Dae Gu menghalau Hyung Chul ke ruang tengah.
“Kau…kau yang bersepatu boots” katanya sambil tetap waspada.
“Entah, apakah itu aku?” ledek Hyung Chul.
Mendengar suara Hyung Chul, Dae Gu langsung tahu.
“Aku tidak pernah lupa suara itu. Kau membunuh ibuku. Luka di belakang telingamu. Kau pria bersepatu boots itu.”
Hyung Chul tersenyum.
“Kau sudah besar, Nak,” sindirnya. “Kau bersembunyi di bawah tempat tidur seperti seorang pengecut dan melihat ibumu dibunuh, kan? Ibumu memberikan hidupnya untuk menyelamatkanmu tapi yang kaulakukan hanya melihatnya mati. Apa kau ingat?”
Amarah Dae Gu bergejolak mendengar kata-kata Hyung Chul. Ia langsung menyerangnya. Tapi serangan penuh emosi tidaklah sepadan dengan kekuatan Hyung Chul yang juga mantan polisi terlatih. Dengan mudah Hyung Chul menjatuhkan Dae Gu. Lalu ia mengeluarkan pisaunya *tutup mata lagi*
Pan Seok ternyata memang mencurigai Dae Gu. Dan ia sudah sampai di depan gedung apartemen ketika teleponnya berdering. Ia mengangkatnya.
“Hallo, Apa kau ada di depan apartemen kami, Pemimpin Tim?” tanya Ji Gook. “Di sini, berbaliklah.”
Pan Seok berbalik dan melihat Tae Il, Ji Gook, dan Soo Sun baru pulang dari membeli makanan. Setelah tahu Dae Gu ada di rumah, Pan Seok langsung menuju ke atas. Sementara Ji Gook dan teman-temannya memutuskan membeli makanan lagi karena Pan Seok mengunjungi apartemen mereka
“Kau merindukan ibumu, bukan? Kau akan senang bertemu dengan ibumu lagi. Aku akan membuatnya tak menyakitkan, Nak,” ujar Hyung Chul. Lalu ia mengayunkan pisaunya.
Untungnya Dae Gu sempat berguling sebelum pisau itu menghujam tubuhnya, hanya saja pisau itu sempat mengenai tangannya (dalam adegan awal tidak diperlihatkan kena, tapi saat kilas balik diperlihatkan pisau itu mengenai tangan Dae Gu. Sepertinya ini adalah adegan yang mengakibatkan mata Lee Seung Gi terluka >,<).
Ngga sabar deh melihat Pan Seok berjalan ke atas. Ayo cepet!! Ppali ppali!!
Dae Gu babak belur dipukuli dan ditendangi Hyung Chul. Ia sekali lagi gagal membunuh Dae Gu karena Pan Seok tiba dan menendangnya saat ia hendak menikam Dae Gu. Pan Seok tertegun saat melihat siapa orang yang hendak membunuh Dae Gu.
“Cho Hyung Chul! Mengapa kau….”
Hyung Chul mengambil vas lalu menhantamkannya ke kepala Pan Seok dan melarikan diri. Pan Seok memegangi kepalanya yang kesakitan dan mendekati Dae Gu yang tidak sadarkan diri. Tapi ia memutuskan untuk mengejar Hyung Chul dan meninggalkan Dae Gu.
Hyung Chul berlari turun dan sempat menabrak Ji Gook dan teman-temannya yang baru sampai di depan gedung. Pan Seok turun dan langsung menyuruh mereka ke atas karena Dae Gu terluka. Lalu ia sendiri mengejar Hyung Chul tapi ia kehilangan jejak Hyung Chul.
Soo Sun dan teman-temannya menemukan Dae Gu terbaring di lantai dan tangannya berlumuran darah. Dae Gu sempat melihat Soo Sun yang terus memanggil namanya. Lalu ia kembali tidak sadarkan diri.
Ambulans membawa Dae Gu ke rumah sakit. Pan Seok dan teman-teman Dae Gu mengikuti dan menunggui selama operasi. Pan Seok bertanya apakah mereka tahu alasan Dae Gu diserang. Tak ada seorang pun yang tahu. Untunglah operasinya berhasil dan tidak ada luka fatal. Dae Gu akan pulih dalam seminggu.
Eung Do tiba di rumah sakit saat Dae Gu sudah berada dalam kamar perawatan. Ia bertanya apa yang terjadi. Soo Sun berkata Pan Seok yang lebih tiba. Akibatnya akan sangat buruk jika Pan Seok tidak datang pada saat yang tepat.
