Episode 39:
Apakah Wang Yoo bersedia bekerja sama dengan Seung Nyang? Ia berkata ia akan membantu jika Seung Nyang juga berusaha untuk rakyat Goryeo. Seung Nyang memberikan surat balasannya untuk surat rahasia Raja Goryeo. Entah apa isi surat itu, namun Wang Yoo bersedia membantu Seung Nyang setelah membaca surat tersebut.
Seung Nyang bertanya apakah Wang Yoo mengetahui di mana letak harta El Temur. Ia ingin menggunakan harta itu untuk tujuan yang sama seperti El Temur. Mendanai dan membentuk sebuah pasukan yang besar.
Ta Hwan merasa tidak enak hati karena penunjukkan Seung Nyang sebagai Permaisuri sulit terlaksana. Ia meminta Seung Nyang menunggu. Seung Nyang menasehatinya untuk tidak bermusuhan dengan Bayan karena Bayan yang membantu mereka menggulingkan El Temur. Lalu apakah Ta Hwan harus menikahi keponakan Bayan? Seung Nyang tidak menjawab. Ia meminta Ta Hwan segera menaikkannya menjadi Selir Utama dan memberinya kekuasaan atas Istana Heung Deok demi melindungi Ayu. Ta Hwan berkata ia akan melakukan itu.
Onbisu tidak setuju Wang Yoo bekerjasama dengan Seung Nyang. Ia percaya Wang Yoo tapi tidak percaya pada Selir Ki. Bagaimanapun juga Seung Nyang adalah ibu pangeran, bisa mengkhianati mereka kapan saja demi puteranya. Wang Yoo berkeras Seung Nyang bukan orang seperti itu. Onbisu mengancam tidak akan membantu Wang Yoo lagi jika Wang Yoo bekerjasama dengan Seung Nyang.
Empat sekawan berpendapat mereka lebih membutuhkan bantuan Onbisu daripada Seung Nyang. Tapi Wang Yoo berpikir meski Seung Nyang hanya selir, ia tetap ibu dari pangeran. Jika Ayushiridar dijadikan putera mahkota, maka kekuasaan Seung Nyang tak jauh berbeda dengan Permaisuri.
Jeombak keceplasan bicara menanyakan nasib Maha jika Ayu jadi Putera Mahkota. Teman-temannya langsung memelototinya.
Wang Yoo tak sengaja berpapasan dengan Maha yang sedang bermain. Wang Yoo menggendongnya dan mengaku ada perasaan aneh di hatinya setiap melihat Maha. Empat sekawan berpandangan dengan waswas. Ibu Suri berkata Maha biasanya malu dengan orang asing, namun Maha bahkan tidak mau lepas dari gendongan Wang Yoo.
Bagaimana nasib Dayang Seo dan Yeon Hwa? Mereka diturunkan derajat menjadi pelayan. Kali ini kedudukan terbalik, karena Hong Dan berkedudukan di atas mereka dan mereka harus merasakan pembalasan dari perlakuan buruk mereka selama ini. Namun mereka tetap bertahan demi Maha dan mencari kesempatan untuk kembali menjadi dayang istana.
Seung Nyang terkejut saat meliohat sendok perak yang akan digunakannya untuk menyuapi Ayu, berubah warna saat menyentuh bubur. Ada yang hendak meracuni Ayu!
Awalnya dua dayang yang menyiapkan bubur disiksa agar mengaku. Ta Hwan yang marah memerintahkan agar mereka dihukum mati. Tapi Seung Nyang mencegahnya. Ia berkata pasti ada orang lain yang melakukannya. Dan ia sudah memiliki dugaan.
Maka ia memukuli kaki Dayang Seo dan Yeon Hwa agar mengaku. Tapi keduanya terus menyangkal meski dipukuli sampai pingsan.
Ibu Suri datang dan membebaskan keduanya. Ia berkata sampai kapan Seung Nyang bersikap arogan dan terus menekan para bekas pengikut El Temur. Seung Nyang mengingatkan kalau keduanya adalah kaki tangan Danashiri dan puteranya hendak diracuni. Ibu Suri tak bergeming. Ia menegaskan menginginkan kedamain dalam istana terutama menjelang pemilihan Permaisuri, jadi Seung Nyang tidak perlu membesar-besarkan masalah ini. Seung Nyang marah namun tidak bisa melakukan apa-apa.
Khutugh menjalani pelatihan sebagai calon Permaisuri dan ia mengesankan siapapun yang melatihnya. Karena itu Ibu Suri meminta Ta Hwan memilihnya menjadi Permaisuri. Ta Hwan menganggap itu bukan hal penting. Ia berkata setelah Permaisuri baru terpilih, ia akan mengangkat Seung Nyang menjadi Selir Utama dan menempatkannya di Istana Deokheung, yang adalah istana kedua Permaisuri.
Ibu Suri terkejut Seung Nyang akan diberi istana yang seharusnya menjadi milik Permaisuri. Ia bertanya apakah Seung Nyang yang meminta istana itu pada Ta Hwan. Seung Nyang tidak menyangkal. Ia berkata ia pantas mendapat istana itu. Ta Hwan membenarkan, dan lagi Permaisuri yang baru terpilih tidak akan melakukan apa-apa, jadi cukup di istana Permaisuri saja. Ia menegaskan ini adalah keputusannya dan ia tidak meminta pendapat Ibu Suri.
