Sinopsis Heard It Through The Grapevine Episode 1

Drama ini berkisah mengenai dua anak muda MBA (married by accident) di mana si pemuda seorang chaebol dan si gadis dari keluarga sederhana. Terdengar klise bukan? Apalagi ditambah dengan perlakuan si mertua pada menantunya yang tidak menyenangkan. Wah….. calon drama makjang ini sih (makjang itu seperti sinetron, ceritanya dibuat berbelit-belit rumit). Begitulah yang kupikirkan saat aku mendengar berita awal drama ini.

Tapi kemudian aku mendengar bahwa drama ini bergenre black comedy. Errr…what? Comedy? Bagaimana bisa kisah berpotensi suram runyam ini menjadi black comedy? Satu-satunya drama bergenre black comedy yang kukenal adalah The King 2 Hearts dan drama itu adalah salah satu drama favoritku. Jika perseteruan Korea Utara dan Korea Selatan saja bisa menjadi drama black comedy, apalagi perseteruan mertua-menantu? Atau perseteruan mertua-menantu bisa lebih parah dari perseteruan Korut-Korsel XD?

Aku semakin tertarik saat mengetahui para pemerannya adalah Lee Joon dan Go Ah Sung. Lee Joon adalah aktor muda potensial yang berani mengambil berbagai peran menantang. Tidak pernah menonton drama Go Ah Sung (God of Study), tapi review mengenai aktingnya sangat positif. Belum lagi si ayah mertua adalah Yoo Jun Sang dan ayah si wanita adalah Jang Hyun Sung.

Para pemeran tidak diragukan lagi, lalu bagaimana dengan penulisnya? Penulis drama ini adalah Jung Sung Joo yang telah menulis drama di antaranya Secret Love Affair dan A Wife’s Credential. Aku tidak menonton kedua drama tersebut karena aku kurang menyukai drama yang ada perkelingkuhannya, tapi review mengenai kedua drama tersebut cukup baik.

Terakhir aku membaca bahwa dalam drama ini si menantu wanita, meski berasal dari keluarga sederhana, seorang yang cerdik dan tidak mudah menyerah hingga selalu bisa menghadapi mertuanya yang otoriter. Tokoh utama wanita yang kuat selalu menjadi daya tarik besar bagiku. Bring it on, girl!

Cerita ini dimulai dari sebuah keluarga sederhana, di mana seorang ayah mengeluh mengenai puterinya yang sangat pandai namun akan melahirkan dalam waktu 2 minggu. Padahal ia bercita-cita puterinya suatu saat menjadi menteri dengan kepandaiannya itu. Dan sampai sekarang puterinya, Seo Bom, tidak mau juga mengatakan siapa pemuda yang telah menghamilinya. Meski si ayah kecewa, kita bisa merasakan bahwa ia menyayangi puterinya. Sementara ibu dan paman Seo Bom sudah menerima keadaan Seo Bom dan mendukungnya.

Bertolak belakang dengan rumah yang sederhana itu, seorang pemuda sedang dinasihati oleh ayahnya dalam sebuah rumah yang besar. Rumah itu bernuansa kayu dan bergaya kuno. Meski besar dan luas, rumah itu terasa suram dan gelap.

Sang ayah menceramahi puteranya yang sebentar lagi akan lulus SMA dan masuk kuliah. Jalur karir anak itu sudah ditetapkan, yaitu menjadi pengacara sejati yang berkepala dingin dan rasional, meneruskan jejak kakek dan ayahnya. Hmmm…mungkin seperti inilah para chaebol dalam kdrama diciptakan ;p

Han In Sang, mendengarkan ceramah ayahnya itu dengan patuh dan dengan hormat. In Sang memiliki seorang adik ABG bernama Han Yi Ji. Berbeda dengan In Sang yang pendiam dan penurut, tampaknya Yi Ji lebih berani dan periang.

Yi Ji pernah melihat nama Bom dalam ponsel kakaknya, tapi tentu saja ia tidak akan pernah menyangka sedalam apa hubungan kakaknya dengan Bom.

