Ha Na mengikuti Robin hingga ke balkon. Robin melihat Wonderland di hadapannya dan bergumam kalau ia sudah kembali. Ia merentangkan tangannya, menghirup udara bebas sebanyak-banyaknya.
Ha Na merasa aneh melihat sikap Robin. Ia menatapnya dan bertanya apakah Robin tidak apa-apa. Robin menoleh.
“Kurasa pecahan lampu telah mengenai kepalamu,” kata Ha Na.
Robin tersenyum.
Sayangnya, seorang bodyguard menemukan mereka dan mengeluarkan alat setrumnya. Robin bergerak cepat. Ia melawan si bodyguard dan mendorongnya kembali masuk ke dalam lalu mengunci pintunya. Ha Na terbengong-bengong melihatnya. Aneh kan? Masa bodyguard hendak menyetrum dan menangkap bosnya sendiri?
Suk Won tiba bersama para bodyguard lainnya dan mereka berusaha mendobrak pintu. Menyadari selot pintu itu tidak akan bisa bertahan lama, Robin berusaha mencari cara untuk melarikan diri. Masalahnya, mereka berada di balkon yang jauh dari permukaan tanah.
Robin berusaha memasang selang darurat pemadam kebakaran untuk dijadikan alat untuk turun. Ha Na menghampirinya dan menyentuh pundaknya. Robin menoleh.
“Ada apa? Apa kau ingin berterima kasih karena sudah menyelamatkanmu? Tidak perlu berterima kasih, itu hanyalah kepribadianku,” katanya sambil tersenyum.
Perkataan itu mengingatkan Ha Na pada pemuda yang menolongnya saat ia jatuh ke sungai belasan tahun lalu. Pemuda itu mengatakan persis hal yang sama, bahwa Ha Na tak perlu berterima kasih padanya karena itu adalah kepribadiannya.
Robin gagal memasang selang, sementara bodyguard terus berusaha mendobrak pintu. Robin akhirnya naik ke atas tembok balkon. Ha Na memeganginya dan mengulurkan tangan.
“Pegang tanganku. Aku akan menolongmu.”
Suk Won berhasil mendobrak pintu. Tapi yang ia lihat adalah Robin dan Ha Na berayun dengan tali ke gedung seberang. Robin terlihat sangat menikmati petualangannya ini. Sementara Ha Na tak hentinya menatap Robin dengan rasa penasaran.
Begitu tiba di seberang, Robin berkata Ha Na memiliki keahlian yang menakjubkan. Ha Na berkata bukan itu yang penting sekarang. Robin mendekati Ha Na.
“Terima kasih,” ujarnya tulus.
Ha Na terpana. Lalu cepat-cepat memejamkan matanya dan berkata dalam hatinya bahwa sekarang bukan waktunya untuk terpesona, apalagi pada Goo Seo Jin.
Robin berkata orang-orang itu akan terus mengejarnya, jadi ia harus pergi sekarang. Tapi Ha Na berkata ada yang harus ia tanyakan pada Robin, jadi ia ingin ikut. Mereka berlari keluar dari Wonderland dan menyetop taksi.
Suk Won tidak sempat mengejar mereka. Ia tidak menyusul dan menghubungi Sekretaris Kwon. Mengapa? Karena Sekretaris Kwon yang mengetahui ke mana Robin pergi melalui GPS. Ia mendapat laporan bahwa Ha Na ikut pergi bersama Robin. Sekretaris Kwon memerintahkan agar bodyguard menangkap Robin tapi tidak boleh melukai Ha Na.
Lalu ia menghadap Presdir Goo, ayah Seo Jin, yang sudah mengetahui kemunculan kembali Robin. Sekretaris Kwon melaporkan bahwa Robin sepertinya sedang menuju Gapyeong dan tidak menyadari bahwa mereka sudah memasang GPS di dalam ikat pinggangnya. Presdir Goo memerintahkan agar Robin ditangkap tanpa sepengetahuan siapapun.
Lalu ia menanyakan apakah polisi sudah tiba. Sekretaris Kwon menjawab bahwa polisi sedang menyelidiki insiden jatuhnya lampu saat ini. Presdir bertanya apakah insiden ini ada kaitannya dengan apa yang terjadi pada Dokter Kang. Sekretaris Kwon berpendapat insiden ini ada kaitannya jika si penjahat memburu saksi (Ha Na). Presdir mengangguk. Ia menginginkan masalah ini diselesaikan diam-diam.
