Setelah kekacauan tersebut, ayah Bom dipapah keluar oleh Sekretaris Kim dan Ahjusshi. Ibu Bom merasa menyesal karena berakhir seperti ini, apalagi di depan Bom dan In Sang.
Sekretaris Kim berkata seharusnya ayah menahan diri hingga tidak pulang dengan tangan kosong seperti ini. Ayah dan ibu kembali tersinggung. Apa mereka terlihat seperti pengemis? Ahjusshi dan Guru In Sang buru-buru mengamankan Sekretaris Kim agar tidak terjadi keributan kedua. Ibu naik ke mobil setelah menitipkan Bom pada ahjumma.
N yonya Han seperti biasa menenangkan diri di kamar. Hal yang paling membuatnya kesal adalah saat ayah Bom menyebut In Sang menantunya. Beraninya mereka menyebut puteranya seperti itu di hadapannya.
Tuan Han merintih kesakitan (akibat nyangkut di balkon). Ia menolak tawaran ke dokter. Baginya yang terpenting saat ini adalah memarahi In Sang. Tapi ternyata ada yang tak kalah penting. Rambutnya rontok. Ia berseru tidak akan memaafkan orangtua Bom.
In Sang dan Bom menanti dengan cemas di ruang kerja. Ahjumma menasehati mereka agar menerima hukuman apapun untuk menenangkan orangtua In Sang.
Nyonya Han meminta suaminya tetap fokus dan tidak mengatakan masalah rambut pada mereka. Tuan Han berkata ia bukan orang yang emosional (errr….cuma suka nangis ya?).
Mereka menemui In Sang dan Bom. Tuan Han menceramahi Bom mengenai kedua orangtuanya yang tidak bisa melihat kesempatan. Karena itulah mereka tetap miskin. Ia berkata ia mencoba membantu orangtua Bom dalam berbagai aspek tapi ternyata mereka tidak menerimanya. Karena itu ia akan membiarkan mereka.
In Sang menyela bukankah kakeknya (ayah Tuan Han) dulu juga miskin. Istilahnya: naga yang lahir dari aliran air. Tuan Han berkata kemiskinan jaman dulu berbeda dengan jaman sekarang. Sekarang ia beralih memarahi In Sang yang tadi ikut campur untuk menjadi pahlawan tapi malah berakhir seperti ini.
Nyonya Han menuduh Bom yang sudah membuat In Sang berani seperti itu. Bom berkata In Sang bukan orang yang bodoh dan memiliki pemikiran sendiri.
Apa pemikiranmu, tanya Tuan Han. In Sang berkata ia ingin keluarganya dan keluarga bom berdiri sejajar dan saling memperhatikan. Nyonya Han dengan marah bertanya apakah In Sang masih juga bermimpi setelah mendengar perkataan ayahnya.
Bom berkata ia tersentuh dengan kata-kata In Sang. Memperhatikan dan saling mengunjungi satu sama lain dengan bebas, hidup dengan damai, mengapa hal-hal itu disebut hanya mimpi?
Hadapilah kenyataan, ujar Nyonya Han. In Sang berkata mereka melihat kenyataan jadi mereka tahu.
“Apa yang kau tahu? Apa kau tahu perasaanku? Apa kau tahu rambutku….” Tuan Han jadi emosi.
Nyonya Han mengingatkan suaminya untuk tidak membicarakan rambut. Tuan Han menghela nafas panjang. Ia berkata kebebasan dan kedamaian yang mereka bicarakan tidaklah gratis. Tidak semua orang bisa menikmatinya. Mereka harus berkualifikasi untuk itu. Nyonya Han berkata orangtua Bom tidak memiliki kualifikasi untuk memilikinya.
In Sang meminta ibunya agar tidak menyakiti hati Bom. Tapi Bom memang gadis yang lebih tegar. Ia berkata ia tidak sakit hati, sebaliknya ia meminta orangtua In Sang mengajarinya. Ia juga ingin memiliki kualifikasi seperti itu. Jika ia bisa memiliki kebebasan dan kedamaian dengan mempelajarinya, maka ia akan mempelajarinya.
