Karena Dee tidak sempat membuat lanjutannya, aku melanjutkan membuat Episode 6 bagian 2 . Sinopsis Bagian 1 bisa dilihat di Kutudrama, silakan [klik di sini]
Entah tips apa yang diberikan ibu Song Yi pada Hwi Kyung. Hwi Kyung menemui bosnya dan meminta ijin pulang setengah hari karena ada hal penting. Ia bahkan meminta uang gajinya dibayar di muka. Sang atasan memberikan ijinnya.
Hwi Kyung berkata ia seharusnya pergi ke acara penandatanganan kontrak sore ini. Sang atasan menenangkannya bahwa rekan yang lain bisa menanganinya.
“Ini pertama kali aku menghadiri acara penandatanganan kontrak jadi aku benar-benar ingin melihatnya,” kata Hwi Kyung kecewa.
“Kau ingin melihatnya?” Sang atasan langsung bertanya pada pegawai lain apakah acara itu bisa diundur.
“Mereka dari Inggris, jadi mereka hanya punya waktu hari ini untuk menandatangani kontrak,” bisik seorang pegawai.
“Kalau begitu mereka bisa datang lagi dari Inggris. Penerbangannya kan hanya 12 jam nonstop,” kata si atasan tersenyum. Buset dah, 12 jam di pesawat nonstop itu pasti menderita banget >,<
Atasan berkata pada Hwi Kyung bahwa ia akan memundurkan acara itu supaya Hwi Kyung bisa menghadirinya. Clueless Hwi Kyung dengan happy-nya berterima kasih pada si atasan. Begitu Hwi Kyung pergi, wajah atasan langsung merana.
Saat Song Yi membuka pintu apartemennya untuk mengambil susu, ia menemukan selembar post it tertempel di pintu.
“Ujian akhir jam 4 sore. Kau harus hadir, jika tidak kau akan mendapat nilai F”. Pesan dari dosen rupanya^^
Setelah itu Song Yi mendapat sms dari Hwi Kyung yang mengucapkan selamat ulang tahun dan juga memintanya meluangkan waktu malam ini.
Song Yi malah menelepon adiknya dan bertanya apakah Yoon Jae tidak akan memberinya ucapan selamat ultah.
“Apa kakak baik-baik saja?”
“Tentu saja aku baik-baik saja.”
“Ibu bilang semua pekerjaanmu dibatalkan.”
“Tidak. Bahkan hari ini ada seseorang yang memohon agak aku datang,” kata Song Yi sambil mengambil post-it Min Joon. Hehe…udah ketauan tuh siapa yang sipilih Song Yi ;p
Song Yi berkata ia akan menemui orang itu. Ia sangat sibuk tapi orang terus menerus meminta kehadirannya.
“Kudengar kakak keluar dari agensi. Apa kakak akan berkeliling sendirian?” tanya Yoon Jae.
“Tentu saja. Aku punya mobil dan SIM. Aku bisa pergi ke manapun,” ujar Song Yi.
Dan sore itu Song Yi untuk pertama kalinya menyapa mobilnya kembali yang selama ini terparkir di garasi.
“Boom-boomie ku, sudah lama tak berjumpa. Bagaimana kalau kita jalan-jalan?”
Song Yi menggantungkan tasnya di spion lalu memakai sarung tangan err…sarung tangan pengantin? Berenda-renda soalnya^^
Sepanjang perjalanan Song Yi bernyanyi:
“Chun Song Yi nge-rap. Song song song. Namaku Chun (1000) Song Yi. Nama kakakku Man (10000) Song Yi. Nama adikku Baek (1000) Song Yi. Apa kau dengar? Apa kau lihat?” LOL^^ Penggunaan nama Chun, Man, Baek juga digunakan dalam drama Golden Rainbow. Dan lagu ini merupakan plesetan dari lagu rap yang dinyanyikan G-Dragon dan Jung Hyung Don dalam acara Infinite Challenge Song Festival.
Song Yi mengendarai mobilnya kaya bebek, sorong ke kiri sorong ke kanan. Zig zag tak beraturan. Hingga para pengendara mobil di belakangnya membunyikan klakson dan mendahului mobilnya. Tapi Song Yi malah melambai-lambai mengira mereka adalah fansnya.
“Ya, hallo. Ini aku, Chun Song Yi. Mereka menyapaku dengan penuh semangat karena sudah lama aku tidak keluar,” katanya sambil tertawa. Lalu ia mengomel mereka pengemudi yang payah.