Eung Do bertanya apakah Pan Seok sempat melihat wajah si pelaku. Tidak mungkin ini kejadian perampokan biasa. Apartemen itu ditinggali oleh banyak petugas polisi dan hari belum terlalu malam.
“Apa itu artinya Ji Yong adalah sasaran si pelaku? Maksudku Dae Gu,” kata Soo Sun. Pan Seok langsung melihat Soo Sun.
Ji Gook bertanya-tanya kenapa Dae Gu menjadi sasaran. Meski kepribadiannya jelek tapi tidak akan sampai membuat orang mendendam.
“Aku tahu pelakunya. Namanya Cho Hyung Chul, usia 40 tahun. Ia berimigrasi ke Indonesia 10 tahun lalu.Namun setelah ia kehilangan keluarganya di sana, ia kembali ke sini beberapa minggu lalu,” kata Pan Seok.
Semua terkejut. Eung Do bertanya bagaimana Pan Seok bisa tahu. Pan Seok dengan jujur berkata bahwa Hyung Chul adalah partnernya 12 tahun lalu ketika Hyung Chul masih menjadi polisi.
“Tapi tetap saja ia menikam satu dari anak buahku. Aku pasti akan menangkapnya.”
Pan Seok mengajak Eung Do pergi untuk mulai melacak Hyung Chul. Eung Do menyuruh P3 untuk tidak pernah meninggalkan Dae Gu dan menjaganya selama 24 jam tiap hari, karena Dae Gu diserang saat sendirian dan pelakunya belum tertangkap. Jadi ada kemungkinan si pelaku mencoba lagi saat Dae Gu sendirian.
Mereka mengerti. Ji Gook jadi menyesal telah meninggalkan Dae Gu sendirian. Soo Sun meminta Tae Il dan Ji Gook menjaga Dae Gu.
“Aku ingin menangkap orang yang telah menyerang partnerku dengan tanganku sendiri.”
Teman-temannya mengerti dan membiarkan Soo Sun pergi.
Soo Sun menyusul Pan Seok dan Eung Do. Ia meminta diijinkan bergabung untuk mencari si pelaku. Korbannya adalah partnernya. Pan Seok hanya mengangguk kecil.
“Benar, memang itulah arti seorang partner,” kata Eung Do tersenyum mengerti.
Episode 11: Tangkap Dia!!
Pan Seok melaporkan insiden semalam pada seluruh kepala tim dan juga Chief Kang. Chief Kang bertanya seberapa serius luka Dae Gu. Ia terlihat lega (?) ketika mendengar lukanya tidak fatal dan pulih dalam seminggu. Chief Cha malah mengomel Dae Gu berkali-kali terkena masalah. Kasus penguntit, kasus penyanderaan, dan sekarang penyerangan.
“Kami tahu siapa penyerangnya. Namanya Cho Hyung Chul, usia 40 tahun. Dia adalah mantan petugas polisi. Saat ini kami sedang meneliti rekaman CCTV untuk mencari jejaknya,” kata Pan Seok.
Chief Kang terkejut mendengar Pan Seok menyebut nama Hyung Chul. Sa Kyung bertanya apa alasan dari penyerangan itu. Pan Seok berkata ia belum tahu dan akan menanyakannya sendiri setelah Dae Gu sadar.
Chief Kang berkata insiden ini tidak boleh bocor ke luar. Berita mantan detektif menyerang detektif baru, pastinya akan menjadi incaran para wartawan. Ia menegaskan sekali lagi agar insiden ini harus tetap dirahasiakan dan harus berhati-hati pada wartawan yang diam-diam menggunakan alat perekam.
Sa Kyung menemui Pan Seok setelah rapat selesai. Menyadari saat ini Pan Seok dan timnya sedang sibuk ia berkata akan meminta bantuan tim lain untuk kasus Hee Min. Pan Seok berkata mereka harus tetap menyelesaikan kasus ini karena mereka sudah menanganinya sejak awal. Ia akan mengirim Tae Il untuk membantu Sa Kyung. Sa Kyung berterima kasih, kasus Hee Min tidak akan menyita waktu lama karena sudah terbukti ia masih hidup.
Pan Seok meminta maaf pada Sa Kyung karena ia terlihat kurang konsentrasi. Saat ini ia sedang memikirkan hal lain (penyerangan Dae Gu). Sa Kyung mengerti.