Seung Nyang mempersiapkan pengikutnya untuk pindah ke istana Deokheung. Ia memerintahkan Boo Hwal mencari kasim yang bisa bela diri. Ia mengangkat Hong Dan menjadi sanggung (dayang istana tingkat tertinggi) dan menyuruhnya memilih dayang dari Goryeo. Ia juga meminta Boo Hwal menyiapkan sebuah ruang rahasia tanpa diketahui siapapun. Untuk apa? Untuk menyimpan harat El Temur jika ia sudah menemukannya.
Namun siapa yang hendak meracuni Ayu. Seung Nyang berkata ia tidak akan melepaskan siapapun yang hendak mencelakai anaknya. Ia berharap semoga bukan Ibu Suri yang melakukannya.
Ibu Suri memanggil Dayang Seo dan Yeon Hwa. Ia berkata mereka akan diangkat kembali menjadi sanggung untuk Permaisuri yang baru terpilih. Namun keduanya diberi tugas rahasia, mengambil hati dan membuat Permaisuri baru percaya dan bergantung pada mereka berdua. Hanya saja tidak boleh ada yang tahu kalau keduanya sebenarnya bekerja untuk Ibu Suri. Tentu saja Dayang Seo dan Yeon Hwa tidak akan melewatkan kesempatan ini.
Ibu Suri bertekad menjadikan Maha putera mahkota karena tidak ingin Ayu yang berdarah Goryeo menjadi pewaris tahta. Astaga…bisa mati berdiri dia kalau tahu Maha sama sekali tidak ada darah Yuan-nya, malah 100% Goryeo >,<
Mulai sekarang ia akan mencekoki Maha dengan mengatakan bahwa Seung Nyang yang telah membunuh Danashiri, ibu Maha. Bangsawan Zhang keberatan, namun Ibu Suri benar-benar sudah tidak bisa dibendung lagi. I memfitnah Seung Nyang telah melakukan konspirasi untuk membuat Danashiri dan seluruh keluarganya dibunuh secara tragis. Bahkan bangsawan Zhang pun khawatir melihat Ibu Suri seperti itu.
Dengan berat hati Ta Hwan menunjuk Khutugh sebagai Permaisurinya. Bayan nampak khawatir melihat Seung Nyang yang tidak memperlihatkan ekspresi apapun saat Ta Hwan menggandeng Khutugh ke tahta kerajaan. Demikian juga wajah Ta Hwan yang nampak menderita. Sigh, Bayan kok tega bener sama keponakannya >,< padahal ia sudah tahu Ta Hwan hanya mencintai Seung Nyang. Tapi mungkin dia tidak tahu arti cinta.
Seung Nyang diangkat menjadi Selir Utama dan menempati istana Deokheung. Hal yang pertama dilakukannya begitu masuk istana itu adlaah memeriksa ruang rahasia. Dalam ruangan itu, Boo Hwal memberikan surat dari Wang Yoo. Wang Yoo mengucapkan selamat karena Seung Nyang menjadi Selir Utama. Sementara ia sendiri dalam perjalanan menuju tambang. El Temur. Mewanti-wanti agar tidak ada seorangpun yang tahu kalau mereka mencari harta itu.
Seung Nyang memerintahkan Boo Hwal agar diam-diam mencari keberadaan buku keuangan El Temur.
Khutugh tidak mau membuka pakaian penobatannya sebelum Ta Hwan datang sendiri untuk membukanya. Ia seorang gadis yang lembut dan sopan. Tapi apakah ia berhati baik?
Ta Hwan minum sampai mabuk karena tidak mau pergi ke istana Permaisuri untuk malam pertama. Golta mencegahnya pergi ke istana Deokheung. Ta Hwan berkata ia adalah kaisar negeri ini, kenapa ia tidak bisa bersama selir yang disukainya.
Ibu Suri datang dan berkata seorang Kaisar tidak bisa selalu melakukan apa yang diinginkannya. Seorang Kaisar yang besar harus bisa mengendalikan diri dan membuat keputusan meski bertentangan dengan keinginannya. Ia mengancam akan mengusir Seung Nyang dari istana jika Ta Hwan terus bersikap seperti ini. Apa Ta Hwan tidak tahu kalau Seung Nyang menjadi jahat karena terlalu disayang oleh Ta Hwan? Meski demi Seung Nyang, Ta Hwan harus pergi ke kediaman Permaisuri malam ini.
Seung Nyang tertegun saat mendengar dari Hong Dan bahwa Ta Hwan baru saja pergi ke kediaman Permaisuri. Teringat kebahagiaan mereka bertiga bersama Ayu. Ketika itu Ta Hwan berkata ia tidak pernah sebahagia ini hingga ia takut kalau ini hanya mimpi.