“Orang yang tidak bisa mengemudi seharusnya tidak mengendarai mobil. Bukan, begitu, Boom-boom-ah?” ia berbicara pada mobilnya. “Apakah kita harus memberi boom-boom sedikit yum-yum?” katanya lagi saat melihat BBM-nya habis.
Song Yi menghentikan mobilnya di pom bensin dan meminta petugasnya mengisi dengan bensin.
“Pertamax atau solar?” tanya si petugas.
“Berikan aku b-e-n-s-i-n. Sampai penuh.” Hehe, selalu lucu tiap melihat Song Yi sok pinter XD
Lalu Song Yi panik mencari tasnya. Petugas bensin mengambil tas Song Yi yang masih tergantung di spion dan memberikannya padanya. Ups, thanks^^
Ketika petugas pom bensin meminta Song Yi menandatangani sesuatu (sepertinya form pembelian bensin atau bon kali ya?), Song Yi malah memberikan tandatangannya di atas foto, seperti yang biasa diberikan artis pada fansnya.
Akhirnya ia tiba di kampus. Fiuhh…
Song Yi menghentikan mobilnya terlalu jauh dari kotak tiket parkir. Ia menjulurkan tubuhnya keluar jendela untuk mengambil riket parkir. Ketika melihat ada mobil berhenti di belakangnya, ia buru-buru masuk ke dalam mobilnya. Untungnya ada petugas satpam yang membantu mengambilkan tiket parkir Song Yi. Song Yi malah bertanya apakah ada parkir valet di kampus.
Para mahasiswa sudah berdatangan ke kelas untuk ujian. Min Joon melihat Song Yi belum datang. Ia melihat jamnya. Jam 4 kurang 10 menit.
Tentu saja tidak ada parkir valet di kampus. Song Yi terpaksa memarkir mobilnya sendiri yang membutuhkan waktu lama karena ia tidak bisa parkir di tempatnya dalam posisi lurus. Untung tempat parkir itu cukup kosong.
Akhirnya ia berhasil memarkir mobilnya. Belum sempat ia keluar dari mobil, braaak!!! Bagian belakang mobiolnya ditabrak dari samping.
Pengemudi mobil yang menabrak mobilnya langsung turun dan memeriksa keadaan mobil. Dari kaca spion, Song Yi melihat orang itu dan mengenalinya sebagai salah satu wartawan. Song Yi langsung menutup wajahnya dengan tangannya.
Wartawan itu mengetuk kaca jendela mobil Song Yi. Ia meminta Song Yi keluar karena sudah menabrak mobil Song Yi.
“Tidak apa-apa, silakan pergi,” kata Song Yi sambil terus menghalangi wajahnya.
Anehnya wartawan itu terus ngotot menyuruh Song Yi keluar meski Song Yi berkali-kali bilang tidak apa-apa.
Benar saja, dalam sekejap para wartawan berdatangan mengerubungi mobil Song Yi. Bagaimana mereka bisa tahu Song Yi ke kampus jika bukan karena si wartawan ini? Berarti ia sudah tahu Song Yi ada dalam mobil itu. Tapi aneh juga ya, biasanya wartawan kan ingin berita eksklusif. Ini wartawan penuh solidaritas hehehe ;p
Ujian sudah dimulai. Min Joon melihat jamnya. Setengah 5. Ia berdiri di dekat jendela. Dengan telinga supernya, ia mendengar suara banyak orang menyuruh Song Yi membuka pintu.
Song Yi semakin putus asa berada dalam mobil itu sendirian, sementara di luar wartawan berkerumun seperti lalat mengerumuni bangkai. Sudah hampir satu jam ia bertahan di dalam mobil.
Wartawan penabrak juga sudah tak sabar. Ia mengancam akan membuka pintu dengan paksa. Song Yi cepat-cepat mengunci pintu mobilnya. Wartawan itu tidak bisa membuka pintu mobil dan lagi-lagi terus mengetuk jendela mobil Song Yi. Song Yi sudah hampir menangis.
Min Joon tiba dan menghentikan wartawan itu. Para wartawan langsung memotret mereka.
“Ini bukan kecelakaan mobil tapi kecelakaan yang disengaja. Kau tahu ada orang di dalam mobil dan kau tahu orang itu bisa terluka, tapi kau sengaja membuat kecelakaan,” kata Min Joon.
Song Yi terkejut melihat Min Joon. Wartawan itu tersenyum sinis dan bertanya siapa Min Joon.
