Seung Nyang menonjok wajah Dang Ki Se karena sudah merobek pakaiannya. Byung Soo melihatnya dan hendak memukul Seung Nyang. Dang Ki Se berkata pukulan Seung Nyang lumayan juga untuk seorang gadis. Byung Soo terkejut. Dang Ki Se menyuruh Seung Nyang didandani lalu dibawa ke tendanya.
Dua orang wanita Goryeo disuruh mendandani Seung Nyang. Seung Nyang terpaksa menurut karena tidak ingin membuat dua wanita itu terkena masalah.
Seung Nyang yang telah didandani dibawa masuk oleh Byung Soo ke tenda Dang Ki Se dalam keadaan tangan terikat di belakang. Dang Ki Se langsung terpesona melihat kecantikan Seung Nyang. Seung Nyang menoleh ke arah senjata Dang Ki Se tergantung. Dang Ki Se berkata ia biasa berburu. Binatang yang bisa dimakan akan dimakannya, tapi pejuang akan ia jinakkan. Ia akan menjadikan Seung Nyang selirnya di Daidu (ibukota Yuan).
Seraya Dang Ki Se mengoceh, Seung Nyang melirik keadaan sekelilingnya untuk mencari kesempatan menyerang. Byung Soo menguping di luar tenda Dang Ki Se. Ia terkejut saat tahu Seung Nyang akan dijadikan selir.
Seung Nyang mengejek Dang Ki Se sama sekali tidak ada artinya. Tidak ada yang takut pada Dang Ki Se jika ayahnya bukan El Temur. Dan Dang Ki Se adalah hal yang memalukan nama El Temur. Dang Ki Se marah dan membanting botol araknya.
Secantik apapun Seung Nyang ia akan membunuhnya jika terus menghinanya. Seung Nyang berkata bunuh saja , lebih baik mati daripada tubuhnya disentuh orang tak berguna. Dang Ki Se menampar Seung Nyang. Seung Nyang diam-diam memungut pecahan botol arak.
Tak disangka, Byung Soo yang akan menyelamatkan Seung Nyang. Ia tidak mau Seung Nyang naik derajat menjadi selir Dang Ki Se. Ia pergi ke tenda Wang Yoo. Wang Yoo baru saja sadarkan diri dan sedang mencari Seung Nyang. Byung Soo memberitahu kalau Seung Nyang adalah wanita dan saat ini Dang Ki Se sedang bersamanya. Wang Yoo langsung lari keluar tenda.
Seung Nyang memukul kepala Dang Ki Se dengan tangannya yang sudah bebas. Ia meraih panah yang tergantung di tenda itu dan mengarahkannya pada Dang Ki Se. Ia meminta dua ekor kuda. Dang Ki Se tahu dua ekor kuda itu untuk Seung Nyang dan Wang Yoo.
“Tapi begitu aku mati, Rajamu juga akan mati,” ujar Dang Ki Se.
Seung Nyang teringat pada ibunya yang mati karena menyelamatkannya. Ia masih trauma dan tidak ingin Wang Yoo mati karena melindunginya. Kewaspadaannya menurun. Dang Ki Se menantangnya untuk menembak dan berjalan mendekati Seung Nyang. Seung Nyang berseru agar Dang Ki Se mundur.
Dang Ki Se menangkis panah Seung Nyang. Panah tertancap di tiang tenda. Dang Ki Se memegangi kedua tangan Seung Nyang dan hendak menodainya. Seung Nyang meronta sekuat tenaga.
Untunglah Wang Yoo tiba pada waktunya. Ia memukul Dang Ki Se hingga pingsan. Lalu ia meraih tempat lilin dan hendak memukulkannya ke kepala Dang Ki Se. Seung Nyang menghalanginya. Wang Yoo berkata Dang Ki Se harus mati.
Seung Nyang memeluk pinggang Wang Yoo erat-erat. Ia memohon agar Wang Yoo tidak melakukannya. Tidak di sini. Ia sendiri sudah berapa kali ingin membunuh Dang Ki Se demi membalas kematian ibunya. Akhirnya Wang Yoo menurut.
Wang Yoo memegang tangan Seung Nyang. Ia akan membawa Seung Nyang keluar dari sini. Tapi begitu keluar tenda, mereka sudah dikepung Wang Go dan yang lainnya. Wang Go terkejut melihat Seung Nyang ternyata seorang wanita.
