[Spoiler] You’re All Surrounded Episode 13

Ternyata benar, Nyonya Yoo adalah puteri dari Senator Yoo. Dan Senator Yoo berusaha menahan kemarahannya saat melihat video puterinya memukuli orang lain dengan tas bermerknya. Senator Yoo menyuruh Dae Gu pergi dan berkata akan menyelesaikan kasus ini sendiri. Tapi Dae Gu tidak mundur. Ia berkata ia akan datang secara resmi untuk mengusut kasus ini, karena korban (ibu Soo Sun) masih belum ditemukan.

Sudah jelas yang berkuasa di dalam rumah adalah Senator Yoo dan Nyonya Yoo. Senator Yoo marah karena insiden ini akan merusak karir politiknya. Sementara Nyonya Yoo bukannya menyesal malah menyalahkan pihak mall karena video itu tersebar. Suami Nyonya Yoo tidak bisa melakukan apa-apa dan menjauh dari keributan. Putera mereka sudah terbiasa melihat keluarganya yang kacau. Ia malah tampak senang melihat akhirnya ada orang yang berani pada keluarga mereka. Karena itu ia memberi jempol pada Dae Gu.

Akhirnya ibu Soo Sun mengangkat telepon Soo Sun. Soo Sun segera mencari ibunya ditemani Pan Seok ke sebuah motel kecil. Hati Soo Sun sangat sakit melihat wajah ibunya babak belur tapi ibunya tidak mau mengatakan apa penyebabnya dan hanya berkata ia pantas dipukul seperti itu.

Akhirnya Pan Seok yang angkat bicara, berkata bahwa yang salah adalah yang memukuli ibu Soo Sun. Ibu Soo Sun menceritakan apa yang terjadi. Ternyata ibu Soo Sun tidak perlu mengganti tas mahal itu asalkan mau menandatangani surat perjanjian.

Dalam surat perjanjian itu ditulis kalau ibu Soo Sun bersedia menerima biaya medis fisik dan mental senilai 50 juta won untuk menggantikan tas dengan harga yang sama. Karena tidak mengerti, ibu Soo Sun membubuhkan cap jarinya pada surat tersebut.Setelah itu Nyonya Yoo memukulinya habis-habisan dan seorang pegawai mall diam-diam merekamnya.

Pan Seok meminta surat perjanjian itu dan ibu Soo Sun memberikannya. Lalu mereka membawa ibu Soo Sun ke rumah sakit. Tapi Soo Sun yang sejak tadi berusaha tegar dan terus menahan tangis, akhirnya tak tahan lagi. Ia pergi ke tempat sepi dan menangis di sana. Ketiga temannya yang baru datang melihatnya. Mereka membiarkan Soo Sun menangis.

Sebenarnya mereka sangat marah. Apalagi mereka sudah mengenal ibu Soo Sun. Rasanya seperti ibu mereka sendiri yang dilukai. Mereka bertekad untuk menangkap Nyonya Yoo.

Ibu Soo Sun beruntung karena bukan hanya memiliki puteri yang baik seperti Soo Sun, tapi juga mendapatkan 3 anak laki-laki yang begitu perhatian. Dae Gu datang membawakannya sebuket bunga yang indah.

Ibu Soo Sun sudah tahu bahwa Dae Gu adalah Ji Yong. Ia berkata pantas saja ia merasa familiar dengan Dae Gu. Ia ingin Dae Gu mulai sekarang menganggapnya ibu dan memanggilnya “Eomma”. Dae Gu tersentuh dengan sikap ibu Soo Sun.

Tae Il dan Ji Gook datang dengan membawa bubur buatan Tae Il sendiri. Ibu Soo Sun terharu dengan perhatian mereka. Ia berusaha memakan buburnya namun ia malu karena tidak bisa makan dengan benar (karena pipinya dan sudut bibirnya masih bengkak). P4 memandanginya dengan sedih.

 

Soo Sun ditemani makan oleh ketiga rekannya. Namun ia tidak nafsu makan. Ia sudah pasrah dengan apa yang terjadi pada ibunya karena ibunya memang sudah membubuhkan cap jari pada surat tersebut. Tapi ketiga rekannya menyemangatinya bahwa surat itu tidak sah. Dae Gu bahkan memaksakan dirinya memakan bawang daun yang tidak disukainya karena Soo Sun yang menambahkannya. Ji Gook dan Tae Il sampai terheran-heran melihatnya.