“Aku penasihat hukum Chun Song Yi. Dan saksi kecelakaan yang disengaja,” jawab Min Joon. Ia berkata wartawan itu bisa dituntus karena sengaja mengakibatkan kecelakaan yang bisa menyebabkan orang terluka. Paling sedikit hukumannya 7 tahun penjara dan SIMnya ditahan 10 tahun, ditambah denda hampir 10 juta won.
Wartawan itu mulai ketakutan. Ia berkata ia hanya ingin membicarakan kecelakaan ini dengan Song Yi. Min Joon berkata terus memaksa Song Yi untuk keluar dari mobil padahal Song Yi tidak mau dan melakukan tindakan pemaksaan dan ancaman juga termasuk tindakan kriminal. Sedikitnya bisa dijatuhi hukuman penjara 3 tahun dan denda 5 juta won.
“Apakah aku perlu memanggil polisi?” tanyanya.
Wartawan itu pun tidak berkutik dan mundur.
“Kalian bisa mengambil foto. Tapi jika kalian mengedarkannya tanpa ijin, kami bisa meminta kompensasi dengan tuntutan sipil,” lanjut Min Joon pada para wartawan. Mereka terpaksa menurunkan kamera mereka.
“Keluarlah. Tidak apa-apa,” kata Min Joon pada Song Yi.
Song Yi pelan-pelan keluar.
“Bersembunyilah hanya jika kau melakukan kesalahan. Tidak usah bersembunyi jika tidak bersalah,” kata Min Joon pada Song Yi.
Merasa malu dinasihati Min Joon di depan para wartawan. Song Yi bertanya Min Joon ke mana saja, dengan memanggilnya “Manajer Do”.
“Ayo kita pergi, Manajer Do,” Song Yi menggandeng tangan Min Joon dan buru-buru menariknya pergi.
Para wartawan hendak mengambil rekaman gambar mereka namun seluruh kamera mereka mendadak tidak berfungsi.
Song Yi bertanya pada Min Joon mereka hendak ke mana karena mereka tidak berjalan menuju kelas. Bagaimana dengan ujiannya? Min Joon menjawab ujian itu telah selesai.
Ternyata Min Joon membawa Song Yi ke museum kampus. Tempat tersunyi di kampus. Song Yi berterima kasih atas bantuan Min Joon tadi. Ia bertanya apakah Min Joon pernah sekolah hukum, kok bisa tahu hukum sebaik itu? Min Joon tidak mnejawab.
“Bagaimana dengan ujianku? Seperti yang kaulihat, aku tidak bisa menghindari keadaan. Tidak bisakah kau memberiku keringanan?”
“Kau tetap akan mendapat nilai F meski kau mengikuti ujian. Kau terlalu banyak absen.”
“Kalau begitu kenapa kau menyusuh ke sini!” seru Song Yi kesal.
Min Joon memberi isyarat agar Song Yi tidak bersuara keras, mereka sedang di museum. Song Yi mengomel ia paling tidak suka museum dan galeri seni.
“Aku jadi mengantuk dalam waktu 30 detik. Kenapa kau membawa orang pada tempat…” Song Yi tidak melanjutkan kata-katanya ketika pandangannya tertuju pada sebuah benda yang dipamerkan di musem itu. Tusuk rambut Yi Hwa.
Diam-diam Min Joon mengamati ekspresi Song Yi. Song Yi nampak sedih.
Se Mi mencari kakaknya, tapi Yoo Seok tertidur karena kelelahan bekerja semalaman. Se Mi adik yang baik. Ia membereskan pakaian kakaknya dan menutup tirai agar kakaknya bisa tidur lebih lama. Namun pandangannya tertuju pada foto-foto yang terletak di meja kakaknya. Merasa penasaran, ia melihat sebuah foto. Ia terkejut ketika melihat Min Joon dalam foto tersebut.
Ingatannya kembali pada malam Natal 12 tahun yang lalu. Se Mi membeli sebuah CD untuk hadiah Natal. Aku tidak yakin hadiah itu untuk Song Yi, karena sepertinya ia sedang berjalan lurus ketika ia menoleh dan melihat Hwi Kyung membawa bunga untuk Song Yi (jadi tujuannya bukanlah rumah Song Yi). Se Mi langsung patah hati.
