Tuan Han menegur
Sekretaris Yang yang ikut campur urusan pribadinya padahal banyak masalah lain di dalam dan luar
pekerjaan. Ia berkata ia kecewa karena Sekretaris Yang melupakan kebanggaan
wanita karir dan malah tertarik pada rumor tak berdasar.
Sekretaris Yang
meminta maaf dan berkata ia tidak berhak memberi nasihat saat ini. Ia akan
mengurus masalahnya secepat mungkin dan menyarankan agar Tuan Han memperhatikan
Nyonya Han.
Seorang ibu
mendengar hal seperti itu dari anaknya pastilah menyakitkan. Tuan Han berkata
In Sang sudah gila. Sekretaris Yang berharap Tuan Han menangani hal ini dengan
rasional.
Nyonya Han terus
menangis mengurung diri di kamar dan melakukan aksi mogok setelah mendengar In
Sang dan Bom membicarakan dirinya. Ketika itu In Sang bertanya-tanya apakah
ibunya sangat suka menjadi istri ayahnya hingga ayahnya tidak tahu kalau ia
sudah melakukan kejahatan.
Bom dan ahjumma
menasihati In Sang agar melakukan sesuatu. Tapi sebelum In Sang bisa mengatakan
apapun pada ibunya, Tuan Han keburu pulang. Ia menyindir apakah In Sang sedang
berusaha mengobati ibunya setelah melukai ibunya. In Sang tampak masih marah
pada ayahnya.
Ia berkata ia
sedang berusaha menjelaskan pada ibunya. Tuan Han berkata bahkan jika In Sang
berlutut dan memohon maaf tetap saja hal itu tidak cukup. Ia menyebut In Sang
seorang pengecut. Menuduhnya melawannya karena ambisi namun melarikan diri
sambil menarik tangan Bom.
In Sang makin
marah dan berkata ia hanya memutuskan bahwa ia tidak pantas dipukul oleh
ayahnya. Karena itu menyelamatkan diri dari pukulan ayahnya. Tuan Han meledak
dan kembali hendak memukul puteranya. Bom dan para staf berusaha memisahkan
mereka.
Tuan Han menyuruh
In Sang memohon maaf pada ibunya di hadapannya. Tapi In Sang berkata ibunya
harus tahu kebenarannya. Jika tidak, maka ibunya akan menjadi kaki tangan
ayahnya dalam melakukan kejahatan.
Nyonya Han tak
tahan lagi. Ia berteriak “Cukup!” sambil menangis keras di dalam kamarnya.
Bom menemani In
Sang di kamar. In Sang meminta Bom tidak mengatakan kalau ia sudah melakukan
kesalahan. Ia sendiri merasa sedih. Untuk pertama kalinya ia mengatakan hal
yang berarti pada orangtuanya, namun mereka menganggapnya idiot dan
durhaka. Mereka hanya menyuruhnya
berlutut.
Dengan bijak Bom
berkata In Sang tidak melakukan kesalahan, tapi seharusnya bisa menyampaikan
isi hatinya dengan lebih baik. In Sang berkata mereka mungkin bisa diusir dari
rumah. Namun ia putuskan untuk memikirkannya nanti saja saat ayahnya
benar-benar mengusir mereka. Karena ia belum mendengar jawaban ayahnya atas
kasus Daesan.
Tuan Han berkata
pada istrinya bahwa mereka harus mengendalikan Bom dan In Sang sepenuhnya. Ia
yakin ada orang lain di balik mereka. Sayangnya perkataan In Sang bukan
menyadarkan Nyonya Han bahwa suaminya melakukan kesalahan, ia malah berbalik
menganggap In Sang sudah kehilangan kendali. Ia berkata mereka sudah bersikap
ceroboh selama ini dan mereka tidak bisa lagi membiarkan In Sang dan Bom.