Seung Nyang berkata ia dan Ayu selalu berada di sisi Ta Hwan. Tapi justru Ta Hwan bertambah takut karenanya. Lebih sulit bangun menghadapi kenyataan daripada bangun dari mimpi. Ia bertekad untuk menjadikan kebahagiaan ini kenyataan untuk selamanya, dengan menjadikan Seung Nyang permaisuri dan Ayu putera mahkota. Dengan begitu mereka bertiga bisa bersama bahagia selamanya.
Sayangnya, kenyataan itu tidak terwujud. Seung Nyang meneteskan air mata karena impian itu belum terwujud. Hanya satu tekadnya, melindungi puteranya.
Ta Hwan masuk dalam keadaan mabuk ke dalam kamar Khutugh. Ia meminta maaf pada Khutugh dan mulai sekarang hanya kata-kata itu yang bisa diucapkannya. Ia menasehati Khutugh agar tidak berharap ia akan memberi perhatian padanya. Khutugh berkata ia sudah senang mendengar Ta Hwan memanggil namanya dan menyebutnya Permaisuri. Ta Hwan lalu tertidur saking mabuknya.
Malam itu Seung Nyang tidak tidur semalaman. Ta Hwan terbangun keesokan paginya di tempat tidur Khutugh. Tapi Khutugh tampaknya duduk di kursi semalaman menjagai Ta Hwan. Ketika ia bangkit berdiri, ia terjatuh karena kakinya kaku setelah duduk semalaman.
Khutugh meminta Ta Hwan tidak memanggil dayang untuk membantunya. Ia malu jika dayang mendapatinya masih berpakaian utuh sampai pagi, karena itu artinya Ta Hwan tidak menyentuhnya sama sekali. Karena itu ia meminta Ta Hwan membuka ikatan pakaiannya dan melepaskan mahkotanya. Ketika Ta Hwan melakukannya, Khutugh tersenyum lega terbebas dari pakaian yang begitu ketat.
Ta Hwan berkata Permaisuri yang dulu sangat kejam, tapi permaisuri yang sekarang sangat polos. Khutugh bertanya permaisuri seperti apa yang diinginkan Ta Hwan, jika tidak boleh kejam dan polos. Ta Hwan menjawabnya dengan mengumumkan bahwa ia akan sarapan bersama Selir Utama Ki. Khutugh berkata ia akan menghargai Seung Nyang sama seperti Ta Hwan menghargai Seung Nyang.
Tapi Seung Nyang sedang dalam mood jelek dan bersikap dingin. Ia tidak mau menemani Ta Hwan sarapan dan berkata ada janji dengan Tal Tal. Ta Hwan meminta pengertian Seung Nyang bahwa perasaannya juga tersiksa. Seung Nyang berkata ia juga sama dan tidak bisa memejamkan mata semalaman. Hal ini membuat Ta Hwan menyerah.
Bahkan ketika Golta berkata sikap Seung Nyang keterlaluan terhadap Ta Hwan, Ta Hwan balik menegurnya. Ia berkata betapa terlukanya hati Seung Nyang hingga tidak bisa tidur.
Seung Nyang menemui Tal Tal dan menanyakan pemeriksaan buku keuangan El Temur. Tal Tal berkata mereka belum menemukan harta rahasia El Temur. Ia melihat raut wajah Seung Nyang kurang baik, apakah karena memikirkan Bayan?
Dengan getir Seung Nyang berkata ia telah dicampakkan setelah menjadi pembantu setia, wajar jika ia memikirkannya. Sepengetahuannya, Ta Hwan tidak memperhatikan Permaisuri semalam. Ia tidak ingin di istana terjadi perang dingin seperti dulu, karena itu ia meminta Tal Tal mengatakan hal-hal baik tentang dirinya pada Khutugh. Tal Tal mengerti.
Tal Tal terkejut saat mengetahui Ayu pernah hampir teracuni namun kasus itu tidak diselidiki lagi. Tal Tal sepertinya memiliki dugaan siapa pelakunya.
Dayang Seo meracuni Permaisuri dengan menyalahkan Seung Nyang yang telah membuat Ta Hwan terikat. Khutugh meminta Dayang Seo berhenti mengatakan hal itu, bisa-bisa ia benar-benar menyalahkan Seung Nyang. Dayang Seo tidak habis pikir mengapa Khutugh sesabar itu.
Khutugh gembira saat mendengar Tal Tal mengunjunginya. Ia memanggilnya “Orabeoni (kakak)” dengan akhrab dan meminta Tal Tal tidak bersikap formal jika tidak ada orang lain. Tal Tal berkata meski mereka saudara jauh namun mereka sering bertemu sejak kecil dan ia tahu betul siapa Khutugh.
“Jangan lakukan perbuatan keji itu lagi.” ujar Tal Tal. Whaaa????
Raut wajah Khutugh berubah seketika. Tal Tal ternyata menduga Khutugh yang meracuni Ayu. Sejak kecil Khutugh adalah seorang yang pencemburu dan pendendam. Ia bahkan pernah memotong-motong burung karena tidak suka mendengar suaranya.
