[Sinopsis Episode 15 klik di sini]
Begitu mendengar dari Yeom Mi bahwa Cho Rim menghilang, Moo Gak langsung berlari. Detektif Ki pergi mencari di luar, sementara Detektif Yeh mencari di dalam gedung. Detektif Yeh menemukan Ae Ri pingsan di tangga. Yeom Mi mencari di toilet tapi tidak ada jejak Cho Rim. Detektif Ki tidak menemukan apapun di tempat parkir.
Moo Gak melihat ruang tunggu pengantin yang berantakan. Ia menyadari Cho Rim diculik.
Mereka segera ke kantor polisi untuk melihat rekaman CCTV tempat itu. Terlihat seorang pria membawa Cho Rim yang pingsan di atas kursi roda menuju sebuah ambulans. Jae Hee sengaja membalikkan tubuhnya menatap kamera. Memperlihatkan bahwa ia yang menculik Cho Rim.
Semua terkejut karena Jae Hee ternyata masih hidup. Inspektur Kang meyakinkan Moo Gak bahwa ia sudah mengutus para polisi untuk mencari mobil ambulan tersebut.
Moo Gak berkata ia ingin dilibatkan dalam penyelidikan ini. Inspektur Kang mengijinkan. Untuk menghibur Moo Gak, ia berkata ia yakin Cho Rim tidak apa-apa.
Yeom Mi juga mengajukan permintaan untuk bergabung dengan penyelidikan. Ia mewanti-wanti Moo Gak agar tidak bergerak sendirian dan bekerjasama dengan polisi.
Moo Gak tidak menjawab. Detektif Ki menemui mereka dan melaporkan bahwa ambulans Jae Hee terlihat di Paju. Yeom Mi langsung meminta bantuan dari kepolisian Paju. Mereka segera berangkat ke lokasi di mana ambulans itu terakhir terlihat.
Namun Jae Hee sudah memindahkan Cho Rim ke mobil lain di sebuah tempat parkir. Cho Rim sudah sadarkan diri. Jae Hee memperlihatkan sebuah perangkat pada Cho Rim. Cho Rim bertanya apa yang akan Jae Hee lakukan dengan alat tersebut.
Jae Hee berkata Cho Rim tidak perlu khawatir. Ia tidak akan menggunakan alat ini pada Cho Rim, melainkan pada Moo Gak. Cho Rim bertanya sebenarnya apa yang Jae Hee pikirkan. Jae Hee menyuruh Cho Rim berhenti bertanya.
Saat Jae Hee tak melihat, Cho Rim melepas cincinnya, menggoreskannya pada alat tersebut lalu melemparnya keluar jendela. Untunglah Jae Hee tidak melihat aksinya. Ia mengemudikan mobil tanpa curiga.
Moo Gak tiba di tempat parkir tersebut bersama rekan-rekannya. Mereka melihat ambulans Jae Hee tapi tentu saja ambulans itu kosong. Moo Gak menemukan cincin Cho Rim. Awalnya Detektif Yeh mengira cincin itu terjatuh saat dipindahkan dari ambulans. Tapi Moo Gak melihat ada sesuatu pada cincin itu. Ia yakin Cho Rim sengaja menjatuhkannya dan meminta cincin itu dikirim ke bagian forensik.
Melihat bagaimana Jae Hee sengaja memperlihatkan wajahnya di kamera, Yeom Mi berpendapat kasus ini berbeda dengan penculikan-penculikan Jae Hee sebelumnya. Penculikan ini bukan tujuan utama Jae Hee dan karena itu Jae Hee pasti akan menghubungi mereka untuk memberitahu apa maksudnya sebenarnya.
Ternyata Jae Hee membawa Cho Rim ke rumah percontohan yang pernah didatangi Cho Rim dan Moo Gak untuk rumah baru mereka. Cho Rim menyadari bahwa selama ini Jae Hee mengawasi mereka. Sebenarnya apa yang Jae Hee inginkan?
“Sederhana. Menentukan siapa yang mati dan siapa yang hidup.”
Cho Rim bertanya dengan marah siapa yang memberi hak pada Jae Hee untuk menentukan kehidupan dan kematian. Tapi Jae Hee melarang Cho Rim bertanya lagi. Cho Rim berkata ia hanya ingin menanyakan 1 pertanyaan terakhir.
“Kenapa kau membunuh orangtuaku?”
Jae Hee baru tahu kalau ingatan Cho Rim telah kembali. Cho Rim berkata ia ingat semua perbuatan kejam Jae Hee dan menyebutnya seorang pembunuh. Ia tidak akan memaafkan Jae Hee. Dengan wajah tanpa ekspresi, Jae Hee berkata rasanya berbeda jika Cho Rim yang mengatakan kata-kata itu.
Jae Hee akhirnya menghubungi Moo Gak. Hal pertama yang ditanyakan Moo Gak adalah keadaan Cho Rim. Jae Hee berkata Cho Rim tidak apa-apa. Karena yang diinginkannya bukanlah Cho Rim, melainkan Moo Gak.
Ia menyuruh Moo Gak pergi ke tempat yang akan ia sebutkan. Moo Gak meminta bukti bahwa Cho Rim tidak apa-apa. Jae Hee melarang Moo Gak memberi perintah padanya. Ia akan mengirim bukti pada Moo Gak jika ia menginginkannya. Ia menyuruh Moo Gak pergi ke rumah lama Cho Rim untuk menunggu telepon selanjutnya darinya.
Moo Gak berkata ia akan pergi sekarang juga tapi Cho Rim tidak boleh dilukai. Jae Hee berkata jika Moo Gak membawa 1 polisi saja maka ia pastikan akan mengirim video kematian Cho Rim. Ia menyuruh Moo Gak mengirim foto Moo Gak di sana jika sudah tiba.
Errr…agak aneh deh. Kalau hanya foto, bisa saja kan Moo Gak membawa rekan-rekannya asal tidak ikut terfoto? Jika ia menyuruh Moo Gak mengirim foto untuk membuktikan bahwa Moo Gak memang sendirian di rumah lama Cho Rim, bukankah lebih meyakinkan jika ia memasang kamera di rumah lama Cho Rim? Mungkin Jae Hee agak berkurang kejeniusannya setelah nyemplung ke Sungai Han ;p
Moo Gak melirik senjata yang terdapat di saku jas Detektif Yeh, sepertinya mempertimbangkan untuk mengambil senjata itu. Yeom Mi menoleh dan merasa curiga dengan sikap Moo Gak. Untunglah Detektif Yeh kembali dan duduk di kursinya hingga Moo Gak mengurungkan niatnya. Ia bangkit berdiri dan berlari pergi. Yeom Mi masih curiga tapi tidak mengejarnya.
Moo Gak pergi ke rumah lama Cho Rim. Ia mengirimkan fotonya pada Jae Hee. Jae Hee membuat video call dengan Moo Gak untuk membuktikan Cho Rim masih hidup.
