Racun? Tanya Seung Nyang kaget. Permaisuri bertanya mengapa Seung Nyang sekaget itu. Seung Nyang beralasan posisi Permaisuri akan terancam bila melakukan hal seperti ini. Danashiri menenangkan, bubuk itu hanya berbahaya bagi janin. Jika Seung Nyang berhasil, ia akan mempersiapkan surat pembebasan Seung Nyang dari istana. Jika gagal, maka Seung Nyang akan keluar dari sini sebagai mayat. Kotak bubuk diserahkan pada Seung Nyang.
Seung Nyang keluar dari kediaman Danashiri, berpikir betapa kejamnya Danashiri. Benar-benar adik Dang Ki Se. Ia tidak menyadari Yeon Hwa melihat ia keluar dari kediaman Permaisuri. Yeon Hwa bertanya-tanya kenapa Seung Nyang keluar dari sana. Apakah Seung Nyang bekerja untuk Permaisuri?
Ta Hwan mulai duriga Seung Nyang yang dikenalnya di Goryeo adalah seorang wanita. Tapi ia sulit untuk percaya mengingat Seung Nyang pemanah handal dan mahir berkuda. Bagaimana bisa ia kalah pada wanita?
Tapi jika Seung Nyang didandani sebagai wanita…..Ta Hwan bergigik memikirkan Seung Nyang adalah seorang wanita yang sangat cantik. Lamunannya dibuyarkan oleh kasimnya yang mengingatkan kalau cuaca sangat dingin, nanti Ta Hwan bisa jatuh sakit.
Ta Hwan kesal kasimnya begitu cerewet. Ia melarang kasimnya mengikuti. Ia ingin berjalan-jalan sendirian.
Kasim dan para pengawalnya diam-diam mengikuti. Ta Hwan senang karena sekarang ia bisa memikirkan Seung Nyang tanpa gangguan. Saat itulah ia melihat Seung Nyang berdiri di jembatan.
Tanpa melepaskan pandangannya pada Seung Nyang, Ta Hwan menghampiri. Ia mengulurkan tangannya hendak menyentuh pundak Seung Nyang.
“Aku merindukanmu…..” ujar Seung Nyang sambil melihat ke langit. Sama sekali tidak mengetahui kehadiran Ta Hwan.
Ta Hwan berhenti mengulurkan tangan.
“Di mana kau sekarang?” tanya Seung Nyang dengan mata berkaca-kaca. Ia sedang memikirkan Wang Yoo, karena ia bingung dengan apa yang harus ia lakukan.
Ta Hwan jadi kesal karena ia tahu Seung Nyang tidak mengatakan hal itu pada dirinya. Ia bertanya siapa yang Seung Nyang rindukan. Seung Nyang kaget melihat Ta Hwan.
Ta Hwan mendesak Seung Nyang menjawab pertanyaannya. Siapa yang membuat Seung Nyang sedih? Apa ia seorang pria? Seung Nyang menyangkal dengan sopan.
Kasim Ta Hwan menyusul. Seung Nyang buru-buru pamit dan kembali ke wisma/ Kasim bertanya apakah Ta Hwan datang ke tempat ini untuk mencari Seung Nyang. Ta Hwan menanyakan hasil pencarian Seung Nyang di Goryeo. Namun karena jarak Yuan dan Goryeo cukup jauh, hasilnya belum diketahui.
Ibu Suri mengatur agar Ta Hwan dan Nona Park bisa berjalan-jalan bersama. Namun perhatian Ta Hwan henya terarah pada Seung Nyang yang mendampingi Nona Park. Ta Hwan sebenarnya enggan tapi Ibu Suri membujuk kalau mendengar suara Ta Hwan pasti akan baik bagi perkembangan janin yang dikandung Nona Park.
Maka Ta Hwan pun berjalan-jalan dengan Nona Park. Mengetahui Ta Hwan sebenarnya enggan, Nona Park berkata Ta Hwan pasti sibuk, ia bisa berjalan-jalan sendirian. Ta Hwan menyadari Nona Park adalah wanita yang baik.