Se Mi melihat Hwi Kyung mengejar Song Yi. Ia tidak ikut mengejar tapi ia melihat ketika Song Yi akan ditabrak bus. Mungkin ini bagian yang dirasa aneh karena Se Mi kok bisa cepat sampai di tempat ini padahal ia tidak berlari ;p (well, kita anggap saja Se Mi tahu jalan pintas ya hehe)
Se Mi terbelalak dan detik berikutnya ia melihat Hwi Kyung dan supir bus mencari-cari Song Yi. Tapi Song Yi tidak ada di depan maupun di bawah bus. Se Mi melihat Song Yi ada di pangkuan seorang pria di seberang jalan. Ia memotret mereka (Se Mi memang membawa kamera).
Dan Se Mi sepertinya langsung mengenali Min Joon begitu melihat foto dari meja kakaknya. Ia membandingkan foto Min Joon 12 tahun lalu dan foto yang dimiliki kakaknya.
Min Joon mengantar Song Yi untuk menemui Hwi Kyung di taman bermain (karena mobilnya diderek setelah ditabrak). Hwi Kyung menelepon Song Yi. Song Yi bertanya mengapa Hwi Kyung menyuruhnya ke taman bermain pada malam hari.
“Kau tidak sedang merencanakan suatu event di sana, kan?” tanyanya curiga.
Hwi Kyung menoleh ke belakangnya. Yup, dia memang sedang merencanakan suatu event…romantis.
“Aku paling benci event “aku cinta Shun Song Yi” di taman bermain,” kata Song Yi.
Haha…jelas-jelas tulisan itu yang terpasang. Tampang Hwi Kyung itu lho lucu banget^^
“Tentu saja tidak ada hal seperti itu,” kata Hwi Kyung.
Song Yi bercerita dulu ia pernah diberi 1000 bunga mawar di taman beramin oleh seorang pria, karena namanya Chun (= 1000) Song Yi. Hwi Kyung menatap 1000 bunga mawar yang sedang digotong beberapa pekerja.
Song Yi berceloteh ia harus menggunakan kantung sampah khusus untuk membuang bunga mawar karena duri-durinya merobek semua kantung sampah. Ia benar-benar sebal waktu itu.
“Aku tidak akan melakukan hal seperti itu,” ujar Hwi Kyung gugup.
Begitu telepon ditutup, ia langsung menyuruh semuanya disingkirkan sekarang juga. Panggung berbentuk hati yang dikelilingi bunga, lilin, balon-balon pink. Sia-sia deh minta gaji sebulan di muka >,<
Song Yi berterima kasih pada Min Joon karena mau mengantarnya. Ia tidak tahu berapa lama ia tidak bisa menggunakan mobilnya. Ia hendak menelepon Beom, tapi tersadar bahwa Beom bukan lagi manajernya.
Ia bertanya pada Min Joon apa rencana Min Joon selanjutnya setelah semester ini berakhir. Apa Min Joon ingin kerja sampingan? Semacam pekerjaan paruh waktu di masa libur.
“Bagaimana dengan menjadi manajerku?” tanyanya.
“Berhentilah omong kosong.”
“Kenapa? Kau tidak suka panggilan manajer? Bagaimana dengan penasihat hukum? Kedengarannya bagus. Jika kau tidak suka juga, maka jadilah bodyguardku.”
Min Joon hanya menoleh dan Song Yi tahu Min Joon menolak.
“Tidak banyak hal yang bisa kukerjakan sendirian. Sejak umur 12 tahun hingga sekarang, aku tertawa dan menangis di depan kamera jika disuruh. Tidak ada banyak hal lain yang bisa kulakukan sendiri. Aku sangat suka kopi tapi aku tidak bisa membelinya karena aku tidak punya manajer. Karena aku tidak tahu cara memesannya,” kata Song Yi sedih.
“Berapa?”
“Harga kopi?”
“Bukan, gaji pekerjaan paruh waktu. Bukankah kau menyuruhku bekerja paruh waktu?”
Song Yi menoleh.
Senyum Hwi Kyung lenyap begitu melihat Song Yi datang bersama Min Joon.
“Kenapa kalian datang bersama?”
“Ah, ini terjadi begitu saja,” kata Song Yi. Ia mengajak Min Joon ikut makan bersama mereka sebelum pulang.
Hwi Kyung menarik Song Yi ke sisinya dan bertanya kenapa Min Joon belum pulang juga. Song Yi hendak protes dengan sikap Hwi Kyung.
“Jangan pulang terlalu malam. Jika sudah selesai, antar dia pulang lebih awal.,” kata Min Joon pada keduanya.
“Aku mengerti,” jawab Hwi Kyung patuh, yang langsung disesalinya hehe^^
Min Joon berjalan pergi sementara Song Yi terus menatap kepergiannya.
