Yeon Hwa buru-buru memerintahkan agar ikatan Seung Nyang dilepaskan. Kasim Ta Hwan masuk dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan. Yeon Hwa berkata ia sedang mendidik dayang baru. Kasim menyuruh mereka tidak ribut. Lalu ia keluar dan melaporkan pada Ta Hwan bahwa di dalam hanya ada para dayang. Ta Hwan pun berjalan pergi.
Yeon Hwa kembali hendak mencambuk Seung Nyang dan menyuruh teman-temannya melucuti pakaian Seung Nyang. Tapi kali ini Seung Nyang melawan. Menjatuhkan para dayang itu sama mudahnya dengan menginjak semut. Yeon Hwa mulai takut, tak menyangka Seung Nyang seganas itu.
Ia mengayunkan cambuknya tapi Seung Nyang menangkap cambuk itu dan menariknya, lalu mencekik leher Yeon Hwa. Seung Nyang memperingatkan agar Yeon Hwa tidak mengganggunya lagi. Ia pernah membunuh dan bahkan iblis pun takut akan namanya. Lalu ia melepaskan Yeon Hwa dan berlari keluar mencari Ta Hwan. Namun Ta Hwan sudah tidak ada.
Akibat peristiwa malam itu, Seung Nyang mendapat seorang teman. Namanya Hong Dan, sama-sama berasal dari Goryeo. Ia kagum akan kehebatan Seung Nyang menjatuhkan Yeon Hwa.
Saat mereka sedang mencuci bersama, Seung Nyang bertanya apakah Hong Dan pernah melihat wajah Kaisar. Tentu saja Hong Dan pernah melihatnya. Ia meminta Hong Dan menceritakan segala hal tentang Ta Hwan.
“Ia pekerja keras. Sangat keras.” Hong Dan bercerita Ta Hwan bangun saat ayam berkokok dan berdoa di kuil. Iya sih, tapi tidur lag >,<
“Ia juga mengurus urusan negara. Ia melihat setiap masalah dengan serius.” Yah…mengecap juga disebut pekerjaan bukan?
“Sore hari, ia berlatih bela diri.” Itu jika menyentil kepala orang disebut ilmu bela diri.
Hong Dan berkata Ta Hwan berlatih semua ilmu bela diri: pedang, pamahan, semuanya. Tentu saja Seung Nyang tidak percaya semua itu. Ia bertanya apa yang dilakukan Ta Hwan pada malam hari.
“Di mana lagi? Di ruang belajarnya. Ia sangat terpelajar, dan hanya membaca bacaan berat. “ Pffft…saking hebatnya, baca 5 detik sudah selesai.
Seung Nyang merasa tak ada gunanya bertanya pada Hong Dan. Hong Dan berkata akhir-akhir ini Ta Hwan mendapat latihan bantal. Latihan sebelum menikah.
Seung Nyang bertanya apakah mereka bisa menghadiri pernikahan itu. Tidak semua dayang bisa hadir. Hanya beberapa, yaitu para dayang kepala.
Yeon Hwa membawa pakaian kotor untuk dicuci. Ia menyuruh Hong Dan mencucinya. Seung Nyang menatap Yeon Hwa, yang adalah dayang kepala. Ditatap Seung Nyang, Yeon Hwa buru-buru mengambil kembali pakaian itu dan berkata ia akan mencucinya sendiri. He…ia takut pada Seung Nyang.
Seung Nyang mengajak Yeon Hwa bicara. Ia ingin menghadiri acara pernikahan Kaisar. Yeon Hwa mengira Seung Nyang sedang mencari jalan untuk menarik perhatian Kaisar. Tapi ia merasa hal itu wajar saja karena siapa sih yang tidak mau meningkatkan derajatnya? Jika Kaisar menyukai mereka, dayang pelayan pun bisa menjadi selir. Tapi ia ragu Seung Nyang berhasil dengan wajah seperti itu.
Seung Nyang bertanya Yeon Hwa akan membantunya atau tidak. Yeon Hwa berbicara berputar-putar. Seung Nyang menatapnya. Pokoknya Yeon Hwa harus melakukannya. Yeon Hwa langsung mengangguk. Seung Nyang berterima kasih.
