Tuan Han memanggil Sekretaris Kim untuk menghadapnya dan menegurnya karena tidak bersikap sepatutnya sebagai seorang sekretaris pribadi. Sekretaris Kim mengira Tuan Han marah karena ia menyukai Sekteraris Min. Tapi bukan karena itu. Tuan Han tidak ingin perasaan Sekretaris Kim sembarangan memperlihatkan perasaannya pada Sekretaris Min. Ia menekankan bahwa Sekretaris Kim adalah tangan kanannya, bagian dari otaknya, jadi seharusnya menunjukkan sikap yang sama dengannya.
Merasa bersalah, Sekretaris Kim bertanya pada Sekretaris Yang apakah ia perlu meminta maaf pada Sekretaris Min (ia mengira Sekretaris Min yang mengadu pada Tuan Han mengenai rentetan sms yang dikirimnya saat mabuk di pesta para staf). Sekretaris Yang menenangkannya bahwa Sekretaris Min tidak mengatakan apapun. Tapi untuk memperbaiki kesalahan, Sekretaris Yang memberi Sekretaris Kim sebuah tugas.
Padahal Sekretaris Min sama sekali tidak mengadu pada Tuan Han. Ia tahu Sekretaris Kim mengiriminya rentetan sms karena sedang mabuk, jadi ia hapus saja semua sms itu dan tidak mengungkitnya.
In Sang, Bom, Yi Ji, dan para staf menikmati bibim guksu (mie dingin pedas) sebagai kudapan. Ahjumma membuatkannya untuk mereka karena In Sang pernah memakannya saat bersama ayah Bom.
Tuan Han yang melihat mereka makan dengan lahap jadi penasaran dengan rasanya. Ia merajuk pada istrinya dan bertanya mengapa ia tidak ditawari padahal ia ada di rumah. Nyonya Han tersenyum melihat tingkah suaminya dan menelepon ahjumma untuk membawakan mereka makanan yang sama.
Ahjumma membawa bibim guksu untuk mereka sambil meminta maaf karena tidak menawari lebih dulu. Tuan dan Nyonya Han tidak sabar untuk mencoba makanan yang sepertinya mengundang selera itu. Mereka pun menyuapkan mie pedas itu ke mulut mereka dengan lahap.
Di luar, Bom dan In Sang sudah kepedasan. Guru Park bertanya-tanya apakah Tuan dan Nyonya Han tidak akan apa-apa makan makanan super pedas seperti ini. Bom jadi ikut khawatir. Tapi tidak ada reaksi apa-apa dari dalam ruang kerja.
Sekretaris Lee datang membawakan gunting tepat di saat Tuan dan Nyonya Han berjuang memakan mie pedas itu. Mengapa gunting? Karena mereka memiliki kebiasaan untuk tidak memotong mie yang merupakan lambang panjang umur. Tapi terlambat, Tuan dan Nyonya Han sudah memenuhi mulut mereka dengan mie pedas itu dan rasa pedas mulai menyerang seluruh rongga mulut mereka.
Keduanya kembali ke kamar seperti habis dipukuli habis-habisan. Bahkan Tuan Han menyuruh memanggil telepon darurat. Ia mengomel sambil menyikat giginya bahwa bibim guksu tidak bisa disebut makanan. Dan rasa odol menambah rasa pedas yang sudah ada.
In Sang bercerita bahwa lingkungan rumah Bom sungguh menyenangkan. Guru Park mengingatkan bahwa sudut pandang turis dan warga lokal pastilah berbeda. Yi Ji ingin ikut ke sana kapan-kapan.
