Episode 29:
Danashiri terkejut melihat keadaan Seung Nyang. Boo Hwal menghambur ke sisi Seung Nyang dan segera memasukkan batang logam ke mulut Seung Nyang. Ujung logam itu menghitam. Seung Nyang keracunan.
Ibu Suri masuk dan terkejut melihat apa yang terjadi. Ia segera memerintahkan agar Seung Nyang dibawa ke rumah sakit istana. Diam-diam Danashiri tersenyum karena mengira Seung Nyang akan mati.
Ibu Suri mempertanyakan jatuhnya selir satu per satu. Danashiri berkata bukan ia pelakunya, bukankah sebelumnya sudah dibuktikan demikian? Ia sendiri yang akan menyelidiki kejadian ini dan menemukan pelakunya.
Agar adil, Ibu Suri mengajukan bangsawan Zhang sebagai pemimpin penyelidikan. Danashiri mengajukan Yeon Hwa. Dengan begitu, keduanya akan menyelidiki bersama-sama.
Danashiri menduga pelakunya adalah salah satu selir yang cemburu pada Seung Nyang. Ia tidak peduli siapa pelaku sebenarnya, yang pasti ini kesempatan yang bagus untuk menyingkirkan semua selir.
Ta Hwan panik saat mendengar Seung Nyang keracunan. Sebelum ia pergi menemui Seung Nyang, Deok Man menemuinya lebih dulu dan menyampaikan pesan Ibu Suri. Ta Hwan terkejut mendengar pesan itu.
Ibu Suri teringat pada percakapannya dengan Seung Nyang. Ketika itu Seung Nyang mengaku ia yang telah meracuni Selir Seol. Dan berikutnya ia yang akan memakan racun itu. Dengan para selir berjatuhan, istana pasti menjadi kacau. Permaisuri akan berusaha keras mencari pelakunya, namun akhirnya ia sendirilah pelakunya.
Ibu Suri terkejut. Mengapa Seung Nyang berani mempertaruhkan nyawa? Apa Seung Nyang berani berambisi menjadi Permaisuri?
Seung Nyang berkata ia melihat ketika para dayang dan Selir Park dibunuh. Jeritan mereka meminta tolong masih terdengar jelas dan peristiwa itu terekam dalam ingatannya. Ia tidak bisa menolerir orang-orang yang begitu jahat melebihi monster.
Ibu Suri bertanya apa rencana Seung Nyang untuk menjatuhkan Danashiri. Ia menyadari, jika ia mengikuti rencana Seung Nyang maka kali ini Danashiri akan jatuh dan kekuasaan dalam istana akan kembali ke tangannya.
Seung Nyang masih tidak sadarkan diri. Ta Hwan pergi menjenguknya . Ia menangis melihat Seung Nyang. Ia meminta maaf karena ia telah mengabaikan perasaan Seung Nyang dan tak berdaya melakukan apapun.
Tabib istana menemukan serpihan kurma kering di bawah lidah Seung Nyang. Lalu penyidik kembali mengadakan penyelidikan atas sisa obat yang terdapat dalam mangkuk Seung Nyang. Lagi-lagi obat itu aman, tidak mengandung racun.
Lalu penyidik mengambil sisa kurma kering dan mengoleskannya ke atas baki logam. Baki itu berubah warna. Kurma itu beracun.
Siapa yang menaruh kurma itu dalam obat? Biasanya dilakukan oleh tabib istana. Danashiri menduga ada yang menukar kurma-kurma itu sebelumnya. Ia akan menyelidiki sampai tuntas. Ibu Suri dengan sungguh-sungguh meminta Danashiri menyelidikinya. Diam-diam ia tersenyum licik.
Wang Yoo kaget saat mengetahui Onbisu lah orang yang hendak membunuhnya. Ia sadar Onbisu adalah kaki tangan Maebak. Namun Onbisu tidak mau mengatakan apapun.
Merasa tempatnya tidak aman lagi, Wang Yoo tinggal di tempat wakil Bayan. Ia juga menyandera Onbisu untuk mengorek informasi darinya. Tapi Onbisu tidak mau mengatakan apapun. Sekalinya membuat masalah, Maebak tidak akan melepaskan mereka. Mereka akan mati.
Heuk Su mengerahkan anak buahnya mencari Wang Yoo dan Onbisu.
Sun Woo menebus Jokho hingga Jokho bebas. Tapi ia mewanti-wanti Jokho untuk tidak memberitahu Wang Yoo soal kehamilan dan anak Wang Yoo. Ia tidak mau Wang Yoo kembali berduka. Jokho setuju dengan pendapat Sun Woo.