Saat Seung Nyang pergi ke dapur untuk mengantar air, diam-diam ia mengambil sebuah pisau kecil dan menyembunyikannya. Ia teringat Wang Yoo memintanya untuk bertahan hidup karena ia akan mencari Seung Nyang. Dan itu adalah perintah. Sambil melihat pisau kecilnya, Seung Nyang meminta maaf, karena ia tidak bisa menaati perintah Wang Yoo. (Jika ia membunuh Ta Hwan maka ia pasti dihukum mati, dan itu artinya menentang perintah Wang Yoo)
Tap Ja Hae menyuruh Bayan melenyapkan Wang Yoo. Saat ini ayah Wang Yoo kembali dinaikkan ke atas tahta oleh El Temur (kenapa bukan Wang Go? Karena El Temur marah Wang Go tidak bisa membunuh Ta Hwan), dan Wang Yoo mungkin saja menjadi masalah bagi mereka di kemudian hari. Ia berkata El Temur berpikir Wang Yoo sukarela datang ke perbatasan, jika nanti ketahuan ia, kakaknya, dan Wang Go telah berbohong maka mereka bisa mati. Bayan sebenarnya malas mengurusi hal seperti itu.
Hati Wang Yoo pedih saat melihat para budak yang kumal seperti pengemis. Seorang dari mereka bertanya siapa di antara mereka yang adalah Raja. Mereka berlutut menghormati Wang Yoo. Mereka curhat mereka diperlakukan seperti binatang. Setengah dari budak di sana adalah orang Goryeo. Awalnya mereka ditugaskan berperang melawan bangsa Turk. Tapi setelah persenjataan dan ransum habis, mereka diturunkan menjadi budak. Mereka memohon bantuan Wang Yoo.
Terdengar bunyi peluit. Para budak bergegas keluar. Seorang dari mereka, itu adalah tanda agar mereka berkumpul. Jika terlambat mereka tidak akan diberi makan.
Wang Yoo dan empat sekawan ikut berkumpul ke lapangan. Bayan dan yang lainnnya berdiri di anjungan. Ketika bunyi gong dibunyikan, para budak harus berlutut.
Wang Yoo dan empat sekawan tidak berlutut. Para prajurit langsung mengarahkan senjata ke arah mereka. Empat sekawan melindungi Wang Yoo. Tapi Wang Yoo sadar tidak ada gunanya mati sia-sia di tempat ini. Maka ia terpaksa ikut berlutut, membuat hati para pengikutnya hancur.
Gong dipukul berkali-kali, hingga mereka harus berlutut berkali-kali. Ini adalah penghinaan terbesar yang pernah diterima Wang Yoo. Namun ia bertahan. Bayan dan yang lainnya tersenyum puas. Bayan menyerahkan para budak itu untuk diatur oleh Byung Soo.
Wang Yoo dibawa menghadap Bayan. Wang Yoo berkata ia akan bertahan menghadapi apapun untuk bisa keluar dari sini. Bayan berkata mereka semua tidak bisa keluar dari sana kecuali mereka mengalahkan bangsa Turk. Hmmm…apakah Wang Yoo nantinya akan membantu Bayan mengalahkan bangsa Turk?
El Temur mengingatkan puterinya untuk menyukseskan malam pertama pernikahannya dengan Kaisar. Begitu Danashiri hamil, maka kedudukannya akan aman. Dang Ki Se menyodorkan pewangi untuk membuat Ta Hwan mabuk kepayang pada Danashiri. Tapi Danashiri menolaknya,. Ia yakin Ta Hwan takluk pada kecantikannya. Ia bisa melakukannya tanpa bantuan siapapun.
Kasim Ta Hwan mengajari Ta Hwan tentang cinta. Tubuh akan mengikuti mata. Tapi Ta Hwan menggerutu bagaimana ia bisa jatuh cinta jika ia teringat pada Danashiri dan El Temur. Hatinya tidak tergugah sama sekali.
Kasim berkata Ta Hwan cukup mengerucutkan bibir dan biarkan terjadi secara alamiah. Ta Hwan mengomel bagaimana bisa kasim berpikiran semesum itu. Kasim Ta Hwan berkata dengan sedih, sebelum ia jadi kasim ia juga pria.
Ia bertanya apakah Ta Hwan pernah menginginkan sesuatu hanya dengan melihatnya. Ta Hwan teringat pada Seung Nyang.
“Ketika aku di Goryeo…”
“Bagus sekali, pikirkan itu ketika saatnya tiba,” kata kasim.
“Tapi ia….seorang pria,” bisik Ta Hwan.
Kasim terkejut. Ta Hwan berkata jantungnya berdegup kencang bila melihat pria itu, wajahnya memerah dan ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Kasim Ta Hwan langsung pusing 7 keliling.