Khutugh langsung melarang Tal Tal berbicara informal dengannya. Ia membenarkan bahwa ia pelakunya. Ia tidak akan masuk ke istana ini jika hendak membiarkan Seung Nyang memiliki Ta Hwan. Ia akan memenangkan hati Ta Hwan dan membuat Seung Nyang diusir dari istana.
Tal Tal berkata ia tidak akan mengurusi soal rumah tangga istana. Namun ia tidak akan tinggal diam jika Khutugh melakukan hal-hal yang akan menjatuhkan klan Bayan. Setelah Tal Tal pergi, Khutugh bergumam kalau Tal Tal adalah pria gila.
Boo Hwal mencuri buku-buku keuangan El Temur dari ruangan Tal Tal. Seung Nyang, Hong Dan, dan Boo Hwal menyalin buku-buku itu semalaman. Mereka menemukan sebuah denah yang tampaknya seperti denah tempat tinggal El Temur. Kediaman El Temur saat ini digunakan oleh Bayan sebagai penguasa baru.
Tal Tal mengusulkan pada pamannya untuk melacak keberadaan harta El Temur melalui pedagang Maebak karena semasa hidupnya El Temur memiliki hubungan erat dengan kelompok tersebut. Tidak ada yang pernah melihat wajah pemimpin Maebak, kecuali pemimpin cabang Yanjing.
Dang Ki Se memiliki pemikiran yang sama hingga ia lebih dulu menemui pimpinan Maebak cabang Yanjing. Pemimpin Yanjing berkata ia hanya tahu bahwa El Temur dulu pernah membunuh semua warga desa di sebuah tambang tapi ia tidak tahu tempatnya, mungkin saja pemimpin Maebak tahu. Dang Ki Se minta dipertemukan dengan pemimpin utama. Pemimpin Yanjing berkata ia akan menyampaikan permintaan itu pada pemimpin utama.
Setelah Dang Ki Se pergi, Onbisu bertanya apakah ia juga boleh menemui pemimpin utama. Belum saatnya, jawab pemimpin Yanjing.
Sementara itu Byung Soo diam-diam merencanakan untuk merebut harta itu jika Dang Ki Se membutuhkannya. Ia tidak rela harta sebesar itu digunakan untuk membangun tentara dan berperang membalas dendam. Errr…ini harta siapa sih sebenarnya >,<
Wang Yoo tiba di pertambangan milik El Temur dan bertemu dengan Jokho, namun ia tidak mendapatkan petunjuk apapun. Hanya saja anak-anak di wilayah tersebut terus menyanyikan lagu yang sama yang sudah ada sejak tambang itu dibuka. Hmmm…tampaknya lagu itu bisa merupakan petunjuk. Namun saat ini belum ada yang mencurigainya.
Seung Nyang membuat penyelidikan sendiri di dalam ruang rahasia istananya. Ia memikirkan di mana kira-kira El Temur menyimpan hartanya.
Ta Hwan menemuinya dan marah karena Seung Nyang tidak mau menemuinya meski ia telah memanggilnya. Apa Seung Nyang masih marah? Seung Nyang meminta waktu pada Ta Hwan untuk menenangkan dirinya. Ta Hwan pergi dengan kecewa dan kesal.
Boo Hwal bertanya mengapa Seung Nyang tidak memberitahu Ta Hwan soal harta itu. Seung Nyang berkata Ta Hwan pasti akan menggunakan harta itu untuk Yuan, sedangkan ia membutuhkan harta itu untuk memperkuat kekuasaannya sendiri.
Hong Dan memberitahu Seung Nyang bahwa Wang Yoo ingin menemuinya di sebuah kuil malam ini.
Tal Tal juga memikirkan di mana El Temur akan menyimpan hartanya. Pasti tidak jauh. Mudah dicapai, namun tidak mudah ditemukan. Tidak berbahaya namun aman dari pencurian. Kira-kira di mana tempat itu? Tal Tal menemukan urutan letak buku keuangan El Temur telah berubah di rak bukunya. Ia menyadari ada orang lain yang mencari harta tersebut dalam istana ini.
Dang Ki Se mendengar bahwa Seung Nyang diam-diam keluar dari istana. Ia segera mengutus orang untuk mengepungnya. Seung Nyang terkejut saat mendapati Dang Ki Se ada di hadapannya.
Dang Ki Se berkata langit telah mendengar permohonannya. Ia akan mencurahkan darah Seung Nyang di atas makam keluarganya. Seung Nyang berkata ia juga menginginkan hal yang sama, mencurahkan darah Dang Ki Se atas kematian ibunya.
Episode 40:
Wang Yoo menunggu Seung Nyang di kuil yang sudah mereka sepakati. Ia mendengar kabar dari Onbisu bahwa Seung Nyang dalam bahaya.
Seung Nyang bertempur dengan Dang Ki Se. Di saat Dang Ki Se hampir membunuhnya, Seung Nyang melemparkan tusuk kondenya tepat mengenai mata kiri Dang Ki Se. Seung Nyang hampir berhasil membunuhnya jika saja tidak muncul anak buah Dang Ki Se yang membawa Dang Ki Se menyelamatkan diri karena kedatangan Wang Yoo.