Melihat taman bermain itu begitu sepi, Song Yi bertanya apa Hwi Kyung menyewa seluruh tempat ini. Hwi Kyung mengelak, meski ia kaya, menyewa seluruh tempat bermain adalah berlebihan. Ia beralasan hari ini dingin hingga tidak ada orang yang keluar rumah.
Song Yi bertanya kenapa Hwi Kyung menyuruhnya ke sini. Hwi Kyung menunjuk kincir raksasa (bianglala kalo di Dufan sih^^).
“Bukankah kau bilang kau selalu naik itu pada hari ulang tahunmu?” tanya Hwi Kyung.
Song Yi teringat ketika ia menaiki kincir seperti itu di hari ulang tahunnya. Ia naik bersama ayahnya dan ia sangat gembira. Ia berkata pada ayahnya bahwa ia merasa sudah menjadi bintang saat ia naik kincir. Ia bisa melihat semua yang ada di bawah.
“Kau pasti letih dan kurang tidur karena syuting dan sekolah. Apa kau tidak apa-apa? Jika kau tidak suka, kau tidak perlu syuting. Ayah akan memberitahu ibumu.”
“Tidak, aku menyukainya. Karena aku bisa tampil dan menghasilkan uang, Ibu tidak suka marah lagi pada Ayah seperti sebelumnya, bukan?”
“Mengapa kau memikirkan uang? Ayah yang akan mengurus masalah itu. Jadi jika kau merasa berat, segeralah berhenti.”
Song Yi berkata ia benar-benar menyukai pekerjaannya. Ia bisa bertemu selebritis terkenal setiap kali ia pergi ke stasiun penyiaran. Terakhir kali ia bertemu Won Bin yang sangat tampan.
“Siapa yang lebih tampan, Ayah atau Won Bin?”
“Eh, Ayah…meski kita keluarga, aku tidak bisa berbohong.”
Ayah lalu menggelitik puterinya sampai Song Yi tak tahan lagi dan berkata ayah lebih tampan dari Won Bin. Mereka tertawa gembira.
“Benar, aku datang ke sini untuk naik itu bersama ayahku. Tapi bagaimana kau bisa tahu?” tanya Song Yi.
Hwi Kyung berkata tidak ada yang ia tidak tahu mengenai Song Yi. Err….terus event dan 100 bunga tadi??? ;)
Ia mengulurkan tangannya mengajak Song Yi naik kincir itu. Song Yi menyambutnya dan mereka bergandengan tangan.
Min Joon telah berjalan cukup jauh tapi ia tidak bisa menahan diri untuk tidak menoleh. Dengan mata supernya, ia melihat Song Yi dan Hwi Kyung naik dalam kincir dan Song Yi nampak tersenyum senang. Ia teringat apa yang terjadi di museum tadi.
Song Yi menatap tusuk rambut itu dan menangis. Song Yi sendiri tidak mengerti mengapa ia merasa seperti ini. Namun ketika ia melihat tusuk rambut itu, ia terus merasa sedih.
Min Joon: “Rasanya seperti mimpi yang menyedihkan. Kisah yang seperti dongeng, terasa seperti bintang yang sangat jauh.”
Kilas balik 400 tahun lalu ketika Yi Hwa dan Min Joon melarikan diri dari kejaran polisi. Yi Hwa khawatir melihat wajah Min Joon yang semakin pucat (Min Joon diracuni ayah Yi Hwa). Namun pelarian mereka terhenti ketika mereka tiba di ujung tebing. Min Joon terduduk lemas.
Yi Hwa sadar mereka tidak bisa melarikan diri lagi. Mungkin ini adalah akhir dari segalanya. Ia mengeluarkan tusuk rambutnya sambil menangis lalu menyerahkannya pada Min Joon.
“Nenekku yang sudah meninggalkan pernah mengatakan ini. Sebuah perpisahan harus dilakukan sebelumnya,” Yi Hwa menaruh tusuk rambut itu di tangan Min Joon, “kalau-kalau perpisahan itu benar-benar terjadi dan kita belum mengucapkan selamat tinggal. Waktu itu ketika salju turun pertama kali, apa Tuan ingat apa yang kukatakan?”
Min Joon ingat. Ketika itu Yi Hwa mengaku menyukainya dan ingin cepat besar. Min Joon sadar itu adalah perasaan Yi Hwa yang sebenarnya.