Jeom Bak Yi mengendap-endap di luar perkemahan. Ia terkekut melihat keduanya dikepung. Dan kembali memberitahu Sun Woo, Moo Song, dan Boo Hwal. Rupanya saat peristiwa di Daechong, ia terkena panah namun ditolong seorang nelayan. Ia datang untuk menyelamatkan Seung Nyang dan membunuh Byung Soo.
Moo Song berkata mereka hanya berempat, bagaimana bisa menyelamatkan Wang Yoo dan Seung Nyang. Sun Woo mendapat ide untuk membakar tenda berisi upeti. Dalam keadaan kacau, mereka bisa menyelamatkan keduanya.
Seung Nyang dan Wang Yoo diikat saling membelakangi pada sebuah tiang. Wang Yoo sangat sedih apalagi ketika ia teringat Seung Nyang bersusah payah menariknya di tandu. Bagi pria itu sudah cukup menyulitkan, apalagi bagi wanita. Seung Nyang bertanya apakah Wang Yoo karena ia sudah membohonginya. Wang Yoo berkata ia tidak kecewa. Seung Nyang berkata ia masih Seung Nyang yang sama, yang mengabdi pada Wang Yoo.
Empat sekawan menjalankan rencana mereka. Mereka berhasil membakar tenda upeti. Hanya sayangnya mereka terpergok oleh si keriting dan Byung Soo. Empat sekawan tertangkap.
El Temur dan Ibu Suri melanjutkan perang urat syaraf. El Temur mengajukan tanggal pernikahan tanpa berdiskusi dengan Ibu Suri. Ia berkata masih banyak hal yang harus dilakukan daripada meminta petunjuk tukang ramal. Pernikahan diperlukan untuk memperkuat kedudukan Ta Hwan.
Ibu Suri mengalah tapi ia berkata calon permaisuri harus dilatih terlebih dulu hingga hari pernikahan. El Temur setuju. Hmmm…sepertinya tidak akan menjadi pelatihan yang menyenangkan bagi Danashiri.
Benar saja, Danashiri diharuskan bangun satu jam sebelum Ibu Suri bangun, yaitu jam 5 pagi. Ia juga harus berlatih berjalan dengan anggun tanpa menjatuhkan cangkir di kepalanya. Danashiri yang manja kesal hingga menjatuhkan semua cangkirnya.
Ia juga dilarang makan dengan lahap dan dilarang menambah makanan. Kemudian ia harus belajar etika dari kepala pengurus istana yang galak dan tegas, bernama Dok Man. Dok Man mengingatkan Danashiri tidak bisa menjadi Permaisuri jika tidak mau belajar. Danashiri dengan cuek berkata ia tidak mau jadi permaisuri. Gadis ini lucu juga, cuma manja banget. (Di sini Baek Jin Hee kok agak mirip Yoo Eun Hye yaa....apa cuma perasaanku aja karena dua-duanya dilatih jadi puteri^^)
Ta Hwan tertawa saat mendengar Danashiri tidak mau jadi permaisuri. Akan lebih bagus jika Danashiri pergi sendiri. Kasim Ta Hwan mengingatkan kalau El Temur tidak akan membiarkan itu terjadi. Ta Hwan berani bertaruh satu manisan bahwa Danashiri akan menyerah. Kasim Ta Hwan berkata Ta Hwan dan Danashiri cocok satu sama lain. Ta Hwan berseru kesal. Ia yakin Danashiri akan menyerah.
Ibu Suri menemui Danashiri pada malam hari. Danashiri bahkan tidak takut berhadapan dengan Ibu Suri yang merupakan penguasa di istana. Ibu Suri mengingatkan bahwa hidup di istana adalah hidup dengan peraturan dan tata tertib. Terlebih lagi bagi Permaisuri.
Danashiri dengan enteng berkata kalau begitu peraturan harus diubah. Ia tahu saat ini Ibu Suri yang menjadi penguasa istana. Setelah ia menjadi Permaisuri, ia akan mengubah banyak hal. Secara tak langsung ia menantang kekuasaan Ibu Suri. Ibu Suri menatap tajam Danashiri lalu tersenyum. Sebaiknya Danashiri beristirahat karena Danashiri yang memulai (ingin menjadi Permaisuri).