Moo Gak bertanya apakah Cho Rim baik-baik saja. Cho Rim dalam keadaan terikat di kursi dan mulut tertutup lakban. Ia mengangguk. Moo Gak memintanya menunggunya, ia akan segera pulang. Moo Gak mengira Cho Rim disekap di dalam rumah mereka yang baru. Tapi Cho Rim menggelengkan kepala sambil terisak.
Jae Hee menyuruh Moo Gak tetap diam di rumah lama. Jika tidak, Cho Rim akan mati. Moo Gak berusaha menenangkan dirinya.
Jae Hee memegang kunci rumah baru Moo Gak dan Cho Rim. Lalu ia memperlihatkan kembali alat yang tadi dibawanya. Itu adalah sebuah bom. Rencananya adalah menaruh bom itu di rumah baru Moo Gak dan Cho Rim. Begitu Moo Gak masuk dan menginjakkan kakinya di atas bom itu, maka…..Boom!! Semua berakhir.
Cho Rim menggeleng sambil menangis. Jae Hee menenangkannya bahwa Cho Rim akan menyusul kematian Moo Gak.
Kecurigaan Yeom Mi membuat rekan-rekannya melacak di mana Moo gak sekarang melalui GPS. Mereka melihat Moo Gak ada di rumah Cho Rim. Inspektur Kang mengerti Moo Gak tidak memberitahu mereka karena ingin menyelamatkan Cho Rim. Untuk sementara mereka akan menunggu. Jika Moo Gak bergerak, maka mereka juga akan bergerak.
Mereka bertanya-tanya sebenarnya apa yang sedang direncanakan Jae Hee. Sepertinya Jae Hee membutuhkan waktu karena Moo Gak tidak bergerak dari rumah lama Cho Rim. Moo Gak juga bertanya-tanya kenapa Jae Hee menahannya di rumah yang kosong itu.
Jae Hee mengaktifkan bom yang dibawanya, lalu menaruhnya di bawah karpet rumah baru Cho Rim dan Moo Gak. Jae Hee tersenyum membayangkan Moo Gak menginjak karpet itu.
Lalu ia menelepon Moo Gak dan menyuruhnya datang ke rumah baru tepat jam 3 sore. Barulah ia akan melepaskan Cho Rim. Moo Gak berkata ia akan datang namun Jae Hee harus memenuhi janjinya melepaskan Cho Rim.
Para polisi melihat Moo Gak mulai bergerak. Pada saat yang sama, laporan pemeriksaan cincin Cho Rim sudah keluar. Ditemukan potasium nitrat yang merupakan bahan pembuat bom. Yeom Mi menduga Cho Rim memang sengaja meninggalkan cincin itu.
Jae Hee pergi ke gedung seberang gedung rumah baru Cho Rim dan Moo Gak. Ia sengaja menunggu untuk melihat apakah rencananya berhasil atau tidak.
Moo Gak menekan password rumahnya lalu melangkah masuk. Jae Hee melihat jamnya. Tepat pukul 03.00….bom itu meledak. Jae Hee tersenyum puas.
Orang-orang berkerumun di luar gedung melihat asap mengepul dari apartemen Moo Gak. Jae Hee dengan tenang berjalan melewati mereka.
Ia kembali ke rumah percontohan tempat ia menyekap Cho Rim. Ia berkata Moo Gak baru saja mati dan tubuhnya tercabik menjadi beberapa bagian. Pasti Moo Gak tidak menduga akan mati dengan cara seperti itu.
Anehnya Cho Rim tidak menangis. Ia melihat Jae Hee membubuhkan suatu cairan ke saputangan, cairan yang beraroma sama dengan aroma Dokter Chun. Jae Hee berkata ia tidak akan membunuh Cho Rim dengan sekejam cara Moo Gak. Ia mendekati Cho Rim, siap untuk menempelkan saputangan itu ke hidung Cho Rim.
Moo Gak keluar dari persembunyiannya dan menyerang Jae Hee hingga Jae Hee terjatuh. Pantas Cho Rim tidak menangis, ia pasti sudah mengetahui keberadaan Moo Gak dari aromanya.
Moo Gak melepaskan lakban dari mulut Cho Rim dan berusaha melepaskan ikatannya. Cho Rim berseru melihat Jae Hee mengeluarkan pisau. Jae Hee mengayunkan pisaunya ke arah Cho Rim tapi Moo Gak menghalangi hingga ia yang tertusuk.
Jae Hee mengacungkan pisaunya dengan sikap waspada. Ia memilih untuk melarikan diri. Moo Gak meminta Cho Rim menunggu karena Yeom Mi akan segera tiba. Ia sendiri berlari mengejar Jae Hee.
Jae Hee naik ke atap gedung. Moo Gak menyusulnya dan mereka berkelahi. Moo Gak berhasil membuat Jae Hee terkapar. Ia mengambil sebatang besi dan siap mengayunkannya pada Jae Hee.
“Tunggu!!” teriak Jae Hee. “Jangan bunuh aku. Selamatkan aku.”
“Kau takut pada kematianmu sendiri?!” bentak Moo Gak tak percaya. “Apa hidupmu berharga? Dasar pengecut. Kau harus mati.”
Jae Hee berkata membunuhnya tak akan menyelesaikan apapun. Menyadari betapa kacaunya Jae Hee, Moo Gak berkata ia tidak takut mengotori tangannya dan Jae Hee pantas mati 100 kali. Tapi karena ada hukum yang berlaku, ia akan menaati hukum bodoh itu. Ia memutuskan Jae Hee akan ditangkap untuk diadili.
Ia menyuruh Jae Hee berlutut dan membelakanginya. Namun Jae Hee meraup segenggam pasir dan melemparkannya ke arah Moo Gak. Lalu ia mengambil batang besi tadi dan memukulkannya pada Moo Gak. Moo Gak berhasil menangkap ujung satu lagi batang besi tersebut tapi Jae Hee menyodokkannya ke arah perut Moo Gak.
Dengan sekuat tenaga ia mendorong Moo Gak menuju tepi atap gedung. Moo Gak berkelit dan Jae Hee pun terjatuh membentur jalan di bawahnya. Darah mengalir dari kepala Jae Hee. Goodbye Jae Hee…
Moo Gak terduduk lemas. Yeom Mi dan Inspektur Kang tiba. Mereka membantu Cho Rim keluar.
Moo Gak berdiri di dekat tubuh Jae Hee yang tak bernyawa lagi. Cho Rim dan rekan-rekannya menyusul Moo Gak. Cho Rim memalingkan wajah melihat tubuh Jae Hee yang mengenaskan.
Mereka kembali ke kantor polisi. Yeom Mi bertanya apa yang membuat Moo Gak memutuskan pergi ke rumah percontohan dan bukan rumah barunya. Ternyata Moo Gak menyadarinya saat melihat video yang dibuat Jae Hee. Dalam video tersebut, tidak ada bingkai foto yang sebelumnya sudah diletakkan Cho Rim pada rumah baru mereka.
