Sekretaris Kwon tiba di rumah Seo Jin dan mendengar teriakan dari dalam ruang rahasia. Itu adalah suara rekaman pesan video Robin yang sedang marah-marah pada Seo Jin. Ia mengeluh apa lagi yang membuat keduanya bertengkar kali ini.
Robin bertanya apakah Seo Jin senang melihatnya marah. Apakah Seo Jin senang karena sudah membuatnya tampak seperti orang aneh dan membuatnya dicampakkan Ha Na. Seo Jin tersenyum mengiyakan. (keduanya tidak benar-benar bercakap-cakap, apa yang dikatakan Seo Jin adalah celetukannya saat menonton pesan video Robin)
“Apa kau senang melihat Ha Na terluka?”
“Dia terluka? Kenapa? Dia yang mencampakkanmu.”
“Saat seorang wanita menyatakan perasaannya pada seorang pria dan diabaikan begitu saja, menurutmu apa yang akan ia rasakan? Tidak, bagaimana bisa seorang brengsek sepertimu mengeti bagaimana rasanya? Kau mendapatkan kesenangan dari menyakiti perasaan orang lain. Hanya itu kesenangan yang kauperoleh dalam hidup. Jangan pernah bermain-main seperti itu lagi. Ini adalah peringatan terakhir bagimu.”
Sekilas Seo Jin nampak memikirkan perkataan Robin, tapi ia mengusir pikirna itu dan kembali tersenyum puas karena berhasil membuat Robin kesal.
Ia keluar dari ruang rahasia. Sekretaris Kwon bertanya apakah Seo Jin baik-baik saja karena ia mendengar suara keras dari dalam. Seo Jin berkata itu bukan suaranya tapi suara Robin.
“Aku berhasil membalas dendam padanya,” katanya bangga. “Si brengsek itu memindahkan Jang Ha Na ke sini tanpa mendiskusikannya lebih dulu denganku. Jadi aku membalasnya.”
Ia bertanya mengenai Ahn. Sekretaris Kwon menjawab bahwa polisi sudah meminta bantuan Tae Joo karena Ahn terus menerus memberikan pernyataan yang berbeda-beda. Namun polisi dan Tae Joo yakin kalau Ahn tidak membunuh Dokter Kang. Jadi Dokter Kang masih hidup dan mereka harus menemukannya. Seo Jin mengangguk.
Ia masuk ke dalam rumah dan berpapasan dengan Ha Na yang baru turun dari kamarnya. Melihat wajah Ha Na yang murung, Seo Jin jadi teringat perkataaan Robin: saat seorang wanita menyatakan perasaannya pada seorang pria dan diabaikan begitu saja, menurutmu apa yang akan ia rasakan?
“Mengapa kau terlihat begitu murung? Apa kau ditolak atau semacamnya?”
“Apa adikmu mengatakan sesuatu?” tanya Ha Na curiga.
Seo Jin pura-pura tidak tahu, ia balik bertanya apakah ada sesuatu antara Robin dan Ha Na. Tidak, jawab Ha Na.
Seo Jin menasihati Ha Na bahwa Robin bukanlah orang baik dan bukan pria yang baik.
“Dia tidak bertanggung jawab dan membuat penilaian berdasarkan mood-nya. Kenapa semua wanita memliki selera yang begitu buruk terhadap pria?”
“Dia memang mengatakan sesuatu padamu, kan?” Ha Na tambah curiga.
“Mengatakan apa?” Seo Jin pura-pura tidak tahu.
“Tidak, sudahlah. Tapi jika seorang seperti kau bahkan mengatakan ia bukanlah pria yang baik, maka sudah cukup jelas,” kata Ha Na sambil berjalan pergi.
“Memangnya aku kenapa?” gumam Seo Jin tak mengerti.
Dalam perjalanan ke Wonderland, Seo Jin menyadari kemurungan Ha Na. Ia membuka jendela untuk membiarkan udara segar masuk, tapi Ha Na malah menghela nafas panjang.
Akhirnya Seo Jin tak tahan lagi dan bertanya pada Sekretaris Kwon apa yang diperlukan seorang wanita yang mengalami penolakan. Tentu saja ia mengatakannya saat mereka sudah tiba di Wonderland dan Ha Na tidak bersama mereka lagi.