Tiba-tiba Nona Park terlihat mual-mual. Ta Hwan tidak tahu penyebabnya. Nona Park menenangkan kalau ini adalah gejala kehamilan awal. Kasim juga menenangkan hal ini terjadi pada wanita hamil. Nona Park kembali diserang rangkaian mual-mual.
Ta Hwan dan Seung Nyang refleks menepuki punggungnya. Tak sengaja jari-jari Seung Nyang dan Ta Hwan bersentuhan. Mereka terpaku. Seung Nyang cepat-cepat menarik tangannya.
Tepat pada saat itu Danashiri melintas di area lain taman tersebut. Ia melihat Ta Hwan sedang menepuki punggung dan rasa cemburunya berkobar. Seung Nyang melihatnya.
Ia memanggil Nona Park untuk menghadapnya. Ia berkata beberapa malam lalu ia bermimpi dua ekor ikan peliharaannya melompat dari air dan jatuh ke pangkuannya. Itu adalah mimpi kehamilan. Namun ternyata Nona Park yang mengandung.
Nona Park meminta maaf. Danashiri tersenyum dan berkata kekhawatiran tidak bagus untuk perkembangan janin, jadi Nona Park harus berusaha agar tidak cemas. Bagaimanapun juga, anak Nona Park akan memanggil “Ibunda” padanya, bukan pada Nona Park. Jadi mereka sebaiknya berteman.
Apapun yang terjadi pada anak itu maupun Nona Park, harus dipertanggungjawabkan padanya. Ia memutuskan untuk bertemu Nona Park sekali tiap harinya. Nona Park tentu saja tidak bisa menolak.
“Untuk menghalau kecurigaan, biar pelayanmu saja yang menyiapkan makanannya,” ujar Danashiri. Dan itu artinya Seung Nyang.
Sebelum Seung Nyang pergi, dayang tua (dayang Danashiri) mewanti-wanti Seung Nyang harus menyiapkan “makanan”. Danashiri tersenyum pada Seung Nyang. Seung Nyang mengangguk hormat lalu pergi.
Seperti yang kita duga, Seung Nyang tidak akan mungkin meracuni Nona Park. Bahkan Nona Park sudah tahu mengenai bubuk itu. Ia bertanya mengapa mereka tidak melaporkan saja pada Ibu Suri. Tanpa bukti bisa-bisa Nona Park malah akan dituduh menfitnah Permaisuri. Seung Nyang berkata ia akan mencari cara agar Nona Park dan bayinya selamat, namun Danashiri tidak akan tahu.
Nona Park berterima kasih. Seung Nyang jad canggung. Ia berkata ia hanya membalas kebaikan Nona Park yang tidak melaporkannya. Nona Park tersenyum. Ia tahu Seung Nyang adalah orang yang baik.
Seung Nyang diajari membuat penganan oleh Hong Dan. Dayang tua terus mengintai untuk melihat apakah Seung Nyang melakukan perintah Danashiri. Seung Nyang menoleh padanya lalu mengangguk. Saat Hong Dan tidak ada, Seung Nyang menaburkan bubuk laurel (yang berbahaya bagi janin) ke campuran tepung. Dayang tua merasa puas dan pergi.
Seung Nyang cepat-cepat membuat adonan baru. Hong Dan meneruskan membuat adonan (yang telah bercampur bubuk laurel), sementara Seung Nyang meneruskan membuat adonannya. Akhirnya penganan tersebut siap disajikan. Hong Dan membuat penganan dengan hiasan kacang, sementara buatan Seung Nyang ada hiasan berwarna merah.
Nona Park dan Seung Nyang menemui Permaisuri. Seung Nyang mengangguk pada Permaisuri yang tersenyum. Makanan pun disajikan. Itu adalah kue khas Goryeo. Nona Park mempersilakan Danashiri untuk mencobanya terlebih dulu.
Danashiri tidak takut untuk memakan penganan itu karena bubuk itu tidak berbahaya bagi mereka yang tidak mengandung. Efek sampingnya hanya ingin buang air kecil. Setelah Danashiri mencobanya, ia menyuruh Nona Park makan.
Nona Park sudah diberitahu bahwa makanan yang dihiasi kacang adalah kue yang mengandung bubuk tersebut. Karena itu ia mengambil kue dengan hiasan merah.
