[Sinopsis Bagian 1 di Blog Nhieshe]
Tim Do Young bersorak. Sementara Jamie disambut oleh kemarahan Dal Goo yang menuduh Jamie berpihak pada Do Young. Ia ingin tahu apa yang dikatakan Do Young pada Jamie.
“Hentikan,” pinta Da Jung.
“Apa maksudmu hentikan? Apa 200 ribu dolar itu nama anjing liar?” ujar Dal Goo kesal.
Jamie mengingatkan bahwa setengah kekalahan mereka juga diakibatkan Dal Goo, bukan hanya dirinya. Tapi yang Dal Goo ingin ketahui adalah apa yang dikatakan Do Young pada Jamie hingga mencapai 10 menit.
“Apa kau akan percaya jika aku mengatakannya?” sindir Jamie.
“Kau ini benar-benar….”
Da Jung menenangkan Dal Goo. Ia berkata pada Jamie bahwa ia percaya pada Jamie.
“Apa yang ia katakan?” tanyanya.
“Kenapa aku harus memberitahumu? Apa aku harus membungkuk berterima kasih karena kau berkata kau percaya padaku?” sergah Jamie.
“Aku percaya padamu agar Dal Goo ahjusshi bisa percaya padamu,” kata Da Jung.
Dal Goo berkata pokoknya ia akan terus mengawasi Jamie.
Dengan sedih Da Jung berkata mereka sudah jatuh pada perangkap Do Young. Woo Jin akhirnya angkat bicara. Ia membenarkan ucapan Da Jung. Tim mereka belum menyelundupkan uang satu kali pun sementara tim Do Young sudah 2 kali berturut-turut mendapat 200 ribu dolar.
“Mereka sangat menggap remeh kira. Kita tidak bisa membiarakannya. Kita harus menghentikan arus.”
Maka Woo Jin maju menjadi pemeriksa. Tim Do Young berpikir tim Da Jung sedang panik hingga akhirnya Woo Jin turun tangan. Bulldog tidak berani maju karena ia akan langsung “terbaca” oleh Woo Jin. Satu-satunya yang bisa melawan Woo Jin adalah Do Young.
Tapi Do Young entah ada di mana. Sementara In Gi menganggap Woo Jin tidaklah sehebat perkiraannya semula. Ia bertanya apakah sebaiknya ia yang maju.
Bolldog kurang setuju. Bukankah Do Young yang memilih giliran siapa yang maju? In Gi berkata sejak kapan mereka harus melaporkan setiap hal kecil pada Do Young. Bulldog tetap ragu, dan menyarankan agar mereka tetap menunggu.
In Gi semakin tertantang. Ia berkata ia akan mengalahkan Woo Jin habis-habisan.
Maka ia pun maju sebagai penyelundup dan memasang tampang penuh percaya diri di hadapan Woo Jin. Woo Jin bertanya kenapa bukan Do Young yang datang.
“Bukankah sudah saatnya bagi pencuri perhatian untuk muncul? Jika kau takut, kau bisa mati.”
“Kau menjatuhkan uang,” kata Woo Jin tenang sambil menunjuk segepok uang di lantai.
In Gi terkejut dan hendak membuka kopernya. Lalu ia sadar, kopernya terkunci. Mana mungkin uangnya jatuh?
Woo Jin tersenyum dan memungut uang itu. “Ah ya, aku yang menjatuhkannya tadi. Aku lupa. Jika koper itu kosong, kau tidak akan memeriksa apakah kau menjatuhkan uangnya atau tidak. Stop, 100 ribu dolar.”
Hmmm..In Gi memang menyelundupkan uang, tapi apakah benar-benar 100 ribu dolar? Karena jika koper itu kosong, maka Woo Jin harus memberi kompensasi sebesar 50 ribu dolar.
In Gi membuka kopernya. Benar-benar 100 ribu dolar. Uang itu sekarang beralih menjadi uang Woo Jin.