Sekretaris Kwon bingung mendengar pertanyaan Seo Jin. Seo Jin berkata seorang wanita menyatakan perasaannya pada seorang pria tapi diacuhkan. Apa yang diperlukan wanita yang mengalami hal seperti itu? Terapi?
“Aish…serius? Dia perlu seorang pria. Untuk melupakan seorang pria ia memerlukan pria lain. Ia perlu keluar dan berkenalan dengan teman –teman pria baru.”
“Tidak, jangan yang itu. Apa lagi?”
Alkohol? Seo Jin langsung teringat saat workshop. Apa lagi? Pekerjaan, jawab Sekretaris Kwon. Biarkan ia tenggelam dalam pekerjaannya hingga bisa melupakan kesedihannya.
Seo Jin nampaknya menyukai cara terakhir. Sekretaris Kwon bertanya sebenarnya siapa yang sedang Seo Jin bicarakan.
“Siapa yang menyatakan perasaannya lalu diacuhkan begitu saja seperti guguk. Uh, pasti sangat memalukan. Siapa dia?”
Seo Jin mengacuhkan pertanyaan Sekretaris Kwon. Perhatiannya tertuju pada panggung yang sudah disiapkan untuk event Hari Valentine. Ia bertanya apakah sirkus Wonder sudah menyerahkan proposal mereka untuk pertunjukan hari Valentine.
Seo Jin memeriksa proposal sirkus Wonder di kantornya dan berpendapat proposal itu bagus. Sekretaris Kwon sependapat. Dari proposal itu terlihat bagaimana sirkus Wonder benar-benar berupaya dan bekerja keras. Apalagi setiap tahun tim event selalu mengadakan acara yang sama dengan melibatkan selebritis dan tidak bermakna.
Seo Jin jadi teringat kata-kata Ha Na bahwa baginya Wonderland adalah tempat kenangan masa kecilnya dan ayahnya yang membuat panggung sirkus itu.
Sekretaris Kwon berkata jika Ha Na hanya mempedulikannya sendiri, maka Ha Na pasti sudah kembali ke Amerika tapi ia berusaha keras untuk mengurus semua orang di timnya. Pasti sangat melelahkan bagi seseoang yang masih muda.
Itu mengingatkan Seo Jin akan pengakuan Ha Na bahwa sebenarnya ia merasa takut meski ia meyakinkan teman-temannya di sirkus bahwa semua akan berjalan baik-baik saja.
Ia kembali mengamati proposal dan bertanya mengapa kostum dan properti sirkus Wonder begitu jelek. Sekretaris Kwon menjelaskan bahwa sirkus Wonder tidak diberi anggaran untuk kostum dan properti.
“Meski begitu mereka tetap mewakili Wonderland,” ujar Seo Jin. Ia melihat proposal budget dan terkejut mengapa harga kostum begitu mahal. Sekretaris Kwon membela bahwa itu sudah sangat murah. Biaya kostum yang bagus bisa berkali-kali lipat harganya.
Ia bertanya mengapa Seo Jin tiba-tiba tertarik pada pertunjukan sirkus. Ini adalah caraku untuk memberi kompensasi, jawab Seo Jin.
Ha Na dan teman-temannya terkejut saat Sekretaris Kwon datang membawa deretan kostum dan properti baru. Ia berkata Seo Jin menginstruksikan agar sirkus Wonder mengadakan pertunjukan pada tanggal 14 Februari di atrium Wonderland.
Jin Joo terkejut. Apa itu artinya mereka penampil utama pertunjukkan hari Valentine. Sekretaris Kwon membenarkan. Departemen seni sedang mengerjakan pembuatan properti dan mereka bisa mulai berlatih hari ini.
“Direktur Goo juga menyatakan bahwa ia akan menyaksikan latihan kalian tiap hari hingga hari pertunjukkan.”
“Mulai hari ini?” tanya Ha Na heran.
Hari ini, Sekretaris Kwon menekankan. Ia memberi semangat pada mereka semua. Fighting!
