Sebuah sedan hitam tiba-tiba mendarat di tengah jalan raya kota Seoul yang nampak tenang. Melihat kedua penumpang mobil itu, sepertinya mereka bukanlah orang baik-baik. Dan saat ini mereka sedang dikejar mobil van abu-abu.
Pengemudi van abu-abu berusaha mengejar si sedan yang meliuk-liuk dengan lincahnya menghindari mobil lain. Pria yang lebih tua yang duduk di sebelah kursi penumpang tampak mulai hilang kesabaran. Begitu juga para penumpang lainnya. Si pengemudi semakin nampak gugup.
Mobil mereka terhalang oleh bis dan si pengemudi kesulitan untuk mendahului bis tersebut. Si penumpang tak sabar mengeluarkan tubuhnya dari jendela lalu berteriak-teriak menyuruh bis itu minggir. Tapi bis itu tidak bisa menyingkir karena lalu lintas agak padat.
Akhirnya si penumpang menyuruh pengemudi menghentikan mobil. Ia menyuruh si pengemudi keluar, lalu ia sendiri bergeser ke kursi pengemudi. Dan si pengemudi malang ditinggalkan sendirian di pinggir jalan.
Pengemudi yang baru ini langsung unjuk kebolehan. Ia membanting setirnya ke kira dan kanan, dengan mudah melewati mobil-mobil lain. Namun yang tersiksa adalah para penumpang di belakang yang ikut terbanting ke kiri dan ke kanan. Di barisan tengah duduk seorang ahjusshi dan seorang wanita muda yang berusaha bertahan. Bahkan 2 pemuda tampan yang duduk di barisan paling belakang pun tampak kesulitan untuk terus berpegangan.
Akhirnya mereka berhasil menyusul mobil sedan hitam itu dan menjejerinya. Si ahjusshi dan pengemudi berteriak agar mobil hitam itu menghentikan mobil mereka. Bukannya berhenti, si pengemudi malah melemparkan botol soju yang terbuat dari beling.
Pengemudi van terpaksa membanting setir untuk menghindari pecahan botol. Alhasil ia malah berpindah ke jalur yang berlawanan. Seluruh penumpang dilanda kepanikan. Entah karena keberuntungan, entah karena kemahiran si pengemudi, yang pasti mereka tidak mengalami kecelakaan.
Hanya saja tanpa disangka-sangka si pengemudi membanting setir menabrak barisan pembatas jalan….dan menabrak mobil sedan hitam yang mereka kejar.
Kedua penumpang mobil sedan langsung turun dan melarikan diri. Pengemudi van melompat turun dan berlari mengejar mereka. Ahjusshi turun dari mobil dan berteriak menyuruh yang lain turun dan ikut mengejar.
Ahjusshi dan kedua penumpang tampan di belakang langsung ikut mengejar. Si wanita ikut turun, namun ia tak tahan dan muntah di pinggir jalan. Si pengemudi pertama yang tertinggal rupanya menyusul dengan taksi dan mengkhawatirkan noona-nya. Wanita itu menyuruhnya ikut mengejar kedua penjahat.
Di penjahat berpisah di perempatan jalan. Satu belok kiri, satu belok kanan. Pengemudi van dan seorang dari pemuda tampan mengejar yang satu, sementara ahjusshi dan pemuda tampan satunya lagi mengejar yang lain.
Ketika si wanita dan temannya tiba, mereka bingung hendak ke mana. Akhirnya mereka memutuskan untuk berlari lurus.
Entah mengapa seperti terjadi persaingan antara pengemudi dan si pemuda tampan. Si pemuda tampan melesat cepat menyusul seniornya. Si senior berusaha keras menyusul. Malang bagi si pemuda yang terhalang skuter pink dan menabraknya. Bukan skuter tabrak orang, tapi orang tabrak skuter ;p
Bukannya menolong si pemuda, si pengemudi van malah melompati skuter dan berlari terus mengejar si penjahat. Sekilas ia tersenyum menang karena berhasil melampaui si pemuda.
Si penjahat yang dikejar ahjusshi tak kuat lagi berlari. Begitu juga kedua pengejarnya.
