Sinopsis Heard It Through The Grapevine Episode 18

Nyonya Han mengacuhkan suaminya. Tuan Han merajuk karena tidak ada yang melayaninya. Biasanya ia dilayani semua orang dari membuka jas dll, sekarang ia harus melakukan semuanya sendiri. Ia menghukum Nyonya Han tidur sendirian malam ini. Nyonya Han mengiyakan dengan tenang. Tidak peduli sama sekali.

Tuan Han membawa selimut dan bantalnya keluar kamar. Tapi ia kebingungan hendak pergi ke mana. Dan lagi sebenarnya siapa yang dihukum? Kok dia yang pergi?

Nyonya Han akhirnya mengajak Tuan Han bicara. Ia berkata kartu yang dikirim padanya adalah lambang permintaan maaf, lalu bagaimana dengan kartu yang dikirim ke tempat lain? Tuan Han terdiam. Nyonya Han berkata semua orang tahu, hanya Tuan Han yang tidak tahu. Ia berkata Tuan Han adalah yang terbodoh.

Tuan Han tidak terima, ia terbodoh? Memangnya apa yang tidak ia ketahui? Nyonya Han berkata daftarnya terus berlanjut, tapi yang pasti Tuan Han tidak mengenal diri sendiri.

Nyonya Han sengaja makan sendiri (mie instan). Ia menyuruh Tuan Han masak sendiri kalau makan. Tuan Han mencari ahjumma tapi tidak ada yang menjawab. Nyonya Han menyuruh Tuan Han membaca kartu yang dikirimnya keras-keras.

Tuan Han membacanya bahwa ia memaafkan Nyonya Han jadi Nyonya Han tidak perlu minta maaf. Ia bertanya apa salah kartunya, seharusnya Nyonya Han bersyukur tidak perlu minta maaf karena ia sudah memaafkannya. Nyonya Han menjelaskan bahwa ia tidak melakukan kesalahan hingga perlu dimaafkan oleh Tuan Han.

Saat ini ia sedang melakukan tips dari ibu mertuanya (ibu Nyonya Han) bahwa ia harus memberi hadiah pada Tuan Han seakan Tuan Han adalah binatang peliharaan jika Tuan Han bersikap aneh-aneh. Tapi jika Tuan Han tidak jera, maka ia disuruh untuk mengabaikannya.

Tuan Han tidak percaya ibunya mengajari Nyonya Han seperti itu. Nyonya Han berkata ia memang tidak diajari langsung, tapi ia melihat sendiri bagaimana ibu mertuanya mengabaikan ayah mertuanya saa ayah mertuanya ketahuan bepergian dengan selingkuhannya.

Tuan Han tidak percaya pernah terjadi hal seperti itu di antara orangtuanya. Ia menuduh Nyonya Han membuat-buat. Nyonya Han tidak peduli. Mulai sekarang ia akan mengabaikan Tuan Han.

In Sang, Bom, dan Noo Ri menemani Je Hoon menunggu taksi. Bom berkata pastinya menari melihat bagaimana sebuah firma hukum berjalan. Je hoon berkata hari ini ia mempelajari hal besar. Bahwa Hansong tidak pernah melakukan sesuatu yang ilegal, namun caranya tidaklah seindah kedengarannya. Ia menyarankan agar In Sang menanyakan sendiri pada Tuan Han. Bom terlihat tidak suka dengan jawaban Je Hoon yang terkesan menutup-nutupi.

Ayah Bom senang karena mendapatkan calon menantu yang membanggakan. Tapi ibu tidak yakin. Entah mengapa ia merasa khawatir.

Tuan Han makin menjadi. Ia melarang Nyonya Han tidur di kasur karena kasur itu miliknya. Lalu melarangnya tidur di kamar In Sang, juga di kamar Yi Ji. Karena semua itu miliknya, rumahnya, puterinya. Nyonya Han menyindir bahwa satu-satunya yang diucapkan Tuan Han pada Yi Ji adalah untuk menurunkan berat badan. Tuan Han tidak merasa ada yang salah dengan ucapannya itu.

Nyonya Han mengabaikan Tuan Han dan berjalan ke ruang tamu. Tuan Han mengikutinya, menyuruh Nyonya Han membayar setiap kali mengnjakkan kaki di rumah miliknya. Ia menggeser sofa saat Nyonya Han hendak duduk. Tak tahan lagi, Nyonya Han melempar bantal pada Tuan Han.