Kebaikan Seo Jin yang tiba-tiba ini tentu saja membuat tim sirkus curiga. Teman ayah Ha Na yang baru bergabung mengatakan mengapa mereka begitu curiga pada orang yang sudah memberi mereka kesempatan. Ini adalah kesempatan bagi mereka jadi sebaiknya mereka mempersiapkan diri.
Tapi Ha Na tidak bisa menghilangkan kecurigaannya. Sementara Woo Jung (yang sudah diterima bergabung) senang karena akhirnya ia bisa melihat saudara kembar Robin.
Suk Won melapor pada Presdir bahwa Robin berkencan dengan Ha Na. Presdir bertanya bagaimana dengan Seo Jin. Suk Won menjwab bahwa Seo Jin sama sekali tidak tertarik dengan Ha Na selain perannya dalam mencari Dokter Kang. Presdir bertanya apa Suk Won yakin. Suk Won yakin.
Tapi begitu mereka keluar dari lift, mereka melihat Ha Na berbicara dengan Sekretaris Kwon. Ha Na bertanya mengapa Seo Jin tiba-tiba mendukung sirkus mereka. Sekretaris Kwon berkata ini adalah bentuk ucapan terima kasih Seo Jin atas bantuan Ha Na.
Ha Na berpendapat ungkapan terima kasih Seo Jin terlalu berlebihan. Ia merasa tidak nyaman dengan perubahan ini. Sekretaris Kwon menenagkannya bahwa Seo Jin memang bukan orang yang bisa mengungkapkan perasaan terima kasih atau maaf dengan kata-kata.
“Tapi aku merasa hal ini tetap berlebihan. Untuk apa Direktur Goo tiba-tiba datang tiap hari menyaksikan latihan kami?”
“Aku agak setuju denganmu mengenai hal ini,” gumam Sekretaris Kwon. Ia melirik dan melihat Presdir sedang melihat mereka. Ia menenangkan Ha Na agar tidak memikirkan hal tidak perlu dan mulai berlatih.
Setelah Ha Na pergi, Presdir menyuruh Suk Won dan Sekretaris Kwon mengikutinya.
Seo Jin melihat persiapan tim sirkus dari balkon. Ia mencari-caro Ha Na. Dan saat Ha Na bergabung dengan teman-temannya, tanpa sadar ia tersenyum.
Presdir menegur Suk Won yang sudah melaporkan bahwa Seo Jin tidak tertarik pada Ha Na tapi yang ia saksikan adalah sebaliknya. Lalu ia menegur Sekretaris Kwon karena tidak melapor padanya di saat Seo Jin tidak bersikap seperti biasanya.
Sekretaris Kwon menjelaskan bahwa Seo Jin hanya memberi kompensasi karena Ha Na membantu polisi menangkap si pelaku. Tapi Presdir tidak percaya. Jika hanya kompensasi, lalu untuk apa Seo Jin menyaksikan latihan mereka tiap hari.
“Apa kalian bukan pria? Alasan apa lagi bagi seorang pria untuk terus menerus menemui wanita yang sama? Kudengar Robin juga berkencan dengan gadis Jang itu. Jika keduanya mulai memperebutkan gadis yang sama, maka mereka bisa menyebabkan insiden lain sebelum Dokter Kang ditemukan.”
Predir bertanya di mana Seo Jin sekarang. Diam-diam Sekretaris Kwon menelepon Seo Jin dan memberitahunya bahwa Presdir sedang menuju atrium. O-ow…
Woo Jung dan Eun Chan sedang membawakan poperti ketika mereka melihat Presdir hendak menuju atrium. Woo Jung kira Presdir juga akan melihat latihan mereka. Mereka melihat Seo Jin menghampiri ayahnya.
“Itu saudara kembarnya,” kata Woo Jung begitu melihat Seo Jin.
Seo Jin bertanya apa yang membawa ayahnya kemari. Presdir berkata ia dengar sirkus akan mnejadikan pertunjukan utama Hari Valentine. Seo Jin membenarkan, itu karena mereka mengajukan proposal yang bagus.
“Tarik pertunjukan sirkus dari acara tersebut dan usir mereka dari Wonderland.”
Atas dasar apa, tanya Seo Jin. Presdir berkata ia tidak membutuhkan alasan. Jika ia memerintahkan maka Seo Jin harus menurutinya. Jika Seo Jin tidak melakukannya maka ia yang akan melakukannya. Tapi Seo Jin berdiri menghalangi ayahnya.