Kessokannya
pagi-pagi sekali, Bom mencegat Sekretaris Lee di pintu masuk. Ia mengajaknya
berbicara. Bom berusaha mencari dukungan untuknya dan In Sang tapi Sekretaris
Lee dengan jujur menyatakan ia tidak bisa mendukung Bom sepenuh hati.
Bom bingung,
bukankah Sekretaris Lee sudah mengaku kalah? Sekretaris Lee membenarkan, tapi
jika orang sepertinya mengabdi hanya karena sudah dikalahkan bukankah yang
tersisa hanyalah kepatuhan? Ia hanya perlu menurut, tapi tidak disertai dengan
ketulusan.
Bom menyadari
bahwa caranya membuat Sekretaris Lee berpihak padanya adalah salah. Ketika itu
Bom mengancam akan memecat Sekretaris Lee dan dengan angkuh menyatakan tidak
akan kehilangan Sekretaris Lee meski Sekretaris Lee tidak ada. Setelahnya pun
ia memaksa Sekretaris Lee untuk melakukan keinginannya (dalam kasus Noo Ri). Bom tampak menyesal.
Kepada ahjumma,
Sekretaris Lee berkata ia melakukan itu agar Bom dan In Sang tidak bermain
dengan pedang. Ia harus menarik mereka sebelum mereka terluka oleh pedang itu.
Sebelum In Sang
menyelinap pergi ke sekolah, Bom meminta pelukan darinya. Ia membutuhkan
kekuatan untuk membayar kesalahannya. Dan
ia harus membayar kesalahannya. Jika tidak, tidak akan ada yang berpihak pada
mereka.
Tuan Han memanggil
Sekretaris Min ke kantornya dan mengorek perihal paman Bom. Apakah kakak
Sekretaris Min masih berhubungan dengan paman Bom? Sekretaris Min berkata
kakaknya tidak cukup sehat untuk bisa menemui siapapun. Sepertinya Tuan Han
tidak terpengaruh dengan kata-kata Sekretaris Min yang sebenarnya mengandung
sindiran itu. Ia malah dengan cuek berkata mereka harus tetap positif
menantikan yang terbaik untuk kakak Sekretaris Min.
Sekretaris Min
menemui Pengacara Yoo dan berkata ia akan memberikan kesempatan satu kali lagi.
Pengacara Yoo memanggil Je Hoon dan bertanya mengapa Je Hoon sangat tertarik
dengan kasus Daesan. Je Hoon berkata kasus itu mencakup semua hal mengenai
Hansong.
Ia akan mencari
apakah ada cukup bukti untuk membuka kembali kasus itu. Tujuannya adalah untuk
membuat kesepakatan, bukan memenangkan tuduhan. Saat ditanya mengapa, Je Hoon
berkata ia merasakan firasat buruk mengenai para hakim kasus tersebut. Ia harus
tahu semua hal dan latar belakang para hakim itu sebelum melakukan tindakan.
Pengacara Yoo berkata ia menyukai alasan itu. Ia menyuruh Je Hoon melakukannya
dan ia akan menolongnya. Alasannya, kesepakatan di luar sidang adalah keahlian
yang harus dimiliki untuk mendapatkan uang banyak.
Tuan Han
menyatakan kecurigaannya terhadap paman Bom kepada Sekretaris Yang. Ia bertanya
apakah paman Bom dan Sekretaris Min berpacaran. Sekretaris Yang berkata
keduanya terlalu diliputi kemarahan untuk memiliki hubungan seperti itu.
Sekretaris Yang
mencoba menanyakan keadaan Nyonya Han. Tuan Han berkata semua wanita sama saja.
Sekretaris Yang berusaha menasihati Tuan Han untuk mengubah cara berpikir
seperti itu tapi Tuan Han kembali menegurnya karena berusaha menguliahinya.
Nyonya Han bahkan sekarang tidak mau melihat dan bermain dengan cucunya. Ia bersikap dingin seperti semula. Bom menelepon In Sang memberitahukan hal itu. Ia mulai merasa bersalah pada Jin Young.