Wang Yoo berterima kasih karena Jokho menyelamatkan Seung Nyang. Ia menyesal telah meninggalkan Seung Nyang di Yuan sendirian. Itu adalah kesalahannya. Jokho menenangkan kalau Seung Nyang baik-baik saja. Dan mereka bisa bertemu Seung Nyang lagi setelah Bayan kembali.
Danashiri mengobrak-abrik kediaman para selir untuk mencari bukti. Tapi ia tidak memeriksa kamar Seung Nyang dan Selir Seol.
Syukurlah. Entah apa yang terjadi jika ia tahu Seung Nyang telah dibawa Ta Hwan ke kediamannya. Ketika Seung Nyang sadarkan diri, ia meminta Ta Hwan mengembalikannya ke kediamannya. Ia masih bersikap ketus pada Ta Hwan.
Ta Hwan berkata ia tidak peduli lagi siapa yang berada di hati Seung Nyang. Ia juga bersedia menjadi alat balas dendam Seung Nyang. Asalkan Seung Nyang selalu berada di sisinya. Lalu ia memeluk Seung Nyang.
Para tabib kerajaan dan dayang istana disiksa agar mereka mengaku siapa dalang di balik kurma beracun. Namun meski mereka diberi isyarat agar mereka menyalahkan selir lain dan Ibu Suri, dengan jujur mereka berkata mereka tidak tahu menahu.
Mendengar itu, Seung Nyang meminta Boo Hwal memberitahu Bayan bahwa sekarang adalah waktunya untuk bertindak. Ta Hwan melihat Seung Nyang telah berubah. Jika dulu Seung Nyang sangat mempedulikan orang lain, kali ini Seung Nyang terlihat dingin ketika mendengar para tabib dan dayang disiksa. Seung Nyang berkata semakin keras Danashiri bertindak, semakin besar dan semakin dalam kesalahan yang dibuatnya.
Byung Soo diam-diam menemui Yeon Hwa di perpustakaan istana. Karena keduanya mengalami jalan buntu, ia mengusulkan mereka bekerja sama. Asalkan mereka bisa mencari satu orang dari masing-masing pihak (tabib dan dayang) mengakui siapa dalangnya, maka kasus ini akan selesai. Dan siapa lagi yang akan mendapat penghargaan jika rencana ini berhasil.
Namun mereka tidak tahu Boo Hwal diam-diam menguping pembicaraan mereka.
Para gubernur mendatangi El Temur karena mereka tidak terima Permaisuri mencurigai puteri mereka dan mengobrak-abrik kediaman mereka. Tapi El Temur berkata bagaimana jika salah satu dari para selir itu pelakunya. Mereka bisa saja dijatuhi hukuman mati. Para gubernur itu terpaksa diam.
Sementara itu Danashiri dengan beraninya pergi ke kediaman Ibu Suri untuk menyelidiki di sana. Ia berkata itu untuk membantu Ibu Suri menghapus kecurigaan. Meski marah, Ibu Suri terpaksa membiarkan kediamannya diperiksa. Namun Danashiri tidak menemukan apapun.
Seung Nyang yang pada saat itu memang sedang mengunjungi Ibu Suri, mengatakan ada satu tempat lagi yang belum diperiksa. Kediaman Danashiri. Danashiri marah. Beraninya Seung Nyang mencurigainya.
Seung Nyang membalikkan kata-kata Danashiri. Ia berkata ia mengusulkan itu untuk membantu Danashiri lepas dari kecurigaan. Ibu Suri menyetujui usul itu dan meminta Seung Nyang memeriksa kediaman Danashiri. Danashiri menantang Seung Nyang untuk memeriksa jika tidak percaya.
Saat kediaman Danashiri diperiksa, mereka menemukan kotak perhiasan hadiah dari Heuk Su. Seung Nyang melihat kotak perhiasan itu dan bertanya darimana Danashiri memperoleh perhiasan-perhiasan itu. Danashiri masah dan merebut kotak itu dari tangan Seung Nyang.
Isi kotak itu berhamburan. Bukan hanya perhiasan, namun juga berserakan kurma merah.
Semua orang terkejut. Seung Nyang menatap Danashiri dengan pandangan menuduh. Danashiri marah dipandang seperti itu. Ia berkata itu adalah kurma biasa.
Seung Nyang menantang Danashiri untuk memakan kurma itu. Danashiri tidak mau makan. Akhirnya Dayang Soh yang mengambil kurma itu dan memakannya. Tidak terjadi apapun. Dayang Soh mengoceh mengejek Seung Nyang yang telah salah menuduh. Begitu juga Danashiri.
Namun mereka terkejut saat tiba-tiba Dayang Soh terjatuh sambil memegangi lehernya seperti sedang tercekik.
Seung Nyang sebenarnya hanya pura-pura terkejut. Ia yang sebelumnya memberikan kotak itu pada Tal Tal. Lalu ia meminta Tal Tal mengirimkan kotak itu pada permaisuri atas nama Grup Maebak. Ia memang menaruh kurma beracun di dalam kotak itu lalu diatasnya ditutupi oleh perhiasan.