Bagaimana dengan nasib Sun Woo dan Jeom Bak Yi yang menyamar menjadi ahli strategi Yuan? Mereka diberi makanan enak. Onbisu menemui mereka.
Jeom Bak Yi berkata tuannya (Sun Woo) tidak akan bicara pada siapapun kecuali pada Batolu. Tangan kanan Onbisu berkata Onbisu adalah Batolu. Eh…bukannya dia puteri Batolu ya? Atau Batolu sebenarnya sudah mati dan Onbisu menggantikan ayahnya? Untuk saat ini belum ada penjelasannya.
Jeom Bak Yi tidak percaya, tapi Sun Woo yang cerdik langsung mengambil alih. Ia berkata ia sebenarnya sudah menduga Onbisu adalah Batolu, namun ia menunggu Onbisu mengungkapkan sendiri jati dirinya.
Onbisu berkata Sun Woo harus berusaha mendapatkan kepercayaan, jika tidak maka ia dan Jeom Bak Yi akan mati. Jeom Bak Yi mulai takut. Tapi Sun Woo yang sudah diajar Wang Yoo, tahu bagaimana caranya.
Ia berkata siasat Onbisu sungguh cerdik. Membuat keributan siang malam untuk membuat prajurit kelelahan. Yah, kalo siasat gitu aja sih semua orang juga tahu. Onbisu menganggap Sun Woo tidak cukup pandai untuk menjadi ahli strategi, ia memerintahkan agar mereka dibunuh.
“Tapi yang lelah…bukan hanya para prajurit!” ujar Sun Woo.
Onbisu terkejut mendengar Sun Woo mengetahui strateginya untuk melemahkan kuda bangsa Yuan. Sun Woo tertawa melihat kekagetan Onbisu. Ia menenangkan, Bayan belum mengetahui strategi Onbisu tersebut. Hanya ia yang tahu rencana tersembunyi Onbisu.
Bayan merencanakan serangan pada bangsa Turk dua ahri lagi saat subuh. Ia memerintahkan Wang Yoo dan pasukannya memancing Batolu dan pasukannya keluar dari perkemahan mereka, lalu ia dan Tal Tal akan mengambil alih perkemahan bangsa Turk.
Wang Yoo berkata tidak akan mudah mengambil alih perkemahan meski sebagian prajurit terpancing olehnya. Tapi Tal Tal sudah memiliki rencana dan mereka tidak membiarkan Wang Yoo mengeatahui rencana tersebut.
Wang Yoo diam-diam menyuruh Moo Song untukk saling bertukar informasi dengan Jeom Bak Yi dan Sun Woo. Namun Byung Soo sempat menguping percakapan mereka. Ia mencurigai Wang Yoo sedang merencanakan sesuatu.
Maka ia pun melaporkan hal tersebut pada Bayan. Ia berkata ia yakin Wang Yoo sedang merencanakan sesuatu. Ia juuga mencurigai “kematian” Sun Woo dan Jeom Bak Yi. Ia berkata mereka akan tahu ia benar jika malam ini mereka tidak melihat Moo Song.
Malam harinya, bangsa Turk kembali membuat keributan di depan maskas Yuan. Di antara mereka terdapat Sun Woo dan Jeom Bak Yi yang mengenakan seragam prajurit dan helm hingga wajah mereka tidak terlihat.
Bayan dan yang lainnya langsung menemui Wang Yoo. Mereka tidak melihat Moo Song. Kecurigaan pun bertambah. Byung Soo senang karena kali ini ia pasti mendapatkan pujian atas laporannya.
Bayan bertanya pada Wang Yoo di mana Moo Song. Wang Yoo menatap Baya dan tidak menjawab. Tiba-tiba terdengar suara Moo Song.
“Kalian mencariku?” Ia menghampiri mereka dengan segerobak obor. Ia berkata ia baru saja membuat obor. Ada apa mereka mencarinya?
Bayan pergi karena malu dan kesal. Byung Soo kembali menjadi sasaran kemarahan semua orang karena sudah memberi laporan palsu. Byung Soo tak habis pikir ia jelas-jelas mendengar Wang Yoo memerintahkan Moo Song mengirim sesuatu.