Anak buah Wang Yoo berusaha mengejar Dang Ki Se tapi mereka kehilangan jejaknya. Dang Ki Se disembunyikan oleh Byung Soo dan Jocham.
Seung Nyang dan Wang Yoo berbicara di kuil. Seung Nyang menanyakan hasil pencarian harta El Temur. Wang Yoo berkata tambang itu sepertinya hanya untuk pengalihan dan harta sebenarnya tersimpan di tempat lain. Buktinya Dang Ki Se juga berada di ibukota. Namun ia bercerita mengenai lagu aneh yang dinyanyikan anak-anak di desa tambang itu. Seung Nyang meminta syair lagu itu dituliskan.
Bayan menemui keponakannya dan mengingatkannya akan pesan yang ia sempatkan pada malam sebelum Khutugh memasuki istana. Khutugh berkata Bayan berpesan agar ia menguasai keluarga kerajaan agar Bayan mencapai impiannya, yaitu Yuan menjadi negeri terkuat dan membuat seluruh negara berada di bawah kekuasaan bangsa Mongol.
Namun pada kenyataannya Khutugh bahkan tidak bisa melewatkan malam pertama bersama Ta Hwan. Ia meragukan kemampuan Khutugh untuk menang dari Seung Nyang. Hal pertama yang harus dilakukan Khutugh adalah mengambil alih keuangan keluarga kerajaan dan ia yang akan mendanainya. Khutugh berkata ia sudah memiliki rencana.
Seung Nyang memikirkan lirik dari lagu tambang, namun kata-kata lagu itu begitu aneh hingga ia tidak bisa mengerti ada arti apa di baliknya. Lalu ia mendapat kabar bahwa Permaisuri mengadakan pertemuan di aula. Dalam perjalanan ke sana ia berpapasan dengan Tal Tal.
Dalam kesempatan itu Tal Tal bertanya mengapa Seung Nyang tertarik pada harta rahasia El Temur. Seung Nyang terkejut namun tetap tenang. Ia beralasan ia yang memegang pembukuan istana hingga sedang berusaha menambah keuangan istana. Tal Tal berkata Seung Nyang bisa memintanya langsung dan tidak perlu diam-diam mengambilnya.
Seung Nyang mengerti dan buru-buru pergi. Tal Tal tidak sepenuhnya mempercayai alasan Seung Nyang. Satu-satunya orang yang tidak bisa ia baca hatinya adalah Seung Nyang. Seung Nyang pun meminta anak buahnya untuk lebih hati-hati mulai sekarang karena Tal Tal bukan orang sembarangan.
Para selir tidak menyambut Permaisuri dengan ramah. Berbeda ketika Seung Nyang datang, mereka langsung memberikan salam hormat.
Khutugh berkata-kata manis memuji kecantikan dan kehebatan Seung Nyang dalam mengurus keuangan dan rumah tangga istana. Secara mengejutkan ia meminta Seung Nyang menjadi pemimpin pertemuan istana mulai sekarang. Tentu saja Seung Nyang menolak karena sesuai peraturan Permaisuri yang ahrus mengepalai rumah tangga istana. Tapi Permaisuri dengan tersenyum meminta Seung Nyang membantunya dan tidak mau mendengar protesnya lagi.
Setelah keluar dari aula, Khutugh pura-pura ketakutan. Ia berkata Seung Nyang menatapnya dengan penuh ancaman. Ia takut dan merasa lebih baik mengundurkan diri dari kedudukan Permaisuri. Dayang Seo dan Yeon Hwa langsung menilai Khutugh adalah seorang wanita yang lemah dan tidak berdaya.
Maka merekapun melapor pada Ibu Suri. Padahal Khutugh sudah tahu kedua dayang itu adalah mata-mata Ibu Suri. Ia sengaja berpura-pura lemah agar terlihat Seung Nyang adalah orang yang arogan dan ambisius, dengan demikian Ibu Suri akan semakin membencinya.
Wang Yoo juga belum menemukan petunjuk dari lagu itu. Tambahan lagi sekarang Onbisu menjauhinya setelah ia memutuskan bekerjasama dengan Seung Nyang. Anak buahnya juga belum menemukan Dang Ki Se.
Onbisu akhirnya bisa bertemu dengan pemimpin tertinggi Maebak. Tapi semua orang mengenakan topeng dalam pertemuan itu, termasuk Sang Pemimpin. Ia juga menjawab pertanyaan bukan dengan ucapan, melainkan dengan tulisan. Sehingga sulit untuk mengetahui ia laki-laki atau perempuan dan siapa dia sebenarnya (yang sudah tahu mohon tidak spoiler yaaa^^).
Sang Pemimpin menjawab ia tidak tahu di mana harta El Temur berada dan ia memerintahkan untuk menyelamatkan Dang Ki Se. Dang Ki Se saat ini sedang bersembunyi dalam gudang tua dengan mata kiri terluka parah. Dendamnya pada Seung Nyang semakin membara.