“Ini adalah bisnisku. Ini adalah Wonderland-ku dan mereka adalah pegawaiku.”
Tidak ada yang menduga Seo Jin berani menentang perkataan ayahnya.
Presdir mengingatkan bahwa ia adalah pemilik Wonder Grup dan Wonderland di bawah naungan Wonder Grup. Tapi Seo Jin mengingatkan bahwa Wonderland adalah perusahaan umum. Ayahnya hanya memegang 17,2% saham Wonderland, sisanya dipegang para pemegang saham lain.
“Aku dipilih menjadi CEO perusahaan ini melalui voting para pemegang saham itu. Jadi aku bekerja untuk kepuasan semua pemegang saham, bukan Ayah saja. Jika ada masalah dengan pekerjaanku, maka aku akan menjawab pada dewan pemegang saham. Tapi hingga itu terjadi, Wonderland ada di bawah otoritasku.”
“Sejak kapan kau mulai peduli pada Wonderland,” sindir Presdir.
Seo Jin berkata ayahnya adalah alasan ia tidak pernah peduli pada Wonderland. Tapi ia akan berusaha untuk peduli.
“Wonderland adalah tempat yang mempromosikan cinta, impian, dan kebahagiaan, bukan? Aku akan mencoba mengambil cinta dan impian Wonderland untuk akhirnya menemukan kebahagiaan bagi diriku sendiri. Jadi kembalilah dan jangan sentuh sirkusku.”
Presdir tampaknya terkesan juga dengan ucapan Seo Jin. Ia mengangguk dan berkata mereka akan meneruskan pembicaraan mereka secara pribadi di kantornya.
Sekretaris Kwon tersenyum bangga. Eun Chang dan Woo Jung kagum melihat bagaimana Seo Jin membela sirkus mereka. Mereka kembali tapi tidak sempat menceritakannya pada Ha Na karena Seo Jin juga menemui Ha Na.
Seo Jin bertanya apakah persiapannya berjalan dengan baik. Ha Na menjelaskan bahwa mereka baru menerima kostum dan properti hari ini jadi mereka masih perlu mengatur semuanya.
Tiba-tiba muncul barisan pemusik berikut konduktornya. Kru sirkus terkejut. Seo Jin menjelaskan bahwa dalam proposal Ha Na memerlukan orkestra, jadi ia menyediakannya. Ia berkata pada konduktor agar mengikuti apapun instruksi Ha Na. Lalu ia pergi. Dengan cool tentunya XD
Meski kru sirkus sangat gembira, tapi Ha Na masih penasaran dengan perubahan sikap Seo Jin.
Seo Jin menemui ayahnya. Presdir bertanya apakah Seo Jin benar-benar tertarik pada Ha Na. Ia berkata inilah sebabnya ia tidak percaya ketika Seo Jin mengatakan bahwa ia sudah berubah.
“Ah, ada satu yang berubah. Kau bilang: Wonderland-ku? Kata siapa? Kau belum mewarisi posisi itu. Dan tidak akan terjadi hingga Ayah percaya kau sudah sembuh dari penyakitmu.”
Seo Jin berkata Dokter Kang masih hidup dan mereka sedang mencarinya. Ia tahu tidak ada yang akan berubah hingga ia berhasil disembuhkan.
“Jika kau sudah tahu maka akhirilah. Akhiri dengan pemimpin sirkus itu.”
“Tidak ada yang bisa diakhiri karena memang tidak ada apa-apa,” jawab Seo Jin tegas. “Tapi kurasa itu tidak sepenuhnya benar. Karena bantuan pemimpin Jang maka penculik itu bisa ditangkap. Dan berkat bantuannya, kita juga akan menemukan Dokter Kang. Dan karena dia juga, aku yakin aku akan bisa mendapatkan hidupku kembali. Pertunjukan sirkus? Aku bersedia memberi kompensasi lebih dari itu.”
Mendengar perkataan Seo Jin, Presdir nampak agak tenang. Ia bertanya apa hanya itu. Seo Jin mengiyakan. Presdir bertanya apa Seo Jin benar-benar mengetahui perasaannya sendiri. Iya, jawab Seo Jin.