Soo Sun dan Eung Do memeriksa semua rekaman CCTV dari jalan yang mungkin dilalui Hyung Chul setelah pergi dari apartemen Dae Gu. Eung Do menunjukkan rekaman CCTV yang sempat menangkap Hyung Chul sedang berjalan pergi dan sempat menoleh. Ia hendak memperlihatkan wajah Hyung Chul pada Soo Sun.
“Oh!” seru Soo Sun.
“Kenapa? Kau mengenalnya?”
Sayangnya Soo Sun tidak ingat. Ia hanya merasa pernah melihat pria itu di sebelumnya. Ia akan memberitahu Eung Do jika ia sudah ingat.
Pan Seok menunggui Dae Gu di rumah sakit. Dae Gu akhirnya sadar. Ia tidak nampak senang melihat Pan Seok. Pan Seok membantunya duduk.
“Aku tahu kau sudah sepenuhnya sadar dengan melihat matamu. Kalau begitu kutanyakan langsung. Mengapa Cho Hyung Chul menikammu?”
“Cho Hyung Chul? Namanya Cho Hyung Chul?”
“Ya, dia adalah mantan polisi. Katakan padaku mengapa Cho Hyung Chul berusaha membunuhmu.”
“Mengapa kautanyakan itu padaku? Kau seharusnya lebih tahu dari siapapun,” kata Dae Gu sinis. (sebenarnya tidak sopan penerjemahan Dae Gu menggunakan “kau” pada Pan Seok, tapi kalau menggunakan “anda/bapak” malah jadi aneh hehe^^ jadi ngga apa-apa ya pake “kau” ;p)
Pan Seok berkata ia bertanya karena ia tidak tahu. Dae Gu malah mengira Pan Seok sedang berakting. Pan Seok mengeluarkan kamera CCTV yang ia temukan di apartemennya. Ia berkata ia tidak akan bertanya kenapa Dae Gu memasang kamera itu di apartemennya, tapi setidaknya Dae Gu bisa mengatakan apa yang ia ketahui mengenai penyerangnya.
“Dengan begitu kita bisa menangkap pelakunya. Katakan mengapa ia mencoba membunuhmu,” kata Pan Seok.
“Kau ini sedang merencanakan apa? Sebelas tahun lalu, kau yang memberikan liontin itu pada Cho Hyung Chul!”
“Apa yang sedang kaubicarakan?” tanya Pan Seok bingung.
“Berhentilah berpura-pura! Pria bersepatu boots itu datang ke sekolah untuk membunuhku 11 tahun lalu. Dan aku melihatnya memiliki liontin itu.”
“Kalau begitu 11 tahun lalu….orang yang membunuh perawat sekolah (ibu Ji Yong) adalah Cho Hyung Chul? Jawab aku!”
“Benar!!”
Pan Seok tertegun.
“Cho Hyung Chul pembunuhnya? Jadi…kau mengira aku komplotannya. Karena itu kau menaruh benda seperti ini di apartemenku. Dan walau kau sangat membenciku, kau tetap berada di sisiku….” Pan Seok menarik nafas panjang. “Sekarang semuanyajadi masuk akal. Aku mengerti.”
Mau tidak mau Dae Gu merasa heran karena Pan Seok benar-benar terlihat kaget. Ia bertanya apa yang hendak Pan Seok lakukan sekarang ketika ia melihat Pan Seok beranjak pergi.
“Aku melihat dan mendengarnya dengan jelas. Pria bersepatu boots itu memiliki liontinnya dan dia menyebut namamu dua kali!”
“Karena itu aku harus menangkap Cho Hyung Chul dan menanyakan sendiri padanya. Sebenarnya apa yang sudah terjadi?”
Tampaknya Dae Gu mulai ragu dengan keterlibatan Pan Seok.
Pan Seok kembali mewanti-wanti Ji Gook agar tidak meninggalkan Dae Gu sendirian. Ia akan mengirim petugas pengganti untuk menjaga Dae Gu agar Ji Gook bisa kembali bekerja.
Tae Il membantu Sa Kyung melacak keberadaan Hee Min. Mereka pergi ke tempat dimana terakhir kali Hee Min terlihat dalam samaran wanita. Mereka menanyai penduduk di sana dan menanyakan apakah mereka pernah melihat Hee Min. Saat ditunjukkan foto Hee Min, penduduk tidak mengenalinya. Tapi saat ditunjukkan foto Hee Min wanita, penduduk langsung mengenalinya dan memberitahu mereka tempat Hee Min tinggal.