Sekarang bukti sudah jelas. Kurma beracun ditemukan di dalam kediaman Permaisuri. Dan Permaisuri tidak bisa membantah karena tidak sembarangan orang yang bisa masuk ke dalam kamarnya. Dan lagi kurma itu jelas-jelas berada dalam kotak perhiasannya.
El Temur menjamu para gubernur untuk menyenangkan hati mereka. Namun para gubernur tidak sedang dalam mood untuk berpesta. Tiba-tiba Byung Soo dan meminta untuk berbicara empat mata dengan El Temur.
Bayan bertanya hal sepenting apa yang tidak bisa dibicarakan di hadapan mereka. El Temur menyuruh Byung Soo mengatakannya di depan para gubernur. Dengan takut-takut, Byung Soo melaporkan bahwa pelaku sebenarnya telah ditemukan.
Alangkah terkejutnya El Temur dan kedua puteranya ketika mendengar Danashiri adalah pelakunya. Byung Soo berkata telah ditemukan kurma beracun di dalam kotak hadiah dari Heuk Su. El Temur memerintahkan agar Heuk Su segera ditangkap.
Tal Tal segera kembali ke Liuyang untuk menangani keadaan di sana (Heuk Su saat ini berada di Liuyang, begitu juga Wang Yoo). Sementara Bayan tetap tinggal di istana.
Wang Yoo bertanya mengapa Onbisu membantu El Temur yang sudah menghancurkan sukunya. Onbisu berkata ia tidak peduli ia bekerja pada siapa, ia hanya ingin mengumpulkan uang untuk membangun kembali sukunya. Ketika Wang Yoo berkata ia juga berencana mendapatkan banyak uang dari Grup Maebak, Onbisu berkata Wang Yoo hanya bermimpi.
Wang Yoo tahu Onbisu adalah orang yang waktu itu menembakkan panah api dan menyelamatkannya. Onbisu berkata ia menyesal telah menyelamatkan Wang Yoo.
Sementara itu Tal Tal telah tiba di Liuyang. Ia diberitahu kalau Wang Yoo sudah menunggunya. Dan juga bahwa Seung Nyang dan Wang Yoo pernah bertunangan. Anak buahnya yang melaporkan hal ini mendengar hal tersebut dari percakapan anak buah Wang Yoo (mungkin Jeom Bak dan Sun Woo).
Tal Tal terkejut mendengar hal itu. Ia melarang anak buahnya mengatakan hal ini pada siapapun.
Begitu melihat Tal Tal, Wang Yoo langsung menanyakan Seung Nyang. Tal Tal berkata Seung Nyang ada di ibukota dan keadaannya baik-baik saja. Namun ia tidak mau membahas hal itu lebih lanjut sebelum ia membereskan pekerjaannya.
Wang Yoo mengerti. Ketika ia mendengar Tal Tal hendak menangkap Heuk Su, Wang Yoo langsung menawarkan bantuannya.
Tal Tal mengundang Heuk Su. Heuk Su sama sekali tidak tahu El Temur sudah memerintahkan penangkapannya. Ia terkejut bukan main ketika undangan Tal Tal ternyata jebakan untuk menangkapnya. Ia tertangkap tanpa bisa melawan.
Sementara itu Wang Yoo dan anak buahnya menyerang markas Heuk Su. Mereka hendak mengambil bukti uang palsu juga pembukuan Grup Maebak. Sun Woo menemukan sebuah buku di balik seuah lemari rahasia. Namun buku itu berisi kode-kode aneh (seperti angka romawi) yang tidak pernah dilihat Wang Yoo sebelumnya. Ia menyuruh Sun Woo menyimpan buku itu baik-baik.
Hong Dan bertanya pada Seung Nyang bagaimana Seung Nyang bisa memakan kurma yang beracun. Bukankah kurma yang berada di dalam obat sebenarnya tidak beracun? Boo Hwal menjawab bukan kurma beracun yang dimakan Seung Nyang, tapi jari Seung Nyang yang beracun.
Ternyata sebelum acara salam pagi, Seung Nyang sudah mengolesi jarinya dengan racun. Ketika ia mengambil kurma kering dari sup obat itu dengan jarinya, racun itu juga mengenai kurma tersebut. Bahkan Seung Nyang sengaja menjilat jarinya agar racun di jarinya benar-benar dimakannya.
Danashiri dipanggil menghadap Ta Hwan, para gubernur, dan pejabat di aula istana. Para gubernur sudah tidak bisa lagi menerima tindakan semena-mena Danashiri pada para selir. Mereka memohon agar Permaisuri diturunkan. Danashiri terkejut. Ia berkata ia tidak bersalah. Namun tidak ada yang percaya.
