Chief Kang dilarikan ke rumah sakit. Rupanya ia masih hidup. Dae Gu dan Soo Sun masih nampak shock dengan apa yang terjadi. Peristiwa kecelakaan itu masih tergambar dengan jelas di benak Dae Gu. Ia juga ingat kata-kata terakhir Chief Kang. Chief Kang meminta maaf padanya dan memberitahu ada rekaman video di kamarnya.
Para detektif kepolisian Gangnam menyusul ke rumah sakit. Chief Cha menanyakan bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi. Seorang detektif sudah menelepon rekannya yang bertugas di bagian lalu lintas. Dalam rekaman CCTV, terlihat sebuah truk menabrak mobil Chief Kang di persimpangan dan supir truk itu tertidur.
Dokter keluar dari ruang operasi dan memberitahu mereka bahwa Chief Kang dalam keadaan kritis meski pendarahannya berhasil dihentikan. Ini merupakan pukulan yang berat bagi kesatuan mereka.
Dae Gu dan Pan Seok berbicara di luar rumah sakit. Dae Gu memberitahu Pan Seok kalau Chief Kang sudah mengakui bahwa ia adalah Detektif Seo. Juga mengenai rekaman suara peninggalan Hyung Chul yang diambil Chief Kang.
Dae Gu bercerita mengenai Chief Kang yang pergi menemui Senator Yoo setelah mengakuinya. Sepertinya keduanya bertengkar hebat. Lalu terjadilah kecelakaan itu. Pan Seok membelalakkan mata. Jangan-jangan….
“Kecelakaan itu terjadi bukan karena supir tertidur,” Dae Gu membenarkan, “Itu adalah percobaan pembunuhan yang disamarkan sebagai kecelakaan. Truk itu melaju kencang di persimpangan dan tepat menabrak mobil Chief Kang. Bukan hanya aku, Detektif Oh juga memikirkan hal yang sama.” Ngomong-ngomong supir truknya ke mana ya? Mati?
Pan Seok menggumamkan makian. Dae Gu berkata ia terus memikirkan apa yang bisa ia lakukan untuk mengungkapkan bahwa kejadian ini bukanlah kecelakaan biasa. Jika ia mengungkap hubungan antara Senator Yoo dan Chief Kang, maka kesalahan Chief Kang juga akan terungkap. Tapi akhirnya ia memutuskan bahwa mereka harus mengungkapnya demi menangkap orang yang telah berusaha membunuh Chief Kang.
Pan Seok setuju. Dae Gu berkata ia akan mencari rekaman suara itu.
Episode 19: Orang yang nekat mengatasi orang yang terbang
Dae Gu dan Soo Sun langsung pergi ke rumah Chief Kang. Mereka langsung waspada begitu melihat lampu-lampu di rumah Chief Kang dalam keadaan menyala. Dae Gu sempat meraih tongkat pemukul basebal sebelum masuk ke dalam rumah.
Tidak ada seorangpun, tapi seisi rumah sudah diacak-acak pertanda ada orang yang mencari sesuatu dalam rumah tersebut. Dae Gu semakin yakin kecelkaan tadi bukanlah sekedar kecelakaan.
Soo Sun berkata mungkin saja penyusup pergi tanpa berhasil menemukan rekaman itu. Ia mengusulkan mereka mencari rekaman itu sambil mnegembalikan baramg-barang yang berserakan ke tempatnya. Dae Gu kembali bersemangat. Ia yakin Chief Kang tidak akan meninggalkan sesuatu yang penting di tempat terlihat.
Dae Gu pergi ke ruang kerja Chief Kang untuk mencari rekaman itu. Soo Sun menyusulnya dan menemukan kotak berisi surat-surat Dae Gu yang dikirimkan Dae Gu dari panti asuhan.
“Partner, apa kau yang menulis surat ini?” tanyanya.
Dae Gu menceritakan bahwa orang yang menjadi walinya hingga ia berhasil masuk universitas adalah Chief Kang. Soo Sun baru tahu dan ia menyadari ada kaitan erat antara Dae Gu dan Chief Kang. Dalam tumpukan surat itu ia menemukan foto Dae Gu dan Chief Kang sedang tersenyum.
“Kurasa Chief Kang akan senang melihat foto ini di samping tempat tidurnya. Aku pernah mendengar, meskit mereka tidak sadar dan terlihat hanya berbaring saja, mereka masih bisa mendengar semuanya. Jadi kau bisa mengatakan apapun yang ingin kaukatakan padanya,” kata Soo Sun.