Sepeninggal Ibu Suri, Danashiri tersenyum sinis. Mereka mengharapkannya menyerah? Lihat saja nanti.
Ibu Suri tidak suka dengan sikap Danashiri yang kurang ajar. Ia menyuruh dayang mempersiapkan sesuatu. Ia berkata Danashiri harus belajar seperti apa kehidupan di istana.
Ta Hwan dan Danashiri berjalan-jalan di taman istana. Ta Hwan berkata kecantikan Danashiri melebihi kecantikan bunga-bunga. Danashiri tersenyum. Ia berkata ia tidak peduli pada bunga-bunga itu. Ia tidak suka taman ini.
Ta Hwan berkata taman ini ditanam sendiri oleh ibunya yang sudah meninggal. Danashiri cepat-cepat minta maaf. Ta Hwan berkata tidak apa-apa, ia juga tidak suka taman ini.
Danashiri bertanya apakah Ta Hwan benar-benar menginginkannya menjadi permaisuri. Ta Hwan berkata ia tidak pernah menginginkan orang lain. Danashiri mengajukan permintaan untuk membawa dayangnya sendiri. Kasim Ta Hwan protes tapi Ta Hwan memberi ijin. Danashiri meminta Ta Hwan melamarnya secara resmi dengan membawa buket bunga raksasa karena ia suka bunga.
Ta Hwan tersenyum mengiyakan. Tapi begitu Danasiri pergi, ia menyuruh kasimnya melenyapkan semua bunga dari kamar Danashiri.
Bayan dan Tal Tal dalam perjalanan menuju perbatasan. Bayan mengomel ini sama saja dengan diasingkan. Jika tahu akan begini, lebih baik ia membunuh Ta Hwan di Daechong. Tal Tal menghibur pamannya setidaknya mereka masih hidup.
Dang Ki Se dan yang lainnya ketakutan karena tenda upeti terbakar. Mereka takut jika El Temur tahu mereka yang akan dihukum dan bisa saja Wang Yoo kembali jadi raja (karena Wang Go tidak kompeten). Wang Go mengusulkan agar Wang Yoo dikirim ke perbatasan, tempat Bayan dikirim. Di sana adalah tempat berbahaya dan Wang Yoo bisa mati di sana.
Dang Ki Se menganggap itu ide bagus. Maka Wang Yoo dilepaskan. Seung Nyang kaget, Wang Yoo hendak dibawa ke mana? Ia ingin ikut. Tapi Mereka dipisahkan . Wang Yoo menggenggam tangan Seung Nyang, ia meminta Seung Nyang tetap hidup, ia akan mencari Seung Nyang. Seung Nyang juga memohon agar Wang Yoo tetap hidup di manapun Wang Yoo berada. Mereka berdua menangis saat dipisahkan.
Perjalanan berlanjut, Seung Nyang sekarang berada di barisan para wanita. Ia sangat lemah hingga terjatuh. Tapi Dang Ki Se tampaknya memiliki hati yang lemah untuk Seung Nyang dan terlihat mengkhawatirkannya.
Sementara itu, Wang Yoo dan empat sekawan dibawa ke arah Barat, ke arah perbatasan Yuan.
Bayan dan Tal Tal telah tiba di markas militer perbatasan Yuan. Keadaan di sana sangat memprihatinkan. Banyak prajurit yang mati dan mereka semua terlihat lemah. Pasukan seperti itu mana sanggup berperang? Komandan markas menyambut Bayan. Ia mengundang Bayan ke perjamuan selamat datang.
Melihat makanan mewah terhidang di hadapannya, Bayan menyadari Komandan markas ini korupsi. Ia meminta pedang si komandan. Ia bertanya pada siapa komandan itu menjual senjatanya. Komandan itu terus menyangkal. Bayan menyabet leher si komandan dengan pedang. Ia akan membentuk pasukan baru.
Namun bukan berarti keadaan bertambah baik. Bayan memisahkan pasukan Yuan dari suku lainnya. Pasukan Yuan menjadi prajurit sementara sisanya menjadi budak. Dan budak mendapat ransum yang lebih sedikit dari prajurit. Jika mencoba melarikan diri, akan dihukum mati.