Tuan Han mengambil lampu dan hendak melemparnya. Tapi tidak jadi ketika Nyonya Han mengingatkan bahwa lampu bisa pecah sedangkan bantal tidak pecah. Tuan Han menghentikan Nyonya Han yang berjalan pergi. Apa kau akan melakukan kekerasan, tantang Nyonya Han.

Sementara itu para staf membicarakan majikan mereka yang sejak awal bermasalah dalam pernikahan. Apalagi jika pasangan In Sang dan Bom mengikuti kata-kata Sekretaris Min. Ia menasihati agar Guru Park menasihati keduanya. Namun Guru Park mengakui bahwa ia berpihak pada In Sang dan Bom.

Justru dengan ketidaksempurnaan Tuan Han, ia bisa mendorong In Sang dan Bom untuk belajar lebih keras dan membantu menyadarkan Tuan Han. Ahjumma setuju, bahkan Sekretaris Lee.

Ahjusshi mendapat pesan dari perusahaan keamanan yang memantau kamera CCTV keluarga Han bahwa ada kemungkinan terjadi kekerasan dalam rumah itu. Ahjusshi menelepon perusahaan itu dan terkejut. Ia memberitahu teman-temannya bahwa sepertinya Tuan Han memukuli Nyonya Han.

Tuan dan Nyonya Han berhadapan. Masing-masing memegang tongkat golf di tangan. Tuan Han terus mendesak maju sementara Nyonya Han mundur ketakutan. Tuan Han terjatuh saat menuruni tangga. Tak mneyia-nyiakan kesempatan, Nyonya Han menduduki punggung Tuan Han lalu menjambak rambutnya kuat-kuat. Rambutkuuuu!!! Teriak Tuan Han.

Ketika para staf tiba sambil berlarian, mereka melihat Tuan Han berlutut mengaduh di lantai sementara rambutnya dipegangi oleh Nyonya Han. Nyonya Han terkejut saat melihat para staf kembali. Tuan Han meminta bantuan stafnya tapi tidak ada yang berani membantu.

Sekretaris Yang menawarkan negosiasi. Akhirnya Nyonya Han melepaskan pegangannya. Malu, Tuan Han berlari ke kamarnya sambil memegangi kepala. Nyonya Han memarahi para stafnya karena kembali meski tahu bahwa ini adalah masalah mereka. Apa mereka harus masuk dan melihat semuanya? Ia mengusir mereka semua.

Guru Park diam-diam merekam peristiwa memalukan Tuan Han itu dan mengirimnya pada Bom. Bom dan In Sang terkejut saat menontonnya. Bom berusaha menahan tawanya.

Keesokan paginya, Tuan Han bersikap super manis dan menyanjung-nyanjung istrinya yang sudah bersikap tegas pada para staf semalam. Namun ia meminta agar istrinya memberitahu staf bahwa jambakannya semalam adalah salah satu bentuk ungkapan kasih sayang. Harga diri dong ;p

Nyonya Han menyuruh suaminya berhenti omong kosong. Ia tidak peduli pada harga diri suaminya.

Lalu ia sengaja mengadakan video call dengan Jin Young. Tuan Han hanya bisa melihat dari jauh. Nyonya Han juga sempat berbincang dengan ibu Bom. Ibu Bom mengungkapkan harapannya agar Bom dan In Sang lebih sering berkunjung.

Di rumah orangtuanya, Bom jauh lebih bebas dan lebih santai. Ibu Bom mengerti kehidupan Bom di rumah mertuanya tentu tidaklah mudah. Ia membiarkan Bom tidur kembali sambil menunggu In Sang dan ayah pulang dari pemandian umum.

Bahkan setelah In Sang dan ayah kembali untuk sarapan, Bom masih belum bangun. Ibu Bom berkata itulah gunanya ibu, agar Bom bisa melakukan apapun yang tidak bisa dilakukannya di rumah mertuanya. In Sang bercerita ia dimarahi orangtuanya ketika mengocok mangkuk nasinya. Ia merasa keluarganya aneh.

Ayah bertanya-tanya kenapa Paman belum muncul. In Sang kelepasan bicara dengan memberitahu bahwa ia dan Bom minum bersama Paman semalam. Untunglah orangtua Bom tidak curiga dan tidak menanyakan apa yang mereka bertiga bicarakan.