  

In Sang dan Seo Bom pernah mengikuti camp bersama meski berasal dari sekolah yang berbeda. Pada malam terakhir camp tersebut, In Sang pergi menemui Seo Bom di depan kamar asrama. Keduanya sadar mereka akan berpisah besok dan tidak akan bertemu lagi hingga selesai ujian.

In Sang berat hati melepas Seo Bom. Ia ingin mereka bertemu setidaknya sekali dalam sebulan. Tapi ujian ini sangat penting bagi Bom. Ia bahkan mengikuti camp ini untuk menjadi nilai tambah agar diterima di sekolah yang diinginkannya.

In Sang ingin berbicara di dalam kamar Bom tapi Bom tidak memperbolehkan. Ia meminta In Sang mengganti nomor teleponnya begitu mereka berpisah besok. Ia juga akan melakukan hal yang sama. Sebentar saja, pinta In Sang. Bom tetap menolak. Ia tidak bisa mempercayai In Sang dan juga tidak bisa mempercayai dirinya sendiri saat ini.

Tapi keadaan berkata lain. Untuk menghindar dari beberapa teman, Bom terpaksa menarik In Sang masuk ke kamar dan menyembunyikannya dalam lemari agar tidak ketahuan. Lalu ia sendiri pura-pura tidur hingga teman-temannya pergi.

Setelah aman, Bom mengeluarkan In Sang dari dalam lemari dan menyuruhnya pergi. Tapi In Sang malah memeluknya. Lalu menciumnya. Lalu…. ya gitu deh >,<

Sejak itu keduanya tidak saling kontak. Setidaknya begitulah yang dipikirkan In Sang, hingga ia mendapat surat dari Seo Bom yang dialamatkan ke sekolah. Lho kok ke sekolah? Ternyata sekolah sudah biasa mendapat surat-surat penggemar dari para gadis untuk murid-murid tampan sekolah mereka.

Biasanya mereka membuang surat-surat itu, tapi guru In Sang menyimpan surat-surat Seo Bom untuk In Sang. Ia menyimpannya karena surat –surat itu unik, Seo Bom dengan khusus menitipkan surat itu pada wali kelas In Sang. Guru In Sang tahu jika orangtua In Sang sampai tahu, bisa-bisa In Sang dikurung oleh mereka.

In Sang mengakui pada gurunya bahwa ia dan Seo Bom akan bertemu kembali setelah mereka berhasil masuk kuliah. Ia merebut surat-surat itu setelah meminta maaf pada gurunya.

Dalam surat pertama, Seo Bom memberitahu In Sang bahwa ia menjauhi ponsel untuk menghindari radiasi karena sekarang ia gila akan kesehatan. Ia meminta In Sang menghubunginya karena ada yang ingin ia bicarakan.

Dalam surat berikutnya, Seo Bom memberitahu bahwa ia mengundurkan diri dari sekolah dan akan ikut ujian persamaan dan akan mengikuti ujian masuk kuliah tahun depan.

Pada surat terakhir, Seo Bom berkata ia datang ke dekat sekolah In Sang tapi memutuskan tidak menemui In Sang. Ia akan melupakan In Sang dan berharap In Sang masuk sekolah yang diinginkannya. Seo Bom mengucapkan selamat tinggal.

In Sang menangis membaca surat-surat tersebut. Ia pergi ke sekolah Bom tapi sekolah tidak mau memberitahu alasan Bom keluar juga tidak bersedia memberi informasi alamat Seo Bom.

Akhirnya ia berhasil mendapat alamat Seo Bom dari tempat les Seo Bom. Sayangnya, Bom dan keluarganya sudah pindah. Satpam apartemen berkata keluarga Bom mengalami banyak hal buruk. Kakeknya meninggal dunia dan salah satu puterinya sepertinya sakit.

Seo Bom tidak sakit, tapi hamil tua. Ia tinggal dengan neneknya di pinggiran kota dan ibunya sesekali mengunjunginya. Ibunya juga yang menemaninya mengikuti kelas senam hamil.