Ta Hwan menegur Golta yang tiba-tiba menghilang tanpa pemberitahuan. Golta beralasan ibunya mendadak sakit. Ta Hwan masih galau karena Seung Nyang belum juga mau menemuinya. Awalnya ia kesal tapi lama-lama ia merasa Seung Nyang lebih terluka dibanding dirinya. Karena itu ia menyuruh Golta menyiapkan pertunjukkan boneka untuk menyenangkan hati Seung Nyang.
Golta dan para pengawalnya sebenarnya keberatan karena Ta Hwan telah melakukan banyak hal demi menyenangkan Seung Nyang, seharusnya kali ini Ta Hwan yang jual mahal. Ta Hwan tidak mau tahu. pokoknya ia ingin menyenangkan hati Seung Nyang.
Ibu Suri menemui Seung Nyang dan menegurnya karena sudah mengambil alih kepemimpinan rumah tangga istana. Seung Nyang berusaha menjelaskan kesalahpahaman ini tapi Ibu Suri tidak mau dengar. Ia meminta kembali buku keuangan istana dan stempel Permaisuri. Seung Nyang langsung memberikannya.
Boo Hwal berkata ternyata Permaisuri seorang bermuka dua. Di luar sangat lembut namun menusuk orang dari belakang. Seung Nyang tidak mau memikirkan hal itu. Baginya yang terpenting adalah menemukan harta itu. Dan lagi keuangan istana saat ini menipis akibat perang melawan El Temur.
Awalnya Seung Nyang enggan menerima undangan Ta Hwan ke pertunjukan boneka, tapi setelah Boo Hwal membujuknya akhirnya ia mau pergi. Di perjalanan ia berpapasan dengan Permaisuri.
Khutugh dengan lembut berkata ia telah membuat Ibu Suri salah paham dan merasa bersalah pada Seung Nyang. Seung Nyang tersenyum dan berkata ia tidak apa-apa. Khutugh memuji kebesaran hati Seung Nyang.
Ta Hwan mendekati mereka, lebih tepatnya mendekati Seung Nyang dan tidak mempedulikan Permaisuri. Ta Hwan mengajak Seung Nyang segera pergi tapi Seung Nyang tidak enak hati dengan Khutugh. Khutugh menanyakan ada acara apa, tapi Ta Hwan tidak mau menjawabnya.
Seung Nyang berbaik hati mengajak Permaisuri untuk ikut menonton tapi Ta Hwan dengan judes berkata ia mempersiapkan pertunjukan ini khusus untuk Seung Nyang. Jika Permaisuri mau menonton, ia akan mengirimkan pertunjukan boneka itu ke kediamannya setelah ia dan Seung Nyang selesai menonton. Kemudian ia menarik Seung Nyang pergi begitu saja. Lah Ta Hwan lagi-lagi bikin masalah nih >,<
Namun Permaisuri menolak untuk memperlihatkan kemarahan dan kecemburuannya. Ia berkata ia tidak menyukai pertunjukan boneka. Dayang Seo bertanya-tanya apa Permaisuri baru mereka ini seorang yang benar-benar bodoh, atau sebaliknya….terlalu licik?
Seung Nyang tidak bisa memfokuskan diri pada pertunjukan dan terus memikirkan syair lagu tambang. Ta Hwan sudah gembira asalkan Seung Nyang ada di sisinya. Tanpa mempedulikan orang-orang yang ada di sekitar mereka, ia menggenggam tangan Seung Nyang dan terus memperhatikan wajahnya.
Seung Nyang mengamati pertunjukan boneka itu dan malah menemukan jawaban dari teka-teki syair lagu tambang. Melihat raut wajah Seung Nyang berubah fokus dan serius, Ta Hwan dan Gol Ta merasa heran.
Bayan memberitahu Tal Tal bahwa ini adalah saatnya untuk mewujudkan impiannya. Ia kesal saat tahu Ta Hwan sedang asyik menonton pertunjukan boneka bersama Seung Nyang. Ia berkata ia akan menemui Ta Hwan.
Ta Hwan tersinggung karena Seung Nyang sama sekali tidak memperhatikannya dan sibuk memikirkan hal lain. Ia bertanya apakah Seung Nyang bosan padanya. Atau masih marah karena tidak jadi Permaisuri? Apa Seung Nyang menganggapnya angin lalu? Seung Nyang berkata ia hanya tidak enak badan dan ingin kembali ke kediamannya. Tapi Ta Hwan terlanjur kesal, karena itu ketika permintaan Bayan sampai padanya, ia menyuruh Seung Nyang pergi.
Tapi Seung Nyang sempat mendengar bahwa Bayan akan menemui Ta Hwan di aula utama. Di sana Bayan menuduh Ta Hwan sudah berada dalam genggaman Seung Nyang. Ta Hwan berkata Bayan makin lama makin terdengar seperti El Temur.
Bayan menghunus pedangnya dan berkata ia berjuang demi negeri ini, bukan untuk kekayaan pribadi. Bayan berkata ia memiliki impian Yuan kembali jaya seperti jaman Gengis Khan dan ia ingin merebut kembali wilayah-wilayah yang sudah bebas, termasuk Goryeo. Ta Hwan berkata saat ini tidak ada dana untuk mengerahkan tentara, bahkan rakyat sedang kelaparan.