Pan Seok menemui Chief Cha. Chief Cha mengomel bahwa tim kejahatan kekerasan di kesatuan mereka terkena kutukan. Kutukan yang besar. Bagaimana bisa hal buruk terjadi berturut-turut? Bahkan jempolnya patah saat jatuh dari tangga. Pfft….
Setelah mengeluarkan unek-uneknya, ia mempersilakan Pan Seok berbicara.
“Ini mengenai percobaan pembunuhan terhadap Chief Kang,” kata Pan Seok.
“Apa yang kaukatakan?! Percobaan pembunuhan?!” Bener-bener dramatis nih orang XD
Pan Seok pun menceritakan semuanya pada Chief cha. Chief cha termangu saat mengetahui bahwa Senator Yoo yang berada di balik semua ini. Pan Seok mengingatkan bahwa hanya ia dan Chief Cha yang boleh tahu mengenai Chief Kang adalah Detektif Seo. Setidaknya sampai Chief Kang sadar dari komanya.
Pan Seok berkata ia menceritakan semuanya karena hanya dengan begitu Chief Cha baru bisa mempercayai perkataannya. Chief Cha berkata sekarang semuanya semakin jelas.
“Sejujurnya, Chief Kang telah bersikap aneh sejak minggu lalu. Ia terus mengatakan padaku “jika aku tidak menjabat lagi…” “jika terjadi sesuatu padaku, kau harus mengambil alih tugasku”, seakan-akan ia sedang bersiap mundur dari jabatannya. Ia juga menunjukkan bagaimana cara melakukan pekerjaannya dan dokumen-dokumen yang penting.”
“Chief Kang melakukan itu?”
“Baiklah, tim 3 bisa menangani kasus ini… Tidak, aku akan menangani kasus ini bersama kalian,” kata Chief Cha berapi-api.
“Err..itu tidak perlu…”
“Aku akan melakukannya! Aku Cha Tae Ho, juara kedua di Akademi Polisi! Kita harus melindungi Chief kita. Jika ia benar-benar diserang seperti yang kaubilang, aku tidak bisa tinggal diam atau memaafkan pelakunya!”
“Baiklah, terima kasih,” kata Pan Seok...biar cepet hehehe XD
Chief Cha benar-benar ikut membantu penyelidikan dan turun ke lapangan. Bersama Eung Do, ia mengecek TKP lalu menginterogasi supir truk yang tertangkap. Supir itu berkeras ia tertidur dan baru menginjak rem setelah terbangun karena tabrakan itu.
Tae Il mengambil kotak hitam dari mobil 0723 yang pernah dikendarai Hyung Chul. Sayangnya rekaman kotak hitam itu rusak dan tidak jelas gambarnya. Ji Gook melihat mobil Chief Kang yang diangkut. Saking ringseknya, Ji Gook berkata itu tidak terlihat seperti mobil tapi kotak susu yang rusak.
Pan Seok dan Tae Il mencari rekaman di ruangan kantor Chief Kang di kepolisian Gangnam. Chief Kang memang tidak mengatakan dengan spesifik di mana rekaman itu. Ia hanya mengatakan di kamarnya/ruangannya.
Pan Seok membuka laci-laci meja kerja Chief Kang dan menemukan sebuah amplop yang ditujukan pada dirinya. Ia membuka amplop itu dan isinya adalah surat untuknya.
“Detektif Seo, akan ada rapat komite di senat nasional dalam beberapa hari yang akan datang. Begitu hal itu terjadi, aku akan mengakui semuanya dan menerima hukuman sesuai hukum yang berlaku.
Aku takut saat memikirkan bagaimana shocknya Ji Yong ketika ia mengetahui kebenarannya. Apakah tidak apa-apa bagiku untuk memintamu merawat Ji Yong setelah aku di penjara? Aku sungguh menderita jika memikirkan aku kembali menyebabkan Ji Yong terluka. Aku minta maaf dari lubuk hatiku yang terdalam.”
Pan Seok terlihat sedih membaca surat itu.
Dae Gu menjenguk Chief Kang di rumah sakit. Ia melakukan apa yang dikatakan Soo Sun. Berbicara pada Chief Kang.
Ia bertanya apa Chief Kang ingat ketika mengalami usus buntu. Ketika itu Chief Kang datang ke rumah sakit dan memegang tangannya semalaman.
“Aku berkata Ibu tidak usah datang karena hanya penyakit usus buntu. Tapi sebenarnya, aku merasa senang ketika Ibu datang. Karena rasanya seperti Ibu benar-benar adalah ibuku. Karena itu aku mengumpulkan keberanian untuk memberi Ibu bunga pada hari Orang Tua.”
