, aku yang berbuat kesalahan.”
“Bagus kalau kau tahu. Tapi aku tidak akan pernah menceraikanmu. Karena itu aku membawanya masuk. Untuk memerangkapnya dalam kandang hingga ia tidak bisa melakukan apapun lagi sampai mati.”
Ayah Won tertawa. Ia berkata biasanya semakin lanjut usia, hati akan semakin lembut. Tapi Nyonya Jung tidak pernah berubah.
“Mungkin karena aku tidak punya anak,” kata Nyonya Jung tersenyum getir.
Di luar, Nyonya Han (ibu Kim Tan) mencoba menguping pembicaraan mereka. Won melihatnya. Nyonya Han buru-buru berkata kalau ayahnya dan Nyonya Jung tidak membicarakan Won.
“Mereka hanya menghina diriku,” katanya tersenyum.
Won tidak menanggapinya dan hendak mengetuk pintu.
Tok tok tok, Nyonya Han mendahului Won.
“Won datang,” serunya dari luar pintu. Ia menyuruh Won masuk karena ibunya berkunjung.
“Aku tidak punya ibu di rumah ini,” kata Won.
“Baiklah, dia ahjumma. Ahjumma yang mengasuhmu,” ujar Nyonya Han.
Won bertanya apa Nyonya Han akan menguping.
“Aku pergi. Ahjumma ini juga akan pergi,” kata Nyonya Han. Hee..kok aku suka ya sama ibu Kim Tan. Sepertinya ia yang paling simple dari semua orang dalam drama ini dan lucu dengan caranya sendiri ;)
Won menemui ayahnya dan ibu tirinya. Nyonya Jung menyapanya. Won balas menyapa dengan kaku. Nyonya Jung mengeluh Won tidak pernah menyapanya lebih dulu. Ia mengingatkan ia yang sudah mengasuh Won selama 10 tahun sebelum Won pergi ke Amerika.
“Aku mungkin tidak menyayangimu, tapi aku tetap melakukan yang terbaik. Jangan perlakukan aku seolah aku ibu tiri yang jahat.”
“Maaf aku mengecewakan setelah 10 tahun berusaha,” ujar Won tenang.
Nyonya Jung kesal melihat sikap Won seperti ini padanya. Tapi sebelum mereka sempat berdebat lagi, ayah Won menghentikan mereka. Maka Nyonya Jung pun pergi meninggalkan mereka.
Aku kok merasa ngga adil ya cuma nyebut ayah Won padahal ia ayah Tan juga. Untuk selanjutnya aku sebut Presdir Kim saja ya^^
Presdir Kim berkata ia dengar Won akan pergi ke Amerika. Presdir Kim berkata orang Amerika sangat menghargai perusahaan yang dijalankan turun temurun oleh keluarga dan bagi mereka keluarga adalah yang utama.
“Jadi sebaiknya kau juga membawa serta Tan.”
“Aku akan….”
“Dengarkan aku. Aku akan memberitahu Sekretaris Yoon.”
“Ini adalah urusanku. Aku akan…”
“Aku hanya melakukan tugasku. Perusahaan ini belum menjadi perusahaanmu,” potong Presdir Kim.
Dan Won pun tak bisa berkata apa-apa lagi. Hmmm..ini sih kaya ayahnya yang mmebuat persaingan antara Won dan Tan >,<
Nyonya Han menggiring Nyonya Jung ke tempat sepi. Ji Suk berkata ia sedang sibuk. Ia menegur Nyonya Han karena tidak menggunakan bahasa formal dengannya. Dengan enteng Nyonya Han berkata ia menggunakan bahasa singkat untuk menghemat waktu Nyonya Jung.
Ia dengar Nyonya Jung akan menemui keluarga Rachel. Ia berkata kenapa mereka meminta Nyonya Jung menemui mereka.
“Mengapa kau begitu peduli? Apa kau akan pergi?” tanya Nyonya Jung sinis.
“Aku bertanya karena aku tidak bisa pergi. Aku harus tahu apa yang terjadi karena aku akan menjadi besan mereka.”
