Da Jung bersama timnya melihat ada keanehan dari sikap rekan-rekan mereka di tim Do Young. Mereka tidak nampak gembira, malah terlihat lesu seakan baru mengalami kekalahan.
“Mereka tidak ketahuan, kan? Mereka akan memberi tanda jika mereka ketahuan,” kata Da Jung.
Jamie berkata bukan tidak mungkin tim lawan mengkhianati mereka karena Do Young menguasai negara tersebut. Sementara Woo Jin tidak mau berkesimpulan terlalu cepat.
Di layar muncul pengumuman bahwa pemeriksa berikutnya adalah Do Young. Dal Goo enggan berhadapan dengan Do Young. Jamie berkata ia yang akan pergi.
Do Young memberitahu Jamie bahwa rencana tim Da Jung untuk menang sudah hancur. Ia menunjukkan semua kartu yang dimilikinya. Jamie mengomel bahwa rencana mereka selalu gaga.
“Kau sebaiknya berpindah ke pihak lain.”
“Uangnya akan menjadi milikmu meski kau kalah. Apa lagi yang kau inginkan?”
“Games menyenangkan hanya jika kau menang. Aku tidak pernah kalah. Kembalikan uangnya, aku akan memberimu 2 kartu. Tentu saja jumlahnya akan menjadi 2 kali lipat dari yang kaudapatkan jika timmu menang.”
“Dasar gila,” gerutu Jamie. Tapi ia mulai nampak goyah dan memikirkan tawaran Do Young.
“Apa kaulihat jawabannya? Bagaimana? Sulit untuk menolak tawaranku kali ini,” kata Do Young.
Da Jung dan teman-temannya melihat melalui monitor ketika Jamie membuka kopernya yang kosong dan Do Young memukul meja dengan kesal. Dal Goo tertawa terbahak-bahak mengira Do Young salah menebak. Woo Jin tersenyum sekilas.
“Mereka mendapatkan apa yang pantas mereka dapatkan,” kata Da Jung. “Semuanya berkat Woo Jin-sshi.”
“Tidak, kau berperan besar kali ini,” kata Woo Jin tersenyum. Awww ;)
Tapi saat ia menoleh, ia mulai curiga melihat sikap ketiga orang tim lawan yang diam seribu bahasa, Ia cepat-cepat menoleh ke layar TV dan melihat Do Young diam-diam tersenyum meski kepalanya tertunduk.
Karena itu Woo Jin mulai mengamati gerak-gerik Jamie. Ia bertanya apa Do Young mengatakan sesuatu. Tidak, kata Jamie. Ia berkata Do Young masih kacau.
Permainan terus berlanjut. Woo Jin terus mengamati gerak-gerik Jamie. Jamie terlihat masih bimbang memikirkan tawaran Do Young.
Do Young memanggil ketiga “warga”nya dan bertanya apa mereka ingin melihat trik sulap. Ia menyuruh mereka mendekat lalu mengeluarkan kartu mereka. Ia memegang kartu mereka di tangan diri, dan speaker (yang mengandung magnet) di tangan kanan. Jika kartu-kartu itu terkena magnet maka kartu-kartu itu akan rusak dan tak bisa digunakan lagi. Dengan begitu uang mereka juga tidak bisa diambil.
In Gi langsung berlutut minta maaf. Do Young pura-pura tidak mengerti. Ia berkata ia tidak akan merusak kartu seperti itu karena isinya uang.
“Sudah kubilang ini sulap,” ujarnya. Lalu ia menggosok ketiga kartu itu dengan magnet.
“Tidak!!” seru In Gi.
Do Young tertawa geli. Ia memanggil staf dan berkata sepertinya kartu In Gi rusak. Tentunya ada penggantian kartu, bukan? Ia lalu meminta staf mengganti ketiga kartu tersebut dengan kartu yang baru.
Bulldog memendam kekesalannya karena Do Young jelas-jelas mempermainkan mereka. Merendahkan mereka. Dan menertawakan mereka.
Melihat Do Young seperti ini, Direktur Jang berpendapat Do Young juga akan mengkhianati Jamie.
Ronde terakhir. Do Young menjadi pemeriksa, sementara tim Da Jung yang harus menyelundupkan uang. Dan tidak ada lagi yang bisa maju selain Jamie karena tinggal ia yang memiliki kartu.
Jamie pergi ke atmnya dan mengeluarkan uang dari saluran lubang udara. Lalu ia pergi ke ruang pemeriksa menemui Do Young.
