Cho Rim terpaku melihat Jae Hee berdiri di hadapannya. Jae Hee bertanya apakah Cho Rim datang untuk mengambil dompet. Cho Rim mengiyakan. Namun sayangnya Jae Hee melihat kegugupan Cho Rim. Ia menjelaskan bahwa rapatnya dibatalkan hingga ia pulang lebih awal. Ia mempersilakan Cho Rim melihat-lihat perpustakaannya sementara ia ke atas untuk membuatkan kopi.
Meski di depan Cho Rim ia nampak ramah seperti biasanya, tapi Jae Hee sudah mencurigai Cho Rim. Ia menunggu di meja makan dengan 2 cangkir kopi hingga Cho Rim naik ke atas. Cho Rim pamit pulang dengan alasan ia harus pergi ke tempat lain.
Tapi Jae Hee membujuk agar Cho Rim meminum kopi buatannya sebelum pergi. Cho Rim terpaksa duduk di meja makan namun ia nampak ragu meminum kopi Jae Hee. Jae Hee tersenyum dan menyuruh Cho Rim mencoba koppinya. Namun ia mengawasi Cho Rim lekat-lekat dan ia melihat tangan Cho Rim yang gemetar saat membawa cangkir kopi itu ke mulutnya.
Cho Rim berkata aroma kopinya lezat. Jae Hee berkata kopi bisa membuat orang merasa rileks. Ia menyuruh Cho Rim minum kopinya lagi. Cho Rim berusaha tetap tenang dan meraih cangkir kopinya. Jae Hee menatapnya dengan tajam.
Tiba-tiba terdengar suara bel pintu. Moo Gak berteriak-teriak memanggil Jae Hee. Jae Hee membukakan pintu dengan tenang. Moo Gak menerobos masuk dan menghela nafas lega saat melihat Cho Rim tidak apa-apa.
Jae Hee bertanya ada apa Moo Gak datang kali ini. Moo Gak berkata Jae Hee tahu betul kenapa ia ada di sini, jadi kenapa bertanya? Ia menyarankan agar Cho Rim dibiarkan pergi agar mereka bisa bicara berdua. Jae Hee tidak keberatan.
Setelah Cho Rim pergi, Jae Hee bertanya apa Moo Gak datang untuk mengambil kembali kamera mata-matanya. Moo Gak berkata ia tidak membutuhkannya lagi jadi ia harus mengambilnya kembali. Dengan tenang Jae Hee berkata orang yang menaruhnya yang harus mengambilnya.
Tentu saja ada maksud di balik perkataan Jae Hee ini. Jika memang Moo Gak yang menaruh kamera itu sesuai pengakuannya, maka tentunya Moo Gak harus tahu di mana ia menaruh kamera itu., bukan?
Setelah mereka di perpustakaan, Jae Hee memberitahu Moo Gak bahwa Cho Rim baru saja ada di ruangan ini untuk mencari dompetnya. Dan Cho Rim berada di ruangan ini sendirian sebentar saat ia membuat kopi. Moo Gak berkata ia tidak mengerti maksud perkataan Jae Hee.
“Aku hanya berharap kamera itu masih di tempat yang sama. Bagaimana jika Cho Rim-sshi yang meninggalkan kamera itu di sini dan mengambilnya?” tanya Jae Hee.
Moo Gak berkata Cho Rim sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini. Jae Hee berkata hal itu bisa dibuktikan dengan mencari tahu apakah kamera itu masih ada di tempatnya. Ia hanya berharap tadi Cho Rim tidak datang ke sini untuk mengambil kameranya.
Moo Gak terdiam. Ia berusaha mengingat dari arah mana kamera itu menyorot ruangan Jae Hee. Ia menuju rak yang dimaksud namun Jae Hee mengambil buku berisi kamera itu lebih dulu. Moo Gak merebutnya.
Jae Hee mencengkeram baju Moo Gak. Ia tidak akan lagi membiarkan Moo Gak menerobos tempatnya. Moo Gak menepis tangan Jae Hee.
“Kau marah karena aku menerobos, bukan? Kau membunuh adikku dan menghancurkan keluargaku, kau akan segera mati. Kau ingin hidup? Maka kau harus membunuhku.” Err….apa itu tantangan Moo Gak?