“Siapa besanmu? Apa kau lupa bahwa Tan adalah puteraku?” tanya Nyonya Jung.
“Jangan terlalu pamer. Kau akan menyesalinya nanti. Tan tidak akan senang mengetahui ibunya diperlakukan semena-mena seperti ini,” kata Nyonya Han.
Nyonya Jung bertanya apa Nyonya Han sedang mengancamnya. Nyonya Han tidak menyangkal.
“Kau ini penuh omong kosong. Kau pikir kau ini benar-benar nyonya rumah hanya karena mereka memanggilmu Nyonya Han? Selama aku masih hidup, kau tidak akan pernah menjadi istri suamiku. Aku akan memastikan kau tetap jadi wanita simpanan. Apa kau mengerti?” kata Nyonya Jung dengan nada menghina.
Perkataan Nyonya Jung tepat mengenai sasaran. Nyonya Han tak mampu membalas. Setelah kepergian Nyonya Jung, Nyonya Han menangis lalu menelepon anaknya.
“Tas wanita lain….rumah wanita lain…suami wanita lain…. Ia tidak bahagia karena ia menginginkan kehidupan wanita lain untuk hidupnya,” tulis Tan dalam bukunya. “Ia adalah….” Tan melihat ponselnya yang berdering namun tak mengangkatnya. Ibu.
“Ibu? Ini aku. Apa kau khawatir karena aku begitu lama baru menelepon? Maafkan aku. Aku tidak bisa menelepon karena aku benar-benar tersesat di Amerika. Mereka hanya berbicara bahasa Inggris di sini. Kakak….” Eun Sang berusaha menahan air matanya. “Ia bertambah tinggi dan kulitnya semakin hitam. Ibu tahu kan bahaya matahari California? Sama seperti batu yang dipanaskan di atas api. “
Ibu Eun Sang mengetuk ponselnya sebagai tanda ia mendengar.
Eun Sang berbohong dengan berkata saat ini ia sedang berada di rumah kakaknya. Rumah yang memiliki kebun. Tapi anehnya ibu Eun Sang tidak tersenyum mendengar itu.
(hmmm…it’s weird. Jika seorang ibu tahu anaknya menikah dan memiliki rumah yang bagus, harusnya ia senang bukan? Apakah ia peka mendengar ada yang tidak beres dari suara Eun Sang?).
Ia mengetuk ponselnya lagi. Eun Sang meminta ibunya tidak khawatir dan mengingatkan ibunya untuk makan dengan baik dan tidur yang nyenyak. Sambil berusaha menahan tangisnya, Eun Sang pamit pada ibunya di telepon dan berjanji akan menelepon kembali.
Tanpa sepengetahuan Eun Sang, Tan tak sengaja mendengar kebohongan Eun Sang pada ibunya. Tan datang untuk membawakan sandwich. Eun Sang berterima kasih.
“Tidak perlu berterima kasih, makanan itu bagus untuk ginjal,” seloroh Tan.
“Hentikan,” protes Eun Sang.
Tan berkata Eun Sang pintar berbohong. Eun Sang sadar Tan tadi mendengar percakapannya dengan ibunya di telepon. Kenapa Tan menguping?
Tan berkata ia tidak terbiasa mendengar suara perempuan di rumahnya. Ia melihat uang 1 dolar di meja samping tempat tidur dan bertanya untuk apa itu. Eun Sang berkata itu untuk membayar biaya ia memakai telepon.
“Kau ini boros,” ujar Tan.
Eun Sang cemberut. Ia mengambil dream catcher dari tasnya dan memberikannya pada Tan.
“Ini untuk kamar. Tadinya aku akan menggantungnya di kamarku di Amerika. Tapi aku akan memberikannya padamu.”
“Kau tidak sedang membuangnya padaku kan?” ujar Tan. Kesal, Eun Sang hendak merebutnya kembali. Tapi Tan menghindar dan bertanya benda apa itu.
“Dream catcher. Benda itu menyaring mimpi-mimpi buruk dan hanya hanya mimpi indah yang melewatinya,” jawab Eun Sang.