Sa Kyung bingung saat tahu Hee Min tidak pernah melepaskan samaran wanitanya. Hanya ada satu penjelasannya. Hee Min memang ingin berubah menjadi wanita.
Mereka mencegat Hee Min saat ia keluar dari apartemennya. Hee Min pasrah karena keberadaannya sudah diketemukan.
Hee Min meminta maaf. Ia tahu perbuatannya egois dan tidak bertanggungjawab. Ia juga tahu ibu dan kakak-kakaknya mengkhawatirkannya tapi ia merasa ia lebih baik menghilang daripada menyakiti keluarganya dengan kenyataan ini. Orang seperti dirinya hanya memiliki satu alasan saat berbuat drastis seperti ini. Lebih baik menjadi orang yang dinyatakan hilang atau tidak ada di dunia asalkan bisa menjadi diri sendiri selama 1 hari saja.
Hee Min mengakui ia meminjam uang dari internet untuk membiayai operasi plastiknya. Ia merasa bersalah pada ibunya tapi ia akan membayarnya kembali. Ia meminta Sa Kyung dan Tae Il tidak memberitahu keluarganya bahwa ia sudah ditemukan.
Sa Kyung berkata mereka tidak bisa berbohong seperti itu. Tapi jika Hee min menginginkannya, ia tidak akan mengatakan keberadaan Hee Min pada mereka.
Bagaimana dengan Soo Young (tunangan Hee Min)? Hee Min meminta mereka tidak mengatakan apapun pada Soo Young karena ia dengan Soo Young baik-baik saja. Mungkin saja Soo Young sudah melupakannya.
“Baiklah. Tapi Soo Young-sshi masih memajang fotomu di rumahnya. Biasanya orang tidak ingin melihat foto orang yang ingin mereka lupakan,” kata Sa Kyung. Touche…nampaknya bukan hanya Hee Min yang merasa tersentil dengan kata-kata Sa Kyung. Tae Il juga.
Dalam perjalanan pulang, Sa Kyung mengutarakan pendapatnya mengenai apa yang dilakukan Hee Min. Ia menganggap Hee Min seorang pengecut karena tidak berani mengatakan yang sebenarnya pada tunangannya.
Tae Il berkata mungkin memang lebih baik Soo Young tidak tahu. Soo Young akan lebih terluka jika tahu siapa tunangannya sebenarnya. Tapi Soo Young tetap berpendapat Hee Min tidak mengatakan kebenaran bukan karena takut melukai orang lain, tapi karena ia seorang pengecut.
“Ia tidak memiliki keberanian untuk mengatakan kebenaran dan tidak berani menghadapi akibat setelah ia mengungkapkannya.”
Tae Il berkata pandangan Sa Kyung terlalu keras. Setidaknya Hee Min memiliki keberanian untuk menjalani kehidupan yang diinginkannya.
“Menjalani hidup yang diinginkannya bukanlah segalanya dalam hidup ini. Bagaimana dengan Soo Young? Seharusnya ia tidak mengurungnya dalam penjara yang disebut harapan tak berkesudahan,” ujar Sa Kyung.
Kata-kata Sa Kyung membuat Tae Il menemui orangtuanya dan dengan jelas menegaskan pada mereka bahwa ia tidak memiliki keinginan untuk kembali ke rumah sakit (menjadi dokter). Ia meminta maaf karena telah mengecewakan mereka.
Ayahnya marah besar. Setelah 6 bulan pergi dari rumah dan hanya itu yang dikatakan Tae Il? Tae Il berkata ia belum mengatakan keputusannya itu dengan jelas pada orang tuanya, baru kali ini ia melakukannya.
“Dasar anak tak tahu diuntung. Kau tidak ada bedanya dengan kakakmu. Kalian berdua adalah sampah!” Wew >,<
Kata-kata ayahnya membuat Tae Il kesal. Ia bangkit berdiri lalu pamit.
Pan Seok mengadakan rapat bersama timnya. Ia langsung berkata pada Soo Sun bahwa ia sempat menyebut Dae Gu sebagai Ji Yong saat di rumah sakit.
“Sudah berapa lama kau tahu Dae Gu adalah Ji Yong?” tanya Pan Seok. “Apa kau juga tahu mengenai kasus pembunuhan perawat sekolah di Masan? Bahwa aku adalah detektif yang memaksanya bersaksi?”
Kalimat terakhir membuat Soo Sun tertegun. Tentu saja ia belum tahu. Pan Seok menyuruhnya duduk.