Moo Gak menyuruh Cho Rim berhenti menjadi mata-mata karena Jae Hee sudah tahu. Cho Rim tidak boleh berada di dekat Jae Hee lagi karena terlalu berbahaya. Cho Rim sedikit kecewa karena ada hal yang ingin ia ketahui dari Jae Hee.
Ia memberitahu Moo Gak bahwa ia melihat aroma Jae Hee dan aroma itu sama dengan aroma yang dilihatnya di tubuh Dokter Chun. Sebuah aroma yang tidak dikenalnya. Saat di restoran, ia tidak melihat aroma itu dari Jae Hee. Tapi ia melihat aroma itu dari tubuh Jae Hee saat di rumah Jae Hee.
Moo Gak menyimpulkan bahwa aroma itu didapat Jae Hee di suatu tempat antara restoran dan rumah. Ada sesuatu yang mencurigakan pada rumah itu.
Cho Rim meminta Moo Gak memberitahu rekan-rekan satu timnya bahwa ia bisa melihat aroma. Moo Gak berkata itu tidak perlu. Tapi Cho Rim tidak mau Moo Gak berusaha menangkap Jae Hee sendirian. Itu terlalu berbahaya. Moo Gak harus menangkap Jae Hee dengan teman-temannya. Dan agar mereka percaya bahwa Jae Hee adalah penjahatnya, mareka harus tahu bahwa ia bisa melihat aroma.
Tentu saja awalnya rekan-rekan Moo Gak tidak percaya Cho Rim bisa melihat aroma. Moo Gak berkata berkat kemampuan Cho Rim-lah ia bisa mendadak pintar dalam penyelidikan tiap kasusnya. Yeom Mi meminta Cho Rim membuktikannya.
Mereka menaruh seragam mereka masing-masing secara acak di loker yang lain. Lalu mereka menyuruh Cho Rim menemukan di mana letak seragam mereka masing-masing. Tentu saja Cho Rim bisa menebak dengan tepat satu per satu letak seragam itu, membuat para detektif itu terkejut dan pecaya.
Yeom Mi bertanya apakah itu sebabnya Moo Gak tahu di mana mobil Joo Ma Ri? Dengan mengikuti aroma? Moo Gak membenarkan. Begitu juga dengan kasus marijuana. Moo Gak berkata Cho Rim melacak di pembunuh dengan mengikuti jejak aromanya.
Inspektur Kang bertanya bagaimana Cho Rim bisa mendapatkan kemampuan itu. Cho Rim melepaskan lensa kontaknya. Mereka terkesiap melihat warna mata Cho Rim yang biru yang aneh. Moo Gak berkata ia akan menjelaskan nanti tapi ia berharap mereka tidak memberitahu siapapun perihal mata Cho Rim. Cho Rim memberi isyarat cute meminta mereka tutup mulut soal matanya. Mereka mengangguk.
Setelah percaya dengan kemampuan Cho Rim, masing-masing mulai merasa memiliki kemampuan juga. Inspektur Kang merasa terkadang ia bisa mendengar pikiran orang lain. Detektif Yeh membual terkadang ia bisa melihat masa depan. Lalu ia terpeleset.
“Kuarasa kau harus berusaha melihat apa yang ada di depanmu sekarang,” olok Detektif Ki.
Tiba-tiba beberapa detektif berlarian diikuti Inspektur Sa. Inspektur Sa mengeluh dua anak buahnya kehilangan seorang perampok yang baru mereka tangkap dan sekarang perampok itu melarikan diri. Bagaimana ia bisa menangkapnya lagi?
Semua menoleh pada Cho Rim. Cho Rim berkata ia akan mencobanya. Moo Gak tersenyum bangga. Mereka menemui Inspektur Sa untuk melihat aroma di perampok yang ada di jaketnya yang tertinggal saat ia melarikan diri. Cho Rim mengamati aroma dari jaket itu. Inspektur Sa tak mengerti apa yang sedang mereka lakukan dan menuduh mereka hanya mengolok-oloknya.
Inspektur Kang bertanya apa Cho Rim sudah selesai dan bisa menemukan perampok itu. Cho Rim tersenyum dan mengiyakan dengan yakin. Ia berlari keluar diikuti tim Moo Gak.
Cho Rim melihat sekeliling tempat parkir dan menemukan aroma si perampok di bagasi sebuah mobil. Mereka mendekati mobil itu. Ia di sini, gumam Cho Rim.