Pengemudi van berhasil menemukan si penjahat. Namun ia melihat penjahat itu sedang menyandera si pengemudi pertama dengan mengacungkan pisau ke lehernya. Si pengemudi dan si wanita tidak berani bertindak karena takut penjahat itu nekat melukai teman mereka.
Tiba-tiba dari ujung jalan muncul pemuda tampan penabrak skuter sambil mengacungkan senjatanya. Teman-temannya berteriak agar ia menurunkan senjata. Pemuda itu tidak peduli. Dengan menatap tajam si penjahat, ia menarik picu senjatanya.
Episode 1
Sebelas tahun lalu…
Segerombolan pelajar berkumpul di dermaga. Tampaknya ada dua kelompok siswa di sana yang saling berhadapan seakan hendak tawuran. Rupanya itu adalah perkelahian antar wanita yang memperebutkan pria.
Seorang pelajar wanita yang nampak galak (dan sepertinya jagoan kelompok itu) menyuruh si pemuda berdiri di pihaknya. Di sebelah gadis galak itu ada seorang gadis yang menangis. Tapi pemuda itu menolak. Ia akan melindungi kekasihnya.
Si galak jadi kesal dan memakinya dengan kasar. Bagaimana bisa pemuda itu tergoda oleh gadis Seoul hingga mencampakkan “istri setianya”?
Pemuda itu berkilah bahwa ia baru berpacaran hampir sebulan dengan gadis yang dikhianatinya. Gadis yang menangis itu tambah menangis dan bertanya bagaimana bisa cinta berubah.
“Cinta….bisa berubah,” celetuk seseorang.
Semua menoleh pada remaja yang mengatakan hal itu. Anehnya tidak ada yang mengenali remaja itu. Sepertinya ia dari sekolah lain karena seragamnya berbeda.
Si gadis galak mengancam akan memukuli mereka jika si gadis Seoul tidak berpisah dengan pemuda itu. Tapi gadis Seoul itu malah mengejek si gadis galak.
“Apakah ayahmu pengemudi bis sehingga telingamu di pegangi pegangan (untuk penumpang bis)?” ejeknya. Si gadis galak memang memakai anting besar berbentuk lingkaran. Yang lain tertawa, termasuk si remaja yang nyeletuk tadi.
Tak terima diejek, gadis galak itu melompat untuk memberikan tendangan lutut. Tapi si remaja dari sekolah lain malah melompat menghalangi hingga ia yang tertendang. Lalu ia memegangi gadis galak agar tidak menyerang si gadis Seoul.
Ternyata remaja itu lebih muda (mungkin SMP) dari si gadis galak (sepertinya SMA). Si gadis galak bertanya pada si gadis Seoul apakah ia juga suka remaja tak cukup umur. Kontan gadis Seoul itu meradang dan menjambak rambut gadis galak. Perkelahian pun tak terelakkan lagi.
Mereka semua digelandang ke kantor polisi. Gadis galak berkata pada polisi kalau ia ingin menjadi artis jadi tidak boleh memiliki catatan kelam. Polisi tidak menggubrisnya dan menanyakan namanya.
“Eo Ji Ah,” bisik gadis itu.
“Sadarlah, memangnya siapa yang yang bisa kaubohongi? Nama aslimu adalah Eo Soo Sun (= ‘kacau balau’)!” ujar si pemuda yang berselingkuh.
Gadis galak memarahi si pemuda itu. Tapi polisi menengahi mereka dan sekali lagi menanyakan namanya. Terpaksa si gadis mengakui kalau namanya adalah Eo Soo Sun dan berasal dari Masan.
Ketika polisi menanyakan alamatnya, ia kaget karena Soo Sun beralamat sama dengan pemuda selingkuh itu.
“Eo Nam Sun, Eo Soo Sun… apa kalian bersaudara?” tanya si polisi kaget.
Soo Sun menyangkal, siapa yang mau punya saudara yang jorok dan tidak setia seperti Nam Sun?
“Hei, kau tidak menggosok gigi selama 3-4 hari di rumah! Bagaimana bisa kau menyebutku jorok!” ujar Nam Sun.
