[Sinopsis bagian 1 klik di sini]
Ji Gook berhasil keluar dari toko buku tanpa dicurigai kakak Pengacara Kim.Teman-temannya, termasuk Dae Gu yang baru bergabung, menanti dengan was-was. Wajah Ji Gook terlihat sedih saat menghampiri teman-temannya.
“Sial…” gumamnya.
“Ada apa?” tanya Soo Sun.
Ji Gook melempar ponsel pada Dae Gu sambil bersorak. Mereka semua gembira dan memuji Ji Gook. Good job, Ji Gook^^
Tapi kegembiraan mereka tidak berlangsung lama karena sebuah mobil van berhenti di dekat mereka. Dan dari sana turun banyak orang berjas namun bertampang mafia. Lengkap dengan alat pemukul di tangan masing-masing. Hmmm…sepertinya Senator Yoo sudah merencanakan ini, karena itu Pengacara Kim sengaja meninggalkan ponsel itu di kamarnya.
Dari belakang mereka juga muncul sekelompok mafia dengan alat pemukul mereka. Tak menyangka akan dikepung seperti itu, Dae Gu menarik tangan Soo Sun dan menyuruh teman-temannya melarikan diri.
Mereka berlari dan berpencar, kecuali Dae Gu yang terus memegang tangan Soo Sun. Para mafia itu juga berpencar. Tapi Dae Gu dan Soo Sun terperangkap di jalan buntu. Tak ada jalan keluar.
Dae Gu dan Soo Sun ditangkap dan diperhadapkan pada Senator Yoo di sebuah ruang bawah tanah. Senator Yoo tersenyum licik.
“Bukankah sudah kubilang, jika kau terlalu panas, kau akan terbakar sampai mati oleh apimu sendiri.”
Lalu ia menyuruh anak buahnya memeriksa apakah ponsel yang dibawa Dae Gu adalah ponsel barang bukti yang dimiliki Pengacara Kim. Isi rekaman dalam ponsel itu diputar.
Hyung Chul: “Bapak menyuruhku membuatnya terlihat seperti perampokan dan menyingkirkan semua barang bukti yang ditinggalakn puteri Bapak, bukan?”
Senator Yoo: “Harus terlihat seperti Ae Yun tidak pernah ke sana. Kau mengerti, bukan?”
Hyung Chul: “Ya.”
Senator Yoo: “Jika wanita itu masih hidup, lenyapkan dia tanpa jejak. Dan cari puteranya, lenyapkan dia juga. Ia memiliki seorang putera kelas 2 SMP. Lebih baik mencabut hingga ke akarnya sebelum terjadi masalah di masa yang akan datang.”
Mendengar itu, Dae Gu marah dan meronta hendak melepaskan diri. Orang yang memerintahkan kematian ibunya adalah orang yang berada di hadapannya saat ini.
Senator Yoo berkata seharusnya Dae Gu dilenyapkan 11 tahun lalu. Ia sudha kehilangan banyak karena Dae Gu. Bahkan mencincang Dae Gu sekarang tidak akan meredakan kemarahannya.
“Cho Hyung Chul, si bodoh itu! Jika saja hari itu ia menyingkirkanmu dengan benar.”
“Kau yang membunuh Cho Hyung Chul dan Chief Kang, bukan?” tanya Dae Gu.
Senator Yoo berkata Dae Gu tidak akan pernah tahu jawabannya. Dengan begitu Dae Gu akan merasa lebih buruk dalam perjalanan melewati kematian. Ia memerintahkan agar Dae Gu dan Soo Sun dibunuh. Kali ini tidak boleh ada kesalahan. Lalu ia beranjak pergi.
“Tunggu! Aku akan melakukannya sendiri,” kata Dae Gu.
Senator Yoo menoleh. Soo Sun menatap Dae Gu.
“Akulah orang yang ingin kaubunuh. Aku akan membunuh diriku sendiri agar kau tidak disalahkan atas kematianku. Tapi biarkan Detektif Eo pergi. Tidak ada gunanya terus membunuh orang tanpa alasan. Terutama karena kau tersangka pembunuh Chief Kang. Bukan begitu?”
