[Sinopsis Bagian 1 klik di sini]
Jae Kyung diberitahu oleh asistennya bahwa kasus Yu Ra belum ditutup. Biasanya bila keluarga menolak otopsi dan bukti sudah cukup, maka mereka akan menutup kasus ini dengan kesimpulan bunuh diri. Tapi Jaksa Penuntut yang baru ini nampaknya masih terus menyelidiki kasus ini meski belum menemukan apapun. Jae Kyung bertanya siapa nama Penuntut yang baru ini.
Penuntut Yoo Seok. Dan ia tak lain tak bukan adalah kakak Se Mi. Dan sepertinya ibunya lebih setuju puteranya menjadi pembawa acara daripada menjadi Penuntut mengikuti jejak ayah Yoo Seok.
Ibu Se Mi baru tahu Yoo Seok mengerjakan kasus Yu Ra dan ia kesal karena terlambat tahu. Se Mi terkejut mendengar kakaknya bertugas dalam kasus itu, namun ia tidak memperlihatkannya pada mereka.
Yoo Seok berkata kematian Yu Ra belum ditentukan sebagai bunuh diri. Ibu Se Mi heran, bukankah semua televisi memberitakan bahwa kematian Yu Ra akibat bunuh diri dan Chun Song Yi disumpahi di sana sini sebagai akibatnya. Tapi Yoo Seok tidak mau mengungkapkan kasus yang tengah dikerjakannya.
Ibunya mendesak agar Yoo Seok memberitahunya, tapi Yoo Seok tetap tidak memberitahu.
Yoo Seok ikut Detektif Park menanyai para pegawai salon ketika Song Yi dan Yu Ra bertengkar. Pegawai salon melebih-lebihkan dengan mengatakan Song Yi dan Yu Ra berkelahi. Mereka berkata ketika itu lampu pecah karena Song Yi mendorong Yu Ra (padahal karena kekuatan Min Joon). Ketika ditanyai lebih lanjut akhirnya mereka mengaku mereka ada di ruangan lain dan tidak melihat kejadiannya.
Yoo Seok memeriksa rekaman CCTV salon. Di rekaman itu malah terlihat Yu Ra yang melempari Song Yi. Juga lampu-lampu pecah sendiri. Namun rekaman itu juga memperlihatkan Min Joon menarik Song Yi pergi. Detektif Park dan Yoo Seok mengenali Min Joon sebagai pemuda misterius di kapal.
Min Joon ditemani Pengacara Jang berbelanja keperluan Song Yi di supermarket. Sikat gigi, krim tangan, charger ponsel, bulu mata palsu? Pengacara Jang tak henti-hentinya tertawa geli. Min Joon bertanya kenapa Pengacara Jang tertawa. Pengacara Jang melihat sekeliling mereka. Ternyata di sekeliling mereka banyak pria yang berbelanja untuk para istri XD
Min Joon bertanya apa yang sebenarnya hendak disampaikan oleh Pengacara Jang. Jang berkata ia melihat Min Joon dan Song Yi semakin dekat. Ia telah mengenal Min Joon selama lebih dari 30 tahun tapi hari ini adalah hari pertama mereka makan bersama.
Min Joon berkata sepertinya Jang salah paham. Ia menjelaskan bahwa ia tidak melakukan ini karena memiliki maksud lain. Ia hanya ingin memastikan apakah ada kaitan antara Yi Hwa dan Song Yi atau mereka hanya mirip. Tidak lebih dan tidak kurang.
“Itu bulu mata palsu di sana,” Jang menunjuk sebuah rak. Min Joon langsung pergi ke sana. Jang tersenyum.
Dalam perjalanan pulang, Min Joon melihat poster Song Yi (yang menempati tempat termahal) diturunkan. Dan ketika ia tiba di lantai tempat apartemennya, para wartawan sedang berbondong-bondong meninggalkan tempat itu. Tampaknya ada berita yang lebih besar.