Kilas balik:
Chief Kang nampak gembira dan malu-malu ketika Dae Gu memasangkan bunga di kerah bajunya. Lalu mereka berfoto bersama.
Dae Gu memperlihatkan foto itu. Foto yang ditemukan Soo Sun dibalik tumpukan suratnya. Dengan getir ia berkata sekarang foto itu pun terasa palsu.
“Karena itu Ibu tidak boleh mati seperti ini. Terlalu banyak hal yang belum Ibu katakan padaku. Ibu masih belum mengatakan mengapa melakukan ini padaku. Jadi Ibu harus bangun, ya?”
Dae Gu menaruh foto itu di samping bantal Chief Kang, lalu pergi. Air mata mengalir dari mata Chief Kang yang terpejam.
Chief Cha masuk ke ruang tim 3. Ia bertanya apakah mereka tahu apa hal terpenting bagi seorang detektif?
“Mata seperti elang yang bisa melihat petunjuk sekecil apapun! Hati seekor singa yang membuatmu tetap tenang meski dalam situasi berbahaya! Kesabaran seekor jengkrik yang membuatmu tinggal dalam tanah selama 7 tahun!”
“Kesabaran seekor jengkrik?” tanya Soo Sun serius.
“Menurutmu kenapa kita perlu melihat semua rekaman kamera CCTV? Kesabaran…dengan kesabaran seekor jengkrik…Kita semakin mendekati inti dari insiden ini!”
“Supir truk berkeras bahwa ia tertidur tapi bukti menunjukkan sebaliknya. Karena kami tidak mempercayai perkataannya, kami melihat banyak rekaman CCTV, dan menemukan bukti ini,” Eung Do mengeluarkan sebuah USB.
Mereka menonton rekaman itu bersama-sama. Rupanya truk itu baru berjalan setelah menunggu selama 3 jam di persimpangan. Tidak masuk akal supir itu tertidur padahal baru 5 menit mengemudi.
“Itu benar-benar kebohongan!” ujar Chief Cha.
Semua memuji kerja keras Chief Cha dalam menemukan bukti itu. Tapi keriuhan mereka terhenti ketika Pan Seok tertegun saat menerima sebuah telepon.
“Ada apa?” tanya Dae Gu.
“Chief Kang…..” Pan Seok tidak meneruskan kata-katanya. Tapi semua orang menyadari apa yang sudah terjadi.
Dae Gu memegangi foto Chief Kang. Para polisi dari kepolisian Gangnam berbaris mengenakan seragam mereka. Mengantar Chief Kang ke tempat perhentiannya yang terakhir.
Diiringi hujan salju, mereka memberikan penghormatan terakhir. Suasana duka itu terganggu oleh kedatangan Senator Yoo.
Dae Gu pasti meledak jika tidak ada Soo Sun di sampingnya. Soo Sun memegangi Dae Gu erat-erat, tidak membiarkannya beranjak sedikitpun. Ia meminta Dae Gu tetap tenang karena belum waktunya.
Senator Yoo menaruh bunga di makam Chief Kang dan berpura-pura memasang wajah sedih. Namun ketika ia bertatapan dengan Dae Gu, ia tersenyum. Pan Seok menahan kekesalannya melihat senyum licik Senator Yoo. Demikian juga anggota tim 3 lainnya, ditambah Sa Kyung dan Chief Cha.
Mereka kesal karena tidak bisa melakukan apa-apa terhadap orang yang sudah melakukan kejahatan terhadap Chief Kang. Ketika para polisi lain mengantar kepergian Senator Yoo, mereka tetap menghadap makam Chief Cha.
Pan Seok masih tinggal di sana di saat semua orang sudah pulang. Sa Kyung mendekatinya. Pan Seok bercerita ketika ia baru menjadi detektif, ada sebuah kasus tidak terpecahkan yang membuatnya ingin menyerah. Keluarga korban terus mendatanginya setiap hari ke kantor selama 2 bulan. Sangat melelahkan dan tak tertahankan.
Ketika itu Chief Kang adalah atasannya. Ia bertanya pada Chief Kang sampai berapa lama lagi mereka harus meneruskan penyelidikan itu. Apakah belum cukup apa yang mereka sudah kerjakan? Waktu itu Chief Kang berkata mereka harus meneruskan penyelidikan sampai keluarga korban mengerti.
“Perkataannya kembali membuatku berkobar. Saat itulah aku berpikir aku harus menjadi detektif sepertinya.”
“Ya, kau selalu menjadi anak didiknya,” kata Sa Kyung.