Senator Yoo memalingkan wajahnya.
“Kumohon, lepaskan dia! Aku akan menembak kepalaku di kepala agar terlihat seperti bunuh diri.”
“Eun Dae Gu!!” protes Soo Sun.
“Detektif Eo, kau mendengarku, bukan? Aku akan mengakhiri hidupku sendiri. Kau harus menyatakannya seperti itu.”
“Apa kau sudah gila?”
Senator Yoo berhenti berjalan. Ia berkata itu bukan tawaran yang buruk. Jika Dae Gu memang menginginkan seperti itu, maka ia memperbolehkannya.
Soo Sun tertegun. “Tidak. Tidak bisa. Apa yang kaukatakan, Eun Dae Gu?”
Soo Sun ditarik pergi oleh anak buah Senator Yoo. “Eun Dae Gu, mengapa kau melakukan ini? Tunggu! Kau tidak boleh! Apa kau gila? Apa yang kaulakukan?! Lepaskan aku! Lepaskan aku!”
Soo Sun terus meronta dan berteriak sementara Dae Gu menatap ke depan, teguh pada keputusannya. Soo Sun berteriak apa Dae Gu menganggap ini hal terbaik untuknya. Memangnya Dae Gu pikir ia bisa meneruskan hidup setelah ini?
“Kau… kau bilang padaku untuk tidak mati di hadapanmu. Jadi apa yang kaulakukan padaku? Tunggu sebentar, lepaskan aku!!! Tunggu sebentar, kumohon!!!” teriak Soo Sun hampir histeris. Para pemegangnya akhirnya melonggarkan pegangan mereka dan membiarkan Soo Sun bicara.
“Aku mencintaimu. Ji Yong-ah…aku mencintaimu. Aku mencintaimu, Ji Yong-ah,” kata Soo Sun sambil menangis.
Air mata mengalir di pipi Dae Gu. Ia menatap Soo Sun.
“Jadi kau harus tetap hidup. Bagaimanapun juga kau harus tetap hidup. Ji Yonog-ah…Ji Yong-ah!! Kumohon!” Soo Sun terus memanggil Ji Yong sementara ia terus diseret keluar dari gudang itu, diiringi tatapan kesedihan Dae Gu.
Dae Gu memungut senjata di hadapannya dan menodongkannya ke pelipisnya. Senator Yoo tersenyum puas dan menyuruh Dae Gu tidak menunda lebih lama lagi. Ia berkata Dae Gu harus menepati janjinya.
“Sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal. Kau yang membunuh Chief Kang Seok Soon, bukan?”
“Dasar keras kepala. Apa kau sangat ingin tahu? Benar. Sudah kukatakan itu akibat perbuatan si bodoh Cho Hyung Chul.”
“Dan kau juga membunuh Cho Hyung Chul, bukan? Kau tidak perlu menahan diri dari seseorang yang akan mati.”
“Benar. Aku juga membunuh Cho Hyung Chul. Kau tidak memiliki penyesalan lagi, bukan? Berhentilah menguji kesabaranku dan tarik pelatuknya sekarang!”
Dae Gu menatap Senator Yoo. Jarinya berada di pelatuk. Namun, ia menjatuhkan senjatanya. Senator Yoo terkejut.
“Tembak saja,” tantang Dae Gu. “Aku tidak berniat menyerahkan hidupku seperti itu padamu.”
Senator Yoo meradang karena Dae Gu membohonginya. Ia merebut senjata anak buahnya dan menodongkannya ke wajah Dae Gu.
“Ide bagus,” ledek Dae Gu. “Jika aku mati, tuntutanmu akan bertambah. Bunuh aku! Tembaklah!” Dae Gu malah memegangi senjata itu dan mengarahkannya ke wajahnya.
Tae Il dan Ji Gook dilepaskan setelah dipukuli. Saat ini mereka sedang mencari Dae Gu dan Soo Sun bersama Eung Do. Tiba-tiba Ji Gook mendapat kiriman video. Ketika ia membukanya, ia melihat Senator Yoo dengan senjata teracung. Eung Do langsung tancap gas sekuat-kuatnya.