Soo Sun balas menyebutkan kejorokan Nam Sun hingga si gadis Seoul mengernyit jijik. Berakhirlah sudah hubungan mereka XD
Orangtua Nam Sun dan Soo Sun tiba di kantor polisi. Soo Sun langsung panik dan berusaha memberikan alasan. Tanpa ba-bi-bu, ayah Soo Sun membanting puterinya dengan jurus karate. Semua terkejut.
Lalu dengan tegas ayah Soo Sun meminta maaf kepada orangtua2 lain karena tidak mengajar puterinya dengan baik. Di antara orangtua yang ada di situ adalah ibu remaja sekolah lain yang sempat tertendang Soo Sun. Ibu itu balas meminta maaf.
Soo Sun yang terkapar memelototi remaja itu. Remaja itu tersenyum geli melihatnya. Ia bernama Kim Ji Yong.
Dalam perjalanan pulang, Ji Yong dimarahi oleh ibunya. Apakah ia sudah gila hingga berkelahi demi seorang gadis SMA? Ji Yong berkilah wajar saja seorang pria melindungi gadis yang ia cintai. Memangnya ibunya tidak pernah merasakan cinta? Ji Yong pergi begitu saja meninggalkan ibunya. Ibunya mnegejarnya sambil mengomel.
Soo Sun dan keluarganya yang mengendarai mobil kebetulan melihat kejadian itu. Ibu Soo Sun mengatai ibu Ji Yong yang menurut rumor adalah seorang wanita simpanan. Ayah tidak suka ibu menjelek-jelekkan orang lain seperti itu.
Tapi ibu berkata rumor itu sudah menyebar di seluruh kota. Bahwa ibu Ji Yong menggoda pria beristri and menghancurkan keluarga itu, lalu hidup bersembunyi dengan memiliki anak di luar nikah.
Ayah meminta ibu tidak bergosip. Ia melihat ibu Ji Yong hanyalah seorang wanita yang berusaha membesarkan puteranya sendirian, tanpa seorang suami. Ibu jadi marah karena ayah mengasihani ibu Ji Yong. Memangnya ia tidak kasihan mempunyai seorang suami yang tidak mempunyai penghasilan.
“Ibu, bertahanlah setahun lagi. Aku akan membawa uang banyak setelah menjadi selebriti,” celetuk Soo Sun, yang sepertinya berusaha melerai agar pertengkaran orangtuanya tidak berlanjut. Akibatnya malah ia yang dimarahi.
Di daerah yang sama, ada seorang detktif muda yang begitu bersemangat mengumpulkan bukti untuk memecahkan kasus kejahatan. Ia hendak mengumpulkan seluruh puntung rokok di daerah itu lalu mengetes semua DNA-nya, untuk mencari siapa yang memiliki DNA sama dengan penjahat di Deochokdeong. Dengan begitu mereka mendapat pelakunya.
“Dasar gila! Apa kau tahu di sini ada 11 gedung bertingkat 15?!” seru seniornya.
Tapi hal itu tidak menyurutkan semangat Seo Pan Seok, si detektif muda. Dengan tekun ia mengumpulkan setiap puntung rokok yang dijumpainya.
Akhirnya ia kembali ke kantor polisi dengan membawa seember puntung rokok. Namun di kantor polisi sedang terjadi keributan. Seorang tersangka mengamuk hingga polisi tak berani mendekat.
Namun ketika tersangka itu membanting sebuah vas hingga hancur berkeping-keping, Pan Seok langsung menendangnya. Karena ia tahu vas itu berisi tanaman kesayangan atasannya.
Ia hendak memukuli tersangka itu lebih lagi tapi seniornya menahannya dan bertanya apakah Pan Seok tidak tahu siapa orang itu. Tepat saat itu TV menayangkan berita mengenai si tersangka. Rupanya ia penjahat yang hendak ditangkap Pan Seok dengan mengumpulkan seemper puntung rokok. Seorang pembunuh berantai yang telah membunuh 14 wanita.
Meski ia keras kepala dan bertemperamen tinggi, namun Pan Seok sebenarnya memiliki hati yang lembut. Ia berjanji pada seorang nenek untuk mencari keadilan bagi kematian cucunya, Ga Won. Ia berkata perawat sekolah akan memberikan kesaksian dan ada bukti baru yang ditemukan. Nenek itu menangis sambil berterima kasih. Pan Seok berkata penjahatnya akan ditangkap dan dipenjara.