Detektif Ki dan Detektif Yeh terkagum-kagum dengan ketajaman Moo Gak. Yeom Mi berkata mereka bisa tahu adanya bom berkat Cho Rim. Karena itu mereka mengirim tim penjinak Bom ke rumah baru Cho Rim dan menjinakkan bom yang ditaruh Jae Hee.
Lalu mereka sengaja memecahkan jendela dengan menggunakan efek bom palsu. Tepat jam 3 sesuai perintah Moo Gak, untuk mengelabui Jae Hee. Dengan ini kasus tersebut selesai.
Pertanyaan penting yang tersisa, apakah Cho Rim dan Moo Gak sudah menikah atau belum? Inspektur Kang berkata ia belum mengesahkannya, jadi mereka belum menikah. Cho Rim setuju, ia bahkan belum berjalan menuju pelaminan.
Moo Gak tidak setuju. Cho Rim sudah mengenakan gaun pengantin, jadi mereka sudah menikah. Wah kalau ini modusnya, di dunia ini sudah banyak model dan artis yang menikah gara-gara berpose dengan pakaian pengantin ;p
Cho Rim kesal kenapa Moo Gak tidak mau mereka menikah dengan betul. Moo Gak beralasan rumah mereka rusak (gara-gara bom palsu), jadi mereka tidak punya uang lagi untuk mengadakan acara pernikahan.
Detektif Yeh menengahi mereka, setidaknya mereka harus merayakan selesainya kasus ini.Mereka pun pergi dengan gembira, meski Cho Rim masih mengomeli Moo Gak.
Dengan tidak adanya Jae Hee lagi di dunia ini, Moo Gak dan Cho Rim menjalani hidup mereka dengan damai. Mereka menata kembali rumah baru mereka.Dan Moo Gak mengikuti apapun keinginan Cho Rim.
Mereka menemui Detektif Oh dan memberi hormat. Moo Gak memanggilnya “Ayah”. Ia berkata Detektif Oh tidak perlu lagi mengkhawatirkan Cho rim mulai sekarang. Mereka akan hidup bahagia.
Detektif Oh berterimakasih. Lalu ia berkata pada Cho Rim agar menggunakan namanya yang asli, Choi Eun Seol. Tapi Cho Rim menggeleng.
“Tidak, Ayah. Aku tetap puteri Ayah. Aku akan mengurus kedua orangtuaku yang sudah tiada. Tapi aku juga akan mengurus Ayah. Aku Oh Cho Rim, puteri Ayah.”
Detektif Oh sangat terharu. Ia memberitahu mereka bahwa ia sudah memutuskan untuk kembali ke Jeju. Cho Rim dan Moo Gak mendukung keputusan tersebut. Mereka bisa pulang kampung menjenguk Detektif Oh.
Detektif Oh menggenggam tangan mereka berdua. Mereka sudah melalui banyak kesulitan dan ia bangga pada mereka. Ia mendoakan mereka bahagia mulai sekarang.
Karena mereka tidak mengadakan lagi pesta pernikahan, mereka akan mengesahkan pernikahan mereka langsung secara hukum. Mereka membicarakan siapa yang akan mereka pilih untuk mengajukan permohonan pernikahan mereka. Moo Gak berkata ia akan memilih orang yang penting bagi Cho Rim, sementara Cho Rim memilih orang yang penting bagi Moo Gak. Keduanya pura-pura menjawab tidak tahu ketika ditanya siapa orangnya.
Ternyata Cho Rim memilih Yeom Mi. Ae Ri sempat protes tapi ia tidak marah. Yeom Mi bertanya apakah ia orang yang tepat untuk menjadi saksi pernikahan mereka. Cho Rim berkata Moo Gak menganggap Yeom Mi sebagai orang yang mengubah hidupnya. Apakah Yeom Mi bersedia?
Tentu saja, kata Yeom Mi. Moo Gak sudah menyelamatkan hidupnya. Cho Rim mengaku ia sering merasa iri dengan persahabatan Yeom Mi dan Moo Gak. Yeom Mi berkata ia bahagia melihat Moo Gak sangat memperhatikan Cho Rim. Ia menyukai mereka berdua. Dan menurutnya Cho Rim sangat cute^^
Cho Rim tertawa. Ia berkata ia akan mengencani Yeom Mi jika seorang pria. Yeom Mi curhat ia memiliki penyakit kerja. Jika ia bertemu seorang pria, maka ia akan menganalisis pria itu dengan teliti. Bagaimana cara berpikirnya, apa kebiasaannya, apakah ada trauma masa lalunya. Dan itu cukup membuat para pria mundur. Mereka mundur? Keluh Cho Ri kesal. Menurutnya adalah hal bagus Yeom Mi tidak jadi dengan mereka semua.
Sementara itu Moo Gak menemui pimpinan Grup Katak dan memintanya menjadi saksi. Moo Gak berkata bagi Cho Rim pimpinan adalah seorang yang mengubah hidupnya. Jadi ia datang untuk meminta tanda tangannya. Pimpinan tersenyum senang.
Woo Ya berkata ia merasa iri. Ia memberitahu Moo Gak bahwa selama ini pimpinan selalu sedih setiap kali habis memarahi Cho Rim. Itu membuatnya iri. Senior Cho Rim yang lain berkata ia juga jadi ingin dimarahi pimpinan.
Moo Gak mengucapkan selamat pada mereka karena berhasil tampil di TV. Woo Ya berkata ia akan menjadi selebritis top. Sebelum pergi ke panggung, Woo Ya mewanti-wanti agar Moo Gak dan Cho Rim bahagia. Ia akan memukuli Moo Gak jika membuat Cho Rim tidak bahagia. Woo Ya meniru gaya lucu Moo Gak lalu berlari pergi.
Pimpinan berkata ia senang melihat Woo Ya sukses. Woo Ya sudah menempuh jalan yang panjang dan sulit. Ia mengenal Woo Ya sejak Woo Ya kecil.
Pimpinan menandatangani surat permohonan pernikahan Moo Gak lalu menyerahkannya kembali.
“Moo Gak, aku tidak belajar banyak di sekolah. Aku tidak pintar. Tapi aku mempelajari satu hal ketika aku membuat orang lain tertawa. Aku hanya bisa membuat orang lain tertawa saat aku berpikir aku lebih rendah dari orang lain, aku lebih kecil dari orang lain. Mungkin karena itulah orang bodoh membuat orang lain tertawa, jatuh membuat orang lain tertawa, dan kata-kata bodoh membuat orang lain tertawa. Buatlah Cho Riim tertawa.”
Moo Gak berkata ia akan mengingatnya.