Dang Ki Se berpapasan dengan Dok Man. Ia bertanya mengapa Dok Man menjadikan Seung Nyang seorang dayang. Dok Man berkata ia hanya mengikuti nuraninya. Dang Ki Se mengingatkan sebentar lagi adiknya akan menjadi Permaisuri, jadi sebaiknya Dok Man menurut. Ia menyuruh Dok Man membuat Seung Nyang menderita namun jangan membunuhnya, sampai Seung Nyang memohon mencari Dang Ki Se.
Seung Nyang ikut dalam barisan dayang yang bertugas dalam acara pernikahan kaisar besok. Diam-diam ia memperhatikan di mana Ta Hwan akan berdiri. Ia menghitung ia akan berada dalam jarak 30 langkah dari Ta Hwan.
Lalu ia berlatih diam-diam untuk melempar pisau dari jarak tersebut. Ia menemukan bahwa jarak 30 langkah terlalu jauh untuk bisa melempar pisau kecilnya tepat di jantung Ta Hwan. Dan ia hanya punya satu kesempatan melempar.
Ia melempar pisaunya membunuh seekor ular. Seung Nyang mencapat ide. Ia akan menggunakan bisa ular. Maka ia mengolesi pisau kecil itu dengan bisa ular dan mengikat pisau itu ke tangannya. Pisau itu tersembunyi di balik llengan bajunya.
Hari pernikahan. Ta Hwan tidak nampak seperti mempelai pria yang bahagia. Di hari pernikahannya. Ia lebih mirip anak laki-laki yang dipaksa main rumah-rumahan oleh kawan-kawannya.
Sementara Danashiri berdandan secantik mungkin, yakin mata Ta Hwan akan melompat keluar dari kepala begitu melihatnya. Ia meraih pewangi pemberian Dang Ki Se lalu tersenyum.
Sementara itu di lapangan istana, El Temur dan ibu Suri telah menanti. Dang Ki Se menoleh ke arah para dayang dan tersenyum melihat Seung Nyang.
Ta Hwan tiba di lapangan. Danashiri ditandu ke menghampiri Ta Hwan. El Temur melotot saat melihat Ta Hwan menguap. Ta Hwan buru-buru menjemput istrinya.
Mereka bertemu di tempat yang telah diatur. Tiga puluh langkah dari tempat Seung Nyang berdiri. Seung Nyang siap mengeluarkan pisaunya.
Namun tiba-tiba seseorang pundaknya. Dang Ki Se. Dang Ki meledek Seung Nyang yang menjadi dayang. Seung Nyang hanya bisa lihat Ta Hwan dan Danashiri berlalu dari tempat mereka berdiri. Dang Ki Se berkata ia masih memberi kesempatan bagi Seung Nyang untuk tidak menjadi pelayan lagi dan meraik kemewahan. Seung Nyang meliriknya dengan tajam.
Dang Ki Se pergi. Begitu juga kesempatan Seung Nyang untuk membunuh Ta Hwan.
Upacara berlanjut. El Temur tersenyum puas melihat puterinya akhirnya menjadi Permaisuri. Namun tidak begitu dengan Ibu Suri yang sepanjang upacara berwajah masam. Seung Nyang menangisi kegagalannya membalas dendam.
Seung Nyang kembali ke kamar dayang bersama Hong Dan dan Yeon Hwa. Yeon Hwa berkata ia lelah namun ia harus kembali ke istana untuk menghias kamar pengantin. Seung Nyang tertarik mendengarnya. Tapi Yeon Hwa berkata ia hanya menghias kamar para selir, bukan kamar Ta Hwan.
Pisau Seung Nyang terjatuh. Hong Dan cepat-cepat melempar kain menutupinya. Yeon Hwa sepertinya melihatnya dan beralasan ia harus pergi sebentar. Sepeninggal Yeon Hwa, Hong Dan bertanya apa Seung Nyang sudah gila membawa-bawa pisau seperti itu. Seung Nyang bertanya apa Yeon Hwa melihatnya. Hong Dan pikir Yeon Hwa tidak melihat pisau itu. Seung Nyang meminta Hong Dan merahasiakannya. Hong Dan mengangguk.
Wang Yoo marah melihat para budak disiksa dan diperlakukan semena-mena. Bahkan Sun Woo ikut kena cambuk. Tap Ja Hae tidak suka melihat Wang Yoo dibiarkan hidup. Kenapa Bayan tidak juga membunuh Wang Yoo.
Bayan tidak mempedulikan suruhan Tap Ja Hae. Baginya yang terutama adalah mengalahkan bangsa Turk. Jadi Tap Ja Hae sebaiknya tidak menghalanginya. Tap Ja Hae marah karena Bayan mengabaikan perintahnya.