“Sebelum aku bertemu Tuan, aku tidak punya harapan akan masa depan. Aku hanya pasrah. Setelah bertemu Tuan, untuk pertama kalinya masa depanku terlihat lebih cerah. Untuk pertama kalinya, aku sangat ingin hidup.”
Yi Hwa berdiri lalu memberi penghormatan terakhir.
“Terima kasih….terima kasih lagi,” isak Yi Hwa. Min Joon meneteskan air mata.
“Kembalilah ke tempat asal Tuan dengan selamat. Aku tidak akan melupakan Tuan. Aku tidak akan pernah bisa melupakan Tuan. Setelah kematian, bahkan di dunia manapun, aku tidak akan melupakan Tuan.”
Min Joon mendengar pengejar mereka semakin dekat. Ia bangkit berdiri untuk menghadang mereka. Polisi hendak menangkap Yi Hwa hidup-hidup. Dengan kekuatannya, Min Joon bisa membuat beberapa polisi terpental.
Kepala polisi mengira Min Joon bukan manusia (emang bukan ;p) dan memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya. Para polisi mengeluarkan panah. Sementara itu kekuatan Min Joon melemah karena ia terlalu memaksakan diri. Ia jatuh berlutut.
Melihat Min Joon dalam bahaya, Yi Hwa menghambur memeluk Min Joon. Min Joon menghentikan waktu. Entah ia kurang konsentrasi karena Yi Hwa memeluknya atau karena kekuatannya tidak cukup, waktuhanya melambat dan tidak berhenti. Panah melesat menembus punggung Yi Hwa.
“Ada saat yang ingin kuhentikan untuk selamanya. Saat kematian orang yang kaucintai.”
Yi Hwa jatuh terkulai dalam pelukan Min Joon. Ia memejamkan matanya. Min Joon memegang tangan Yi Hwa. Tangan itu terkulai lemas. Min Joon shock.
“Aku tidak ingin melihatnya. Aku tidak ingin mempercayainya. Aku tidak bisa melakukan apapun, dan aku menemukan diriku tak berdaya…pada saat itu.”
Min Joon memegang wajah Yi Hwa. Kenyataan menerpanya bahwa Yi Hwa sudah tak bernyawa lagi. Ia menangis dan berteriak.
Kembali ke masa kini, Min Joon melihat ke arah kincir di mana Song Yi sedang bersama Hwi Kyung.
Song Yi berterima kasih karena Hwi Kyung mengajaknya ke sini. Akhir-akhir ini hidupnya sangat menyebalkan.
Hwi Kyung tersenyum. Ia berkata ia sudah siap dipukuli Song Yi untuk kata-kata yang akan diucapkannya.
“Akhir-akhir ini, aku senang kau mengalami masa sulit.Aku senang kau mengalami masalah. Karena aku jadi bisa melakukan berbagai hal untukmu. Karena aku akhirnya bisa memasuki celah itu. Aku jahat, kan?”
“Hm…sangat jahat.”
“Tapi meski aku akan dipukul, bisakah kau menganggapnya cinta? Selama 15 tahun aku menyatakan cinta padamu seakan-akan itu gurauan. Jika aku menyatakannya dengan serius dan kau menolakku, mungkin sulit bagiku untuk menemuimu lagi. Karena itu aku bersikap demikian. Tidak bisakah kita menganggap perasaan ini sebagai tanda cinta? Kaubilang menangis di depanku tidak akan melukai harga dirimu. Kau bilang kau paling merasa nyaman bersamaku karena aku sudah mengetahui semuanya sejak kita kecil. Mari kita anggap itu cinta. Anggap saja itu cinta dan kau datanglah padaku. Aku akan bertanggungjawab atas dirimu dan keluargamu hingga aku mati. Hiduplah melakukan apapun yang kauinginkan. Aku akan mewujudkannya.”
Song Yi menatap Hwi Kyung.
Min Joon mendengar kata-kata Hwi Kyung ini dan melangkah pergi.
Terdengar Hwi Kyung berkata kalau Song Yi tidak perlu menjawabnya sekarang.
“Tidak..Aku akan menjawabnya sekarang,” ujar Song Yi.
Min Joon menoleh ke arah kincir.
“Jawabanku adalah…..”
Dan waktupun berhenti.
“Ada saat yang ingin kuhentikan untuk selamanya. Ada kata-kata yang tidak ingin kudengar.”
Min Joon berjalan pergi.
Epilog:
Song Yi membuka pintu apartemennya. Beom menyerahkan surat pink pada Siong Yi sambil menangis.