Tuan dan Nyonya Han sama sekali tidak menyangka Bom akan mengatakan hal seperti itu. Tiba-tiba Bom menangis. Nyonya Han jadi tak enak hati. Bom berkata ketika ia masih sekolah ia terlalu banyak bertanya dan menginterupsi kelas. Tapi jika ada yang mau mengajarinya, maka ia akan belajar dengan cepat. Tuan Han jadi memiliki ide mendengar perkataan Bom itu.
Ia menemui guru In Sang untuk pertama kalinya. Akhirnya ketahuan juga namanya, Park Gyun Tae. Kita sebut Guru Park aja ya^^ Tuan Han meminta Guru Park mengajari Bom dan In Sang mengenai sudut pandang global. Guru Park mengerti.
Ibu dan ayah Bom tiba di rumah. Ayah kesulitan duduk hingga harus duduk di atas bantal. Noo Ri berkata seharusnya ia ikut dengan mereka tadi agar ia bisa menghentikan mereka. Ibu berkata percuma saja, justru semua ini terjadi karena In Sang berusaha menghentikan mereka.
Ibu mengungkapkan kekesalannya karena berani-beraninya orangtua In Sang menyarankan agar mereka tinggal di pinggir kota. Apa salahnya dengan itu, tanya Noo Ri. Paman juga berkata hal seperti ini bisa dihindari jika orangtua Bom dengan halus berkata akan memikirkan tawaran itu dan tidak langsung menolak.
Tapi ibu sangat tersinggung. Ia bahkan tadinya hendak menuntut orangtua In Sang atas pelanggaran hak asasi dan penghinaan. Noo Ri berkata mereka akan kalah telah jika melakukannya. Mengapa begitu, ujar ibu Bom, mereka tidak rugi apapun karena mereka tidak memiliki apa-apa.
Paman berkata mereka akan kehilangan banyak. Banyak hal dalam keluarga mereka yang memalukan, misalnya saja tagihan setoran dari bank atas pinjaman mereka (dalam sidang hal-hal seperti ini akan dikorek dan tentu saja sangat memalukan). Tpai ayah berkata Hansong juga akan rugi banyak. Bukankah saat ini Hansong berada di tengah skandal?
Tuan Han memerintahkan Sekretaris Min untuk mencari tahu apa yang paling mendesak bagi keluarga Bom saat ini. Ia akan memberi mereka pelajaran. Sekretaris Yang bertanya apa itu tidak berlebihan, bagaimanapun mereka adalah besan Tuan Han.
Tuan Han keceplosan berkata bahwa rambut….eh bagian tubuhnya ada yang rusak dan tak bisa diperbaiki. Sekretaris Yang mengerti. Ia menelepon dokter spesialis untuk membuat janji.
Tapi Tuan Han baru saja browsing di internet mengenai transplan rambut dan kabarnya hal itu menyakitkan. Ia meminta Sekretaris Yang memundurkan janji temu dengan dokter itu. Ia seorang yang tidak tahan dengan rasa sakit.
Bom ikut belajar dengan In Sang. Sesuai permintaan Tuan Han, Guru Park akan mengajari mereka mengenai sudut pandang global. Bom tampak mendengar dengan sungguh-sungguh sampai hendak mencatat segala.
Guru Park memberi sebuah kasus dan bertanya pada mereka siapa yang akan menang dalam kasus tersebut. Baik Bom dan In Sang berpendapat hal yang sama meski menggunakan cara yang sedikit berbeda. Guru Park berkata mereka berdua salah. Pemenang dalam kasus itu adalah orang yang menyewa pengacara yang lebih kuat dari pihak lainnya. Contohnya Hansong. Seseorang seperti Tuan Han Jung Ho.
Itulah yang dinamakan sudut pandang global. Dari kekuasaan, oleh kekuasaan, untuk kekuasaan.
Tapi apakah itu hal yang benar, tanya Bom. Tidak selalu, jawab Guru Park. In Sang berkata Bom tidak perlu mengkhawatirkan hal seperti itu. Bom hanya perlu menjalani hidup menyenangkan bersamanya. Menurutnya hidup itu singkat, jadi berpikirlah hal yang menyenangkan saja.
Hidup seperti orangtuaku? Tanya Bom. Bagaimana In Sang bisa tahu mereka akan hidup lama atau sebentar? Apa bagusnya hidup miskin selama 100 tahun? In Sang berkata bukan itu maksudnya. Tapi Bom terlanjur kesal. Guru Park memperhatikan keduanya dengan tertarik.