Tal Tal mengingatkan pamannya bahwa Tap Ja Hae adalah kakak permaisuri sekarang. Tidak ada gunanya melawannya. Tapi Bayan tidak mau tahu.
Menjelang malam, seluruh budak kelelahan. Bahkan prajuri seperti Bool Hwa pun sakit pinggang. Suun Woo mengeluh ia kelaparan. Dan Jeom Bak Yi berkata apa bagusnya mereka disuruh bekerja tanpa istirahat. Bool Hwa terus melihat ke tebing, sepertinya ia merasakan sesuatu.
Saat makan para budak. Budak dari Goryeo yang meminta bantuan Wang Yoo, sekarang berbalik membencinya dan meludahinya. Wang Yoo tidak marah. Ia mengerti mereka kecewa. Mereka pikir Wang Yoo bisa membuat keadaan mereka lebih baik, namun nasib Wang Yoo tak ubahnya seperti mereka. Moo Song berkata yang terpenting adalah keselamatan Wang Yoo.
Bool Hwa melapor pada Wang Yoo bahwa ia mendengar suara langkah manusia di hutan. Benar saja, bangsa Turk sudah mengepung mereka dan menyerang. Mereka memang menunggu saat semua orang istirahat dan dalam keadaan lengah.
Pertempuran terjadi. Wang Yoo tak bisa tinggal diam melihat para budak dibunuh di depan matanya. Ia maju berperang melawan bangsa Turk.
Ketika Bayan dan yang lainnya tiba, ia melihat ratusan mayat bergelimpangan. Ada 12 orang Yuan yang mati, dan seratus lebih budak yang mati. Begitu melihat Bayan, Wang Yoo langsung berdiri.
Wang Yoo berlari menghampiri Bayan dengan pedangnya. Ia bertempur dengan Bayan satu lawan satu. Para budak yang selamat melihat pertempuran itu. Hasil pertempuran mereka seimbang, namun Wang Yoo kalah senjata. Tal- Tal mengacungkan pedangnya ke lehar Wang Yoo dan Byung Soo mengambil pedang Wang Yoo.
Tap Ja Hae siap menebas Wang Yoo namun Bayan menghentikannya. Ia memerintahkan agar Wang Yoo dibawa ke tendanya.
Wang Yoo menyalahkan Bayan yang membuat begitu banyak orang terbunuh. Para budak seharusnya dipersenjatai. Tapi Bayan berkata perang ini adalah antara Yuan dan bangsa Turk, memangnya rakyat Goryeo bisa berperang? Akibatnya hanya akan kekalahan. Ia tidak akan memberikan senjata pada mereka yang hanya memikirkan keselamatan diri mereka sendiri. Cepat atau lambat mereka semua akan mati.
Wang Yoo berkata ia akan membangun prajurit yang bisa berperang. Ia minta Bayan menurunkan perintah padanya. Tap Ja Hae tidak setuju. Byung Soo tidak mau kekuasaannya diambil. Wang Yoo mengingatkan Byung Soo tadi meninggalkan parjuritnya dan pergi melarikan diri. Byung Soo beralasan ia mencari pertolongan.
Tapi Tal Tal menyetujui permintaan Wang Yoo. Jika berakhir dengan kekalahan, maka Wang Yoo akan mati. Tap Ja Hae tetap tidak setuju.
Bayan memerintahkan agar Byung Soo dan Wang Yoo menyelesaikan masalah ini berdua. Mereka disuruh bertempur. Ia akan menggunakan pemenangnya. Wang Yoo tidak takut. Sementara Byung Soo berkata Wang Yoo selama ini menikmati hidup enak sementara tangannya berlumuran darah saat berlatih. Mana mungkin ia menolak.
Danashiri bersiap-siap untuk malam pengantinnya. Sementara Ta Hwan terus mengulur waktu untuk pergi menemui istri barunya.
Ibu Suri menemui Ta Hwan. Ia berkata ia tahu perasaan Ta Hwan. Bagaimanapun juga Danashiri adalah puteri El Temur. Ta Hwan bertanya apa yang harus ia lakukan.
Ibu Suri berkata Ta Hwan harus menemui Danashiri. Tapi Ta Hwan harus memastikan Danashiri tidak mengandung. El Temur sudah tua, jika El Temur mati maka akan terjadi pertumpahan darah memperebutkan kekuasaan. Dan seorang anak akan menyulitkan Ta Hwan untuk menghilangkan pengaruh El Temur.