Hyun Soo menghampiri
In Sang yang sedang menelepon. Ada apa, tanyanya setelah In Sang menutup
telepon. In Sang menegur Hyun Soo karena sudah memberitahu Yi Ji perihal
kelakuan ayahnya. Seharusnya hanya ia yang tahu. Hyun Soo berkata memangnya Yi
Ji jatuh pingsan dan bunuh diri karena kecewa pada ayahnya. Yi Jin kan anak
Tuan Han juga. In Sang sudah melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan seorang
putera, apakah In Sang juga ingin Yi Ji melakukan hal yang sama?
In Sang melarang
Hyun Soo mengontak Yi Ji. Ia tidak ingin Hyun Soo mempedulikan mereka lagi.
Ketika Hyun Soo menyindir bahwa Yi Ji sudah memiliki Bom sehingga ia tidak
boleh mempedulikannya lagi, In Sang dengan keras menegaskan agar Hyun Soo
berhenti mengurusi mereka. Hyun Soo tersinggung dan marah-marah pada In Sang
hingga In Sang hampir tidak bisa mengendalikan emosinya.
Lalu In Sang pergi
menemui Guru Park. Guru Park bertanya apa yang akan In Sang lakukan jika diusir
dari keluarga Han. Orang tua Bom harus mengurus Jin Young, Bom dan In Sang juga
harus bekerja. In Sang berkata ia akan mengikuti jejak Guru Park. Pertama
menjadi asistennya, lalu menjadi guru les ujian masuk perguruan tinggi. Memangnya
kaupikir semua orang bisa melakukan itu, Guru Park tertawa geli.
“Kalau begitu aku
tidak akan menjadi siapa-siapa,” putusnya. Bagusnya adalah ia bisa berbicara
pada ayahnya sebagai orang lain, bukan sebagai anak.
Guru Park menyarankan
agar In Sang meminta maaf. In Sang berkata sudah terlalu terlambat untuk itu.
Semalam ayahnya telah melewati batas. Guru Park berkata Tuan Han adalah orang
yang melewati batas setidaknya 12 kali sehari karena memiliki logika berpikir
yang luar biasa. Ia mengingatkan In Sang hanya akan menjadi lelah jika terlalu banyak berpikir.
Sekretaris Min dan
Sekretaris Yang diam-diam saling mengorek informasi. Dan keduanya sangat
hati-hati berbicara. Sekretaris Min menyangkal ia masih melakukan kontak dengan
In Sang. Sekretaris Yang menyindir seharusnya In Sang berterimakasih karena
Sekretaris Min yang sudah mempersatukan mereka. Keduanya bocara saling tersenyum tapi jelas
saling menyindir.
Ayah Bom tidak
bisa menghilangkan kecurigaannya setelah mendengar In Sang dan Bom minum
bersama adiknya tempo hari. Apalagi ia ingat adiknya itu juga pernah berbicara
tentang adik Min Joo Wan, yaitu Sekretaris Min. Ibu Bom megingat-ingat dan
teringat pada sekretaris muda yang menemani Sekretaris Yang ke rumah mereka
untuk membawakan buku-buku garis keturunan keluarga mereka.
Seingat ibu, adik
Min Joo Wan adalah lulusan akademi polisi. Pasti berat menerima pekerjaan dari
Hansong. Ayah membenarkan, karena itu tidak mungkin paman Bom dan Sekretaris
Min bertemu selama ini hanya untuk saling bertegur sapa. Ibu menyarankan agar
mereka tidak ikut campur.
Ia masih sedih
dengan apa yang dialami Paman Bom. Dan lagi jika paman Bom memberitahu apa yang
terjadi pada anak-anak, pasti Bom sudah menanyakannya padanya. Ayah berkata justru
ia merasa curiga karena In Sang terlihat salah tingkah setelah kelepasan bicara
waktu itu.