Saat sesi belajar Boom sudah usai, In Sang meminta nasihat dari gurunya mengenai apa yang harus ia lakukan. Guru Park bertanya apa In Sang sudah mengerti sekarang. Tak peduli seberapa besar Bom dan In Sang saling menyukai, mereka tidak bisa hanya bersenang-senang. Itulah kehidupan.
In Sang bertanya apa yang dilakukan ayah lain. Guru Park menganjurkan agar In Sang mencari tahu sendiri dengan melihat kehidupan orang lain. Tapi In Sang sudah tahu hal itu percuma karena orangtuanya melarangnya ikut campur dalam pendidikan Jin Young.
Ia bertanya-tanya apa yang bisa ia lakukan untuk menghibur Bom. Apakah ia bisa menjual beberapa sahamnya? Ia pernah dengar kakeknya memberikan sesuatu saat ia berulang tahun. Memangnya apa yang akan dilakukan In Sang setelah menjual saham itu? In Sang ingin membantu keluarga Bom agar bisa setara. Guru Park berkata ia hanya akan tertawa dengan ide itu. Sigh, In Sang terkadang dewasa tapi polosnya itu kadang keterlaluan >,<
Saat Bom sedang ke kamar bayi untuk menyusui, diam-diam Sekretaris Kim dan Nyonya Han masuk ke kamarnya untuk menukar mantra dengan yang baru. Tapi Bom kembali lebih cepat dan memergoki mereka.
Nyonya Han terlihat gugup. Ia berkata seharusnya Bom mengetuk pintu lebih dulu. Bom terlihat bingung, kenapa ia harus mengetuk pintu kamarnya sendiri? Tanpa sengaja ia menepis tangan Nyonya Han yang hendak menyentuhnya. Bom meminta maaf, saat ini dadanya terasa sangat sakit (karena menyusui) .
Ia melihat Sekretaris Lee menyingkirkan lembaran mantra dari meja. Apa itu, tanyanya. Sekretaris Lee beralasan bahwa ini adalah tradisi lama keluarga Han sejak jaman ibu Tuan Han. Bom berkata ia dan In Sang tidak percaya pada jimat dan semacamnya.
Nyonya Han berkata ia juga tidak percaya pada hal seperti itu. Ia hanya menghormati keinginan ibu mertuanya. Bom berkata ia akan berusaha keras untuk berhasil meski tanpa jimat seperti itu. Mak jlebb…
Dengan halus ia meminta mertuanya keluar karena ia sangat kesakitan dan ingin berbaring. Dan ia meminta mertuanya memberitahunya sebelum datang ke kamar mereka lain kali. Nyonya Han tersinggung. Ia berkata ia membuat kesalahan saat menjaga tradisi keluarga. Bom berkata menurutnya itu bukan tradisi yang baik. Sekretaris Lee cepat-cepat membukakan pintu bagi Nyonya Han sebelum Nyonya Han meledak lagi.
Berikutnya giliran Tuan Han yang tersinggung. Saat ia hendak mengunjungi Jin Young, In Sang menegur ayahnya mengenai cuci tangan. Apa ayahnya sudah mencuci tangan sebelum menemui Jin Young? Bayi memiliki sistem kekebalan yang lemah.
Apa kau mencereweti Ayah, ujar Tuan Han kesal. In Sang berkata ia harus melindungi puteranya. Ia bahkan meminta pengasuh memeriksa kebersihan seluruh anggota keluarga. Tuan Han kesal dan berkata ia akan mencuci tangannya (daripada ketauan ia belum cuci tangan, iya kan?).
Bom menceritakan perihal jimat pada In Sang. In Sang berkata mereka perlu tradisi baru karena terlalu banyak kontradiksi dalam keluarga mereka. Bom berkata mereka harus lebih kuat. Dengan belajar apa yang harus mereka pelajari dan menolak pada apa yang salah.
Sementara Tuan dan Nyonya Han merasa ada yang tidak beres dengan perilaku In Sang dan Bom. Mereka menganggap In Sang dan Bom kebablasan merasa sudah hebat dan dewasa. Dan yang disalahkan adalah Bom karena salah asuh orangtuanya.
Ibu Bom berusaha menekan harga dirinya dan mengirim pesan pada Sekretaris Yang untuk mengundang orangtua In Sang datang ke rumah mereka. Tapi Nyonya Han menolak undangan itu. Dengan hormat. Membuat ibu dan ayah Bom kembali meradang.