Satu-satunya cara untuk melindas pengaruh El Temur adalah Ta Hwan mempunyai anak dari wanita lain. Karena itu Ibu Suri sedang mencari selir yang cocok untuk Ta Hwan
Saat para dayang sudah tertidur, Seung Nyang diam-diam mengendap turun dari tempat tidurnya. Tapi Yeon Hwa sebenarnya belum tidur. Saat Seung Nyang hendak keluar dari kamar, tiba-tiba Dok Man masuk bersama anak buahnya.
Yeon Hwa buru-buru turun dan bertanya ada apa Dok Man datang malam-malam begni. Dok Man memerintahkan Seung Nyang digeledah. Mereka menemukan pisau. Seung Nyang langsung diseret pergi. Yeon Hwa diam-diam tersenyum. Pasti ia yang melaporkan Seung Nyang pada Dok Man.
Danashiri mengeluh Ta Hwan datang terlambat saat Ta Hwan akhirnya tiba di kamar mereka. Ta Hwan meminta maaf. Danashiri menuangkan arak untuk Ta Hwan. Ta Hwan terus minum.
Seung Nyang berkata ia membawa pisau untuk melindungi diri. Dok Man yang sepertinya instingnya sangat tajam berkata Seung Nyang berbohong, ia yakin Seung Nyang merencanakan sesuatu. Seung Nyang berkata ia harus melindungi diri karena Dang Ki Se terus mengganggunya.
Dok Man tetap tidak percaya. Bagaimana bisa seorang dayang yang hidupnya sangat sulit menolak perhatian kakak Permaisuri? Ia memerintahkan Seung Nyang dibawa pergi. Seung Nyang berteriak Dang Ki Se telah membunuh ibunya. Bagaimana bisa ia tidur dengan pembunuh ibunya hanya untuk menikmati hidup? Lebih baik ia mati untuk membela kehormatannya.
Dok Man memberi isyarat agar Seung Nyang dilepaskan. Ia bertanya apa Seung Nyang tahu berapa banyak orang yang mati di istana ini setiap tahunnya? Salah satu kata, mati. Ada rambut di makanan, mati. Terlalu akrab dengan kasim, mati. Ada beratus-ratus alasan seseorang dihukum mati dan bukan hanya orang itu saja yang mati. Satu kata yang terucap dengan salah bisa menyebabkan satu ruangan dihukum mati. Terlalu akrab menyebabkan satu keluarga mati. Dok Man berkata begitu ketatnya disiplin di istana ini dan Seung Nyang telah melanggar peraturan.
Seung Nyang dihukum mengangat satu baskom air di atas kepalanya. Jika ada setetes saja yang tumpah, maka hukuman diulang dari awal. Ternyata hukumannya bukan hanya memanggul air, tapi kakinya dipukuli dengan tongkat berkali-kali. Seung Nyang menghitung tanpa menjerit.
Bagaimana dengan malam pengantin Ta Hwan? Ia sibuk minum hingga membuat Danashiri kesal. Ta Hwan berteriak meminta arak lagi, tapi kasim di luar kamar meminta Ta Hwan melakukan tugasnya di kamar pengantin.
Dengan mabuk Ta Hwan menghampiri tempat tidur. Danashiri telah menunggunya di tempat tidur. Ia tersenyum menggoda melihat Ta Hwan. Ta Hwan memuji Danashiri sangat cantik.
“Bodoh, kau baru menyadarinya?” batin Danashiri.
“Wajah dan bentuk tubuhmu sangat indah.”
“Kemarilah,” ujar Danashiri mengulurkan tangannya. “Permaisurimu menunggu.”
Ta Hwan menurut. Ia berbaring di atas Danashiri lalu memejamkan matanya. Haha….dijamin pasti tidur deh itu.
Danashiri senang sekali. Ia berkata hati dan tubuhnya sekarang milik Ta Hwan. Jadi silakan Ta Hwan berbuat sesuka hatinya. Hanya dengkuran Ta Hwan yang menyambut ajakannya.
Danashiri marah besar hingga ia hampir menjambak rambut suaminya. Ia mendorong tubuh Ta Hwan ke samping. Lalu ia berteriak meminta arak.
Kepala dayang melapor pada Ibu Suri bahwa malam pengantin telah gagal. Ibu Suri senang mendengarnya. Ia memerintahkan agar rumor disebar mengenai kegagalan malam pertama ini hingga Danashiri tidak bisa memperlihatkan wajahnya. Hm…kurasa Danashiri bukan tipe wanita pemalu >,<
Benar saja, Danashiri membuat ulah dengan tidak memberi salam pada Ibu Suri. Ta Hwan berkata ia tidak tahu Danashiri ke mana. Ketika ia bangun, istrinya sudah tidak ada. Ibu Suri sangat marah karena itu adalah protokol penting dalam istana.