Apa yang terjadi? Dae Gu memperlihatkan kamera video yang tersembunyi di bali pakaiannya. Semua perkataan Senator Yoo telah direkam dan disiarkan. Meski ia mati, bukti video itu akan tetap ada untuk menyeret Senator Yoo ke penjara.
Apa Senator Yoo akan menarik pelatuknya setelah mengetahui bahwa apa yang dilakukannya saat ini sedang direkam? Kita tidak akan pernah tahu, karena pada saat yang sama Pan Seok menerjang masuk dan merobohkan anak buah Senator Yoo.
Mempergunakan kesempatan itu, Dae Gu berusaha menarik senjata dari tangan Senator Yoo. Mereka berebut dengan senjata terarah ke langit-langit.
Eung Do dan yang lainnya tiba di luar tempat itu ketika mereka mendengar suara tembakan. Mereka menghambur masuk. Tidak ada yang tertembak.
Dae Gu memborgol Senator Yoo dan membacakan haknya. Ia dan para anak buahnya ditangkap dan dibawa oleh para polisi yang datang bersama Eung Do.
Eung Do heran melihat Pan Seok. Sejak kapan Pan Seok tiba di sini? Lebih terkejut lagi ketika mendapati ternyata senjata yang dibawa Pan Seok adalah senjata mainan. Pan Seok berkata ia sedang diskors, setidaknya ia harus terlihat membawa senjata. Eung Do, Tae Il, dan Ji Gook tertawa mendengarnya.
“Hai kau, apa yang akan kaulakukan jika aku tidak datang?” tanya Pan Seok pada Dae Gu. “Apa kau berencana untuk mati?”
Yang lain tidak tahu apa maksud perkataan Pan Seok karena mereka tidak tahu Dae Gu tadi mempertaruhkan nyawa demi mendapatkan bukti untuk menjerat Senator Yoo. Tapi demi Dae Gu, Pan Seok tidak menceritakannya pada yang lain.
Soo Sun turun ke ruangan itu sambil menangis. Tatapannya hanya terarah pada Dae Gu. Pan Seok dan yang lainnya meninggalkan mereka berdua.
“Jika kau melakukan hal seperti ini lagi, aku yang pertama kali akan membunuhmu,” kata Soo Sun dengan suara tercekat.
Lalu ia memeluk Dae Gu erat-erat sambil menangis.
Senator Yoo dimasukkan dalam penjara. Sepertinya ia semakin tak waras karena meski ditangkap ia tetap senyum-senyum di depan media (errr…kayanya di kita juga ada ya yang senyum-senyum saat ditangkap ;p). Pengacara Kim dan Nyonya Yoo juga diciduk polisi. Kasihan Ki Jae yang menangis melihat ibunya dibawa polisi.
P4 masih tidak percaya kalau akhirnya mereka berhasil menangkap Senator Yoo. Tae Il berkata ia sempat mengira semuanya sudah berakhir saat melihat Dae Gu memukuli semua laptop. Ji Gook mengaku ia juga ketakutan saat itu.
“Kita seperti Power Rangers!” kata Soo Sun. “Bagaimana bisa kita menangkap orang sekelas Yoo Moon Bae?”
“Ah, padahal aku tidak terpikir akan menjadi seorang detektif,” kata Ji Gook.
“Apakah kita benar-benar anak-anak yang membuat kepolisian Gangnam jadi daerah bencana?” kata Tae Il.
Ji Gook tertawa karena ia teringat pada pidato Pan Seok ketika mereka baru pertama masuk. “Aku nyatakan tempat ini menjadi daerah bencana.”
Tapi kegembiraan mereka surut begitu Dae Gu menyinggung rapat hasil pemeriksaan Pan Seok besok. Soo Sun bertanya-tanya apakah ini caranya mereka berpisah dengan Sang Legenda.