“Apa gadis-gadis cantik juga akan datang?” tanya Tan. LOL XD
“Kembalikan padaku,” kata Eun Sang kesal.
Tan tidak mau memberikannya. Ia menyuruh Eun Sang beristirahat dan menghabiskan makanannya dan sekali lagi menggodanya bahwa makanan itu bagus untuk ginjal. Ia tersenyum saat melihat Eun Sang kesal.
Tan menggantung dream catcher di ambang pintu menuju kolam. Dari area itu ia bisa melihat kamar Eun Sang. Eun Sang tidak menyadari kalau kamarnya berbatasan langsung dengan area kolam dan pintunya terbuat dari kaca.
Ia sibuk memindahkan kursi untuk mengganjal pintu (puntu masuk dari dalam rumah). Tan memperhatikan dari luar. Ia tak percaya Eun Sang masih takut bahkan setelah ia memberinya makanan.
Eun Sang masih tidak sadar Tan bisa melihatnya dari luar. Ia mulai membuka pakaiannya untuk berganti pakaian.
Uhuk uhuk…Tan langsung tersedak. Ia berlari kembali masuk ke dalam rumah. Sekilas kepalanya menyentuh dream catcher pemberian Eun Sang. Hmmm…apakah mimpi indah akan mendatangi Tan?
Eun Sang terbangun oleh sinar matahari yang menerpa wajahnya. Awalnya ia agak bingung ia berada di mana. Kemudian ia melihat ke luar dan terpana.
Eun Sang melangkah keluar ke area kolam. Pemandangan yang sangat indah terbentang di depannya. Eun Sang tersenyum takjub.
Tan sedang bersiap untuk ke sekolah. Ia melihat Eun Sang dari balkon. Dan untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. (Mungkin belum sejauh cinta, tapi jelas ia merasa penasaran dan tertarik pada Eun Sang)
Eun Sang menoleh ke atas. Melihat Tan sedang menatapnya, Ia menunduk dan tak berani menatap Tan langsung.
Tan turun ke lantai bawah. Eun Sang memuji rumah Tan yang sangat indah. Melihat Tan membawa tas, ia bertanya Tan hendak pergi ke mana. Tan berkata ia akan sekolah.
“Ternyata kau bukan pengedar narkoba tapi pelajar,” kata Eun Sang tersenyum. Ia bertanya apakah Tan ke sekolah seperti sekolah yang ada di film-film Amerika?
“Sekolah apa yang kaumaksud? Sekolah sihir Hogwarts? (sekolahnya Harry Potter…aku menjelaskan seakan ada yang tidak tahu sekolah ini >,<)”
Eun Sang tertawa.
“Kau tertawa lagi. Artinya pada dasarnya kau sering tertawa” kata Tan.
Eun Sang berkata ia hanya ingin tahu seperti apa sekolah internasional. Ia meminta Tan menunggu sebentar, ia juga akan pergi.
“Kau mau ke mana?” tanya Tan kaget. Malah sedikit panik kelihatannya.
Eun Sang berkata ia harus pergi jika Tan pergi. Ia hanya akan mencuci muka dan menyikat gigi sebentar.
“Kalau begitu tinggallah,” kata Tan cepat. Ia meminta Eun Sang tinggal hingga ia kembali dari sekolah. Dan lagi Eun Sang tidak memiliki tempat tujuan.
Eun Sang hendak ke tempat kakaknya. Tan berkata restoran tempat Eun Suk bekerja belum buka, mereka baru buka siang nanti.
“Kalau begitu….”
“Tidak ada bis. Orang-orang yang naik bis tidak tinggal di sini.”
“Tapi…”
“Jika kau tidak nyaman tinggal di sini (sendirian), maka ikutlah ke sekolahku.”
Eun Sang bengong. Tan berkata bukankah Eun Sang ingin tahu sekolah seperti apa sekolah internasional itu.
