[Sinopsis Bagian 1 klik di sini]
Seperti Chief Ham, Tae Kyung juga menduga terjadi sesuatu dalam perjalanan Presiden menuju stasiun Cheongju. Bo Won melihat peta dan mencari rute yang mungkin diambil Presiden pada saat itu. Mereka memikirkan 3 kemungkinan jalan yang dilalui Presiden (sebenarnya ada 4 tapi untuk saat ini mereka hanya terpikir 3 kemungkinan).
Tae Kyung menghentikan mobil ketika melihat iring-iringan mobil tentara melintas. Ia sadar PSS juga sedang mencari mobil 8911. Mereka harus menemukannya lebih dulu sebelum PSS.
Bo Won bertanya pada jam berapa Presiden meninggalkan Cheongsoodae.
“Kudengar sekitar jam 19.20.”
“Jam 19.20 semalam. Jika Presiden menggunakan jalur Jebang….” Bo Won terkejut. Ia berkata mereka harus mengambil jalan lain.
Jika Presiden mengambil rute melewati jalur Jebang, jalur itu semalam dialihkan. Dan semalam ia berada di sana. Ia yang mengalihkan mobil dari Cheongsoodae ke jalan lain. Tae Kyung segera membelokkan mobilnya menuju jalan yang dimaksud (alternatif jalan ke-4).
Direktur Kim berkata ia tidak bisa mengerti kenapa Presiden pergi ke Stasiun Cheongju tanpa memberitahu PSS. Chief Shin berkata Presiden hendak menghentikan Penuntut Choi Ji Hoon yang menumpang kereta itu.
“Presiden hendak menghentikan Penuntut tanpa peduli apapun juga.”
Penuntut Choi tiba di gedung kantornya. Ia sudah ditunggu para wartawan yang berebut menanyakan hasil penyelidikan kasus yang melibatkan Presiden. Penuntut Choi masuk tanpa menjawab sepatah katapun.
Ada gula ada semut, ada berita pasti ada sumbernya. Tapi tim penuntut khusus tidak tahu siapa yang memberikan informasi pada wartawan hingga mereka berkumpul di depan gedung malam ini. Asisten Penuntut Choi berkata semua orang di Blue House mencarinya.
Sedetik kemudian, Menteri Kehakiman menelepon. Penuntut Choi tidak langsung menjawab telepon. Ia bertanya pada asistennya mengenai persiapan pengumuman hasil penyelidikan. Semua sudah siap, jawab asistennya. Melihat Penuntut Choi diam, ia bertanya apakah mereka sebaiknya menunda pengumuman tersebut.
“Batalkan konferensi pers yang dijadwalkan besok pagi (untuk mengumumkan hasil penyelidikan terhadap Presiden),” akhirnya Penuntut Choi berkata.
Timnya terlihat kecewa. Apakah itu artinya mereka mundur? Penuntut Choi berkata mereka hanya membatalkan jadwal yang sudah ditentukan.
“Kita kedatangan begitu banyak tamu,” ia mengarahkan pandangannya pada kerumunan wartawan yang menanti di luar gedung. “Kita tidak bisa membiarkan mereka lama menunggu.”
Tae Kyung dan Bo Won telah tiba di jalan alternatif yang dilalui Presiden semalam. Jalan itu gelap dan sepi. Tae Kyung bertanya apakah di jalan ini ada kemungkinan terjadi sesuatu, seperti longsor, kemunculan binatang buas, atau semacamnya.
“Tidak. Banyak jalan melingkar karena jalan ini berada di sisi gunung. Tapi tidak begitu berbahaya jika kita mengendarai dengan hati-hati. Tae Kyung menghentikan mobilnya.
“Jalan ini berada di sisi gunung?” Tae Kyung mengambil peta dan mengamatinya.
Bo Won berkata tidak banyak orang mengambil jalan ini dan biasanya mereka mengambil jalan lain. Tae Kyung bertanya berapa lama untuk sampai ke tempat ini dari jalur Jebang. Sekitar 20 menit.
Tae Kyung berkata semalam mobil Presiden mungkin tidak bisa melaju dengan cepat karena kabut yang tebal. Kira –kira mobil yang dinaiki Presiden akan berada di….Tae Kyung menunjuk satu titik di map.
Ternyata kemungkinan besar mobil presiden berada di sisi gunung satu lagi membelakangi Cheongsoondae. Bo Won terkejut. Jangan-jangan…..