Saat hendak keluar rumah, Nyonya Han melihat Bom ada di ruang makan. Bom berkata ia sudah pulih jadi ia merasa tak enak jika makan di kamar. Tapi Nyonya Han berkata makan bersama keluarga bukanlah hal yang remeh. Bom harus berpakaian tepat dan mempelajari aturan makan.
Nyonya Han mengeluh pada sekretarisnya bahwa ia tidak menyukai apapun saat ini. Ia bahkan sebenarnya tidak mau pergi. Ia meminta Sekretaris Lee menyemangatinya. Nyonya, fighting!
Nyonya Han menemui teman-temannya. Sepertinya Young Ra sedang dalam masalah. Masih ingat dengan kasus penggelapan perusahaan besar untuk menutupi kasus Perdana Menteri yang baru (episode 6)? Perusahaan itu adalah perusahaan Young Ra dan suaminya adalah Presdir perusahaan tersebut yang pura-pura masuk rumah sakit untuk menghindari liputan media dan pemeriksaan.
Tapi Young Ra tidak mau memperlihatkan masalah itu pada teman-temannya dan sengaja membeli dua lukisan baru. Tapi tetap minta diskon teman pada Jae Won ;p
Nyonya Han berkata Young Ra memang selalu blak-blakkan seperti itu, sudah mendarah daging. Young Ra membalas bahwa ia tidak bisa berpura-pura tidak apa-apa seperti Nyonya Han padahal sudah mendidih di dalam hati.
Lalu ia bersiap pergi untuk menemuinya di rumah sakit. Nyonya Han hendak berbaikan dengan Young Ra setelah sikapnya saat mereka terakhir bertemu. Young Ra berkata ia selalu berhati-hati agar tidak melukai perasaan Nyonya Han.
“Kau juga harus mengurus suamimu dengan baik. Pengacara Han membuat janji di rumah sakit khusus rambut rontok.” Young Ra meleos pergi.
Benarkah, tanya Jae Won dan So Jung. Nyonya Han pura-pura tidak tahu apa yang dibicarakan Young Ra.
Sekretaris Lee mengajari Bom etiket di meja makan. Makan aja ribet ya hehe ;p apa enaknya jadi orang kaya kalo gitu? (kata orang yang biasa makan pake tangan XD)
Tuan Han mengunjungi Presdir Jang (suami Young Ra) di rumah sakit. Ia berkata penuntut mungkin mengajukan 5 tahun penjara atau lebih. Lima hari pun tidak mau, kata Presdir Jang. Meski seluruh asetnya diambil ia tidak mau mendekam di penjara.
Masalahnya adalah apakah tuduhan penggelapan itu benar atau tidak. Presdir Jang berkata keluarga Young Ra sudah mengurus masalah itu. Kakak iparnya (kakak Young Ra) sudah mendanai banyak beasiswa untuk para penuntut umum. Tampaknya ia tidak terlalu khawatir dengan masalah yang dihadapinya.
Young Ra tiba, dan uniknya Presdir Jang tidak tahu kalau selama ini Young Ra berteman dekat dengan Nyonya Han dan mengenal Tuan Han. Sekarang sepertinya ia mulai percaya pada Tuan Han dan mmintanya membantunya agar tidak dipenjara.
Tuan Han bersedia asalkan Presdir Jang mempercayainya dan memberitahu semuanya. Pertama, Presdir Jang harus menyerahkan semua dokumen perusahaan yang dimilikinya. Ia memberi waktu pada Presdir Jang untuk memikirkannya sebelum memutuskan. Lebih cepat lebih baik.
Sebelum Tuan Han pergi, Young Ra sempat-sempatnya menyinggung soal rambut. Ia berkata ia kenal dokter ahli di bidang itu dan berbohong kalau Nyonya Han khawatir kerontokan itu akan bertambah parah.
Setelah Tuan Han pergi, Young Ra bertanya pada suaminya apa yang diminta Tuan Han. Keluarga Young Ra (mungkin maksudnya rahasia keuangan keluarga Young Ra. Tuan Han ahli mengumpulkan kelemahan agar bisa dipergunakan suatu waktu nanti). Mendengar itu membuat Young Ra galau dan tidak bisa tidur.