“Dan jangan perlihatkan rekaman CCTV pada polisi yang memperlihatkan si brengsek itu membuat keributan.”
Robin sepertinya membawa Ha Na ke salah satu rumah Seo Jin. Ha Na berusaha menenangkan dirinya dan memikirkan apa yang baru saja terjadi. Ia mengingatkan dirinya bahwa pria itu adalah Goo Seo Jin jadi jangan sampai ia melakukan kesalahan dengan mempercayainya begitu saja.
Tapi di sisi lain, pria itu juga mengatakan kata-kata yang sama persis dengan pemuda belasan tahun lalu. Dan kata-kata itu sudah menyertainya selama ini. apalagi ekspresi pria itu tidak seperti Goo Seo Jin. Karena itu ia harus menanyai pria itu semua pertanyaan ini.
Tampaknya di rumah ini, ada kamar yang dikhususkan untuk Robin karena Robin memasuki sebuah kamar di basement. Berbeda dengan kamar Seo Jin yang elegan, kamar Robin jauh lebih sederhana dan dipenuhi dengan buku-buku, baik di meja maupun di rak. Juga banyak sketsa gambar tertempel di dekat meja dan foto-fotonya bersama seorang ahjusshi dan seorang gadis muda. Robin tersenyum melihat mereka.
Ia menyalakan ponselnya dan melihat berbagai pesan yang selama ini ditujukan untuknya. Lalu ia mendengarkan pesan rekaman suara dari temannya, sepertinya ahjusshi yang ada dalam foto itu.
Temannya terus mengirimkan pesan menanyakan keadaan Robin.
“Apa yang terjadi? Kenapa aku tidak bisa menghubungimu?”
“Apa yang terjadi padamu?Kau bilang, kau mungkin akan menghilang, jadi apakah kau benar-benar sudah menghilang?”
”Uh, kurasa apa yang kaukatakan tentang mendadak menghilang memang benar.”
”Hei, webtoonmu diadaptasi menjadi serial drama. Aku menjual webtoon-mu dengan kuasa hukum yang kauserahkan padaku. Sudah lima tahun..apa kau benar-benar tidak akan pernah kembali lagi?” Terdengar temannya itu menangis.
“Kenapa dia menangis?” gumam Robin. “Semua orang akan menghilang pada waktunya.” Meski begitu itu nampak tersentuh mendengar pesan tersebut.
Ha Na berkeliling di rumah yang besar itu mencari Robin tapi ia tidak menemukannya. Sebenarnya mereka sempat berselisih jalan tapi keduanya tidak mengetahuinya.
Ha Na pergi ke luar. Ia terkejut ketika tiba-tiba semua lampu di taman itu menyala, memberikan pemandangan yang sangat indah. Ha Na takjub melihat semua itu.
Robin juga berjalan-jalan di luar. Berbeda dengan Seo Jin yang tidak memperhatikan keadaan sekelilingnya, Robin menikmati keindahan taman dan lampu-lampu itu. Bahkan sepertinya ia juga yang memasang semua lampu-lampu itu.
Ha Na menghampirinya dan memanggilnya dengan sebutan Direktur Goo.
“Direktur Goo? Seo Jin? Dia sekarang menjadi Direktur?” Robin tertawa.
“Eh, kau bersikap sangat aneh sekarang ini,” kata Ha Na.
“Ah, aku tidak tahu kalau kau mengenal Seo Jin.”
“Mengenal Seo Jin? Jadi apa kau berkata bahwa kau bukan Direktur Goo Seo Jin?”
Robin mengiyakan. Ia bukan Seo Jin.
“Kalau begitu, kau siapa?”
“Namaku Robin.”
Ha Na tertegun hingga harus mengingatkan dirinya untuk tetap sadar. Robin tersenyum geli. Ha Na meminta Robin untuk tidak menertawakannya karena banyak hal aneh terjadi sejak ia kembali.
“Kau benar-benar mirip seperti Goo Seo Jin. Kau bersamaku dan menyelamatkanku di Wonderland. Tapi apa kau bilang? Namamu Robin? Lalu kenapa kau mirip Goo Seo Jin?”
“Tapi aku yakin kesan kami berbeda. Goo Seo Jin tidak akan menyelamatkan siapapun. Sementara menyelamatkan orang adalah kepribadianku,” jawab Robin enteng.