Berbeda dengan para wanita lain yang dijadikan upeti, Seung Nyang diikat. Wang Go melarang Seung Nyang diberi makan. Dang Ki Se melihat itu. Ia menyuruh Seung Nyang dibawa ke tendanya. Ia menawarkan pilihan pada Seung Nyang. Menjadi budak istana atau menjadi selirnya.
Seung Nyang memilih menjadi budak. Dang Ki Se mengingatkan Seung Nyang bisa mati karena disuruh kerja keras seperti anjing di dalam istana. Seung Nyang berkata ia sudah tahu. Dalam hatinya ia menyuruh Dang Ki Se menunggu giliran. Pertama, ia akan membunuh Raja Yuan.
Ibu Suri kesal karena Danashiri tidak pernah menghaturkan salam ke kediamannya. Tapi ia sudah mempersiapkan sesuatu. Dayang sudah membawakan apa yang dimintanya di dalam sebuah kotak. Ibu Suri menyuruh dayang memberi kotak itu sebagai hadiah untuk Danashiri.
Isi kotak itu sepertinya campuran aroma terapi. Danashiri merasa Ibu Suri sedang menyogoknya. Dok Man tidak mengerti untuk apa Ibu Suri menyogok Danashiri. Danashiri yakin ia yang akan menjadi penguasa istana, sudah waktunya bagi Ibu Suri untuk menyingkir. Dok Man kaget Danashiri memiliki pemikiran seperti itu, karena hal seperti itu tidak akan pernah terjadi. Dan yang sama sekali tidak diketahui Danashiri adalah aroma terapi itu membahayakan kesuburannya.
Rombongan dari Goryeo tiba di Yuan. Seung Nyang terkejut melihat betapa luasnya Yuan. Apalagi ketika memasuki halaman istana Yuan. Seung Nyang teringat Ta Hwan menawarinya rumah seluas Goryeo.
Dok Man menyambut Dang Ki Se. Dang Ki Se berbisik sambil menunjuk Seung Nyang, bahwa Seung Nyang akan ia ambil, jadi Dok Man hanya perlu menolaknya.
Ta Hwan ditandu melewati halaman. Seung Nyang dan yang lainnya disuruh berlutut dan menunduk hingga Ta Hwan lewat. Ta Hwan sedih teringat Seung Nyang ketika mengetahui orang-orang yang berlutut itu dari Goryeo. Karena sangat jauh, ia tidak bisa melihat Seung Nyang. Seung Nyang melihat Ta Hwan dengan penuh dendam.
Para gadis mandi di paviliun wanita, termasuk Seung Nyang. Kemudian mereka melalui proses seleksi. Warna merah untuk selir, biru untuk dayang, dan kuning artinya ditolak. Mereka dilihat dari segi wajah, gigi, tubuh, tidak boleh ada cacat.
Seung Nyang hampir dikeluarkan karena memiiki bekas luka di lengan (ketika terpanah menyelamatkan Ta Hwan). Namun Dok Man melihat tangan Seung Nyang dan tahu Seung Nyang pernah memegang pedang. Seung Nyang berbohong ia berasal dari keluarga pemburu. Dok Man menerima Seung Nyang sebagai dayang walau diprotes dayang kepala. Ia beralasan Seung Nyang pasti kuat bekerja karena seorang pemburu. Seung Nyang menghela nafas lega, karena jika dikeluarkan, ia bisa dikirim ke rumah bordil.
Seung Nyang masuk ke kamar dayang. Di sana ada dayang yang tampaknya ditakuti pelayan lainnya. Rupanya dayang itu tinggi hati karena sebentar lagi akan dijadikan selir istana. Ia menyuruh Seung Nyang memijiti kakinya. Seung Nyang tidak ingin membuat keributan, jadi ia menurut.
Tapi ketika pijitan Seung Nyang dirasanya terlalu keras, dayang itu menampar Seung Nyang dengan keras. Seung Nyang menatapnya. Dayang itu kesal karena Seung Nyang berani menatapnya. Ia menyuruh para dayang lain memegangi Seung Nyang. Ia siap memukul Seung Nyang ketika tiba-tiba dayang kepala masuk menegur mereka. Para dayang itu langsung bubar seakan tidak terjadi apa-apa. Untuk sementara Seung Nyang aman.