Eun Sang ikut dengan Tan. Sepanjang perjalanan Eun Sang tersenyum. Tan meminjamkan kaca mata hitam. Saat Eun Sang menolak dengan halus, Tan berkata di sini kacamata hitam bukan aksesoris tapi kebutuhan.
Eun Sang memakai kacamata itu. Ia bahkan memberitahu Tan ia akan mengulurkan tangannya ke luar mobil. Jika ini memalukan bagi Tan ia meminta Tan memberitahunya.
“Kalau begitu 1 menit,” kata Tan.
Eun Sang mengulurkan tangannya ke luar mobil (mobil Tan beratap terbuka), merasakan hembusan angin yang melewatinya. Tan tersenyum dan terus menoleh melihat Eun Sang (Fanny: lihat ke depan!! *inget drama Secret >,<*).
Pelajaran di sekolah Tan hari ini adalah: setiap kata memiliki makna. Begitu kita memasukkan perasaan dalam sebuah kata, maka kata itu jadi bermakna. Contohnya kata pensil akan mengandung arti berbeda jika kita memikirkannya sebagai pensil untuk kita menulis surat. Heh?
Tan tidak menyimak kata-kata gurunya. Ia menoleh ke luar tempat Eun Sang duduk menunggunya.
Pak Guru bertanya kata dalam bahasa Inggris apa yang paling indah di dunia ini menurut survei dari 102 negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris. Para murid menjawab: rainbow, flowers, unicorns, dll.
Pak Guru berkata kata terindah dalam bahasa Inggris adalah: mother. Tan terpaku sejenak lalu menuliskan kata itu di bukunya. Kata-kata indah berikutnya adalah: passion, smile, love, dan eternity.
Lalu apa kata tersedih dalam bahasa Inggris? Ada yang menjawab kematian, pemakaman, dll. Tan tidak menulis lagi. Berarti kata “mother” baginya adalah kata yang tersedih juga.
Sambil menunggu Tan, Eun Sang melihat buku yang biasa digunakan ibunya untuk berkomunikasi. Dengan sedih ia melihat tulisan ibunya. DRY CLEANING ONLY. Berulang-ulang. Mungkin bagi Eun Sang itulah kata-kata tersedih di dunia ini.
Pak Guru menyuruh pada murid mengumpulkan tugas esai. Tan tidak mengumpulkan. Ia berkata tugasnya tidak untuk diserahkan. Pak Guru menghela nafas panjang dan bertanya apakah Tan tidak berpikir mungkin saja Tan menemukan tujuan baru jika mengumpulkan tugasnya. Tan tidak menjawab dan berjalan keluar. Sepertinya gurunya sudah terbiasa Tan tidak mengumpulkan tugas.
Tan tidak menemukan Eun Sang di bangku tempat tadi Eun Sang menunggu. Ia mencarinya dan menemukan Eun Sang sedang berdiri memperhatikan dua siswi berpakaian bagus dan berbahasa Korea. Tan bertanya apa yang Eun Sang lihat.
“Hanya…anak-anak yang beruntung. Murid internasional asal Korea mengadakan pesta?” Eun Sang melihat ke arah brosur yang ditempel dua siswi tadi. Brosur itu mengundang murid-murid ke acara Korean Night. Tan berkata pesta itu tidak menyenangkan.
Eun Sang tahu Tan sedang menghiburnya. Ia kembali pamit dan berterima kasih pada Tan karena telah mengajaknya ke sekolah. Ia menitipkan barang-barangnya pada Tan, nanti malam ia akan mengambilnya.
Tan bertanya apakah Eun Sang akan pergi mencari kakaknya. Eun Sang berkata ia harus mencarinya. Ia harus mengambil kembali uang ibunya. Ia tidak bisa membiarkan kakaknya menghabiskan uang ibunya untuk pemabuk.
“Kalau begitu…good bye,” Eun Sang mengangkat tangannya. Lagipula ini Amerika, kan?
Eun Sang berjalan pergi.
“Hai! Apa kau tahu ke arah mana kau harus pergi?” tanya Kim Tan.
“Aku tahu,” Eun Sang menunjuk ke kanan.