Do Young sedang di toilet, berlatih memasang “topeng”nya.
Woo Jin kembali disambut dengan senyum timnya. Meski begitu Jamie merasa Woo Jin terlalu berani menebak angka 100 ribu dolar. Woo Jin berkata itu tidak masalah. Ia memang berencana berkata “Stop, 10 ribu dolar.”
Mengapa? Karena saat ini tim Do Young meremehkan mereka hingga berani menyelundupkan 100 ribu dolar. Untuk itu mereka harus menunjukkan bahwa mereka berani menghentikan selundupan 100 ribu dolar dalam keadaan krisis.
In Gi langsung diomeli oleh Bulldog. Tapi yang lebih menakutkan bukanlah kekalahan 100 ribu dolar. Melainkan menghadapi Do Young.
Do Young menatap mereka dan bertanya kenapa mereka tidak menunggunya.
“Tanpa ijinku, mengapa kau membuat kesalahan dengan menyelundupkan 100 ribu dolar di saat Ha Woo Jin yang menjadi pemeriksa?”
“A-aku sudah berusaha mencegahnya,” kata Bulldog.
“Ha Woo Jin adalah Ha Woo Jin. Kalian tidak bisa meremehkannya,” kata Do Young. Untuk itu akan mengambil langkah pencegahan. “Berikan semua kartu kalian padaku. Karena kesalahan tersebut, rasa percaya tim lawan pada Ha Woo Jin telah kembali. Sudah jelas Ha Woo Jin akan terus menjadi pemeriksa. Apa kalian bisa mengalahkannya?”
Do Young berkata ia akan melakukan penyelundupan dan pemeriksaan dengan menggunakan kartu mereka bertiga secara bergantian. Ketiganya nampak keberatan dan ragu. Apa hal seperti itu diperbolehkan?
Do Young berkata ia sudah menanyakannya pada staf dan lagi mereka bertiga sudah melanggar peraturannya, jadi wajar mendapat hukuman. Dengan berat hati mereka memberikannya. Sung Joon yang terlihat paling keberatan. Tapi Do Young mengancam jika Sung Joon tidak memberikan kartunya, ia tidak akan memberikan kesempatan pada Sung Joon untuk menyelundupkan uang. Dengan begitu kartu Sung Joon akan bernilai nol.
Sung Joon terpaksa memberikan kartunya. Do Young mengingatkan bahwa mereka satu negara dan mereka sedang berperang. Ia tidak mau lagi mereka bertindak sendiri-sendiri. Tapi jika mereka menurutinya, ia berjanji akan memberikan hadiah uang yang memuaskan.
Direktur Jang mengumumkan bahwa sekarang giliran pemeriksa dari negara Do Young. Do Young pun beranjak pergi.
“Oya, sementara aku pergi, kalian akan merasa bosan. Aku akan memberi kalian hiburan sampingan. Jika salah satu dari kalian diam-diam berkomunikasi dengan pihak lawan atau menunjukkan tanda pengkhianatan, laporkan padaku. Kartu orang itu akan diberikan pada si pelapor sebagai hadiah.”
In Gi dan Sung Joon terkejut. Pengkhianat tidak akan mendapat hadiah apapun. Tapi pelapor mendapat dua kartu, Do Young mengingatkan. Bulldog menenangkan temannya, yang penting mereka tidak berkhianat maka semua beres.
“Aku akan menangani Smuggling Game, sementara kalian bermain Betrayer Game (Game Pengkhianat),” ujar Do Young. Benar-benar licik ini orang >,<
Giliran tim Woo Jin untuk menyelundup. Jamie berkata mereka harus menyusun rencana apalagi di saat tim lawan dikuasai sepenuhnya oleh Do Young.
“Bagaimana jika rencana itu bocor?” sindir Dal Goo.
“Kau kan mengawasiku. Jika aku berkhianat, kau bisa mengambil kartuku,” ujar Jamie.