Pusat komando PSS di Cheongsoodae menerima laporan bahwa mobil 8911 sudah ditemukan. Mobil itu berhenti dalam keadaan rusak dan tidak berpenumpang.
Bo Won menduga mobil itu terkena ledakan EMP semalam karena posisinya yang dekat dengan Cheongsoodae. Ledakan EMP telah melumpuhkan semua benda eletronik, termasuk mobil. Dan mobil yang ditumpangi Presiden adalah salah satunya. Ponsel pun tidak akan berfungsi.
Ledakan EMP terjadi semalam jam 8 tepat. Sekarang sudah pukul 1 pagi. Di mana Presiden sekarang?
PSS telah mencari wilayah dekat jalan itu dalam radius 15 km, namun tidak menemukan apapun. Chief Ham mencoba memikirkan apa yang mungkin dilakukan Presiden dalam kondisi mobil rusak dan hanya ditemani satu orang, Kepala Keamanan Lim Gun Young (selanjutnya disebut Chief Lim).
Kilas balik:
Setelah mobil mereka berhenti, Chief Lim menyarankan pada Presiden agar kembali ke Cheongsoodae. Namun ia tidak bisa menghubungi Cheongsoodae karena ponsel tidak berfungsi.
Tae Kyung yakin Chief Lim menyarankan agar Presiden kembali ke Cheongsoodae namun Presiden tidak mengikuti saran itu. Benar saja, Presiden beralasan banyak orang akan mencerewetinya.
“Untuk pertama kalinya selama 2 tahun setelah aku menjadi Presiden, semua begitu sunyi,” kata Presiden dengan tenang.
Chief Lim hanya bisa menghembuskan nafas panjang dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Ia menemani Presiden berjalan menyusuri jalan itu.
Seakan bisa membaca apa yang dilakukan Presiden malam itu, Chief Ham berlari menyusuri jalan diikuti para agen PSS.
Bo Won berkata hanya ada satu cara untuk pergi ke stasiun Cheongju melalui jalan itu. Yaitu dengan bis yang berhenti di ujung jalan.
Chief Ham dan anggota PSS tiba di ujung jalan. Di sana memang ada papan penujuk nomor bis dan tempat-tempat yang dilewati tiap bis. Bis Nomor 7 adalah bis yang melewati Stasiun Cheongju.
Tapi apakah Presiden akan menumpang bis? Dengan resiko dikenali warga sekitar? Tae Kyung berpendapat Presiden akan melakukannya jika memang harus. Tidak mungkin ia berjalan kaki menuju stasiun.
Sementara itu kelegaan meliputi para staf Blue House karena Tim Penuntut Khusus membatalkan pengumuman. Di antara mereka terdapat Kepala Keamanan Nasional, Chief Shin Young Seob dan Kepala Urusan Publik, Chief Park Won Young.
Rupanya berita mengenai listrik yang padam di Cheongsoodae sudah terdengar di Blue House dan mereka mengkhawatirkan Presiden. Kepala Administrasi berkata saat ini Chief Shin sedang kembali ke Blue House dengan membawa Presiden. Menurutnya yang terpenting saat ini adalah menyelidiki apakah tuduhan Penuntut Choi benar atau salah.
Tapi belum sempat mereka membicarakannya, kabar buruk kembali menerpa. Penuntut Choi memang membatalkan jadwal konferesi pers. Tapi bukan untuk mengundurnya, melainkan untuk mempercepatnya. Penuntut Choi telah menikam Blue House dari belakang.
Semua Staf Blue House dan juga staf di Choongseodae menyaksikan konferensi pers yang diadakan Penuntut Choi.
“Pada tahun 1998, Presiden Lee Dong Hwi sebagai kepala manajemen aset dilaporkan memanipulasi nilai saham. Tidak jelas apa alasan dipercepatnya pengumuman hasil penyelidikan, yang sebelumnya dijadwalkan akan diadakan pagi ini. Tapi mengumumkan hasil penyelidikan pada waktu subuh seperti ini menunjukkan tim penuntut tidak akan mundur meski mereka menyelidiki Presiden,” demikian lapor seorang wartawan.