“Benar,” Kim Tan menggiring Eun Sang ke arah lain. Ia berkata ia akan pergi dengan Eun Sang. Hehe^^
Eun Sang bertanya bukankah Tan masih harus mengikuti pelajaran. Tan berkata ia tidak menyukai pelajaran yang ini. Matematika.
“Aku suka matematika.”
“Kau pasti tidak waras.” (Ehem...aku juga suka matematika…sangat berguna untuk berbelanja XD)
Keduanya pergi ke restoran tempat Eun Suk bekerja. Namun Eun Suk sudah berhenti bekerja dan tidak akan kembali lagi. Tan menjadi penerjemah bagi Eun Sang. Melalui pelayan lain, Eun Suk menitipkan pesan pada Eun Sang bahwa ia akan menelepon Eun Sang dan menyuruh Eun Sang kembali ke Korea.
Eun Sang tak percaya kakaknya benar-benar melarikan diri dengan uang itu.
“Hei, you’re that girl!” Seru seorang pria bule. “You’re that b*tch’s sister!”
Rupanya itu adalah pria pemabuk mantan kekasih Eun Suk. Eun Sang bertanya di mana kakaknya. Tapi pria bule tadi juga sedang mencarinya karena Eun Suk melarikan uangnya.
Pria bule itu menghampiri Eun Sang. Tan langsung memiting tangannya.
“Apa kau juga memukuli kakakku? Kau brengsek!” maki Eun Sang. “Pukul dia!” katanya pada Tan.
“Kau tidak perlu mengatakan apa yang aku sudah tahu,” kata Tan tanpa melepaskan si bule. Ia menendang kakinya hingga pria itu berlutut.
Dari ujung jalan dua pria gemuk melihat kejadian itu dan rupanya mereka mengenali mantan kekasih Eun Suk sebagai teman mereka. Mereka lari menghampiri.
“Pada hitungan ke-3. 1, 2….”
Belum selesai Tan menghitung, Eun Sang sudah menariknya untuk melarikan diri. Dua pria gemuk itu mengejar mereka. Mereka terus berlari (Eun Sang terus memegang tangan Tan^^), sementara kedua pria gemuk itu mengejar. Errrr….bagus untuk menguruskan badan mereka XD Mana mungkin terkejar hehehe^^
Tan pun merasa geli. Sambil tersenyum ia bertanya kenapa mereka melarikan diri.
“Apa yang kaubicarakan? Kau bilang pada hitungan ke-3…” kata Eun Sang sambil terus berlari.
“Aku hendak menyuruhmu berdiri di belakangku pada hitungan ke-3,” kata Tan menghentikan Eun Sang. Dan lagi kedua pria itu tidak bisa mengejar mereka.
Kedua pria gemuk itu muncul dengan nafas ngos-ngosan. Eun Sang masih ketakutan.
“I want to kill you!” seru salah dari mereka terengah-engah.
“Kau bisa katakan itu saat kau bisa mencapaiku,” kata Tan dalam bahasa Korea, sambil berjalan mundur.
“I swear! I will kill you!”
“Aku tahu kau ingin melakukanya tapi aku mungkin sudah tua dan mati sebelum kau bisa melakukannya,” ejek Tan lagi dalam bahasa Korea.
“Apa mereka mengerti bahasa Korea?” tanya Eun Sang heran.
Tan berkata kedua pria itu tidak akan bisa mendengar suaranya. Ia mengatakan itu agar Eun Sang tidak takut. Eun Sang sedikit tersentuh mendengarnya.
Ponsel Tan berdering. Rachel.
Senyum di wajah Tan lenyap. Eun Sang berkata saat ini tidak ada waktu untuk mengangkat telepon. Ia meraih tangan Tan, khawatir kedua pria gemuk itu menyusul mereka.
“Tidak ada waktu untuk ini sejak kemarin,” kata Tan, tanpa sadar menepis tangan Eun Sang.
“Aku hanya…..” Eun Sang merasa tak enak hati.
Tan menyadari kesalahannya. Ia bergurau berkata yang menelepon itu pemesan narkoba organik.