Pada akhirnya Presdir Jang memutuskan menyerahkan semuanya pada Tuan Han. Seluruh dokumen dikirimkan ke Hansong.
Young Ra tidak bisa diam saja dan menemui Tuan Han. Mereka mengobrol di bar Hansong (yang hanya terbatas untuk kalangan tertentu). Young Ra khawatir keluarganya ikut terseret kasus suaminya.
Tuan Han berkata hal itu tidak bisa dihindari mengingat penggelapan yang sudah dilakukan Presdir Jang. Setelah Presdir Jang diaudit dan membayar maka hukuman penjara bisa dihindari. Young Ra berkeras meminta Tuan Han mengundur-undur kasus ini.
Tuan Han berkata Young Ra masih sama seperti dulu dengan sifat pemaksanya. Young Ra membenarkan. Ia selalu sama…seperti 20 tahun lalu. Tuan Han meminta Young Ra tidak mengatakan apapun pada Nyonya Han.
Young Ra setuju asalkan Tuan Han membantunya. Tuan Han bertanya mana yang harus ia bantu, memundurkan kasus Presdir Jang atau denda bagi ayah Young Ra? Hanya bisa memilih salah satu.
Tuan Han menceritakan pertemuan itu pada Nyonya Han. Ia berkata seharusnya Young Ra tahu diri sekarang. Nyonya Han mengingatkan bahwa Young Ra pernah sakit hati karena ibu Tuan Han. Tuan Han berkata Young Ra yang salah karena menengadah pada pohon yang tidak bisa dipanjatnya (pada Tuan Han).
Nyonya Han berkata Young Ra menganggap Tuan Han juga memiliki perasaan yang sama. Tuan Han marah-marah melarang istrinya berteman dengan Young Ra karena Young Ra seorang wanita jahat yang bahkan tidak memiliki rasa hormat. Apalagi hidup mati suaminya ada di tangannya sekarang.
Reaksi berlebihan suaminya membuat Nyonya Han cemburu. Apa Tuan Han menginginkan Young Ra menghormatinya? Atau ingin diperlakukan sebagai seorang pria? Tuan Han terdiam.
Nyonya Han pergi dengan marah. Ia memergoki Bom di lorong. Bom meminta maaf ia berkata ia mendengar mertuanya sedang berbicara jadi ia tidak tahu apa yang harus dilakukan dan hanya berdiri di sana. Nyonya Han berkata seharusnya Bom memberitahu mereka kalau ia akan lewat.
Ahjumma menasihatinya agar menghindar saat orangtua berbicara. Bom mengerti.
Nyonya Han masih kesal ketika Tuan Han datang dan mengajaknya menemui Jin Young. Ia tidak mau dan menyuruh suaminya tidur di ruang kerja. Tuan Han ternyata takut juga kalau istrinya marah ;)
Young Ra tidak mau hyun Soo tahu soal masalah yang sedang mereka hadapi. Hyun Soo menelepon In Sang untuk mencari tahu apa sebenarnya yang akan terjadi pada ayahnya. Tapi In Sang tidak tahu menahu, ayahnya tak pernah membicarakan pekerjaan dengannya.
Bom penasaran dan mencari tahu tentang kasus itu di internet. Ia bertanya apakah Tuan Han menjadi pengacara PresdirJang. In Sang tidak mau Bom mempedulikan hal itu. Tapi Bom penasaran. Apakah membela seseorang seperti itu merupakan hal yang benar.
“Kenapa kau selalu harus tahu segalanya?” ujar In Sang kesal dengan suara keras.
Bom terkesiap. In Sang minta maaf karena sudah membentaknya. Tapi Bom sudah terlanjur marah. Apa In Sang ingin ia hidup seperti orang bodoh sepanjang hidupnya? Tanpa tahu kenapa keluarganya jadi miskin dan kenapa keluarga In Sang jadi kaya? Apa In Sang ingin ia hanya bersikap manis sepanjang hidupnya?
In Sang tidak merasa keinginannya itu buruk. Bom tidak bisa hidup seperti itu. Otaknya sangat sibuk karena ia ingin tahu semua hal. In Sang berkata Bom bisa tetap bersenang-senang dengan mempelajari hal lain. Bom menyuruh In Sang tidur di sofa. Bukankah tidak masalah bagi In Sang jika hanya hidup dengan bantal dan kursi?