Dang Ki Se heran mengapa ayahnya tidak bertindak di saat Danashiri menghadapi masalah besar. Ia yakin Danashiri dijebak dan bukan pelaku sebenarnya. El Temur berkata justru karena itu ia bertambah marah. Ia marah karena puterinya dengan bodoh masuk ke dalam perangkap dan membuat segalanya begitu kacau.
Tapi Danashiri tetaplah darah dagingnya. Ia mengirim pasukan ke istana, lalu ia masuk menginterupsi sidang yang sedang berlangsung.
El Temur kembali mengancam para gubernur. Ia berkata bagaimana jika nantinya terbukti Danashiri tidak bersalah, apakah mereka mau menanggung akibatnya? Para gubernur terpaksa diam.
Ibu Suri bertanya apa yang sebaiknya mereka lakukan kalau begitu? El Temur mengusulkan untuk mengasingkan Danshiri ke istana dingin. Ia menyuruh Ibu Suri memilih: menurunkan Danashiri dari jabatan Permaisuri atau mengasingkannya.
Ibu Suri setuju Danashiri diasingkan asal stempel tanda kekuasaan permaisuri dikembalikan pada istana. Sekarang El Temur yang harus memilih. (tanpa stempel sebenarnya Danashiri praktis kehilangan kekuasaannya, tapi jika ia diturunkan dari tahtanya maka otomatis El Temur bukan lagi mertua Kaisar)
Tal Tal akhirnya memberitahu Wang Yoo bahwa Seung Nyang ada di istana. Wang Yoo heran, apakah Seung Nyang kembali menjadi pelayan? Perkataan Tal Tal berikutnya membuat Wang Yoo shock.
Seung Nyang menjadi selir? Ia menuduh Tal Tal dan Bayan yang mengorbankan Seung Nyang untuk menyenangkan Ta Hwan. Tapi Tal Tal berkata Seung Nyang sendiri yang mengajukan diri untuk mengikuti pemilihan selir. Alasannya adalah untuk membalas dendam pada El Temur dan seluruh keluarganya.
Hati Wang Yoo kembali hancur. Ia tak mengerti mengapa Seung Nyang memilih jalan itu untuk membalas dendam.
Seung Nyang sengaja menemui Danashiri setelah sidang selesai. Ia berkata istana dingin adalah tempat yang dingin dan sepi. Namun ada tempat yang lebih sepi dan lebih dingin. Ia mengingatkan Danashiri akan tubuh para dayang dan Selir Park yang berbaring di bawah bebatuan di pegunungan. Hmmm…Selir Park sih ngga di dikubur di gunung karena dibawa kembali ke istana oleh Byung Soo.
Danashiri sadar semua ini adalah rencana Seung Nyang untuk membalas dendam. Seung Nyang tidak menyangkal.
Episode 30:
Wang Yoo mengikuti Tal Tal untuk pergi ke ibukota membawa Heuk Su dan Onbisu sebagai tawanan. Di tengah perjalanan, Tal Tal membunuh Heuk Su (agar tidak ketahuan kalau kotak hadiah itu bukan kiriman Heuk Su).
Ketika Tal Tal juga hendak membunuh Onbisu, Wang Yoo menghalanginya. Ia berkata Onbisu adalah tawanannya, jadi ia yang menentukan hidup matinya. Tal Tal akhirnya menyerah. Namun jika terjadi hal yang tidak diinginkan (karena Onbisu adalah saksi Tal Tal membunuh Heuk Su) maka Wang Yoo harus bertanggungjawab.
Danashiri meneteskan air mata ketika mahkota dan pakaian kebesarannya dilepaskan. Ibu Suri menemuinya bersama Seung Nyang untuk meminta stempel Permaisuri. Dan meminta Maha.
Danashiri berteriak-teriak mencegah puteranya diambil. Ia bertanya apakah ini balasan Ibu Suri. Bukankah Ibu Suri hanya perlu mencukur rambutnya ketika diasingkan ke kuil. Ibu Suri menampar Danashiri untuk menyadarkannya.
Ia berkata ia tidak memiliki pemikiran “balas dendam” seperti itu. Bagaimana bisa pewaris tahta dibesarkan oleh Permaisuri yang mencoba membunuh para selir? Danashiri menangis ketika Maha dibawa oleh Deok Man dan Ibu Suri.
Seung Nyang melihat ratapan Danashiri. Dalam hatinya ia berkata Danashiri tidak bisa bertemu puteranya hanya untuk beberapa waktu lamanya. Sedangkan dirinya tidak bisa memeluk puteranya lagi meski ia sangat merindukannya. Apa yang dirasakan Danashiri tidaklah sebanding dengan penderitaannya.