Sebelum memulai konferensi pers, seorang tim penuntut bertanya pada Penuntut Choi apakah hal ini boleh dilakukan? Tim ini dibentuk untuk menginvestigasi kasus penyelewengan dana namun merambah kasus lain. Apakah mereka tidak akan diserang balik dengan tuduhan menyalahgunakan wewenang? Sementara asisten Penuntut Choi menganggap adalah tugas mereka melaporkan semua kasus yang berkaitan.
Penuntut Choi menengahi kedua timnya dengan mengatakan tidak ada orang yang tanpa pikiran mengajukan kasus yang melibatkan Presiden. Namun siapa lagi jika bukan mereka yang melakukannya? Mereka harus menuntaskannya.
Maka dan timnya pun maju ke hadapan para wartawan yang sudah menanti dan mengumumkan hasil penyelidikan mereka.
Komandan tim 3 melaporkan pada Chief Ham kalau bis nomor 7 yang kemungkinan ditumpangi Presiden belum kembali ke terminalnya. Bis-nya teleport sama Do Min Joon XD *masih kebawa MLFAS*
Bo Won dan Tae Kyung sepertinya juga sudah mengetahui kalau bis 7 belum kembali. Bo Won berkata di tengah perjalanan bis menuju stasiun Cheongju ada terminal taksi. Mungkin saja Presiden turun dari bis dan naik taksi kan? Mereka terus menyusuri jalan itu dan melihat mobil derek hendak mengangkat bis dan mobil yang terguling karena kecelakaan.
Bo Won teringat ada warga desa yang melaporkan adanya kecelakaan antara bis dan mobil. Bis itu diderek dan nomornya terlihat jelas. Sudah pasti, bis nomor 7.
Komandan tim 3 berkata bis itu mengalami kecelakaan dan ada 25 orang penumpang yang terluka. Para penumpang tersebut dilarikan ke 2 rumah sakit terdekat. Chief Ham memerintahkan untuk mencari rumah sakit mana saja dan membagi 2 tim untuk mencari ke tiap rumah sakit.
“Jika VIP ditemukan. Kalian harus melaporkannya padaku saat itu juga. Mengerti?!!” katanya dengan keras.
Semalam Presiden dan Chief Lim tiba di tempat perhentian bis. Presiden bertanya apakah Chief Lim memiliki kartu bis. Sambil tertawa ia bergurau kalau seorang Presiden benar-benar menyedihkan hingga tak memiliki kartu bis.
Chief Lim khawatir para penumpang bis mengenali Presiden dan menimbulkan kehebohan. Presiden tersenyum lebar. “Orang-orang akan mengenaliku?”
Mereka naik ke atas bis. Dan sesuai dugaannya, tidak ada yang mengenalinya di sini. Para penumpang bis itu kebanyakan lansia, ahjumma, dan para pelajar di desa. Mereka tidak mungkin terpikir Presiden mereka naik bis hanya ditemani satu orang.
Jika ia muncul diiringi para agen PSS dan pengawal protokol lalu berita tersebar, barulah orang-orang akan mengenali kalau ia adalah Presiden. Di bis ini, ia hanyalah seoang ahjusshi biasa. Dan tampaknya Presiden menikmati jalan-jalan malamnya ini.
Chief Lim bertanya apakah Presiden benar-benar tidak akan memberitahunya mengapa mereka harus pergi ke stasiun Cheongju. Presiden terdiam.
Ingatannya kembali ketika ia bertemu dengan Han Ki Joon, Jenderal Yang, Komandan Kim dan Kim Woo Hyung (2 orang yang tewas dalam kebakaran). Mereka sepakat bertemu kembali tanggal 5 Maret. Dan ia mewanti-wanti agar mereka semua menjaga diri.
Lamunan Presiden terhenti ketika supir berseru adanya kabut tebal di hadapan mereka. Para penumpang jadi gelisah.
Chief Lim merangkul pundak Presiden dan tangan satunya lagi berpegangan erat pada tiang bis.
Ketika kabut menipis, supir bis barulah melihat ada kendaraan berhenti di tengah jalan (karena EMP). Ia berhasil menghindari mobil itu namun ia tidak bisa menstabilkan jalannya bis. Bis jatuh berguling-guling.
Presiden terbaring di rumah sakit. Lukanya cukup parah dan ia tidak sadarkan diri. Sementara televisi di kamarnya menyiarkan pengumuman Penuntut Choi mengenai hasil penyelidikannya.