Meski ibunya sangat menyayangi Seo Bom, tapi tetap saja ia merasa malu dengan keadaan puterinya sehingga berbohong pada orang lain bahwa Seo Bom sudah menikah dan mertuanya memperlakukannya dengan sangat baik. Seo Bom tidak marah pada ibunya. Ia mengerti bahwa ibunya berharap Seo Bom memiliki mertua yang baik.

Ibu Seo Bom tak pernah berhenti berusaha mencaritahu siapa ayah bayi yang dikandung puterinya. Ia kira puterinya masih berhubungan dengan pemuda itu. Seo Bom meminta ibunya jangan terlalu berharap. Ia berkata ia sudah dicampakkan. Bukankah ibunya yang berkata lebih baik dicampakkan daripada mencampakkan?

 

In Sang diam-diam mengirim sms pada sekretaris ayahnya untuk mencari Seo Bom. Sekretaris yang lebih senior memiliki firasat buruk dengan permintaan itu. Ia menyarankan agar permintaan itu ditolak. Permintaan itu tidak sulit dilakukan tapi bisa mengakibatkan masalah. Sekretaris yunior menurut dan membalas pesan pada In Sang bahwa ia tidak bisa membantu.

Sementara itu, ibu In Sang memanggil paranormal untuk mendoakan kesuksesan In Sang. Paranormal itu memasang jimat di meja belajar In Sang dan meminta ibu In Sang tidak khawatir.

“Puteramu akan mencapai apapun yang ia inginkan.” Err…Seo Bom?

Ia juga memberi jimat pada ibu In Sang dan menyuruhnya membawa jimat itu setiap saat. Jimat itu akan membantu agar ibu In Sang tidak hilang ketenangan. Dan terakhir ia mewanti-wanti agar ibu In Sang mewaspadai masalah gadis. Wajah paranormal itu familiar, tapi aku kok ngga inget pernah liat di drama apa. Rasanya perannya jadi paranormal juga.

Pengacara Han, ayah In Sang, memiliki koneksi yang sangat luas dan penting. Ia bahkan mengenal Perdana Menteri. Ia menjanjikan perdana menteri yang akan lengser untuk menduduki jabatannya lagi setelah beberapa waktu. Dan untuk sementara, ia menawarkan kontrak pada Perdana Menteri untuk menjadi penasihat Hansong (sepertinya firma hukum milik ayah In Sang). Perdana Menteri yang baru juga sebelumnya adalah penasihat Hansong. Kok jadi inget mamanya Bum Joo ya >,<

Ibu In Sang memiliki 3 orang sahabat, yang tentunya dari kalangan atas juga. Mereka juga memiliki anak-anak seusia In Sang. Salah seorang mereka mendengar bahwa ibu In Sang memanggil paranormal. Tapi ibu In Sang malu untuk mengakuinya dan berkata paranormal itu hanya mampir.

Teman-temannya tidak percaya. Apalagi ketika salah satu dari mereka menemukan jimat ibu In Sang saat ibu In Sang pergi untuk mengangkat telepon.

 

Sekretaris ayah In Sang diam-diam mengirimkan alamat Seo Bom terakhir pada In Sang. In Sang langsung pergi ke alamat tersebut. Tak lupa ia memberitahu ibunya bahwa ia pergi sebentar.

Ia tiba di depan rumah Seo Bom dan bertemu dengan paman dan ayah Seo Bom. Tapi In Sang tidak berani menanyakannya. Ia mengira ia datang ke rumah yang salah dan pergi mengitari lingkungan tersebut.

Beberapa saat kemudian Seo Bom tiba dengan ibunya. Ia ikut pulang karena pemanas di rumah neneknya sedang rusak. Begitu melihat puterinya, ayah Seo Bom langsung melunak. Ia tersenyum pada puterinya. Kakak Seo Bom, Seo Noo Ri, berteriak memanggil nama Seo Bom.

In Sang yang masih berada di dekat sana, mendengar teriakan Noo Ri. Ia berlari ke depan rumah Seo Bom dan melihat sekilas Bom masuk ke dalam rumah.

Paman Seo Bom mendapati In Sang celingak-celinguk dan menanyakannya. In Sang bertanya apakah gadis barusan adalah Seo Bom. Paman langsung bisa menebak bahwa In Sang lah “pelakunya”.