Danashiri memberitahu kakaknya kalau Seung Nyang adalah dalang dari semua ini. Meski ia tidak memiliki bukti, ia yakin akan hal itu. Ia meminta Dang Ki Se menangkap pelaku sebenarnya. Dan ia akan membunuh Seung Nyang dan Ibu Suri dengan tangannya sendiri jika ia kembali nanti.
Dang Ki Se mencegat Seung Nyang. Ia menuduh Seung Nyang telah membalas dendam. Namun Seung Nyang dengan tenang menyangkalnya. Dang Ki Se memprovokasi Seung Nyang dengan mengingatkannya akan peristiwa kematian Selir Park dan para dayang.
Seung Nyang meminta Dang Ki Se tidak salah paham. Ia bahkan belum memulai balas dendamnya. Sama seperti ia memeluk tubuh dingin para dayang dan menangisi mereka dengan kesedihan, ia akan membuat Dang Ki Se menangis darah sambil memeluk tubuh dingin ayah dan adiknya. Itulah balas dendamnya.
Istana dingin ternyata benar-benar dingin. Berdebu dan tidak terawat. Danashiri dilarang mengenakan pakaian berlapis tebal dan makan makanan enak selama ia diasingkan. Juga dilarang menyalakan api. Namun Danashiri bertekad untuk bertahan hingga ayahnya menyelamatkannya.
Setelah Danashiri tidak ada lagi di istana, para selir bisa bernafas lega. Sekarang Ibu Suri yang mengambil alih kepemimpinan dalam rumah tangga istana.
Ta Hwan melanjutkan pelajarannya bersama Seung Nyang. Ibu Suri akhirnya mengetahui bahwa selama ini Seung Nyang telah mengajari Ta Hwan menulis dan membaca. Ia makin gembira ketika mengetahui Ta Hwan ternyata sudah bisa berbicara. Ketika Ta Hwan berkata semua ini berkat Seung Nyang, Ibu Suri tersenyum pada Seung Nyang dengan rasa terima kasih.
Seung Nyang meminta Ibu Suri merahasiakan kalau Ta Hwan sudah bisa berbicara. Dengan diasingkannya Danashiri, El Temur pasti akan lebih agresif. Ia dan Ta Hwan memberitahu Ibu Suri mengenai rencana El Temur untuk membuat Ta Hwan turun tahta.
Dang Ki Se memberitahu ayahnya bahwa Seung Nyang yang telah mengatur semua ini untuk balas dendam. El Temur kaget. Ia ingat Seung Nyang adalah selir yang mewakili Bayan. Tap Ja Hae memperingatkan ayahnya bahwa Bayan akan mengkhianati El Temur suatu saat nanti.
Kecurigaan El Temur bertambah ketika Tal Tal melaporkan bahwa Heuk Su mati bunuh diri dengan menggigit lidahnya sendiri dalam perjalanan. Tapi El Temur tidak mengatakan apapun. Ia berencana menguji kesetiaan Bayan pada saat Ta Hwan turun tahta.
Untunglah Tal Tal seorang yang pandai membaca situasi. Ia merasa pandangan El Temur telah berubah. Karena itu ia meminta Bayan lebih berhati-hati.
Wang Yoo tidak pergi menemui Seung Nyang meski ia sudah tiba di ibokota. Ia tidak ingin membuka luka Seung Nyang yang belum sembuh sepenuhnya.
Tanpa sepengetahuan Wang Yoo, Sun Woo pergi menemui Seung Nyang. Ia ingin mengatur pertemuan rahasia Wang Yoo dan Seung Nyang di tempat tersembunyi.
Seung Nyang marah. Ia berkata ia adalah selir Kaisar. Jika Wang Yoo hendak menemuinya maka harus melewati Kaisar lebih dulu. Ia tidak akan menemui pria lain berdua saja.
Boo Hwal menasihati Sun Woo agar tidak terlalu sedih dengan sikap dingin Seung Nyang. Tapi Sun Woo malah meminta Boo Hwal mengucapkan terima kasih pada Seung Nyang. Dengan sikap dingin yang diperlihatkan Seung Nyang, ia mengerti isi hati Seung Nyang yang sebenarnya. Dibandingkan dengan orang yang berusaha mendekat, rasa sakit yang ditanggung orang yang berusaha menjauh pastilah lebih besar. Ia yakin Seung Nyang bersikap begitu agar Wang Yoo tidak terbebani lagi.
Dan benar, Seung Nyang menangis di kamarnya.
Wang Yoo memang benar-benar mengerti Seung Nyang. Ketika Sun Woo melaporkan bahwa Seung Nyang bersikap dingin dan angkuh padanya, bahwa Seung Nyang berbeda setelah memiliki kekuasaan, Wang Yoo dengan tenang berkata mereka semua tidak mengenal Seung Nyang dengan baik. Ia berkata ia akan menemui Kaisar.