Ibu Suri mengirim kepala dayang untuk memanggil Permaisuri. Tapi Danashiri sedang dalam mood yang sangat jelek. Ia tidak mau memenuhi panggilan Ibu Suri dengan alasan ia terlalu lelah melayani Kaisar semalaman.
Dok Man mencoba membujuk kepala dayang untuk mengatakan hal-hal baik tentang Danashiri pada Ibu Suri. Jika Permaisuri dan Ibu Suri bersitegang maka semua dayang dan pelayan yang menerima akibatnya. Tapi Kepala dayang tidak mau melakukannya.
Permaisuri lalu mengadakan pertemuan sendiri untuk mengumpulkan para dayang dan mengetahui siapa mereka satu per satu. Tapi di tengah-tengah perkenalan ia menghentikan mereka. Ia tidak bisa mengingat mereka semua. Jadi ia akan memberikan julukan pada mereka. Dan julukan itu julukan yang benar-benar jelek. Bahkan Dok Man dijuluki si kodok. Para dayang tidak bisa membantah. Lebih parah lagi, ia mengumumkan istana tidak dipimpin oleh Ibu Suri, tapi olehnya. Ini sih sama saja mengumumkan perang.
Ibu Suri pergi menemui Danashiri. Mereka berpapasan di jembatan. Wajah mereka dipenuhi kebencian terhadap satu sama lain. Namun pelan-pelan Danashiri tersenyum. Ia berkata ia akan pergi menemui Ta Hwan.
Ibu Suri tersenyum. Ia berkata ia pikir Danashiri ingin menemuinya, karena setahunya Ta Hwan sama sekali tidak menyentuh istrinya semalam.
Senyum Danashiri sekejap hilang. Ibu Suri bertanya apakah Danashiri ingin tahu rahasia untuk menaklukkan hati Ta Hwan. Tapi Danashiri tahu Ibu Suri tidak benar-benar akan membantunya.
Ia balik bertanya mengapa Ibu Suri tidak membotaki kepalanya dan menjadi biksuni setelah kematian mendiang Kaisar. Bukankah itu sudah ada aturannya? Dan bukankah Ibu Suri sangat memegang teguh tradisi? Untuk apa Ibu Suri menjunjung tradisi jika sendirinya tidak melakukannya?
Ia pergi dengan angkuh, meninggalkan Ibu Suri yang meradang. Ibu Suri memerintahkan kepala dayang untuk mempersiapkan pemilihan selir sekarang juga.
Seorang gadis dibawa ke hadapan Ibu Suri. Ibu Suri menilai wanita itu sempurna dan cocok untuk menjadi selir. Karena gadis itu berasal dari Goryeo, Ibu Suri meminta Dok Man memberikan seorang dayang dari Goryeo untuk mendampingi gadis itu. Gadis itu akan menjadi selir Park, namun ia tidak nampak bahagia akan dijadikan selir. Dan siapa lagi dayang dari Goryeo kalau bukan Seung Nyang? Seung Nyang diperintahkan bertugas di kamar pengantin malam ini.
Pertempuran satu lawan satu Byung Soo dan Wang Yoo akan segera diadakan. Byung Soo curang dengan memakai timah di dalam pedang kayunya. Dengan begitu ia bisa menghancurkan pedang, bahkan kepala Wang Yoo. Wang Yoo juga memiliki senjata, yaitu dukungan para budak Goryeo yang sekarang kembali memihaknya. Tal Tal berkata pertarungan ini berakhir hingga salah satu menyerah atau mati. Pertarungan pun dimulai.
Seung Nyang membawa minuman dan makanan kecil untuk calon selir. Calon selir bertanya apakah Seung Nyang berasal dari Goryeo. Ia berkata ia dari Goryeo, karena itu Seung Nyang ditugaskan untuk melayaninya. Seung Nyang tidak mengatakan apapun. Ia meminta calon selir meminum tehnya sebelum dingin.
Tiba-tiba Dok Man masuk memberitahukan Kaisar sedang menuju ke tempat ini. Calon selir terkejut karena Ta Hwan datang lebih cepat. Dok Man memerintahkan Seung Nyang membawa keluar nampan yang tadi dibawanya.
Seung Nyang cepat-cepat keluar, namun ia berpapasan dengan Ta Hwan. Saking terkejutnya cangkir jatuh dari nampan yang dibawanya dan pecah. Seung Nyang cepat-cepat berlutut dan menunduk meminta hukuman.