Dalam rapat, Pan Seok diminta mengungkapkan pembelaannya. Pan Seok berkata anggota timnya putus asa karena seluruh penyelidikan mereka terhenti. Saat itu hanya preskon jalan keluarnya. Agar timnya mampu bangkit kembali dari keputusasaan mereka.
“Itulah yang perlu kulakukan sebagai atasan mereka dan orang yang lebih dewasa. Tapi bukan berarti tindakanku membeberkan informasi pada publik bisa dibenarkan. Untuk itu aku bersedia menerima sanksi apapun yang diberikan.”
Sanksinya, Pan Seok dipindahkan dari kesatuan Gangnam. Seluruh detektif mengantar kepergiannya. Chief Cha memasukkan sesuatu ke kantung Pan Seok.
“Itu adalah jimat dari kacang merah. Untuk mengusir nasib sial. Jaga dirimu baik-baik. Berhati-hatilah.”
Pan Seok berterima kasih untuk jimat itu. Eung Do nampak sedih. Ia berkata akan mengunjungi Pan Seok saat liburan nanti. Pan Seok meminta Eung Do mengabarinya jika anak ke-5 sudah lahir.
Ji Gook memeluk Pan Seok, seperti seorang anak yang akan ditinggalkan orang tuanya. Pan Seok tertawa lalu memeluk Ji Gook kembali sambil tersenyum. Ia melihat sisa timnya satu per satu dengan kebanggaan tergambar di wajahnya. Dae Gu, Soo Sun, dan Tae Il.
Ketika ia melihat Sa Kyung, Sa Kyung tersenyum dan memberi isyarat dengan tangan agar Pan Seok meneleponnya. Pan Seok mengangguk. Ia pamit lalu naik ke mobilnya. Dae Gu menatap Pan Seok seakan ada yang masih mengganjal di hatinya. Namun ia tidak mengatakan apapun.
Setelah Pan Seok pergi, mereka kembali masuk ke kantor. Eung Do melihat buku Pan Seok tertinggal. Dae Gu membawa buku itu dan berlari mengejar Pan Seok.
Ia berhasil menyusul mobil Pan Seok yang berhenti di lampu merah. Pan Seok bertanya apa Dae Gu berlari hanya untuk memberikan bukunya. Dae Gu menggeleng. Pan Seok bingung. Apa ada yang hendak Dae Gu katakan?
“Terima kasih. Terima kasih untuk semuanya,” akhirnya Dae Gu bisa mengatakannya. “Aku benar-benar berterima kasih.”
Pan Seok terharu. Ucapan terima kasih Dae Gu sangat berarti baginya yang selama 11 tahun menyimpan perasaan bersalah karena tidak berhasil melindungi ibu Ji Yong dan Ji Yong.
“Selamat tinggal, Pemimpin Tim,” Dae Gu memberi hormat.
Mata Pan Seok berkaca-kaca saat ia membalas hormat Dae Gu. Berat untuk berpisah, tapi lampu hijau sudah menyala. Pan Seok menjalankan mobilnya. Melalui kaca spion, Pan Seok melihat Dae Gu masih berdiri di sana melihat kepergiannya. Ia tersenyum di sela-sela rasa haru yang memenuhi dadanya.
“Ah, si berandal itu. Jaga dirimu baik-baik, Ji Yong-ah….”
Dae Gu terus di sana hingga mobil Pan Seok tak terlihat lagi.
Satu tahun kemudian….
Pan Seok sekarang menjadi polisi desa. Ia sedang menyelidiki kasus pencurian ayam. Si nenek pemilik ayamtak henti-hentinya mengomel.
“Awas jika pencurinya tertangkap! Aku akan memelintir lehernya seperti memelintir leher ayam.” Sadis >,<
“Nek, mungkinkah ayam-ayammu keluar sendiri dari kandang? Lihatlah ada lubang besar di sini.”
“Pencuri yang mencuri mereka!” Si nenek berkeras. “Chief Seo, apa kau mencurigai ayam-ayamku (kabur)?” Pfftt…
“Tentu saja tidak. Apa kita sebaiknya memasang CCTV di sini?”