Ta Hwan tentu saja kaget ketika mendengar saingan terbesarnya muncul kembali. Ia menatap Seung Nyang. Seung Nyang bertanya mengapa Ta Hwan menatapnya, apakah Ta Hwan takut bertemu dengan Wang Yoo?
Ta Hwan mengijinkan Wang Yoo menemuinya. Seung Nyang sudah menjadi miliknya, untuk apa lagi ia takut? Seung Nyang meminta Ta Hwan memperbolehkannya ikut menjumpai Wang Yoo. Ia mengingatkan kalau Ta Hwan masih pura-pura tidak bisa bicara.
Dengan hati pedih, Wang Yoo berjalan menghampiri tahta di mana Seung Nyang duduk di sisi Ta Hwan. Seung Nyang tidak memperlihatkan ekspresi apapun.
Wang Yoo memberi salam pada Ta Hwan dan menanyakan keadaannya. Seung Nyang menjawab Ta Hwan masih belum bisa berbicara. Lalu di depan Wang Yoo, Seung Nyang meminta ijin pada Ta Hwan untuk berbicara berdua dengan Wang Yoo. Jika Ta Hwan tidak mengijinkan maka ia akan menurut, tapi jika Ta Hwan mempercayainya ia minta Ta Hwan mengijinkannya. Ta Hwan akhirnya mengangguk.
Tak pernah terbayangkan oleh mereka berdua sebelumnya bahwa mereka akan bertemu kembali dalam keadaan seperti ini. Seung Nyang bertanya apakah Wang Yoo masih menyalahkannya.
Dengan dingin Wang Yoo berkata, kemarahan hanya bisa dirasakan oleh orang yang peduli. Dalam hatinya, Seung Nyang sudah mati.
Seung Nyang meminta Wang Yoo tidak mengingatnya lagi. Wang Yoo berkata kenangan akan Seung Nyang adalah kenangan yang ia hapus. Ia tidak akan mengingatnya lagi dan menyesalinya. Ia berharap ia tidak akan bertemu lagi dengan Seung Nyang seperti ini.
Saat Wang Yoo beranjak pergi, Seung Nyang mengucapkan permintaan maaf. Wang Yoo berbalik. Ia berkata Seung Nyang tidak bersalah padanya, karena ia juga yang pertama kali meninggalkan Seung Nyang. Ia berkata tidak ada yang bisa menyalahkan Seung Nyang. Karena itu Seung Nyang jangan melihat masa lalu dan menyesalinya. Tataplah terus ke depan dan maju.
Begitu juga dirinya. Ia akan melakukan apa yang harus ia lakukan. Mereka akan menempuh jalan mereka masing-masing.
Setelah Wang Yoo pergi, Seung Nyang tak tahan lagi. Ia menangis mengharapkan kebahagiaan Wang Yoo. Ia tahu permintaannya itu egois untuk meringankan bebannya. Tapi hanya itu yang ia inginkan.
Ta Hwan mondar- mandir dengan gelisah menanti Seung Nyang. Bukan Seung Nyang yang datang, malahan eyang. Eh…El Temur maksudnya.
Golta mengumumkan kedatangan El Temur keras-keras. Ta Hwan bergegas membereskan seluruh kertas dan peralatan belajarnya.
Belum selesai Golta berbicara, El Temur sudah mendobrak pintu. Ia menemukan Ta Hwan sedang duduk minum-minum. Ta Hwan pura-pura mabuk. El Temur senang melihat Ta Hwan dalam keadaan kacau.
Lalu ia memerintahkan agar Ta Hwan ikut dengannya. Golta dan para pengawal Ta Hwan mencoba menghalangi, namun El Temur menyuruh mereka ikut.
Ta Hwan dibawa masuk ke kediaman El Temur, sementara Golta hanya boleh menunggu di gerbang.
El Temur menulis surat pengunduran diri Ta Hwan dan menyuruh Ta Hwan membubuhkan stempel kerajaan di atas surat itu. Dalam surat itu juga dikatakan pemerintahan akan dipegang Permaisuri sebagai ibu pewaris tahta. Terdesak, Ta Hwan terpaksa memberikan stempelnya. El Temur melarang Ta Hwan bertemu dengan para gubernur.
Ibu Suri hampir pingsan ketika mengetahui hal itu. Bangsawan Zhang mengusulkan agar mereka menemui para gubernur. Tapi Seung Nyang berkata Ta Hwan akan lebih celaka jika menemui gubernur langsung. Ia mengusulkan agar mereka mengetahui di pihak mana para gubernur ini berdiri. Dan untuk itu mereka harus meminta bantuan Bayan.