In Sang membangunkan Bom dan melaporkan bahwa ia sudah melakukan kesalahan tentang pertemuan mereka semalam, namun ia tidak mengungkit kasus Daesan maupun Sekretaris Min.

Sekretaris Yang berkata pada Tuan Han bahwa ia akan membatalkan tiket pesawat Young Ra. Awalnya Tuan Han menolak tapi Sekretaris Yang berkeras. Tuan Han terpaksa mengiyakan.

Je Hoon menemui Tuan Han untuk membicarakan kasus yang sedang ditanganinya. Je Hoon beranggapan perusahaan yang ditanganinya tidaklah memenuhi standar dan tidak akan lolos. Tapi Tuan Han berkata Je Hoon harus melakukan kompromi. Ia menelepon Pengacara Yoo dan menyuruhnya mengajari Je Hoon untuk mengambil keputusan.

Je Hoon mengungkapkan keberatannya pada Pengacara Yoo. Tugasnya adalah memberikan nasihat hukum, namun sekarang ia diminta melakukan pendekatan pada para politisi untuk keuntungan dan kepentingan klien. Pengacara Yoo berkata Hansong adalah yang terbaik dalam urusan seperti ini.

Ia memanggil Sekretaris Min untuk datang ke kantornya. Je Hoon meminta bantuan Sekretaris Min untuk mencari berkas kasus-kasus lama Hansong.

Setelah Sekretaris Min pergi, Pengacara Yoo berkata pada Je Hoon bahwa Sekretaris Min adalah seorang yang berbakat dan sangat membantu. Ia juga memberitahu kalau Sekretaris Min adalah duri dalam daging untuk kasus Daesan. Je Hoon mengakui ia tertarik dengan kasus tersebut dan itulah sebabnya ia menerima pekerjaan di Hansong.

Pengacara Yoo sedikit terkejut. Jika Noo Ri dan orangtua Je Hoon sampai tahu, mereka pasti akan kecewa. Je Hoon menyadari itu.

Noo Ri rupanya sudah bisa merasakan hal itu. Ia curhat pada seniornya bahwa Je Hoon seorang yang tenang dan rendah hati. Tapi ia merasa Je Hoon memiliki idealisme sendiri mengenai hak asasi dan masalah masyarakat.

Apa yang akan ia lakukan jika tiba-tiba Je Hoon berhenti dari Hansong karena idealismenya itu? Ia takut menjadi musuh Hansong. Seniornya menenangkan bahwa Hansong mungkin malah bersikap sebaliknya dengan memamerkan pada dunia bahwa mereka adil. Dan lagi Noo Ri adalah besan Hansong dan Bom memiliki kekuasaan.

Bom dan Jin Young pulang ke rumah keluarga Han. Nyonya Han khawatir cucunya tidak mengenalinya lagi setelah bermalam di luar. Sebelum pergi, ia memberitahu Bom bahwa ia merasa lebih baik dengan dukungan Bom.

Bom bertanya pada Guru Park apakah Nyonya Han akan berpihak pada mereka. Guru Park tidak yakin. Saat ini Nyonya Han mungkin bangga pada Bom, tapi hanya itu. Nyonya Han tidak akan bisa menerima adanya tantangan atas kekuasaannya. Jika Bom dan In Sang menyelidiki kasus Daesan dan berpengaruh pada Hansong, maka kekuasaan rumah tangga keluarga Han yang selama ini dipegang Nyonya Han juga akan terpengaruh. Dan Nyonya Han tidak akan membiarkan itu terjadi.

Bom memberitahu Guru Park bahwa ia dan In Sang sudah memutuskan untuk menyelidiki kasus tersebut. Karena itu ia membutuhkan lebih banyak orang memihaknya. Sebagai mertua, Tuan Han memang lucu. Tapi sebagai pemimpin Hansong? Tuan Han menakutkan.

 

Tuan Han rupanya belum menyerah. Ia mengirim pesan pada Young Ra. Young Ra sudah pasrah dan berkata ia sudah menghentikan hubungannya dengan Tuan Han. Ia membiarkan Hyun Soo membaca pesan tersebut. Hyun Soo membacanya dan memperlihatkannya pada ibunya dengan kesal. Ia bertekad menunjukkan pada Tuan Han apa yang dinamakan berhenti.

Young Ra diam-diam menelepon Tuan Han dan berkata mereka harus bertemu. Ia menyuruh Tuan Han berhenti bersikap seperti ini. Baginya yang paling menakutkan sekarang ini adalah Hyun Soo.