Bayan memberitahukan adanya harta rahasia El Temur yang masih tersembunyi. Ta Hwan baru pertama kali ini mendengar soal harta itu. Bayan berkata dengan harta itu mereka akan bisa mewujudkan impian mereka. Ta Hwan berkata ia akan bersama Bayan untuk mewujudkan impian itu.
Seung Nyang diam-diam mendengarkan percakapan mereka dan merasa ngeri mendengar rencana Bayan. Jika Bayan memperoleh harta itu, maka Goryeo akan hancur.
Seung Nyang segera memecahkan kode lagu tambang itu lalu menemui Wang Yoo dan Onbisu. Wang Yoo terkejut saat mengetahui lokasi tersebut. Tapi kenapa Seung Nyang harus memanggil Onbisu?
Seung Nyang berkata ia dengan Onbisu menentang kerjasamanya dengan Wang Yoo. Onbisu beralasan itu adalah hal yang wajar karena tidak mau bagiannya bertambah sedikit (jika harta itu dibagi bertiga) dan lagi apa hebatnya Seung Nyang?
Wang Yoo menunjukkan jawaban teka-teki lagu tambang yang menunjukkan lokasi harta tersebut. Ia bertanya apa masih kurang bukti kalau Seung Nyang orang berkemampuan. Onbisu tidak menjawab.
Seung Nyang memberitahu Wang Yoo mengenai rencana Bayan. Jika Bayan sampai menguasai harta itu maka akan terjadi perang dan Goryeo adalah salah satu sasarannya. Wang Yoo heran, bukankah untuk berperang memerlukan persetujuan Ta Hwan. Seung Nyang berkata Ta Hwan sudah menyetujui rencana Bayan. Wang Yoo terkejut.
Onbisu menemui Bayan dan menawarinya kesepakatan. Ia akan memberitahu di mana lokasi harta El Temur asalkan Bayan memberikan kekuasaan penuh padanya atas Maebak cabang Yanjing dan juga hak monopoli perdagangan dengan istana yang telah disahkan stempel Ta Hwan.
Bayan tidak mempercayai Onbisu begitu saja. Apa buktinya Onbisu tahu di mana letak harta itu? Onbisu berkata banyak yang mencari harta itu meski Bayan tidak mempercayainya. Ia menyerahkan buku aktivitas grup Maebak cabang Yanjing termasuk keberadaan Dang Ki Se. Ia akan memberitahu di mana harta itu setelah Bayan memberinya surat hak monopoli yang sudah distempel Ta Hwan.
Hmmmm…mengapa Onbisu mengkhianati Wang Yoo? Apa karena cemburu? Atau ia memiliki rencana lain?
Bayan segera menemui Ta Hwan. Ta Hwan kesal karena ia sedang asyik bermain dengan Ayu dan Seung Nyang. Tapi Bayan berkata ini adalah hal yang sangat penting. Seung Nyang tahu diri dan pamit.
Diam-diam Seung Nyang menyuruh Golta dan para pengawal Ta Hwan pergi. Lalu ia menguping pembicaraan Bayan dan Ta Hwan. Ia terkejut begitu mendengar Onbisu akan mengatakan di mana letak harta itu pada Bayan. Ia segera memerintahkan pada Boo Hwal untuk mengabari Wang Yoo.
Begitu mendengar kabar tersebut, Wang Yoo memerintahkan anak buahnya untuk mengobrak-abrik Maebak dan menangkapi mereka. Lalu ia menemui Bayan dan memberitahunya kalau ia sudah tahu keberadaan Dang Ki Se dan menangkapi grup Maebak.
Tal Tal bertanya darimana Wang Yoo tahu informasi itu. Wang Yoo menyerahkan buku aktivitas Maebak, dan buku itu sama persis dengan yang diberikan Onbisu pada Bayan. Dengan begitu Bayan percaya pada Onbisu dan tidak sempat menginterogasi orang-orang Maebak. Ini sudah direncanakan oleh Seung Nyang dan Wang Yoo.
Bayan lalu menemui Onbisu untuk menyerahkan surat monopoli yang sudah distempel Ta Hwan. Dengan ini hanya Onbisu yang bisa menjual barang ke istana.
Dang Ki Se yang mendengar bahwa orang-orang Maebak ditangkapi dan ia terjebak di dalam kota, merencanakan untuk melarikan diri. Namun ia melihat Onbisu. Ia heran kenapa Onbisu bebas berkeliaran sementara anggota Maebak lain ditangkap. Maka ia diam-diam mengikuti Onbisu dan mendengarkan percakapannya dengan Bayan.
Onbisu memberitahu Bayan di mana letak harta El Temur. Onbisu berkata harta itu ada di gunung tempat tambang El Temur. Dan jalan masuknya adalah toko besi di desa tambang itu.
Byung Soo dan Dang Ki Se saat mendengar hal tersebut. Selama ini harta itu ada di dekat mereka tapi mereka tidak memikirkannya, mereka hanya fokus pada tambangnya. Dang Ki Se ingin mendahului Bayan dan langsung memerintahkan untuk bergerak cepat. Tapi Byung Soo tampaknya sudah memiliki niat untuk mengkhianati Dang Ki Se setelah tahu di mana harta itu berada.