Inspektur Kang menangani kasus baru. Seorang pria dibunuh di rumahnya. Pria itu adalah pemilik 9 gedung di lingkungan itu, terkenal hemat dan pelit. Kematiannya diperkirakan 12 jam lalu. Namun sepertinya tim forensik tidak menemukan apapun yang berguna di TKP. Inspektur Kang berkata ini adalah penyelidikan yang sulit.
Detektif Ki berkata mereka tidak bisa melihatnya, tapi pasti ada aroma di sini. Inspektur Kang langsung cerah. Ia juga memikirkan hal yang sama. Alangkah baiknya jika Moo Gak dan Cho Rim masih bersama mereka. Detektif Yeh mengingatkan bahwa mereka akan pergi bulan madu besok.
“Apa? Mereka pergi besok? Bukan hari ini?” kata Inspektur Kang senang. O-ow….
Moo Gak dan Cho Rim memasuki rumah sambil berpelukan. Ini adalah kali pertama mereka pulang setelah mendaftarkan pernikahan mereka. Lalu mereka duduk. Ini adalah kali pertama mereka duduk di sofa itu sebagai pasangan yang sudah menikah. Moo Gak mengecup Cho Rim. First kiss!!
“Dan aku akan mandi pertama kali sebagai pria sudah menikah!” Moo Gak tertawa terbahak-bahak lalu berjalan ke kamar mandi. Ia melempar jasnya ke lantai. Cho Rim tersipu.
Terdengar bunyi bel. Aaack jangan dibuka >,< Tapi Cho Rim membukanya dan Inspektur Kang yang datang. Ia basa-basi bagaimana kehidupan pernikahan Cho Rim dan Moo Gak. Sulit bukan? Cho Rim tidak tahu karena ia baru menikah. Ia memberitahu bahwa Moo Gak sedang mandi.
Inspektur Kang berkata ia datang untuk meminta pertolongan Cho Rim dan ini menyangkut masa depannya. Hidupnya!
Ketika Moo Gak keluar dari kamar mandi hanya berbalutkan kimono dan berpose seksi, hanya ruang tamu kosong yang menyambutnya. Di meja terdapat pesan: aku pergi dengan Inspektur Kang. Kenapa, gumamnya.
Inspektur Kang membawa Cho Rim ke TKP. Cho Rim berkata ia tidak tahu apakah ia diijinkan menyelidiki seperti ini karena ia bukan polisi. Inspektur Kang berkata ia bisa menjadikan Cho Rim seorang polisi kapan saja. Apa Cho Rim tertarik? Cho Rim tersenyum.
Lalu ia melihat aroma seafood dari bawah meja kecil, seperti cumi dll. Detektif Yeh melihat ke bawah meja itu dan menemukan sebutir kancing merah. Melihat kancing itu tidak berdebu, artinya kancing itu baru saja jatuh ke sana.
Detektif Ki berpikir sejenak. Ia memiliki dugaan siapa pelakunya. Bersama dengan Detektif Yeh, ia pergi untuk membuktikan kecurigaannya itu.
Inspektur Kang berkata ini sudah cukup. Ia akan mengantar Cho Rim pulang. Moo Gak tidak boleh dibiarkan menunggu lama, apalagi sudah mandi dan lainnya. Cho Rim sempat melihat sesuatu yang tampaknya membuatnya bingung tapi ia membiarkannya.
Detektif Ki dan Yeh pergi ke sebuah restoran seafood. Mereka melihat ahjumma pemilik restoran mengenakan pakaian merah. Mereka memperkenalkan diri sebagai polisi dan menunjukkan foto korban. Ahjumma adalah salah satu penyewa apartemen korban.
Ahjumma melepas celemeknya, terlihat ada satu kancing yang tidak ada dari pakaiannya. Kancing yang sama dengan yang mereka temukan di TKP. Ahjumma juga pernah terlihat cekcok dengan korban karena uang sewa yang dinaikkan. Detektif Yeh bertanya apakah itu sebabnya ahjumma membunuh korban. Ahjumma itu menangis lalu meminta maaf.
Detektif Ki berkata mereka akan menangkap ahjumma sebagai tersangka pembunuh. Ahjumma itu terus menangis dan berkata itu adalah kesalahannya dan ia minta maaf.
Mereka juga menemukan pisau yang digunakan sebagai alat untuk membunuh korban, sesuai dengan pengakuan ahjumma. Inspektur Kang menyuruh Detektif Ki memeriksa sidik jari dari pisau itu.
Ia sangat senang karena kasus ini selesai dengan mudah. Semuanya berkat Cho Rim. Jadi ia hendak menraktir Cho Rim besok malam. Detektif Yeh mengingatkan bahwa besok adalah waktu bulan madu mereka. Sebaiknya lain kali saja.
“Benar, aku jadi teringat pada bulan maduku.”
“Kau memiliki 7 anak. Sepertinya bulan madumu tidak pernah berakhir,” ujar Detektif Yeh. Hehe…bener banget tuh^^
Moo Gak ngambek. Ia tidak mau tertawa meski Cho Rim melucu. Cho Rim mencari cara lain. Ia bertanya apakah sebaiknya ia membawa bikini atau baju renang. Kenapa tidak dua-duanya, ujar Moo Gak datar. Cho Rim bertanya apa Moo Gak marah karena sesuatu.
Moo Gak kesal karena Moo Gak pergi menyelidiki seorang diri. Cho Rim berkata itu bukan sebuah penyelidikan. Inspektur Kang yang membawanya pergi tanpa banyak penjelasan. Jadi kau menyelidiki atau tidak, tanya Moo Gak.
“Eh, aku tidak yakin. Mungkin sedikit. Petugas Choi, jangan marah. Kau terlalu cute,” Cho Rim memeluk Moo Gak. Kekesalan Moo Gak langsung menguap dan ia tersenyum.
Cho Rim berkata ia tidak akan bisa menyelidiki apapun tanpa Moo Gak, jadi jangan kekanakkan. Kekanakkan?? Moo Gak protes.
“Aku akan tunjukkan apa itu kekanakkan,” Moo Gak mengeluarkan jarinya seperti cakar lalu menggelitiki Cho Rim.
Keesokan paginya mereka mengendarai mobil bulan madu berhias bunga-bunga menuju bandara. Enam jam lagi mereka akan menikmati bulan madu di pantai. Keduanya tertawa riang.
Tapi tawa itu tenggelam oleh suara sirine mobil polisi di belakang mereka. Mereka bingung karena mereka tidak melanggar batas kecepatan. Terdengar suara dari pengeras suara menyuruh mobil Moo Gak berhenti sekarang juga.
Moo Gak menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Detektif Ki dan Yeh turun dari mobil polisi. Mereka berkata pada Nyonya Cho Rim bahwa ahjumma itu bukan pembunuhnya. Mereka berkata Cho Rim telah salah menduga. Cho Rim bingung, bukankah ahjumma itu sudah mengaku?