“Bagaimana?” tanya Do Young.
“Mana kartuku (kartu yang dijanjikan Do Young)?” tanya Jamie.
“Ah bahuku sakit, apa bahuku terkilir?” ujar Jamie pura-pura kesakitan.
“Kau ingin lebih? Kenapa tidak?” Do Young mengeluarkan satu kartu lagi dan memberikannya pada Jamie.
“Thank you,” Jamie mengambil kartu-kartu itu.
Do Young bertanya apa Woo Jin mengatakan, “Kita menang, Jamie-sshi.” Sama seperti yang dikatakannya ketika membongkar penyamaran Jamie. Jamie berkata ia benar-benar marah pada Woo Jin saat itu.
“Apa kita perlu merayakannya di depan kamera?” tanya Do Young. “Kau pintar bersikap tercela.”
“Aku memang akan melakukannya.”
Mereka berdua berpose dan tersenyum di depan kamera, membentuk tanda V yang berarti kemenangan.
Tim Jamie terkejut. Kubilang juga apa, Dal Goo marah-marah. Sejak awal ia yang tidak setuju untuk mempercayai Jamie.
“Apa kalian bisa mendengarku?” Do Young menyalakan mic. “Kerja bagus semuanya, terutama Nam Da Jung-sshi. Aktivitas kalian luar biasa. Menyerahkan uang kalian demi mendapatkan kemenangan adalah hal yang cukup menghibur berkat kalian. Aku ingin terus bermain, tapi aku harus lanjut ke permainan selanjutnya.”
Tim Da Jung kalah? Jadi mereka dieliminasi?
“Kang Do Young lagi-lagi menang?” ujar Direktur Jang.
Yoon Joo berkata Do Young benar-benar mengkhianati Jamie dengan memberi 3 kartu palsu (ooo…ternyata kartu baru benar-benar baru, dan tidak bersaldo). Berarti Jamie sebenarnya tidak mendapatkan uang dari Do Young.
Yoon Joo berkata mereka harus menunggu Reinstatement Game untuk melihat siapa yang akan melaju ke babak final. Hanya satu yang bisa bertahan.
Yoon Joo mendapat laporan dari stafnya dan nampak terkejut. Ia memerintahkan agar kamera diarahkan ke gerbang utama.
Do Young keluar dari ruang pemeriksaan dengan senyum puas menghiasi wajahnya. Apalagi ketika melihat cameramen berdatangan. Tapi ia menyadari cameramen itu tidak sedang mensyutingnya, melainkan ke arah belakangnya. Ia berbalik.
Dan melihat tumpukan uang di lantai, tepat di depan ruang pemeriksaan negara tim Da Jung. Jamie keluar dari ruang pemeriksaan. Ia sama sekali tidak memindahkan uangnya dan membiarkannya tergeletak begitu saja.
Do Young menghampirinya dengan tatapan bertanya. Mereka terpisahkan dengan pintu kaca. Do Young tidak bisa melewati pintu itu.
“Kenapa ini ada di sini? Bukankah aku sudah menyuruhmu memindahkannya ke tempat kita?”
“Ah, begitukah?” tanya Jamie pura-pura polos. Lalu ia tertawa, “Bagaimana aku bisa memindahkan sesuatu yang begitu berat ke sana?Dan lagi siapa yang dengan tidak sopannya meminta seorang wanita melakukan hal seperti itu?”
Do Young nampak shock. Yeeeah!!
Bulldog bertepuk tangan. Pada akhirnya, Jamie mengkhianati Do Young.
“Aku tidak pernah berpikir hari seperti ini akan datang...” ujar Bulldog.
“...bahwa aku akan menyukai Jamie,” Dal Goo tertawa.
“Ia paling menarik saat ia berkhianat,” kata In Gi.
Da Jung tersenyum lebar.
“Dia cantik,” Dal Goo terus tertawa.
Sung Joon nampak memikirkan sesuatu. Begitu juga Woo Jin yang nampaknya tersadar akan sesuatu. Ia langsung berlari menulis sesuatu di kertas.
Do Young tertawa lalu menggebrak pintu pemisah negara Timur dan Barat.
“Kau pikir akhirnya akan seperti ini?” tanyanya.
Astaga…ternyata masih ada tiga kesempatan untuk menyelundupkan uang bagi tim Do Young. Direktur Jang mengumumkan agar Do Young kembali ke negaranya untuk merencanakan penyelundupan. Do Young berlari sambil tertawa.