Nyonya Han mendengar perkataan itu dan bertambah kesal. Ia mengomel mengenai bibim guksu yang katanya seperti karet dan sangat pedas hngga tak layak disebut makanan. Lalu ia melihat In Sang meminum jamu dari sedotan. Jamu itu pemberian ibu Bom. Nyonya Han berkata In Sang harus menanyakan lebih dulu pada dokter mereka apakah jamu itu bagus untuk kesehatan atau tidak. Wew….hati Bom pasti terluka mendengarnya :(
Tapi Bom tidak memperlihatkannya pada In Sang. Ia berkata ia mengerti dan akan meminum jamu itu bersama ahjumma seandainya Nyonya Han melarang In Sang minum jamu itu. In Sang berkata jamu itu untuk pria. Dan lagi bagaimana menjelaskannya pada ibu Bom? Bom berkata ibunya pasti sudah bisa menduganya. Karena ibunya pintar.
In Sang berkata ia agak tersinggung saat ia disamakan dengan turis.Ia menghargai perbedaan mereka dan ia senang pergi ke pemandian umum. Ia bahkan menggosok punggung ayah mertuanya. Bom tertawa senang dan memuji suaminya.
Tuan dan Nyonya Han tak henti-hentinya minum. Tuan Han mengomel bahwa rasa pedas hanya memberi penderitaan. Nyonya Han menyesal telah membiarkan In Sang menginap di rumah mertuanya. Tapi Tuan Han berkata bukankah hal jelek mengalami bagaimana menjadi rakyat biasa.
Masalahnya adalah In Sang menikmati pengalamannya itu. Padahal seharusnya pengalaman itu hanya dianggap sebagai rekreasi biasa.
Nyonya Han merasa semakin terganggu ketika mendengar Bom dan In Sang menelepon orangtua Bom dan mengobrol dengan ceria. Sepertinya ia makin merasa tersisih karena In Sang lebih dekat dengan ibu mertuanya.
Meski sudah mendapatkan pekerjaan, Noo Ri masih bekerja paruh waktu. Ia memerlukan untuk membeli pakaian. Jika ia mengenaka pakaian jelek saat pelatihan, maka ia tidak akan mendapat kesempatan tampil. Awalnya ia dijadwalkan untuk membacakan berita besok pagi tapi tiba-tiba dibatalkan. Ia sangat kesal.
Paman bertanya seharusnya penampilan Noo Ri seperti apa. Noo Ri berkata ada standarnya. Minimal pakaian KW 1 dan make up profesional. Paman menghela nafas panjang.
Noo Ri masuk ke rumah dan mendapati ibunya tertidur di dapur. Ibu bangun saat Noo Ri menyapanya. Ia khawatir puteri sulungnya bekerja terlalu berat. Noo Ri berkata ia hanya berusaha sebaik mungkin.
Sekretaris Min dan Pengacara Yoo bekerjasama dalam kasus yang sama untuk tujuan berbeda. Sekretaris Min ingin membuktikan ketidakbersalahan kakaknya dan membersihkan nama kakaknya, sementara Pengacara Yoo? Entah apa tujuannya, tapi sepertinya balas dendam karena ia secara halus disingkirkan oleh Tuan Han (dengan dihalangi akses masuk pada arsip rahasia).
Paman ragu untuk membantu Sekretaris Min karena khawatir akan memberi dampak buruk pada Bom yang adalah menantu Hansong. Tapi akhirnya ia mengirimkan bukti yang diinginkan Sekretaris Min karena usikan hati nuraninya untuk membetulkan apa yang salah.
Tapi Sekretaris Min enggan membagi bukti itu dengan Pengacara Yoo karena ia belum percaya dengan Pengacara Yoo sepenuhnya. Ia hanya akan membagi sebagian bukti itu. Pengacara Yoo berkata ia akan membuat Sekretaris Min percaya padanya.
Nyonya Han melampiaskan kekesalannya pada ahjumma yang sudah membuatkan mie pedas itu. Ahjumma berusaha menjelaskan bahwa anak-anak menyukai makanan tersebut. Nyonya Han berkata ahjumma tidak boleh selalu menuruti apa kata mereka. Ahjumma minta maaf dan berjanji akan lebih berhati-hati lagi. Nyonya Han menambahkan bahwa ia akan memberi In Sang jamu yang sama dengan Tuan Han, jadi jamu dari ibu Bom biar ahjumma yang urus.