Min Joon masuk ke apartemennya dan menemukan Song Yi sedang berolahraga lagi.
“Sudah kubilang jangan lakukan itu, kau terlihat seperti hantu,” kata Min Joon.
Song Yi segera membongkar belanjaan Min Joon. Hal pertama yang ia lakukan adalah mencas ponselnya. Ia bertanya apakah masih ada reporter di luar. Ada berapa banyak?
“Hanya beberapa,” jawab Min Joon berbohong.
“Ah, orang-orang itu sepertinya tidak punya rumah,” gerutu Song Yi. “Aku tidak bisa keluar. Aku sungguh frustrasi hingga bisa mati.”
Ia hendak ke balkon namun Min Joon buru-buru menghalanginya. Ia bertanya Song Yi hendak ke mana. Song Yi ingin melihat posternya. Di malam hari ia terlihat seksi tapi di siang hari ia akan terlihat polos. Apa Min Joon mau melihatnya?
Min Joon yang tahu poster itu tidak ada lagi, diam-diam menggunakan kekuatannya hingga vas bunga bergeser, jatuh dan pecah. Song Yi menoleh karena kaget.
Min Joon pura-pura tidak tahu kenapa vas itu tiba-tiba jatuh sendiri. Song Yi lalu dengan tenang menyuruh Min Joon membersihkan pecahan vas itu. Bagaimana jika nanti kakinya terluka karena menginjaknya? Lalu ia kembali hendak pergi ke balkon.
Min Joon berkata Song Yi mendapat sms. Tapi Song Yi berkata ia bisa membacanya nanti. Lalu ada telapon masuk. Min Joon menyuruh Song Yi mengangkat telepon dengan alasan berisik. Ia lega ketika akhirnya Song Yi mengangkat teleponnya dan tidak lagi berjalan ke balkon.
Beom yang menelepon Song Yi. Ia berkata adik Han Yu Ra mengungkapkan pada reporter isi surat bunuh diri Yu Ra. Meski Penuntut belum mengkonfirmasi surat tersebut, tapi para reporter sudah menggila dengan berita itu. Beom khawatir Song Yi benar-benar akan jatuh jika seperti ini. Apa yang harus mereka lakukan? Song Yi menutup telepon. Wajahnya berubah serius.
Meski bisa mendengar perkataan Beom dengan pendengaran supernya, Min Joon bertanya ada apa. Song Yi berkata ia mau pergi. Lalu berjalan begitu saja melewati pecahan vas bunga yang masih berserakan.
Min Joon menahannya. Song Yi berkata ia harus bicara pada para wartawan. Ia akan mengatakan pada mereka bahwa bukan dirinya yang menyebabkan kematian Yu Ra.
“Mengapa aku harus bersembunyi di sini? Apa salahku?”
“Apa kau tidak apa-apa?”
“Tentu saja aku tidak apa-apa! Kenapa? Karena ini bukan salahku. Langit dan bumi tahu, aku juga tahu. Han Yu Ra yang sudah mati juga tahu. Jadi tidak apa-apa,” Song Yi hendak pergi.
“Bukan itu,” kata Min Joon. Ia melihat ke bawah.
Song Yi baru sadar kakinya menginjak pecahan beling dan terluka. Min Joon mengangkatnya dan menggendongnya.
“Benar-benar bukan karena aku, kan? Jika memang karena aku, apa yang kulakukan?” tanya Song Yi. Air mata mengalir di wajahnya.
Min Joon menjatuhkannya ke sofa.
“Bukan karena kau, jadi jangan pikirkan hal aneh. Jangan bergerak dan diam di sana.”
Bok Ja sedang membersihkan jalan di depan tokonya. Ia melihat dua anak SD berhenti di dekat tokonya. Anak laki-laki meminta anak perempuan mendengar pengakuannya. Ia berkata ia tidak bisa bekonstrasi pada apapun akhir-akhir ini, baik itu perkalian, pembagian, maupun hal lainnya karena anak perempuan itu.