Da Jung berkata mereka harus berhenti saling mencurigai. Ia mengusulkan agar mereka membicarakannya lebih dulu sebelum menyelundup dan menjadi pemeriksa. Jamie dan yang lainnya setuju.
Setelah mendengar Do Young yang maju sebagai pemeriksa, Dal Goo menawarkan diri menjadi penyelundup.
“Berapa, 50 ribu dolar?” tanyanya.
“Pria murahan, pergilah dengan 100 ribu dolar,” kata Jamie.
Bahkan Da Jung pun merasa itu terlalu berani. Tapi Jamie berpendapat mereka harus menebus kekalahan mereka. Woo Jin menyetujui usul Jamie agar mereka bisa melihat reaksi Do Young.
Dal Goo terlihat gugup berhadapan dengan Do Young. Do Young tertawa melihat reaksi Dal Goo yang terkejut hanya saat ia menyebut namanya.
“Kurasa kau menganggapku lucu. Tapi aku tahu banyak tentang kau. Kau adalah analis keuangan sukses di Wall Street. Kau mendapat gelar MBA tapi menurun akhir-akhir ini.”
Do Young berkata itu karena orang seperti Ha Woo Jin memanipulasi pasar saham. Alasan, olok Dal Goo.
“Kau benar. Sebenarnya aku tidak tertarik pada analisis maupun spekulasi. Semua mengenai perasaan. Menakjubkan bahwa uang itu seperti benda hidup. Seakan ia bergerak dengan keinginannya sendiri.”
“Kau punya telepati dengan uang?” tanya Dal Goo.
“Sepertinya orang yang menggerakkan uang, kan? Bukan. Uang yang menggerakkan manusia,” ujar Do Young. Ia sudah melihat berbagai macam orang saat ia menjadi analis. Dari milyuner sampai orang miskin yang memegangi kantung uang mereka.
“Mereka semua berpikir mereka adalah pemilik uang. Tapi mereka bergerak sesuai dengan yang diperintahkan uang pada mereka. Aku bisa menebak berdasarkan ekpresi seseorang, berapa banyak uang yang bisa menggerakkan orang tersebut?” Do Young menatap Dal Goo dalam-dalam.
Dal Goo kembali gugup.
Da Jung, Jamie, dan Woo Jin memperhatikan dari layar. Jamie dan Da Jung berharap agar Do Young menekan Pass. Diam-diam Woo Jin mengawasi Jamie.
“Stop, 100 ribu dolar.” Do Young menekan tombol.
Pupus sudah harapan mereka. Dal Goo kembali dan bertanya Do Young itu sebenarnya siapa.
“Dia mengatakan hal teraneh. Ia bilang ia bisa menebak jumlah uang berdasarkan ekspresi wajah kalian.”
“Apa kalian percaya itu?” tanya Jamie.
Dal Goo berkata sepertinya Do Young tidak berbohong. Ia menyuruh Jamie pergi menghadapi Do Young sendiri jika tak percaya. Da Jung menawarkan diri untuk mencoba.
Jamie menyarakankan agar Da Jung menyelundupkan 55 ribu dolar. Selama ini mereka penyelundupan selalu berkisar di angka nol, 50 ribu dolar, dan 100 ribu dolar. Jika Do Young berkata “Stop 50 ribu” atau “Pass” maka mereka sudah berhasil menyelundupkan. Jika Do Young menyebut “Stop 100 ribu dolar” maka mereka bisa membuktikan apakah Do Young benar-benar bisa menebak angkanya dengan benar.
“Hai, boleh juga,” puji Dal Goo.
Giliran mereka dimulai. Da Jung masuk ruang pemeriksaan.
“Kudengar kau dapat menebak jumlahnya dengan melihat wajah. Berapa yang kaulihat dariku?” tanya Da Jung.
“Stop, 55 ribu dolar.”
Whoaaa..semua gempar.
Apa kubilang, seru Dal Goo. Jamie terkejut dan bertanya apa Do Young itu cenayang atau semacamnya. Woo Jin juga terlihat kaget. Dal Goo mengingatkan saat permainan lempar koin di mana Woo Jin kalah.