Setelah itu ia melihat In Sang dan Bom yang sedang belajar di ruang belajar. Ia mengira mereka tidak tidur semalaman. Bom menjelaskan bahwa sesi baca mereka dengan Tuan Han baru saja berakhir. Nyonya Han meninggalkan mereka berdua.
Bom penasaran dan bertanya pada In Sang mengapa In Sang begitu formal pada Nyonya Han. In Sang berkata sejak dulu memang seperti itu. Apa In Sang tidak pernah bermanja-manja pada ibunya? In Sang tersenyum dan berkata ia bermanja-manja pada ahjumma. Yi Ji juga begitu.
Bom bertanya apakah itu semacam tradisi keluarga. Sejak kapan hal itu bermula? In Sang berkata ia tidak tahu. Neneknya memang sedikit galak. Ahjumma pernah memberitahunya bahwa ibunya yang akan dimarahi nenek jika ia tidak bersikap baik di depan kakek neneknya.
Bom merasa itu hal yang aneh. Apa itu yang disebut kekuasaan? Ia ingin tahu seperti apa nenek In Sang. In Sang berkata Neneklah yang menciptakan keluarga ini. Bagaimana caranya? Tanya Bom. In Sang kewalahan menjawab pertanyaan Bom yang tiada hentinya dan tidak mau menjawabnya.
Saat sarapan, In Sang kembali membuat kejutan di depan orangtuanya. Ia mengocok-ngocok nasi di mangkuknya. Ayah dan ibunya bengong sementara ahjumma dan Sekretaris Lee diam-diam tersenyum geli. Yi Ji menjelaskan bahwa pria biasa melakukannya. Dengan polos In Sang menjelaskan bahwa dengan cara seperti ini mencuci piring akan lebih mudah.
Apa kau sedang mengabaikan etika makan, tegur ibunya. In Sang menjelaskan bahwa ia tidak mengabaikan dan lagi mereka semua keluarga. Han In Sang! Tuan Han buka suara. In Sang pelan-pelan menaruh mangkuknya.
Bom membantu In Sang bersiap-siap sekolah. Ia berkata tapi In Sang telah melalukan kesalahan. Tapi In Sang merasa tak ada salahnya mereka hidup lebih nyaman. Bom berkata In Sang bisa melakukannya jika sedang bersama keluarganya (keluarga Bom).
Nyonya Han juga membantu suaminya bersiap ke kantor. Ia berkata ia akan memberitahu Bom agar mengerti. Tuan Han menganggap itu tidak cukup. Bom harus sadar siapa dia sekarang dan bagaimana ia harus hidup. Karena itulah yang dilupakan In Sang saat ini.
Nyonya Han menyalahkan Tuan Han yang terlalu membebaskan In Sang. Seharusnya ia tidak mengijinkan In Sang ke rumah keluarga Bom. Tuan Han berkata In Sang tidak boleh melupakan nilai-nilai dasarnya di manapun dan dengan siapapun ia berada.
Setelah In Sang dan Yi Ji pergi sekolah, Bom mondar-mandir di depan kamar mertuanya. Nyonya Han heran melihat Bom.
Bom berkata ia merasa bersalah atas sikap In Sang di meja makan tadi. Ayahnya selalu mengocok mangkuk saat makan dan In Sang mengikutinya. Ia merasa tak enak karena In Sang bahkan tak menanyakan keadaan ibunya saat ibunya berkata sedang mengalami masalah pencernaan (karena mie pedas). Ia mengakui sikap In Sang tidak benar dan ia merasa bersalah. Ia akan memberitahu In Sang agar tidak melakukannya lagi.
Nyonya Han jadi tidak bisa mengatakan apa-apa dan menyuruh Bom kembali belajar.
Guru Park langsung tahu bahwa itu adalah taktik pertahanan diri Bom. Mengakui kesalahan dan meminta maaf sebelum dimarahi. Dengan begitu Nyonya Han tidak bisa memarahinya. Tapi meski Bom bersikap kuat di luar, tanpa terasa air matanya menetes.