Pan Seok berkata ia sudah melupakan hal itu. Ketika Chief Kang meminta maaf padanya, seharusnya ia yang meminta maaf lebih dulu. Karena ia tidak mempercayai Chief Kang sampai akhir dan membiarkannya terjebak.
“Setelah melihat Ji Yong mempercayainya sampai akhir, aku sadar betapa korup dan ternodanya aku oleh dunia ini. Aku bahkan tidak bisa mempercayai siapapun lagi. Dan sudah lama gairahku hilang pada pekerjaan ini.”
“Hal itu tidak akan pernah terjadi pada Seo Pan Seok,” kata Sa Kyung tersenyum. “Cinta Chief Kang pada kepolisian di atas segalanya. Dia benar-benar polisi sejati. Aku yakin ia beristirahat dalam damai.”
Keesokan paginya, Dae Gu dan Tae Il dikejutkan dengan hidangan sarapan lengkap yang sudah tersedia di atas meja saat mereka keluar kamar. Ji Gook yang menyiapkan semua itu. Ia menyuruh kedua temannya duduk. Mereka harus makan banyak agar memiliki banyak energi untuk menangkap penjahat.
Tae Il bertanya apa Ji Gook yang memasak semua ini dari awal. Kenapa kau ingin tahu, kata Ji Gook. Ia mengaku ibunya yang mengirim semua makanan ini semalam.
Kedua temannya mencicipi makanan tersebut. Bagaimana, tanya Ji Gook.
“Luar biasa,” kata Dae Gu, dengan wajah tanpa ekspresi.
Tapi kata-kata seperti itu cukup membuat Ji Gook kegirangan.
“Kau yakin rasanya luar biasa? Bukan sekedar bisa dimakan? Kurasa inilah yang dinamakan kebahagiaan ibu rumah tangga.”
Dae Gu mendapat sebuah pesan dari Soo Sun yang memintanya menemuinya. Ia menunggu di tempat bermain depan apartemen Dae Gu. Melihat wajah Dae Gu yang terkejut, Ji Gook bertanya siapa yang mengirim pesan.
“Cuma pesan spam,” kata Dae Gu gugup.
Lalu ia pergi menemui Soo Sun. Soo Sun meminta Dae Gu duduk di ayunan sebelahnya.
“Kau belum sarapan, kan? Kau mungkin tidak memiliki banyak nafsu makan, tapi kau harus makan agar mendapat tenaga,” ia mengeluarkan sebuah kotak makanan dan membukanya. “Tadaaaa! Aku sendiri yang membuatnya.”
Dae Gu nampak terkesan. Ia mengambil kotak makan itu. Isinya 4 bola-bola nasi besar dengan hiasan hati di atasnya. Soo Sun berkata ia tidak bisa memasak yang lain tapi ia pintar membuat bola nasi.
Dae Gu mengambil sebuah dan memakannya. Bagaimana, tanya Soo Sun waswas. Apa tidak enak?
“Enak,” kata Dae Gu tersenyum.
Soo Sun tersenyum senang. “Benarkah?”
“Benar,” kata Dae Gu, “Tepung roti, kau tidak boleh mengkhianatiku ya. Setidaknya berikan aku alasan yang baik jika kau akan mengkhianatiku. Bahwa kau menyukai pria lain. Mengerti?”
Soo Sun tersenyum. Wajah Dae Gu semakin serius ketika ia mengatakan hal berikutnya.
“Tapi ada hal lain yang benar-benar tidak boleh kaulakukan.”
“Apa itu? Katakan saja, aku tidak akan melakukannya,” kata Soo Sun.
“Jangan mati di hadapanku.” Jlebb...
Kepedihan nampak jelas di mata Dae Gu saat ia mengatakan itu. Kematian dua orang yang begitu penting baginya sudah terlalu berlebihan. Ia tidak akan sanggup kehilangan lagi.
Untuk menutupi rasa sakit di hatinya, ia menyuapkan bola nasi ke dalam mulutnya terus menerus. Soo Sun yang sedih mendengar perkataan Dae Gu, jadi khawatir.
“Berhentilah makan secepat itu. Kau bisa tersedak. Baiklah, aku tidak akan mati di hadapanmu. Aku juga akan memberimu alasan yang bagus sebelum mengkhianatimu. Jadi, kau juga harus memberitahuku bahwa kau terluka saat kau terluka. Bahwa kau lelah, saat kau lelah. Beritahu aku saat kau ingin menangis, marah dan berteriak seperti orang gila kapanpun kau ingin melakukannya. Kau tidak boleh mencekoki kerongkonganmu dengan bola nasi setiap kali kau ingin menangis seperti sekarang.”