Detektif Ki berkata putera si ahjumma datang ke kantor polisi dan mengaku sebagai pembunuhnya. Jadi ibu dan anak mengaku sebagai pembunuhnya. Cho Rim merasa kasihan pada mereka. Moo Gak ikut penasaran siapa pembunuh yang sebenarnya. Detektif Ki dan Yeh diam-diam tersenyum.
Sudah bisa diduga, Cho Rim dan Moo Gak tidak bisa membiarkan kasus itu. Mereka ikut ke kantor polisi. Moo Gak menginterogasi si ahjumma. Ahjumma itu tidak mau mengatakan puteranya ada di sana. Ia yang membunuh korban sendirian. Moo Gak berkata korban sudah mati ketika ahjumma datang ke rumah korban.
Melihat pisau di tubuh korban, ahjumma tahu kalau si pembunuhnya adalah puteranya sendiri. Karena itu ahjumma mengambil pisau itu dan membuangnya ke taman. Ia berkata putera ahjumma harus mengaku agar mendapat hukuman lebih ringan. Tapi ahjumma berkeras ia yang membunuh korban.
Moo Gak lalu menginterogasi putera ahjumma. Seperti ibunya, ia berkeras ia yang membunuh korban. Ia juga menyangkal ibunya ada di TKP saat ia membunuh korban. Ia berkata ibunya memberi kesaksian palsu untuk menyelamatkannya. Moo Gak berkata pisau yang digunakan untuk membunuh adalah pisau yang biasanya digunakan untuk menyiapkan seafood.
Ia bertanya ke mana pisau itu dibuang? Putera ahjumma tidak tahu. Ia mengaku tidak ingat. Siapapun pasti tidak sedang waras setelah membunuh orang. Moo Gak kehabisan cara.
Saat itulah Cho Rim di ruangan sebelah kaca melihat aroma di kaki putera ahjumma. Anehnya aroma di kaki kiri dan kanan berbeda. Ia memanggil Moo Gak dan mengatakan keanehan yang pernah dilihatnya di TKP.
Di TKP ada jejak kaki aneh. Keduanya dari sepatu sneakers tapi memiliki aroma berbeda di kiri dan kanan. Kiri beraroma herbal sementara kanan beraroma seafood. Ia yakin itu.
Sepatu putera ahjumma memiliki aroma berbeda yang sama. Tapi terbalik. Sepatu kiri mengeluarkan aroma seafood, kanan mengeluarkan aroma herbal. Bagaimana itu mungkin? Moo Gak memikirkannya sejenak lalu berlari kembali ke ruang interogasi.
Ia berkata pada putera ahjumma bahwa ia bukan pembunuhnya. Ia akan menyelamatkannya dan ibunya. “Apa kau tahu siapa yang mengenakan sepatu sama denganmu?” tanyanya. Putera ahjumma berkata ada temannya yang bernama Kim Hyun Soo tinggal bersama mereka dan ibunya membelikan mereka sepatu yang sama.
Di mana dia, tanya Moo Gak. Putera ahjumma berkata orang itu bekerja di toko obat herbal. Detektif Yeh berkata ia akan mengeceknya.
Ia pergi ke toko obat herbal itu dan menemukan Kim Hyun Soo, lalu membawanya ke ruang interogasi. Moo Gak berkata Kim Hyun Soo ditangkap karena sudah membunuh korban. Kim Hyun Soo berkata bagaimana bisa Moo Gak menuduhnya begitu saja. Apakah ada buktinya?
Buktinya adalah sepatu. Dan tumpukan uang dan lempengan emas milik korban yang ditemukan di toko Kim Hyun Soo oleh Detektif Ki.
Moo Gak berkata Kim Hyun Soo menyusup rumah korban dan mencuri, tapi ketahuan oleh pemilik rumah. Karena itu ia menikam korban dengan pisau yang diambilnya dari restoran milik ahjumma. Ahjumma datang ke rumah korban untuk membayar uang sewa tapi melihat korban sudah mati.
Melihat pisau itu, ahjumma mengira puteranya yang membunuh korban. Apalagi puteranya pernah bertengkar dengan pemilik rumah. Ahjumma mengambil pisau itu dan sengaja menjatuhkan kancing untuk menyelamatkan puteranya.
Sedangkan Kim Hyun Soo membuat kesalahan dengan salah mengenakan sebelah sepatu saat hendak mencuri di rumah korban. Karena itulah dua sepatu itu tidak mengeluarkan aroma yang sama. Maka Kim Hyun Soo pun ditangkap.
Ahjumma dan puteranya berterimakasih pada Moo Gak dan Cho Rim atas bantuan mereka. Mereka mempersilakan keduanya datang ke restoran mereka kapan saja. Mereka akan menjamu Moo Gak dan Cho Rim. Mereka mengucapkan terima kasih berkali-kali.
“Tidak apa-apa,” kata Cho Rim tertawa menenangkan. “Kami hanya ketinggalan bulan madu.”
Inspektur Sa menghampiri mereka dan mendengar mereka sudah menyelesaikan kasus itu dengan baik. Ia mengajak Moo Gak bergabung dengan timnya, ditukar dengan dua anak buahnya. Dua anak buahnya merengek agar tidak dicampakkan.
Berkat kemampuan Cho Rim melihat aroma, ia membantu permasalahan para tetangga. Ada yang menemukan kunci mobilnya dengan bantuan Cho Rim. Cho Rim juga menemukan pria yang selalu membuang puntung rokok di depan rumah seorang tetangga. Mereka mengirim berbagai makanan sebagai balasannya.
Ia bahkan membantu pak RT menangkap pria yang melanggar aturan pembuangan sampah berkat aroma rokok elektrik.
Akibatnya makanan di meja makan mereka berlimpah. Moo Gak berkata semua makanan pemberian itu enak. Lalu ia mencoba beberapa sayur dan berkata itu tidak enak, dari siapa? Dengan cemberut Cho Rim berkata semua itu masakannya.
Tiba-tiba ponsel Moo Gak berbunyi. Dari Inspektur Kang. Penyelidikan lagi? Cho Rim melarang Moo Gak mengangkatnya. Mereka kan sedang berlibur. Giliran Cho Rim ditelepon oleh Detektif Ki. Moo Gak menyuruhnya mematikan ponsel.
Mereka jadi bertanya-tanya bagaimana kalau para polisi itu mengikuti mereka besok? Mereka akan pergi ke Thailand, tidak mungkin mereka mengikuti sejauh itu. Tapi untuk yakinnya, mereka memutuskan untuk berdoa.
Masalahnya, karena kasus ahjumma itu banyak kasus yang dilimpahkan pada tim Inspektur Kang untuk diperiksa kembali. Mereka ingin penyelidikan ulang karena merasa tidak bersalah. Inspektur Kang berkata mereka wajib membantu orang yang tidak bersalah. Detektif Yeh akhirnya setuju. Bulan madu kan bisa kapan-kapan.