Ayah Bom menemui
adiknya di bawah dan menanyakan apakah Bom dan In Sang curhat keadaan mereka
padanya ketika minum bersama waktu itu. Paman Bom berbohong ia kebetulan
bertemu mereka di pasar saat ia hendak menemui seseorang. Seseorang siapa,
tanya ayah. Paman Bom terlihat gugup dan berkata ia harus pergi sekarang.
Ayah menghentikannya.
Ia bertanya apakah Paman Bom kadang-kadang bertemu dengan Sekretaris Min untuk
membicarakan keadaan Mi Joo Wan. Paman berkata ia bertemu Sekretaris Min hanya
untuk menanyakan keadaannya sesekali.
“Kau tidak
menyembunyikan apapun, kan?” tanya Ayah.
Paman berkata ayah
tidak perlu khawatir. Mereka hanya membicarakan masa lalu yang tidak perlu
diketahui ayah.
Sementara itu ibu
menelepon Bom untuk menanyakan keadaannya. Ia khawatir In Sang membuat marah
orangtuanya. Bom berbohong bahwa semuanya baik-baik saja jadi ibunya jangan
khawatir. Tapi ibu Bom tampaknya tak percaya. Insting seorang ibu.
Sekretaris Yang
pergi menemui ibu Bom karena ayah sedang melayani pelanggan di tokonya. Ia
membawakan sebotol anggur mahal untuk mereka sebagai hadiah dari Tuan Han.
Ibu Bom berkata
sebenarnya ia merasa gugup saat mendengar Sekretaris Yang akan datang
menemuinya, bertanya-tanya apakah ada masalah lagi. Sekretaris Yang menenangkannya
dan berkata ia hanya datang untuk menyapa. Bahwa Bom baik-baik saja dan tidak
ada masalah. Tuan dan Nyonya Han bangga padanya dan ia terkesan dengan rasa
percaya diri Bom.
Ibu berkata ia
ingin percaya kata-kata Sekretaris Yang itu. Sekretaris Yang menekankan bahwa
ibu bisa mempercayainya. Dengan semua yang dialami Bom pada usia semuda itu,
bisa saja Bom menyimpan dendam pada mertuanya. Namun Bom sama sekali tidak
memperlihatkan itu. Ia berkata mungkin Bom mengadu pada ibunya untuk
bermanja-manja.
Ibu menghela nafas
panjang. Ia ingin Bom mengadu padanya dan curhat tapi Bom selalu mengatakan
semuanya baik-baik saja. Dan itu agak membuatnya sedih. Bahkan ketika terakhir
kali datang pun Bom hanya tersenyum ketika ia menanyakan apakah kehidupannya
tidak nyaman di keluarga Han.
Sekretaris Yang
meminta ibu memberitahunya jika Bom mengungkapkan adanya masalah. Adalah
tugasnya untuk membereskan masalah itu secepatnya. Ibu terdiam sesaat, lalu ia
tersenyum dan berkata ia akan melakukannya.
Bom kembali
memanggil Sekretaris Lee. Kali ini ia meminta maaf dengan tulus. Ia memang
pendendam tapi ia juga menyesali kesalahannya dengan cepat. Ia menyadari ia
sudah menggunakan kekuasaan yang sebenarnya bukan miliknya, seperti seorang anak
baru dari panti asuhan yang tiba-tiba menjadi kesayangan gurunya. Ia
melakukannya karena ia takut dilukai. Ia meminta Sekretaris Lee memaafkannya.
Sekretaris Lee
berkata ia menerima permintaan maaf itu. Sebagai gantinya ia memberi bocoran
bahwa ada dua kemungkinan yang akan terjadi jika masalah ini bertambah serius.
Pertama, Bom harus terpisah dari keluarganya. Kedua, Bom harus keluar dari
rumah ini. Bom berterima kasih atas bocoran itu.
Young Ra berada di
ambang perceraian dengan suaminya. Ia mendatangi Jae Won dan meminta uangnya
yang diinvestasikan di hotel Jae Won untuk dikembalikan secara tunai. Ia ingin
memegang setidaknya puluhan juta won sebagai modal untuk membuka lelang. Ia
ingin memberi pelajaran bagi suaminya.