Nyonya Han sekarang memiliki teman dalam memusuhi Young Ra, yaitu So Jung. So Jung merasa sangat tersinggung dengan kata-kata Young Ra yang menyudutkannya sebagai ember bocor hingga ia tidak bisa tidur. Jae Won berupaya mendamaikan mereka, tapi apakah upayanya akan berhasil?
So Jung mengingatkan mereka betapa kunonya pakaian Young Ra saat baru saja pindah dari sekolah umum dan menghadiri pesta ultah Jae Won. Ia baru berpakaian lebih seperti manusia setelah berteman dengan mereka.
Jae Won meminta mereka berhenti membicarakan Young Ra dan sebaiknya memperbaiki persahabatan mereka. Tapi So Jung berkata hal itu tidak akan terjadi hingga Young Ra menyadari tempatnya. Beraninya Young Ra hendak merebut Je Hoon dari Hansong.
Perbincangan mereka berhenti begitu Young Ra masuk ruangan. Tapi sejak tadi ia sudah menguping pembicaraan mereka dan jelas ia tidak senang. Jae Won kembali berusaha mendamaikan tapi Young Ra terlanjur sakit hati dengan kata-kata So Jung dan Nyonya Han di belakangnya.
Young Ra meminta So Jung mengembalikan uang yang dipinjam darinya untuk biaya les Min Jae. So Jung meledak. Ia sudah menginvestasikan banyak uang untuk membeli saham perusahaan Young Ra dan rugi banyak karena sahamnya menurun tajam. Young Ra berkata tak ada yang memaksa So Jung membeli sahamnya, ia juga tidak pernah memohon So Jung membelinya.
So Jung mengingatkan bahwa Young Ra yang memberikan uang itu untuk menggantikan kerugiannya. Young Ra dengan tenang berkata bahwa itu karena ia bosan terus menerus mendengar keluhan So Jung.
Nyonya Han tak tahan dengan perbincangan yang “bukan level”nya. Ia pamit dan berjalan pergi tapi tersandung oleh Young Ra hingga hampir jatuh.
Mereka terus bertengkar hingga akhirnya So Jung dan Young Ra saling menjambak rambut. Nyonya Han berteriak memanggil sekretaris Lee untuk memisahkan mereka.
Jae Won mengangkat telepon dan menelepon Je Hoon. Game over. Je Hoon memilih Hansong.
So Jung dan Nyonya Han nampak puas. Sementara Young Ra sebaliknya. Ia tidak mengerti mengapa Je Hoon memilih Hansong. Tadinya ia pikir Je Hoon berbeda dan tidak seperti orang lain.
Mengapa Je Hoon memilih Hansong? Karena ayahnya dipromosikan menjadi Penasihat khusus oleh mantan perdana menteri Baek yang sekarang menjadi peasihan Hansong. Ia sendiri mengakui bahwa masuk Hansong adalah keputusan ayahnya, bukan keputusannya.
Tuan Han membawa Je Hoon melihat-lihat kantor barunya. Di dalam kantor itu terdapat pajangan figurin tokoh-tokoh animasi yang merupakan hobi Jae Hoon (dan juga Jae Won). Je Hoon heran bagaimana Tuan Han tahu mengenai hobinya. Tuan Han tersenyum dan berkata ia menganggap Je Hoon sebagai partner, jadi bukan hal yang aneh untuk tahu tentang hobinya.
Tuan Han memperkenalkan Je Hoon pada Pengacara Yoo. Pengacara Yoo yang akan mengurus kontrak kerja Je Hoon dengan Hansong. Sekretaris Min memberikan kupon penjahit kelas atas untuk Je Hoon. Tuan Han memperkenalkan Sekretaris Min pada Je Hoon sebagai sekretaris yang menangani lantai 8 (lantai paling prestisius karena di situlah kantor Tuan Han dan orang-orang terpenting Hansong). Diam-diam Tuan Han melirik Pengacara Yoo dan Sekretaris Min.