Setelah bertemu dengan ayahnya, Seo Jin bertanya apa yang dilaporkan Suk Won hingga ayahnya bereaksi seperti ini. Sekretaris Kwon menjelaskan bahwa sebenarnya Presdir mendengar percakapannya dengan Ha Na mengenai Seo Jin yang akan menyaksikan latihannya.
“Presdir bahkan bertanya apakah aku seorang pria. Beliau bertanya untuk apa seorang pria menemui wanita yang sama tiap hari. Kau benar-benar bersikap tidak seperti biasanya.”
Ia meminta Seo Jin jujur padanya dan mengatakan apa yang sebenarnya terjadi hingga Seo Jin bersikap seperti ini.
“Beberapa hari terakhir ini…untuk pertama kalinya aku merasa akhirnya aku bisa bernafas. Karena itu aku tidak mengalami mood jelek. Dan meski sedikit, hatiku terasa lebih tenang dan sebagian dari diriku merasa berterima kasih padanya (Ha Na) untuk itu. Hanya itu.”
Sekretaris Kwon bertanya apakah benar-benar hanya itu. Seo Jin berkata ia juga manusia. Selama 5 tahun terakhir ia terus menerus hidup dalam ketegangan, lalu merasakan harapan begitu mendengar kata-kata Dokter Kang. Ketika Robin muncul kembali, ia merasa ia kembali jatuh ke dasar.
Berkat Ha Na yang melawan rasa takutnya untuk membantunya, ia bisa menemukan kembali harapannya yang telah hilang.
“Aku tidak yakin apakah aku dapat mengatakan ini. Tapi kau mengingatkanku pada Robin.”
“Ro…apa?! Bagaimana bisa aku mengingatkanmu pada Robin? Memangnya hanya Robin yang bisa menjadi orang baik? Dan lagi kenapa kalau aku bersikap baik?Aku seorang pengusaha. Apa dasar bisnis? Give and take. Berilah sebanyak apa yang kau terima,” Seo Jin mengomel. “Dan apa kau lupa apa yang kukatakan? Kubilang aku dalam mood baik hari ini. Seorang pria kaya sepertiku mengalami hari baik. Apa aku tidak boleh membagi kebahagiaanku pada orang lain? Jika kau bicara seperti itu lagi, aku tidak akan pernah lagi bersikap baik seperti ini.”
Memangnya kau akan bersikap baik lagi, tanya Sekretaris Kwon yang malang. Tidak, kata siapa? Ujar Seo Jin kembali galak.
Selesai latihan, barulah Ha Na mendengar bahwa Presdir sebenarnya berusaha melarang mereka melakukan pertunjukan dan Seo Jin membela mereka. Woo Jung meniru kata-kata Seo Jin pada ayahnya. Ia berkata Seo Jin sepertinya menyukai Ha Na.
“Hah?” Ha Na terkejut.
“Astaga…jadi begitukah? Pantas saja ia tiba-tiba memberi kita begitu banyak dukungan. Apa karena kalian tinggal bersama?” tanya Jin Joo.
Ha Na tentu saja menyangkal. Tapi teman-temannya merasa lebih aneh lagi Seo Jin melawan ayahnya jika bukan karena menyukai Ha Na. Ha Na menjelaskan bahwa Seo Jin hanya berterima kasih atas bantuannya dalam menangkap si penjahat.
Jin Joo merasa itu seperti alasan yang dibuat-buat. Ia bertanya bagaimana perasaan Ha Na ketika Seo Jin datang membawa rombongan orkestra dan menyuruh mereka mengikuti instruksinya.
“Apa maksudmu bagaimana rasanya? Tentu saja aku merasa ia telah bersikap berlebihan,” jawab Ha Na.
Akhirnya teman-temannya tidak mempermasalahkannya lagi. Mereka senang dan lega karena sepertinya pekerjaan mereka telah aman sekarang. Ha Na terlihat tidak seyakin itu.