Tim Pan Seok minus Soo Sun mulai menyelidiki kasus ini. Meski surat itu bisa dinyatakan tidak sah karena banyak kekurangannya, namun ini akan menjadi perjuangan yang sulit. Pan Seok menyuruh mereka mencari siapa orang yang merekam video itu sementara ia dan Dae Gu kembali menemui Nyonya Yoo.

Tapi Nyonya Yoo menganggap mereka angin lalu. Emang enak dicuekin? Pan Seok tak habis pikir ada orang seperti ini. Nyonya Yoo memerintahkan sekretarisnya untuk memeriksa latar belakang Dae Gu dan Pan Seok. Terutama Dae Gu, karena membuatnya terganggu.

Chief Cha memberitahu Pan Seok bahwa Nyonya Yoo adalah puteri Senator Yoo jadi sebaiknya segera menutup kasus ini. Pan Seok tidak bergeming, jika kasus ini ingin cepat selesai maka jalan satu-satunya adalah keluarga Yoo harus mau bekerja sama.

Chief Cha mengadukan hal ini pada Chief Kang. Ia berceloteh kasus yang dialami tim Pan Seok benar-benar seperti drama karena mereka selalu terlibat masalah. Jika berikutnya mereka tersandung masalah rahasia kelahiran, maka drama ini benar-benar drama makjang sempurna. Hehe….apa ini petunjuk bahwa memang ada rahasia kelahiran? Atau sindiran untuk kita yang menduga adanya rahasia kelahiran? ;p

Video tersebut sudah tersebar luas. Meski pihak Senator Yoo memblokir video tersebut dari situs-situs utama, tapi mereka tidak bisa mencegah penyebaran video tersebut melalui media sosial. Penasihat hukumnya menyarankan agar Senator Yoo menunggu hingga masalah ini reda sendiri.

Senator Yoo menelepon Chief Kang dan memarahinya. Bukan karena kasus puterinya diusut, melainkan karena Dae Gu datang ke rumahnya. Ia mewanti-wanti Chief Kang agar Dae Gu tidak bersinggungan lagi dengan keluarganya. Setelah selesai menelepon, Chief Kang mengomel bahwa lagi-lagi Nyonya Yoo yang jadi sumber masalah.

Pan Seok mengunjungi Hyung Chul di penjara. Ia ingin tahu siapa sebenarnya orang yang memerintahkannya membunuh Ji Yong karena ada banyak kejanggalan dalam kasusnya. Dan lagi Hyung Chul juga sempat hendak dibunuh. Tapi Hyung Chul tetap tutup mulut. Ia berkata Dae Gu juga sempat datang mengunjunginya namun ia tidak mau menemuinya. Ia menyarankan agar Pan Seok tidak menyelidiki lebih jauh demi keselamatan semua orang, terutama keselamatan Dae Gu.

Pengacara keluarga Yoo menemui Pan Seok dan Dae Gu. Ia berkata surat itu sudah jelas menyatakan bahwa ibu Soo Sun menyetujui ganti rugi biaya medis. Dae Gu berusaha menyatakan surat itu tidak sah tapi pengacara itu memang pintar. Ketika Dae Gu berkata ibu Soo Sun menandatangani surat itu sebelum peristiwa pemukulan, pengacara itu membantah dan berkata surat itu ditandatangani setelah peristiwa pemukulan. Ia menantang Dae Gu dan Pan Seok untuk mencari buktinya.

Akhirnya mereka menemukan orang yang mengupload video itu, si karyawati yang diam-diam merekam kejadian pemukulan itu dengan kamrea ponselnya. Namun saat Dae Gu dan Ji Gook menemuinya, karyawati itu tidak mau mengatakan apapun. Dae Gu hanya ingin jawaban dari 1 pertanyaan. Surat itu dicap sebelum atau sesudah pemukulan? Tapi karyawati tetap tidak mau bicara. Ia bahkan sudah berhenti dari mall tersebut.

Dae Gu emosi dan memarahi karyawati itu sampai-sampai Ji Gook harus menenangkannya. Karyawati itu mengusir mereka.

Chief Kang menemui Soo Sun di rumah sakit. Ia memberitahu Soo Sun bahwa orang yang memukuli ibunya adalah puteri Senator Yoo yang adalah mantan komisaris polisi. Ia meminta Soo Sun melupakan kasus ini tapi tidak mau memberitahu alasannya. Ia hanya berkata ini demi kepentingan orang-orang terdekat Soo Sun dan juga instansi kepolisian. Soo Sun tidak mengerti. Ibunya dipukuli separah itu tapi harus melupakan kejadian itu. Meski ia puteri senator, bukankah tetap harus dihukum? Chief Kang hanya berkata ini demi kepolisian.