“Dengarkan baik-baik. Apa yang akan kuceritakan pada kalian sekarang bukan hanya mengenai pembunuhan perawat sekolah di Masan 11 tahun lalu. Tapi juga mengenai Kim Ji Yong, yang adalah Eun Dae Gu. Dan juga mengenai masa laluku yang memalukan, yang kusembunyikan selama 11 tahun.”
Pan Seok pun menceritakan semuanya pada timnya.
P3 termangu, masih berusaha menyerap apa yang baru saja diceritakan Pan Seok pada mereka. Pan Seok berkata pada mereka bahwa ia menceritakan hal ini sekarang, karena untuk pertama kalinya dalam 11 tahun tersangka pelaku pembunuhan itu diketahui.
Ia memberitahu mereka bahwa pelakunya adalah Cho Hyung Chul. Ia mendengarnya sendiri dari Dae Gu yang merupakan korban dan satu-satunya saksi dalam kasus tersebut. Tidak ada alasan untuk menunda. Mulai sekarang tim mereka akan melakukan segalanya untuk menangkap Cho Hyung Chul.
Pan Seok memperlihatkan foto Hyung Chul 12 tahun lalu dan foto Hyung Chul yang diambil dari rekaman CCTV semalam.
“Seperti yang kalian lihat, ia memiliki bekas luka tepat di belakang telinganya.”
Soo Sun langsung teringat pada pria berbekas luka yang ia lihat di sekolah pada malam itu 11 tahun lalu. Tampaknya ia mulai mengerti apa yang terjadi 11 tahun lalu. Bahwa pada malam itu, ia melihat sendiri Ji Yong melarikan diri dari orang yang hendak membunuhnya. Sayangnya, ia tidak mengatakan itu pada Pan Seok.
Pan Seok memerintahkan Tae Il dan Ji Gook untuk kembali menjaga Dae Gu 24 jam sehari dan tidak pernah meninggalkannya sendirian.
Eung Do melaporkan hasil penyelidikan mereka. Hyung Chul menggunakan mobil curian semalam dan meninggalkan mobil itu di Sadangdong. Ia dan Soo Sun akan melihat rekaman CCTV daerah tersebut. Pan Seok berkata ia akan menanyai orang-orang yang mengenal Hyung Chil. Mereka harus segera menemukan Cho Hyung Chul.
Tae Il dan Ji Gook protes saat melihat Dae Gu melepas penyangga tangannya dan hendak berganti pakaian. Dae Gu berkata ia tidak bisa tinggal diam. Ia akan kembali bekerja.
“Tidak boleh! Jahitan lukamu akan terbuka kembali!” kata Tae Il.
“Dengarkan dia, ia pernah jadi dokter.”
“ Aku tidak peduli. Kalian tidak tahu apa-apa,” sahut Dae Gu.
“Kami tahu,” ujar Tae Il. Ia berkata Pan Seok sudah menceritakan pada mereka tentang kejadian 11 tahun lalu. Bahwa Dae Gu adalah Ji Yong dan Pan Seok adalah detektif yang meyakinkan ibu Ji Yong untuk bersaksi.
Dae Gu agak terkejut juga Pan Seok menceritakan hal itu. Tapi lalu ia bangkit berdiri. Ia bertanya apa teman-temannya pikir ia bisa diam begitu saja. Untuk pertama kalinya dalam 11 tahun ia menemukan pembunuh ibunya. Ia sudah menunggu selama 11 tahun dan akhirnya melihat wajahnya. Bagaimana ia bisa diam saja?
“Tapi, tidak bisa sekarang. Lihat, lukamu terbuka. Kau berdarah,” kata Tae Il menunjuk noda darah di pakaian rumah sakit Dae Gu. Dae Gu memegang tangannya yang memang masih sakit.
“Dae Gu-ya. Kami pasti akan menangkap Cho Hyung Chul demi apapun juga. Aku, Par Tae Il, dan Oh Soo Sun akan mengejarnya hingga ujung neraka,” kata Ji Gook.
“Tunggulah tiga hari lagi. Tidak sampai seminggu, hanya tiga hari. Ya?” bujuk Tae Il.
Akhirnya Dae Gu menyerah.
Soo Sun dan Eung Do bekerja keras siang malam melihat rekaman CCTV. Akhirnya Soo Sun menemukannya. Hyung Chul terlihat di Sangdodong tempat ia diketahui menggunakan ponselnya sebanyak 3 kali.
Waktunya untuk beraksi.