Tapi mereka kehilangan jejak Cho Rim dan Moo Gak. Ponsel mereka berdua tidak aktif dan mereka tidak ada di rumah. Detektif Ki nongkrong di bandara untuk mencegat mereka tapi mereka tidak terlihat sama sekali, bahkan tidak ada dalam daftar penumpang.
Inspektur Kang menyuruh mereka menangkap eh membawa Moo Gak dan Cho Rim sekarang juga.
“Mereka berdua tidak akan datang ke sini seperti itu,” ujar seseorang.
Ternyata Yeom Mi kembali. Mulai sekarang ia mengepalai sebuah tim untuk menangani kasus khusus di cabang ini.
Moo Gak dan Cho Rim tidak meninggalkan Korea. Mereka berbulan madu dengan bersepeda. Moo Gak mengeluh ia tidak jadi melihat Cho Rim dalam pakaian renang padahal ia memilih bikin. Cho Rim berkata ia mengenakan bikininya saat ini.
“Benarkan? Biarkan aku melihatnya,” ujar Moo Gak.
“Lupakan,” kata Cho Rim malu.
Kenapa, protes Moo Gak, mereka kan sudah menikah. Bagaimana kalau mereka ke Thailand dengan sepeda ini? Cho Rim tertawa.
Mereka duduk di pinggir danau menikmati pemandangan. Cho Rim berkata ia tidak akan melupakan saat ini, udara ini, dan pemandangan yang ia nikmati bersama Moo Gak. Saking terharunya ia mengeluarkan air mata.
Moo Gak berkata Cho Rim harus memanggilnya dengan sebutan lain mulai sekarang, tidak boleh Petugas Choi lagi.
“Kalau begitu suamiku, sayang, kekasih. Pilih salah satu.”
“Aku mencintaimu, istriku,” kata Moo Gak sungguh-sungguh.
“Aku mencintaimu, sayang,” balas Cho Rim terharu. Mereka berpandangan dan tersenyum.
Ponsel Moo Gak bergetar namun Moo Gak tidak mempedulikannya. Dari Yeom Mi.
Mereka bersepeda kembali.
“Apakah kita sebaiknya menyelesaikan sebuah kasus?” tiba-tiba Moo Gak bertanya. Ia menghentikan sepedanya.
Cho Rim berkata bukankah mereka sebaiknya tidak menerima telepon. Tapi ia tidak bisa menyembunyikan nada penuh semangat ketika ia bertanya siapa yang menelepon. Detektif Yeh? Detektif Ki? Inspektur Kang?
Moo Gak berkata Yeom Mi yang menelepon. Saat ini kepolisian memiliki tim terpisah untuk kasus khusus (kaya tim bad guys gitu ya?^^). Dan sekarang sedang menangani kasus menghilangnya 9 warga secara bersamaan di sebuah kota di Gangwon.
Kasus yang benar-benar tidak masuk akal. Bagaimana bisa 9 warga menghilang bersamaan? Keduanya pura-pura tidak tertarik dan tidak penasaran. Tapi tentu saja mereka sangat penasaran dan tertarik. Mereka cepat-cepat naik ke sepeda dan memutuskan untuk kembali.
The End.
Komentar:
Sudah bisa diduga drama ini berakhir dengan happy ending. Sayangnya hal ini cukup mengurangi ketegangan di episode terakhir ini. Tidak ada perasaan tegang ketika Cho Rim diculik atau ketika Moo Gak seharusnya terkena bom. Sejak awal sudah merasa Jae Hee akan ditangkap atau mati.
Tapi terlepas dari kekurangan drama ini (terutama menyangkut Jae Hee dan kejahatannya, juga kompetensi para polisi), semuanya tertutupi dengan pasangan Moo Gak-Cho Rim, dan juga akting Jae Hee.
Jae Hee benar-benar menarik perhatian dengan suaranya yang lembut dan senyumnya yang memikat. Tapi ekspresinya bisa berubah menakutkan dalam sekejap. Akting Nam Goong Min oke banget lah^^
Karena aku pernah membuat sinopsis Three Days, rasanya surprise banget melihat Yoo Chun di sini. Tidak menyangka ia bisa selucu itu. Dee dan Putri menyarankan agar aku menonton Rooftop Prince..hmmm..suatu saat nanti aku akan menontonnya ;)
Dan tentu saja Shin Se Kyung membuat kejutan karena perannya sangat berbeda dengan peran-peran yang biasa ia tampilkan. Ia cocok memerankan Cho Rim yang riang. Chemistrynya dengan Yoo Chun TOP BGT. Nyaman rasanya melihat mereka berdua^^ Emangnya sofa….nyaman ;p
Hal lain yang kusukai dari drama ini adalah tidak adanya saingan dalam cinta mereka. Dan meski mereka mengalami hal buruk dalam hidup mereka, mereka tetap melangkah maju dan tidak putus asa. Selain itu rasa percaya di antara mereka berdua patut diacungi jempol.
Biasanya pria dalam drama tidak mau wanitanya menempuh bahaya apalagi menghadapi pembunuh, tapi Moo Gak meski sempat keberatan bisa mengerti keinginan Cho Rim untuk membantu menangkap si pembunuh. Ia tidak meragukan kemampuan Cho Rim dan tetap melindunginya dari belakang. Moo Gak juga menunjukkan bahwa ia seorang polisi yang baik dengan kemampuannya menganalisis suatu kasus. Karena itu mereka berdua sangat saling melengkapi.
Aku senang pada akhirnya Moo Gak dan Cho Rim menyadari bahwa mereka memang senang membantu menyelesaikan kasus. Mereka senang membantu orang lain dengan kemampuan mereka. Sayangnya tidak dijelaskan apakah Moo Gak benar-benar sudah mendapatkan seluruh indera perasanya kembali. Kemampuan Cho Rim juga tidak hilang meski ingatannya sudah kembali.
Bersama tim mereka, mereka menjadi tim yang solid dan saling membantu.
Demikian juga dengan tim trio ahjumma yang saling membantu hahahaha XD Thank you, Dee dan Putri^^ Mmmuaaaahh…
Terima kasih juga untuk para pembaca yang sudah membaca sinopsis kami^^ *bow*
Ehm...bs gg mbk fan gambar sosuitnya itu didelet trs dibuang ke sungai porong byr campur sm lumpur lapindo...
BalasHapusNgga bisa put...kan biar blogku manis semanis moogak dan chorim
HapusKok alasan Jae Hee jadi psycopat gak di jelasin. Atau aku nya yang nggk ngeuh. Gomawo buat trio ajhumma *kta mbk fanny. Tks banget udah buat sinopsisnya, ngebantu banget. Fighting!!:)
HapusKalo saya blg sih krn sepertinya dia.pernah disiksa ortu angkatnya. Mmg.sih tidak dijelaskan secara gamblang, tapi dr pertanyaan yeom mi ke jae hee di restoran dulu, entah eps brp,sepertinya yeom mi mmg tahu tapi dia ttp bertanya pada jae hee. Kl saya g salah inget ekspresi jae hee waktu itu sih hmpr seperti mengiyakan meskipun dia gg mengiyakan.