Tapi Ha Na masih belum mengerti. Seo Jin bukanlah orang yang akan menyelamatkannya. Cara berbicara, kesan, kepribadian Robin semuanya berbeda. Namun kenapa Robin memiliki wajah Seo Jin? Siapa Robin sebenarnya?
Robin teringat pada peraturan ke-3 dari Protokol 19. Seo Jin berkata Robin harus mengikuti protokol tersebut agar mereka bisa hidup bersama. Dan protokol ke-3 adalah mereka harus memberi jawaban yang sama jika mereka ditanyai mengenai siapa Robin.
“Aku adalah kembarannya,” jawab Robin.
“Kalian kembar?”
“Ya, aku kakak kembar Direktur Goo Seo Jin.”
Penjelasan itu nampak masuk akal bagi Ha Na. Tapi tiba-tiba ia teringat. Jika Robin kembaran Seo Jin, kenapa para bodyguard mengejar Robin dan berusaha menangkapnya? Apalagi menggunakan alat kejut. Juga kenapa Robin melarikan diri dari mereka?
Ditanyai pertanyaan bertubi-tubi seperti itu, tanpa sadar Robin melangkah mundur. Tapi lantai yang licin membuatnya hampir terpeleset. Ha Na hendak menolongnya tapi kehilangan keseimbangan. Keduanya berpegangan dan berusaha agar tidak terjatuh. Akhirnya mereka malah tertawa-tawa.
Keduanya terjatuh dan berbaring berdampingan. Ha Na melihat kalung bintang biduk itu lagi. Ia berkata ia pernah melihat kalung itu sebelumnya. Ia melihatnya kemarin, juga jauh sebelum itu. Ia pernah mendengar kata-kata yang sama.
“Di Jembatan Malaikat.”
“Jembatan Malaikat?”
Ha Na hendak menjelaskan tapi ia melihat Suk Won dan para bodyguard sudah berdiri di belakang Robin dengan mengacungkan senjata bius mereka. Ia mendorong Robin tapi malah ia yang terkena panah berisi obat bius. Ha Na tertidur dan Robin memeganginya.
“Ini adalah perintah Presdir.”
“Apa Presdir juga tidak memerintahkan untuk tidak membuat kesalahan?” tegur Robin. Kayanya dingin banget di sana sampai nafas mereka berasap >,<
Suk Won berkata mereka akan mengurus Ha Na sementara Robin harus ikut dengan mereka. Robin melarang mereka mendekatinya. Ia menggendong Ha Na dan memperingatkan agar mereka tidak menyentuhnya.
“Kau tahu bagaimana aku, bukan? Jika kau ingin menyelesaikan ini dengan tenang, jangan memprovokasiku,” kata Robin serius.
Suk Won menyerah. Ia memberi jalan untuk mengantar Robin ke mobil.
Robin memandangi Ha Na yang tertidur di bangku di sampingnya. Suk Won berkata Ha Na akan bangun 1 atau 2 jam lagi. Robin bertanya mereka hendak ke mana. Menemui Presdir? Atau Dokter Kang? Suk Won tak menjawabnya.
Seung Yeon mendengar laporan dari kekasihnya (yang juga adalah pegawai di Wonderland dan mata-matanya) bahwa para pegawai wanita bergosip Seo Jin sudah menyelamatkan seorang wanita.
“Sulit dipercaya, bukan? Apa kau ingat apa yang terjadi saat insiden gorila beberapa hari yang lalu? Ia menggigit wanita itu dan mendorongnya untuk bisa menyelamatkan diri sendiri. Orang seperti itu menyelamatkan orang lain?” kata kekasihnya.
Ia tidak percaya kalau gosip itu benar. Apalagi para pegawai wanita memang mengidolakan Seo Jin. Tapi Seung Yeon berkata mungkin saja itu benar karena pernah terjadi hal yang sama 5 tahun lalu.
Ketika itu lift rusak sementara terjadi kebakaran di tempat parkir. Seung Yeon melihat Seo Jin menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam lift rusak itu agar bisa keluar dengan selamat.
Kekasihnya berkata para pegawai wanita juga memberitahunya kalau Seo Jin meluncur turun dengan tali. Seperti adegan dalam film-film (err…film Tarzan maksudnya? Ngga ada Tarzan setampan Robin hehehe^^). Seung Yeon berkata itu tidak mungkin, Seo Jin bahkan tidak bisa menaiki wahana apapun di taman bermainnya sendiri. Ia bertanya apakah polisi masih di Wonderland.