“Itu berbeda,” kata Woo Jin. “Dia ahli menyembunyikan kebohongan, tapi ia tidak memiliki kemampuan untuk membaca. Apalagi jumlah yang tepat.”
Ia memutuskan ia yang maju berikutnya. Jamie mengusulkan Woo Jin menyelundupkan nol, karena Do Young pasti berpikir Woo Jin akan menyelundupkan banyak. Dan lagi terakhir-terakhir Do Young selalu mengatakan “Stop”. Jika mereka beruntung, mereka bisa mendapatkan kompensasi.
Woo Jin masuk ruang pemeriksaan dan bertanya apakah Do Young bersenang-senang. Ini pertama kalinya mereka berhadapan dalam Smuggling Game.
“Pass,” Do Young menekan tombol.
Tim Da Jung semakin khawatir. Bagaimana Do Young bisa melakukan hal seperti itu?
“Dia versi upgrade dari Ha Woo Jin,” ujar Jamie. Pffft… “Apa dia memiliki penglihatan sinar X?”
Berikutnya giliran mereka memeriksa. Jamie langsung memilih Ha Woo Jin untuk maju. Bagaimana jika Kang Do Young yang maju, tanya Dal Goo. Jamie tidak peduli. Mereka bisa kalah jika terus seperti ini.
Sementara itu tim Do Young bukannya senang dengan kemenangan Do Young yang terus menerus. Sung Joon bertanya apa mereka akan membiarkan semuanya di tangan Do Young. In Gi berkata Do Young akan menanganinya.
“Bagaimana kita bisa mempercayainya?” tanya Sung Joon.
“Hei, apa kau sedang menciptakan perpecahan di tengah krisis nasional?” ujar Bulldog.
“Jangan percaya jika kau tidak mau,” kata Do Young yang ternyata sudah kembali. Ia berkata ia hanya akan menggunakan kartu dari orang yang mempercayainya.
Direktur Jang mengumumkan bahwa Ha Woo Jin maju sebagai pemeriksa. Do Young menantang apakah Sung Joon mau menghadapi Woo Jin. Sung Joon terpaksa berdiam diri.
Do Young maju sebagai penyelundup sebanyak 3 kali dan berhasil ketiganya. In Gi dan Bulldog bersorak. Tapi Sung Joon mengingatkan jika seperti ini terus bisa-bisa semua uang itu diambil oleh Do Young.
Tim Da Jung semakin panik karena bahkan Woo Jin gagal menjadi pemeriksa. Dan sekarang giliran mereka kembali untuk menyelundup. Akhirnya mereka menyelundupkan sebisa mungkin.
Tapi Do Young selalu berhasil menebak angkanya dengan tepat. Bahkan angka yang tak biasa seperti 5 ribu dolar dan 82 ribu dolar. Negara Da Jung kalah 3 kali berturut-turut.
Direktur Jang heran mengapa Do Young bisa sehebat itu. Ia bertanya apa Yoon Joo diam-diam membantunya. Sama sekali tidak, kata Yoon Joo. Ia memperdengarkan rekaman sebelumnya pada Direktur Jang. Wajah Direktur Jang mengeras. Sepertinya ada pengkhianat di kubu Da Jung….
Woo Jin berkata sebaiknya mereka berhenti menyelundupkan uang sebelum mereka memahami kemampuan Do Young. Jamie setuju.
Dal Goo yang menjadi pemeriksa berikutnya karena menurut Jamie kehadiran Dal Goo tidak diperlukan untuk menyusun rencana. Woo Jin bisa menduga Do Young memegang kartu ketiga peserta lain hingga mereka tidak berkutik dan harus menurut.
“Ia mendominasi mereka.”