Min Jae dan In Sang membicarakan kesalahan ayah mereka. Min Jae bertanya-tanya apakah ayah mereka benar-benar bertobat dari masalah wanita. In Sang berkata mereka bukan manusia jika mereka tidak bertobat. Tapi Min Jae yakin mereka tidak bertobat dan ia tidak peduli.

“Istrimu alien, jadi pasti berbeda bagimu. Kudengar di planetnya, para pria benar-benar bertobat dari perselingkuhan mereka di depan istri mereka. Sedangkan wanita di planet ini cenderung memaafkan suami mereka. Termasuk ibuku dan semua gadis yang kukenal selama ini.” Planet Bom adalah rakyat kebanyakan, sedangkan planet Min Jae dan In Sang adalah dunia orang kaya.

Hyun Soo datang menemui mereka dan meminta bicara berdua dengan In Sang. In Sang menenangkan Hyun Soo bahwa orangtuanya sudah berdamai dan ayahnya tidak akan mengganggu ibu Hyun Soo lagi. Hyun Soo memperlihatkan pesan yang baru saja dikirim Tuan Han 2 jam lalu. “Kumohon rayu aku, Young Ra. Aku ingin melupakan semuanya.”

In Sang tertegun. Itu benar-benar pesan dari ayahnya. Hyun Soo marah-marah dan bertanya apa Tuan Han itu manusia. Orangtuanya akan bercerai dan rumor ini akan mempengaruhi ibunya dengan buruk. Ayahnya sedang menanti untuk menarik keuntungan dari perceraiannya dengan Young Ra, dan perselingkuhan ini akan membuat ibunya terpojok. Ia mengancam akan membeberkan pesan itu jika Tuan Han tidak berubah.

In Sang pulang dengan perasaan galau. Ternyata Yi Ji sudah mendengar dari Hyun Soo. Keduanya sekarang tahu betapa brengseknya ayah mereka. Mereka memeluk Nyonya Han tanpa mengatakan apapun. Nyonya Han bingung melihat sikap mereka berdua.

In Sang masuk ruang belajar dengan wajah diliputi kemarahan. Bom bingung melihat suaminya seperti itu.

 

Tuan Han bertemu dengan Young Ra di ruang istirahat Hansong. Young Ra memakai kalung yang merupakan hadiah kiriman Tuan Han. Ia menegaskan ia datang sebagai klien. Ia sekali lagi menekankan bahwa ia paling takut pada Hyun Soo. Ia selalu takut telah salah dalam membesarkan Hyun Soo dan merasa terlambat untuk memperbaikinya. Karena itu ia ingin Tuan Han berhenti mendekatinya.

Tapi Tuan Han mana mau kalah dari seorang gadis? Ia menyuruh Young Ra berbicara dengan Hyun Soo bukan sebagai ibu dan anak tapi sebagai dua jiwa yang sama-sama mengarungi lautan hidup yang keras.

Sekretaris Yang mengetahui Tuan Han kembali bertemu dengan Young Ra dan ia sangat tidak setuju. Ia sengaja menemui Tuan Han dengan alasan ada dokumen yang harus dicermati. Namun sebenarnya dokumen hanya tulisan yang menyarankan agar Tuan Han pulang karena rumor sudah beredar.

Sekarang giliran Young Ra yang tidak mau kalah dari seorang sekretaris. Ia berkata ia memerlukan Tuan Han untuk mendengarkannya tidak peduli sesibuk apapun Tuan Han. Dan yang menang? Tentu saja Young Ra.

In Sang tidak mau menyambut ayahnya ketika ayahnya pulang malam itu. Bom beralasan suaminya sedang mandi. Tuan Han berkata ia harus bertemu In Sang sedikitnya dua kali sehari. Nyonya Han juga menyambut Tuan Han dengan senyumnya seakan tidak pernah terjadi apapun di antara mereka.

Yi Ji berbisik ia merasa ibunya terlalu mudah memaafkan ayahnya. Bom berkata Nyonya Han takut anak-anak kehilangan rasa hormat pada ayahnya. Well….terlambat untuk itu….

Bom menemui In Sang yang duduk ngambek di kamar. Ia merasa In Sang mendadak lebih tua tiba-tiba, seperti pepatah anak laki-laki menjadi dewasa begitu mereka membenci ayahnya.