Penuntut Choi mengumumkan bahwa ia menemukan kejahatan lain ketika menyelidiki kasus penyelewengan dana yang melibatkan Presiden. Sebuah kejahatan kejam yang tidak bisa diterima.
Ia menyadari pengumuman ini akan membuat seluruh negeri shock, namun prioritas utamanya adalah mengungkapkan kebenaran.
Bo Won mencari tahu dibawa ke mana para penumpang bis yang terluka dan pergi ke sana dengan Tae Kyung,
Sementara itu Cha Young berhasil menggulingkan lemari tempat ia disekap. Ia beringsut berusaha mencapai pintu. Namun ia sadar ia tidak mungkin mencapai kenop pintu.
Saat itulah ia melihat pemantik api di lantai dekat meja dan beringsut untuk mengambilnya. Setelah mengambil pemantik, ia membakar seprai tempat tidur.
Untunglah agen yang berpatroli melihat asap keluar dari jendela kamar Chief Ham. Para petugas menghambur ke sana termasuk Chief Kim. Ia bertanya apa yang terjadi. Kenapa Cha Young ada di sini?
“Sudah kubilang kau harus menghentikannya!” seru Cha Young.
“Pada bulan Februari 1998, di Yangjinri, daerah Donghae, karena ada 10 tentara diutus dari Korut ke Korsel, terjadi insiden mengerikan yang menelan korban jiwa 24 orang dan 19 orang terluka,” Penuntut Choi mengumumkan.
Ingatan Chief Ham kembali pada waktu insiden itu terjadi. Mereka menerima laporan telah terdeteksi kapal selam Korut di perairan Yangjinri. Ia sempat menenangkan seorang rekannya yang gemetar karena harus menghadapi musuh.
Saat truk yang membawanya dan para tentara lain tiba di Yangjinri, ia melihat para warga desa tersebut berteriak dan menangis karena kerabat mereka masih tertinggal di dalam desa.
Petugas keamanan desa melapor kalau keadaan sangat genting. Beberapa warga desa terluka namun mereka tidak bisa mendekat karena terlalu berbahaya. Chief Ham memerintahkan petugas untuk mengevakuasi mereka yang terluka dan juga para warga desa.
Warga desa berebut berseru pada Chief Ham meminta anggota keluarga mereka yang tertinggal diselamatkan. Tiba-tiba terdengar suara letusan senjata dan berondongan peluru.
Chief Ham bertanya pada wakilnya berapa lama waktu yang diperlukan untuk menempatkan para penembak jitu di posnya masing-masing. Sekitar 20 menit. Tampaknya Chief Ham berpikir untuk langsung menyerang tapi wakilnya tidak setuju. Mereka harus mengidentifikasi lebih dulu lokasi musuh dan berapa jumlah musuh.
Tapi nyawa warga tergantung pada keputusannya. Situasi bisa bertambah buruk. Asistennya berkata ini situasi nyata. Jika mereka ceroboh, mereka bisa terluka. Chief Ham berkata pada wakilnya bahwa tujuan mereka adalah menyelamatkan warga sedikitnya satu orang. Dan ia yang akan bertanggungjawab. Ia memerintahkan agar seluruh pasukan bergerak masuk ke dalam desa.
“Pada tahun 1998, Tim Gabungan Intelijen menyimpulkan bahwa insiden Yangjinri adalah tindakan provokasi sebelah pihdak dari Korea Utara. Tapi menurut penyelidikan kami, insiden tersebut dilaksanakan berdasarkan rencana terperinci seseorang. Kejahatan yang direncanakan. Dalang insiden ini adalah orang yang saat itu bekerja untuk Falcon Consulting Amerika, Presiden Lee Dong Hwi,” kata Penuntut Choi.
Berita itu menggemparkan seluruh Korea. Termasuk para staf Blue House dan PSS. Rakyat meminta konfirmasi kebenaran laporan tersebut pada Blue House.
Di tempat tidur rumah sakit, Presiden mulai bergerak. Ia bermimpi bertemu dengan Han Ki Joon. Han Ki Joon bertanya apakah Presiden tidak takut.
“Mereka yang menyebabkan insiden Yangjinri masih memiliki banyak kekuasaan. Agar tidak ada yang mencurigai mereka, mereka menyamar dengan sangat hati-hati bahkan dihormati dalam masyarakat.”