Kesal, In Sang naik ke sofa dan tidur di sana. Pertengkaran mereka yang pertama.
Young Ra akhirnya ke rumah keluarga Han untuk meminta maaf pada Nyonya Han. Memangnya kau salah apa, sindir Nyonya Han. Tak terhitung, jawab Young Ra. Kesalahannya yang terbaru adalah mengomentari kerontokan Tuan Han.
Ahjumma dan Sekretaris Lee menggosipkan mereka. Ahjumma bertanya apakah Young Ra datang karena tahu ia menyebabkan pertengkaran Tuan dan Nyonya Han. Sekretaris Lee dengar Young Ra datang karena Tuan Han da So Jung yang menyuruhnya.
Bom dan In Sang sedang mempelajari bab dua sudut pandang dunia. Guru Park bisa melihat bahwa keduanya sedang bertengkar.
Young Ra mengeluarkan air mata buaya dan curhat bahwa orangtuanya yang ingin Tuan Han menjadi menantu mereka. Tuan Han sama sekali tidak terpengaruh dengan apapun yang ia lakukan. Nyonya Han berkata ia tidak tertarik dengan masa lalu.
Young Ra melancarkan jurus berikutnya. Ia bersimpuh di dekat kaki Nyonya Han. Ia berkata ia benar-benar menghormati Nyonya Han karena tetap berteman dengannya.
Tampaknya Nyonya Han tidak bisa menolak temannya. Tapi ia bisa menolak suaminya. Tuan Han kembali harus tidur di ruang kerja.
Bom dan In Sang berdebat mengenai kasus Predir Jang. Menurut In Sang sah-sah saja Presdir Jang meminta dibela. Tapi Bom berkata itu mengabaikan keadilan sosial. In Sang tak mau berdebat dan mengajak Bom menanyakannya pada guru mereka.
Bom ragu guru Park akan menjawab. Tadi di ruang belajar ia menanyakan bagaimana Tuan Han bisa mendapatkan kekuasaan dan Guru Park menyuruhnya mencari tahu sendiri. Jika Tuan Han tidak memiliki kekuasaan, tidak mungkin seseorang yang sangat kaya seperti Hyun Soo sampai menelepon In Sang. Ia penasaran dengan kekuasaan itu.
Para staf keluarga Han makan malam bersama dan mengobrol tentang peristiwa hari ini. Pada akhirnya Tuan Han berhasil meredakan amarah istrinya dan Young Ra bahkan memohon pada Nyonya Han.
Tentu saja, kata Sekretaris Kim. Jika keluarga Young Ra harus membayar denda maka akan menjadi pukulan besar dan mengurangi warisan Young Ra. Sekretaris Lee berpendapat Young Ra mendapat balasan karena bersikap seenaknya mengenai masalah In Sang. Ahjusshi berpendapat seharusnya Young Ra bersikap baik agar tidak mendapat masalah.
Ahjumma berkata tidak mungkin Young Ra bersikap baik. Ada sejarahnya. Ibu Tuan Han dulu langsung menolaknya sebagai menantu begitu tahu ia puteri seorang lintah darat dan memilih Nyonya Han. Pasti Young Ra sakit hati.
Kesimpulannya Tuan Han akan menggunakan korupsi keluarga Young Ra sebagai senjata terpisah, kasus Presdir Jang akan diundur dan keluarga Young Ra hanya dikenai denda, sekaligus meredakan amarah Nyonya Han. Mengenai tiga target dalam satu pukulan.
Guru Park bertanya-tanya berapa banyak bonus yang diperoleh Tuan Han. Pasti ratusan kali lipat dari gaji Sekretaris Kim. Tapi Sekretaris Kim berkata ia tidak bisa iri. Tuan Han memang memiliki sudut pandang berbeda dalam melihat satu masalah. Berbeda dari yang lainnya.
Sekretaris Lee mengakui ia merasa iri. Tapi ia menerima kalau ia tidak bisa meniru mereka. Ahjusshi berkata Tuan Han tetap memiliki kesulitan hidup meski bakatnya luar biasa. Masalah puteranya dan keluarga besannya bukanlah masalah yang mudah ditangani.
Guru Park berkata Bom tidak seperti orang kebanyakan. Ahjumma setuju. Sekretaris Lee bertanya berapa lama kira-kira Bom bisa bertahan. Belum sempat ada yang menjawab terdengar ada ketukan di pintu.