Woo Jin menempel kertas di jendela yang isinya tulisan besar-besar. Untunglah Sung Joon melihatnya.
Tulisan itu berbunyi: “Lakukan kudeta.”
Apa artinya? Tanya Bulldog. Woo Jin mengangguk pada Sung Joon. Sung Joon mengerti. Ia langsung berlari ke pintu dan memeganginya tepat sebelum Do Young. Ia tidak melepaskan pegangannya dan menghalangi Do Young masuk. Tampaknya untuk bisa menyelundup harus melalui negaranya dulu, jadi Do Young harus masuk ke markas itu sebelum bisa menyelundup dan mengambil uang di lantai.
“Apa kau tidak peduli meski kau dieliminasi dan tidak mendapatkan apapun?” tanya Do Young.
“Kau juga tidak akan memberi kami uangnya (meski menang). Jadi berhentilah mengancam!” ujar Sung Joon.
Sung Joon yang bertubuh kecil mulai kewalahan. In Gi dan Bulldog turun tangan membantunya. Do Young membentak agar mereka membuka pintu. Tapi mereka bertahan.
Yoon joo berkata Woo Jin pasti sudah tahu kalau Jamie tidak akan berkhianat. Sementara Direktur Jang tadinya mengira para peserta lupa bahwa masih ada putaran terakhir. Tapi tentu saja seorang Woo Jin tidak akan melupakan itu.
Direktur Jang mengumumkan bahwa waktu 10 menit sudah lewat, dan negara Do Young gagal menyelundupkan. Kesempatan bagi penyelundup ke-2. Tapi tidak ada penyelundup ke-2 karena negara Do Young hanya tersisa Do Young seorang.
Do Young kembali ke gerbang utama. Jamie duduk dengan tenang di atas tumpukan uang sambil mengipasi dirinya…dengan uang. Do Young bertanya mengapa Jamie mendadak berubah. Ia mengaku merasa bingung.
“Entahlah. Tadinya aku benar-benar akan berkhianat, tapi aku juga tidak tahu aku akan melakukan ini.”
Apa yang terjadi? Apakah Woo Jin memang sudah tahu Jamie tidak akan berkhianat?
Sebenarnya ketika Jamie kembali setelah bertemu Do Young, Woo Jin langsung menduga bahwa Jamie sedang berpikir untuk mengkhianati mereka. Jamie pura-pura kesal karena lagi-lagi dituduh.
“”Lihat mereka bertiga,” Woo Jin menunjuk ke seberang.
“Mereka sejak tadi seperti itu,” kata Jamie.
“Tahu kenapa? Karena mereka sudah ketahuan oleh Kang Do Young.”
Da Jung kaget. Jika ketahuan, mereka bertiga seharusnya memberi isyarat. Woo Jin berkata ia tidak tahu apa yang Do Young lakukan tapi ia menebahk ketiga orang itu tidak lagi memegang kartu Dal Goo, Woo Jin, dan Da Jung. Dan mereka diancam hingga tidak memberi isyarat.
Jamie mengaku ia akan mengkhianati mereka lagi. Hanya kartunya yang tersisa jadi adalah pilihannya untuk memilih berkhianat atau tidak.
Dal Goo marah dan mengancam akan mematahkan kaki Jamie. Jamie marah dan menantang Dal Goo untuk melakukannya. Da Jung menghentikan mereka. Ia menyuruh Jamie pergi melakukan pilihannya.
“Hanya kau yang bisa menghentikan pengkhianatanmu. Jadi pilihlah, kau ingin menjadi orang seperti apa ketika kau melewati pintu itu.”
Perkataan Da Jung itulah yang menggugah hati nurani Jamie dan membuatnya memutuskan untuk mengkhianati Do Young.
Mereka kembali ke studio. Diketahui bahwa Do Young kehilangan kesempatan untuk menyelundup pada babak terakhir. Dan sekarang Smuggling Game sudah berakhir. Direktur Jang mengumumkan hasilnya.
Negara Da Jung mendapatkan uang yang jauh lebih banyak dari negara Do Young. (3,412 juta dolar vs 588 ribu dolar), artinya warga negara Da Jung otomatis melaju ke babak final sementara warga negara Do Young harus mengikuti Reinstatement Game. Semua bersorak, termasuk eks warga Do Young. Da Jung berkata semua ini berkat Jamie.
“Jangan tersenyum padaku. Aku akan mulai menyukaimu,” gerutu Jamie.