Meski Seo Jin berkali-kali menegaskan pada ayahnya dan Sekretaris Kwon, juga pada dirinya sendiri, bahwa ia melakukan semua ini sebagai kompensasi atas bantuan Ha Na (juga karena ia sudah membuat Ha Na patah hati dengan menghapus pesan Ha Na pada Robin), ia mulai memikirkan sedikit demi sedikit perubahan sikapnya.
Ia teringat pada setiap saat ia bersama Ha Na dan bagaimana ia mulai berubah. Ia mempedulikan Ha Na hingga memberinya payung. Jantungnya yang berdebar kencang setelah mendengar pengakuan Ha Na. Lalu ketika ia memberikan obat setelah melihat Ha Na sakit (btw, Han Ji Min benar-benar sedang sakit tenggorokan karena cuaca dingin dan kelelahan).
Tim sirkus memutuskan untuk pergi minum bersama merayakan hari pertama latihan mereka. Ha Na bergabung dengan mereka. Eun Chang mendapat hukuman harus minum 3 gelas minuman karena sudah melakukan 3 kesalahan selama latihan. Dan ia meminumnya dengan cool karena Woo Jung duduk di sebelahnya.
Berikutnya giliran Woo Jung yang diharuskan minum. Woo Jung protes karena ia tidak melakukan kesalahan. Justru itu kesalahannya, kata Jin Joo, mana ada anak baru yang tidak melakukan kesalahan.
Woo Jung beralasan ia tidak bisa minum. Ha Na mengingatkan bahwa mereka minum bersama waktu itu, apa itu jus? Ia berkata Woo Jung peminum yang lebih baik darinya.
Semua menyemangati Woo Jung untuk minum dan Eun Chang mengambil alih meminum minuman itu untuk Woo Jung. Tak ada yang menyadari Seo Jin melihat mereka dari luar. Ia tersenyum mengingat pengalaman minumnya yang pertama saat workshop.
Tapi ia lalu mengingatkan dirinya sendiri untuk tidak berharap terlalu banyak karena Dokter Kang belum ditemukan dan penyakitnya belum disembuhkan. Ia berbalik pergi. Ha Na sekilas melihatnya tapi Seo Jin sudah pergi.
Ketika ia pulang, ia berterima kasih atas semua bantuan Seo Jin hari ini, termasuk pembelaan Seo Jin di depan Presdir.
“Jika kau tahu, maka bekerjalah dengan baik. Karena aku yang akan diminati tanggung jawab jika semuanya tidak berjalan lancar.”
Ha Na bertanya apa alasan Seo Jin hingga tiba-tiba bersikap begitu baik pada mereka. Seo Jin menatap Ha Na beberapa saat.
“Itu adalah kompensasi,” jawabnya. Ia masuk dalam kamarnya.
Ha Na mengetuk pintu kamar Seo Jin. Seo Jin membuka pintu. Ha Na bertanya apakah Seo Jin memberinya kompensasi karena ia membantu menangkap penjahatnya. Seo Jin membenarkan.
Ha Na berkata ia menginginkan pekerjaannya dihargai, bukan kompensasi. Seo Jin bertanya apa ia sudah melukai harga diri Ha Na. Ha Na menjelaskan ia tidak memikirkan harga dirinya, tapi teman-temannya.
Berkat kebaikan Seo Jin, teman-temannya sangat senang dan bersemangat. Ia tidak bisa membiarkan teman-temannya merasakan kekecewaan dan keputusasaan lagi jika pada akhirnya mereka harus kembali pada keadaan semula setelah semua kegembiraan hari ini. Ia berterima kasih atas kebaikan dan kesempatan Seo Jin, tapi ia tidak ingin Seo Jin memberi alasan labih jauh untuk mereka terlalu berharap seperti ini.
Ha Na pergi ke kamarnya dan Seo Jin menyusulnya. Ia berkata ia sendiri tidak ingin memberi harapan palsu. Ia melihat proposal yang diajukan Ha Na dan menurutnya proposal itu mengesankan, jadi itu bukan semata-mata kompensasi. Ia keluar dengan cool lalu tersenyum kecil.