“Noona, tetaplah sehat,” lalu ia pergi sambil menangis tersedu-sedu.
Song Yi membaca surat tersebut.
“Pada Manager baru,
Kau tidak boleh membiarkan Noona-ku minum lebih dari 3 gelas minuman beralkohol. Ia akan menjadi anjing. Bahkan menggigitmu.
Pastikan ia tidak mengupdate SNS. Ia adalah tipe orang yang akan menghancurkan image-nya begitu ia buka mulut.
Terakhir tapi bukan tidak penting. Ada drama-drama yang tidak dilakukan Noona.-ku. Drama medikal. Ia tidak bisa menghafal istilah medis. Drama hukum. Ia tidak bisa menghafal dialog yang panjang.
Sageuk? Tidak bisa. Karena ia tidak suka masa Joseon.”
“Anak nakal. Ia benar-benar mengenalku dengan baik,” gumam Song Yi. “Ah, ngomong-ngomong kenapa aku tidak suka jaman Joseon? Aneh, tapi aku tidak menyukainya. Aneh…”
Komentar:
“….Aku tidak akan melupakan Tuan. Aku tidak akan pernah bisa melupakan Tuan. Setelah kematian, bahkan di dunia manapun, aku tidak akan melupakan Tuan.”
Kurasa kata-kata ini yang menjadi kunci takdir Min Joon dan Yi Hwa/Song Yi. Sudah tidak diragukan lagi Song Yi adalah reinkarnasi Yi Hwa. Ini dibuktikan dari Song Yi yang menangis ketika melihat tusuk rambut Yi Hwa dan ketidaksukaannya pada jaman Joseon.
KEnapa Song Yi pernah berperan dalam sageuk ketika ia kecil? Kurasa saat itu Song Yi belum terlalu terkenal dan ia masih kecil. Pilihan perannya tidak banyak dan ia belum memiliki kebebasan untuk memilih proyek yang disukainya. Berbeda dengan sekarang setelah ia terkenal dan menjadi artis pemeran utama. Ia bisa memilih drama mana yang ia sukai atau tidak.
Kalaui begitu apa Min Joon menyukai Song Yi karena Song Yi reinkarnasi Yi Hwa? Menurutku mereka memang sudah ditakdirkan bersama sejak pertemuan dan perpisahan mereka 400 tahun lalu. Tidak masalah Min Joon menyukai Song Yi karena ia adalah reinkarnasi Yi Hwa, bagaimanapun juga keduanya memiliki karakter yang berbeda namun memiliki satu takdir.
Se Mi sepertinya tahu orang dalam foto kakaknya adalah orang yang menyelamatkan Song Yi 12 tahun lalu. Pertanyaannya adalah apa yang akan ia lakukan jika suatu saat nanti ia melihat Min Joon bersama Song Yi?
Poor Hwi Kyung….kurasa Song Yi akan menolaknya ;p
Aku heran kenapa Song Yi tidak tinggal bersama ayahnya saja. Karena sepertinya keduanya sangat dekat. Ibunya Song Yi tuh parah banget >,<
semangat trus ya eonni.. aku ga bs coment g+ ku error mulu jd pk anonymous deh..
BalasHapusfransisca dara vincent
kelakuannya song yi itu loh mbak...ga nahan....,di tunggu next episodenya...and happy new year biarpun telat hehehehe...
BalasHapusthx eonni..
BalasHapus^^/
Mba dee...ijin komen part 1 nya di mba fanny ia :D arrrghhhh...jae kyung sama se mi sepertinya perlu dibasmi.suka bgt deh sama kata"nya jae kyung ngomong ke ibu song yi pas ultah #klepek" hehehehe.mba fanny..ak jg mw komen part 2 nya....spertinya yi hwa sama min joon...ngurusin cinta lama yg belum kelar :D #abaikan...menurutku...mgkn sadar ga sadar song yi reinkarnasinya yi hwa...krn biar gmnapun min joo pasti ngerasa bersalah juga sama ji hwa..makanya dikehidupan selanjutnya dia berusaha nolong song yi dlm keadaan apapun.entah knp nnton drama ini perasaan deg"an..drama ini pnya cerita yg jarang" ada di korea sana
BalasHapus..seperti MOTS nya joo won n gong shil...dan ratingnyapun terus naik...makasih mba fanny...