In Sang berkata ia merasa dipermainkan oleh ayahnya. Sejak usia 12 tahun, ia berusaha sebaik-baiknya untuk tidak membenci ayahnya. Namun yang terberat adalah ia membenci dirinya sendiri sebesar rasa bencinya pada ayahnya. Sementara teman-temannya menghabiskan uang ayah mereka, ia tidak bisa melakukan apapun. Tapi apa yang sekarang dilakukan ayahnya?

Bom jadi khawatir In Sang akan bersikap ceroboh dan emosional jika menerima berkas kasus Daesan sekarang ini. In Sang berkata Bom yang harus menghentikannya. In Sang tak tahan lagi dan menangis.

Senyum manis Nyonya Han hanyalah pertunjukan. Di kamar, ia sama sekali mengacuhkan suaminya. Tuan Han mengeluh istrinya sangat munafik hingga membuatnya bingung. Lah…sendirinyaaaa?

Para staf tentu saja tahu nyonya mereka hanya pura-pura berbaikan dan menghormati suaminya. Ahjusshi berkata itulah yang harus dilakukan Nyonya Han jika ingin pernikahan mereka bertahan.

Guru Park berpendapat pelajaran yang bisa mereka ambil adalah seorang wanita harus lihai seperti musang jika ingin hidup bersama pria seperti Tuan Han. Dan seorang pria harus kaya seperti Tuan Han untuk mendapatkan wanita seperti Nyonya Han. Namun menurut Sekretaris Lee tetap saja apa yang dilakukan Nyonya Han sebagai musang itu sangat melelahkan.

Guru Park tidak mengerti. Melelahkan? Semua orang ingin seperti Tuan Han dan semua wanita ingin seperti Nyonya Han. Apa Sekretaris Lee juga menganggapnya melelahkan? Sekretaris Lee pergi dengan kesal. Tidak ada lagi pria baik di dunia ini.

Sekretaris Yang dan Sekretaris Lee minum bersama di apartemen Sekretaris Lee. Sekretaris Yang mengungkapkan kekesalannya pada Young Ra yang tidak pergi saat tadi ia menginterupsi percakapan mereka. Seharusnya Young Ra tahu persis maksud interupsinya tadi. Sekretaris Lee berpendapat Young Ra juga kesepian. Selama ini Young Ra selalu bisa mendapatkan pria yang ia inginkan dan sekarang ia sendirian.

Sekretaris Yang menganggap Young Ra bodoh. Memangnya para pria itu ingin menjadi budak Young Ra? Mereka semua mengharapkan sesuatu, sama seperti Tuan Han.

Sekretaris Lee berkata Nyonya Han juga mengesalkan. Ia harus mengendalikan suaminya sekaligus melindungi reputasi suaminya. Bagaimana itu mungkin? Ia harus menghancurkan reputasi Tuan Han untuk bisa mengendalikannya. Dan semua pria menganggapnya istri ideal. Sungguh tak masuk akal.

 

Mereka dikejutkan dengan bunyi bel. Guru Park berdiri di depan pintu dan berkata Sekretaris Lee tidak perlu membuka pintu. Ia menyadari selama ini ia ingin menjadi Tuan Han dan bukan menjadi pria yang baik. Ia merasa malu untuk itu. Mulai sekarang ia akan berusaha menjadi pria yang baik.

Sekretaris Yang tertawa sementara Sekretaris Lee mulai goyah. Sekretaris Yang mewanti-wanti agar Sekretaris Lee tidak mempercayai pria yang tidak melakukan tindakan apapun.

Sekretaris Min mengirim berkas kasus Daesan pada Bom dan In Sang melalui email. Ia juga memberitahu paman Bom mengenai hal itu.

Masalahnya In Sang masih dipenuhi kemarahan. Ia mencetak semua dokumen itu lalu membawanya pada ayahnya. Bom sudah berusaha menghentikannya tapi In Sang tidak peduli. Bom cepat-cepat mengirim pesan pada gurunya mengenai apa yang In Sang lakukan.

In Sang menghadap ayahnya dan menyerahkan dokumen itu. Tuan Han membaca dokumen itu dan dengan tenang berkata bahwa itu kasus lama yang pernah ditangani Hansong. In Sang berkata kasus itu belum berakhir. Bom berusaha menjelaskan bahwa mereka ingin bertanya tapi mereka belum siap.