Inspektur Sa lewat dan bertanya apa yang sedang mereka lakukan di dekat mobilnya. Cho Rim mengangguk pada Moo Gak. Moo Gak mengetuk bagasi mobil dan mengancam akan menggunakan alat berat untuk membuka bagasi jika si rampok tidak keluar dalam 3 detik. Satu, dua….
Perampok membuka bagasi dan langsung ditangkap kembali. Inspektur Sa bertanya darimana mereka tahu kalau rampok itu ada di bagasi mobilnya. Tak ada yang bersedia menjawab.
Mereka kembali berkumpul untuk membicarakan informasi terbaru yang mereka dapatkan dari kemampuan Cho Rim. Dilihat dari waktu Jae Hee meninggalkan restoran hanya 5 menit sebelum Cho Rim dan sudah ada di rumah saat Cho Rim tiba, artinya Jae Hee langsung pulang ke rumah tanpa singgah ke tempat lain.
Kesimpulannya aroma aneh itu tidak didapatkan dari tempat lain melainkan berasal dari suatu tempat di rumah Jae Hee, di mana Dokter Chun pernah berada di sana. Pasti ada tempat tersembunyi di rumah Jae Hee. Tempat ia menyekap dan membunuh para korbannya.
Masalahnya adalah mereka tidak bisa masuk ke rumah Jae Hee tanpa alasan. Moo Gak menawarkan diri unutk diculik Jae Hee agar bisa masuk ke sana. Semua tidak setuju, terutama Inspektur Kang. Itu terlalu berbahaya.
“Kita harus memeriksa rumahnya. Pasti ada sesuatu. Meski kita tak bisa memeriksanya, setidaknya kita harus membuatnya goyah.”
“Apa kau punya cara untuk masuk ke sana?” tanya Inspektur Kang.
“Tidak.”
“Moo Gak, kau tidak bisa bercanda dengan wajah seserius dan setampan itu,” keluh Inspektur Kang. Hahahaha XD exactly….
Moo Gak tentu punya rencana. Ia meminta Detektif Yeh mendapatkan cetak biru rumah Jae Hee. Lalu Detektif Ki diberi tugas melaporkan adanya pelanggaran keamanan dari kebakaran ke departemen pemadam kebakaran. Begitu departemen pemadam kebakaran memerintahkan pemeriksaan keamanan, mereka bisa masuk rumah Jae Hee.
Jae Hee memikirkan bagaimana polisi menukar foto Choi Eun Seol. Itu artinya foto Choi Eun Seol yang pertama adalah foto asli. Tapi kenapa polisi menukarnya? Ia menyimpulkan polisi tahu bahwa ia menderita prosopagnosia dan ia hanya memberitahu penyakitnya itu pada Cho Rim. Ia bertanya-tanya mengapa Cho Rim bekerja sama dengan polisi.
Ia kembali membuka buku harian ibu Cho Rim sebelum dibunuh. Dalam buku itu ibu Cho Rim menuliskan bagaimana Eun Seol (Cho Rim) masuk SMA bersama puteri sahabatnya. Eun Seol kemudian bersahabat bersama puteri sahabatnya. Namanya Yoon Mi Na.
Jae Hee menulis nama Yoon Mi Na di kertas. Lahir tahun 1994, SMA Seonam.
Moo Gak masuk ke kantor sambil memeluk Cho Rim. Mereka menyapa Detektif Ki dan Detektif Yeh. Hari ini adalah hari pertama program perlindungan saksi 24 jam bagi Cho Rim. Detektif Yeh bertanya apa Moo Gak tidak overprotektif. Moo Gak melepas pelukannya malu-malu.
Tim Moo Gak membicarakan ingatan Cho Rim yang belum kembali meski sudah menggunakan hipnotis. Tapi mereka juga tidak bisa memperlihatkan foto mayat kedua orangtuanya. Itu terlalu kejam. Yeom Mi mengusulkan untuk mencoba pemulihan menggunakan teman. Beberapa orang mendapatkan ingatannya kembali setelah bergaul kembali bersama sahabat-sahabat lamanya.
Mereka merasa kasihan pada Cho Rim. Moo Gak menghela nafas panjang, melihat pada Cho Rim yang dengan sukarela menjadi operator penerima telepon kantor mereka. Ia membayangkan Cho Rim dulu memiliki kehidupan bahagia bersama kedua orangtuanya, bagaimana ia disayangi kedua orangtuanya. Dan semua itu direnggut dengan tidak adil.