Rupanya pengunduran diri Ta Hwan hanya bisa disetujui jika semua gubernur setuju tanpa kecuali. Hanya saja Bayan ragu semua gubernur itu memihak Ta Hwan. Ia bisa mengumpulkan para gubernur tapi apakah Seung Nyang memiliki cara untuk meyakinkan mereka agar memihak Ta Hwan.
Wang Yoo menyembunyikan keterkejutannya saat El Temur memperlihatkan surat pengunduran diri Ta Hwan. Ia bertanya bukankah Ta Hwan baru bisa mundur jika semua gubernur setuju. El Temur tertawa meremehkan. Ia memiliki sesuatu yang bisa mengendalikan para gubernur itu.
Hmmm…pantas saja El Temur berkata dari pengunduran diri Ta Hwan akan terlihat di pihak mana Bayan berdiri.
Dang Ki Se bertanya apakah Wang Yoo sudah mengetahui keadaan Seung Nyang. Wang Yoo berkata ia sudah menemui Seung Nyang. Dan Seung Nyang yang dilihatnya adalah Seung Nyang yang tidak dikenalnya. Dang Ki Se menyuruh Wang Yoo melupakan Seung Nyang dan menyebutnya perempuan busuk. Wang Yoo diam-diam menatap Dang Ki Se dengan penuh kebencian.
Yeah…semua ini terjadi karena Dang Ki Se dan Danashiri. Jika Dang Ki Se tidak membunuh Selir Park, para dayang dan Byul, Seung Nyang tidak akan berbuat seperti ini.
Onbisu bersedia mengartikan isi buku Heuk Su asalkan Wang Yoo membunuhnya dan menguburnya di gurun tempat bangsa Turk. Jika ia dilepaskan oleh Wang Yoo pun, ia pasti akan dibunuh Maebak atau dijual menjadi budak.
Wang Yoo malah melarang Onbisu menerjemahkan buku itu. Ia tidak akan membunuh Onbisu. Onbisu heran kenapa Wang Yoo mau melindunginya meski ia sudah mencoba membunuhnya. Akhirnya Onbisu memberitahu tahu cara untuk menerjemahkan kode-kode tersebut. Prosesnya akan memakan waktu berhari-hari, tapi Wang Yoo tidak peduli.
Danashiri hidup menderita di tempat pengasingannya. Namun yang paling membuatnya menderita adalah kerinduannya pada puteranya.
Seung Nyang memilah-milah para gubernur yang memihak mereka. Gubernur yang pasti memihak mereka adalah Bayan. Dan yang kemungkinan besar berpihak pada mereka juga adalah empat gubernur ayah dari para selir. Mereka pasti tidak ingin Ta Hwan turun tahta. Dan empat gubernur itu masing-masing dekat dengan gubernur-gubernur lain.
Ta Hwan mengusulkan agar Ibu Suri membuat pesta untuk para selir. Dengan begitu para gubernur akan datang dan El Temur tidak akan curiga.
Tapi El Temur sengaja mengundang para gubernur tersebut ke kediamannya pada jam yang sama. Ia yakin para gubernur akan memilih undangannya daripada menghadiri pesta Ibu Suri.
Hanya saja Bayan sudah memberitahu keempat gubernur ayah selir bahwa EL Temur berencana membuat Ta Hwan turun tahta. Keempat gubernur itu berkata mereka akan menolak rencana itu. Mereka akan menghadiri pesta Ibu Suri karena mereka belum pernah bertemu Ta Hwan sejak puteri mereka jadi selir.
El Temur marah ketika melihat tidak ada satupun gubernur yang datang.
Ta Hwan dipersiapkan oleh Seung Nyang untuk menghadiri pesta tersebut. Seung Nyang mengingatkan sikap Ta Hwan harus hangat dan berwibawa, berbeda dengan El Temur. Ta Hwan menenangkannya. Ia adalah keturunan Gengis Khan.
Ia pergi ke aula untuk menghadiri pesta bersama Seung Nyang. Tapi kursi dalam aula itu semua kosong. Hanya ada Ibu Suri, Bayan dan Tal Tal. Mereka melaporkan bahwa para gubernur menghadiri undangan El Temur.
Kenapa para gubernur berubah pikiran? Karena El Temur menjanjikan untuk menghapus semua hutang mereka jika mereka mendukung Ta Hwan turun tahta. Wang Yoo terkejut mengetahui begitu banyaknya kekayaan El Temur.
Ta Hwan kembali patah semangat. Tak ada gunanya ia bertahan menjadi Kaisar jika tidak ada yang mendukungnya. Seung Nyang menghiburnya dan menguatkannya. Ia percaya pada kemampuan Ta Hwan. Ta Hwan tersenyum dan memeluk Seung Nyang.
Onbisu telah selesai menerjemahkan kode dalam buku Heuk Su. Ternyata buku itu bukan berisi pembukuan kegiatan dagang Heuk Su, tapi berisi daftar nama para pejabat yang berhutang pada Grup Maebak. Wang Yoo memutuskan menggunakan buku itu untuk mencegah Ta Hwan mengundurkan diri.