Sayangnya, mereka semua terkecoh. Harta itu tidak ada di desa tambang. Seung Nyang sudah bekerja sama dengan Onbisu. Lalu di mana harta itu berada?
Komentar:
Permaisuri yang baru lebih mengerikan dari El Temur dan Danashiri menurutku. Karena ia tidak terang-terangan bersikap jahat, tapi dengan licik bersembunyi dari sikap anggun dan lemah. Untunglah Tal Tal benar-benar mengenal Permaisuri ini dan Ta Hwan tidak terpengaruh oleh kehadirannya. Atau belum?
Sayangnya semua orang terpaku pada harta hingga tanpa sadar telah melewatkan hal yang penting dalam hidup mereka.
Masing-masing sebenarnya tidak bisa disalahkan. Seung Nyang ingin melindungi puteranya hingga ia fokus membangun kekuasaan. Tapi akibatnya ia harus mengorbankan hubungannya dengan Ta Hwan.
Bayan dan Ta Hwan ingin yang terbaik untuk negeri mereka, sama saja seperti Wang Yoo. Karena itu dalam hal ini sulit untuk mengatakan mereka bersalah. Walau sebenarnya rencana Bayan untuk menguasai kembali Goryeo adalah hal yang tidak baik dalam kemanusiaan, namun termasuk wajar pada jaman itu untuk memperluas kekuasaan suatu negara.
sebenernya empress ki cerita tentang apa sih mbak? aku mau ngikutin tapi episodenya banyak sekali jadi masih ragu. baguskah ceritanya mbak?
BalasHapuswhooaaaa...Khutugh ini lebih bahaya dari Danashiri, dan ibu suri telah salah perhitungan tentangnya. kali ini posisi Seung Nyang sulit, bahkan ia sepertinya akan kehilangan salah satu pendukung terbesarnya--Ta Hwan. apa kedepannya benar-benar Yuan vs Goryeo? menarik.
BalasHapussemoga Tal Tal tetap memihak Seung Nyang. akan berbahaya jika dia berpikir seperti Bayan..
Mba Fanny, tetap semangat ya! aku ga ngerti kalo langsung nonton dramanya, harus baca dari mba Fanny dulu biar nangkep maksudnya..hehe
thanks mba Fanny..
@kamalia: dari judulnya kan udah keliatan empress ki, jadi ceritanya tentang perjuangan selir ki, ini kisah nyata lho, cuma yang pangeran maha & cinta seung nyang-wang yoo itu g nyata..
BalasHapusMba fanny..... ga sbar nich nunggu klanjutan'y....
BalasHapusSmangat ya.....fighting.!
beuh,,,konflik, inntrik tiada ahir,,,jujur sich cape ngikutin drama ky gni tp sumpah dech crita ny bkin ga bisa bpaling
BalasHapuseonni fanny jeongmal gomawo ud ngrecaps empress ki
Hy mbak fanny,salam kenal aku fitri, oya mbak baca sinopsis drama ini bikin hati ku DAG DIG DUG bngt, aku bener2 gak rela klw sampai ta hwan ninggalin seung nyang, pokok'y jngan samapai deh, drama ini bener2 bikin hati aku sakit dan nyesek bngt mbak, cz berharap ta hwan dan seung nyang hidup bersama bahagian selama'y, moga2 aja dech! M'f ya mbak fanny aku, ketinggalan bngt komen'y cz baru da semangat pen tau drama ini.gomawo.
BalasHapusGomawo for sinopsis unnie^^
BalasHapusThanks mba fanny. . Empress ki slalu gw tunggu mlm mlm. .hehe. . Ngerii khutugh bermuka dua nih. . Smoga tal tal (jagoanku) tetap di posisi Nyang yaa wlaupun Nyang diam2 ambil cttan penting dia. . Resiko itu Nyang o.O . . .
BalasHapusJujur aku baru ngikuti. Film empress k. Sekrg2 ini .persisnya pas episode danashiri meracuni selir ki karena perang dingin.dari situ aku tertarik mengikuti alur ceritanya meskipun hrus menunggu sampe larut mlm hehehe maklum setiap sabtu mgu tayangnya... benar 2 mengharukan & menegang kan ceritanya & tdk berbelit2 pula + pemainnya cantik2 & ganteng2 lg . o,0. Dgn adanya sinopsis dr mbak FANNy. Ini aku bisa ngebaca dari awal. Sampai akhir.sangat membantu sekli untuk ngilangi rs penasaranku.hehehe tapi endingnya sedih ya? Hiks.. jd ga sabar buat ngeliat adegan episode terakhirny . Thanks mbak Fanny ;)
BalasHapusSaya malah baru sekali nonton di tv itupun cuman sebentar.... pas anaknya empress Ki diracun... yah di episode ini lah. Yah sekitar 3 hari yl. Setelah itu sy penasaran dan browsing. Semengnha ada yg bisa buat sinopsis demikian lenglapnya.... mbak Fanny jago banget sih sampai ngafalim semua nama2nya...
BalasHapusI support you Wang Yoo
BalasHapus