“Ayo pergi, kali ini kita harus lari,” giliran Tan meraih tangan Eun Sang. Dan mereka pun berlari meninggalkan dua pria gemuk yang sudah tidak mampu berlari lagi.
[Bersambung ke Bagian 2] –sudah diposting
Komentar:
Dua pribadi dengan latar belakang yang berbeda. Sebenarnya kita sudah sering melihat hal ini dalam drama. Wanita miskin dan pria kaya. Tapi biasanya di awal drama, si wanita berpendapat uang bukanlah segalanya, sementara si pria berpendapat uang bisa membeli segala sesuatu.
Dalam drama ini kita melihat kebalikannya. Dalam kemiskinannya, Eun Sang seakan berusaha mempertahankan harga dirinya dengan terus membayar atas apapun yang ia ambil/pinjam dari Tan. Sedangkan Tan malah berpendapat uang bukanlah segalanya.
Biasanya si wanita hidup bahagia dalam kesahajaannya dan bersemangat walau harus bekerja keras, sementara si pria bangga dengan status dan kekayaannya. Tapi tidak dalam drama ini. Jelas Eun Sang iri pada kehidupan anak-anak kaya. Ia iri ia harus bekerja keras sedangkan anak-anak itu bisa melakukan apapun yang mereka inginkan. Sedangkan Tan yang salah satu dari anak kaya itu, tidak merasa bahagia walau ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan.
Aku penasaran dengan apa yang terjadi dalam keluarga Kim. Sebenarnya Presdir Kim itu ayah seperti apa? Dan yang jelas ia bukan suami yang baik. Apakah suami yang tidak baik bisa menjadi ayah yang baik? Karena Won dan Tan jelas menderita.
Aku senang melihat hubungan Tan dan Eun Sang tidak diawali dengan pertengkaran dan kesalahpahaman di sana sini. Mereka mulai dari pertemanan walau terlihat jelas Tan mulai tertarik pada Eun Sang. Dan mungkin Eun Sang adalah satu-satunya hal yang bisa membuatnya tertarik saat ini.
Woww.. Cepetnaaa.. Fanny.. Mantab..
BalasHapusDaebak!
-vi-
daebakk !! ekspress banget inih sinopsnya.. Jongmal Jongmal Gomawoyo Fanny Eonni and Dee Eonni of course ... selalu antusias sama duet kalian ^^ FIGHTING !!
BalasHapusMakasih mba, ditunggu part 2nya.
BalasHapusFighting.. ^^
wow woow semangat mbak Fany ya ^^
BalasHapusNaarkoba organik?? LOL hahaha
BalasHapusMba fanny S̤̥̈̊є̲̣̥є̲̣̣̣̥♍ªªªηGªª†̥†̥̥ ℓã◦°˚ª˚°◦aђ..!!!! Seru seru.. Suka suka
.Boucye.
Makasih mba sinopsisnya , td mlm jg nntn tp gada subnya , jd ngerti deh ceritanya stlh bc sinopx mba fanny hehe , di tunggu part 2 nya mba :D
BalasHapusCepat bgt posting xa mba fanny,mba fanny sama mba dee fighting!
BalasHapusmakasi mbakk..
BalasHapussemangat,,,, :)
TĤåиk Ýõü mbak fanny..cepet Ɓȃήƍέєë††† .. ƍǝќ sabar part selanjutny..fighthing!!
BalasHapusBen_yanni
thxs mb fanny ditunggu part ke2nya...mkin pensaran gimana hbungan Kim Tan dan Eun Sang slanjutny...
BalasHapusbtw drama ini genrenya ap ya?? melodrama romantis kah??
mb Fanny ~ mb Dee FIGHTING!!!
terima kasih mbak sinopsisnya, semangat semangat !! .. salam kenal
BalasHapusby khilda
ayah chan yong yg di hundred years inheritance kah yg kim chul go?
BalasHapuskamsahamnida y... d tunggu next ep ny...
BalasHapusWach... udh lma gk nonton drma yg da acara lari2_an ....heheheh....