Tapi Ta Hwan melihat wajah Seung Nyang dan ia sangat kaget, Ia menyuruh Seung Nyang mengangkat kepala. Seung Nyang terus menunduk. Ia tahu ia tidak boleh menentang perintah Kaisar. Akhirnya ia mengangkat kepalanya.
“Kau….Kau….” seru Ta Hwan terkejut.
Komentar:
Pertempuran yang lebih menarik dari pertempuran di medan perang adalah pertempuran kekuasaan dua orang wanita. Danashiri cantik, imut, dan cute tapi ampun deh perangainya. Benar-benar nyebelin >,<
Apakah Ta Hwan mengenali Seung Nyang? Apakah Seung Nyang akan berpura-pura tidak mengenal Ta Hwan? Jika Ta Hwan mengenalinya, bagaimana dengan rencana balas dendam Seung Nyang?
Menurutku karakter Dok Man juga menarik. Ia seperti Tal Tal dan Bayan. Tidak jelas jahat atau tidak, namun mereka terbiasa seperti itu untuk bertahan hidup.
wow seru mba fany, ditunggu kelanjutannya^^
BalasHapusYeeeeeee...akhir nya seung nyang ketmu jga ama thawan...gak nyangka alur nya secepat iniii..suka bnget ama drama ini..mksh mbk fanny udh buat sinopsis nya walaupun episode ny pnjanggg bngett..
BalasHapusFighting mbk.slllalu di tunggu..
Tmbh pnsaran aja dech.
Yeeeeeee...akhir nya seung nyang ketmu jga ama thawan...gak nyangka alur nya secepat iniii..suka bnget ama drama ini..mksh mbk fanny udh buat sinopsis nya walaupun episode ny pnjanggg bngett..
BalasHapusFighting mbk.slllalu di tunggu..
Tmbh pnsaran aja dech.
Seruuuuu abiiss..
BalasHapusMbk klw mau nonton dimna bisa yaa???
Koment dl baru baca...hihii..
BalasHapusSeruuuuu abiiss..
BalasHapusMbk klw mau nonton dimna bisa yaa???
Tetap smgat mbak buat sinopsissnya...Makin seru nih ceritanya..Jd ng sbr ngok episode 9..┼┼ee┼┼ee┼┼ee=D=))┼┼ee┼┼ee┼┼ee=D=))
BalasHapusIhh krenn bgettt , pokok x bkin pnsrn abis
BalasHapusby renny
seruuuuu......mbk fanny ditunggu sinop epsd slanjutx....mks
BalasHapus--ayu--
Baru 8 episode tp udah bikin gregetan. Mksh mb Fanny, hwaiting^,,^
BalasHapusDaebak... makin seru ceritanya.... semangat terus ya mba' fanny. Terima kasih sinopsisnya... ^^
BalasHapusBy Nina Aminah
kalo drama saeguk kerajaan gini sih sebenarnya yg bikin seru itu intrik di kerajaan...haha...
BalasHapustengkyu yah mb Fanny dah bersedia buat sinop ini.,..makasih banget...
san
haduh,,
BalasHapusini drama makin seru aj :)
pengen nonton :)
hehhe :)
dtunggu sinopsis kelanjutannya yah.. :)
semngat dan terimakasih :)
i like han ji won :)
huwaaaww.. makin seruuu.. ditunggu klnjutanya ya eonni ^^
BalasHapusdaebak seung nyang paling keren...oh ya muka nya selir baru tuh sangat mirip dengan rara sahabat dansara yang main di new tales of gisaeng salah satu drama favoritku atau emang dia ya.?. makasih mba fanny atas sinopsis nya semangat ya mba ditunggu kelanjutannya finghting
BalasHapusdaebak seung nyang paling keren...oh ya muka nya selir baru tuh sangat mirip dengan rara sahabat dansara yang main di new tales of gisaeng salah satu drama favoritku atau emang dia ya.?. makasih mba fanny atas sinopsis nya semangat ya mba ditunggu kelanjutannya finghting
BalasHapussejujurnya tiap bukaa blog mb fanny.. selalu dalam hati berdoa semoga sinop empress ki uda ada.. hee.. mb fanny dsni ada org yg selalu setia baca empress ki.. jd brharap selalu semoga sinopnya jgn putus yaa mbak.. walau drama ini uda dprediksi smpe mei 2014.. aku akan setia baca sampe tamat hii ^^
BalasHapusT.O.P.