Sektretaris Kim melapor pada Sekretaris Yang bahwa orang yang diam-diam ditemui Sekretaris Min adalah paman Bom.Sekretaris Yang langsung melaporkannya pada Tuan Han. Baik Sekretaris Yang dan Tuan Han menyadari bahwa Sekretaris Min dan paman Bom tidak sedang berkencan. Tuan Han menduga Sekretaris Min bekerjasana dengan Pengacara Yoo untuk mencari bukti dari Paman Bom.
Tapi untuk sementara Tuan Han dan Sekretaris Yang bersikap pura-pura tidak tahu. Karena itu ia memanggil Sekretaris Kim dan Sekretaris Min ke kantornya dan berpura-pura hendak menjodohkan mereka.
Sekretaris Min kembali ke mejanya dan tidak terlihat senang. Ia menuduh Sekretaris Yang menceritakan soal sms-sms yang dikirim Sekretaris Kim. Sekretaris Yang pura-pura terkejut dan berharap itu tidak menyinggung Sekretaris Min.
Karena masalah itu, Tuan Han pulang dengan mood jelek. Padahal Nyonya Han sedang dalam mood baik karena kekalahan Young Ra tadi. Ia menggendong Jin Young untuk menemui Tuan Han. Tapi Jin Young yang lucu juga tidak bisa mengubah mood kakeknya.
Para staf di rumah bingung dengan sikap Tuan Han yang tak jelas penyebabnya ini. Bahkan Sekretaris Kim tidak tahu apa sebabnya. Guru Park bergabung dengan mereka dan mengusulkan agar mereka bertanya pada Kakak Tertua (alias Sekretaris Yang). Ia tidak sungkan duduk di sebelah Sekretaris Lee. Jelas mereka sudah menjadi sepasang kekasih.
Nyonya Han juga heran dengan kemurungan suaminya. Ia kira suaminya juga akan senang dengan kekalahan Young Ra. Tuan Han berkata mereka tidak usah mempedulikan lawan yang sudah berlutut. Mereka harus melihat jauh ke depan.
Ia berkata mereka sudah memperlakukan orangtua Bom dengan cara yang salah. Akibatnya Bom malah makin menjauh dari apa yang mereka inginkan. Mereka harus lebih berhati-hati dan memisahkan Bom dari keluarganya. Dengan begitu Bom akan menjadi milik keluarga Han.
Nyonya Han setuju. Ia sudah terlalu lama bingung sebenarnya Bom keluarga siapa. Mereka harus menunjukkan bahwa keluarga Bom berasal dari kelas berbeda meski Bom adalah puteri mereka.
Saat sesi membaca, Tuan Han berkata Bom dan In Snag tidaklah muda lagi karena itu ia akan menganggap mereka sebagai orang dewasa. Sebagai Pangeran dan Puteri. Astaga…kaya dongeng Cinderella aja >,<
Tuan Han menyuruh Sekretaris Yang membawa Sekretaris Min ikut serta menemui keluarga Bom untuk membicarakan latar belakang sejarah keluarga Bom. Sementara mereka pergi, Sekretaris Kim memeriksa laci meja kerja Sekretaris Min. Tapi aksinya itu tertangkap basah oleh Pengacara Yoo. Sekretaris Kim berbohong ia sedang mencari gunting.
Namun hal itu cukup untuk membuatnya waspada. Apalagi Sekretaris Min juga mengirimnya sms untuk menghentikan sementara penyelidikan mereka. Sekretaris Min sepertinya memiliki insting kuat bahwa Sekretaris Yang sedang mengawasinya.
Orangtua Bom heran mengapa mendadak Sekretaris Yang tiba-tiba ingin menemui mereka. Apa gara-gara pertengkaran mereka di telepon waktu itu? Apa Paman meminjam uang atas nama Hansong? Paman cepat-cepat menyangkalnya. Meski ia memang terlihat agak gugup dan tidak mau ikut menemui Sekretaris Yang. Tapi Sekretaris Yang juga ingin bertemu dengan Paman Bom.