Jae Won berkata Nyonya
Han akan merasa terganggu dengan perceraian ini. Young Ra berniat menelepon
Nyonya Han untuk menegaskan bahwa ia tidak akan mendekati Tuan Han setelah ia
bercerai.
Jae Won berkata ia
sudah mengalokasikan dana investasi itu ke berbagai hal. Jadi bagaimana ia bisa
menariknya secara mendadak? Young Ra tidak mau tahu. Pokoknya ia ingin uangnya
kembali. Jae Won membujuk Young Ra agar berbicara baik-baik dengan suaminya.
Young Ra berkata
ia tidak akan menikahkan Hyun Soo dengan keluarga yang tidak bisa menerima
kalau ia seorang yang bercerai. Dan ia tidak peduli pada Nyonya Han maupun yang
lainnya, karena mereka semua busuk di dalam.
Je Hoon mengantar
Noo Ri pulang. Je Hoon membocorkan bahwa Sekretaris Yang hari ini mungkin
datang ke rumah Noo Ri dan sepertinya itu bukan hal yang baik. Ia berkata In
Sang melawan ayahnya besar-besaran kali ini dan keluarga Han berpikir tidak mungkin
In Sang bertindak sendirian.
“Mereka berpikir adikmu
dan pamanmu berada di balik pemberontakannya.”
Noo Ri nampak
khawatir. Ia mengaku pada Je Hoon bahwa ia ingin keluarga Han menyukai adiknya.
Karena itu semacam aset baginya. Je Hoon tersenyum dan berkata Noo Ri sangat
jujur. Noo Ri ingin Je Hoon memberitahunya lebih banyak tapi Je Hoon berkata
hanya itu yang ia tahu. Mungkin keluarganya lebih tahu.
Di dalam, ayah juga
sedang menginterogasi paman. Tidak mungkin Sekretaris Yang ke rumah mereka
tanpa alasan dan tujuan. Ibu masih membela adik iparnya yang tidak ada
hubunngannya. Tapi paman malah menunduk dalam-dalam.
Noo Ri masuk dan
menegur pamannya. Ia bertanya apakah benar pamannya melakukan sesuatu pada Bom
dan In Sang. Paman tak bisa mengelak lagi. Ia mengiyakan dan mengakui bahwa ia mendorong
anak-anak itu melawan Tuan Han.
Ayah menggebrak
meja marah. Noo Ri juga sangat marah. Ia mengerti perasaan pamannya tapi kenapa
pamannya melakukannya? Apa yang akan diperoleh pamannya dengan membuat keluarga
Han membenci Bom? Paman berusaha menjelaskan bahwa ia tidak ingin keluarga Han
membenci Bom, Bom yang memintanya. Tepatnya lagi, In Sang dan Bom yang
memintanya.
Tapi tidak mungkin
mereka memintanya jika mereka tidak tahu apa-apa, ujar Noo Ri. Ia berkata
Sekretaris Min itu aneh dan pamannya lebih aneh lagi. Sekarang Bom dan keluarga
mereka menjadi target. Dengan marah ia masuk ke kamarnya. Paman berkata ia akan
mengatakan semuanya.
In Sang
menenangkan Bom bahwa ayahnya tidak akan bisa mengusir mereka dari rumah. Ia
mengkhawatirkan itu karena itu ia sudah memeriksanya.
Benar saja, Tuan
Han memanggil mereka. Ia memberi kesempatan pada mereka untuk memohon ampun
sekarang juga dan berjanji fokus belajar, maka ia akan memaafkan mereka. Jika tidak, mereka harus pergi dari rumah.
Ini adalah satu-satunya kesempatan bagi mereka.
Ayah tertegun
setelah mendengar penuturan Paman. Ibu mengkhawatirkan Bom. Ia menyuruh Noo Ri
meneleponnya karena tadi Bom berbicara di telepon bahwa semua baik-baik saja.