BalasHapusAku tnggu part 2x fanny onnie
LOL ! Semuaaa ttg drama ini update nya cepet banged deh! XD
BalasHapusDari raw nya, sub nya, sampe sinopsis nya XD nyampe terheran2 karena gak kayak drama2 lain yg max waktu untuk semua itu 2 hari, tapi ini, malem tayang, besoknya langsung ada raw yg kualitas bagus+sub indo+sinopsis . WOW! Daebakk banged gak tuh XDD
Tapi yaa, rating nya baru 11-12% semoga bisa nanjak ke lebih tinggi, berhubung ini masih permulaan episode . Yoshhh galauu banged liat preview ep 3 nyaa!! Aaaaaahh yg mereka pake baju couple!! Hihihih XDD
The heirs udah keluar sub indo nya? Dimana linknya?
HapusMaantap! Ditunggu part.2nya ;)
BalasHapusDitunggu part 2 nya mbak :D ^_^
BalasHapus~Melin~
Bener" suka sm drama ιηι.. Mba fanny makasii udh buat sinopsisnyaa ^^
BalasHapuswah papa gumiho main lagi jd abang nya kim tan,cakeeeeeeeeeep
BalasHapusKamsahamnidaaaaaaaaaa :)
BalasHapusSetuju sekali sama komentarnya mba' fanny, aku nge-link sinopsis the heirs dari mba' fanny sama kutudrama bolehkan? hehehe
BalasHapusTengkyu. .. Km yg tcepat.... D tunggu terus y update-an the heirs ny...
BalasHapusceritanya seruu n lucu..:))
BalasHapusbener2 g sbar dgn klanjutanny,, makasi y mba..:)
semangat..!!!^^
Kerenzzzzz........!!!!!! Dlnjut mb sinopny ....
BalasHapuswah emng bner2 daebax ya mb fanny n mb dee ne.......1 hri klar........pox..pox...pox
BalasHapusMga strz.a gne yUz y mb....hehe
Lop u lop u...... tq
BalasHapusLop u lop u...... tq
BalasHapusSeneng deh ada sinopsis the heirs soalnya good drama pke english sub hehehe..jadi gak sabar nunggu eps 3 dan 4 minggu depan :) Kamsahamnidaaaa onnie ♥
BalasHapusSeneng deh ada sinopsis the heirs soalnya good drama pke english sub hehehe..jadi gak sabar nunggu eps 3 dan 4 minggu depan :) Kamsahamnidaaaa onnie ♥
BalasHapusSeneng deh ada sinopsis the heirs soalnya good drama pke english sub hehehe..jadi gak sabar nunggu eps 3 dan 4 minggu depan :) Kamsahamnidaaaa onnie ♥
BalasHapusSeneng deh ada sinopsis the heirs soalnya good drama pke english sub hehehe..jadi gak sabar nunggu eps 3 dan 4 minggu depan :) Kamsahamnidaaaa onnie ♥
BalasHapusDuet maut yg kerenz semoga the future choice jg aq bisa sinopsis di sini
BalasHapusthank you mba fanny, FIGHTING (:! aku baru komen pertama ini. Antusias banget sama HEIRS .
BalasHapusDilanjut part 2 nya
Anita Sari
Excited banget,,
BalasHapusbakalan gak sabaran nunggu episode slanjutnya,,
:D
auwww,,mb dee+mb fanny moga selalu bersemangat sperti ini sampe episode trakhir The Heirs , amin , semoga #crossfingers
BalasHapusngakak nntn episode dua ini , pas scene eun sang lg dipinggir kolam liat"an ama tan yg lg di balkon, backsound nya itu loohhhh koq kayak film bollywood , hahahaha. lgsg sadarkan diri sendiri ini oppa lee min ho gitulohhh,,bukan abang shahrukh khan *lol*
_dee_
Oenni fanny, dah gak sbar nggu part 2nyaa
BalasHapusDitnggu ya oenni
Kamsahamida :D
drama ini emang beda. gomawo ats sinopsisnya eonnie .:) fighting!! dtunggu kelanjutannya :) :)
BalasHapusCpet bgt mbak fanny n mbak dee update sinop ny...dr kmren2 da nunggu2 ni drama n trnyta ep 1 tdk mngecwakan.. mga smpai slsai tdk mngcwakan..