Soo Sun menghampiri Dae Gu dan menghapus air matanya. Dae Gu memejamkan matanya dan menyandarkan wajahnya di tangan Soo Sun. Soo Sun menepuk-nepuk pundak Dae Gu.
Komentar:
Chief Kang adalah seorang polisi sejati, lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. Ia adalah seorang yang ironis. Ingin menegakkan keadilan bagi para korban kejahatan, tapi ia juga telah melanggar prinsipnya demi cita-citanya itu. Dan itu menyiksanya, terlebih karena ia benar-benar menyayangi Dae Gu.
Entah apa jadinya Dae Gu jika tidak ada Soo Sun. Meski kebersamaan mereka tidaklah banyak. Tapi momen-momen mereka bersama selalu menjadi saat yang menyentuh. Hanya Soo Sun dan Pan Seok yang mengerti isi hati Dae Gu. Tapi hanya Soo Sun yang bisa menjadi tempat Dae Gu bersandar. Tempat ia menumpahkan kesedihannya tanpa perlu mengatakannya. Soo Sun selalu ada di sampingnya. Menangis untuknya, menguatkannya, dan menghiburnya.
Berharap penulis drama ini tidak sekejam penulis Gu Family Book di mana Kang Chi kehilangan orangtua kandungnya sampai 2 kali, kehilangan orang tua angkatnya, dan terakhir kehilangan Yeo Wool. Kalau Dae Gu sampai kehilangan Soo Sun juga....tega bener deh >,<
Kl kejadian kyk GFB, aq bakalan mikir 2x utk nton drama Seung Gi lg mb Fanny.. tp kok keknya crta ini mau menjurus kstu yah? Aishh.. jangan sampe yah SW-nim.. ayo buat akhir yg indah untuk uri-Dae Gu..
BalasHapusmb Fanny semangattt.. tinggal 1,5 ep lg hehe..
Jng smpe sad ending,mudah"an ga tega liat oppa aku di tinggal sma cwenya :'(
BalasHapusThx sipnosisnya mba fanny lanjutkan :)
Baca sinopsis aja udah mewek... apalagi nonton dvd nya ...
BalasHapushuaaa sedih bgt ujung2nya chief kang meninggal :'( :'(
BalasHapussedih waktu scene pemakaman Chief Kang :(
BalasHapusThanks y mba cpt bgt sinopsnya,love u deh hehehe.. mdh2n daegu happy ending with soo sun.pliiiissss.....
BalasHapusHai.. ini comment prtama setelah sekian lama jadi silent reader... hehe
BalasHapusMaaf ya mbak kalau agak pjg..
Aku udh nnton episode ini, gak afdhol kalau blum bca sinopny mbak..
Sperti komen mbk yg sbelumnya, emang bener gak semudah itu nebak kalau dae gu anakny si il jae itu, dn trnyata bener... pdahal tinggal satu episode lagi, tapi SW nya hobby bener bikin kita muter otak dn larut kedalamnyaa..
Aku selalu suka sinopsis mbak apalagi komen di endingnya, buat aku jd lbih pham sama jalan ceritanya.. dn smoga drama ini endingny gak gantung.. semangat trus ya mbak.. smoga slalu diberi ksehatan aminn..
Ya ampun cobaan hidupnya dae gu berat banget :( gumawo sinopsisnya . lanjut part 2nya yaah mbak fanny
BalasHapusNgarep klo ending crtanya gak bakalan sm kyak GFB, Kasian Seung-gi ah klo dtggal org yg d sayang terus T_T
BalasHapus° • · ♡·♥ τнänk чöü ♥·♡ · • ° sinopsisnya mbak..ditunggu klnjutan crtanyaa ^^
*gomawo eonni
hiks...
BalasHapusudah mulai mbrebes mili waktu Dae Gu jenguk Chief Kang sambil bawain foto mereka. tambah mewek waktu Dae Gu bilang Soo Sun ga boleh mati di depannya. gimana mau kuat coba......T_____T
Setuju sama Mba Fanny...Chief Kang memang polisi sejati, terlepas dari kekurangannya... Manusia memang tak ada yang sempurna...
BalasHapusDi episode kali ini Chief Cha luar biasa (dramatisnya)....
haduuuhhh ini beneran deehh mewek nyaa.. hahaha depan komputer kerja.. untungnya bapak2 lagi pada solat jumat.. jadi nangisnya g di tahan2.. rasanya nikmat banget kalo baca sinopsis ampe nangis begini.. sensasi nya luar biasa,, hahaa,, semoga happy ending yakk... mksh mba fanny .. semangat terus yaakk... ^_^
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusitu trailer drama apa ya yg pas di akhir?
BalasHapus