Sekretaris Yang dan Sekretaris Min tiba. Sekretaris Yang sengaja memperkenalkan mereka. Mereka berdua pura-pura belum saling mengenal.
Sekretaris Yang membawa tumpukan buku sejarah garis keluarga Seo. Ia berkata di sana tercatat kalau Kakek Bom adalah ahli ukir stempel. Keluarga Bom bingung karena mereka hanya tahu ayah mereka pembuat stempel.
Sekretaris Yang menjelaskan bahwa keluarga Han sangat menyayangi Bom sebagai menantu mereka karena itu mereka meneliti buku garis keturunan keluarganya. Dan saat ini buku tersebut akan diperbaharui dengan menambahkan nama ayah Bom, paman Bom, dan anak-anaknya.
Ayah dan ibu Bom tidak mengerti mengenai hal semacam ini. Sekretaris Yang berkata Tuan Han hanya ingin berbagi rasa terima kasih karena memiliki menantu dari keluarga bangsawan. Paman bertanya apa mereka selalu seperti ini dalam hal pernikahan. Tentu saja, kata Sekretaris Yang.
Nyonya Han mempersiapkan Bom untuk diperkenalkan secara tidak resmi pada orang lain. Sekretaris Lee mengajarinya 3 cara membungkuk. Bungkuk 45 derajat untuk orang lebih tua yang baru pertama ditemui, 30 derajat untuk orang yang lebih tua tapi derajatnya lebih rendah, 15 derajat saat membalas hormat.
Sementara Tuan Han mempersiapkan In Sang. Ia mengakui ia pelit memberi pujian karena pujian dan semangat seharusnya datang dari ibu. Ia menasihati In Sang agar tidak gugup. Kurasa ayah yang lebih gugup, kata In Sang. Ia bertanya apa ayahnya benar-benar sudah menerima Bom. Ia tahu Ayahnya tidak terlalu bangga pada Bom.
Tuan Han menyangkalnya. Meski acara ini tidak resmi, tapi penting untuk memberi harga diri pada In Sang dan Bom. Dan juga agar tidak seorangpun memandang rendah mereka.
Para staf ruang santai Hansong berbaris untuk menyambut Tuan Han dan keluarganya. Lalu menemui para direktur Hansong, termasuk mantan Perdana Menteri. Bom melakukan seperti yang telah diajari, tapi jelas ia merasa tidak nyaman dengan semua kekakuan dan tata krama ini. Belum lagi sepatu haknya yang menyiksa kakinya.
Komentar:
Aku tidak terlalu mengikuti kasus kakak Sekretaris Min karena penuh istilah bisnis dan hukum. Tapi yang pasti kasus itu menyangkut perusahaan Daesan (milik suami Young Ra dan keluarganya), juga Hansong. Berarti dulu kakak Sekretaris Min dan Paman Bom pernah bekerja di Daesan.
Untungnya Tuan Han memang pintar hingga bisa langsung menebak bahwa Sekretaris Min yang mempergunakan paman Bom dan bukan sebaliknya. Jika ia salahpaham terhadap Paman Bom maka Bom juga yang akan terkena akibatnya.
Keluarga Han akhirnya berani menampilkan Bom kepada orang lain sebagai menantu mereka. Tapi apakah Bom sanggup memenuhi ekspektasi mertuanya? Mungkinkah lama-lama Bom terseret dengan ideologi Tuan Han karena sepertinya ia sangat tertarik dengan kekuasaan yang dimiliki keluarga Han.
noooo...
BalasHapusmana rumah produksinya ganti -.-
Seo Bom memang gadis yg pintar,
BalasHapusBerharap seh jika nanti dia,
Memang punya skenario punya kekuasaan,
Haruslah beda dengan tuan han..
Bom memang tertarik pd kekuasaan tp semoga saja ketertarikkannya pada hal itu adalah rasa penasarannya
BalasHapusYa ampun tradisi klwrg han begtu bgt untg bom pintar jd bs melakkn apa yg di surh ny.han
BalasHapus