Walaupun udah nnt ttep kudu baca sinop nya.. Hehheehe thx yaaa kak sinopnya.. Kata2 ny tepat sekali menggambarkan adegan nya..:D Aku ngakak pas scene song yi di pom bensin..kocak bgt.. Hahaha
BalasHapusSemakin membuatku penasaran dgn ending nya, apa Min Joon akan selamanya berada di bumi? Atw akan kembali keplanet asal nya? Genre drama nya ini melodrama kan? Takutnya ending nya berakhir sad :'( Tapi semoga saja happy ending :D
BalasHapusseingatku sih genrenya romcom hehe^^
HapusMaaf mba fanny,aku salah tempat nih...mau tanya kelanjutan empress ki,apakah akan di lnjutkn?
BalasHapusTentu saja dilanjutkan, kemarin aku baru posting eps 16 sebelum memposting sinopsis ini.
HapusSemakin SERUUUUU ,,, jd Kepikiran jangan-jangan Hwi Kyung adalah suami Yi Hwa yg meningal,,,??
BalasHapusjd apa mungkin hwi kyung akan meninggal juga dizaman modern ini??? aaaaaaaa
Dan menurut pemikiran ku aja ya ... Mungkin Hwi Kyung akan meninggal klo song yi menerima lamaran Hwi kyung tp mungkin Hwi Kyung ttp hidup klo ditolak song Yi...(gx jd suami song yi)
Dan aku yakin nanti ada Kisah Hwi Kyung saat di zaman joseon .
aaaa Jd gxxx sabarrrrr :)
Waaah...mungkin juga tuh. Tapi reinkarnasi tidak berarti mengulang akhir hidup yang sama sih seharusnya^^ Mudah-mudahan penulis ngga membuat seperti itu ya
Hapuskata2 perpisahan saat kematian yihwa mengingatkanq kata2 kang chi yang akan mengingat dan menunggu yeowool walapun bratus2 tahun...
BalasHapuswah...aku baru comment sekarang...mian Mba Fanny #bow
BalasHapushasemmbbbb...aku kok jadi kepincut berat ama Kim So Hyun ya gara2 drama ini? kupikir awalnya bakalan ngek banget denger Kdrama bahas ttg alien (kan alien identik hollywood ya). tapi setelah ngikutin ceritanya aduuuhhhhh...Min Joon-ssi aku padamu^^
semangat mba Fanny - mba Dee buat nulis sinopnya! gamsahabnida~
hihi selamat kepincut^^
Hapuskim soo hyun oppa the best!!!
BalasHapusempress ki nya mana nih.....???? ditunggu sangat ka' fanny
BalasHapuseps 16 sudah kuposting kemarin
Hapusmb fany maaf sebelumnya....aku sempet bingung sama sinopsis yg mb fany sma mb dee buat....aku kira kemarin aku baca spoiler ep 6 d mb fany terus sinop 6 d mb dee...trus td aku baca sinop 6 part 2 ada d mb fany....jd yg sinop 6 part 1 ada d mb dee ya.....tw aku aja ya yg g tau kalau ada informasi.a...salam kenal....siska
BalasHapusSinopsis eps 6 memang dibuat Dee, karena itu bagian 1 ada di blog Dee. Dan Dee dalam sinopsisnya sudah memberitahukan bahwa bagian 2 akan dilanjutkan olehku karena baru-baru ini ibu dan anak-anak Dee bergantian sakit hingga ia tidak sempat membuat sinopsis.
HapusKami sudah memasukkan setiap link sinopsis yang dibuat oleh partner kami. Seperti di awal postingan ini aku sudah memasukkan link sinopsis bagian 1 yang mengarah ke blog Dee, dan Dee juga sudah memposting link bagian 2 yang mengarah ke blog ini. Jadi sebenarnya tanpa bolak balik blog kami, pembaca bisa menemukan dengan mudah sinopsisnya^^
Mudah-mudahan untuk ke depannya postingan sudah berjalan normal ;)
nntn drama ini dimna ya ?? dicari2 kok gak ad ???
BalasHapusDownload Drama Korea You Who Came From the Stars epidose 1-20 episode terakhir (PAHE)
BalasHapuskunjungi :
http://dramakoreaonly.blogspot.com/2014/01/download-drama-korea-you-who-came-from.html
Susah bgt bwt aq menghapal nama artiis korea selain park yo chun. Tp ini yg jd min joon itu yg jd kaisar di the moon that embrace te sun bukan ya?????
BalasHapusDownload Torrent file DISINI
BalasHapusdrama korea terbaru 2014 apa-apa aja mbak fanny?
BalasHapusMaksudnya satu takdir apa yah mbak fanny?
BalasHapus