Akhirnya departemen pemadan kebakaran menurunkan perintah untuk memeriksa sistem keamanan kebakaran rumah Jae Hee. Moo Gak menyertai mereka. Jae Hee jelas geram melihat lagi-lagi Moo Gak masuk ke rumahnya. Moo Gak berkata ia ingin memastikan Jae Hee tidak membuat struktur ilegal di ruang bawah tanah.
Moo Gak mengobrak-abrik perpustakaan Jae Hee. Jae Hee hanya melihatnya dengan tenang meski tidak nampak senang. Duh, kalau Moo Gak periksa teliti bisa menemukan buku-buku para korban tuh >,<
Moo Gak berkata ia seharusnya memeriksa tempat ini dengan rutin karena sangat mencurigakan. Kau membuatku kesal, ujar Jae Hee.
“Ah, kurasa kau membunuh orang ketika kau kesal,” ledek Moo Gak. “Lakukanlah. Sudah kubilang bunuh aku jika kau ingin hidup nyaman. Jika kau tidak membunuhku, kau akan mati.”
Jae Hee mendorong Moo Gak dan berjalan menjauh untuk menenangkan amarahnya.
“Kenapa? Kau ingin menculikku saat ini, mengurungku selama 6 hari, lalu membunuhku pada hari ke-7 dan memamerkanku pada dunia? Ayo, ini aku. Aku ingin melihat ruang rahasiamu. Aku yakin ada di dalam rumah ini.”
Jae Hee tidak terprovokasi. Ia mempersilakan Moo Gak terus mencari. Moo Gak berkata ia serius. Ia ingin melihat ruangan itu dan menantang Jae Hee menculiknya. Jae Hee mengabaikannya dan berjalan pergi.
Yeom Mi menemui Soo Mi, penata rias saat Cho Rim syuting di rumah Jae Hee yang mengenali Cho Rim sebagai Eun Seol. Ia memberitahunya bahwa Eun Seol kehilangan ingatan dan sekarang bernama Cho Rim. Yeom Mi meminta bantuannya untuk tetap berteman dengan Cho Rim tapi tidak menyinggung apapun perihal kematian orangtuanya.
Sementara itu Jae Hee menghubungi asosiasi alumnus SMA Seonam dan berhasil menghubungi Yoon Mi Na. Jae Hee mengaku bernama Park Seung Jin dan sedang mencari Eun Seol. Mi Na berkata tidak ada yang mendengar kabar Eun Seol sejak kecelakaan 3 tahun lalu. Ada yang mengatakan Eun Seol sudah meninggal.
Jae Hee berkata ada yang pernah melihat Eun Seol di Seoul. Mi Na senang dan berniat menghubungi teman-temannya di Seoul. Jae Hee meminta Mi Na menghubunginya jika mendengar kabar mengenai Eun Seol.
Yeom Mi mempertemukan Soo Mi dan Cho Rim. Cho Rim meminta maaf karena tidak mengenali Soo Mi sebelumnya. Soo Mi berkata ia senang melihat Cho Rim lagi. Ia akan mengatur reuni dengan teman-teman Eun Seol di SMA.
Setelah menemui Soo Mi, Yeom Mi menyerahkan Cho Rim kembali dalam perlindungan Moo Gak. Moo Gak mengajak Cho Rim makan tapi Cho Rim mogok jalan. Ia berkata Moo Gak kan pelindungnya jadi seharusnya Moo Gak yang mengikutinya kemanapun ia pergi. “Kau tidak bisa mengajakku makan lalu pergi begitu saja! Itu bukan perlindungan.”
Moo Gak mengaku salah. Ia bertanya Cho Rim hendak ke mana. Cho Rim tersenyum lalu berjalan diikuti Moo Gak. Cho Rim sengaja jalan bolak-balik. Ia berhenti dan bertanya Moo Gak hendak makan apa.
“Betapa murahnya hatinya kau memperhatikan orang rendahan sepertiku, aku hampir menangis karena merasa terharu,” gurau Moo Gak.
Cho Rim pura-pura kesal. Ia berjalan pergi mengira Moo Gak mengikutinya. Moo Gak malah berjalan ke arah berlawanan. Cho Rim berlari mengejarnya.