Komentar:
Akhirnya Dae Gu dan Pan Seok duduk bersama membicarakan kejadian 11 tahun lalu. Meski belum lengkap, setidaknya Pan Seok mengerti mengapa Dae Gu begitu membencinya. Dan mereka sudah menemukan siapa pembunuhnya.
Aku senang tidak ada rahasia di dalam tim Pan Seok. Pan Seok dengan jujur menceritakan semuanya. Perkataannya bahwa kerja tim adalah yang terutama bukanlah omong kosong. Kali ini Dae Gu tidak sendirian. Timnya akan membantunya menemukan pembunuh ibunya. Dan mungkin menemukan kenyataan bahwa kasus ini tidaklah seperti yang terlihat.
Hanya saja…dengan semakin banyak orang tahu, apakah nyawa mereka juga berada dalam bahaya?
Sekedar intermezzo, kasus Hee Nim sepertinya ada hubungannya dengan film terbaru Cha Seung Won (pemeran Pan Seok) yang berjudul Man on High Heels/High Heels. Dalam film tersebut, Cha Seung Won memerankan seorang polisi yang tangguh (seperti Pan Seok kali ya^^), namun jauh dalam dirinya ia ingin menjadi wanita sejati.
Yeay ^^„ semangat mbak fanny . Lanjut terus sinopsis nya , kagum sama mbak fanny yang selalu update
BalasHapuswuaaaa, Mba fanny kereeen~ baru tayang semalem dan jam segini udah ada sinopsis part 1 nya aja :D makasih...
BalasHapusTetap semangat mba fanny~
wah,,, horee mbak fanny buat sinopsisnya cepat sekali....:)
BalasHapussemangat mbak part 2nya, dan episode selajutnya. terima kasih :)
Wah, Cho Hyung Chul pernah tinggal di indonesia 10 tahun yg lalu kekekek *slh fokus*
BalasHapusHihii agak terkejut jga hyung chul imigrasi ke indonesia
BalasHapusyaap q smpe bca berkali-kali tkut slh baca bneran hyung chul imigrasinya ke indonesia....ngrsa gmna gtu dnger indonesia ikut trlibat mski cuma nama hheehee....*abaikan-gk penting*-_-
BalasHapusyaap q smpe bca berkali-kali tkut slh baca bneran hyung chul imigrasinya ke indonesia....ngrsa gmna gtu dnger indonesia ikut trlibat mski cuma nama hheehee....*abaikan-gk penting*-_-
BalasHapusAww salut pisan the sama kerja timnya :)) semoga hyung chul ketangkep
BalasHapusAku srtuju dengan komentar mb fanny, semakin banyak yg tau smkin besr kemungkinan mereka dalam bahaya
Suka dee sm episode ini. Tapi , apa soo sun gak kaget ya? Karena dae gu sebelumnya ngakunya temenya ji young bukan dianya ji young
Mb Fanny, gomapta buat sinopsisnya^^
Lanjut ke part 2
Soo sun emang udh tau dae gu itu ji yong, cm ji yong ngga mau ngaku. Akhirnya mrk menggunakan istilah teman ji yong, pdhal udh sama2 tau kalo dae gu itu ji yong :)
Hapuswah... hyung chul pernah tinggal di Indo ?? wow ! :D
BalasHapusbisa" nya penulis cerita nya ini kepikiran Indonesia... hihihi
wah kok q ngerasa kalo dae gu tu anak haram dri pengusaha kaya btrus istri sahnya gx terima makanya dia nyuruh orang buat bunuh dae gu and his mom like "baker kim tak guk"
BalasHapuswaaah sinop 11 nya dah klar..mksh mba fanny mksh..penasarn sama chief kang motifnya apa sih dy jadi walinya dae gu,.pdahal dah jelas2 dy yg ngasih liontin itu sma hyung chyl..yg berarti mata2 dr kpolisian trs chief kang jg ikt andil dlm kmatian mamanya dae g..mngkin ga sih chief kang jahat.....?????
BalasHapushahaaa nama indonesia juga disebut-sebut di drama ini :D
BalasHapusayoooo semua nya tangkap hyung chul, tapi pastinya gak mudah kalo mudah jadi gak seru kan hehee
Indonesia??? salah fokus saya hahaha makasi mba Fanny, :D
BalasHapuswah, gimana nih. indonesia imagenya emg udah jadi sarang pelarian kriminal, jadi sedih :(
BalasHapusindonesiaa,,,????? keluarga nya ilang krna tsunami ap gempa bumi mb cerita nya,,???
BalasHapuswha indonesia disebut..tp kok buat melarikan diri..hadeh
BalasHapus