BalasHapusBerasa udah masuk tengah ep, pdhal msih ep 8... Tetep semangat buat snopsisnya *jangan putus ya :)
BalasHapuspas sadar kalo wang yoo adalah pemain raja di frozen flower.
BalasHapusommoo.... rasanya runtuh sketika.
huhuhu... sulit menghilangkan dipikiran klo dia sukses peran homo >_<
jung jin moo (hee bener gaa nama asli wang yoo) setiap ngeliat dy.. keinget di frozen flower ama jo in sung huhuuu.. mbak ditunggu ep 9 yaaa .. ak setia pada blog mbak fanny..
BalasHapuskapan kelanjutannya mbak?
BalasHapuseps 9 baru tayang semalam, english subtitle Ibaru keluar hari kamis/jumat, jadi aku baru bisa posting setelahnya.
Hapusmbak fanny apa ada kemungkinan nanti seung nyang yg gantiin selir park?
Hapusmaksude seung nyang yg jd selir?
Sepertinya Selir Park tetap menjadi selir tapi dijahati oleh Danashiri yang cemburu. Nantinya Seung Nyang juga akan menjadi selir :)
HapusEhm jd kaya'na bakal mirip dong yi proses dia jd selir sampai akhirnya nnt jd ratu.
HapusEhm jd kaya'na bakal mirip dong yi proses dia jd selir sampai akhirnya nnt jd ratu.
Hapuswowwww.wowww daebakkkkk.. d tunggu lanjutanya.. !!
BalasHapuswowwww.wowww daebakkkkk.. d tunggu lanjutanya.. !!
BalasHapusWah makin seru.mksh mba fanny.ditunggu kelanjutan nya .semangat.!!!^_^
BalasHapusMbk cpt di buat yaaa eps 9 x ?? Udh gk sbr soal x ?
BalasHapusBy renny
belum ada subnya
Hapuswaahhh.... cintaaa banget ama drama iniii.... lebih serruu daripada the heirs, slalu aku tunggu sinopnya di blog mbak fanny
BalasHapusmakasih ya keep fighting sinopnya ampe episod trakhir
Udh ntn ep 9 tp tanpa subtittle hadeeeh jd penasaran ,knp drama ini lama subtitlenya ya? Beda sm heirs mmmm.....
BalasHapusdaebak ...cerita nya emang bner keren ...film saeguk emank TOP lha....
BalasHapuspenasaraaaaan....tahwan tau gak ya itu yg buat jantungnya berdebar2...kan yg dy tau seng nyang co...
BalasHapusmba fanny d tunggu kelanjutannya...
mungkin agak sedikit berbeda...aku lbh menantikan update drama ini dibanding yg 1 nya...
terimakasih eoni....
Waaa iya mbaa stuju.. Lbih menarik perang 2 cewek itu xD Hmm, apa yang akan trjadi slanjutnya ya? Kalo Ta hwan kenal dan jd tahu bhwa seun nyang adalah wanita, pasti dia sneng deh, artnya dia normal dan gk suka sesama :D jd inget jeremy di YAB :D
BalasHapusAku harap seunyang mengurungkan niat balas dendamnya. Di tunggu next eps mba.. Fighting! :)
aku jadi penasaran tingkat dewa sama bagimana akhir kisah cinta segitiga seung nyang,ta hwan and wang yoo. aku berharap ta hwan yang terakhir memiliki hati seung nyang. hehehehehehe
BalasHapusJd ke inget sm selir jang he bin..
BalasHapusTrus semngt fanny bkin sinopsis x
tiwi d smi
Smngat mbak fanny...
BalasHapusIy aq lebih suka ini,
Ћĕĕ \=D/ Ћĕĕ \=D/ Ћĕĕ \=D/..
Krn intrik2 dalam kerajaan it lbih mnantang,dari pada kisah cinta di tentang ortu,d sinetron Indonesia udah ckup bnyak yg kya gtu,
°•ⓣⓗⓐⓝⓚⓢ•° mbak fanny
-uci-
bulak balik k blog ini ..
BalasHapusternyata blm d update lagi sinopsis episode selanjutnya empress ki :(
huhuhu,,:(
di tunggu kelanjutan sinopsisnya ,, :(
semangat :)
hampir setiap hari bolak-balik blog mba fanny.....................
BalasHapustp eps 9 kok belum ada jg, jd mkn penasaran n sedih ni
smoga mbak fanny cepat buat eps 9x............semangat
mba fany ditunggu episode 9 ya udah ga sabar baca kelanjutannya.. semangat ,
BalasHapus