Saat makan, Moo Gak mencicipi sup lalu terlihat terkejut. Ia bertanya apakah rasanya pedas. Cho Rim terkejut. Apakah Moo Gak sekarang sudah bisa merasa? Moo Gak memakan makanan yang lain dan bisa menebaknya dengan betul. Tapi ketika mencoba makanan ke-3, Moo Gak menebak rasanya pahit, pedas, manis, asam, asin. Lah nano-nano dong ;p
Cho Rim menyadari Moo Gak sedang mempermainkannya. Pasti Moo Gak menebak rasa pedas karena warna sup itu merah dan manis karena makanan kedua berwarna putih. Ia mengomel Moo Gak selalu saja ingin mengerjainya.
Moo Gak berkata indera perasanya tidak akan kembali hingga ingatan Cho Rim kembali. Cho Rim jadi sedih, itu tidak tergantung pada keinginannya. Moo Gak ingin menghibur Cho Rim yang selama ini tidak bisa kemana-mana karena Jae Hee. Ia mengusulkan untuk berjalan-jalan di luar. Ia akan melindungi Cho Rim.
Cho Rim kembali cerah. Ia mengajak Moo Gak bersepeda. Maka merekapun berjalan-jalan ke taman. Moo Gak tiba-tiba berhenti di sebuah lapak. Ia ingin membelikan jepit rambut untuk Cho Rim. Ia menyuruh Cho Rim mencobanya.
“Maaf, tapi itu untuk anjing,” kata si penjual.
Untunglah mereka juga menjual jepit untuk manusia. Moo Gak memilihkan satu dan membelikannya untuk Cho Rim. Sebagai gantinya Moo Gak meminta ditraktir es krim. Puppy face ;)
Mereka berjalan-jalan sambil berfoto bersama (iklan kamera tuh^^). Lalu mereka bersepaeda tandem. Moo Gak yang duduk di belakang tidak mengayuh sama sekali sementara Cho Rim berteriak-teriak mengapa bersepeda kali ini sangat melelahkan. Moo Gak tertawa-tawa.
Mereka beristirahat di sebuah bangku. Saat Cho Rim mengikat rambutnya, jepit pemberian Moo Gak tanpa disadarinya jatuh ke bawah bangku.
Mereka kembali bersepeda namun tiba-tiba turun hujan. Cepat-cepat mereka berteduh di sebuah gazebo. Saat itulah Cho Rim menyadari jepitnya tidak ada. Moo Gak berkata Cho Rim bisa menemukan jepit itu dengan melacak aroma shampo rambut Cho Rim.
Cho Rim mencobanya. Tapi ia tidak bisa melihat aroma saat hujan. Cho Rim memarahi dirinya sendiri karena sudah kehilangan jepit itu. Moo Gak menghiburnya ia akan membelikan yang baru. Tapi Cho Rim masih kesal.
Moo Gak melihat rangkaian foto yang mereka tadi ambil. Ia menemukan bahwa Cho Rim masih mengenakan jepit itu di bangku taman dan tidak mengenakannya setelah Cho Rim mengikat rambut di bangku itu. Ia menyadari jepit itu terjatuh di sana.
Mereka berjalan kembali ke bangku tersebut dengan menggunakan payung. Moo Gak menemukan jepit itu namun ia tidak memberitahu Cho Rim. Cho Rim kembali menyesali hilangnya jepit itu dan hari yang hujan hingga ia tidak bisa melacak aromanya. Meski begitu ia menurut ketika Moo Gak mengajaknya pulang.
Berbeda dengan keduanya yang asyik berkencan, Detektif Ki dan Detektif Yeh harus berkencan berdua di luar rumah Jae Hee untuk mengamati gerak-gerik Jae Hee. Mereka mengamati bahwa Jae Hee tidak keluar rumah seharian.
Ia tidak ke restoran dan juga membatalkan acara TV nya. Mereka menduga Jae Hee sedang mencari cara untuk melarikan diri.
Sayangnya, bukan itu yang sedang dilakukan Jae Hee. Ia mendapat kabar dari Yoon Mi Na bahwa mereka akan mengadakan reuni. Jae Hee menawarkan agar mereka mengadakan reuni di tempat yang ia tahu dan m mereka boleh memakai tempat itu gratis. Mi Na cukup memberitahunya berapa banyak orang yang akan datang dan ia akan memesankan tempat.
Moo Gak dan Cho Rim telah kembali ke rumah Moo Gak. Cho Rim hendak keluar membeli kopi untuk mereka. Moo Gak berkata Cho Rim tidak perlu ke mana-mana karena ia sudah menemukannya. Ia mengembalikan jepit Cho Rim.