HapusSepertinya itu saja hasil penerawangan alam goib saya...
Yah..semoga penerawangan ghaib bak put.sesuai dengan pikiran SW nim.....
HapusDan finally....neomu neomu kamsaishimnida.....for trio chakanim.....
yup, saya juga sependapat dengan poetri heartbeat, memang alasan Jae Hee menjadi psikopat dan membunuh orang, tidak terlihat secara gamblang, jadi penulis, mungkin ingin penontonnya menganalisa sendiri melalui percakapan-percakapan yang terjadi antara Yeom Mi dengan Jae Hee
HapusMenurut saya, alasan Jae Hee membunuh karena dia tidak bisa merasakan emosi manusia (bahagia, sedih, dsb. Terlebih perasaan bahagia) dikarenakan mungkin dia pernah dianiaya atau dilecehkan sewaktu masih kecil. Kita bisa lihat di percakapan saat Yeom Mi bertanya tentang kemungkinan orang tua angkat Jae Hee yang suka menganiaya, dan Jae Hae menjawab dengan jawaban yang rumit, tetapi dari raut wajah Jae Hee ditampakkan bahwa dia tidak ingin membicarakan tentang ayahnya artinya memang dia mengalami penganiayaan. (ep 9, ini adalah episode awal mula penulis memberitahukan tentang masa lalu Jae Hee )
Dan dari penganiayaan itulah bisa jadi menyebabkan Jae Hee menjadi seorang psikopat dan mengalami kelainan yaitu Prosopagnosia adalah kelainan dalam mempersepsi wajah yang membuat orang yang mengalaminya akan sulit mengenali wajah termasuk wajahnya sendiri.
Prosopagnosia lah penyebab Jae Hee menolak untuk mengenali wajah orang Jadi daripada melihat wajah, Jae Hee memutuskan untuk melihat kehidupan mereka.
Jae Hee tidak bisa mengenali wajah orang dari awal hanya karena Jae Hee dilecehkan oleh orang-orang dan Jae Hee merasa orang-orang seperti benda terror (kesimpulan Yeom Mi di episode 14, kesimpulan inilah yang mengarah ke alasan Jae Hee ingin membunuh)
Kita juga bisa lihat di kesimpulan Yeom Mi, "alasan Kwon Jae Hee meminta korban untuk menuliskan kehidupan mereka adalah untuk menikmati kebahagiaan dari kehidupan mereka setelah dia membunuh mereka. "Aku punya kehidupan seperti ini, aku tidak mengambil hidup orang ini, aku seluruhnya memiliki hidup orang ini". Inilah bagaimana pikirannya bekerja"
Dari kesimpulan di atas bisa terlihat alasan Jae Hee membunuh adalah dikarenakan masa kecilnya yang dianiaya dan dilecehkan, Jae Hee tidak bisa merasakan emosi manusia berupa sedih atau bahagia. Agar Jae Hee bisa merasakan emosi tersebut Jae Hee ingin memiliki kehidupan orang lain dengan cara membunuh dan agar dapat Jae Hee mengenali orang yang dibunuhnya, Jae Hee melakukan pembunuhan dengan model pembunuhan baracode tersebut, apalagi Jae Hee adalah orang yang pintar dan suka membaca buku. Pekerjaannya pun yang sebagai koki juga menuntutnya untuk memiliki perasaan bahagia agar Jae Hee bisa selalu membuat ide-ide masakan yang baru. Itulah mengapa dia membunuh.
Buat mbak Fanny, salam kenal ya, ini pertama kalinya saya menulis komentar
tapi waktu di episode entah brp, si Jae Hee ketawa loh gara'' si Cho Rim ngelawak naruh biji semangka di mukanya. Kayaknya sih ada season special buat ngungkapin misteri ini deh CMIIW
HapusYach... kematian Jae Hee akhirna......▶◀
BalasHapusSaya seh berharap kalo indra perasa
Moo Gak telah pulih kembali juga
Setidakna telah bisa merasakan juga
kalo banyak makanan di meja
dan ada makanan yang dirasakan tidak enak ><
*Makasih mbak Fanny
sebenarnya saya penasaran apa alasan Jae Hee menjadi psikopat? tapi sayang tidak dijelaskan :( ya sudahlah....yg penting film nya happy ending....makasih mba...saya pembaca blog mba, tp baru kali ini saya berkomentar....salam kenal ya mba ^_^
BalasHapusSaya si berharapnya jae hee tidak mati, bukan hnya krenta bias ma NGM tpi mending jae hee jadi gila tersiksa mimpi buruk ttg korban2nya, hukumanya akan lbih berasa ya kan... tpi tetep suka dngn moorim yg so suit n akan kangen skali dg tim detektif yg antik... terima kasih trio ahjuma * bow n ttep mnantikan trio maut ni di the producers
BalasHapushmm...., spertinya untuk seorang psikopat, mereka tidak memiliki perasaan bersalah ataupun tersiksa dengan apa yang dia lakukan. karena memang orang yang memiliki kepribadian psikopat selalu membenarkan apa yang dia perbuat dan tidak memiliki perasaan empati kepada manusia. itulah mengapa Jae Hee lebih baik mati, karena dia tidak akan pernah menyesal atau merasa bersalah atas pembunuhan tersebut.
Hapuskalau Jae Hee dibikin hidup, pasti akan ada episode "the girl who sees smells season 2" hehehe...
sbenernya brhrap ad pnjelasan yg lngkp mengapa jae hee gitu. . mnurutku alsannya krg dpt bgt (ngga ngehhh) -_-
BalasHapusI love Jae Hee
Aktingnya Nam goongmin daebaaaaakkkk... yupz bener bgt karakter yoochun disini hampir sama kaya di rooftop prince.. lucu n ngegemesin minta diajak ke kua aja..
BalasHapusDi drama sungkyunkwan scandal si yoochun juga lucu mba fanny :)
BalasHapusaaaaaa happy ending^^ seneng deh liat couple moogak-chorim merekaa lucuu bangett... tapi sedih gabisa liat mereka lagii hiks hikssss btw jae hee kenapa jadi psikopat kok aku ga ngeh yaa apa emang ga dijelasin? thankyouu atas sinopsisnyaa:)))
BalasHapusLast pictnya keren mba fan ^^
BalasHapusLast pictnya keren mba fan ^^
BalasHapusSeneng deh sama drama ini, alur cerita nya ga bikin senewen. Dan bisa sampai married itu adl sesuatu yg bikin hati tenang setelah nonton kdrama. Haha pas tidur jd ga byk pikiran, ishh knp sih ga sampai married?? Haha dan taraaa muncul my sweet couple saya yg baru "moogak&chorim" dan terimakasih utk trio cakkanim yg super kece, mba fanny, mba dee, mba putri. Semoga bisa joinan lg di project yg lebih banyak. SEMANGAT..