Mengirim apa? Isyarat melalui nyala obor. Melalui jumlah obor yang menyala dan dimatikan, Sun Woo menangkap isyarat dari Wang Yoo bahwa Bayan akan menyerang bangsa Turk dua hari lagi dalam serangan frontal pada jam 4 pagi.
Ta Hwan tidak bisa berhenti memikirkan Seung Nyang. Ia teringat ketika ia bertanya apakah Seung Nyang memiliki kakak laki-laki bernama Seung Nyang. Ketika itu Seung Nyang menjawab tidak. Bukankha itu waktu yang tepat untuk mengatakan pada Ta Hwan bahwa ia adalah Seung Nyang. Apa mungkin Seung Nyang masih marah karena Ta Hwan membuat Wang Yoo turun tahta? Sigh….andai kau tahu >,<
Ia kesal karena masih belum juga mendapat kabar tentang Seung Nyang dari Goryeo. Ia memutuskan untuk bertanya langsung pada Seung Nyang. Tapi saat berhadapan dengan Seung Nyang, ia malah tidak sanggup bertanya karena jantungnya berdegup kencang. Sementara Seung Nyang khawatir Ta Hwan akan mengetahui identitas aslinya.
Danashiri memanggil Seung Nyang. Ia senang karena Seung Nyang sudah melakukan perintahnya. Seung Nyang menagih janji Danashiri. Danashiri berkata ia akan menepatinya jika Nona Park sudah kehilangan bayinya. Dan itu sepertinya tidak akan lama.
Setelah memakan bubuk itu, Nona Park akan semakin mual dan membutuhkan minuman obat yang bisa meredakan mual-mual dalam kehamilan. Namun minuman obat itu akan menggandakan efek bubuk laurel pada kandungan sehingga Nona Park akan lebih cepat kehilangan janinnya. Sementara itu tugas Seung Nyang adalah memastikan Nona Park tidak curiga. Seung Nyang berkata ia akan memastikannya.
Dang Ki Se melihat Seung Nyang keluar dari ruangan adiknya. Ia bertanya pada Danashiri apakah Seung Nyang adalah mata-mata yang dimaksud oleh Danashiri. Danashiri mengiyakan dengan gembira. Ia berkata ia melihat sendiri Nona Park memakan kue berisi bubuk laurel.
Dang Ki Se nampak curiga. Tidak mungkin Seung Nyang melakukan itu. Tapi ia tidak memberitahukan kecurigaannya pada Danashiri. Diam-diam ia menemui Yeon Hwa. Ia menjanjikan Yeon Hwa menjadi calon selir asalkan melakukan yang ia perintahkan.
Ia menyerahkan sebuah kantung dan memerintahkan Yeon Hwa menaburkannya pada makanan Nona Park. Yeon Hwa menggenggam kantung itu sebagai pintu yang terbuka baginya untuk meraih posisi yang lebih baik.
Kemudian Yeon Hwa membuat pangsit dibantu oleh Hong Dan. Tanpa sepengetahuan Hong Dan, ia menaruh bubuk pemberian Dang Ki Se ke dalam adonan. Seung Nyang datang dan membantu mereka. Ia sama sekali tidak tahu adonan pangsit itu telah diberi bubuk laurel.
Dang Ki Se diam-diam mengawasi saat Yeon Hwa dan Seung Nyang membawa penganan itu. Dok Man memergokinya dan memarahinya. Hanya Kaisar yang beleh datang ke wisma wanita. Dang Ki Se beralasan ia tersesat.
Hmmm…sebenarnya Dang Ki Se membantu Seung Nyang sekaligus memenuhi tujuan Danashiri. Jika Danashiri tahu Seung Nyang sebenarnya tidak melakukan perintahnya, maka Seung Nyang akan mati. Karena itu ia menggunakan Yeon Hwa. Jika Nona Park keguguran, Danashiri akan menganggap semua ini berkat jasa Seung Nyang. Danashiri tidak tahu Yeon Hwa yang membubuhkan bubuk laurel itu.
Nona Park tidak nafsu makan, tapi Yeon Hwa mengingatkan ini untuk bayinya. Ibu Suri setuju. Nona Park akhirnya memakan pangsit-pangsit itu.