Saat Soo Sun kembali ke kamar ibunya, ia melihat Dae Gu sedang berusaha melakukan sulap di depan ibunya. Soo Sun tersenyum melihat usaha keras Dae Gu dan juga tawa ibunya.

 

Dae Gu mengaku pada Soo Sun bahwa ia tidak bisa menahan emosi dan telah merusak kasus mereka. Ia meminta maaf. Soo Sun malah berterima kasih karena itu artinya Dae Gu peduli. Ia bertanya-tanya bagaimana Dae Gu bisa melewati 11 tahun ini padahal ia 2 hari saja rasanya sudah tak tahan.

Dae Gu berkata ia tidak mencoba bertahan, melainkan melewatinya. Mereka harus menjalani apa yang tidak bisa mereka hindari. Soo Sun melihat Dae Gu lebih dewasa darinya kali ini.

Dae Gu memberi pemutar mp3 untuk Soo Sun dan memintanya mendengarkannya. Soo Sun mendengarnya setelah Dae Gu pergi. Ia menangis mendengar kata-kata lagu itu. Btw, itu suara Seung Gi bukan ya yang nyanyi?

Dae Gu rupanya belum pergi. Ia melihat Soo Sun dari jauh dan mengulurkan tangannya, seakan menghapus air mata Soo Sun yang terus mengalir.

Sa Kyung mendapati Tae Il sedang menunggunya saat ia sedang dalam perjalanan pulang. Rupanya mereka pernah bertemu dalam sebuah perjalanan, dan sepertinya pernah terjerat cinlok sesaat. Tae Il meminta pelukan dari Sa Kyung karena ia sedang galau akibat telepon dari orangtuanya. Sa Kyung memberinya pelukan persahabatan.

Tapi tentu saja bukan drama namanya kalau Pan Seok tidak kebetulan lewat. Pan Seok terkejut melihat keduanya dan pergi dengan marah. Sa Ykung menghentikannya dan ingin membicarakannya. Karena jika Pan Seok tidak membicarakannya sekarang maka mereka tidak akan pernah menyelesaikan kesalahpahaman ini.

 

Dae Gu terus mengikuti Nyonya Yoo ke manapun ia pergi agar Nyonya Yoo mau datang ke kantor polisi memberi keterangan. Tapi lagi-lagi Nyonya tidak menggubrisnya.

Nyonya Yoo membaca laporan latar belakang Dae Gu dan Pan Seok. Ia shock saat mengetahui siapa Dae Gu dan langsung menelepon ayahnya.

“Ayah, apa Ayah sudah tahu? Anak wanita itu….masih hidup,” katanya ketakutan.

 

Sinop lengkap tunggu di tempat Dee yaaa^^

Komentar:

Seperti yang sudah diduga, tidak akan mudah menghadapi orang yang berkuasa seperti Senator Yoo.

Dalam episode ini kita melihat posisi yang terbalik dari Soo Sun dan Dae Gu. Selama ini meski Dae Gu bersikap kaku dan dingin, namun Soo Sun selalu menganggapnya partner dan bersikap hangat. Sekarang Soo Sun yang menghadapi masalah dan menangis sepanjang waktu, dan Dae Gu dengan caranya sendiri berusaha untuk membuat Soo Sun merasa lebih baik.

Mulai dari ia membawakan bunga dan berusaha untuk menghibur obu Soo Sun. Ia bahkan bersedia memakan daun bawang yang tidak disukainya hanya karena Soo Sun yang menambahkannya. Dae Gu bukanlah orang yang terbiasa melakukan sesuatu untuk menyenangkan hati orang lain. Ingat kan saat Soo sun membuatkan ramen dan Dae Gu hanya menjawab “bisa dimakan”? Ini menunjukkan betapa Soo Sun sudah menjadi orang yang sangat penting dalam hidup Dae Gu.

Hal itu ia nyatakan dalam lagu yang diperdengarkannya pada Soo Sun: “Aku akan berada di sisimu dan mengatakan “tidak apa-apa”. Semua akan baik-baik saja. Kau akan bersinar. Kau penting untukku. Ketika kau mengira semua sudah berakhir, ingat suaraku. Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja. Kau adalah yang terpenting untukku.”

Hiks….