Cho Rim terkejut dan kesal karena Moo Gak baru memberitahunya. Moo Gak berkata Cho Rim bisa menemukan sendiri jika melihat dengan mata, meski tidak bisa melihat aromanya. Cho Rim memukul dada Moo Gak dengan kesal. Moo Gak mengaduh.
“Kenapa? Apa kau kesakitan?” tanya Cho Rim khawatir.
“Sudah kubilang aku akan mendapatkan indera perasaku kembali setelah ingatanmu kembali,” Moo Gak tersenyum jahil. Cho Rim gemas karena Moo Gak selalu mempermainkannya.
Yeom Mi menelepon Moo Gak perihal reuni yang akan diadakan teman-teman Cho Rim. Ia berkata ia akan menyertai Moo Gak untuk menangani keamanan karena tempat itu cukup luas. Lalu ia mengajak Cho Rim untuk pergi bersamanya ke suatu tempat.
Yeom Mi membawa Cho Rim ke mall. Ia ingin Cho Rim berdandan untuk acara reuni itu karena Cho Rim sudah lama tidak bertemu teman-temannya. Dengan mengenakan pakaian baru, ia berharap Cho Rim bisa bertemu mereka dalam keadaan gembira. Agar ingatanku cepat kembali, tanya Cho Rim. Yeom Mi mengakui itu juga harapannya.
Ia memilihkan satu stel pakaian untuk Cho Rim dan membelikannya. Cho Rim membalas dengan membuatkan parfum untuk Yeom Mi. Ia mencampur aroma freesia yang sering digunakan Yeom Mi dengan aroma mawar dan laut. Hasilnya adalah aroma berwarna-warni indah dan berbau harum.
Parfum itu ditempatkan dalam sebuah botol kecil logam berbentuk hati seperti sebuah liontin.
Dengan menggunakan koneksi Yeom Mi, tim Moo Gak berhasil mendapatkan data latar belakang Jae Hee dari Amerika. Namanya adalah Kwon Jae Hee, dengan nama Amerika Jay Kwon Ford. Dan ia dikeluarkan dari sekolah kedokteran Harvard.
Inspektur Kang terkejut, itu kan sekolah kedokteran terbaik di dunia? Ia sudah menduga Jae Hee bukan orang sembarangan saat melihat bagaimana barcode itu dibuat.
Jae Hee dulu seorang introvert (pendiam) dan memiliki pekerjaan paruh waktu di restoran sushi. Paling menonjol dalam kelas anestesi (bius). Ini menjelaskan mengapa para korban mati lemas karena kehabisan nafas.
Tidak diketahui alasan yang jelas kenapa Jae Hee dikeluarkan dari sekolah itu. Tapi yang pasti ia dikeluarkan setelah ia menjalani tes kejiwaan. Yeom Mi menduga Jae Hee dinyatakan tidak cocok menjadi dokter. Tapi kenapa ia menjadi koki?
“Karena itu adalah pekerjaan yang mengijinkannya membunuh makhluk hidup. Kurasa berat baginya untuk menekan keinginannya untuk membunuh. Jadi kurasa ia merasa bertentangan dengan tugas dokter sebagai penyelamat,” kata Moo Gak.
Ia berpendapat Jae Hee membuat arti tersendiri untuk pembunuhan yang dilakukannya. Dengan kenyataan ia membunuh setelah 6 hari menculik korban, mungkin saja waktu 6 hari itu adalah alasan mengapa ia membunuh mereka. Mereka harus mencari tahu apa yang terjadi selama 6 hari itu.
Setelah rapat itu mereka mengantar Cho Rim ke tempat reuni. Moo Gak memarkir mobil di basement lalu menyusul Yeom Mi dan Cho Rim yang sudah masuk restoran lebih dulu. Ternyata restoran itu memiliki beberapa ruang makan tertutup untuk para tamu yang menginginkan privasi lebih. Moo Gak memeriksa setiap ruangan itu.
Pada ruangan di sebelah ruangan untuk reuni Cho Rim, Moo Gak melihat tiga orang kakek sedang makan. Namun satu kakek membelakanginya dan tidak menoleh saat Moo Gak membuka pintu. Sayangnya, Moo Gak tidak curiga dan menutup pintu kembali. Padahal kakek itu adalah Jae Hee yang menyamar.