Perawat sekolah yang hendak dijadikan saksi oleh Pan Seok adalah ibu Ji Yong. Pan Seok meneleponnya dan hendak menjemputnya hari Selasa mendatang untuk pergi ke pengadilan bersama. Tapi ibu Ji Yong berkata ia akan pergi sendiri ke sana.
Ji Yong dan temannya, Dong Dong (eh ada Ding Dong Best Love^^ wah reunian sama Dokko Jin nih hehe….karena belum tahu namanya aku panggil Ding Dong aja ya), mengendap-endap ke SMA. Ia ingin mewujudkan impian Shim Hye Jin, si gadis Seoul musuh Soo Sun. Ternyata Ji Yong memang naksir gadis Seoul itu.
Di ruang penyiaran, Ji Yong melihat Soo Sun sedang asik bernyanyi dan berjoget. Namun Soo Sun tidak menyadari kehadiran Ji Yong karena ia mengenakan headphone.
Tiba-tiba tv di seluruh kelas menyala dan menayangkan video klip sebuah boysgroup. Seluruh siswi histeris. Sementara para guru kalang kabut. Para siswi beralasan bukan mereka yang memutar video klip itu, tapi ruang penyiaran.
Dari speaker tiap kelas terdengar suara Ji Yong. Ia mendedikasikan sebuah lagu untuk Hye Jin. Tidak lupa ia memberitahu namanya adalah Kim Ji Yong, kelas 8 dari SMP Buma. Lalu ia cepat-cepat kabur dari jendela.
Para guru hanya menemukan Soo Sun di ruang penyiaran. Dengan segera ia menjadi tersangka utama dan dijewer keluar dari ruangan itu. Soo Sun berusaha menjelaskan bahwa ia sudah diberi ijin utnuk berlatih di ruangan itu karena ia akan mengikuti audisi, tapi para guru tidak mau tahu.
Ji Yong berhasil mendarat dengan selamat (ruang penyiaran terletak di lantai 2). Dan ketika ia berjalan keluar sekolah, terdengar suara sorakan para pelajar wanita yang berkerumun di jendela untuk melihat siapa remaja pemberani yang baru saja menyatakan cintanya.
Ji Yong membuat gerakan cute “I Love You” untuk Hye Jin noona-nya. Para siswi bertambah histeris. Soo Sun sempat melihat Ji Yong keluar dari sekolah dan ia sadar semua ini gara-gara Ji Yong.
Maka ia pun sudah menunggu di depan SMP Buma ketika Ji Yong dan teman-temannya pulang sekolah. Ia mendaftar seluruh kesalahan Ji Yong. Namun yang terutama adalah gara-gara Ji Yong ia gagal ikut audisi.
Ji Yong menanggapi enteng kemarahan Soo Sun. Ia mengejek Soo Sun yang wajahnya pas-pasan tidak akan bisa menjadi artis. Tidak seperti Hye Jin noona-nya. Ia bertanya apakah Soo Sun tidak memiliki kaca? Ia juga mengungkapkan nama Soo Sun yang sebenarnya tanpa mempedulikan protes Soo Sun. Selama ini para pelajar mengenalnya dengan nama Oh Ji Ah. Alhasil teman-teman Ji Yong menertawakan Soo Sun.
Marah and kesal, Soo Sun berkata Ji Yong adalah anak dari wanita simpanan. Ia mengungkapkan gosip yang didengarnya dari ibunya. Raut wajah Ji Yong berubah kelam. Ia tidak mengatakan apa-apa lagi dan berlalu pergi.
Mau tidak mau Soo Sun jadi merasa tidak enak hati karena ia sudah keterlaluan.
Ji Yong duduk merenung di bangku taman. Anak-anak yang sedang bermain basket di sana meminta Ji Yong melemparkan bola mereka yang menggelinding ke dekat kakinya. Tapi Ji Yong hanya diam saja.
Ketika mereka mereka memanggilnya dengan sebuatan “anak wanita simpanan”, ia mendongak. Anak itu berkata gosip itu pasti benar karena Ji Yong mendongak bila dipanggil dengan sebutan itu. Ji Yong berdiri dan berkelahi dengan anak itu hingga ibunya dipanggil.