Ia mengajak In Sang masuk. Bom memekik tertahan saat melihat In Sang. In Sang shock melihat perut Bom. Ia menunjuk perut Bom tanpa bisa berkata apapun. Bom mengangguk.

Ayah Bom langsung menerjang In Sang. In Sang mengkeret ketakutan. Keluarga Bom baru tahu kalau In Sang sama sekali tidak tahu keadaan Bom.

Ibu Bom menyuruh In Sang berlutut di depan ayah Bom untuk meredakan amarahnya. In Sang langsung berlutut. Ayah Bom sudah lebih tenang. Ia tidak mengijinkan In Sang duduk.

In Sang berdiri dan dengan terbata-bata ia menjelaskan bahwa ini terjadi karena ia mencintai Bom. Dan sekarangpun ia masih mencintai Bom. Ia akan bertanggungjawab dan menikahi Bom. Tak ada yang menyangka In Sang akan mengatakannya.

In Sang bahkan berkata bahwa ia akan membawa Bom pergi menemui orangtuanya sekarang juga. Ia akan memperkenalkan Bom dan memberitahu mereka semuanya. Ia benar-benar baru tahu hari ini dan ia tidak ingin terpisah lagi dari Bom.

Tanpa diduga ayah Bom menyuruh keduanya pergi sekarang juga. Ia menyuruh In Sang melakukan apa yang dikatakannya, pulang membawa Bom dan memperkenalkannya pada orangtuanya. Ibu Bom dan pamannya mencoba membujuk ayah bahwa sekarang sudah malam, tapi ayah tidak mau tahu.

In Sang dan Bom pergi dengan taksi. Di perjalanan, In Sang tak henti-hentinya menangis tanpa mau melihat Bom. Tapi ia mengulurkan tangannya dan menggenggam tangan Bom. Bom bertanya apakah ia tidak apa-apa. Ia meminta pengemudi taksi berhenti sebentar agar mereka bisa bicara.

Pengemudi taksi cukup pengertian. Ia meninggalkan keduanya di dalam taksi untuk berbicara. Setelah tinggal berdua, barulah mereka bisa mengeluarkan perasaan mereka. Keduanya menangis. In Sang sempat menyentuh perut Bom.

Ia berkata ia tidak bisa membayangkan betapa beratnya apa yang dialami Bom selama ini. Ia merasa sangat bersalah dan minta maaf.

 

Bom bertanya apakah In Sang yakin pada malam itu ia mengenakan pengaman. In Sang yakin sudah menggunakannya. Bom berpendapat mungkin itu pengaman kualitas jelek. Atau aku yang tidak tahu cara menggunakannya, kata In Sang. Apalagi pengaman itu mereka temukan di laci asrama.

In Sang tidak mau membicarakannya lagi karena seakan mereka menyesali keberadaan bayi mereka. Mereka memperoleh bayi itu karena mereka saling menyukai. Tapi Bom mengakui kalau ia memang menyesal. Ia menyayangi bayinya tapi semua ini terlalu berat baginya.

In Sang kembali merasa bersalah karena meninggalkan Bom sendirian tanpa tahu apapun. Bom berkata sekarang mereka sudah bertemu jadi sudah tidak apa-apa.

Ia menanyakan orangtua In Sang adalah orang seperti apa. In Sang menghela nafas panjang.

Di rumah In Sang, semua berjalan tenang seperti biasanya. Ibu In Sang memberitahu suaminya bahwa putera mereka memang berbeda dari anak-anak lain. In Sang lebih tahu cara bersikap sopan dibandingkan anak-anak teman-temannya.

Lalu mereka membicarakan calon istri In Sang. Rupanya ayah dan ibu In Sang juga menikah karena perjodohan antar keluarga elit. Ibu In Sang berkata banyak keluarga pejabat yang mengincar In Sang untuk dijadikan menantu. Ayah In Sang kurang menyukai keluarga-keluarga tersebut. Apalagi keluarga mantan pejabat. Ibu In Sang mengingatkan bahwa ia juga dari keluarga mantan pejabat. Lain dulu lain sekarang, kata ayah In Sang. Ia berkata masih ada banyak waktu untuk memilih.