Sementara 2 kakek yang asyik duduk makan di hadapannya adalah 2 orang gelandangan yang ia belikan pakaian baru dan diajaknya makan untuk menutupi penyamarannya. Jae Hee sengaja membiarkan ada celah antara ruangannya dengan ruangan reuni Cho Rim.
Dianggap sudah aman, Cho Rim diperbolehkan Yeom Mi masuk ruang reuni. Sementara ia dan Moo Gak akan berjaga di luar ruangan.
Teman-teman Cho Rim menyambut Cho Rim dengan ramah dan memanggilnya dengan nama Choi Eun Seol. Jae Hee menoleh dan mengamati Cho Rim. Ia tidak melihat wajah Cho Rim namun mengamati pakaian yang dikenakannya.
Yeom Mi menghubungi Detektif Ki dan Detektif Yeh, namun tidak terlihat adanya pergerakan dari rumah Jae Hee padahal mereka sudah berjaga semalaman. Lho…jadi Jae Hee keluar lewat mana?
Saat mendengar percakapan Cho Rim dengan teman-temannya, Jae Hee baru tahu kalau Choi Eun Seol yang dicarinya selama ini ternyata hilang ingatan dan tidak mengenal satupun wajah teman-temannya. Artinya ia juga tidak ingat wajahnya sebagai si pembunuh pada malam itu. Ia merasa familiar dengan suara Cho Rim.
Seorang teman Cho Rim baru datang dan berkata ia melihat Cho Rim di acara Golden Recipe bersama Jae Hee, dan mengubah namanya menjadi Cho Rim. Ia bertanya apakah itu nama panggung Cho Rim. Jae Hee terkejut saat mendengarnya. Cho Rim adalah Choi Eun Seol?
Yeom Mi dan Moo Gak tersenyum saat melihat Cho Rim dan teman-temannya begitu ramai mengobrol. Yeom Mi pergi lebih dulu ke mobil di basement. Moo Gak akan mengantar Cho Rim setelah Cho Rim selesai berpamitan dengan teman-temannya.
Saat menunggu, Moo Gak melihat kakek-kakek yang tadi dilihatnya di ruang sebelah ruang reuni. Dua kakek itu menyapa dua gelandangan lain sambil membawa berbungkus-bungkus makanan. Moo Gak curiga dan mengejar mereka. Gelandangan itu bercerita bahwa ia dibelikan makanan dan pakaian oleh seorang pria baik. Moo Gak segera berlari kembali ke restoran.
Teman-teman Cho Rim telah pulang. Cho Rim melihat sekeliling namun tidak menemukan Moo Gak. Ia berjalan menuruni tangga menuju basement.
Jae Hee telah berganti pakaian hitam-hitam dan berjalan mengikutinya.
“Choi Eun Seol,” panggilnya.
Cho Rim berhenti. Jae Hee membekapnya dan membiusnya. Ia membopong Cho Rim masuk ke dalam pintu yang menuju ruang bawah tanah. Ternyata pintu itu terhubung langsung ke ruangan putih. Jae Hee membaringkan Cho Rim di ruangan itu.
Lalu ia memasak makanan dan menaruhnya dalam lift khusus makanan. Melalui monitor, ia melihat Cho Rim sudah sadar.
Jae Hee membawa piringnya sendiri dan duduk di meja perpustakaannya. Ia menekan remote untuk membuka dinding di belakangnya, memperlihatkan ruang putih dan Cho Rim.
Bukan….bukan Cho Rim. Melainkan Yeom Mi. Whaaa?
“Sebaiknya aku memanggilmu Choi Eun Seol atau Oh Cho Rim? Mana yang kaupilih?”
“Kau bisa memanggilku Letnan Yeom,” kata Yeom Mi tenang.
Jae Hee terkejut. Rupanya Yeom Mi sengaja mengenakan pakaian yang sama dengan Cho Rim dan menyela di antara Cho Rim dan Jae Hee saat mereka sedang menuruni tangga. Memang ketika itu Jae Hee yang terlalu sombong berjalan dengan tenang dan santai.
Moo Gak menyadari Yeom Mi diculik. Cho Rim bertanya kenapa Yeom Mi yang diculik? Kenapa Jae Hee menculik Yeom Mi? Dengan berat Moo Gak mengakui bahwa Yeom Mi sejak tadi mengenakan pakaian yang sama dengan Cho Rim (tapi tertutup oleh jaketnya). Yeom Mi sengaja melakukannya untuk berjaga-jaga.