El Temur marah saat tahu Wang Yoo dikirim ke perbatasan. Wang Go berkata itu adalah kehendak Wang Yoo sendiri. Wang Go berkata Wang Yoo berencana untuk ikut berperang melawan Turk dan menang agar bisa menguasai Jalan Sutera (jalur perdagangan barat) dan menjadi Raja Goryeo kembali. Dan El Temur tidak merasa aneh dengan hal itu.
Wang Yoo tiba di perbatasan. Ia melihat mayat berderet di sana. Sun Woo berbisik ia dengar banyak orang Goryeo dikirim ke perbatasan ini. Wang Yoo tercekat karena bisa saja mereka yang mati itu rakyatnya.
Bayan berkata ia tidak membutuhkan Raja, untuk apa Wang Yoo dibawa ke sana. Wang Yoo meminta Bayan menempatkannya bersama orang Goryeo. Dan itu artinya, menjadi budak.
Mereka diperintahkan berganti pakaian menjadi pakaian budak. Sun Woo protes karena Wang Yoo harus mengenakan pakaian seperti itu. Tal Tal berkata di sini tidak ada perbedaan derajat, yang ada hanya bertahan hidup. Wang Yoo bersedia mengganti pakaiannya.
Seung Nyang diculik oleh beberapa dayang saat ia tidur. Siapa lagi pelakunya kalau bukan si dayang sombong, Yeon Hwa. Seung Nyang dibawa ke gudang. Yeon Hwa hendak memukul Seung Nyang. Seung Nyang memelototinya. Yeon Hwa terkejut melihat keberanian Seung Nyang. Ia menyuruh dayang lain mengambil cambuk.
Pada saat yang sama Ta Hwan sedang berjalan-jalan karena tidak bisa tidur. Ia heran melihat ada lampu menyala di gudang. Seung Nyang akan dicambuk ketika Yeon Hwa mendengar suara.
Seorang dayang membuka pintu sedikit dan terkejut melihat Ta Hwan. Yeon Hwa ketakutan, sementara Seung Nyang menatap pintu dengan marah.
Komentar:
Dang Ki Se sepertinya suka sama Seung Nyang nih. Mungkin ngga ya dia nantinya malah melindungi Seung Nyang seperti Young Do melindungi Eun Sang? He…
Dalm sageuk kerajaan seperti ini, yang menarik adalah intrik dalam istana juga politiknya. Apa yang terlihat belum tentu itu yang ada di hati. Lihat saja Danashiri, Ibu Suri, dan Ta Hwan tersenyum dengan manis di depan, namun di belakang....mereka merancang berbagai hal. Scary >,<
Seperti Dok Man. Dalam deskripsi karakter, ia akan menjadi salah satu pendukung utama Seung Nyang. Kenapa ia tidak mematuhi keinginan Dang Ki Se dan malah menerima Seung Nyang? Juga Yeon Hwa, tampaknya perjuangan Seung Nyang tidak akan mudah di istana ini.
Untuk sementara Seung Nyang terpisah dari Wang Yoo. Hmmm..kapan ya mereka akan bertemu lagi >,<
\(^-^)/ horeee recapnya cepet bgt..
BalasHapusMάKα§îîîîîĦ mba Fanny..
Makin keren ja crtnya..haa ji won bnr2 keren..cantik..suka bgt liatnya..
Yahh,, ℳϐª fanny Jangan samain Young do sama dang ki see Ɗ☺°°ooпĸ,, yd kan luarnya Α̇̇̇̊jjα̇̇̇̊α̇̇̇̊ Ɣªήğ jahat,, hatinya msh baik kok.... Kalo dang ki see luar dalam jahat...
BalasHapusScene WY - SN dikit bangett... ƍäª sabar ep 9,,, kayanya Ʊϑah ktemu lagii mereka ber3
jd ndak sabar liat pertemuan SN ma TH....
BalasHapuscurious si TH bakal berkata apa kl liat si SN tnyata wanita
Mksh mb fany....dh bikin sinop'y....sempt khwatir g da yg bikin sinop ni drma coz saking bnyk'y episode....mb fany jg smpt blng g mau bikin....tp trnyta bikin kg....maksh y😉 n d tnggu lnjtn'y.....(mf komen'y kbnykn)'....^_^
BalasHapushuaaaa aku baru jadi fans drama ini tadi pagi.. tadi pagi baru baca sinop mbak fanny ep 1-6 sekarang uda ada ep 7.. senengnyaaaaaaa ^^ makasih mbak ^^
BalasHapusWah... Tambah seru nih!