“Itulah yang kutakuti,” sahut Presiden. “Bahwa aku tidak akan bisa mengungkapkan kebenaran. Bagaimana orang-orang itu tidak memiliki darah dan air mata. Bagaimana kejamnya mereka. Apa yang mereka bisa lakukan untuk kepentingan pribadi mereka. Aku khawatir aku sempat mengungkapkannya.”
Dalam mimpinya itu, Han Ki Joon menghilang lalu sekeliling tempat itu dalam keadaan hangsu terbakar.
Berita di televisi melaporkan bahwa menurut penyelidikan Penuntut Khusus, bukan hanya Presiden yang terlibat, tapi juga Han Ki Joon, Komandan Kim, dan Jenderal Yang. Presiden membuka matanya.
“I….tu….bb…bo…hong…..” ujarnya dengan susah payah.
Tae Kyung dan Bo Won tiba di rumah sakit Mirim. Demikian juga Chief Ham dan para agen PSS. Tae Kyung berlari menaiki tangga. Chief Ham masuk ke dalam lift lalu mengeluarkan senjatanya.
6 Maret, pk 01.15. Lima jam 15 menit setelah penembakan.
Komentar:
Siapa yang lebih dulu menemukan Presiden?
Aku sependapat dengan Dee bahwa drama ini terasa lambat. Sebenarnya bukan karena alurnya, tapi karena banyak pengambilan adegan yang tidak perlu, apalagi adegan pengulangan. Seperti adegan ledakan EMP yang mengakibatkan lumpuhnya semua alat listrik, adegan itu diulang dari awal hingga akhir.
Aku mengerti penulis ingin memperlihatkan apa yang terjadi dalam suatu waktu di berbagai lokasi. Jadi dalam satu rentang waktu diperlihatkan apa yang terjadi di Blue House, di Cheongsoodae, Chief Ham, Tae Kyung dan Bo Won, Presiden, juga Penuntut Choi. Dan semua adegan itu saling mengisi satu sama lain. Hanya saja jika ditambah juga dengan adegan-adegan kilas balik yang diulang jadi terlalu berlebihan. Juga rentang waktu yang menurutku terkadang sedikit tidak masuk akal.
Ketika Chief Shin berkata ini sudah pukul 1 pagi saat mobil 8911 ditemukan, kemudian di akhir episode disebutkan pukul 1.15. Bukankah Chief Ham harus berjalan dulu ke tempat perhentian bis, lalu menunggu laporan komandan 3 mengenai bis nomor 7, kemudian menuju rumah sakit? Apakah semua itu hanya mencakup 15 menit? Kecuali ia bergerak dengan kecepatan super seperti Do Min Joon XD *lagi deh lagi….*
Untunglah ketegangan drama ini tidak berkurang. Meski dirasa lambat, namun intensitasnya tidak berkurang.
Aku menduga Presiden memang hendak menemui Penuntut Choi di kereta. Namun bukan untuk menghentikan penyelidikan melainkan mengungkapkan kebenaran. Karena itulah ayah Tae Kyung dan ketiga rekannya mempersiapkan Dokumen Rahasia 98 yang menurutku merupakan bukti dari apa yang terjadi sebenarnya pada bulan Februari 1998.
Mungkin saja Presiden ketika itu hanya membantu menutupi kasus itu namun ia bukan dalang insiden itu.
Hanya saja, penjahat sesungguhnya tidak mau kejahatannya terungkap, karena seperti yang dikatakan ayah Tae Kyung, mereka merupakan orang-orang yang dihormati. Karena itu ia dan antek-anteknya membunuh empat orang tangan kanan Presiden dan berusaha membunuh Presiden.
Apakah Chief Ham termasuk antek si penjahat sebenarnya? Menurut kami, Chief Ham hanya dijadikan alat untuk membunuh Presiden. Mungkin Chief Ham didoktrinasi bahwa Presiden lah penjahatnya dan karena itu ia hendak membunuh Presiden. Mungkin juga ia hendak membunuh Presiden karena diancam. Belum jelas apa yang sebenarnya telah terjadi di Yangjinri.
Untunglah Cha Young selamat. Ia bisa mengungkap bahwa penembak sebenarnya adalah Chief Ham. Tapi jika begitu, siapakah penjahat sebenarnya? Ayah Tae Kyung berkata mereka adalah orang-orang kejam yang mengenakan topeng di wajah mereka. Memperlihatkan wajah tak bersalah dan terhormat namun tidak memiliki hati dan hanya memiliki ambisi.