Malam harinya, Nona Park berkali-kali buang air kecil. Seung Nyang pikir itu adalah gejala umum kehamilan. Namun Dok Man lebih tahu. Sering buang air kecil biasanya dialami wanita hamil yang kehamilannya telah besar.
Dok Man memberitahu Seung Nyang bahwa ia melihat dang Ki Se berkeliaran di sekitar sini, jadi sebaiknya Seung Nyang meningkatkan kewaspadaan. Seung Nyang berpikir dan menyadari Dang Ki Se telah memberi bubuk laurel.
Bayan mempersiapkan serangan pada bangsa Turk yang akan dilaksanakan besok. Sementara itu Sun Woo memberitahu Onbisu rencana serangan Bayan. Onbisu percaya pada Sun Woo karena Sun Woo berani mempertaruhkan nyawanya. Sun Woo memberitahu Onbisu strategi untuk menghadapi serangan Bayan.
Pukul 4 pagi. Tidak ada tanda-tanda serangan dari Yuan. Onbisu memerintahkan Sun Woo dan Jeom Bak Yi dipenggal, Namun tepat saat itu, sebuah panah ditembakkan ke arah penjaga perkemahan. Pasukan Wang Yoo telah tiba. Sun Woo tersenyum pada Onbisu.
Pasukan Turk berperang dengan pasukan Wang Yoo. Karena jumlah pasukan Wang Yoo sedikit, ia memerintahkan untuk mundur. Pasukan Turk mengejar mereka. Semua ini sesuai dengan rencana Wang Yoo.
Onbisu tidak ikut mengejar. Ia tinggal di perkemahan bersama Sun Woo dan Jeom Bak Yi.
Bayan dan pasukannya tiba. Byung Soo melihat masih banyak pasukan Turk di dalam perkemahan. Bagaimana mereka bisa menang?
Bayan mengeluarkan senjatanya. Topeng Batolu. Rupanya itulah strategi Tal Tal. Ia pikir Batolu akan mengejar pasukan Wang Yoo. Dengan begitu ia akan masuk perkemahan sebagai Batolu dan bangsa Turk yang tidak curiga akan dengan mudah ditaklukkan.
Benar saja, para penjaga gerbang membuka gerbang perkemahan ketika melihat Batolu (yang sebenarnya adalah Bayan). Tal Tal dan pasukannya menyerbu perkemahan Turk.
Sementara itu Nona Park semakin pucat hingga Ibu Suri menjemputnya saat ia sedang makan makanan ringan dengan Permaisuri. Danashiri berkata ini demi kebaikan janin. Anak Nona Park akan menjadi anaknya, jadi janin itu harus terbiasa mendengar suaranya.
Ia menyuruh Nona Park untuk terus makan kue. Nona Park mual dan tidak bisa meneruskan. Danashiri memerintahkan agar tabib membuat ramuan obat untuk Nona Park.
Sementara itu Dang Ki Se dan Danashiri mengatur rencana selanjutnya. Setelah Nona Park keguguran, mereka akan menyebarkan rumor kalau kehamilan Nona Park adalah palsu. Dengan begitu Nona Park akan dihukum mati dan Ibu Suri akan ikut menanggung akibatnya.
Dok Man mengawasi sendiri pembuat ramuan obat itu. Yeon Hwa hendak menghidangkan ramuan obat itu pada Nona Park. Seung Nyang berkeras ia yang harus membawakan obat itu. Yeon Hwa kesal. Dalam hatinya ia mengira Seung Nyang hang mencari pujian untuk diri sendiri.
Nona Park terus merasa mual. Ibu Suri mulai khawatir. Nona Park meminum ramuan obat tersebut. Seung Nyang juga khawatir. Sekilas ia melihat Yeon Hwa tersenyum melihat keadaan Nona Park seperti itu. Seung Nyang mulai curiga pada Yeon Hwa.
Ta Hwan mengingat Seung Nyang yang tidak mau melayaninya di istana dan lebih suka di wisma wanita. Jika ia benar-benar Seung Nyang, pasti sangat benci padanya hingga tidak mau berada di dekatnya.