Komentar:
Sepertinya tidak akan membutuhkan waktu terlalu lama bagi Seo Jin untuk menyadari perasaannya pada Ha Na. Ia sendiri mulai menyadari perubahan sikapnya sejak ia bertemu Ha Na meski ia tidak mau mengakuinya. Kita lihat berapa lama ia bisa bertahan dengan sikap cueknya XD
Ha Na sendiri sepertinya belum tersentuh melihat perubahan sikap Seo Jin. Aku merasa wajar saja Ha Na curiga dengan perubahan sikap Seo Jin yang tiba-tiba mengingat Seo Jin berkali-kali ingin mengusir sirkusnya. Ia tidak ingin Seo Jin mempermainkan teman-temannya lagi dan membuyarkan harapan mereka. Hmmm...kira-kira kapan ya Ha Na mulai memperhatikan Seo Jin. Karena dibandingkan dengan Robin, aku merasa Seo Jin yang lebih membutuhkan Ha Na.
Daebak,,,,
BalasHapusCepet banget bikin sinopsisnya,ditunggu kelanjutannya,Fighting!!!!
Gumawo euni,
Seo jin udah mulai suka sama hana 😘😘
BalasHapusEnaknya jadi hana... Siang diperhatiin seo jin... Malemnya sama Robin.... 😍😍
Haha bisa aja teh...
HapusTapi itu kan karena ada diri robin dalam tubuh seo jin
Kalo robin bisa melebur dg kepribadian seo jin,mungkin saja bisa lebih lama karena married dg ha na mungkin? *kabur
gomawo mbak fanni cepet banget bikin sinopsisnya
BalasHapusWaah...cpt bgt sinopsisny kluar..thks unnie..suka bgt ma seo jin yg udh ga kasar lg ke hana...jdi penasaran gmn perasaan robin slnjtny...mksh unnie..di tunggu part 2 nya...
BalasHapusNgiri deh sama Hana ?? Siang malem ada yg perhatiin......go..go...seo jin...#dukung couple seojin-hana
BalasHapusMakasi mb sudah diupdate,,,
BalasHapusSeneng banget liat senyumhyun bin,,
Ditunggu part 2 yah mb...
Aku jadi dejavu sama gayanya Kim joo won waktu dia baek baekin Ra imdi secret garden, bedanya...alasan seo jin di HJM ngena banget, tp kalau joo won rada2 nyeleneh....ha ha ha..hyun bin...gayamu joo won banget dah kalau macam ini,ngeles2 aja padahal ujung ujungnya suka.....awalnya teman2.pernah bicara ttg first kiss scene di blognya bak mumu yg ...ngarepnya sih di ep 8 - 10, tapi setelah nonton ep 7.....ups rasanya gak ama lagi deh. Wkwkwk, Gumapshimnida jeongmal bak fanny...kamsahamnida.keep writing and fighting!
BalasHapusSetuju mbak ! Sepertinya Seo Jin lebih membutuhkan Ha Na, liat aja serba salah bg Seo Jin, dia berbuat baik malah di sangka ada yg gak beres =_= . Poor Seo Jin~
BalasHapusMbk fanny, fighting ^_^
BalasHapusmbak fanny.. fighting 🙌
BalasHapusduch...yang lagi fallin love....
BalasHapustulisan di panggung 'all you need is love'
pas banget buat seo jin.... go go go abang seo jin
hmmm seo jing mulai sadar yaa,giliran ha na nih yg curiga..wajar kok klau ha na curiga,gimana gk curiga dari awal seo jin gitu bencinya sirkus ini..tpi berkat workshop itu seo jin akhirnya sadar klau seo jin bisa juga berbuat baik.. lucu juga yaa klau orng egois berbuat baik aorng disekitarnya jadi curiga..hahaha itulah manusia mba fan...
BalasHapusAq termasuk fans beratnya hyun bin...stlh secret garden akhirnya hyun bin comeback, meskipun rating nya rendah tp aq ga peduli yg penting bs liat drama hyun bin lg... apalagi ada mba fanni yg bikin sinopsisnya, sueeeneengggg bgt deh... blm nont tp baca sinopsis nya dluan, kereeennn... salam kenal yaa mba fanny, makasih n fightiiiiiing....
BalasHapusmakasih buat sinopsisnyaaaaa nice..
BalasHapusendingnya sama robbin apa sama seo jin yaah?
ditunggu sinopsis selanjutnya.. penasaran
gomawo^^