Secara negara memang menang negara Da Jung, tapi secara perorangan pemenangnya adalah Do Young. Karena tim Da Jung hanya berhasil menyelundupkan 212 ribu dolar (3,2 juta adalah sisa yang tidak diselundupkan jadi tidak termasuk uang hadiah, hanya menjadi penentu kemenangan) dan uang itu diperoleh Jamie.
Sementara Do Young menyelundupkan 588 ribu dolar. Dan lagi ia memegang kartu Sung Joon, In Gi, dan Bulldog yang sepanjang permainan digunakan untuk pemeriksaan dan penyelundupan (karena kartu Do Young tidak pernah digunakan, saldonya nol).
“Sisanya yang tidak mendapatkan apa-apa adalah kesalahan Nam Da Jung. Kau tidak bisa menepati janjimu untuk membagi uangnya meski kau mengatakan yang sebenarnya. Kebenaran tidak ada bedanya dengan cek yang ditolak.”
Tapi Da Jung berkata kemenangan Do Young hanyalah kemenangan mental.
“Kau tidak pernah kalah? Kau bilang uang menggerakkan orang, bukan? Kau memiliki uang itu. Tapi di mana semua orang berdiri? Kenapa mereka tidak bergerak ke arah uang itu?”
Dal Goo dan Woo Jin tersenyum bangga. Do Young tertawa meremehkan. Ia berkata Da Jung sudah mengalami banyak kemajuan.
Ia pergi ke atm untuk menarik uangnya. Namun ia terkejut ketika mendapati kartu-kartu itu tidak bisa digunakan.
Woo Jin berkata ia sudah tahu mengenai trik penggantian kartu. Sebelum Do Young melakukannya, ia sudah melakukannya lebih dulu. Kartu yang ada di tangan Do Young palsu semua.
“Kartu ini yang benar,” Woo Jin mengeluarkan 3 kartu dari sakunya.
Tidak ada yang menyangka hal itu. Woo Jin memberikan kartu itu pada Sung Joon, In Gi, dan Bulldog. Mereka bertiga seakan tak percaya Woo Jin benar-benar memberikan uang itu pada mereka.
“Terima kasih telah membantu sejauh ini. Kalian dipaksa untuk bekerja sama bahkan setelah diancam Kang Do Young. Pastinya berat, bukan?”
Ketiganya sangat terharu. Dan tidak disangka-sangka Jamie ikut tersenyum. Direktur Jang juga.
Woo Jin berkata ia bisa mengantisipasi keadaan ini karena ia melihat mereka bertiga memiliki hati nurani.
Direktur Jang berkata mereka memulai permainan menyelundupkan ini dengan ancaman perang tapi pada akhirnya seakan-akan kedua negara tiba-tiba bersatu. Do Young melirik kesal dan melempar kartu-kartu palsunya.
Smuggling Game pun berakhir. Tapi belum menjadi akhir perseteruan Do Young dan Woo Jin.
Do Young berkata Woo Jin berhasil melangkah ke babak final menggunakan Da Jung. Tapi ia mewanti-wanti agar Woo Jin berhati-hati.
“Aku sudah menaruh bom waktu di dalam kepala Da Jung.”
“Kau yang berhati-hati. Senjata sudah teracung di dagumu.”
Jamie berjalan sendirian menjinjing kopernya yang berat (hanya ia dari tim Da Jung yang mendapat uang 212 ribu dolar karena hanya kartunya yang tersisa). Woo Jin menghentikan mobil di dekatnya. Da Jung dengan ramah menawarkan untuk mengantar Jamie.
Meski terlihat gengsi, Jamie menerima tawaran itu dan naik ke mobil. Ia menaruh kopernya ke pangkuan Dal Goo yang duduk di sebelahnya.
“Apa-apaan ini?”
“Bagaimana bisa seorang wanita membawa benda berat ini? Jangan protes,” ujar Jamie ketus.
“Bagaimana jika aku melarikan uang ini?”
“Diamlah dan ayo berangkat.” Heee…. Ada apa dengan dua orang ini XD
Sung Joon, In Gi, dan Bulldog minum bersama. Rupanya mereka memikirkan untuk berhenti dari acara Liar Game. Tapi jika mereka berhenti, maka Do Young otomatis melaju ke babak final tanpa perlu mengikuti Reinstatement Game.
Dan memikirkan itu membuat hati nurani mereka terusik. Sung Joon bertanya apa mereka benar-benar akan mundur. Bulldog berkata ia ingin sekali memukul Do Young satu kali saja. In Gi memikirkan Da Jung yang selama ini sudah mempercayai mereka dan berjanji membagi uang hadiah 10 juta dolar jika menang.