Do Young kembali disambut oleh In Gi dan Bulldog yang berusaha mengambil hati Do Young. Ketika mendengar Dal Goo yang menjadi pemeriksa, In Gi menyarankan agar Do Young beristirahat lebih dulu karena Dal Goo lawan yang mudah.
Secara mengejutkan, Do Young mengembalikan kartu mereka dan mempersilakan mereka menangani selundupan kali ini.
Bulldog yang maju pertama. Ia berkata mereka sama-sama bergerak dalam bidang keuangan. Bukankah lintah darat juga berurusan dengan keuangan?
“Kau tidak pernah menangani uang besar,” ejek Bulldog.
“Aku juga mencium banyak uang,” sahut Dal Goo.
“Tentu, endus ini. Ayo cepat,” Bulldog menyodorkan kopernya.
Dal Goo mengendus-endus koper itu.
“Baunya enak. Stop, 100 ribu dolar.”
Bulldog terkejut. Ia membuka kopernya. Seratus ribu dolar.
Dal Goo kembali disambut dengan senyuman timnya. Ia berkata ia tiba-tiba bisa merasakannya. Ia juga berpengalaman dengan uang seperti Do Young meski tidak sejauh bisa menebak angkanya dengan tepat. Untuk membuktikannya, ia ingin mencobanya lagi.
Berikutnya ia bisa menebak isi koper Sung Joon. Seratus ribu dolar. In Gi, 80 ribu dolar. Loh, Dal Goo hebat^^
Tapi Do Young pun bisa menebak dengan benar. Akibatnya tidak ada yang berani menyelundupkan uang. Mereka selalu membawa koper kosong untuk mencegah uang berpindah.
Meski Dal Goo bisa mencegah kekalahan lebih jauh, tapi tim Da Jung tetap kalah karena uang mereka lebih sedikit. Dan jika terus menerus tidak menyelundupkan uang seperti sekarang, mereka akan kalah.
“Kita harus menembus penglihatan supernya, “ kata Woo Jin.
“Bagaimana caranya?” tanya Da Jung.
Woo Jin menyuruh Da Jung yang menyelundupkan kali ini. Ia tidak tahu apakah rencananya ini berhasil atau tidak, tapi ia akan mengajadi Da Jung cara memberi petunjuk palsu dengan ekspresi wajah, mata dan gerak tubuh.
Meski sulit jika tidak dilatih tapi bukan tidak mungkin dilakukan dengan beberapa tips. Woo Jin menuliskan tips tersebut pada sebuah kertas dan memberikannya pada Da Jung.
“Jika kau melakukan sesuai yang kutulis, kau bisa menemukan pola yang ia gunakan untuk membaca jumlah yang tepat meski kau ketahuan.”
Woo Jin meminta Da Jung membuka kertas itu di bank. Da Jung bertanya berapa banyak yang harus ia selundupkan. Jamie mengusulkan 50 ribu dolar. Dal Goo keberatan. Belum tentu cara Woo Jin berhasil, ia menyarankan tidak menyelundupkan apapun.
“Karena aku percaya padamu, aku akan mengambil 50 ribu dolar,” kata Da Jung. Woo Jin mengangguk.
Da Jung membuka kertas itu setibanya di bank. Ia terbelalak saat membaca isinya.
Da Jung masuk ruang pemeriksaan dengan membawa koper. Do Young memuji (atau menyindir?) keberanian Da Jung untuk membawa uang meski tahu ia bisa menebak jumlahnya.
“Terserah apa yang kaupikirkan,” ujar Da Jung ketus. Ia menunduk tak berani menatap Do Young.
“Mari kita lihat berapa banyak yang kaubawa. Jika kau seperti itu kau akan ketahuan. Bukankah Ha Woo Jin mengajarimu untuk menipuku?”
“Ti…tidak..”
“Seberapa banyak kau mempercayai Ha Woo Jin? Apa kau pernah mencurigainya?”