In Sang mengantar Bom ke kamar kecil. Ketika Bom keluar dari kamar kecil, ia tidak menemukan In Sang. Akhirnya ia melihat In Sang berdiri di pinggir sungai.

  

Ckckck…mana ada orang mau bunuh diri dicoba dulu airnya dingin atau ngga >,< Cuma In Sang kayanya. Ia melepas sebelah sepatunya dan menyentuh air. Ia langsung menarik kakinya karena air terlalu dingin. Ia mencobanya berkali-kali tapi ia bahkan tidak sanggup memasukkan pergelangan kakinya.

Bom jadi kesal. Dengan perut besarnya, ia menuruni tangga. Ia memarahi In Sang yang pengecut dan memberitahu bagaimana cara yang benar. Tanpa ragu ia masuk ke dalam air.

 

In Sang panik dan masuk ke dalam air untuk menghentikan Bom. Ia bertanya bagaimana jika bayi di dalam perutnya pingsan. Kau sendiri? Sembur Bom. Akhirnya ia menurut saat In Sang membawanya naik.

In Sang membuka jaketnya untuk menghangatkan perut Bom. Mereka kembali ke taksi. Pengemudi taksi yang baik menyalakan pemanas mobil dan memberi mereka selimut kering.

“Bagaimana bisa anak-anak memiki anak?” ujarnya. “Meski kalian tidak dewasa, saat ini kalian harus berpikir bagaimana melanjutkan hidup.”

 

In Sang membenarkan. Ia meminta maaf pada Bom dan berjanji tidak akan melakukan hal seperti tadi lagi. Ia tidak akan bersikap pengecut lagi. Dan ia tidak takut lagi. Ia memeluk Bom erat-erat.

Dalam perjalanan, In Sang menelepon ibunya dan meminta maaf karena pulang terlambat. Ia berkata ada yang ingin ia katakan pada ibunya begitu ia pulang nanti.

Bom memuji In Sang yang bersikap cool. In Sang meminta ijin pada pengemudi taksi untuk mencium Bom. Dan setelah mendapat ijin, ia sempat-sempat berterimakasih sebelum mencium Bom.

Komentar:

Awalnya aku hendak membuat sinopsis drama ini per 2 episode mengingat jumlah episodenya yang panjang, 32 episode ^^”

Tapi karena ini masih episode pertama dan episode perkenalan, akhirnya malah keterusan. Episode pertama ini beralur cukup cepat. Tidak perlu berlama-lama, In Sang menemukan Seo Bom dan mengetahui semuanya. Tantangannya adalah memberitahu orangtuanya.

Aku menyukai karakter Seo Bom dan In Sang. Tidak seperti chaebol pada umumnya, In Sang sangat polos, kikuk, dan penakut. Tapi cintanya pada Seo Bom tidak diragukan lagi. Wajar jika ia merasa takut. Semua ini terlalu mendadak dan mengagetkan untuknya. Jika Bom memiliki keluarga yang mendukung, In Sang belum tentu. Dan pada saat-saat tertentu, In Sang bisa bersikap tegas. Tapi apakah ia berani bersikap tegas pada keluarganya?

Karakter Seo Bom belum terlalu terlihat di episode pertama ini, tapi di episode 2 ia akan membuat kita jatuh cinta. Ia bukan seorang gadis cengeng dan lebih tangguh dari In Sang. Bukankah hal itu yang diperlukan dalam menghadapi keluarga seperti keluarga In Sang?

Selain para karakter dan akting para pemerannya, aku juga menyukai bagaimana penulis dan sutradara membuat cerita yang sebenarnya serius jadi terasa ringan. Kita bisa merasakan itu adalah masalah serius tapi tidak membuat kepala jadi pening XD

Untuk drama ini, aku tidak akan membuat sinopsis terlalu detil agar tidak cepat bosan. Dan mungkin untuk episode 3 dst, aku akan membuat sinopsis per 2 eps ;)