“Bagaimana bisa kita berhenti? Kita bertiga tidak bisa mengalahkan Kang Do Young?” kata In Gi berapi-api.
“Kita tidak bisa,” jawab Bulldog jujur.
“Dasar bodoh,” kata Sung Joon kesal sambil bangkit berdiri. Sejak awal sepertinya ia memang tidak setuju mundur.
“Apa yang kaubilang, brengsek?!” Bulldog bangkit berdiri. Tapi lalu ia tersenyum. “Mari kita lakukan.”
Sung Joon tersenyum. Mereka bertiga tos, memutuskan untuk ikut Reinstatement Game demi menghentikan Do Young.
Seperti biasa Dal Goo dan Woo Jin makan malam di rumah Da Jung. Ketika hendak pulang, Woo Jin terlihat enggan pergi. Dal Goo mengerti dan meninggalkan mereka berdua.
Keduanya nampak kikuk. Woo Jin meminjam komputer Da Jung untuk memeriksa USB yang diberikan Sung Joon. Sung Joon memberitahu Woo Jin bahwa ia bekerja keras untuk mendapatkan informasi ini tapi ia tidak akan meminta uang tambahan. Ia juga mengatakan akan keluar dari acara tersebut karena merasakan firasat buruk. (kita tahu Sung Joon akhirnya memutuskan untuk tidak keluar)
Dalam USB tersebut terdapat informasi bahwa perusahaan investasi asing bernama Lloyd Capital dirumorkan hendak membeli stasiun JVN. Dan perusahaan itu ternyata anak perusahaan rahasia dari perusahaan tempat Do Young pernah bekerja di Wall Street. Ada kecurigaan saham Lloyd meningkat tajam karena ada rumor bahwa Lloyd akan mengambil alih L Company. (kita tahu L Company kemudian dihancurkan oleh Woo Jin dan mungkin itu sebabnya Do Young dikabarkan gagal investasi besar-besaran)
Catatan orangtua Do Young palsu. Catatan imigrasinya palsu. Seluruh catatan latar belakang Do Young sebelum SMA adalah palsu. Tapi yang membuat Woo Jin terkejut adalah foto masa kecil Do Young.
Do Young kecil berpose dengannya dan ibunya di depan panti asuhan. Do Young adalah salah satu anak panti asuhan ibu Woo Jin? (berarti tebakanku benar?)
“Foto apa itu?” tanya Da Jung.
Woo Jin cepat-cepat menutup laptop Da Jung dan mencabut USBnya. Da Jung bercerita Do Young sempat mengatakan hal yang aneh. Bahwa ayahnya terlilit hutang karena Woo Jin.
Woo Jin terkejut. Ia baru menyadari arti kata-kata Do Young bahwa ia sudah menaruh bom waktu di kepala Da Jung. Da Jung berkata ia tidak menganggap Do Young orang jahat tapi kenapa ia mengatakan hal yang tidak masuk akal.
Woo Jin berkata besok malam ia akan datang ke café tempat Da Jung bekerja. Ia ingin membicarakan sesuatu…mengenai dirinya dan Kang Do Young.
Sung Joon pulang ke apartemennya dengan hati ringan. Ketika ia masuk ke dalam lift, ia sempat berpapasan dengan seorang berpakaian formal yang sedang keluar lift. Sung Joon masuk ke dalam lift. NOOOO!!!
Seseorang menelepon Sung Joon.
“Apa kau pernah mendengar tentang kotak Pandora? Apa kau tahu apa yang terjadi jika kau membukanya?” tanya orang itu.
Tiba-tiba lift meluncur dengan cepat. Sung Joon berteriak-teriak minta tolong. Lift itu jatuh berdebum menghantam lantai terbawah.
Yoon Joo hendak mengedit bagian rekaman syuting di mana Do Young mengatakan pada Da Jung bahwa Woo Jin adalah penyebab hancurnya ayah Da Jung. Ia beralasan kualitas suaranya kurang baik. Tapi Direktur Jang tahu rekaman lain yang lebih bagus. Rekaman suara ayah Da Jung saat ayah Da Jung bercerita pernah ingin bunuh diri.
Yoon Joo terkejut. Bagaimana Direktur Jang bisa tahu? Dan lagi ia tidak merekam percakapannya dengan ayah Da Jung. Ia melotot pada asistennya yang terlihat tak enak hati.