Feelingku sih Kim Do Jin adalah dalangnya. Namun siapa saja antek-anteknya yang menyelusup dalam pemerintahan Presiden Lee?
Gomawo eonni sinopnya
BalasHapusJadi makin penasaran :)
Wihh, nambah seru aja ceritanya
BalasHapus"ledakan EMP semalam terjadi jam 8 tepat. sekarang jam 1 malam. dimana presiden?"
BalasHapushah udh episode 4 ternyta baru menceritakan kejadian bbrp jam, ? XD
iya, terasa lambat ya, hhihii
sy jdi inget sm film holywood judulnya vantage point. ttg aksi teror (penembakan dan bom bunuh diri) thd presiden amerika di spanyol.
secara keseluruhan film menceritakan kejadian dari sudut pandang org2 yang terlibat. mulai dari presidennya, terorisnya, pengawalnya sampe saksinya.
adegannya bener-bener diulang ulang.
bahkan saat beralih menceritakan kejadian yg sama, dari sudut pandang si a ke sudut pandang si b, gambarnya kayak kita REWIND kaset.
biar detail mungkin ya,,,, mksdnya diulang-ulang gitu .... hhihi
oia, penuntut choi ini klo di indonesia kayak Abraham Samad ketua KPK ya ?
presidennya SBY gtu ?
*wwwaaaaakkk ngawur XD
lanjut ........
ke mba irfa yaaa .......
jadi inget bank cen *ttiiiiiiiiiiiiiittt* tapi ini bukan pre*tttiiittt* aja, tapi *ttiiiiiiiitttttt*, dan dalangnya hampir sam*ttiiiiiittt*, sekelompok *tttiiiiiiiiitt*, jadi susah dibongkar.
HapusKesimpulan, apa perlu ada Han Tae Kyung? Kalau emang perlu, request harus mirip ama Yoochun, ya... :))
waduh kyknya banyak kode rahasia di komen mbak dee y makanya di sensor nih :)
Hapusitu dp u film apa ya ? ada anak kecil na gtu ?
HapusCeritanya 3hari, nontonnya berminggu2... Wuaaahhhh hahahahahah tegang amat ceritanya
BalasHapusMkasih unnie sinopny, mkash bgt dtnggu yg slanjutny unnie, semangat,,
BalasHapusakhirnya dh baca sinopsis ep 4 bagian 2 niiee. . .
BalasHapusbener" tegang jg. . . .
semoga saja han tae kyung berhasil menemukan presiden dirumah sakit dan chief gag bakalan ketemu dech. . .
fighting ya. . . . buat penulis nyaa. . .
fighting jg di ep 5. . .
gag sabar dech. . . .
Akhirnya sinopsis episode 4 bagian 2 nya kelar juga..
BalasHapusJadi siapa yg menyebabkan insiden yangjirin? Presiden terluka,trs chief lim dimana?
Mudah2an yg ktmu presiden duluan itu Han Tae Kyung.besok harus nonton nih episode 5 nya..
Mirip kasusx city hunter tp dsnii d kemas dlm bentuk lain...seru...mski lambat msh ada ketegangan....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAh yaa papa chan young mr.kim do jin belum muncul lagi sejak eps 1, msh misteri peran dia gmna dan knpa sampai gemeteran waktu pak pres ngasih peringatan?
BalasHapusDan wiih sw nim detail banget ya dlm menceritakan semuanya. Mungkin itu yg bikin kerasa lambat, tp aku sih ga terganggu sm itu toh nontonnya seruu dan degdegan :)) sw nim dan team pasti tahu gmna yg trbaik, mgkn teknik ini yg paling pas utk drama 3 days ;)
Seneng deh d drama ini yoochun byk nyamar dan ganti baju haha jd bodyguard, jd anak, jd kriminal, jd polisi, pake hoodie, jaket3, dan next jd...... kyaa! Sayang bo won bajunya itu mulu. *salah fokus
Gomawoyo mba fanny ^^ semangaaat! Selanjutnya mba irfa dan mba dee ya semangat! ^^
Comment sblumnya aku hapus ya mba, ada spoiler hehe ga boleh kan ya? Maaf maaf ^^
BalasHapusLatar blkang critanya. . .keinget city hunter. . .
BalasHapusLatar blkang critanya. . .keinget city hunter. . .
BalasHapus