Noo Ri dengan kesal berkata Bom terlalu sombong. Seharusnya ia menangis minta
maaf pada mertuanya. Ibu marah pada Noo Ri dan berusaha menelepon Bom.
Ayah bertanya
bagaimana bisa Paman melakukan hal seperti itu. Tadinya ia pikir paman sudah melanjutkan
hidup dan melupakan masa lalu. Apa karena jatuh cinta pada Sekretaris Min? Bukan
karena itu, kata Paman. Ayah berkata bagaimanapun mereka sekarang bagian dari
Hansong dan Noo Ri berpacaran dengan orang sana.
Ibu panik ketika
Bom tidak juga mengangkat telepon. Ayah mengajak paman ke keluarga Han untuk
memohon. Ibu juga ingin ikut. Tapi tangis dan seruan Paman menghentikan mereka.
Paman berkata
hanya In Sang yang bisa menggoyahkan Tuan Han. Meski puluhan ribu orang
berteriak, Tuan Han tidak akan berkedip. Sedangkan In Sang dan Bom bisa membuat
guncangan jika mereka melakukannya dengan baik. Ia bangga dan peduli pada
mereka, tapi hatinya terasa kosong.
Selama ini ia dan
mantan pegawai Daesan yang lain sudah melakukan segala cara tapi Tuan Han si
brengsek itu bahkan tidak berkedip. Ayah bengong, bagaimanapun Tuan Han adalah
besan mereka. Paman berkata ia tidak punya pilihan lain karena kemarahan
menumpuk di hatinya.
Tuan Han bertanya
kenapa Bom dan In Sang begitu lama menjawab. Tidak susah untuk memutuskan.
Mereka berdua bisa pergi dan menjunjung keadilan. Adalah salah tinggal dibawah
asuhan orangtua namun menunjuk-nunjuk pada mereka.
Nyonya Han turun
tangan. Ia berkata mereka tidak perlu bicara apa-apa lagi. Ia menyuruh mereka mengepak
barang mereka dan pindah ke rumah keluarga Bom. Tuan Han menyuruh Sekretaris
Kim membantu mereka pindah. Ia tidak mau lagi melihat mereka jadi mereka harus
segera keluar.
“Permisi…tapi
rumah ini bukan rumah ayah,” kata In Sang
.
Tuan Han terkejut.
In Sang berkata secara hukum rumah ini milik perusahaan bernama Hantrasta,
perusahaan yang dibangun Tuan Han. Dan Tuan Han tidak pernah membayar pajak
rumah ini dengan namanya pribadi, melainkan melalui Hantrasta. Ia dan Yi Ji
adalah pemegang saham Hantrasta.
“Tutup mulutmu!!”
bentak Tuan Han.
Tapi ia tidak bisa
mengusir mereka sekarang. Nyonya Han berkata Tuan Han sudah terjebak dengan
akal-akalannya sendiri. Tuan Han sudah kehilangan rasa hormat dan kepercayaan
dari In Sang dan Bom. Tapi sebagai nyonya rumah ini, ia harus menjaga harga
diri suaminya. Waktunya untuk turun tangan.
Tuan Han bertanya
apa yang akan dilakukan Nyonya Han. Seperti yang dilakukan ibumu, kata Nyonya
Han. Sebenarnya ia tidak mau seperti itu tapi ia tidak punya lain. Kira-kira apa yang akan dilakukan Nyonya Han hingga Tuan Han pun tidak menyukainya namun harus menurut.
In Sang melaporkan
keberhasilannya pada Sekretaris Min. Sekretaris Lee memberitahu Sekretaris Yang
perihal perkembangan terbaru, bergurau bahwa mungkin Sekretaris Yang ingin
mempertimbangkan untuk berpihak pada musuh.