“Memasang TV? Untuk apa?” Mwahahaha XD
Petugas pos mengantar sebuah paket untuk Pan Seok. Pan Seok kembali ke kantornya yang hanya berisi 2 orang petugas lain. Pan Seok membuka paketnya. Ia melihat foto para detektif di kepolisian Gangnam.
“Mereka masih sama,” katanya tersenyum.
Lalu ia membaca surat yang juga terdapat dalam paket tersebut.
Kepada Pemimpin Tim. Pemimpin Tim, apa kau baik-baik saja?
“Aku baik-baik saja,” jawab Pan Seok, seakan menjawab langsung pertanyaan Soo Sun yang menulis surat itu.
Soo Sun bercerita kepolisian Gangnam masih sama dan mereka semua baik-baik saja. Chief Cha sudah menjadi Kepala Polisi menggantikan Chief Kang. Sekarang ia jarang marah dan sangat baik.
Pan Seok tertawa senang.
Soo Sun bercerita Eung Do mendapat penghargaan dari Presiden karena berhasil menangkap buronan saat mengejar pencuri. Akibatnya, istrinya mengandung anak ke-6 mereka. Banyak hal menggembirakan terjadi secara bersamaan.
“Keenam? Laki-laki ini benar-benar jantan…” kata Pan Seok.
Tae Il sekarang lebih menekuni bidang forensik untuk membantu penyelidikan. Sementara Ji Gook menemukan tambatan hatinya, seorang polwan yang cantik.
“Ia akhirnya berhasil. Kerja bagus!” puji Pan Seok.
Bagaimana dengan Dae Gu?
Soo Sun masuk ke ruang barang bukti dan melihat Dae Gu tertidur di sana.
“Partner….” Bisiknya. Ia menatap kekasihnya dengan penuh cinta lalu hendak menciumnya.
Dae Gu terbangun sebelum Soo Sun berhasil.
“Kau tidak tidur?” tanya Soo Sun gelagapan.
“Kau tertangkap basah,” kata Dae Gu.
Soo Sun yang malu hendak bangkit berdiri. Tapi Dae Gu menahannya. Giliran ia yang hendak mencium Soo Sun. Tapi lagi-lagi gagal karena dua detektif dari tim lain masuk untuk mengambil sesuatu. Untungnya mereka tidak melihat Dae Gu dan Soo Sun.
Soo Sun lega mereka tidak terpergok. Tapi Dae Gu tidak membiarkan interupsi tadi menghentikannya. Kissss^^
“Detektif Eun dan aku baik-baik saja,” tulis Soo Sun.
“Baik-baik saja? Kelinci-kelinci lihai ini…” kata Pan Seok geli.
Soo Sun mengakhiri suratnya dengan mengatakan mereka akan mengunjungi Pan Seok saat liburan. Mereka merindukannya. Di akhir tertulis: “Selamanya anak (buah)mu, Eo Soo Sun.”
Jimat kacang merah Chief Cha sepertinya ampuh. Bukan hanya ia menerima kabar gembira dari para timnya di Gangnam, ia juga mendapat telepon dari Sa Kyung yang mengunjunginya.
Ia segera menjemput Sa Kyung di halte. Belum sempat bicara banyak, perhatian Pan Seok teralih saat melihat seorang pengendara motor membawa sebuah kotak dan dari kotak itu keluar seekor ayam.
Tanpa pikir panjang Pan Seok langsung lari mengejarnya. Sa Kyung bengong, lalu ikut mengejar.
Pan Seok berlari sekuat tenaga hingga berhasil menyusul motor tersebut. Bahkan mendahuluinya. Si pencuri pun menyerah, dikepung oleh Pan Seok dan Sa Kyung.
Sementara itu kepolisian Gangnam menerima berita perampokan. P4 pun siap beraksi.