Ia pikir Jae Hee tidak akan mengenalinya jika ia mengenakan pakaian dan gaya rambut yang sama dengan Cho Rim. Mereka akan bisa menangkap Jae Hee jika rencana Jae Hee kacau balau. Dan ia tidak memberitahu Cho Rim dengan alasan tidak ada wanita yang suka mengenakan pakaian yang sama dengan orang lain.
Tapi Cho Rim jadi merasa bersalah. Yeom Mi diculik karena dirinya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada Yeom Mi? Moo Gak berkata tidak ada yang akan terluka. Karena ia akan membunuh Jae Hee sekarang juga.
Ia memacu mobilnya menuju rumah Jae Hee lalu menyuruh Cho Rim menunggu di luar. Ia menembak pintu rumah Jae He dan menerobos masuk.
“Apa yang kaulakukan?” ujar Jae Hee marah.
Moo Gak menghantamnya dengan tinju hingga Jae Hee jatuh berguling di lantai. Moo Gak mengacungkan senjatanya ke pelipis Jae Hee dan menanyakan di mana Yeom Mi.
“Sepertinya ia menghilang,” Jae Hee tersenyum sinis.
“Katakan, brengsek! Di mana dia?!” seru Moo Gak. Jarinya siap menarik pelatuk.
Komentar:
Whoooa…itu sudah direncanakan, kan? Yeom Mi sudah memiliki rencana untuk menghadapi Jae Hee, kan? Jika tidak, resikonya sangat besar membiarkan dirinya diculik >,<
Berarti memang ada jalan lain untuk menuju ruang putih itu. Pantas saja Detektif Ki dan Yeh tidak mengetahui kalau Jae Hee sudah keluar rumah. Lagi-lagi Jae Hee berhasil mengelabui polisi. Tapi rencananya juga kacau karena ia salah menculik.
Meski latar belakang Jae Hee mulai terungkap, namun masih tersimpan misteri mengapa ia menyekap para korban lebih dulu dan membuat buku mereka dan memberi barcode. Lalu bagaimana ia memilih para korban? Apakah secara acak?
mksh mb fanny sinopsis ny, keep waiting :)
BalasHapusmksh mb fanny sinopsis ny, keep waiting :)
BalasHapusSemakin seru ceritanya.mksih y mba bwt sinopnya,serasa nontn filmnya langsung.ditunggu lanjutannya yaa..
BalasHapusaanngggg..... abang jae hee charming bangeedddd.... *ninju tembok
BalasHapusItu si mo gak modusnya kebangetan.. wkwkwk
Untung bagian swetu2x mogak cho rim bertepatan dg bagian bak fanny ngerekap...gak kebayang kalau bgian bloger sebelah....(hahahaha) pasti super sewot....
BalasHapusBenar masih banyak misteri yg blm terungkap, pdhl udah tinggal 2 episode lagi....alasan macam apa ?hingga jae hee membunuhi orang yg dia culik??
Kalo nonton one litre of tears ngabisin tisu, nonton the girl who sees smells ngabisin nafas T^T ckck....that handsome psycho.....bisa ga cepetan ditangkep? :((((
BalasHapusDi missing noir M psycho nya charming jugaaakkkk..... (kang ha neul)
BalasHapusNyari siapaaa yg ngerekap yaaa.... *lirik2 trio ahjumma
Jae hee versi kakek kakek nya luthu.. hahah salah fokus nih. Moo gak and cho rim, cute couple. Saya suka bgt kelakuan mereka berdua. Gomawo mba sinopsisnya.
BalasHapusUugghhh...inspektur kang blum tw jha lo mo gak nglwak yaz mna...pazti ngakak 7hari 7 mlam..lol
BalasHapusI love jae hee so much .. .(gila)-_-
BalasHapusunni ga bikin sinop orange marmalade unni????
BalasHapusunni ga bikin sinop orange marmalade unni????
BalasHapusngga, saat ini aku merecaps 3 drama. Tidak sempat melirik drama lain^^
Hapusaku penasaran sama film yang diiklankan diakhir eps 13 dan 14, ada yang tau itu judulnya apa? hehehe sorry OOT.
BalasHapusMask, pemerannya Soo Ae, Joo Ji Hoon, Yeon Jung Hoon,Yoo In Young
Hapusthx a lot infonya fanny ^^
Hapussmoga nanti ada ulasan ttg film mask ini, kalo liat trailernya sih sepertinya menarik juga :)