Hyun Soo
meneruskan aksi pemberontakannya pada ibunya. Young Ra memintanya tidak
menyebarkan kehidupan dan masalah pribadi mereka pada orang-orang. Setidaknya
hingga mereka memenangkan tuntutan pertama (perebutan harta gono-gini). Hyun Soo
berkata ia tidak akan diam, ia akan membuat semua orang tahu dan tidak peduli.
Young Ra berkata
Hyun Soo seperti dirinya ketika ia seumur Hyun Soo. Jika Hyun Soo tidak mau
menjadi seperti dirinya, maka Hyun Soo sebaiknya mulai bersikap baik. Lebih baik aku mati, ujar Hyun Soo cuek.
Young Ra menelepon
Tuan Han dan memintanya menjadi kuasa hukumnya untuk mendapatkan lapangan golf
dan hotel di Jeju dari suaminya. Tentu saja Tuan Han bersedia. Ia mengajak
Young Ra bertemu pukul 3 sore nanti.
In Sang meminjam
catatan kuliah pada Min Jae. Ia sengaja
tidak mempedulikan Hyun Soo. Hyun Soo berkata bukankah lucu jika Tuan Han yang
mengurus kasus perceraian ibunya. In Sang terkejut.
Ibu Bom
mengirimkan pesan pada Ahjumma. Ia bertanya bisakah ia datang saat Nyonya Han
tidak di rumah.
Nyonya Han bersiap
pergi. Bom mengantar kepergian mertuanya. Nyonya Han bertanya apakah Bom
memandang rendah padanya. Tidak, Bom menggeleng.
Sekretaris Kim
melapor bahwa sepertinya ia membuat kesalahan karena Young Ra baru saja tiba.
O-ow…Young Ra ada kemungkinan besar bertemu dengan Nyonya Han di kantor Tuan
Han.
Tuan Han membentak
Sekretaris Kim agar membereskan masalah itu sekarang juga. Sekretaris Yang juga
memarahi Sekretaris Kim yang sudah memberikan waktu dan tempat yang salah pada
Nyonya Han. Ia menyuruh Sekretaris Kim memindahkan Young Ra ke ruang rapat.
Sekretaris Yang
mengirim pesan pada Sekretaris Lee agar membuat kedatangannya diundur 20 menit
karena keadaan darurat. Sekretaris Lee pura-pura sakit dan meminta ijin untuk
berhenti di apotek untuk membeli obat. Nyonya Han mengijinkannya.
Sekretaris Kim
meminta Young Ra pindah ke ruang rapat tapi Young Ra tidak mau menurut. Ia
sengaja mengambil tongkat bilyar dan mulai bermain.
Tuan Han
menyalahkan Sekretaris Yang atas situasi darurat ini. Ia mengeluh mengapa semua
orang berbuat seperti ini padanya. Sekretaris Kim berusaha meminta Young Ra
segera pindah karena Tuan Han sudah menunggu. Tapi Young Ra ingin Tuan Han yang
menemuinya di tempat ini.
Nyonya Han sudah
tiba di gedung Hansong. Tuan Han memegangi kepalanya dengan panik.
Dan saat itu pun
tiba. Ketika Young Ra berhadapan dengann Nyonya Han. Nyonya Han berusaha
menutupi keterkejutannya. Dengan sikap angkuh seperti biasanya, Young Ra
bertanya apa yang membuat Nyonya Han datang ke kantor suaminya.
Nyonya Han balik
bertanya apa yang membuat Young Ra datang ke sini. Young Ra berkata ia sedang
membuat tuntutan baru. Nyonya Han menawarkan untuk minum teh bersama.
Sekretaris Yang
melapor bahwa kedua wanita itu bertemu. Tuan Han terduduk lemas. Sekretaris
Yang bertanya bukankah Tuan Han seharusnya pergi ke sana. Tuan Han tidak mau. Ia
menyuruh Sekretaris Yang melaporkan apa yang terjadi padanya.
“Ini adalah…..mimpi
buruk,” keluhnya.