“Apa mungkin…aku menyukaimu?” Hahahahaha…Kim Tan cilik XD (lagu latarnya juga lagu Heirs lho^^)
Si anak perempuan berkata saat ini ia harus menyelesaikan tugasnya dan ia sudah tertunda menulis diarinya selama 3 hari. Ia juga harus memperbaiki ujiannya 100 kali. Bukan waktunya untuk memikirkan masalah cinta. Ia melepaskan pegangan anak laki-laki itu lalu pergi.
Bok Ja kasihan melihat Kim Tan cilik. Anak itu duduk di dalam toko dan Bok Ja memberinya minuman probiotik.
“Apakah hidup memang sulit, noona?” tanya anak itu.
“Jika kau ingin hidup nyaman, maka hidup benar-benar nyaman. Tapi jika kau menjalaninya dengan cara sulit, maka hidup ini bisa sangat sulit.”
Min Joon berlari ke apotik untuk memberi obat-obatan dan perban bagi Song Yi. Namun rentetan obat yang diminta Min Joon sangat panjang (karena buru-buru dan khawatir) hingga petugas apotik memintanya bicara lebih lambat.
“Aku merasa nyaman jika aku hidup hanya mencintai diriku sendiri. Tapi saat aku mulai menyukai seseorang, maka saat itulah hidup menjadi sulit,” Bok Ja melanjutkan.
Song Yi bertanya mengapa Min Joon membawa begitu banyak barang. Ia hanya perlu perban. Min Joon berkata luka itu harus diberi desinfektan lebih bulu. Dengan cuek Song Yi mengambil botol desinfektan dan hendak menuangkannya ke lukanya. Terpaksa Min Joon mengambil alih. Ia mengobati dan membalut luka Song Yi. Song Yi memperhatikan Min Joon.
Min Joon memberitahu Song Yi bahwa para reporter sudah pergi. Song Yi berterima kasih karena Min Joon mengijinkannya menginap. Juga karena Min Joon mengatakan bahwa kematian Yu Ra bukan disebabkan olehnya.
Kim Tan cilik masih sedih dan terkejut karena cintanya ditolak. Bok Ja berkata memang seperti itu. Tidak ada waktu untuk mempersiapkan hati. Anak itu bertanya mengapa Bok Ja bisa tahu begitu banyak.
Bok Ja menepuk pundak anak itu dan berkata ia mengerti apa yang anak itu rasakan. Cinta pertama selalu yang tersulit.
Ketika Min Joon kembali ke ruang tamu, Song Yi sudah pergi. Ketika ia makan sendirian dan hendak membalik ikan gorengnya, ia teringat pada Song Yi. Ketika ia berdiri di balkon, ia melihat ke arah bekas poster Song Yi terpasang. Ia menoleh ke balkon sebelah, balkon Song Yi.
“Apa aku gila?” gumamnya. “Apa yang sedang kulakukan?”
Yoon Jae berada di kantor polisi dalam keadaan babak belur. Namun beberapa remaja lainnya dalam keadaan lebih babak belur. Para remaja itu berkata mereka hanya sedang bermain-main dan menuliskan komentar di internet, lalu tiba-tiba pegawai paruh waktu warnet (Yoon Jae) itu memukuli mereka bertiga.
Mereka pikir pasti Yoon Jae fans berat Song Yi dan tak terima mereka berkomentar mengenai Song Yi. Petugas polisi menanyakan siapa nama Yoon Jae. Yoon Jae tak menjawab. Ia melotot ketika polisi bertanya apakah Yoon Jae benar-benar fans berat Song Yi dan tak terima Song Yi dijelek-jelekkan.
Bahkan polisi pun ikut menjelek-jelekkan Song Yi dengan berkata bahwa Song Yi sepertinya memiliki kepribadian buruk hingga berkelahi di salon. Semua ini pasti gara-gara asuhan yang buruk. Yoon Jae tak tahan lagi dan bangkit berdiri.