 

In Sang berkeras bahwa mereka bisa menanyakannya sekarang. Ia berkata telah terjadi kecelakaan yang membuat banyak orang terluka saat Hansong mewakili Daesan. Lalu orang-orang itu dipecat setelah kecelakaan tersebut. Ia ingin tahu mengapa tanggal pemecatan itu berubah menjadi sebelum kecelakaan?

Tuan Han tidak bergeming. Ia bertanya apa hubungan kasus ini dengan pelajaran mereka. Bom berusaha menjelaskan bahwa mereka hanya penasaran saat mempelajari beberapa kasus.

In Sang tidak bersedia mundur. Ia bertanya apakah ayahnya pernah bertemu dengan para pegawai yang menjadi cacat karena kecelakaan itu. Tidak pernah, bukan? Ia tahu ayahnya tidak pernah mewakili serikat buruh jadi tidak tahu keadaan mereka. Tapi ia berharap ayahnya suatu saat bertemu dengan mereka dan berhenti membuat uang…

Nyonya Han yang mendengar perkataan In Sang langsung memarahinya. Ia menyuruh In Sang dan Bom menghadapnya. Tuan Han menyuruh mereka pergi. Ia menolak menjawab pertanyaan yang didasarkan emosi.

Nyonya Han berkata ia tidak bisa memaafkan In Sang karena telah bersikap tidak sopan pada ayahnya. Yi Ji berbisik itu bisa dimengerti, ia juga ingin marah setiap kali ayahnya menyuruhnya menurunkan berat badan.

Bom berusaha menjelaskan bahwa mereka tidak ingin bersikap tidak sopan. Tapi In Sang berkata mereka memang tidak sopan. Tuan Han menghampiri mereka dan hendak meninju In Sang. Tapi In Sang mengelak dan menarik Bom melarikan diri dari ruang keluarga.

Tuan Han memanggil Guru Park dan memarahinya karena sudah salah mengajari mereka. Ia sangat kecewa. Guru Park berkata ia mempertaruhkan pekerjaannya namun ia akan menjelaskan sesuatu.

Ia berkata generasi Bom dan In Sang harus membangun hidup mereka sendiri. Tuan Han mengendalikan pasar hukum Korea dengan jaringan koneksi yang dibangun ayahnya dan dengan cara Korea kuno. Tapi semua itu akan berlalu dan tidak dipakai lagi.

Jika Tuan Han berharap In Sang merangkak dalam jaringan para pengacara tua yang dimilikinya, maka lebih baik ia mengundurkan diri saat ini. Meski ia merasa sedih untuk In Sang dan Bom, tapi mereka bukan anak-anaknya.

Bom menegur In Sang yang sudah bersikap ceroboh. Dengan begini Nyonya Han tidak akan mendukung mereka dan menjadi musuh mereka. In Sang tak habis pikir mengapa ibunya seperti itu. Apa karena ibunya seperti ayahnya? Apa ibunya begitu senang menjadi istri ayahnya? Itulah sebabnya ayahnya tidak tahu diri!

Bom menoleh dan melihat Nyonya Han berdiri di pintu. Ia mendengar percakapan mereka. O-ow….

Komentar:

Tuan Han semakin terlihat keburukannya. Bukan hanya tidak merasa bersalah dengan perselingkuhannya, ia juga tidak merasa bersalah dengan kasus Daesan. Apa ia merasa dirinya tuhan hingga merasa tidak pernah melakukan kesalahan? 

Bom dan In Sang telah memasuki ladang ranjau dengan melibatkan diri dalam kasus Daesan. In Sang benar-benar ceroboh dengan menantang ayahnya seperti itu tanpa menyusun rencana dan memikirkan lebih dulu. Bukan tidak mungkin semua usaha mereka malah hancur berantakan. Tidak ada keadilan bagi para karyawan yang terluka dan juga tidak ada lagi kedamaian dalam keluarga Han. Pekerjaan Guru Park dan Sekretaris Min juga dipertaruhkan.

Nyonya Han meski menunjukkan kekuasaannya dalam episode 17, namun tetap saja ia tidak lebih dari istri Tuan Han, penguasa Hansong yang berkuasa. Ia tidak mau kekuasaannya diambil. 

Melihat Tuan dan Nyonya Han bagaikan melihat dua orang yang hidup di negeri dongeng ciptaan mereka sendiri. Mereka merasa sempurna, mereka merasa memiliki kekuasaan. Sama sekali tidak mau menyadari bahwa hidup mereka adalah lelucon dan tertawaan banyak orang, termasuk pegawai mereka sendiri.