Semua langsung bangkit berdiri, kecuali Guru Park. Ternyata In Sang dan Bom yang datang. Mereka ingin bertanya pada Guru Park. Bom mempersilakan mereka duduk. Guru Park mempersilakan mereka bertanya dengan singkat karena waktu kerja sudah habis.
In Sang menceritakan perdebatan mereka mengenai kasus ayah Hyun Soo. In Sang berkata Bom berpendapat Presdir Jang tidak berhak dibela. Bom berkata ia tidak pernah mengatakan seperti itu. Ia ingin tahu apa prinsip seorang pengacara dalam membuat keputusan. Jadi apakah Tuan Han sebaiknya membela Presdir Jang atau tidak?
Sekretaris Kim berkata tidak akan terlambat untuk mengetahui jawabannya setelah lulus ujian. Ahjusshi membela keingintahuan mereka. Guru Park bertanya kenapa hal ini begitu penting bagi mereka.
In Sang curhat bahwa Bom tidak membiarkannya mendekatinya bahkan menyuruhnya tidur di sofa. Para staf tersenyum geli, kecuali kedua sekretaris (Lee dan Kim) yang nampak terkejut dan tak setuju.
Ahjusshi dan ahjumma tertawa berkata In Sang sudah kalah. Lihat kan, ujar Bom sambil meleletkan lidah pada In Sang.
Keesokan paginya Sekretaris Kim menemukan majikannya tidur di ruang kerja. Dengan berjingkat-jingkat ia meletakkan rangkaian surat kabar di meja dan keluar.
Sementara itu Nyonya Han berderap menuju kamar puteranya diikuti Sekretaris Lee. Omo…apa Sekretaris Lee menceritakan pertengkaran mereka?
Benar saja. Nyonya Han meledak begitu melihat putera tersayangnya tidur di sofa.
“Apa yang kau lakukan?!” bentaknya. “Beraninya kau membiarkan puteraku tidur di sofa? Apa itu yang orangtuamu lakukan? Kembali ke rumahmu sekarang juga!”
Bom dan In Sang terbangun. Seisi rumah berbondong-bondong ke kamar mereka, termasuk Tuan Han yang kali ini memegangi lehernya karena pegal (akibat tidur di sofa).
Komentar:
Nyonya Han ini ngga sadar apa ya kalau dia juga menyuruh suaminya tidur di sofa >,<
Menurutku In Sang memang salah karena menginginkan Bom duduk manis di rumah tak melakukan apapun kecuali menyusui Jin Young dan menemaninya. Mungkin ia melihat hal itu dari ibunya. Bahwa seorang istri adalah seperti ibunya. Secara tidak langsung ia juga melakukan kontradiksi seperti orangtuanya. Ia menyukai Bom karena Bom berbeda dari dirinya yang terkekang, tapi di sisi lain ia malah mengekang Bom.
Tapi Bom bukankah Nyonya Han. Ia memiliki impian dan pemikiran sendiri. Jika ia belajar, bukan tidak mungkin ia akan melebihi In Sang. In Sang belajar tanpa tahu mengapa ia harus belajar. Sementara Bom, ia memang ingin belajar dan penuh rasa keingintahuan.
2 pasangan yg takut sama pasangannya bom memiliki kemiripan sma mertuanya,seruuuu cpat di abdet ya mba...
BalasHapusDisaat Tuan Han-Nyonya Han lgi brtengkar,Bom-In Sang jg lgi bertengkar wkwkwk dua"nya juga disuruh tdr di sofa,asliii drama ini mmg kocak dan sbnarnya mengajari bnyk hal,keep updating yaa mbak sinopnyaa fighting!:)
BalasHapusHahahhaa... Gokillll...
BalasHapusMakasih sinopsisnya...
Fighting....
Wah, keren deh...
BalasHapusFighting :-)
Hallo salam kenal.... :)
BalasHapusAku reader baru di sini. Suka banget sama cerita drama ini, kocak tapi banyak pelajaran yang bisa diambil dari drama ini. Thank's buat sinopnya. Lanjut terus ya mbak, FIGHTING!!!! :D
Ya ampun itu ny.han malh marahn bom krn insang tidr di sofa marhnya parah jga lucu..padhl suaminya sndr tidr di sofa wkwk.. drama ini kern^^
BalasHapus