Detektif Na memandangi para badut yang sedang menatapnya dengan sedikit takut. Mereka adalah Jin Joo, Eung Chan, dan Hee Bong. Mereka bertiga tidak melihat adanya orang mencurigakan dan menanyakan di mana Ha Na. Detektif Ha Na berkata ia akan menyelidikinya.
Berikutnya, ia mengamati TKP di mana lampu perak besar masih tergeletak di lantai. Ia bertanya pada Sekretaris Kwon di mana Ha Na. Sekretaris Kwon berbohong bahwa Ha Na ada di rumah sakit.
“Apa ia terluka?”
“Tidak, tapi ia masih sedikit shock.”
“Kudengar Goo Seo Jin-sshi menyelamatkan Jang Ha Na-sshi. Para pegawai memberitahuku bahwa ia mendorongnya agar tidak terluka.”
“Seo Jin melakukan itu?” Seung Yeon menyela.
Sekretaris Kwon memperkenalkan Seung Yeon sebagai Direktur Wonder Hotel. Seung Yeon bertanya apakah benar Seo Jin sudah menyelamatkan seseorang. Detektif Na ikut bertanya apakah Seo Jin yang sudah menyelamatkan Ha Na. Mau tidak mau Sekretaris Kwon membenarkan.
“Wah, Seo Jin mengesankan. Terutama dengan jantungnya yang lemah,” ujar Seung Yeon dengan nada menyindir. “Ia tidak terluka?”
“Tidak.”
“Tapi dia kemana? Kenapa ia tidak ada di sini?”
“Dia ke rumah sakit,” Sekretaris Kwon kembali berbohong.
“Di rumah sakit? Tapi tadi katamu ia tidak terluka.”
“Tidak, ia tidak terluka. Ia memang suka bersikap berlebihan.”
“Rumah sakit mana? Aku memiliki beberapa pertanyaan untuknya,” kata Detektif Na. Mampus deh >,<
Sekretaris Kwon terbata-bata hendak menjawab tapi untunglah perhatian Detektif Na teralihkan pada anak buahnya yang menemukan rantai pengait lampu yang putus.
“Sepertinya seseorang sudah merusakkannya. Apakah ada yang menyentuh lampu?”
Sekretaris Kwon berkata tadi ada perusahaan lampu yang mengganti beberapa bola lampu. Detektif Na meminta nomor telepon perusahaan itu.
“Apa? Ini kejahatan, dan bukan kecelakaan? Apa ini disengaja?” tanya Seung Yeon.
Detektif Na berkata hasil penyelidikannya akan mengungkap hal itu. Ia meminta Sekretaris Kwon menghubunginya jika menemukan sesuatu. Sekretaris Kwon bercerita bahwa Ha Na pernah melihat seseorang mengenakan topi baseball berwarna cokelat tua mengikutinya.
Si penjahat pergi ke Rumah Sakit Universitas Hankyeol dan rupanya ia dikenali para dokter sebagai teknisi lab di sana. Namanya Ahn. Ahn bahkan menolong seorang pasien berkursi roda yang kesulitan masuk ke dalam lift. Meski ternyata ia hanya berpura-pura baik.
Tae Joo sedang memberikan kuliah mengenai hipnotis. Ia bertanya apa yang para mahasiswa pikirkan saat mendengar kata “hipnotis”. Banyak yang menjawab “masa lalu”.
Tae Joo berkata masa lalu tidaklah ilmiah tapi hipnotis adalah ilmiah. Karena itu ia bukan seorang ahli hipnotis tapi ilmuwan. Ia mencontohkan seorang yang terbiasa makan 3 bungkus ramen tiba-tiba menolak untuk menyentuh ramen. Seorang pasien bisa dioperasi tanpa obat bius. Semua itu terlihat tidak mungkin dalam keadaan normal, tapi menjadi mungkin dengan cara sugesti pascahipnotis.
Caranya dengan mensugesti orang yang baru saja bangun dari keadaan terhipnotisnya bahwa mereka tiba-tiba merasa jijik terhadap ramen. Atau mensugesti pasien bahwa mereka tidak akan merasakan rasa sakit apapun selama operasi.
Banyak mahasiswa menertawakannya setelah mendengar penjelasan tersebut. Tae Joo menyuruh tiga orang dari mereka maju ke depan. Mereka diminta mengaitkan tangan mereka di depan dada dan memejamkan mata mereka.