Untunglah Hwi Kyung datang dan menegur polisi tersebut. Ia berkata apa bedanya polisi itu dengan ketiga remaja tadi yang menjelek-jelekkan Song Yi. Ia bertanya apa polisi itu memiliki bukti Song Yi berkelahi di salon. Bukankah itu sama saja dengan menggunakan kekuasaan sewenang-wenang dan menyebarkan tuduhan palsu?
“Memangnya kau siapa?” tanya polisi.
“Fans berat Chun Song Yi.”
Hwi Kyung mengeluarkan Yoon Jae dari kantor polisi. Ia memanggilnya dengan sebutan calon adik ipar. Hwi Kyung berkata ia datang disuruh oleh ibu Yoon Jae. Ibu Yoon Jae tidak berani muncul di kantor polisi dan terlihat oleh publik karena wajahnya sudah dikenal.
Yoon Jae meminta Hwi Kyung sadar. Ibunya melakukan ini karena maksud lain, yaitu menjodohkan Hwi Kyung dengan kakaknya. Hwi Kyung malah senang.
“Jangan salah paham. Jika kau bukan anak konglomerat, kau sama sekali tidak memiliki kesempatan,” kata Yoon Jae.
“Karena itu syukurlah aku ini anak chaebol,” ujar Hwi Kyung. “Sepertinya keluargaku tidak akan bangkrut dengan mudah. Maka Ibumu akan terus menyukaiku.”
Ia merangkul pundak Yoon Jae dan berkata ia akan mengurus Yoon Jae juga ibunya, jadi Yoon Jae bisa memberitahunya jika mengalami kesulitan apapun. Yoon Jae menepis tangan Hwi Kyung dengan kesal. Tapi Hwi Kyung yang clueless sama sekali tidak menghiraukan sikap judes Yoon Jae.
Ibu Song Yi menjamu Hwi Kyung dengan banyak makanan di rumahnya. Ia berkata ia tidak mempersiapkan banyak karena waktunya terlalu singkat.
“Apa Ibu memasak untuk pesta?” ujar Yoon Jae kesal. “Apa kita sedang merayakan sesuatu?”
Ibu Song Yi berkata ia baru saja menelepon Song Yi. Dan katanya Song Yi terdengar lemah. Ia tadinya hendak membawakan bubur tapi Song Yi ingin beristirahat saja hari ini, besok baru kembali pada kegiatan normalnya.
Hwi Kyung berkata seharusnya Song Yi beristirahat lebih lama lagi. Ibu Song Yi berkata Song Yi memili rasa tanggung jawab yang besar. Dan itu juga diturunkan olehnya. Yoon Jae menatap ibunya dengan sebal.
“Pikiran yang kuat juga didapatnya dariku,” ujar ibu Song Yi.
Yoon Jae langsung meletakkan sendoknya dan pergi dari meja makan. Muak mendengar kata-kata ibunya.
Ibu Song Yi memegangi tangan Hwi Kyung. Ia mengaku ia sangat mengenal puterinya. Meski Song Yi terlihat kuat namun sebenarnya berhati rapuh. Ia berkata ini adalah kesempatan bagi Hwi Kyung.
“Wanita mudah goyah oleh pria yang memegang tangannya saat ia mengalami masa sukar. ‘Meski semua orang mengasingkan aku, pria ini melindungiku’. Maka hatinya akan tertuju pada pria itu.”
Song Yi pergi ke kantor agensinya. Ia sempat mendengar bahwa kontrak iklan kosmetiknya dibatalkan. Lalu ia masuk seakan tidak ada apapun.
“Aku dijadwalkan syuring iklan untuk kosmetik Hae Shin pagi ini.”
“Itu…” Presdir Ahn kesulitan menjelaskan karena kontrak itu dibatalkan.