Komentar:
Rasain XD Tuan Han
ini benar-benar pengecut banget yaaa…
Pengen banget Bom
dan In Sang mengalahkan Tuan Han, tapi juga khawatir melihat apa yang akan
dilakukan Tuan dan Nyonya Han untuk membuat mereka kembali menurut. Masalahnya Bom dan In Sang hanya memiliki
idealisme dan keberanian tapi tidak memiliki kekuasaan yang sesungguhnya. Apakah keberanian dan tekad semata bisa membuat mereka bertahan?
Sementara Tuan dan
Nyonya Han berada di atas angin karena posisi mereka sebagai orang dewasa dan
orangtua. Ngga ngerti kok bisa-bisanya Nyonya Han berpikir ia bisa menjaga
harga diri Tuan Han. Jelas-jelas semua orang sudah tahu buruknya Tuan Han dan
menertawakan di belakang. Ia bahkan tega-teganya tidak mau melihat cucunya lagi. Memangnya Jin Young salah apa? Benar-benar keluarga yang aneh >,<
Apakah uang dan status bisa membalikkan apa yang sudah terjadi menjadi tidak pernah terjadi? Mungkin bisa,
seperti kasus Daesan. Tapi itu hanya untuk sementara. Tuan Han mungkin berpikir
ia bisa selalu menang karena ia memiliki segalanya, tapi sebenarnya apa yang ia
miliki? Entah apa yang harus mereka alami agar mereka sadar bahwa uang dan kekuasaan bukanlah segalanya.
Menarik melihat kata-kata Sekretaris Lee pada Bom. Ia menyatakan bahwa kepatuhan karena ancaman kekuasaan pastilah tanpa ketulusan dan tidak mengakibatkan kesetiaan. Lalu apakah kekuasaan dan uang seperti yang dihambur-hamburkan oleh Tuan Han, dapat menghasilkan kesetiaan dari para staf dan pegawainya?
Menarik melihat kata-kata Sekretaris Lee pada Bom. Ia menyatakan bahwa kepatuhan karena ancaman kekuasaan pastilah tanpa ketulusan dan tidak mengakibatkan kesetiaan. Lalu apakah kekuasaan dan uang seperti yang dihambur-hamburkan oleh Tuan Han, dapat menghasilkan kesetiaan dari para staf dan pegawainya?
yaa...tuan han ingat kalau dunia itu berubah...nyonya han..sadar lah kalau suamimu itu pengecut dah coba mendua..duh masa ibu begitu sikapnya ke anak2. in sang bom,,fighting for jin young ...so cute. lanjut ya sinopsisnya..gumawo
BalasHapusSebetulnya Pribadi spt nyonya han juga banyak ditemui disekitar kita. Tp krn kebanyakan tdk kaya banget jadi efeknya ga sedasyat keluarga han.
BalasHapusYa kan???
Apa yang akan dilakukan nyonya han kepada bom & insang...?
BalasHapusPenasaran n deg2an...
Menanti episode sebelumnya..
Menanti episode selanjutnya maksudnya... Hahahahahaha...
BalasHapusiiiiihhhh sebel sama nyonya han..harusnya dia itu ngebelain in sang sama boom, bukannya tuan han. aissh tuan han ini bener2 kepingin sya jatuhin ke lumpur lapindo biar gosong. he3 mian mbak fanny, malah marah2 disini.. abisnya kesel..semoga rencana ny.han yg mnggunakan cra ibu mertuanya bkn dg memisahkan in sang dan boom.
BalasHapusbuat mbk fanny, smangat ya nulis sinopsis drama ini..sya selalu menunngu updatetannya :)
Lhaaa... secerdik cerdikna Tuan Han
BalasHapusEh... ternyata... lokasi rumah yang ditinggali itu
Bukan atas nama Tuan Han pribadi
Dan In Sang menjadikan alasan
Supaya Tuan Han gak bisa mengusirna ^^
→benar benar keluarga yang tidak biasa nih y ^^
*makasih mbak fanny