BalasHapussigh, gemes sama NGM
BalasHapusujung-ujungnya juga mati kayak karakternya song jong ho...
dua orang ini yah, kapan atuh balik ke drama yang bisa bikin fansnya beneran puas? t.t
padahal ngarepnya jae hee bisa sembuh dibarengin yeom mi, eh gak diijinin swnim, hiks
jadi biarlah itu moorim couple happily ever after (pasangan penyelidik tercute dan terpositif - bawaannya ceria aja sama mereka - tahun ini >.<)
aaaaaaaa tapi masih gemes kenapa kepintarannya berkurang di ending?! kan nggak keren lagi jatuhnya malah freak,
sampe mau bunuh moo gak dengan cara yang nggak pinter kayak biasanya ckck
btw daripada ngeluh terus, saya ngucapin makasiiiiiiiiiih banget sama drama yang berhasil mempertemukan trio ahjumma tak terkira ini LOL
thank you so much to trio ahjumma ^^
ketiganya sekarang sama-sama ongoing ngerecap dua drama kan?
sukses selalu :)
next project slain producers apa mb fanny?
BalasHapusdan akhirnya genre drama ini pun berubah menjadi romance,comedy,fantasy,and action hihii...
BalasHapussukaaaaaaaaaaaa bgt sm chemistrynya Yoochun sm Sekyung. meskipun dr awal pd meragukan Sekyung tp aku dr awal yakin sm aktinnya Se Kyung :)) huaaah rasanya sm kyk nonton pinocchio dulu, calon2 susah move on:(((
semoga mereka bisa dipertemukan sbg couple lg di drama yang berikutnya. dan juga semoga Nam Goong Min bisa dipertemukan jg sm Yoon Jin Seo :p
menddorong ttottot dunk mbak fan,
BalasHapusiya nih knp ga d jlsin knp jae hee jd paikopat truz alibi jae hee saat membunuh joo ma ri jg ga d jlsin agak gmna gitu sama endingnya kurang nendang aja gitu
BalasHapusReaksi pas jaehee meninggal, 'udah gitu aja?'. Terus nunggu kali aja dia idup lagi, lol.
BalasHapusSebelum tayang, sy ga nyangka bisa suka sama drama ini juga sm moorim couple. Mereka beda sm couple lain, bawaannya ceria, ringan, manis dan positif. Apalagi pas ketauan bahwa chorim itu choi eunseol, klo drama lain pasti bakal berubah jadi mellow dulu terus balikan laginya pas episode2 akhir, tapi syukurlah mereka logis dan cepet normal lagi. Selain itu kita jg ga perlu pusing mikirin love triangle, hehe.
Namgoong Min, Kwon Jaehee, Namgoong Min, Kwon Jaehee. Kenapa kematian jaehee berasa antiklimaks ya? Setuju sama komen diatas, mending dia tersiksa mimpi buruk atau apalah. Tapi mungkin emang biar tetep ringan kali ya. Dan... Gara2 kwon jaehee sy jd buka profil namgoong min dan ternyata saya udah lumayan byk nnton dramanya termasuk BotR, tapi sy sama sekali ga inget, di drama2 lainnya jg biasa aja (apa sayanya aja yg pelupa) hooo. Tapi tenang, skrg saya ga akan lupa lagi, abis tatapannya itu lho.... manis2 nyeremin gimana gitu. Dan ternyata aslinya dia udah 37, seumuran Joo sangwook dong. Wow.
Buat trio ahjumma jeongmal gomawoyo... kayaknya saya masih akan tetep rajin berkunjung di proyek2 selanjutnya :D
Apa cuma aku yg berharap kwon jae hee tetap hidup dan taubat dari kejahatannya? Aku bener2 ngebayangin kalo jaehee bisa jd prince charming yg emg 1000% baik. Bukan pura2 baik, dlmnya psycho. Dan aku jg masih berharap yeom mi berakhir dgn jaehee. Wkwk. Apa2an ini...bisa digebuk massa. Makasih trio ahjumma :D emg ga akan puas nonton drama smp buka rekap sinopsis hehe
BalasHapussaya juga pingin dia jadi normal kok hihihi
HapusMbak Fannyyy baca Rooftop Prince dunk! Dijamin jatuh hati sama YC!
BalasHapusHahaa pasangan yg serasi. Pokoknya klo ada you chan pasti bgus filmnya. Menurutku sih haha.
BalasHapusSemngat trus buat trio yg bwt sinopsis. Berkarya trus.
Aku suka banget blog ini😄
BalasHapusDisplaynya nyaman buat dilihat dalam waktu lama, menarik, dan gak bikin bosen😁
Ditunggu sinopsis kdrama terbarunya kak, ini adalah blog yang pertama aku cari kalo lagi mau baca sinopsis kdrama😁
Keep writing kak, salam kenal jugaa😊😊
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSebenarnya aku msih penasaran sama kehidupannya jaehee. Trus ttg cerita dibalik korban2 yg dibunuh jaehee knapa smpe mereka yg dipilih jaehee. Tru aku juga pnasaran ttg istrinya det Oh. Tentang dr. Chun juga... Msih gak rela dramanya ending... Msih pengen diperjelas walaupun udh happy ending.
BalasHapusbener2 aku juga masih penasaran, korban2nya kenapa dibunuh, dan alibi2nya....
HapusMau nanya, kok saya ada yang janggal/bingung ya? hehe. Di episode pertama, waktu Choi Eun Seol pulang sekolah & lihat orang tuanya dibunuh, bukannya harusnya orang tuanya disekap sama Chef Kwon? Kok bisa ada di rumah? Tp di Episode 13 dilihatin, ibu Eun Seol waktu nulis diary kematiannya, disekap sama chef Kwon kayak di bangunan tua gitu.. Berarti Ibu Eun Seol cuma disekap satu hari dirumahnya sendiri? cmiiw
BalasHapusWaktu eun seol pulang, orgtuanya blm mati. Dia lari krn takut mau dibunuh tp malah mengalami kecelakaan. Ortu eunseol trs diculik chef kwon selama bbrp hari, dipaksa nulis diari, br dibunuh dan ditemukan di dekat pantai
Hapusoh gitu.. makasih ya ^^
Hapusmerasa tertarik ketika drama ini muncul di RTV , salut banget sama Jae Hee bener-bener psikopat beneran, tenang banget pembawaannnya , btw masih belum nggeh si profesor yang nolak bukunya. apa karena gak teliti baca sinopsisnya....
BalasHapusMasih penasaran apa alasan Jae hee ngebunuh ortunya eun seol
BalasHapusdan sekarang lg tayang di channel KDrama last episode 16....
BalasHapus