“Katakan pada mereka aku tidak mau melakukannya.”
Presdir Ahn bengong. Song Yi berkata ia sudah mencoba krim kosmetik itu dan kulitnya jadi kering. Apa ia harus memegang benda seperti itu dan mengatakan ‘ini terasa sangat lembab’? Ia tidak boleh membohongi orang agar membeli produk tersebut, bukan?
“Katakan pada mereka, jangan bermimpi aku menjadi bintang iklan produk mereka,” ujar Song Yi. “Aku membatalkan mereka.”
Di set syuting drama , asisten Song Yi mengingatkan Song Yi bahwa ia berperan sebagai anak yatim piatu yang bahkan diusir karena tidak sanggup membayar uang sewa.
“Apa kakak tidak berpikir kakak terlihat sedikit terlalu mewah?”
“Hei, kau harus menghentikan asumsi seperti itu. Apa yatim piatu tidak boleh mengenakan pakaian cantik? Lalu menurutmu kenapa tokoh ini tidak bisa membayar uang sewa padahal ia memiliki begitu banyak pekerjaan paruh waktu? Karena ia gunakan untuk membeli pakaian dan tas.”
Asisten Song Yi mengangguk polos. Song Yi mengeluh kenapa lama sekali ia dipanggil untuk syuting.
Beom sedang berbicara dengan salah seorang PD. Rupanya Song Yi juga diberhentikan dari drama tersebut atas perintah pimpinan. Beom bertanya bagaimana bisa Song Yi dikeluarkan padahal ia tokoh utamanya. PD itu berkata tokoh Song Yi akan diceritakan belajar ke luar negeri dan tidak kembali (hal yang terjadi dalam drama Princess Aurora).
“Tolong beritahukan hal ini baik-baik padanya.”
“Baik-baik? Bagaimana aku bisa mengatakan hal seperti ini baik-baik?” protes Beom.
Song Yi keluar dari mobilnya dan menyuruh Beom menyalakan mobil. Lalu ia berbicara dengan PD tersebut.
“Aku sudah membacar skripnuya. Apakah penulis mengalami masalah dalam keluarganya atau semacamnya? Mengapa skenarionya seperti itu? Apa kau menyuruhku berakting dari skrip sampah itu? Pergilah dan katakan pada mereka: Chun Song Yi tidak bisa berperan dalam drama ini. Chun Song Yi menolak drama ini.”
Kemudian yang berikutnya ditolak Song Yi adalah salon langganannya lalu fotografer.
Sebenarnya Song Yi yang ditolak, namun harga diri Song Yi tidak membiarkan dirinya ditolak. Ia yang menolak mereka semua.
Dalam mobil, Song Yi berkata ia merasa lapar setelah menolak seharian. Karena besok ia tidak ada jadwal apapun, ia menyuruh asistennya memesan ayam dan bir untuk dikirim ke apartemennya. Tapi ternyata restoran tersebut menolak untuk mengirim.
“Kenapa? Ditolak? Apa aku ditolak ayam?” ujar Song Yi tak percaya. “Kenapa? Apa mereka berkata mereka tidak bisa menjualnya para orang sepertiku?”
“Bukan begitu, saat ini mereka sedang mendapat pesanan banyak jadi tidak bisa mengirimkannya.”
Sementara itu Jae kyung memeriksa foto hasil CCTV di kapal dan menemukan foto Song Yi memasukkan tas Yu Ra ke dalam tasnya. O-ow….
Song Yi pergi makan ayam dan bir bersama Se Mi. Se Mi menasihati agar Song Yi tidak makan terlalu banyak. Ia juga memberitahu kalau kakaknya yang bertugas menangani kasus ini dan belum ada kesimpulan apapun. Setelah penyelidikan selesai, semuanya akan berlalu.
“Terima kasih. Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain temanku,” kata Song Yi.