Mereka pulang ke rumah tanpa bicara. Di depan rumah, sudah menunggu dua orang pria. Salah satunya mengenakan topi dan tidak kelihatan wajahnya, satunya lagi seorang pria berpakaian necis (pemeran ayah Young Do di Heirs) Ji Yong tidak mengenali mereka. Ibunya menyuruh Ji Yong masuk ke dalam rumah lebih dulu.
Setelah Ji Yong masuk ke rumah, barulah ibu Ji Yong bertanya apa yang mereka lakukan di sini. Pria necis itu berkata mereka datang untuk melihat wajah Ji Yong. Mereka sudah tahu nama dan di mana sekolah Ji Yong. Jika ibu Ji Yong bersaksi di pengadilan, maka akan berpengaruh buruk pada boss mereka. Mereka mengancam akan membalas pada Ji Yong jika ibu Ji Yong sampai bersaksi. Akhirnya ibu Ji Yong berkata ia tidak akan bersaksi.
Pria necis itu berkata ia akan mempercayai ibu Ji Yong untuk saat ini. Mereka pun pergi.
Di rumah, Ji Yong bertanya pada ibunya siapa mereka. Ibu Ji Yong berkata Ji Yong tidak perlu tahu. Hal ini malah membuat Ji Yong bertambah curiga. Ibu Ji Yong bertanya mengapa Ji Yong berkelahi.
Ji Yong malah bertanya tentang ayahnya. Apakah ibunya memang tidak menikah seperti yang digosipkan seluruh Masan? Apakah ayahnya benar-benar sudah meninggal? Jika begitu, kenapa ibunya tidak pernah menceritakan soal ayahnya sama sekali? Tidak ada foto pernikahan, tidak ada upacara peringatan kematian, tidak ada petunjuk mengenai keberadaan ayahnya sama sekali. Ia bukan anak kecil. Ia hanya ingin tahu kebenarannya. Apakah ayahnya masih hidup atau sudah meninggal?
Entah apa jawaban ibu Ji Yong….. (eh ibu Ji Yong ini kan yang jadi istrinya Park Mu Seol, tuannya Kang Chi^^)
Pan Seok menemui ibu Ji Yong. Ibu Ji Yong mengatakan ia tidak jadi bersaksi. Tepat saat itu Ji Yong pulang dan diam-diam menguping pembicaraan mereka. Pan Seok bercerita kalau nenek Ga Won datang menemuinya tiap hari, memintanya menghukum orang yang telah membunuh cucunya. Ibu Ji Yong adalah satu-satunya saksi mata. Tanpa kesaksiannya, para penjahat itu tidak bisa dinyatakan bersalah.Tapi ibu Ji Yong berkeras tidak mau bersaksi.
Pan Seok bertanya apakah ibu Ji Yong diancam. Ibu Ji Yong membenarkan, bahkan mereka tahu tentang Ji Yong.
Pan Seok berkata ibu Ji Yong juga bisa mengungkapkan dalam pengadilan kalau ia diancam dan para penjahat itu tidak akan diperbolehkan mendekati ibu Ji Yong lagi. Ia akan melindungi ibu Ji Yong dan Ji Yong.
Tapi ibu Ji Yong masih khawatir. Apalagi Ji Yong tidak tahu apa-apa mengenai hal ini. Ia meminta Pan Seok segera pulang karena Ji Yong sebentar lagi pulang sekolah.
Saat itulah ia melihat Ji Yong berdiri di dekat ambang pintu. Pan Seok memperkenalkan dirinya dengan ramah. Tapi Ji Yong hanya menatapnya dengan curiga. Pan Seok pamit. Sebelumnya ia memberikan amplop berisi foto-foto Ga Won dan kartu namanya. Ia meminta ibu Ji Yong memikirkannya sekali lagi.
Tanpa sepengetahuan ibunya, Ji Yong melihat foto-foto itu. Ga Won mati mengenaskan dengan luka di seluruh tubuhnya. Ji Yong sempat bergidik melihat foto-foto itu.