“Saat aku menghitung sampai 3, kalian bertiga akan menjadi tawanan. Kalian bertiga adalah kriminal. Pikirkan kejahatan yang barus saja kalian perbuat. Kalian telah melakukan kejahatan sangat berat. Kalian telah ditangkap dan tangan kalian diborgol Kalian tidak bisa melarikan diri. Satu, dua, tiga,” Tae Joo menekan bolpennya hingga berbunyi ‘klik’.
Ia menyuruh mereka membuka mata dan melepaskan tangan mereka. Dua dari mereka bisa melepaskan tangan mereka, tapi yang tengah (yang paling keras tertawa) tidak bisa melepaskan tangannya meski ia berusaha sangat keras. Ia terlihat ketakutan seperti penjahat yang baru ditangkap polisi.
“Pada hitungan ke-3 kau akan bangun dan tanganmu akan bebas. Satu, dua, tiga,” Tae Joo menyentuh tangannya dan tangan mahasiswa itu bebas.
Para mahasiswa nampak takjub. Tae Joo berkata seperti itulah hipnotis. Ia bukan seorang tukang sulap dan tidak memiliki kekuatan super. Ia hanya seorang ilmuwan.
Setelah kuliah selesai, Tae Joo kembali ke ruangannya. Seseorang sudah menunggunya di depan kantor. Ahn. Tae Joo menyapanya dengan ramah, ia bertanya ada apa Ahn menemuinya.
“Kudengar Dokter Kang menghilang? Beliau membuat janji untuk tes CT Scan karena rasa sakit di punggungnya. Aku seharusnya menjalankan tes itu untuknya tapi beliau tidak pernah muncul. Barulah aku tahu kalau beliau menghilang. Siapa yang melakukannya? Kondisiku kambuh setelah mendengar kabar itu. Jantungku terus berdegup kencang dan aku tidak bisa tidur.”
Tae Joo menawarkan untuk memberikan resep obat. Tapi Ahn berkata ia sudah minum obat dan sama sekali tidak membantunya. Ia ingin berkonsultasi dengan Tae Joo.
“Terapi hipnotis?” tanya Tae Joo.
“Ya, kurasa itu yang paling efektif.”
Tae Joo nampak ragu sesaat lalu ia berkata ia akan mengecek jadwalnya. Ahn bisa menemuinya besok. Ahn berterima kasih dan pamit. Setelah Tae Joo masuk, ekpresi Ahn berubah jahat.
Ibu Seo Jin menemui Presdir yang menunggu di rumah Seo Jin. Ia bertanya apakah Robin benar-benar muncul. Presdir berkata mereka harus mengirim Seo Jin pergi. Ibu Seo Jin meminta Presdir menunggu hingga Dokter Kang ditemukan karena Dokter Kang sudah menemukan cara penanganannya.
Presdir berkata keputusannya akan berbeda jika Robin tidak pernah kembali. Tapi sekalinya Robin kembali, ia akan terus kembali kapan saja meski kondisi vital Seo Jin stabil.
“Kenapa kita tidak mengawasinya saja seperti yang sudah kita lakukan selama 10 tahun terakhir?” Ibu Seo Jin tetap merasa keberatan.
Presdir berkata saat ini sudah banyak yang membicarakan siapa yang akan menjadi pewarisnya. Jika penyakit Seo Jin diketahui semua orang, apa yang akan terjadi? Ibu tetap ingin mereka terus mencari Dokter Kang dan menyembunyikan kondisi Seo Jin seperti selama ini.
“Bagaimana jika kita tidak bisa terus menyembunyikannya? Apa kau lupa apa yang terjadi 5 tahun lalu? Kita harus mengirimnya pergi,” Presdir menegaskan.
“Itu tidak akan berhasil. Dan kau lebih tahu itu dari siapapun,” kata ibu Seo Jin.
Presdir menghela nafas panjang dan memejamkan matanya.
Komentar:
Apa yang terjadi 5 tahun lalu hingga semua orang begitu khawatir dengan kemunculan Robin? Padahal Robin kelihatannya baik-baik saja tuh^^
Robin seorang yang periang dan bebas, bertolak belakang dengan Seo Jin yang kaku. Ia juga nampaknya tidak suka berpikir rumit. Pekerjaannya membuat webtoon. Sebagai sebuah kepribadian lain dari Seo Jin, ternyata ia memiliki perasaan dan teman-teman sendiri. Ia memiliki ruangan untuknya berkreasi. Sepertinya hubungannya dengan Seo Jin sebelum 5 tahun lalu tidaklah seburuk sekarang ini.