BalasHapusDitunggu kelanjutannya mba fanny. Makasih...
Fighting... ^^
Seung nyang cantik bgt ya klo rambutnya pnjang^_^
BalasHapusWaahhh onni jjang, ini salah satu drama saeguk yg gak ngebosenin. Semangat trus onni! Fighting ;)) makasi yaa udh dibuat sinopsisnya ^^
BalasHapusMakasih mba fanny, baru selesai baca yg episode 6, yg 7 uda keluar... :)
BalasHapusMakasih mbak cantik...tetep semangat ya bikin sinopsisnya... Maunya TH sama Danashiri, SN sama WY...
BalasHapusMb Fanny daebakkk...
BalasHapusAkhirnya SN jd perempuan juga hehe...
Smg sllu sehat mb Fanny...semangatt!
Drama ini semakin mengikat hatiku... Biasanya liat episode yg panjang ak lgs ilfeel.... Tp yg satu ini bikin penasaran.... Thx utk mba Fanny...Semoga sinopnya tetap dibuat sampai selesai ya ....
BalasHapusAku ga bs komen apa2 utk episode ni, antara beruntung dan tidak beruntung identitas asli Seung Nyang tlah trbongkar saat ni. makasih slalu bwt eonni fanny yg dah bqn sinopsis ni skligus the heirs. ttp semangat :) :)
BalasHapusihhhh waaawwwww.....apa Ta Hwan tau kalo itu Seung Nyang? hope so...
BalasHapushihi,,,mau ketawa gimana gitu ama Danashiri, cantik tapi ngeselin. mirip Bo Na, tp lebih scary #korbanTheHeirs
ya udah, semangat mba Fanny bikin sinopnya...kita cuma bisa ngasih semangat cz ga bakat bikin sinop kyak mba :D
makasi mba Fanny...
BalasHapuspenasaran sm pertemuan SN dgn TH.. aku suka drama saeguk begini, apalagi ada HJW, pasti akan ikuti terus recapnya disini.. keep hwaiting unnie
Wahaha kok di samain sama Young Do sh mba.. Xixixi... But I hope so :D uh aku harap SN bsa ngrti mksud Tahwan suatu saat nanti dan mreka saling menjaga. Drama ini msih panjang pke bgt yah, tp di awal2 eps gni konfliknya udah bejibun, gmana ntar. Hihi.. Duh tatapan HJW unni tajem bgt asli >,< mantapp! Lanjutkan mbaa! Ditunggu next eps, heirsnya juga :D
BalasHapusTambah serruuu....
BalasHapusMakasih mbak fanny, ceritanya emang terus bikin penasaran ya,, alurnya bagus.. Gak ngebosenin,,
Apalagi yg maen ha ji won.
Keep faighting mbak fanny...
Ditunggu sinop selanjutnyaa :D
Tambah serruuu....
BalasHapusMakasih mbak fanny, ceritanya emang terus bikin penasaran ya,, alurnya bagus.. Gak ngebosenin,,
Apalagi yg maen ha ji won.
Keep faighting mbak fanny...
Ditunggu sinop selanjutnyaa :D
terusss ya eonni buat sinopnya. HJW kereen habis. keep fighting eonni!!!!!
BalasHapusHajiwon cantik bgt,tpi tanpa poni kurang dikit...
BalasHapus({})♡̷̬̩̃̊˚˚♥♍άKα§îîîîîĦ♥˚˚♡̷̬̩̃̊({}) mbak fanny sinopsisnya...
Ditnggu kelanjutannya,
Empres ki msih lama bgt y mbak mngkn tamatnya tahun depan,tapi ttap smngat y mbak,aq mnunggu kelanjutan sinopsisnya,
Smngat mbak fanny!!!
Mbkkk..semngaattt..akuu slalu nunggu sinoppsis slnjt nyaaa..
BalasHapuspenasaran sama kelanjutannya :)
BalasHapusditunggu yah mba sinopsis berkutnya :)
SEMANGAT dan Trimakasih :)
ayo semangat teruskan sinopsisnya
BalasHapus