Da Jung bertanya untuk apa ia mencurigai Woo Jin. Do Young tersenyum dan berkata ia kebetulan menemukan sesuatu yang menarik dan bertanya-tanya kapan sebaiknya ia memberitahu Da Jung. Jika permainan ini berakhir dan Da Jung kalah mungkin mereka tidak akan pernah bertemu lagi,
“Aku sebaiknya memberitahumu sekarang. Ayahmu terlilit hutang akibat kesalahan Ha Woo Jin. Dia tidak mengatakan itu padamu, kan?”
“Apa?” tanya Da Jung.
Direktur Jang bertanya apa maksud perkataan Do Young barusan. Apa Yoon Joo tahu sesuatu? Tidak, jawab Yoon Joo. Tapi ia sepertinya tahu.
Jamie semakin tidak sabar. Apa yang Da Jung dan Do Young bicarakan begitu lama? Woo Jin memperhatikan layar.
Da Jung terlihat marah. Ia menundukkan kepalanya dan tangannya terkepal kuat di meja. Do Young memiringkan kepalanya untuk mengamati ekspresi Da Jung.
“Do Young-sshi…Kau benar-benar jahat.”
“Apa?” Do Young kebingungan.
“Kau berusaha membuatku curiga dengan omong kosong seperti itu. Apa kau begitu ingin menang?” Da Jung memarahi Do Young.
Do Young tertawa. “Da Jung-sshi, kau ini lucu. Stop, 50 ribu dolar.”
Da Jung menatap Do Young dengan penuh kemarahan lalu membuka kopernya.
“Bagaimana bisa? Seratus ribu dolar!” Direktur Jang mengumumkan. “Nam Da Jung berhasil menyelundupkan 100 ribu dolar dari benteng besi Kang Do Young.”
Do Young terkejut dan melihat Da Jung tak percaya. Da Jung meraih mic dan mulai berbicara.
“Rakyat negara Timur (negara Do Young), kalian bisa mendengarku? Kang Do Young bisa melihat jumlah yang tepat hanyalah sebuah tipuan. Jika kalian menyerahkan kartu kalian dan membiarkan Kang Do Young melakukan apapun keinginannya, apa kalian pikir ia akan mengurus kalian? Orang ini tidak akan melakukannya! Kalian tahu itu!” seru Da Jung emosi.
Staf mencoba menarik Da Jung karena Da Jung sebenarnya tidak diperbolehkan berbicara. Tapi Da Jung bertahan.
“Kita sudah ditipu!!” serunya, “Melawanlah! Kami akan membantu kalian!”
Do Young melongo melihat Da Jung. Ia benar-benar tak menyangka Da Jung akan seberani ini.
Jamie bingung, bukankah Da Jung seharusnya menyelundupkan 50 ribu dolar?
“Memang,” ujar Woo Jin. Ia menghampiri Jamie. “Kenapa kau melakukannya?”
Jamie kebingungan.
“Kenapa kau melakukannya, Joo Dal Goo?” tanya Woo Jin marah.
Dal Goo terlihat gugup.
Komentar:
No!! Tidak Dal Goo Ahjusshi!! Kenapa ia mengkhianati Da Jung? Apa Do Young mengancamnya? Apa Do Young menawarkan uang padanya?
Memang agak aneh sih Dal Goo tiba-tiba punya kemampuan menebak jumlah dengan tepat. Tapi bukankah dengan begitu, ia membantu menahan kemenangan Do Young? Atau itu hanya trik agar persekongkolan mereka tidak ketahuan?
Tepuk tangan buat Da Jung yang berhasil mengalahkan Do Young. Puas banget melihat Do Young melongo saat Da Jung membuka kopernya. Tapi perkataan Do Young agak mengkhawatirkan sih. Bagaimana reaksi Da Jung jika nanti ia tahu bahwa apa yang dikatakan Do Young ternyata benar? Duh, ngga kebayang Da Jung marah sama Woo Jin >,<
Wao wao malkiiiin seruuuuuuy
BalasHapusAkhirnya isa nemuin sinopsis ini....makasih mbk fanny...
BalasHapus