Se Mi mengungkapkan kekesalannya karena Song Yi diberhentikan dari drama. Tepat saat itu Se Mi menerima sms dari sutradara. Sutradara ingin menemui Se Mi berkaitan dengan pergantian pemeran utama.
Tapi Se Mi berbohong pada Song Yi bahwa ibunya terjatuh dan pergelangan kakinya terkilir. Song Yi menyuruh Se Mi cepat pergi. Dan lagi orang-orang di meja sebelah mulai membicarakannya hingga ia kesal. Se Mi minta maaf karena seharusnya ia menginap di rumah Song Yi. Song Yi berkata tidak apa-apa.
Ia pulang ke rumah. Jae Kyung meneleponnya. Song Yi bingung, tumben Jae Kyung menelepon. Jae Kyung beralasan ia tahu tempat tinggal Song Yi dari Hwi Kyung dan kebetulan ia memiliki teman di gedung yang sama, jadi ia hendak mampir.
Song Yi berkata ia akan turun ke bawah untuk menjemput Hwi Kyung. Tapi Hwi Kyung tahu persis di apartemen nomor berapa Song Yi tinggal. Song Yi agak curiga, darimana Jae Kyung tahu? Jae Kyung berkata beberapa hari lalu reporter memenuhi lorong apartemen Song Yi. Jadi itu bukanlah rahasia lagi.
Jae Kyung bertanya apakah ia boleh mampir minum kopi. Ada yang hendak ia katakan pada Song Yi.
Di tempat parkir, Min Joon melihat Jae Kyung meski dari belakang. Ia merasa familiar melihat Jae Kyung memutar cincin di jarinya. Namun belum sempat ia mengingatnya, Detektif Park menyapanya.
Detektif Park berkata ia menemui Min Joon untuk menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan kematian Han Yu Ra. Mendengar itu Jae Kyung berhenti berjalan tapi tidak menoleh. Lalu ia berjalan kembali dengan tenang.
Min Joon ikut mobil Detektif Park untuk ditanyai. Jalanan sangat macet. Detektif Park berkata ia pergi ke universitas tempat Min Joon mengajar, tapi ia dengar Min Joon tidak akan mengajar apapun semester depan. Apa Min Joon akan pergi ke suatu tempat?
Min Joon berkata itu masalah pribadi. Detektif Park berkata ini pertama kalinya ia berkendara bersama lulusan Harvard.
Jae Kyung telah tiba di gedung apartemen Song Yi dan masuk dalam lift.
Detektif Park melirik Min Joon dengan curiga. Min Joon duduk memejamkan matanya. Ia teringat siapa Jae Kyung. Pria yang dilihatnya di kapal!
Song Yi nampak ragu membuka pintu tapi ia membukanya. Jae Kyung bertanya apakah ia boleh masuk. Song Yi mempersilakannya masuk.
“Di mana kau pada hari Han Yu Ra mengalami kecelakaan?” tanya Detektif Park. “Bagaimana kau bisa berada di atas kapal tanpa undangan?”
Bukannya menjawab, Min Joon membuka pintu dan langsung berlari menerobos hujan.
Epilog:
Saat mereka di balkon, Song Yi tiba-tiba merangkul Min Joon. Min Joon berteriak: “1 meter!!!” Song Yi langsung menjauh.
Min Joon bergumam bahwa jarak 1 meter tidaklah sejauh itu. Tapi Song Yi sibuk mengagumi poster dirinya.
Pelan-pelan Min Joon bergeser mendekat pada Song Yi. Aaaa…he likes her^^
Komentar:
Wah bisa-bisa Min Joon jadi tersangka beneran kalau lari kaya gitu >,<
Tambah lama tambah suka karakter Song Yi. Menurutku pendapat ibunya tidak benar. Song Yi tidaklah serapuh itu. Ia bisa menghadapi apapun dengan caranya sendiri.