Hyun Bin bisa memerankan kedua peran ini dengan baik. Terasa perbedaannya ketika ia menjadi Robin maupun Seo Jin . Bahkan Robin saat serius pun tidak dingin seperti Seo Jin.
Hanya saja menurutku yang menjadi kelemahan drama ini adalah sutradara terlalu berusaha keras memperlihatkan momen-momen romantis hingga terlalu banyak slow motion dan close up bolak-balik yang kurasa tidak perlu. Akibatnya terasa berlebihan dan membuat alur drama ini terasa lambat dan kurang menggigit, apalagi dialognya juga entah kenapa sering diulang di bebearpa bagian. Terkadang gemas saat tokoh yang satu membeo dulu pertanyaan tokoh lainnya dan tidak langsung menjawab, padahal cerita drama ini berpotensi.
Untunglah Hyun Bin yang sering di-close up XD
Setuju sama Mba Fanny...Menurut saya drama ini alurnya terasa lambat
BalasHapusasik asik..tak tunggu bagian duanyaa ganbatte ^^9
BalasHapuslampu tamannya kereeennn :)
BalasHapus#salahfokus
walau ceritanya aga lambat yg penting bs puas liat hyun bin,,hehe
BalasHapusthanks mba fany
Klo alurny spt itu... Jd penasarn sm ratingny d... Gomawo sist... Di tunggu part 2ny ^^
BalasHapusHaaaa,,, robiiin
BalasHapusDaebak mba Fany...cepet bgt sinopsnya.....gemezzz liat senyumnya Robin, pleasee jgn berubah lg jadi seo jin.....penasaran, knp smua org tdk suka dgn Robin ?? Klo robin itu muncul krn rasa bersalah seo jin, sewaktu jang hana jatuh ke air tnyt bs diselamatkan oleh robin, brarti robin muncul bukan krn itu...trus apa donk ? Flashbacknya sering diulang2, jd agak jenuh liatnya.....tp acting hyun bin kereennzz banget, ekspresi sbg seo jin n ekspresi sbg Robin beda banget......smoga tambah menarik alur ceritanya....
BalasHapusMakasih mbak Fanny ^_^
BalasHapusditunggu part 2 nya :)
Hyun Bin perfect as ever ^-^
BalasHapusWkwkwk tetep deh,ungkapan senengnya mbak fanny karena dapet double side of hyun bin ga ketinggalan ditulis
BalasHapusBtw bintang biduk itu yg disebut di angel eyes juga ga ya?
Rasi bintang petunjuk arah bukan?
Betul3x, nada upin ipin, jgn sampe kaya sinetron kita aja bak fanny, bolak balik membeo, close up yg gak habis2 + musik dramatis yg lebaynya minta ampun, he hehe, maaf malah jd gak fokus....btw ttp semangat nulisnya bak fanny, demi han ji min dan hyun bin, serta tulisan bak fanny...saya ttp semangat jg ngikutan drama ini...gumapsimnida bak fanny....
BalasHapusIya betul itu...untung nya wajah hyun bin yang sering di close up...^_^
BalasHapusclose up bolak-balik itu mungkin tujuan nya biar lebih jelas. ataauuu sengaja biar pas ama durasi ? *ngaco-_- haha.
BalasHapustapi menurutku sejauh ini masih aman2 aja gak ngebosenin ^.^
kok aq lebih suka hyun bin jd Seo jin#aneh mode on :-)
BalasHapusmakasih mbak Fanny udah bikin sinopis drama ini,,semoga dilanjutkan sampai selesai,,, part 2nya cepet banget,,,habis baca part 1 langsung lanjut part 2... asyik-asyik,,,,
BalasHapusMbak fanny, aq coba pasang viki di hp-q biar bisa nonton drakor langsung gitu...udah terpasang sih...tp kok ga bisa dibuka :'( udah berapa Kali aq pasang hapus pasang hapus :'(
BalasHapusMbak fanny cara pasang viki gmn yah? Aq dah download tp kok ga bisa dibuka? :'(
BalasHapusUntuk viki hanya drakor tertentu yg ada lisensinya yg bisa dibuka di Indo, cthnya Healer. Drakor yg blm ada lisensi utk diputar viki di indo tdk akan bisa dibuka. Utk menonton streaming bisa melalui gooddrama
BalasHapus