Para gubernur akhirnya menemui Ta Hwan. Ta Hwan menemui mereka seorang diri. Sebelumnya Seung Nyang telah mengajari Ta Hwan apa yang harus ia katakan pada para gubernur.
Seung Nyang bertanya pada Tal Tal darimana ia memperoleh buku daftar hutang tersebut. Tal Tal sudah diwanti-wanti oleh Wang Yoo untuk merahasiakannya, jadi ia berkata ia memperoleh buku tersebut dari informan yang tidak ingin dikenal. Meski curiga, Seung Nyang tidak mengatakan apapun.
Ta Hwan berbicara pada para gubernur. Ia berkata El Temur telah mengganti 4 kaisar sebelumnya, dan sekarang berusaha mengganti kaisar untuk keempat kalinya. Namun kali ini El Temur telah memilih lawan yang salah.
Komentar:
Hmmmm…penulis ini sebenarnya mau menjodohkan Seung Nyang dengan siapa sih? Di saat aku merasa Ta Hwan sudah berubah, muncul Wang Yoo yang sekali lagi mengingatkanku bahwa ia orang yang paling mengenal Seung Nyang.
Ketika mereka saling berbicara untuk pertama kalinya setelah berpisah dan melalui begitu banyak hal, aku merasa terharu. Memang di luar mereka terlihat dingin dan menyangkali perasaan masing-masing. Namun jauh di dalam hati, mereka menyadari bahwa satu sama lain masih saling mencintai.
Wang Yoo tahu Seung Nyang bersikap dingin agar Wang Yoo lebih mudah melupakannya dan membencinya. Demikian juga Wang Yoo, ia bersikap dingin agar Seung Nyang tidak terbebani perasaan bersalah. Ia mengerti apa tujuan Seung Nyang sekarang dan ia sama sekali tidak melarangnya. Karena ia sadar, jika Seung Nyang sampai rela mengorbankan diri menjadi selir Ta Hwan, maka tekad Seung Nyang untuk membalas dendam sudah bulat dan tidak bisa dihentikan lagi. Itulah sebabnya ia berkata mereka akan menempuh jalan mereka masing-masing. Ia menerima pilihan Seung Nyang.
Karena itu meski di luar ia tampak dingin, diam-diam ia membantu Seung Nyang. Mengapa ia diam-diam memberikan buku Heuk Su untuk mencegah Ta Hwan mengundurkan diri? Karena jika Ta Hwan mengundurkan diri, maka nyawa Seung Nyang akan terancam dan Seung Nyang tidak akan bisa lagi membalas dendam.
Wang Yoo mengingatkanku pada Jenderal Kim Yoo Shin. Ketika itu mereka saling mencintai, namun Yoo Shin mundur demi membantu Deokman menjadi Ratu.Ia menghormati pilihan Deokman dan ia tetap setia mendampinginya hingga maut memisahkan mereka.
Aaaakkkkk.... wangyoooooo.. T,T
BalasHapusMksih ya mbak fanny.. saranghae... heheheh love bgt sma drama ini.. bnyak intrik2x.. love jga am mbk fanny yg mw ngrecap drama ini.. tiap mnggux selalu dtggu.. semngat nulisx ya mbak...
BalasHapusGomawo...
Mksih ya mbak fanny.. saranghae... heheheh love bgt sma drama ini.. bnyak intrik2x.. love jga am mbk fanny yg mw ngrecap drama ini.. tiap mnggux selalu dtggu.. semngat nulisx ya mbak...
BalasHapusGomawo...
makasih mbak dah bikin sinopnyaaa....
BalasHapusmakasih mbak sinopsisnya
BalasHapusaku juga bingung Nyang tu pasangannya siapa
tapi klo menurutku nyang cocoknya sama tal-tal ..hahahah
Iy kynya tal2 suka Nyang... Tp dia datar bgt
HapusIy kynya tal2 suka Nyang... Tp dia datar bgt
HapusIy kynya tal2 suka Nyang... Tp dia datar bgt
HapusIy kynya tal2 suka Nyang... Tp dia datar bgt
HapusSemangat.. Lanjut terus Sinopsisnya ^^
BalasHapusmbaaaak ga lanjut kah sinopsis nyaaaa >_<
BalasHapusaku ga dapet link nya nih
Gomawo for sinopsis unnie^^
BalasHapusBetul , wang yoo mirip bgt sm kim yo shin, wajahnya jg mirip, juga sama sama nikah duluan krn dijodohkan. Aiguuuuu..bicoso bicosooo
BalasHapusDiakhir2 episode akubykketinggalan. Thx sinopsisnya muachh
BalasHapus