BalasHapusdrama nya, bikin ak senyum2 gaje, krn lihat hubungan si Tan ama eun sang
BalasHapusdrama yg paling d tnggu, sneng liat scene kim tan sm eun sang, gomawo sinopsisnya mbk, next d tnggu, Fighting!!! hehhe ^^
BalasHapusTengkyuu fanny eonni & dee eonni.. Sukaaa ^^
BalasHapusDuo FanDee daebak, hwaiting !!!
BalasHapus(ง '̀⌣'́ )ง
Makasih sinopsisnya mba ^ ^
BalasHapusthanks bgd mba.....
BalasHapusi love oppa min hoo selalu.....
thanks bgd mba.....
BalasHapusi love oppa min hoo selalu.....
thanks mbak atas sinopsisnya ,,,,,,, ^_____^
BalasHapusThanks bgt... ngggak nyangka cpt bgt keluar sinopsisnya
BalasHapusTapi saya aneh kok katanya chemistry LMH sama PSH nggak ada menurut saya mereka serasi bgt
waduuhh parah ni.. semakin liat semakin penasaran, padahal rencana awal pengen intip sedikit doank terus nunggu dramanya selesai baru beli dvd bajakanya terus nonton sampe selesai. eh sekarang malah ketagihan... huuft..
BalasHapusmbaaa fannyyy..... asik asik mba fanny ngerecap kdrama baru setelah GFB (yg aku baca lho)
BalasHapusSemogaa beneraan romcom yaa :D
BalasHapusMskipun ada dikit2 yng meLow2 nyaa
Aku sempet mewek pas eun sang nelpon ibunya,kyanya emng feeling seorng ibu tuh bner,terharu sm eun sang,kesel sm kakaknya heeuuhh > . <
ceritanya semakin seru...
BalasHapusaku suka dengan gayanya le min ho di drama ini..
cool dan bikin geregetan...
gommawo...^^
Ok mb bgs bgt aku yg ibu2 aja seneng liatny
BalasHapusDtgg kelanjutanny penasaran
BalasHapusThanks so much udah nge post sinopsis Heirs..:-)
BalasHapusThanks so much udah nge post sinopsis Heirs..:-)
BalasHapusko ga bisa di copy sih
BalasHapusWaa .. aku juga seneng karena pertemuan pertama antara Tan dan Eunsang tdk diawali dngan pertengkaran spt drama korea lain ^_^
BalasHapusmereka brdua udah ada chemistry dr awal brtemu . good job thor :)
arghhhh di posting juja....arigatou...>,<
BalasHapussukak banget ma karakter min hoo di sini g nyebelin kayak junpyo, g seberat yoon sung, g sedingin waktu maen di FAITH...sukaaaaaaaaa
Shin hye juja keren...jauh lebih kuat daripada pas jadi Mi nam. Entah kenapa aku ngerasa chermistry antara Shin Hye-Min Hoo jauh lebih kuat ketimbang SHin-Hye & Geun Seuk dulu...>,<
aigooo....
BalasHapustambah penasaran aja, pokoknya pingin nonton filmnya.
aduh postingnya jangan lama2 ya mba dah keburu kecanduan e....gumawo
sedih melihat kehidupan ibu nya tan dan eun sang
BalasHapuseoni....bisa minta pendapatnyakah...kira kira mengapa tan bisa tertarik atau suka pada eun sang, krna me n hubby masih sering berdebat soal ini, hehehehe.....intinya hubby nggak menemukan alasan tepat knp si Tan bisa tertarik pd eun sang
BalasHapusnumpang tanya dong ge mana cara nonton ni filmya?
BalasHapuslw pake hp bb bisa ngak nontonnya?
ka, Tan kan udh punya tunangan. ,.. tp tertarik sama eun suk..
BalasHapusjd penasarran .. hihi