The End
Komentar:
Seorang pemimpin yang benar akan menghasilkan bawahan yang benar. Seorang polisi seperti Pan Seok, menghasilkan P4 yang sekarang menjadi polisi tangguh dan teruji. Tentu saja bukan hanya karena didikan Pan Seok, tapi karena mereka juga memiliki tekad untuk membuktikan pada Pan Seok bahwa mereka bisa menjadi detektif.
Sebagai drama yang menggunakan berbagai kasus untuk diungkap, drama ini memang memiliki kelemahan. Ada beberapa penyelesaian kasus yang penuh kebetulan. Tapi sejak awal drama ini bukan drama kriminal seperti God’s Quiz atau Ten. Drama ini memang ditulis penulisnya untuk menceritakan kehidupan para detektif muda.
Kelebihan yang sangat terasa dari drama ini adalah drama ini memiliki “hati”. Sebentar kita dibawa tertawa, dan berikutnya tanpa sadar kita ikut meneteskan air mata. Kurasa ini berkat akting para pemerannya yang menjiwai peran mereka.
Hal ini sangat kurasakan dalam peran Pan Seok dan Dae Gu. Pan Seok seorang yang dari luar telihat keras dan tegas, namun ia sangat berperasaan dan itu membuatnya tidak menyerah dalam menyelesaikan kasus apapun.
Sementara Dae Gu seorang yang mengalami banyak penderitaan sepanjang hidupnya. Dari orang yang tidak pernah tertawa dan menyendiri, akhirnya menemukan keluarga di dalam persahabatan timnya. Juga menemukan cinta. Ia masih Dae Gu yang keras kepala dan temperamental, tapi ia juga kembali menjadi Ji Yong yang pemberani dan polos dalam hal cinta.
Aku juga menyukai Soo Sun, Tae Il, Ji Gook, dan Eung Do. Mereka orang-orang berhati baik hingga tidak sulit bekerjasama dengan mereka. Dengan mudah mereka menjadi tim yang kompak dan saling mendukung. Mereka telah menjadi sebuah keluarga. I love P4. I love tim Pan Seok.
I love Dee (thanks partner ^_^) and I love you all…. see you on next project ;)
Semuanya berakhir happy ending, meskipun Pan Seok harus turun jabatan dan kini menjadi polisi desa... Terima kasih Mba Fanny, sampai jumpa di sinopsis It's Ok, that's Love...
BalasHapusAkh..akhirnya, haru.. Maaf ya mba, baru komen lagi.. He..
BalasHapusMakasih mba fan dan mba dee, aku cuma baca ini drama,, hehe..
Huwaaaaa Happy ending yg bener2 mengaharukan,
BalasHapusgomawo mbk Fanny atas sinopsisnya
iya mbak, terharu banget sama drama ini
BalasHapusmeski ga terima juga mbak fanny bilang drama ini punya hati
haha masih ga terima ibu ji yong dibunuh karena ketidaksalahpahaman yang DISENGAJA
apalagi dengan meninggalnya orang yang menjadi pengganti ibunya, rasanya please cukup bikin dae gu nangis terus t.t
tapi dengan adanya seung gi dan cha seung won serta tokoh lainnya, saya jadi sangat menyukai drama yang juga punya kekurangan ini
apalagi karakter yang diperankan seung gi beda banget dari drama-drama sebelumnya sigh sweet banget pokoknya, SUKA banget pokoknya^^
thanks untuk cintanya you're all, kesan keluarganya dapet banget dan saya entah kenapa jadi suka sama SWnimnya,
mungkin tinggal aca sinop ojakgyo brothersnya mbak dee atau ngikutin lai drama HB entertainment yang lain (Secret Door :P sekalian promosi) wkwk
thanks untuk sinopnya mbak fanny dan mbak dee, meski di tengah kesibukan untuk membahagiakan keluarga dan teman" kalian masih bersedia membuat kami tersenyum dengan sinops dan posting-posting kalian :D
*membungkuk 90derajat ala mbak mumu :P
btw empress kinya tetep dilanjut kan mbak? hehe FIGHTING >.<
huaaaa......
BalasHapusterharu baneet baca komen nya mba fanny....
biar dah nonton tp perasaan nya hanyut dibawa kata2 mba fanny
Halooo mbak...maap baru kasih komentar....tapi aku suka baca di blog mbak...thx yah mbak..