Kasim membawa kabar penting. Ia mendengar kabar mengenai Seung Nyang. Ia bercerita kalau Seung Nyang bersama dengan Wang Yoo dalam perjalanan ke Yuan. Tapi Seung Nyang dibawa bersama rombongan wanita. Seung Nyang adalah Seung Nyang yang selama ini menjadi dayang istana.
Ta Hwan kaget, bagaimana bisa pria menyamar menjadi wanita? Kasim berkata Seung Nyang menyelamatkan hidup Wang Yoo dan entah bagaimana menjadi wanita. Eh…cerita yang aneh. Juga para wanita Goryeo bercerita kalau Wang Yoo menyayangi Seung Nyang.
Ta Hwan sangat shock. Ia tidak mau dengar lagi. Rasa tertariknya pada Seung Nyang sudah hilang. Ia sakit hati karena Seung Nyang selama ini menyembunyikan identitasnya dan menghindarinya. Harusnya Seung Nyang yang mencarinya lebih dulu.
Tapi tentu saja ia tidak bisa. Ia mencari Seung Nyang dan menemukannya di dapur.
“Kau…Nyang-iah….Kau…” ujar Ta Hwan dengan perasaan terluka.
Seung Nyang terkejut. Ta Hwan sudah mengenalinya?
Komentar:
Terus terang aku agak kecewa dengan Ta Hwan dalam episode ini. Walau kehamilan Nona Park adalah hasil paksaan, namun ia tetap mengandung anaknya. Tidak bisakah ia bersikap lebih baik?
Lalu ketika ia menyadari Seung Nyang telah membohonginya, ia malah marah. Apakah ia pantas marah? Bukankah Seung Nyang yang seharusnya marah karena Ta Hwan sudah mengkhianatinya dan Goryeo? Sigh….he really needs to grow up…
Apakah kandungan Nona Park bisa deselamatkan? Lalu siapa yang akan dituduh menyebabkan keguguran, Seung Nyang atau Yeon Hwa?
makin...makin...menarik ^^
BalasHapusHJW cantik bnget waktu di bayangannya Ta Hwan ^^
mukanya bs muluuus gitu mbk #pingiiin ><
keep fighting!!! di tunggu sinop selanjutnya. thanks oenni.
BalasHapusdaebak makin menarik. gumawo unni fightin.
BalasHapusdaebak makin menarik. gumawo unni fightin.
BalasHapusdaebak makin menarik. gumawo unni fightin.
BalasHapusMakasih mba fanny sinopsisnya. Apa yg akan dilakukan ta hwan setelah tau identitas seung yang yg sebenarnya??? Makin penasaran~~~
BalasHapusSetiap lihat pasukan turk jd ingat para hantu yg tiba2 muncul di drama master sun (apa perasaan aku saja ya mba fanny??) Hehehe.
Ditunggu kelanjutannya ya mba....
di tunggu kelanjutanya yak mba fanny ... Fighting :)
BalasHapussemangat yaaaaa mba
BalasHapusdayang tua danashiri itu mama nya hyo sin (the heirs) ya mbak?
BalasHapusGomawo mb fanny
BalasHapusbenar kata mba fanny ta hwan tak berhak marah pda seung yang ... :(
BalasHapusdang ki sae yg niat bantuin seung yang lolos dri hukuman danashiri sbrnarnya itu bwt jalan keluar bwt seung yang keluar istana,, hebat mbak eps12 di tunggu lagi...
mau ikutin drama ini kl udah agak banyak episode nya tapi ga tahan juga brsn 11 episode udah ikutin.bakalan penasaran trs ni
BalasHapussmp episode ini ko ak lbh suka seun yang sama wang yoo ya drpd ta hwan pdhl di awal ep udh di ksh tau kl seun yang sm ta hwan..blm rela..
mb fanny bikin sinopsis nya smp akhir ya meskipun banyak episode nya tapi ak yakin mb fanny ak bikin smp sls.
ku doa kan smg mb fanny sehat sll dan sll punya waktu luang yang banyak
thx mb fanny..smgt ^^
episode 18 nya mana min??
BalasHapuswah makin seru aja nih jalan ceritanya, trima kasih gan
BalasHapusdrama korea empress ki mau main di trans7 nih tgl 23 november 2015
BalasHapusjadi gak sabar nunggu empress ki main di indo
BalasHapus