Direktur Jang bertanya kenapa Yoon Joo berpura-pura tidak tahu adanya rekaman itu. Apa sekarang Yoon Joo berhati-hati karena Do Young sudah menunjukkan kegilannya? Ia berkata sudah terlambat. Yoon Joo tampak pasrah.
Dan rekaman itu pun disiarkan. Da Jung mendengarkan rekaman itu karena temannya menyalakan TV di ponsel. Ia mendengar suara ayahnya bercerita bahwa ia terlilit hutang karena berinvestasi pada L Company. Juga ia pernah hendak gantung diri tapi membatalkannya karena Da Jung.
Da Jung shock. Ia tidak tahu ayahnya pernah akan bunuh diri. Dan semakin shock ketika Direktur Jang memberitakan bahwa L Company dihancurkan oleh Woo Jin dalam misi balas dendamnya.
Woo Jin tiba di café sesuai janjinya. Ia melihat Da Jung menangis dan mendengarkan siaran itu. Woo Jin nampak sedih.
Ponselnya berbunyi. Do Young.
“Apa kau harus melihat kunci jawabannya lebih dulu untuk menyelesaikan soal? Apa hanya sebegitu kemampuanmu, Ha Woo Jin?”
“Siapa kau? Apa kaitanmu denganku dan ibuku? Apa yang terjadi di panti asuhan?!”
“Kau masih belum ingat. Ingin petunjuk? Bahkan setelah ibumu mengatakan hal yang baik, kau tidak bisa mengingat saat itu?”
“Apa?”
“Kau melihat wajah asli ibumu yang bagai malaikat...karena itu kau menghapusnya dari ingatanmu,” kata Do Young dengan penuh kebencian dan kemarahan.
“Apa maksudmu?”
Komentar:
Satu per satu mulai terungkap dan semakin menarik. Do Young ternyata pernah tinggal di panti asuhan ibu Woo Jin. Berarti besar kemungkinan Do Young membuat Liar Game untuk membalas dendam. Apa yang terjadi? Ibu Woo Jin kah yang menyerahkan Do Young pada Walden Two?
Da Jung akhirnya mengetahui Woo Jin adalah orang yang menyebabkan ayahnya terlilit hutang. Dan lebih dari itu, ayahnya hampir bunuh diri. Apakah ia sanggup memaafkan Woo Jin? Karena ia pernah mengatakan bahwa ia tidak akan memaafkan orang yang menyebabkan ayahnya seperti ini.
Puas banget melihat Do Young kalah dengan kekompakan dari peserta-peserta lainnya, termasuk Jamie. Benar apa yang dikatakan Da Jung. Kemenangan Do Young hanya di luar. Do Young tidak bisa membuktikan bahwa orang akan berubah di hadapan uang banyak.
Justru kebaikan hati Da Jung yang mengubah mereka. Terharu melihat Sung Joon, In Gi, dan Bulldog memutuskan untuk mengikuti Reinstatement Game. Mereka sadar kecil kemungkinan mereka dapat mengalahkan Do Young. Tapi jika Do Young kalah, maka Do Young akan dieliminasi dan itu kemenangan bagi mereka semua.
Mereka memutuskan untuk mencoba dan berusaha menghentikan Do Young agar tidak melangkah ke final. Padahal jika mereka gagal dan tereliminasi, maka mereka bertiga menanggung hutang uang hadial pada JVN.
Lah trs Sung Joon gimana mbak?? Gak mati kan? Hiks :(
BalasHapusHuum si ganteng sung joon gmn????????
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAstagfirulloh! Syok aku ngeliat kejadian Sung Joon tdi. Apakah Sung Joon mati? :( (Andwweee!!) Pasti Do Young pelakunya :@
BalasHapusSung Joon.. hikss
BalasHapuswalah ini gimana ya kok aku kasian ama Do Young?
kayaknya dia kecewa berat
soalnya sejak awal nonton man from the star sudah suka ama sosok Jae Kyung
meski dia jahat sebenarnya dia cuma.. errr? kurang kasih sayang?? dia cuma ga beruntung.
gimana kelanjutannya? 2 episode lagi yaa?? makin penasaran
Menunggu 11 n 12 ny d mb fanny.. Msh sedih denger kabar ny mbk ayu��
BalasHapusWaah makin asyik niiih drama , ditunggu ep.11nya
BalasHapusSung joon.. omg.. hacker jenius and tampan. Please save him. Hiks..hiks...
BalasHapus