BalasHapusYaaah udah abis u,u
BalasHapusSalut sama Pan Seok dan Tim3! Biarpun Pan Seok jadi polisi desa gapapa karna dia masih berhubungan sama P4.Adegan Pan Seok sama nenek itu+ sukses bikin saya ngakak=)))))
Eh sakyung sama panseok udah rujuk belom? '-'
Great job dahh buat semua pemeran drama ini. Go Ara actingnya makin bagus aja. Ahn Jae Hyun juga,makin keren aktingnya,orangnya apalagi,makin kinclong aja(?). Lee Seung Gi menurut saya sukses memerankan karakter Eun Dae Gu yang cool dan keras kepala! 20 thumbs up buat semua pemeran+SW-nim dan semua orang dibalik drama ini! Thankyou:-) biarpun banyak kelemahan dalam drama ini seperti yg mbak fanny bilang,saya tetep suka, kan gada drama yang bener bener sempurna hehe'-'
Semoga ntar dapet award banyak!
buat mbak fanny dan mbak dee makasih ya udah meluangkan waktu dan tenaganya buat nulis sinopsis drama ini^^ suka sama kolaborasi kalian:D
Ini mungkin komen pertama aku ya disini setelah sekian lama jadi silent reader yang budiman pfffft...maaf ya mbak:-)
Bakal buat sinopsis its okay thats love kan mbak? Ditunggu yoooo diusahain kedepannya saya bakal rajin komen deh hehe:D fighting mbak!
Suka bgt sama komennya mba fany..Finally happy ending....>>>pdhal pengen bgt tuh kemarin" congkel matanya si senator yo....#emosisendiri >. <..makasih mba fandee tuk sinop yas nya :) meluncur ke sinop selanjutnya :p
BalasHapusakhirnyaaaa. terima kasih mbaa sudah membuat sinopisisnya dan membuat saya ikutan bergembira dan bergalau bersama saat membacanya. jongmal gumawo onnie :D
BalasHapusterimakasih yaa :)
BalasHapussemoga seung gi akan main drama baru lagi, aamiin.
Terimakasih untuk tulisannya. Semangat terus ya buat sinopsisnya^^
BalasHapussayangnya aku tdk bs merasakan chemistry antara dae gu dan so sun >_<
BalasHapusSaat banyak menonton drama korea, banyak sekali hikmah yang bisa di petik. Bahkan dijadikan pelajaran. Bukan hanya di drama ini, tapi di beberapa drama korea lainnya.
BalasHapusSayang di indonesia blum ada drama yang seperti ini. Hanya mengandalkan tampang saja
Aaaahhh,, mbak fanny !!!! Aku merinding baca ending nyaa,, kira2 5 bulan yang lalu temen aku ngerecomen drama ini,, tapi aku males buat nonton ny,, dan aku mulai baca sinop disini mulai dari bulan lalu gara2 nungguin episode2 pinnochio yang lagi mbak fan tulis sinop nyaa,, meski berhenti di eps 15,, tapi hari ini aku lunasin semua episode nya, dan juga pan seok lebih merebut hatiku ketimbang dae gu dan tae il !! Hahahahahahahhaha
BalasHapusaaaaaa happy ending , aku sukaa banget , makasiiii mbaaaaaa
BalasHapusWahh bagus... top dahh.
BalasHapusMksih buat penlis sinopsisnya. Pdhal blum pernh nnton filmnya, bca sinopssinya jdi suka sma film ini.
Aa telat bgt baru tahu drama ini, aku suka alurnya bener PD dan SW ini juga yang buat aku cinta pada drama korea surgeon bong dal hee
BalasHapusWah.. makasih resensinya. Aku baru mau nonton nih.. tp bawaannya penasaran aja pengen tahu finalnya hehehhee...
BalasHapusBerarti ini filmnya tamat kemarin ya mbak
BalasHapusDrama ini tayang 2 tahun lalu^^
Hapus