Ibu Ji Yong mengingat kejadian malam itu. Ketika ia berjalan pulang, ia mendengar suara pintu dibuka dengan keras. Ia menoleh dan melihat dua pria mencurigakan lari dari sebuah gedung sambil membawa dokumen bernoda darah.
Ibu Ji Yong masuk ke gedung tersebut dan menemukan Ga Won mati berlumuran darah. Ia teringat Pan Seok berkata hanya kesaksiannya-lah yang bisa menyeret para penjahat itu ke penjara.
Ji Yong menemui ibunya dan mengaku kalau ia sudah melihat foto-foto itu. Ia bertanya apa ibunya benar-benar tidak akan bersaksi. Tidak, jawab ibunya.
“Kudengar tidak ada saksi lain selain Ibu.”
“Lalu apa hubungannya dengan Ibu? Apa kau ingin Ibu bersaksi?”
Ji Yong membenarkan, ia merasa kasihan pada gadis yang mati itu. Tapi itu tetaplah pilihan ibunya. Jika memang ibunya keberatan, tidak usah bersaksi.
Ibu Ji Yong akhirnya menceritakan tentang ayah Ji Yong. Ia berkata ayah Ji Yong memang sudah meninggal. Hanya saja ia sudah hamil sebelum mereka menikah. Ia tidak pernah mengungkit ayah Ji Yong karena ia masih marah mereka berdua ditinggalkan.
Selama ini ia merasa bersalah pada Ji Yong karena Ji Yong harus tumbuh tanpa seorang ayah di sisinya sejak lahir. Ji Yong berkata ibunya tidak perlu merasa begitu. Bukan hanya ia yang tidak memiliki ayah, ibunya juga tidak memiliki suami. Ia akan tumbuh besar dengan cepat dan melindungi ibunya.
Mendengar itu, ibunya terharu dan menangis.
Komentar:
Awal episode ini dibuka dengan adegan aksi yang cukup kocak, juga memperlihatkan sekilas para pemeran utama dalam drama ini.
Lalu kisahnya dimulai sebelas tahun lalu ketika Seo Pan Seok masih merupakan detektif muda di daerah Masan. Seorang detektif yang giat bekerja untuk memburu penjahat dan memastikan mereka dihukum. Dan rupanya itu belum berubah hingga sebelas tahun kemudian.
Kim Ji Yong (yang nantinya bernama Eun Dae Gu), adalah seorang remaja yang normal seperti remaja umumnya. Sedangkan Eo Soo Sun mengingatkanku pada Noh Eun Seol dari Protect My Boss. Seorang gadis jagoan yang memiliki cita-cita.
Belum banyak yang bisa dikomentari pada awal episode ini, jadi mari kita teruskan….
Suka sama karakternya soo sun #ini dramanya go ara yg pertama kali ak nnton :D ..mba fany ibu nya ji young klo ga salah pernah main di master of the sun yg jdi hantu kolam renang terus ji young kecil main di gumiho jdi siluman ia #klo ga salah :D ...ditggu ia part 2 mba fany :)
BalasHapusfall in love ahjusshi & pemuda tampan,,
BalasHapusawal pembukaan lucu lomba menangkap penjahat wkkwk :p
Gomawoyo mbak Fanny....fighting
BalasHapusSemoga drama ini memukau, suka pemainnya :)
BalasHapusdownload you're all surrounded full episode
BalasHapussubtitle indonesia
http://cyber-sadrach.blogspot.com/2014/05/download-drama-korea-youre-all.html
Kupikirrrrrr.... si pria necis itu.. ayahnya ji yong..
BalasHapusAku pembaca baru disini~
BalasHapusIzin lanjut baca ne :)
aku baru baca nih. rencananya nunggu vcdnya keluar aja baru nonton tapi udah gak sabar hahaha thanks yaa sinopsisnya...
BalasHapusKamsahamnida :)
BalasHapusKasetnya uda ada belom yaa?
BalasHapusCerita nya agak beda kali ini yaa..
BalasHapusMau tanya, lagu yang pas di akhir episode 1 itu lagunya siapa ya? Enak di denger hehe
BalasHapuskak... izin copas dong..plissssssssssssss
BalasHapusCopas tidak diijinkan ya....cukup share link ke blog ini saja :)
Hapus