Drama ini rupanya banyak memparodikan drama lain, dan kalau dilihat cukup banyak cameonya^^ Episode kali ini ada Kim Su Ro dan petugas polisi yang aku tidak tahu namanya tapi sering muncul dalam drama-drama.
wow part 2 nya udh ada makasih mba fanny
BalasHapusKeren cepet banget, makasih ya mba fanny
BalasHapusSong Yi memang keras kepala, tp dia keras kepala untuk menutupi kesendiran hidupnya.... aku suka karakter kayak gini, ga memperlihatkan bahwa dia bukan orang rapuh...walaupun terkadang keras kepalanya terlihat seperti angkuh...
BalasHapusmakasih mbk fanny.. selalu dan selalu menunggu sinop2 selanjutnya.. semoga selalu sehat untu para blogger yg menulis sinopsis drakor..
BalasHapusAhhh.. Aku jatuh cinta sama min joon..
BalasHapusmoga2 aja kim woo bin muncul jd cameo #lol *ngarep*
Super wow!!!
BalasHapusUnnie satu ini ga pernah gagal memikatku...:)
daebakk...
Yg nulis sinopsisnya juga daebakk...
Gomawo mba fanny...
yeeee keren buangetsssss.....thanks bak fanny sukses selalu
BalasHapushahah :) seru banget,,
BalasHapusjadi penasaran sama klanjutanya:")
terimakasih dan semangat :)
d tunggu kelnjutanya :)
Yaaaccchhh song yi nya lg ketimpa masalah min jo nya gmn ini..krang ati2 pas dikapal..huuaaaaaaa kasian ma mereka berdua
BalasHapusChun song yi gokilll .
BalasHapusMeskipun ada gosip plagiat ttep aj nii drama rating nya tinggi ...
waaaah dramanya makin seruu.. daebaak,,,:)
BalasHapusseneng bgt liat karakter hwi kyung dsini,, mkin cinta ma min joon oppa^^
gomawo eonni sinopny,, fighting^^
smgt eonny.... ;-)
BalasHapusEh... ini udah bg 2 ya?!
BalasHapusYa ampun... smpe ga nyadar saking asiknya bca.
Kira2 apa yg akan dilakukan Jae Kyung pd Song Yi? Smpe2 Min Joon lari2 gtu? Mungkinkah nyawa Song Yi tetancam?
Ah... mkin penasaran.
tanda2 orang jatuh cinta adalah "menganggap dirinya gila"
BalasHapusdan itu diucapkan oleh profesor ganteng kita saat di balkon mengingat song yi...duch..so sweet.............
Eh.........gimana yah kelanjutanya. Penasaran deh........Bagaimana yah akhirnya? apakah Min joon nggak jadi pulang ke planetnya dan memutuskan untuk tinggal bersama Song yi di Bumi? atau sebaliknya? Makin penasaran sama endingnya nih kak.... ngomong-ngomong boleh tahu nggak kak, ini drama ada berapa episode? please......... Thanks kak, semangat!
BalasHapus20 eps^^
Hapushehehe...makin suka sama karakter song yi yang kayak gitu.Yeeh si min joon akhirnya mulai suka sama song yi.semangat ya eonni nulis sinopsisnya!
BalasHapusJarak 1 meter tidaklah sejauh ittu..... Lucu liatnya pas min joon mendekatt...... Hahahaha
BalasHapusJAIM BNGET oppa..... Gkgkgk diddepan Song Yi mati gaya.....
Jadi tambah suka ma drama ni huwaaaaaaa..waktunya pindah k blognya mba dee..hehehe gomawo oeni
BalasHapusduh dah gak sabar liat kelanjutanya.....
BalasHapusseru penasaran sampai kapan mereka diam tanpa kata cinta?
Aduhh ni film bikin deg2 an . Seru abis!! >< apalagi pemain nya cakep2
BalasHapusAduhh ni film bikin deg2 an . Seru abis!! >< apalagi pemain nya cakep2
BalasHapus